Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DALAM REFORMASI DAN


KONSEPSI PEDIDIKAN MASA DEPAN

Mata Kuliah Pengatar Filsafat Ilmu Pendidikan


Dosen Pengampu Sarwandi M.Pd.T

DI SUSUN OLEH:

FATIZANOLO WARUWU (21210004)


NITA TALIA PASARIBU (21210023)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI


INFORMASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BUDI DARMA MEDAN
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat-Nya sehingga kami penulis dari Kelompok VI dapat
menyelesaikan makalah ini guna untuk memenuhi tugas untuk mata kuliah
“Pengatar Filsafat lmu pendidikan” dengan judul “Problematika Pendidikan
Dalam Reformasi Dan Konsepsi Pendidikan Masa Depan”.
Kami juga berterimakasih kepada Dosen kami Bapak Sarwandi M,Pd.T
yang telah memimbing kami dalam membuat makalah ini pada mata kuliah
Pengatar Filsafat ilmu pendidikan sehingga makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena
itu, kami penulis dari kelompok VI sangat mengharapkan kerja sama dari dari
teman-teman guna membangun makalah ini menjadi lebih baik.

Medan, 15 Juni 2022

Penulis

i
KATA PENGANTAR

HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR ................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................. 2

A. Problematika Pendidikan Dalam Reformasi...................... 2


B. Konsepsi Pendidikan Idonesia Masa Depan............................. 4

BAB II PENUTUP....................................................................... 7

A. Kesimpulan ............................................................................... 7

B. Saran ......................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Problema-problema pendidikan dari masa ke masa menjadi perhatian para
ahli. Pendidikan merupakan usaha manusia meningkatkan kesejahteraan lahir
batin suatu bangsa dan masyarakat. Karena pendidikan sangat mempengaruhi
kemajuan suatu bangsa. Berfikir secara bijaksana sangat dibutuhkan dalam
menyelesaikan problema-problema yang ada
Indonesia mempunyai cita-cita yang jelas dalam hal pendidikan. Untuk
mewujudkan cita-cita tersebut dibutuhkan kerjasama lapisan masyarakat. Guru
adalah salah satu lapisan masyarakat yang mempengaruhi pendidikan anak.
Terutama guru MI/SD yang menjadi peletak dasar-dasar kecerdasan anak.
Di makalah kita kali ini kita akan membahas tentang problematika
pendidikan dalam reformasi dan konsepsi pendididkan masa depan.
Pendidikan pada zaman reformasi mengutamakan pada perkembangan peserta
didik yang lebih terfokus pada pengelolaan masing – masing daerah
(otonomi pendidikan). Dalam hal tenaga kependidikan diberlakukan suatu
kualifikasi profesional untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja problematika pendidikan dalam era reformasi ?


2. Bagaimana kinsepsi pendidikan Indonesia masa depan ?

C. TujuanPembahasan

1. Untuk mengetagui apa saja problematika pendidikan dalam era reformasi


2. Untuk mengetahui konsepsi pendidikan Indonesia masa depan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Problematika Pendidikan Dalam Era Reformasi

Reformasi adalah pembaharuan pembaharuan paradigma lama kedalam


paradigm baru sebagai langkah perbaikan terhadap kondisi sebelumnya.
Contoh nyata adanya reformasi adalah terjadi pada tahun 1998 di masa
kepemimpinan Presiden Soeharto. Kisah ini diceritakan dalam modul Sejarah
kelas 9 berjudul Mengenal Masa Reformasi di Indonesia yang
diterbitkan Ruang Guru, pada Rabu (5/1/2022).Saat itu kepercayaan
masyarakat Indonesia kepada pemerintahan berkurang karena pemerintah tidak
memihak pada kepentingan rakyat. Pada saat itu, ekonomi Indonesia
mengalami keterpurukan, KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) marak
terjadi, dan hukum tidak ditegakkan dengan baik.
Reformasi di Indonesia terjadi pada tahun 1998, di mana kala itu
pemerintah orde baru dinilai tidak mampu menciptakan kehidupan masyarakat
yang adil dan makmur dalam keadilan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Tujuan reformasi ini adalah untuk memperbaiki tatanan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Lebih jelasnya, tujuan reformasi
adalah supaya masyarakat tidak kesulitan lagi memenuhi kebutuhan pokok. Hal
ini jugalah yang menjadi penyebabutama munculnya gerakan reformasi ini.
Gerakan reformasi ini dipengaruhi banyak hal, seperti kehidupan politik,
ekonomi, dan hukum.

