Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENDIDIKAN INDIVIDU DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT


Mata kuliah Pengatar Filsafat

Dosen pengampu Sarwandi M.Pd.T

DI SUSUN OLEH:
1.PUTRI ANY BR HUTAPEA (21210010)
2.YULIANA GULO (21210013)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BUDI DARMA MEDAN
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas untuk mata kuliah
Pengatar Filsafat.

Kami juga berterimakasih kepada Dosen kami Bapak Sarwandi M,Pd.T yang telah mengajari
kami membuat makalah ini pada mata kuliah Pengatar Filsafat sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami berharap semoga makalah ini
dapat berguna bagi kami berdua dan pihak lain.

Medan 24 mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I ..................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................. 1
A.Latar belakang ..................................................................................................................... 1
B.Rumusan masalah ................................................................................................................ 1
C.Tujuan pembahasan ............................................................................................................. 1

BAB II ........................................................................................................... 2
PEMBAHASAN .......................................................................................... 2
1.Pengertian Pendidikan ........................................................................................................ 2
2.Fungsi dan peranan Pendidikan dalam Masyarakat ............................................................ 2
3. Hubungan Individu dan Masyarakat .................................................................................. 3

BAB III ......................................................................................................... 5


KESIMPULAN ............................................................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 6

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Secara singkat pendidikan merupakan produk dari masyarakat,karena apabila kita sadari arti
pendidikan sebagai proses transmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan, keterampilan dan aspek-
aspek kelakuan lainnya kepada generasi muda maka seluruh upaya tersebut sudah dilakukan
sepenuhnya oleh kekuatan-kekuatan masyarakat. Hampir segala sesuatu yang kita pelajari
merupakan hasil hubungan kita dengan orang lain baik di rumah,sekolah, tempat permainan,
pekerjaan dan sebagainya. Wajar pula apabila segala sesuatu yang kita ketahui adalah hasil
hubungan timbal balik yang ternyata sudah sedemikian rupa dibentuk olehmasyarakat kita.

B.Rumusan Masalah

1.Pengertian pendidikan
2.Fungsi dan peranan Pendidikan dalam Masyarakat
3.Hubungan individu dan masyarakat

C.Tujuan Pembahasan

1.Untuk mengetahui pengertian pendidikan


2.Untuk mengetahui fungsi dan peranan pendidikan dalam masyarakat
3.Untuk mengetahui hubungan individu dan masyarakat

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. PENDIDIKAN
Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik
potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat
berfungsi dalam perjalanan hidupnya sebagai individu dan masyarakat. Dasar pendidikan adalah
cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan,
kesatuan. organis, harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Yang tentu
dalam menjalankan kelanjutan pendidikan tersebut harus ada alat sebagai pegangan yang salah
satunya adalah adanya kurikulum.

2. Fungsi pendidikan individu dan masyarakat

Fungsi pendidikan bagi individu:

1. Sebagai sarana untuk mengembangkan potensi yang dibawa sejak lahir. Melalui
pendidikan seseorang akan dapat mengasah bakat bawaannya. Orang yang cerdas adalah orang
yang memiliki bakat cerdas dan bakat cerdasnya tersebut telah terasah melalui proses yang
disebut dengan pendidikan. Demikian halnya dengan orang yang terampil dalam bidang tertentu,
ia menjadi terampil bukan semata-mata karena bakat, melainkan bakat yang dibawa sejak lahir
tersebut telah diasah melalui latihan, dimana latihan merupakan bagian dari pendidikan.
Berkaitan dengan hal tersebut maka para pengelola pendidikan – khususnya guru dan kepala
sekolah - harus mampu memfasilitasi kegiatan belajar para siswa, sedemikian rupa sehingga para
siswa dapat belajar untuk mengembangkan bakatnya masing-masing semaksimal mungkin dan
berupaya mengantarkan mereka untuk menjadi individu yang bermartabat.
2. Sebagai sarana untuk mengubah perilaku. Perilaku merupakan representasi dari fikiran
dan perbuatan seseorang. Seseorang akan dikatakan berperilaku baik jika fikiran dan
perbuatannya baik. Pendidikan memiliki peran penting dalam mengubah perilaku seseorang dari
yang kurang baik menjadi lebih baik. Melalui pendidikan yang baik seseorang akan dilatih untuk
hanya berfikir dan berbuat hal-hal yang prositif, oleh karena itu pendidikan memiliki arti yang
sangat penting dalam mengubah perilaku seseorang. Implikasinya adalah bahwa para pengelola
dan pelaksana pendidikan harus mampu memfasilitasi peserta didik agar dapat memiliki perilaku
yang baik.
3. Sebagai sarana untuk mengembangkan fisik, mental dan sipiritual seseorang. Pendidikan
yang baik adalah pendidikan yang dapat memfasilitasi perkembangan fisik, mental dan spiritual
peserta didik secara seimbang. Dengan demikian, kepala sekolah dan guru dituntut untuk dapat

2
mendidik para peserta didik bukan saja dari sisi kemampuan intelektualnya saja – yang
dilakukan melalui pembelajaran mata pelajaran mata pelajaran sain – melainkan mereka harus
dapat membimbing para siswa untuk dapat mengembangkan fisiknya dan ketajaman
sipiritualnya, diantaranya dengan memberikan ruang belajar, tempat bermain, sarana
bersosialisasi, fasilitas dan pembiasaan untuk beribadah dan lain-lain, yang memadai.

Fungsi pendidikan bagi masyarakat

Bagi masyarakat pendidikan memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Pendidikan berperan dalam mendorong terjadinya perubahan dan kendali sosial. Hal tersebut
sangat mungkin terjadi karena dengan dihasilkannya individu-individu yang terdidik dengan
baik secara tidak langsung akan mendorong tumbuhnya masyarakat pembangun - yaitu
masyarakat yang senantiasa memiliki keinginan untuk melakukan perubahan ke arah yang
lebih baik – dan masyarakat ‘yang kritis’ – yaitu masyarakat yang senantiasa menyuarakan
upaya perbaikan ketika sesuatu yang tidak baik terjadi.

2. Pendidikan berperan dalam rekonstruksi pengalaman-pengalaman. Pendidikan terkait


erat dengan upaya untuk memberikan pengalaman-pengalaman baru dan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk merekonstruksi pengalaman-pengalaman tersebut di
dalam dirinya. Sebagaimana kita fahami bahwa masyarakat terbentuk dari gabungan
individu-individu, oleh karenanya pengalaman-pengalaman dari individu-individu tersebut
akan tergambar pula dalam kehidupan sebuah masyarakat. Dengan kata lain, hasil-hasil
pendidikan yang diperoleh oleh individu-individu dalam masyarakat akan mewarnai
kehidupan masyarakat tersebut. Sebaliknya, karena pendidikan pada dasarnya merupakan
sebuah sistem sosial yang terbuka, maka pengalaman-pengalaman yang terdapat dalam
sebuah masyarakat akan mewarnai sistem pendidikan yang ada di lingkungan masyarakat
tersebut.
3. Pendidikan berperan dalam mengembangkan nilai-nilai sosial dan moral. Telah saya
sebutkan di atas bahwa pada dasarnya pendidikan tidak hanya semata-mata membekali
peserta didik dengan kemampuan kognitif dan psikomotorik saja melainkan juga sebagai
upaya untuk mengembangkan sikap atau akhlak mereka ke arah yang lebih baik. Artinya,
jika melalui aktifitas pendidikan telah dapat dihasilkan individu-individu yang berakhlak
baik, maka sudah dapat dipastikan nilai-nilai sosial dan moral yang tumbuh dalam
masyarakatpun akan menjadi baik.

2. HUBUNGAN INDIVIDU DAN MASYARAKAT

A. Individu
Individu merupakan bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah
lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Umpama keluarga sebagai kelompok sosial yang terkecil
terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ayah merupakan individu yang sudah tidak dapat dibagi lagi,

3
demikian pula Ibu. Anak masih dapat dibagi sebab dalam suatu keluarga jumlah anak dapat lebih
dari satu.

B.Masyarakat
Banyak para ahil telah memberikan pengertian tentang masyarakat. Smith, Stanley dan
Shores mendefinisikan masyarakat sebagai suatu kelompok individu-individu yang terorganisasi
serta berfikir tentatang diri mereka sendiri sebagai suatu kelompok yang berbeda.
Znaniecki menyatakan bahwa masyarakat merupakan suatu sistem yang meliputi unit
biofisik para individu yang bertempat tinggal pada suatu daerah geografis tertentu selama
periiode waktu tertentu dari suatu generasi. Dalam sosiology suatu masyarakat dibentuk hanya
dalam kesejajaran kedudukan yang diterapkan dalam suatu organisasi. Dari berbagai pendapat
tersebut di atas maka W F Connel menyimpulkan bahwa masyarakat adalah: Suatu kelompok
orang yang berpikir tentang diri mereka sendiri sebagai kelompok yang berbeda, diorganisasi,
sebagai kelompok yang diorganisasi secara tetap untuk waktu yang lama dalam rintang
kehidupan seseorang secara terbuka dan bekerja pada daerah geografls tertentu,Kelompok orang
yang mencari penghidupan secara berkelompok, sampai turun temurun dan mensosialkan
anggota anggotanya melalui pendidikan. Suatu ke orang yang mempunyai sistem kekerabatan
yang terorganisasi yang mengikat anggota-anggotanya secara bersama dalam keselurühan yang
terorganisasi.

Pengertian masyarakat tersebut di atas merupakan pengertian yang sangat luas. Penduduk
Indonesia sebagai masyarakat dapat dijelaskan sebagai berikut:
Penduduk yang berpikir tentang dirinya sendiri sebagai suatu kelompok yang berbeda dengan
kelompok penduduk pada suatu masyarakat lain yang secara relatif mencukupi kebutuhan diri
sendiri sebagai suatu kelompok yaitu mencukupi kehidupannya dalam masyarakatnya.
Masyarakat adalah satuan kelompok terkecil yang terikat melalaui sistem yang
terorganisasikan dan kekerabatan yang didasarkan pada prinsip-prinsip demokrasi, dalam
kehidupan sosial politik, kehidupan ekonomi dan lapangan kehidupan yang lain. Ikatan yang
paling kuat adalah adanya satu pandangan hidup bangsa Indonesia yaitu Pancasila dan dasar
hukum nasional yang satu yaitu UUD 1945.

3. bentuk hubungan antara individu dengan masyarakat.

1) Kerja sama (cooperation), yaitu kerja sama yang dilakukan masyarakat karena didasari
oleh kebersamaan dan rasa memiliki. Misalnya, memperbaiki jalan, kerja bakti mendirikan
gereja, mendirikan mesjid, dan sebagainya.

2) Persaingan (competation), yaitu hubungan sosial antar-individu yang saling berlomba


atau bersaing untuk maju. Dalam bentuk ini, mereka tidak melakukan kerja sama.
Misalnya, antarpedagang, masyarakat pengusaha, antarkaryawan, dan sebagainya.

4
BABIII
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.Dengan demikian,
manusia dapat mencapai kemamjuan di berbagai bidang yang pada akhirnya dapat
menempatkan seseorang pada derajat yang lebih baik. Perlu diakui bahwa tidak semua
manusia dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan apa yang diharapkan dan
diinginkannya. Oleh karena itu, pendidikan menjadi satu kebutuhan yang cukup penting
dalam mengalami perubahan dan kemajuan di zaman modern ini. Pendidikan
merupakan proses belajar yang tidak akan pernah berhenti sejak seseorang lahir di
dunia ini hingga akhir hayatnya ( long life education).

B.SARAN
Pendidikan individu dan masyarakat saat berguna buat kita contohnya Kerja sama (cooperation),
Persaingan (competation), Pertikaian (conflict)

5
DAFTAR PUSTAKA

Sumaatmadja, Nursid. 2005. Konsep Dasar IPS. Jakarta: Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai