Anda di halaman 1dari 8

KARYA TULIS ILMIAH

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA

OLEH :

ELA NUR AMALIA

NIM : 200104

UNIVERSITAS PRIMAGRAHA

JURUSAN MANAJEMEN

TAHUN 2020
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan oleh masyarakat untuk
berkomunikasi. Bahasa sebagai sebuah sistem lambang berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif,
dinamis, beragam dan manusiawi. Dalam penggunaannya sering kali banyak terjadi kesalahan
baik lisan maupun tulisan yang menyimpang dari kaidah bahasa dan tidak sesuai dengan Ejaan
yang disempurnakan atau kamus besar bahasa Indonesia.
Pada dasarnya kesalahan berbahasa yang terjadi di masyarakat merupakan sebuah
kebiasaan yang sudah melekat turun-temurun hingga sulit untuk dilepaskan. Ditambah bahasa
keseharian lebih mudah dilafalkan dan kurangnya wawasan masyarakat tentang bagaimana
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dengan demikan terjadilah penulisan-penulisan yang
tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Penulisan yang tidak sesuai dengan KBBI, EYD dapat kita jumpai di sekitar kita seperti
pada spanduk, pengumuman, baliho, dan sebagainya. Kesalahan-kesalahan itu sering kita
abaikan begitu saja, bahkan kita beranggapan itu tulisan yang benar. Padahal jika kita
mengetahuinya tulisan-tulisan yang tidak sesuai dengan EYD dan KBBI harus segera kita
benarkan dan jangan dibiarkab begitu saja. Karena jika dibiarkan akan terus membudaya ke anak
cucu kita.

B. Rumusan Masalah
Penulisan KTI ini mempunyai beberapa rumusan masalah yang akan dibahas diantaranya
sebagai berikut :
1. Analisis kesalahan berbahasa pada spanduk, pengumuman, dan sebagainya di
tempattempat umum
2. Perbaikan kata atau kalimat dari spanduk, pengumuman, dan sebagainya yang terdapat di
tempat-tempat umum
3. Pembinaan dan pengembangan yang harus dilakukan kepada masyarakat

C. Tujuan Penulisan
1. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
2. Mahasiswa dapat mengetahui kata dan kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia yang terdapat di lingkungan masyarakat.
3. Mahasiswa mampu untuk memperbaiki kesalahan berbahasa di masyarakat dengan
mensosialisasikan kaidah berbahasa yang baik dan benar.
4. Mahasiswa mampu melakukan pembinaan secara khusus tentang bahasa yang baik dan
benar kepada masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisis dan Perbaikannya
1. Kata “Praktek” pada sebuah plang dokter

Praktek
Gambar di bawah ini penulis dapatkan di sebuah gedung yang terletak dipinggiran
jalan di Kota Serang ,Seharusnya Kata yang Benar menurut EYD adalah Praktik
2. Kata “ Soup” dan “Ijo” pada sebuah spanduk tempat jajan

SOUP DUREN KACANG IJO


Pada gambar di samping jika kita lihat sepintas mungkin tidak terlihat sebuah kesalahan
berbahasa, karena kita sering keliru dan menganggap itu hal yang lumrah dan biasa. Tapi ketika
penulis perhatikan dan mencoba menganalisinya ternyata terdapat kata yang tidak sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia dan tidak terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Dari gambar di atas terdapat kata yang tidak sesuai dengan EYD dan KBBI seperti kata
“Soup” yang seharusnya “Sup”, yang mana menurut Kamus besar Bahasa Indonesia memiliki
arti masakan berkuah dari kaldu yang diberi bumbu pala, lada, dan sebagainya (KBBI. 2003:
1107). Selain kata “Soup” pada gambar di atar juga terdapat kata “Ijo” yang sama halnya tidak
sesuai dengan EYD dan KBBI. Kata “Ijo” seharusnya “Hijau” yang memiliki arti warna dasar
yang serupa dengan warna daun (KBBI. 2003: 401)
3. Kata “Cabe”Pada sebuah Spanduk Di Taman Jajan BSD

“Cabe”
Gambar di samping penulis ambil di Taman Jajan BSD, penulis merasa ada kata yang
tidak sesuai dengan EYD dan KBBI, tentunya lagi dan lagi ketika penulis analisis ternyata benar
kata “Cabe” yang buming ditelinga penulis bahkan masyarakat ternyata tidak sesuai denga EYD
dan KBBI. Kata “Cabe” seharusnya “Cabai” dimana menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
memiliki arti tanaman perdu yang buahnya berbentuk bulat panjang dengan ujun meruncing,
apabila sudah tua berwarna merah kecoklat-coklatan atau hijau, berisi banyak biji yang pedas
rasanya. (KBBI. 2003 :183). Tidak hanya kata “cabe” akan tetapi penulis lagi-lagi kembali
menemukan kata “Ijo”. Sepertinya kata “Ijo” sudahlah tidak asing lagi dan menjadi bahasa
keseharian di kalangan masyarakat. Padahal kata “Ijo” bukanlah bahasa Indonsia yang sesuai
dengan EYD dan KBBI, malah lebih kepada bahasa daerah yaitu bahasa Jawa. Kata “Ijo”
seharusnya “Hijau” yang memiliki arti warna dasar yang serupa dengan warna daun (KBBI.
2003: 401).
4. 3. Kata “Kwietiau”Pada sebuah Spanduk Di kantin Kampus Universitas Muhammadiyah
Tangerang

Kwietiau-mie
Spanduk yang tedapat di sebuah kantin Kantor UPT SDN Jawilan , ternyata tidak selurus
yang penulis kira, ternyata masih ada kata yang salah dan tidak sesuai dengan EYD dan KBBI.
Seperti Spanduk di warung Ibu Hani ini, terdapat kata “Kwietiau” dimana kata itu seharusnya
“Kwetiau” yang memiliki arti mi yang pipih dan lebar (KBBI.2003 :620).
Selain kata “Kwietiau” juga terdapat kata “Mie” yang mana kata ini tidaklah terdapat
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dan tidak sesuai dengan EYD. Kata “Mie” seharusnya
“Mi” yang memiliki arti bahan makanan dari tepung, bentuknya seperti tali, biasanya dimasak
dengan cara digoreng atau direbus, diberi daging, udang, sayuran, bumbu, dsb (KBBI.2003:
741).
5. Kata “Photo Copy” pada sebuah spanduk di kantin UMT

PHOTO COPY
Pada Gambar di samping terdapat sebuah spanduk yang penulis dapatkan di kantin
Kantor Pajak Serang. Pada Spanduk itu terdapat kata yang tidak sesuai dengan EYD dan KBBI
yaitu kata “PHOTO COPY” secara sekilas mungkin kita anggap benar. Akan tetapi ketika
penulis menyoba menganalisisnya ternyata kata “PHOTO COPY” yang tertera dalam spanduk
itu seharusnya “Fotokopi” yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti hasil
reproduksi (penggandaan) fotografis terhadap barang cetakan (tulisan). (KBBI. 2003 :321).
BAB III
PEMBINAAN DAN PENGAMBANGAN

A. Pembinaan
Bahasa Indonesia yang sudah berkembang di lingkungan masyarakat, bukanlah bahasa
yang baku dan tidak semua terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Bahasa keseharian
atau biasa disebut dengan bahasa prokem, lebih dominan digunakan karena masyarakat lebih
nyaman dan kurangnya pengetahuan tentang bahasa yang sesuai Ejaan yang Disempurnakan.
Pembinaan yang bisa dilakukan untuk memperbaiki bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD
dan KBBI dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Pembinaan pelajaran bahasa Indonesia di sekolah
2. Pembinaan bahasa Indonesia pada mata plejaran lain
3. Pembianaan bahasa Indonesia di lingkungan keluarga
4. Pembinaan bahasa Indonesia di lingkungan masyarakat
Proses pembinaan harus dilakukan sejak dini, supaya bahasa Indonesia benar-benar
tertanam dalam jiwa masyarakat Indonesia. Proses pembinaan tidak hanya kepada masyarakat
yang masih berusia sekolah akan tetapi juga harus dilakukan kepada masyarakat yang notaben
pendidikan bahasanya masih dangkal. Proses pembinaan kepada masyarakat bisa dengan
bersosialisasi, memberikan contoh dengan cara berbahasa kepada mereka menggunakan bahasa
yang sesuai dengan EYD dan Kamus Besar Bahasa Indonesia.
B. Pengembangan
Proses pembinaan tidak akan lengkap jika tidak dikembangakan, yang akhirnya dari
proses pembinaan menjadi sia-sia. Pengambangan bahasa Indonesia dapat kita lakukan dengan
cara sebagai berikut :
1. Membiasakan diri berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Mengenalkan bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD kepada masyarakat.
3. Melakukan kerja sama dengan pihak sekolah, masyarakat untuk selalu menggunakan
bahasa yang sesuai dengan EYD.
BAB I
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari berbagai penomena yang penulis dapatkan di masyarakat, dengan adanya berbagai
kesalahan berbahasa. Dapat penulis simpulkan bahwa masih minimnya masyarakat Indonesia
yang kurang pengetahuan dan mengabaikan bahasa Indonesia yang sesuai EYD dan Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Masyarakat Indonesia masih lebih senang menggunakan Bahasa
Prokem dan mengabaikan bahasa baku.

B. Saran
Demikianlah KTI ini penulis buat, tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun bagi para
pembacanya sebagai kesempurnaan KTI ini. Dan semoga KTI ini bisa menjadi acuan untuk
meningkatkan KTI selanjutnya dan bermanfaat bagi para pembaca dan khusus buat kami. Amin.

DAFTAR PUSTAKA
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2003 “Kamus Besar Bahasa Indonesia Cetakan ke
tiga”. Jakarta: Balai Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai