Anda di halaman 1dari 3

MATERI III

KONSEP DASAR BAHASA INDONESIA


a. Pengertian Bahasa Indonesia
b. Ciri-ciri atau karakteristik dari Bahasa
c. Bahasa Indonesia Baku
d. Fungsi-Fungsi Bahasa Indonesia
A. Pengertian Bahasa Indonesia

Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi. Pendidikan Bahasa Indonesia
merupakan salah satu aspek penting yang perlu diajarkan kepada para siswa di sekolah. Oleh
karena itu mata pelajaran bahasa Indonesia diberikan sejak usia dini karena dari situ diharapkan
mampu menguasai,  memahami dan dapat mengimplementasikan keterampilan berbahasa.
Seperti membaca, menyimak, menulis, dan berbicara. Memiliki peran sentral dalam
perkembangan intelektual, sosial, dan emosional anak usia dini dan merupakan penunjang
keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi.  Pembelajaran bahasa diharapkan
membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, danbudaya orang lain, mengemukakan
gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan
menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam disrinya.

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan


berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Hal tersebut dilakukan baik
secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia
Indonesia. 

Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran mendasar yang sudah


diajarkan sejak TK sampai dengan perguruan tinggi. Bahasa Indonesia mempunyai peran penting
dalam proses pembelajaran. Kurikulum bahasa Indonesia di sekolah dasar mempunyai
karakteristik: 
a. Menggunakan pendekatan komunikatif keterampilan proses, tematis integratif, dan lintas
kurikulum.
b. Mengutamakan variasi, kealamian, kebermaknaan fleksibelitas.
c. Penggunaan metode
d. Memberi peluang untuk menggunakan berbagai sumber 

B. Ciri-ciri atau karakteristik dari Bahasa

Ciri yang paling umum dari bahasa adalah bahasa itu berupa bunyi, kemudian bahasa itu
adalah suatu sistem dan bahasa itu bermakna.
Ada lagi beberapa ciri ataupun karakteristik dari bahasa yaitu, abitrer, produktif, dinamis,
beragam, dan manusiawi.
a. Bahasa Bersifat Abritrer
Bahasa bersifat abritrer artinya hubungan antara lambang dengan yang dilambangkan tidak
bersifat wajib, bisa berubah dan tidak dapat dijelaskan mengapa lambang tersebut mengonsepi
makna tertentu. Meskipun bersifat abritrer, tetapi juga konvensional. Artinya setiap penutur
suatu bahasa akan mematuhi hubungan antara lambang dengan yang dilambangkannya.

b. Bahasa Bersifat Produktif


Bahasa bersifat produktif artinya, dengan sejumlah besar unsur yang terbatas, namun dapat
dibuat satuan-satuan ujaran yang hampir tidak terbatas. 

c. Bahasa Bersifat Dinamis


Bahasa bersifat dinamis berarti bahwa bahasa itu tidak lepas dari berbagai kemungkinan
perubahan sewaktu-waktu dapat terjadi. Perubahan itu dapat terjadi pada tataran apa saja:
fonologis, morfologis, sintaksis, semantic dan leksikon. Pada setiap waktu mungkin saja
terdapat kosakata baru yang muncul, tetapi juga ada kosakata lama yang tenggelam, tidak
digunakan lagi.

d. Bahasa Bersifat Beragam


Meskipun bahasa mempunyai kaidah atau pola tertentu yang sama, namun karena bahasa itu
digunakan oleh penutur yang heterogen yang mempunyai latar belakang sosial dan kebiasaan
yang berbeda, maka bahasa itu menjadi beragam, baik dalam tataran fonologis, morfologis,
sintaksis maupun pada tataran leksikon.

e. Bahasa Bersifat Manusiawi


Bahasa sebagai alat komunikasi verbal, hanya dimiliki manusia. Hewan tidak mempunyai
bahasa. Yang dimiliki hewan sebagai alat komunikasi, yang berupa bunyi atau gerak isyarat,
tidak bersifat produktif dan dinamis. Manusia dalam menguasai bahasa bukanlah secara
instingtif atau naluriah, tetapi dengan cara belajar. Hewan tidak mampu untuk mempelajari
bahasa manusia, oleh karena itu dikatakan bahwa bahasa itu bersifat manusiawi.

C. Bahasa Indonesia Baku


Istilah bahasa baku merajuk pada penggunaan bahasa yang mengikuti standar tertentu,
yang ketentuannya melampaui batas daerah. Bahasa Indonesia baku merajuk pada Bahasa
Indonesia yang bentuk dan penggunaannya diatur dalam PUEBI. Penggunaan bahasa yang
standar ini memunculkan ragam Bahasa Indonesia Baku. Ragam ini pada umumnya digunakan
oleh kelompok masyarakat terdidik , dalam buku-buku pelajaran, pada karya ilmiah, dan dalam
penggunaan bahasa pada situasi komunikasi resmi. Pengembangan ragam bahasa baku memiliki
tiga ciri atau arah, yaitu:
a. Memiliki kemantapan dinamis yang berupa kaidah dan aturan yang tetap. Di sini, baku atau
standar berarti tidak dapat berubah setiap saat.
b. Bersifat kecendekiaan. Sifat ini diwujudkan dalam paragraf, kalimat, dan satuan-satuan bahasa
lain yang mengungkapkan penalaran dan pemikiran yang teratur, logis, dan masuk akal.
c. Keseragaman. Di sini, istilah "baku" dimaknai sebagai memiliki kaidah yang seragam. Proses
penyeragaman bertujuan menyeragamkan kaidah, bukan menyeragamkan ragam bahasa, laras
bahasa, atau variasi bahasa.

Ada beberapa ciri yang dapat digunakan untuk mempertimbangkan kebakuan kalimat, antara
lain:
1. Pelesapan imbuhan, misalnya "Kita harus hati-hati dalam menentukan sampel penelitian ini"
(seharusnya "berhati-hati").
2. Pemborosan kata yang menyebabkan kerancuan atau bahkan kesalahan struktur kalimat,
misalnya "Dalam rapat pimpinan kemarin memutuskan susunan pengurus baru" (kata "dalam"
dapat dibuang).
3. Penggunaan kata yang tidak baku, termasuk penggunaan kosakata bahasa daerah yang belum
dibakukan. Contoh, "Percobaan yang dilakukan cuma menemukan sedikit temuan" ( kata "cuma"
seharusnya diganti dengan "hanya").
4. Penggunaan kata hubung yang tidak tepat, termasuk konjungsi ganda, misalnya "Meskipun
beberapa ruang sedang diperbaiki, tetapi kegiatan sekolah berjalan terus." (Konjungsi "tetapi"
sebaiknya dihilangkan karena sudah ada konjungsi "meskipun").
5. Kesalahan ejaan, termasuk penggunaan tanda baca.
6. Pelesapan salah satu unsur kalimat, misalnya "Setelah dibahas secara mendalam, peserta rapat
menerima usul tersebut" (subjek anak kalimat "usul tersebut" tidak boleh dilesapkan

D. Fungsi-Fungsi Bahasa Indonesia

a) Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Negara


• Bahasa resmi Negara,
• Bahasa pengantar  resmi di lembaga-lembaga pendidikan,
• Bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan, dan
• Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan
serta teknologi.
Dalam fungsinya sebagai bahasa resmi, Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar
dalam komunikasi resmi. Penggunaan Bahasa Indonesia dalam buku-buku pelajaran adalah
perwujudan pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi.

b) Fungsi Bahasa Indonesia berdasarkan Tujuan


• Fungsi praktis : bahasa digunakan untuk berkomunikasi antar sesame dalam kehidupan
sehari-hari.
• Fungsi kultral :bahasaaaa untuk menyimpan, menyebarluaskan, mengembangkan
kebudayaan.
• Fungsi artistic : bahaya yang digunakan merupakan alat untuk menyampaikan keindahan
dan estetika manusia melalui seni dan sastra.
• Fungsi edukatif : bahasa digunakan untuk menyampaikan dan mengembangkan IPTEK.
• Fungsi politis : bahasa digunakan untuk menyelenggarakan administrasi Negara dan
menjalankan pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai