PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar ?
2. Bagaimana penulisan huruf, kata, kalimat, tanda baca, paragraf, kutipan dalam
Bahasa Indonesia ?
3. Bagaimana penulisan bahasan Indonesia dalam membuat surat menyurat, karya
ilmiah ?
1
4. Bagaimana penggunanan Bahasa Indonesia dalam membuat pernyataan dengan
penalaran yang benar dalam berpidato ?
C. Tujuan
1. Mengetahui bahasa yang baik dan benar
2. Mengetahui ragam bahasa
3. Mengetahui fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia
4. Mengetahui penulisan huruf
5. Dapat membuat pernyataan dengan penalaran yang benar
6. Mengenali tanda baca dan penempatannya dalam kalimat
7. Mengetahui penulisan kata
8. Mengetahui kalimat efektif
9. Mengetahui cara penulisan pragaraf
10. Mengetahui cara menggunakan kutipan
11. Mengetahui penulisan daftar Pustaka
12. Mengerti karya ilmiah
13. Mengetahui bahasa surat menyurat
14. Dapat berpidato dengan baik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah Bahasa Indonesia yang digunakan
sesuai dengan situasi pembicaraan dengan lawan bicara, tempat pembicaraan, ragam
pembicaraan dan sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam Bahasa Indonesia seperti
kaidah ejaan, pungtuasi, istilah, dan tata bahasa.
B. Ragam Bahasa
1. Ragam bahasa berdasarkan media
a. Ragam bahasa lisan yaitu penggunaan bahasa dalam berpidato, berdiskusi,
bertelepon. Bahasa lisan diitandai dengan penggunaan pelafalan, intonasi,
kosakata, penggunaan tata bahasa dalam pembentukan kata dan penyusunan
kalimat baku dan tidak baku.
3
b. Ragam bahasa tulis yaitu penggunaan bahasa dengan kecermatan pemakaian
ejaan dan tanda baca, kosa kata, penggunaan tata bahasa dalam pembentukan
kata, penyusunan kalimat, paragraf dan wacana dalam kalimat baku dan tidak
baku
2. Ragam bahasa berdasarkan waktu
a. Ragam lama yaitu ragam bahasa yang lazim digunakan dalam penulisan
naskah-naskah kuno
b. Ragam baru (modern) yaitu ragam bahasa yang ditandai dengan kata-kata baru,
sesuai EYD dan mengekspresikan ilmu pengetahuan dan teknologi modern
3. Ragam bahasa berdasarkan pesan komunikasi
a. Ragam bahasa ilmiah.
Merupakan sarana verbal yang efektif dan efisien, baik dan benar. Lazim
digunakan untuk mengomunikasikan proses kegiatan dan hasil penalaran
ilmiah, miisalnya dalam pembuatan proposal penelitian, laporan kegiatan, karya
tulis ilmiah, laporan rutin, laporan pertanggungjawaban dan laporan penelitian
b. Ragam bahasa pidato
Bahasa pidato dipengaruhi oleh tujuan pidato itu sendiri, situasi dan tempat dan
pendekatan isi pidato yang digunakan.
c. Ragam bahasa tulis resmi
Bahasa tulis resmi dapat ditemukan dalam penyajian materi yang bersifat mulia
dan kebenaran yang bersifat universal, penggunaan fungsi-fungsi gramatikal
secara eksplisit dan konsisten, penggunaan bentuk lengkap dan tidak disingkat,
penggunaan imbuhan secara eksplisit dan konsisten, penggunaan kata ganti
resmi, penggunaan pola frase baku, penggunaan ejaan baku dan lafal baku serta
penggunaan unsur kalimat tidak baku atau unsur kedaerahan dan asing.
d. Ragam bahasa sastra
Bahasa sastra mengutamakan unsur-unsur keindahan seni, menekankan gaya
pengungkapan simbolik misalnya: roman, novel, cerpen, dan lain-lain serta
sering digunakan dalam iklan promosi produk komersial.
e. Ragam bahasa berita
Bahasa berita sebagaimana lazim digunakan dalam pemberitaan media
elektronik, cetak, dan jurnal. Bahasa berita menyajikan fakta secara utuh dan
objektif untuk menjamin objektivitas berita.
4. Ragam bahasa berdasarkan usia dengan klasifikasi anak-anak, remaja dan dewasa
4
5. Ragam bahasa berdasarkan pendidikan yang terdidik dan tidak terdidik
6. Ragam bahasa berdasarkan gender yaitu laki-laki, perempuan dan banci
7. Ragam bahasa berdasarkan profesi seperti dokter, ahli teknik, supir dan lain-lain
profesi.
Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi atau sarana untuk
menyampaikan informasi. Tetapi pada dasarnya bahasa lebih dari sekedar alat
menyampaikan informasi atau mengutarakan pikiran dan perasaan.
Penulisan huruf merupakan penempatan ejaan dalam kata dan kalimat bahasa
Indonesia sesuai ejaan yang disempurnakan. Dalam Pedoman Umum EYD terdapat
beberapa kaidah penulisan huruf kapital.
5
Berikut ini disajikan beberapa hal mengenai penulisan huruf yang perlu kita
perhatikan dalam penulisan Bahasa Indonesia.
1. Huruf Abjad
Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia, terdiri atas huruf a, e, i,
o, dan u. Untuk keperluan pelafalan kata yang benar, tanda aksen (“) dapat
digunakan jika ejaan kata menimbulkan keraguan. Misalnya: Dimana kecap itu
dibuat? Coba kecap dulu makanan itu.
3. Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf-
huruf b, c, d,f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z.
4. Huruf Diftong
Didalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan
oi.
5. Gabungan Huruf Konsonan
Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing-masing melambangkan satu
bunyikonsonan.
6. Huruf Kapital
a. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat dan petikan langsung.
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang
berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk
Tuhan.Misalnya:Islam, Kristen, Quran, Alkitab
c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,
keturunan, dan keagamaan, jabatan, instansi yang diikuti nama orang atau
nama tempat yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu.
Misalnya: Wakil Presiden Adam Malik, Gubernur Jawa Tengah
d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Misalnya: Amir Hamzah
6
e. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan
bahasa. Misalnya: bangsa Eskimo bahasa Indonesia
f. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari
raya. Misalnya: tahun Hijriah bulan Maulid bulan Agustus, hari Galungan dan
huruf kapital juga digunakan sebagai huruf pertama unsur-unsur nama
peristiwa sejarah. Misalnya: Perang Dunia, Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia
g. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama diri geografi.
Misalnya: Jawa Barat, Bukit Barisan, Gunung Semeru
h. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi negara,
Lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan dan nama dokumen resmi,
Misalnya: Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak
i. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang
sempurna yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan,
badan, dokumen resmi, dan judul karangan. Misalnya: Perserikatan Bangsa-
Bangsa, Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial
j. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata termasuk semua unsur
kata ulang sempurna didalam judul buku, majalah, surat kabar dan makalah.
k. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan nama diri
7. Huruf Miring
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan
surat kabar yang dikutip dalam tulisan. Misalnya: Majalah Bahasa dan Sastra
diterbitkan oleh Pusat Bahasa. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata atau kelompok kata
8. Huruf Tebal
Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab, bagian bab,
daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran.
Kata yang dipakai dalam Bahasa Indonesia adalah kata yang tepat dan serasi
serta baku. Kata yang tepat dan serasi merupakan kata yang sesuai dengan gagasan
atau maksud penutur atau sesuai dengan arti sesungguhnya dan sesuai dengan
7
situasi pembicaraan (sepert: sesuai dengan lawan bicara, topik pembicaraan, ragam
pembicaraan). Kata yang baku merupakan kata yang sesuai dengan ejaan (yakni:
EYD).
Kalimat yang dipakai dalam Bahasa Indonesia adalah kalimat yang efektif.
Kalimat efektif harus:
1. Mudah dipahami oleh orang lain,
2. Memenuhi unsur penting kalimat, minimal ada subjek dan predikat, terutama
untuk ragam tulis,
3. Menggunakan kata yang tepat dan serasi,
4. Gramatikal dengan menggunakan pungtuasi dan kata yang baku, menggunakan
struktur yang benar, frasa selalu D-M, menggunakan kata yang morfologis,
menggunakan kata yang sesuai dengan fungsinya/kedudukannya,
5. Rasional dengan menggunakan gagasan yang dapat dicerna oleh akal sehat,
6. Efisien yaitu menggunakan unsur sesuai kebutuhan, tidak boleh berlebihan,
7. Tidak ambigu artinya tidak menimbulkan dua arti yang membingungkan.
Paragraf dapat juga dikatakan sebagai sebuah karangan yang paling pendek
(singkat). Dengan adanya paragraf kita dapat membedakan dimana suatu gagasan
dimulai dan berakhir sehingga kita dapat berhenti sebentar untuk memusatkan pikiran
tentang gagasan yang terkandung dalam paragraf itu.
Kegunaan paragraf yang utama adalah untuk menandai pembukaan topik baru
atau pengembangan lebih lanjut dari topik sebelumnya. Paragraf berguna untuk
menambah hal-hal yang penting untuk memerinci apa yang diutarakan dalam paragraf
terdahulu
Paragraf yang dipakai dalam Bahasa Indonesia adalah paragraf yang baik,
paragraf ini harus:
1. Mempunyai satu pikiran utama,
2. Mempunyai koherensi yang baik dan semua unsurnya tersusun secara sistematis,
3. Menggunakan kalimat yang efektif.
8
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah merupakan perpaduan ragam bahasa
tulis dan ragam bahasa ilmiah, adapun ciri-ciri dari ragam bahasa ilmiah adalah :
1. Cendikia
Didalam bahasa cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama
sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca secara
tepat. Kalimat-kalimat yang digunakan mencerminkan ketelitian yang objektif
sehingga suku-suku kalimatnya mirip dengan proposisi logika. Kecendikiaan juga
berhubungan dengan kecermataan memilih kata seperti: tidak mubazir, tidak
rancu, dan bersifat idiomatis.
2. Lugas
Dengan paparan yang lugas, kesalahpahaman dan kesalahan menafsirkan
isikalimat akan terhindarkan. Penulisan yang bernada sastra cenderung
tidakmengungkapkan sesuatu secara langsung (lugas).
3. Jelas
Ketidakjelasan pada umumya akan muncul pada kalimat yang sangat panjang.
Oleh sebab itu dalam artikel ilmiah disarankan tidak digunakan kalimat yang
terlalu Panjang sehingga hubungan antar gagasan dapat diikuti secara jelas.
4. Bertolak dari gagasan
Penonjolan diarahkan pada gagasan atau hal-hal yang diungkapkan.
5. Formal
Tingkat keformalan bahasa dalam artikel ilmiah dapat dilihat pada lapis kosa kata,
bentukan kata, dan kalimat. Perlu kecermataan dalam memilih kosa kata untuk
artikel ilmiah. Keformalan kalimat dalam artikel ilmiah ditandai oleh kelengkapan
unsur wajib (subjek dan predikat), kebenaran isi dan tampilan esai formal.
6. Obyektif
Hindari kata-kata yang menunjukan sifat subjektif, seperti : Dari paparantersebut
kiranya dapat disimpulkan.
7. Ringkas dan padat
Contohnya nilai etis sebagaimana tersebut pada paparan diatas menjadi pedoman
dan dasar pegangan hidup dan kehidupan bagi setiap warga Negara Indonesia.
8. Konsisten
9
Contohnya untuk mengatasi penumpang yang melimpah menjelang dan usai
lebaran, pengusaha angkutan dihimbau mengoprasikan semua telah disiapkan
kendaraan ekstra.
Pada hakekatnya surat itu adalah suatu karangan yang berupa perumusan dalam
bentuk tertulis tentang pernyataan, pemikiran, permintaan, atau hal-hal yang ingin
disampaikan kepada pihak penerima surat.
Cara yang dapat dilakukan oleh penulis surat agar memenuhi bahasa surat yang
lugas adalah:
10
a. Menghilangkan unsur-unsur yang tidak diperlukan
b. Menghilangkan basa-basi
c. Menambahkan unsur penjelas yang hilang
d. Menggunakan istilah yang biasa digunakan dalam surat niaga
e. Menempatkan tanda baca yang tepat Menarik
f. Menggunakan bahasa yang menarik, lugas, jelas, wajar, enak dibaca, tidak kaku
dan tidak menggunakan kata makian yang dapat menyinggung perasaan orang
lain.
3. Sopan
Bahasa surat yang sopan adalah bahasa yang digunakan sederhana sesuai kaidah
bahasa umumnya dan tidak menggunakan bahasa yang berlebihan serta kata-kata
yang merendahkan martabat orang lain.
I. Bahasa Pidato
Bahasa yang digunakan pada teks pidato sebaiknya baku, efektif, dan benar serta
bahasa yang digunakan tidak hiperbola. Adapun struktur teks pidato, terbagi tiga yaitu:
1. Pembuka
Struktur utama dari sebuah teks pidato adalah pembuka, terdiri atas empat bagian,
yakni:
a. Salam pembuka,
c. Ucapan syukur, biasanya berisi ucapan rasa syukur orator (orang yang
berpidato) karena diberikan kesempatan dapat menyampaikan pidato dan
berkumpul dengan para tamu,
11
d. Pengantar ke topik utama.
2. Isi
Bagian terpenting dalam sebuah teks pidato adalah bagian isi karena dalam bagian
ini seseorang yang sedang berpidato akan menyampaikan tujuannya serta pesan-
pesan kepada para pendengar. Isi dari pidato yang akan disampaikan harus berisi
mengenai informasi yang penting. Isi pidato tersebut sebaiknya juga disertai
dengan alasan yang meyakinkan. Selain itu, dalam isi teks pidato juga dapat
ditambahkan kalimat-kalimat fakta dan disertai sumber yang terpercaya yang dapat
diketahui validasinya. Tujuannya agar pembaca meyakini dan mengikuti pesan
yang disampaikan dalam pidato tersebut.
3. Penutup
Bagian terakhir dari struktur teks pidato adalah penutup. Pada bagian ini berisi
kesimpulan dari hal yang disampaikan, permintaan maaf jika terjadi kesalahaan
saat menyampaikan suatu hal, dan salam penutup
Ciri-ciri pidato yang baik adalah memiliki tujuan yang jelas, isi materi harus jelas
dan mudah dimengerti, materi pidato harus bersifat objektif, berisi wawasan yang dapat
menarik perhatian orang lain, serta terdapat kesimpulan dalam akhir pidato dengan
menggunakan kaidah-kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahasa Indonesia harus digunakan secara cermat dan tetap agar bahasa
Indonesia dapat tumbuh dan berkembang sebagai sarana komunikasi yang mantap dan
sekaligus sebagai lambang jati diri bangsa Indonesia.
Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah Bahasa Indonesia yang digunakan
sesuai dengan situasi pembicaraan dengan lawan bicara, tempat pembicaraan, ragam
pembicaraan dan sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam Bahasa Indonesia seperti
kaidah ejaan, pungtuasi, istilah, dan tata bahasa.
B. Saran
1. Gunakanlah Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari
baik secara lisan maupun secara tertulis dengan memperhatikan penempatan huruf,
kata, kalimat sesuai ejaan yang disempurnakan;
2. Teruslah mempelajari tata bahasa Indonesia sebagai bentuk kewajiban kita dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia;