Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PEMBELAJARAN MEMBACA & MENULIS

“PENDEKATAN METODE DAN TEKNIK PEMBELAJARAN MENULIS”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pembelajaran


Membaca & Menulis.

Dosen Pengampu : Moh. Alwi Ashari, M.Pd

Disusun Oleh : Kelompok 8

1. Andriani Sulistianingsih : (210102415)


2. Dina Faranika : (200102212)
3. Muhammad Asmul Bahri : (200102225)
4. Rifzeki : (200102234)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN (FIP)

UNIVERSITAS HAMZANWADI (UNHAM)

2021

1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puja-puji beserta syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah Swt,


karena dengan rahmat dan karunianya kami masih diberi kesempatan untuk
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dalam keadaan sehat wal afiat,
Alhamdulillah.

Sholawat beserta salam tidak lupa kami haturkankepada Nabi akhirul


zaman yang Rahmatallilalamin Nabi Muhammad Shallallahu’alaihiwasaallam,
karena beliaulah yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam
yang terang benderang.

Pertama kami ucapkan terimakasih kepada Bapak dosen pengampu


Mata Kuliah “Pembelajaran Membaca & Menulis”, yang telah memeberikan
kami tugas makalah ini, sehingga kami dapat mengetahui, serta paham akan
“Pendekatan Metode dan Teknik Pembelajaran Menulisl” untuk menjadi bekal
ketika sudah terjun kepada masyarakat kelak, karena pada hakikatnya ilmu itu
semata-mata untuk diamalkan.

Tidak dapat dipungkiri, kami menyadari bahwa dalam penulisan


makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan terlebih kami masih
dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari Bapak dosen dan pembaca. Semoga kita
sama-sama dapat mengambil hal yang baik dan membuang hal yang buruk dari
isi makalah ini. Sekian dari kami lebih dan kurangnya kami ucapkan
terimakasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Selong, 15 Desember 2021

Kelompok 8

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………2

DAFTAR ISI.……………………………………………………………………..3

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………4

A. Latar Belakang Masalah……………………………………………...…..4

B. Rumusan Masalah………………………………………………...……....5

C. Tujuan Masalah……………….……………………………..……..……..5

BAB II PEMBAHASAN…………………………………….…………………..7

A. Pengertian Menulis……..………...……………………….………………6

B. Pendekatan dalam Pembelajaran Menulis Di SD…………………………7

C. Metode-Metode dalam Pembelajaran Menulis…...…….…………………8

D. Teknik dalam Pembelajaran Menulis…..……...………………………...11

BAB III PENUTUP………………………………………………………..……12

A. Kesimpulan……………………………………………………..………12

B. Kritik dan Saran…………..………………………………………….…12

DAFTAR PUSTAKA……………..………………………………...………..…13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran menulis di SD dilaksanakan sejak kelas I sampai dengan kelas


VI. Kegiatan menulis tidak dapat terlepas dari kegiatan bahasa lainnya seperti
kegiatan membaca, menyimak dan berbicara. Untuk itu dalam pelaksanaan
pembelajaran guru harus dapat memadukan keempat unsur kebahasaan tersebut
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Pelaksanaan
pembelajaran menulis di SD terutama di kelas I dan II tidak dapat dipisahkan
dengan pelajaran membaca permulaan, walaupun membaca dan menulis
merupakan dua kemampuan yang berbeda.
Menulis bersifat produktif sedangkan membaca bersifat reseptif. Kemampuan
menulis siswa tidak diperoleh dengan sendirinya, melainkan melalui proses
belajar mengajar. Menulis adalah suatu kegiatan penyampaian pesan secara
tertulis kepada pihak lain. Dalam kegiatan berbahasa menulis melibatkan empat
unsur, yaitu penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau isi tulisan, medium
tulisan, serta pembaca sebagai penerima pesan. Pengembangan kemampuan
menulis di SD banyak bergantung kepada kreativitas seorang guru. Oleh karena
itu, guru harus membekali dirinya dengan kemampuan menulis.
Guru juga dituntut mampu memilih pendekatan, metode, teknik dan strategi
yang sesuai sehingga dapat merangsang kreativitas siswa. Latihan yang intensif
dan terarah akan dapat membimbing siswa memiliki kemampuan menulis sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal ini setiap guru hendaknya menyadari
bahwa pembelajaran menulis tidak ditekankan pada pengetahuan kebahasaan
tetapi bagaimana menerapkan pengetahahuan. Teknik dan strategi yang digunakan
harus benar-benar dapat membangkitkan semangat siswa untuk belajar dan
menyenangkan bagi mereka.
B. Rumusan Masalah

4
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Apa pengertian menulis ?
2. Apa saja pendekatan-pendekatan dalam pembelajaran menulis di SD ?
3. Apa saja metode-metode dalam pembelajaran menulis di SD ?
4. Bagaimana penerapan teknik dalam pembelajaran menulis di SD ?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan


sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari menulis
2. Untuk mengetahui apa saja pendekatan dalam pembelajaran menulis di SD
3. Untuk mengetahui apa saja metode-metode dalam pembelajaran menulis di
SD
4. Untuk mengetahui bagaimana teknik dalam pembelajaran menulis di SD

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Menulis
Menulis adalah suatu kegiatan penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak
lain. Dalam kegiatan berbahasa menulis melibatkan empat unsur, yaitu penulis
sebagai penyampai pesan, pesan atau isi tulisan, medium tulisan, serta pembaca
sebagai penerima pesan. Kegiatan menulis sebagai sebuah perilaku berbahasa
memiliki fungsi dan tujuan personal, interaksional, informative, instrumental,
heuristic, dan estetis. Menulis dilakukan pada kertas dengan menggunakan alat-
alat seperti pena atau pensil. Dengan menulis secara terus menerus dan latihan
yang sungguh-sungguh, keterampilan tersebut dapat dimilliki oleh siapa saja.
Keterampilan itu juga bukanlah suatu keterampilan yang sederhana, melainkan
menuntut sejumlah kemampuan. Betapa pun sederhananya tulisan yang dibuat,
penulis tetap dituntut memenuhi persyaratan seperti yang dituntut apabila menulis
tulisan yang rumit.
Dari pengertian menulis diatas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah suatu
kegiatan penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak lain.

B. Pendekatan Dalam Pembelajaran Menulis di SD


Pendekatan yang disarankan dalam pembelajaran menulis, yaitu :
1. Pendekatan Komunikatif
Pendekatan komunikatif memfokuskan kepada keterampilan siswa dalam
mengimplementasikan fungsi bahasa (untuk berkomunikasi) dalam pembelajaran.
Pendekatan komunikatif pada proses pembelajaran, misalnya: mendeskripsikan
suatu benda, menulis surat, dan membuat iklan.

2. Pendekatan Integratif

6
Pendekatan integratif menekankan kepada keterpaduan antara empat aspek
keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis) dalam
pembelajaran.
Pendekatan integratif pada proses pembelajaran, misalnya : dengan
menceritakan pengalaman yang sangat menarik, menuliskan tentang suatu
peristiwa yang
sederhana, membaca bacaan kemudian membuat ikhtisar, dan meringkas cerita
yang didengar.

3. Pendekatan Keterampilan Proses


Pendekatan keterampilan proses memfokuskan keterampilan siswa dalam
mengamati, mengklasifikasi, menginterpretasi, dan mengkomunikasikan.
Pendekatan keterampilan proses, pada proses pembelajaran, misalnya : dengan
melaporkan hasil kunjungan, menyusun laporan pengamatan, membuat iklan, dan
menyusun kalimat acak menjadi paragraf yang padu.

4. Pendekatan Tematis
Pendekatan tematis menekankan kepada tema pembelajaran sebagai payung
atau pemandu dalam pembelajaran. Pendekatan tematis pada proses pembelajaran,
misalnya : dengan menulis pengalaman dalam bentuk puisi, dan menyusun naskah
sambutan.
C. Metode-metode dalam pembelajaran menulis di SD
Metode dan pembelajaran menulis permulaan
1. Metode eja
Metode eja di dasarkaan pada pendekatan harfiah, artinya belajar membaca
dan menulis dimulai dari huruf-huruf yang dirangkaian menjadi suku kata. Oleh
karena itu pengajaran dimulai dari pengenalan huruf-huruf.
Demikian halnya dengan pengajaran menulis di mulai dari huruf lepas, dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a) Menulis huruf lepas
b) Merangkaikan huruf lepas menjadi suku kata

7
c) Merangkaikan suku kata menjadi kata
d) Menyusun kata menjadi kalimat
Metode eja (Metode abjad atau Metode alfabet), dengan latihan menulis
lambang tulisan, seperti a, b, c, d, dan seterusnya. Selanjutnya menulis suku kata,
misal: b, a, d, u menjadi b-a, d-u menjadi ba-du, b, u, k, u menjadi b-u, k-u
menjadi bu-ku. Dilanjutkan merangkai huruf yang berupa suku kata. Contoh, ba-
du menjadi badu.

2. Metode kata lembaga


Metode kata lembaga di mulai mengajar dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a) Pengenalan suku kata
b) Menguraikan suku kata menjadi huruf
c) Perangkaian suku kata menjadi kata
d) Perangkaian kata menjadi kalimat sederhana
e) Pengintegrasian kegiatan perangkaian dan pengupasan.

3. Metode suku kata (Metode Rangkai-Kupas)


Metode suku kata (Metode Rangkai-Kupas), diawali dengan pengenalan suku
kata ba, bi, bu, be, bo dan seterusnya. Kemudian dirangkai menjadi kata-kata
bermakna. Misalnya: bo-bi dan sebagainya. Dilanjutkan proses perangkaian kata
menjadi kelompok kata, contoh: Ka-ki ku-da, Ba-ca bu-ku.

4. Metode global
Metode global (metode kalimat), untuk membantu pengenalan kalimat,
biasanya dengan menggunakan gambar. Di bawah gambar tersebut, dituliskan
sebuah kalimat yang kira-kira merujuk pada makna gambar tersebut. Selanjutnya,
setelah anak diperkenalkan dengan beberapa kalimat, barulah proses pembelajaran
menulis permulaan dimulai. Melalui proses deglobalisasi (proses penguraian
kalimat menjadi satuan-satuan yang lebih kecil, yakni menjadi kata, suku kata,
dan huruf), selanjutnya anak menjalani proses belajar menulis permulaan. Proses

8
penguraian kalimat menjadi kata, kata menjadi suku kata, suku kata menjadi
huruf-huruf, tidak disertai dengan proses sintesis (perangkaian kembali).

5. Metode Struktual Analitik Sinteksis (SAS)


Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik), merupakan salah satu jenis metode
yang bisa digunakan untuk proses pembelajaran menulis permulaan bagi siswa
pemula. Menurut (Supriyadi, 1996) metode SAS adalah suatu pendekatan cerita
di sertai dengan gambar yang didalamnya terkandung unsur analitik sintetik.
Menurut (Djuzak, 1996) adalah suatu pembelajaran menulis permulaan yang
didasarkan atas pendekatan cerita yakni cara memulai mengajar menulis dengan
menampil cerita yang diambil dari dialog siswa dan guru atau siswa dengan siswa.
Teknik pelaksanaan pembelajran metode SAS yakni keterampilan menulis
kartu huruf, kartu suku kata, kartu kata dan kartu kalimat, sementara sebagian
siswa mencari huruf, suku kata dan kata, guru dan sebagian siswa menempel kata-
kata yang tersusun sehingga menjadi kalimat yang berarti.
Proses operasional metode SAS mempunyai langkah-langkah dengan urutan
sebagai berikut:
a) Struktur yang menampilkan keseluruhan
b) Analitik yaitu melakukan proses penguraian
c) Sintetik yaitu melakukan penggalan pada struktur semula.

Dalam pembelajaran menulis, ada beberapa metode lagi yang dapat digunakan,
yaitu:
1. Metode langsung
Metode pengajaran langsung dirancang secara khusus untuk mengembangkan
belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang
terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Dalam
metode langsung, terdapat lima fase yang penting: fase persiapan dan motivasi,
fase demonstrasi, fase pembimbingan, fase pengecekan, dan fase pelatihan
lanjutan.  Sebagai contoh: guru menunjukkan gambar banjir yang melanda suatu

9
sebuah desa atau melihat langsung peristiwa banjir di sebuah desa.  Dari gambar
tersebut, siswa dapat membuat tulisan secara runtut dan logis berdasarkan gambar.

2. Metode Komunikatif
Desain yang bermuatan metode komunkatif harus mencakup semua
keterampilan berbahasa.  Setiap tujuan diorganisasikan ke dalam pembelajaran.
Setiap pembelajaran dispesifikasikan ke dalam tujuan kongkret yang merupakan
produk akhir.  Sebagai contoh: metode komunikatif dapat dilakukan dengan
teknik menulis dialog.  Siswa menulis dialog tentang yang mereka lakukan dalam
sebuah aktivitas.  Kegiatan ini dapat dilaksanakan perseorangan ataupun
kelompok.

3. Metode Integratif
Integratif berarti menyatukan beberapa aspek ke dalam satu proses.  Integrtif
terbagi menjadi dua bagian: interbidang studi dan antarbidang studi.  Interbidang
studi artinya beberapa aspek dalam satu bidang studi diintegrasikan.  Sebagai
contoh: menulis diintegrasikan  dengan berbicara dan membaca.  Adapun
antarbidang studi artinya pengintegrasian bahan dari beberapa bidang studi. 
Sebagai contoh: antara bahasa Indonesia  dengan matematika atau dengan bidang
studi lain.

D. Teknik Dalam Pembelajaran Menulis di SD


Pada umumnya metode dan tenik dipakai dalam pengerian yang sama, yaitu
cara menyampaikan pelajaran. Sebenarnya pengertian metode pembelajaran dan
teknik pembelajaran tidak sama. Metode mengacu kepada suatu prosedur untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan, yang meliputi (a) pemilihan bahan,
(b)
urutan bahan, (c) penyajian bahan, dan (d) pengulangan bahan, sedangkan teknik
mengandung makna cara-cara yang digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan
langsung dalam pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas pada saat itu. Oleh
karena dalam metode mengandung makna penyajian bahan dan teknik

10
mengandung makna cara-cara yang digunakan guru maka penggunaan kata
metode dan teknik disamakan.
Syafi’ie (dalam Nurchasanah, 2004) membagi menulis permulaan menjadi dua
tahap, yaitu (a) tahap prapenulisan, dan (b) tahap penulisan. Tahap prapenulisan
bertujuan melatih siswa untuk membiasakan diri bersikap yang baik dan tepat
dalam menulis, misalnya sikap duduk yang benar, pengaturan jarak mata dengan
tangan yang tepat pada waktu menulis, cara membuka buku yang tepat, dan
belajar membuat berbagai macam garis yangmemungkinkan siswa untuk bisa
menulis dengan tepat. Tahap penulisan merupakan kelanjutan dan tahap
prapenulisan yang bertujuan melatih siswa untuk dapat menulis dengan
sesungguhnya.
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan teknik yang merupakan alternatif model
pembelajaran menulis sebagi berikut.
1. Menjiplak, yang dapat dibagi menjadi (a) menjiplak huruf, (b) menjiplak
kalimat, (c) menjiplak wacana sederhana.
2. Menyalin, biasanya dimulai dari tingkatan kata, kalimat, sampai pada wacana.
Menyalin ini bisa dari (a) kata, kalimat, dan wacana yang menggunakan huruf
lepas ke huruf latin atau sebaliknya.
3. Menatap, biasanya dilakukan dengan cara mengamati objek. Agar siswa dapat
membahasakan objek yang diamati, objek itu dapat berupa (a) gambar, yaitu
gambar kata dan gambar kalimat, serta (b) objek asli.
4. Menyusun, kegiatan menyusun yang paling sederhana adalah menyusun huruf
menjadi kata, dilanjutkan dengan menyusun kata menjadi kalimat, dan kalimat
menjadi wacana.
5. Melengkapi, kegiatan melengkapi dapat berupa melengkapi kalimat yang
sebagian katanya dihilangkan dan bisa juga melengkapi bagian kalimat yang
dihilangkan dalam wacana.
6. Menulis halus, kegiatan ini untuk membiasakan menulis secara baik.
7. Dikte, dengan memperdengarkan kata, kalimat, atau wacana sederhana kepada
siswa agar mereka menuliskan apa yang mereka dengar.

11
8. Mengarang, yang dapat dilakukan dengan bantuan gambar dan dapat pula
tanpa bantuan gambar

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menulis adalah suatu kegiatan penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak
lain. Model pembelajaran menulis cerita atau cerpen di SD meliputi:
Menceritakan gambar, melanjutkan cerita, menceitakan mimpi. menceritakan
pengalaman. Dan menceritakan cita-cita. Pendekatan yang disarankan dalam
pembelajaran menulis, yaitu : Pendekatan Komunikatif, Pendekatan Integratif,
Pendekatan Keterampilan Proses, dan Pendekatan Tematis. Metode dan
pembelajaran menulis, yaitu Metode eja, metode kata lembaga, metode suku kata
(Metode Rangkai-Kupas), metode global, metode Struktual Analitik Sinteksis
(SAS), metode langsung, metode Komunikatif, dan metode Integratif. Syafi’ie
(dalam Nurchasanah, 2004) membagi menulis permulaan menjadi dua tahap, yaitu
(a) tahap prapenulisan, dan (b) tahap penulisan. Kegiatan ini dapat dilakukan
dengan teknik yang merupakan alternatif model pembelajaran menulis ada 8.
Sedangkan menurut Henry Guntur Tarigan (1986) ada 19 teknik dalam
pembelajaran menulis. Strategi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran
menulis di SD ada 13, yaitu : Strategi curah pendapat, bercerita, amati gambar,
organisasi gagasan, jawab pertanyaan, tulis bersama, tulis pasangan, Tulis
Individual, Baca Individual, baca kelas, pertemuan individual, bahas bersama
(BB) . Pembelajaran menulis dapat dilaksanakan di dalam kelas (pada jam
pelajaran sekolah) dan di luar kelas (di luar jam pelajaran sekolah).
B. Saran
Diharapkan kepada guru maupun calon guru supaya menggunakan
pendekatan, metode, teknik, dan strategi yang tepat dalam khususnya dalam
pembelajaran menulis, sehingga siswa tercapai tujuan pembelajaran yang
diinginkan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Massofa. 2008 .https://massofa.wordpress.com/2008/10/07/pendekatan-


pembelajaran-menulis-di-sd/ (di akses 01 Desember 2015)

Santosa, Puji, dkk. 2008 . Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD .


Jakarta : Universitas Terbuka (di akses 01 Desember 2015)
Yunus, M, dkk. 2013 . Keterampilan Menulis . Jakarta : Universitas Terbuka
(di akses 01 Desember 2015)
No name . http://www.kompasiana.com/sitimuslikah/pembelajaran-
menulis-permulaan_55546cbe739773591d90551d (di akses 01
Desember 2015)

No
name.2009
.http://mgmpbindobogor.wordpress.com/2009/10/16/metode-
pembelajaran-menulis/ (di akses 01 Desember 2015)

13

Anda mungkin juga menyukai