2021
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Kelompok 8
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………2
DAFTAR ISI.……………………………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………4
B. Rumusan Masalah………………………………………………...……....5
C. Tujuan Masalah……………….……………………………..……..……..5
BAB II PEMBAHASAN…………………………………….…………………..7
A. Pengertian Menulis……..………...……………………….………………6
A. Kesimpulan……………………………………………………..………12
DAFTAR PUSTAKA……………..………………………………...………..…13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Apa pengertian menulis ?
2. Apa saja pendekatan-pendekatan dalam pembelajaran menulis di SD ?
3. Apa saja metode-metode dalam pembelajaran menulis di SD ?
4. Bagaimana penerapan teknik dalam pembelajaran menulis di SD ?
C. Tujuan Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Menulis
Menulis adalah suatu kegiatan penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak
lain. Dalam kegiatan berbahasa menulis melibatkan empat unsur, yaitu penulis
sebagai penyampai pesan, pesan atau isi tulisan, medium tulisan, serta pembaca
sebagai penerima pesan. Kegiatan menulis sebagai sebuah perilaku berbahasa
memiliki fungsi dan tujuan personal, interaksional, informative, instrumental,
heuristic, dan estetis. Menulis dilakukan pada kertas dengan menggunakan alat-
alat seperti pena atau pensil. Dengan menulis secara terus menerus dan latihan
yang sungguh-sungguh, keterampilan tersebut dapat dimilliki oleh siapa saja.
Keterampilan itu juga bukanlah suatu keterampilan yang sederhana, melainkan
menuntut sejumlah kemampuan. Betapa pun sederhananya tulisan yang dibuat,
penulis tetap dituntut memenuhi persyaratan seperti yang dituntut apabila menulis
tulisan yang rumit.
Dari pengertian menulis diatas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah suatu
kegiatan penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak lain.
2. Pendekatan Integratif
6
Pendekatan integratif menekankan kepada keterpaduan antara empat aspek
keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis) dalam
pembelajaran.
Pendekatan integratif pada proses pembelajaran, misalnya : dengan
menceritakan pengalaman yang sangat menarik, menuliskan tentang suatu
peristiwa yang
sederhana, membaca bacaan kemudian membuat ikhtisar, dan meringkas cerita
yang didengar.
4. Pendekatan Tematis
Pendekatan tematis menekankan kepada tema pembelajaran sebagai payung
atau pemandu dalam pembelajaran. Pendekatan tematis pada proses pembelajaran,
misalnya : dengan menulis pengalaman dalam bentuk puisi, dan menyusun naskah
sambutan.
C. Metode-metode dalam pembelajaran menulis di SD
Metode dan pembelajaran menulis permulaan
1. Metode eja
Metode eja di dasarkaan pada pendekatan harfiah, artinya belajar membaca
dan menulis dimulai dari huruf-huruf yang dirangkaian menjadi suku kata. Oleh
karena itu pengajaran dimulai dari pengenalan huruf-huruf.
Demikian halnya dengan pengajaran menulis di mulai dari huruf lepas, dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a) Menulis huruf lepas
b) Merangkaikan huruf lepas menjadi suku kata
7
c) Merangkaikan suku kata menjadi kata
d) Menyusun kata menjadi kalimat
Metode eja (Metode abjad atau Metode alfabet), dengan latihan menulis
lambang tulisan, seperti a, b, c, d, dan seterusnya. Selanjutnya menulis suku kata,
misal: b, a, d, u menjadi b-a, d-u menjadi ba-du, b, u, k, u menjadi b-u, k-u
menjadi bu-ku. Dilanjutkan merangkai huruf yang berupa suku kata. Contoh, ba-
du menjadi badu.
4. Metode global
Metode global (metode kalimat), untuk membantu pengenalan kalimat,
biasanya dengan menggunakan gambar. Di bawah gambar tersebut, dituliskan
sebuah kalimat yang kira-kira merujuk pada makna gambar tersebut. Selanjutnya,
setelah anak diperkenalkan dengan beberapa kalimat, barulah proses pembelajaran
menulis permulaan dimulai. Melalui proses deglobalisasi (proses penguraian
kalimat menjadi satuan-satuan yang lebih kecil, yakni menjadi kata, suku kata,
dan huruf), selanjutnya anak menjalani proses belajar menulis permulaan. Proses
8
penguraian kalimat menjadi kata, kata menjadi suku kata, suku kata menjadi
huruf-huruf, tidak disertai dengan proses sintesis (perangkaian kembali).
Dalam pembelajaran menulis, ada beberapa metode lagi yang dapat digunakan,
yaitu:
1. Metode langsung
Metode pengajaran langsung dirancang secara khusus untuk mengembangkan
belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang
terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Dalam
metode langsung, terdapat lima fase yang penting: fase persiapan dan motivasi,
fase demonstrasi, fase pembimbingan, fase pengecekan, dan fase pelatihan
lanjutan. Sebagai contoh: guru menunjukkan gambar banjir yang melanda suatu
9
sebuah desa atau melihat langsung peristiwa banjir di sebuah desa. Dari gambar
tersebut, siswa dapat membuat tulisan secara runtut dan logis berdasarkan gambar.
2. Metode Komunikatif
Desain yang bermuatan metode komunkatif harus mencakup semua
keterampilan berbahasa. Setiap tujuan diorganisasikan ke dalam pembelajaran.
Setiap pembelajaran dispesifikasikan ke dalam tujuan kongkret yang merupakan
produk akhir. Sebagai contoh: metode komunikatif dapat dilakukan dengan
teknik menulis dialog. Siswa menulis dialog tentang yang mereka lakukan dalam
sebuah aktivitas. Kegiatan ini dapat dilaksanakan perseorangan ataupun
kelompok.
3. Metode Integratif
Integratif berarti menyatukan beberapa aspek ke dalam satu proses. Integrtif
terbagi menjadi dua bagian: interbidang studi dan antarbidang studi. Interbidang
studi artinya beberapa aspek dalam satu bidang studi diintegrasikan. Sebagai
contoh: menulis diintegrasikan dengan berbicara dan membaca. Adapun
antarbidang studi artinya pengintegrasian bahan dari beberapa bidang studi.
Sebagai contoh: antara bahasa Indonesia dengan matematika atau dengan bidang
studi lain.
10
mengandung makna cara-cara yang digunakan guru maka penggunaan kata
metode dan teknik disamakan.
Syafi’ie (dalam Nurchasanah, 2004) membagi menulis permulaan menjadi dua
tahap, yaitu (a) tahap prapenulisan, dan (b) tahap penulisan. Tahap prapenulisan
bertujuan melatih siswa untuk membiasakan diri bersikap yang baik dan tepat
dalam menulis, misalnya sikap duduk yang benar, pengaturan jarak mata dengan
tangan yang tepat pada waktu menulis, cara membuka buku yang tepat, dan
belajar membuat berbagai macam garis yangmemungkinkan siswa untuk bisa
menulis dengan tepat. Tahap penulisan merupakan kelanjutan dan tahap
prapenulisan yang bertujuan melatih siswa untuk dapat menulis dengan
sesungguhnya.
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan teknik yang merupakan alternatif model
pembelajaran menulis sebagi berikut.
1. Menjiplak, yang dapat dibagi menjadi (a) menjiplak huruf, (b) menjiplak
kalimat, (c) menjiplak wacana sederhana.
2. Menyalin, biasanya dimulai dari tingkatan kata, kalimat, sampai pada wacana.
Menyalin ini bisa dari (a) kata, kalimat, dan wacana yang menggunakan huruf
lepas ke huruf latin atau sebaliknya.
3. Menatap, biasanya dilakukan dengan cara mengamati objek. Agar siswa dapat
membahasakan objek yang diamati, objek itu dapat berupa (a) gambar, yaitu
gambar kata dan gambar kalimat, serta (b) objek asli.
4. Menyusun, kegiatan menyusun yang paling sederhana adalah menyusun huruf
menjadi kata, dilanjutkan dengan menyusun kata menjadi kalimat, dan kalimat
menjadi wacana.
5. Melengkapi, kegiatan melengkapi dapat berupa melengkapi kalimat yang
sebagian katanya dihilangkan dan bisa juga melengkapi bagian kalimat yang
dihilangkan dalam wacana.
6. Menulis halus, kegiatan ini untuk membiasakan menulis secara baik.
7. Dikte, dengan memperdengarkan kata, kalimat, atau wacana sederhana kepada
siswa agar mereka menuliskan apa yang mereka dengar.
11
8. Mengarang, yang dapat dilakukan dengan bantuan gambar dan dapat pula
tanpa bantuan gambar
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menulis adalah suatu kegiatan penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak
lain. Model pembelajaran menulis cerita atau cerpen di SD meliputi:
Menceritakan gambar, melanjutkan cerita, menceitakan mimpi. menceritakan
pengalaman. Dan menceritakan cita-cita. Pendekatan yang disarankan dalam
pembelajaran menulis, yaitu : Pendekatan Komunikatif, Pendekatan Integratif,
Pendekatan Keterampilan Proses, dan Pendekatan Tematis. Metode dan
pembelajaran menulis, yaitu Metode eja, metode kata lembaga, metode suku kata
(Metode Rangkai-Kupas), metode global, metode Struktual Analitik Sinteksis
(SAS), metode langsung, metode Komunikatif, dan metode Integratif. Syafi’ie
(dalam Nurchasanah, 2004) membagi menulis permulaan menjadi dua tahap, yaitu
(a) tahap prapenulisan, dan (b) tahap penulisan. Kegiatan ini dapat dilakukan
dengan teknik yang merupakan alternatif model pembelajaran menulis ada 8.
Sedangkan menurut Henry Guntur Tarigan (1986) ada 19 teknik dalam
pembelajaran menulis. Strategi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran
menulis di SD ada 13, yaitu : Strategi curah pendapat, bercerita, amati gambar,
organisasi gagasan, jawab pertanyaan, tulis bersama, tulis pasangan, Tulis
Individual, Baca Individual, baca kelas, pertemuan individual, bahas bersama
(BB) . Pembelajaran menulis dapat dilaksanakan di dalam kelas (pada jam
pelajaran sekolah) dan di luar kelas (di luar jam pelajaran sekolah).
B. Saran
Diharapkan kepada guru maupun calon guru supaya menggunakan
pendekatan, metode, teknik, dan strategi yang tepat dalam khususnya dalam
pembelajaran menulis, sehingga siswa tercapai tujuan pembelajaran yang
diinginkan.
12
DAFTAR PUSTAKA
No
name.2009
.http://mgmpbindobogor.wordpress.com/2009/10/16/metode-
pembelajaran-menulis/ (di akses 01 Desember 2015)
13