Pada awal kelahiranya pada tahun 1966, orde baru bertekad untuk
menata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan
pancasila dan UUD 1945. Namun dalam pelaksanaanya, pemerintah orde baru
banyak melakukan penyimpangan terhadap nilai-nilai pancasila dan ketentuan
ketentuan yang tertuang dalam UUD 1945 yang sangat merugikan rakyat kecil.
Bahkan, pancasila dan UUD 1945 hanya dijadikan legitimasi untuk
mempertahankan kekuasaan.Penyimpangan yang dilakukan oleh pemerintah

2
3

orde baru tersebut menimbulkan krisis multidimensi, seperti krisis politik,


krisis sosial, krisis hukum, krisis ekonomi, hingga krisis kepercayaan.
Akibatnya, meletuslah gerakan reformasi pada 1998.

Pendidikan di Indonesia dinilai memberatkan para siswanya. Hal ini


terlihat dimana para siswa dipaksa untuk menguasai semua mata pelajaran.
Belum lagi tugas-tugas dari semua pelajaran harus segera diselesaikan.
Sementara itu, pembelajaran di kelas tidak mendorong semangat belajar para
siswa. Siswa pun akhirnya hanya datang ke sekolah tanpa ada esensi
belajar.Pengamat Pendidikan, Muhammad Ramli Rahim juga menilai
pendidikan di Indonesia terlalu berat dan kaku sehingga pola
pengembangannya cukup sulit untuk menghasilkan sesuatu yang baik. Hal ini
juga terlihat, dimana para siswa yang mengeluh karena banyaknya pelajaran
yang harus dikuasai. Sedangkan, bakat dan minat semua murid sendiri tidak
sama.

Siswa sering merasa "terpaksa" untuk belajar, karena adanya standar


nilai untuk dicapai dan juga yang menjadi patokan untuk naik atau lulus, jadi
mau tidak mau mereka harus memperlajari semua pelajaran itu. Neil deGrasse
Tyson mengungkapkan, sistem pendidikan belum bisa mencapai tujuannya
karena hal yang diutamakan sekolah hanyalah nilai tinggi. Mungkin ini
menjadi masalah pendidikan yang pertama, dimana sekolah hanya
mementingkan nilai, namun kenyataannya di kehidupan tidak selalu
membutuhkan nilai.

Karena, nilai tinggi di sekolah tidak selalu menjamin kesuksesan


seseorang. Masalah yang kedua adalah sekolah hanya mengajarkan "Apa"
bukan "Kenapa". Seperti yang sudah disinggung diawal, dimana siswa dipaksa
untuk menguasai semua mata pelajaran. Sedangkan sekolah sendiri tidak
pernah memberitahu alasan mengapa kita harus menguasai semua mata
pelajaran tersebut. Hal ini juga memicu timbulnya permasalahan yang ketiga
yaitu, sekolah membunuh kreativitas siswanya.
4

Pendidikan diera reformasi mengalami banyak problemarika yang


beragam mulai dari kualitas,relevasi atau efisiensi eksternal,etisme dan
manajemen.

B. Konsepsi Pendidikan Indonesia Masa Depan

Filsafat pendidikan sebagai sumber ide pendidikan yang menentukan


pendidikan, memberi arah dan pedoman sekaligus menjadi tujuan pendidikan
di Indonesia.
1. Konsepsi Pendidikan Nasional

Salah satu faktor yang diperlukan untuk memajukan bangsa adalah


pendidikan. Pendidikan mempunyai peranan utama dalam kehidupan tiap-
tiap bangsa. Pendidikan nasional adalah suatu pendidikan yang disesuaikan
dengan kenyataan yang berlaku dalam masyarakat, atau dengan perkataan
lain berkaitan dengan kodrat alam dan keadaan bangsa.
Hasrat serta cita-cita nasional harus diproyeksikan dalam alam
pendidikan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara-cara serta mata-mata
pelajaran yang sesuai dengan pembangunan dan kebutuhan bangsa.
Mengingat bahwa masalah pendidikan adalah faktor yang sangat penting
dalam mempengaruhi kemajuan suatu bangsa, maka perlu adanya suatu
system yang menyeluruh di pelosok tanah air. Kemajuan bangsa, juga dapat
mencerminkan pendidikan masa depan bangsa itu sendiri.
Tujuh ciri pendidikan masa depan, yaitu:
a. Berfokus pada pemupukan potensi unggul setiap anak
b. Keseimbangan beragam kecerdasan (Kognitif, Emosi, dan Spiritual)
c. Mengajarkan life skill
d. System penilaiannya berbasis portofolio dari hasil karya siswa
e. Pembelajaran berbasis kehidupan nyata dan praktek di lapangan
5

f. Guru lebih berperan sebagai motivator dan fasilitator agar anak


mengembangkan minatnya masing-masing
g. Pembelajaran didasarkan pada kemampuan, cara/gaya belajar, dan
perkembangan psikologi anak masing-masing.

2. Tujuan Pendidikan Indonesia


Bagi kita bangsa Indonesia tujuan pendidikan kita jelas sebagaimana
disebutkan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) dalam pasal
yang mengenai pendidikan, bahwa pendidikan kita bertujan untuk
meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan
keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan
mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat
menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun
dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan
bangsa.
Untuk mencapai tujuan-tujuan yang baik, terdapat beberapa macam
ketentuan, antara lain:
a. Suatu tujuan pendidikan harus ditegakkan di atas aktivitas dan
keperluan yang sesungguhnya (termasuk naluri dan kebiasaan tingkah
laku yang asli), dari orang-orang ertentu, yang harus dididik.
b. Suatu tujuan pendidikan haruslah dapat diterjemahkan menjadi
metode untuk bekerja sama dengan aktivitas anak didik
c. Para pendidik haruslah berhati-hati dan waspada terhadap tujuan yang
menurut perkiraan bersifat umum.
6

Pada akhirnya, maju mundurnya masa depan bangsa, sangat


ditentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang cerdas dan
berkarakter, berakhlak, sesuai dengan filsafah dan tujuan pendidikan
nasional. Karenanya, tujuan filosofis pendidikan nasional, pada prinsipnya,
relevan dengan tujuan pembangunan dan tujuan pendidikan nasional, yakni
berupaya dalam pembinaan karakter anak didik dan generasi muda yang
memiliki tugas dan amanah untuk menjaga dan melestarikan identitas
bangsa dan penentuan kemajuan peradaban bangsa kemudian hari.
Konsep Pendidikan Nasional Indonesia untuk masa depan adalah
Kerikulum 2013 dengan berbasiskan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan
Informasi. Sistem tersebut menuntut keaktifan dari berbagai unsur-unsur
pendidikan, seorang pendidik harus memiliki kualitas sumber daya manusia
yang kompeten dengan berlandaskan pada perkembangan teknologi.

Kurikulum masa depan perlu mempertimbangkan berbagai hal, baik


kompetensi lulusan, isi/konten kurikulum, maupun proses pembelajarannya,
sehingga kurikulum masa depan harus memperhatikan:
1. Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran
2. Peran Strategis Guru/Dosen dan Peserta Didik
3. Metode Pelajar Mengajar Kreatif
4. Materi Pembelajaran yang Kontekstual
5. Struktur Kurikulum Mandiri berbasis Individu
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpuan
Untuk memecahkan masalah hidup dan kehidupan manusia, termasuk
didalamnya pendidikan, maka diperlukan pola kerja filsafat. Tujuan pendidikan
senantiasa berhubungan langsung dengan tujuan hidup dan kehidupan individu
maupun masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan. Ada beberapa kriteria
untuk problem yang dihadapi Indonesia, dan untuk memecahkan problema-
problema pendidikan yang dihadapi, diperlukan adanya pendekatan-
pendekatan serta metode-metode.
Filsafat pendidikan sebagai sumber ide pendidikan yang menentukan
pendidikan, memberi arah dan pedoman sekaligus menjadi tujuan pendidikan
di Indonesia. Pendidikan di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan,
mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal
semangat kebangsaan dan cinta tanah air. Pada akhirnya, maju mundurnya
masa depan bangsa, sangat ditentukan kualitas sumber daya manusia (SDM)
yang cerdas dan berkarakter, berakhlak, sesuai dengan filsafah dan tujuan
pendidikan nasional.

B. Saran
Pemerintah sebaiknya dalam membuat kurikulum nasional yang baru
di Indonesia juga harus memperhatikan pemerataan pendidikan di Indonesia,
sehingga tidak selamanya akan ada sebuah desa yang pendidikannya
terbelakang dan ada ketimpangan sosial pendidikan antar daerah di Indonesia.
Pemerintah harus membuat beberapa rancangan cadangan apabila sebuah
kurikulum tidak berjalan sebagaimana mestinya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Zuharini,filsafat pendidikan,Jakarta ,bumi aksara 2012


Knight George R,Pendidikan filsafat, Yogyakarta;gama media,2007
Jalaludin dan Abdullah idi,filsafat pendidikan;manusia,filsafat dan
pendidikan,cet.3,(Jakarta;rajawali pers,2013),hlm 228
Nur ahid, prblematika mandasyah aliy\h diindonesia(Kediri;STAI jediri
pre,2007)h.12-14

Anda mungkin juga menyukai