Anda di halaman 1dari 24

TAHAP-TAHAP PENGEMBAGAN VIDEO PRA PRODUKSI

untuk memenuhi tugas presentasi kelompok mata kuliah

Pengembangan Media Video dan Televisi

Oleh Kelompok 2:

Silvia Febriani (22004043)

Dzikra Kurnia (22004063)

Anju Rizka Fitri (22004053)

Rizky Wardana (22004092)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

DEPARTEMEN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Puji dan Syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas ridho
dankaruniaNya kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Pengembangan Media Vidio dan
Pembelajaran tentang "Tahap-Tahap Pengembagan Video Pra Produksi “Dalam penyusunan
makalah ini mungkin kami mengalami kesulitan dan kendala yang disebabkan oleh keterbatasan
kemampuan, pengetahuan, dan wawasan serta pola pikir kami. Namun berkat keyakinan,
keinginan, dan usaha dengan sungguh-sungguh akhirnya semuahambatan itu dapat kami atasi
dengan baik.

Kami menyadari sedalam-dalamnya bahwa kami tidaklah sempurna dalam pembuatan


makalah ini. Dengan demikian kami berharap dengan dibuatnya makalah ini dapat memenuhi
persyaratan dalam Mata Kuliah Pengembangan Media Video dan Televisi ini dan dapat
bermanfaat bagi kami serta para pembaca lainnya.

Tidak lupa kami berterimakasih kepada dosen pembimbing dan rekan-rekan yang telah
banyak membantudalam proses pembuatan Makalah ini.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Padang,15 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 4

A. Latar Belakang ......................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 4

C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 5

A. Pemerolehan ide cerita............................................................................................. 5

B. Penulisan Naskah Cerita.......................................................................................... 8

C. Langkah Menulis Naskah Film ............................................................................. 15

D. Komponen Naskah ................................................................................................. 19

BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 23

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 23

B. Saran ........................................................................................................................ 23

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 24


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dunia pendidikan selalu berkembang seiring dengan berkembangnya dunia.
Begitu juga dengan sarana dan prasarana pendidikan semakin memadai dan semakin
lengkap. Jika dulu sekolah-sekolah menggunakan sarana yang seadanya, sekarang sudah
semakin lengkap. Sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan maksimal. Demikian
juga media yang dipakai dalam proses belajar mengajar semakin kompleks.
Perkembangan teknologi pada akhirnya juga merambah kepada dunia pendidikan.
Banyak sekolah yang sekarang memakai teknologi ini untuk memperlancar pembelajaran
di sekolah. Teknologi dalam pembelajaran bisa menjadi sarana pembelajaran,
metode/media dan sebagai sumber belajar bagi peserta didik. Sebagai sarana, teknologi
merupakan alat untuk memperlancar pembelajaran. Sebagai metode/media teknologi
sebagai inovator agar pembelajaran menjadi lebih menarik. Sedangkan sebagai sumber
belajar tekonologi berperan sebagai salah satu penyedia informasi bagi peserta didik.
Diantara banyaknya teknologi pembelajaran, salah satunya adalah video film.
Sebagai salah satu media, video film merupakan salah satu teknologi pembelajaran yang
memiliki kelebihan yang cukup baik untuk pelaksanaan pembelajaran. Agar dapat
membuat video pembelajaran yang berkualitas dan baik, maka sangat perlu untuk
memahami tahap-tahap pengembangan video. Maka dari itu dalam makalah ini kita akan
membahas mengenai tahap pra-produksi sebuah video.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pemerolehan ide cerita?
2. Bagaimana Penulisan naskah cerita dan komponen-komponen naskah?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui cara pemerolehan ide cerita
2. Untuk mengetahui Penulisan naskah cerita dan komponen-komponen naskah
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pemerolehan ide cerita


Sebuah cerita hanya butuh benih yang menarik yang kita pelajari terus menerus.
Jika kita ingin menantang kamera dan film kalian butuh cerita untuk belajar menyalurkan
pikiran kreatif dari mulai menulis. Kita harus menemukan ide cerita yang bagus untuk
membuat film pendek dan menjadi naskah film yang menarik dan layak digarap untuk
pembuatan film pendek yang bagus. Di bawah ini ada beberapa cara untuk mendapat ide
cerita film pendek contohnya sebagai berikut:
1. Menemukan ide cerita

Gambar 1. Menemukan Cerita


a. Mulailah dengan sebuah kata,gambar,atau objek.
b. Coba latihan kata, contohnya buatlah sebuah gambar acak, kata yang pertama
muncul di kepala anda lalu gabungkan hingga temukan ide cerita dari cara tersebut
untuk membuat ide cerita film pendek
c. Mulailah berspekulasi untuk memancing gagasan bagus dan mulai mensepekulasi
skenario-skenario aneh agar film pendek menarik.
d. Carilah cerpen yang beradaptasi yang memiliki plot-plot menarik
e. Mulailah memfilmkannya kehidupan nyata
f. Biasakan menyimpan dan menulis jurnal mimpi.
g. Adaptasi dari film panjang
h. Ringkas ceritanya agar tidak terlalu panjang untuk di jadikan film.
2. Mengembangkan cerita

Gambar 2. Cara mengembangkan Cerita

a. Tentukan karakter antagonis dan protagonis, karena setiap cerita mempunyai sifat
yang berbeda-beda yang menghadirkan konflik dan ketegangan
b. Protagonis adalah jagoan yang kita sukai dan memiliki hubungan emosional pada
kita.
c. Antagonis adalah karakter yang melawan protagonis dan menciptakan drama, tidak
sesuai dengan berkumis panjang melintang tapi dapat bersituasi sulit atau abstrak
lainnya.
d. Temukan latar yang bagus dan sesuai dengan film yang akan dibuat.
e. Temukan konflik, tidak harus melibatkan drama yang tinggi. Tetapi yang penting
melibatkan konflik atau karakter yang saling bertentangan dan temukan beberapa
peristiwa yang terjadi di dalam ide cerita film pendek.
f. Jangan dibuat rumit, bukan berarti ambisius tapi film pendek harus berkebatasan
sesuai dengan elemen- elemen tersebut.
g. Waspada agar tidak terjebak klise-klise yang akan dibuat di film pendek dan hindari
genre yang sudah kelewatan misalnya film noir dan gangster.
h. Dua tokoh mendapatkan dua hal yang melibatkan terungkap bahwa sesungguhnya itu
hanya satu karakter saja.
i. Seorang tokoh menampilkan sendiri dan berbicara melalui cermin dan bunuh diri.
j. Jaga agar film tetap dalam waktu 10 menit.
k. Tontonlah beberapa film pendek agar ide cerita film pendek yang diproduksi lebih
menarik.
3. Menulisakan naskah film

Gambar 3. Menulis naskah cerita

a. Buatlah garis besar dari cerita, tidak harus formal atau nomor romawi biasanya
digunakan untuk membantu dalam mengambil gambar.
b. Film merupakan medium visual yang menuturkan cerita, dalam cerita yang bagus,
garis besar harus eksplisit menjabarkan sisi luar meski sisi dalam tidak juga luput di
implikasikan.
c. Tulis naskah film, kita bisa mengembangkan sisinya yang sesuai dengan naskah yang
kalian buat lengkap dengan dialog yang sudah ada di dalam naskah.
d. Kejutkan diri sendiri, cobalah bawa cerita ke arah yang tidak kita duga sama sekali
dan biarkan kejadian menyenangkan terjadi pada diri kita, begitulah cara yang terbaik
untuk membuat ide cerita film pendek yang menarik.
e. Carilah kritik yang membangun, coba bawa naskah tersebut kepar kolaborator seperti
para aktor, sutradara dan semua orang yang bisa membantu dalam pembuatan film
pendek.
f. Buatlah sebuah direktor atau berisi tentang ide-ide dan gagasan yang berkembang
menjadi naskah atau di masa depan.
g. Jaga agar sketsa-sketsa tetap terjaga, seperti karakter, lokasi, plot, dan struktur.

Menurut Studio Antolope, terdapat tips mencari ide cerita walaupun di rumah aja,
yaitu sebagai berikut:
a. Baca berita, rajin membaca berita ter-update akan membuat pikiran kita terbuka. Kita
bisa mendapatkan berita lewat koran, mendengarkan radio, atau membaca di laman
media sosial. Dengan mengetahui berita terkini, kita bisa mengetahui hal apa yang
bisa dilakukan atau sesuatu apa yang bisa diciptakan untuk disajikan.
b. Nonton film, semua orang pasti sepakat untuk hal ini. Menonton film sudah tidak
asing lagi untuk seseorang mendapatkan ide cerita. Yang perlu dicatat adalah kita
jangan jadi plagiator, jadikan beberapa film yang kalian tonton sebagai referensi saja.
Misalnya saja kita melihat ada satu karakter yang unik. mungkin dari situ kita bisa
mengembangkan menjadi sebuah cerita yang baru.
c. Perbanyak literatur, kalau bosan dengan sosial media, dan keadaan rumah yang
monoton, kita bisa membeli buku baru atau membaca buku lama yang kita punya.
Yang perlu diingat adalah inspirasi dan ide bisa datang kapan saja dan biasanya
datang tiba-tiba. Namun kita juga perlu memancing kedatangan ide itu lewat banyak
referensi salah satunya adalah literatur. Jika kita punya novel, buku puisi, naskah
teater, atau komik, yang sudah lama tidak dibaca, coba dibaca lagi. Bisa jadi dengan
pengalaman hidup saat ini, cerita-cerita di literatur yang kita baca bisa membuat
perspektif berubah. Nah, dari sinilah kita bisa mendapatkan ide cerita baru untuk
karya selanjutnya.
d. Asah kepekaan, menjadi orang yang peka adalah jurus terjitu mendapatkan ide cerita.
Karena jika kita peka, semua hal yang terjadi di sekitar kita sangat berpotensi untuk
dijadikan cerita. Pada dasarnya semua orang hidupnya sudah drama dan bercerita, jadi
tinggal bagaimana kita menguliknya secara mendalam dan mencari hal unik yang
belum pernah orang lain buat. Karena lagi di rumah aja, kita bisa melihat ke tetangga,
atau cerita-cerita soal keluarga sendiri. Kita juga bisa memulai kepekaan ini dengan
pertanyaan- pertanyaan atau kegelisahan yang belum terjawab. Misalnya, "kenapa ya
kalau udah lulus kuliah pasti ditanya kapan nikah?", atau contoh yang lain seperti
"bagaimana ya rasanya jadi anak yang punya bapak tiri?".

B. Penulisan Naskah Cerita


a. Elemen Skenario
Skenario film adalah cetak biru adegan demi adegan yang ditulis untuk
sebuah produksi film. Berbeda dengan sinopsis dan treatment, skenario film
merupakan format yang paling lengkap. Di dalam sebuah skenario sudah tertera
adegan demi adegan, lengkap dengan penjelasan mendalam mengenai blocking,
ekspresi, dan dialog masing-masing karakter. Skenario dalam film merupakan
"alat" yang sangat penting. Skenario adalah cetak biru dari semua yang akan
terjadi di tahap berikutnya. Mulai dari memilih siapa sutradara yang cocok untuk
mengerjakan skenario tersebut sampai penentuan berapa budget yang dibutuhkan
untuk mengeksekusinya. Pada praktiknya, bukan tidak mungkin skenario akan
diubah lagi setelah memasuki tahap praproduksi. Biasanya pertimbangan budget
dan masukan dari sutradara menjadi faktor penentu revisi skenario ketika sudah
memasuki tahap praproduksi.

Gambar 4. Elemen-Elemen Di Dalam Skenario

b. Istilah-Istilah Naskah
Menulis scenario film memang sangat menyenangkan. Kita bisa menerjemahkan
setiap kalimat dalam naskah menjadi sebuah gambaran imajinasi visual. Skenario
adalah sebuah naskah cerita yang menguraikan urutan adegan, tempat, keadaan,
dan dialog yang disusun dalam konteks struktur dramatic. Fungsinya adalah untuk
digunakan sebagai petunjuk kerja dalam pembuatan film. Tentu saja, bagi yang
tertarik menulis skrip/ skenario, harus paham dulu bagaimana cara
menuliskannya. Dalam proses dunia penulisan skenario, terdapat banyak istilah-
istilah penting, seperti
1. Action
Selain diartikan sebagai perintah sutradara saat pengambilan gambar,
action juga bisa diartikan sebagai gerak laku pemeran, yang terjadi dalam
suatu adegan. Selain itu, kata action juga bisa dipakai untuk menentukan jenis
sebuah film, yang diartikan sebagai film laga.
2. Big Close Up(Bcu)
Yaitu pengambilan gambar pada jarak sangat dekat. Misalnya, dalam
gambar orang hanya terlihat bibirnya saja Contoh pemakaian dalam skenario,
untuk menunjukkan sebuah cincin di jari manis tokoh, kita bisa pakai BCU
untuk cincin. Namun jika ini sudah diperjelas dalam deskripsi, tidak perlu
ditulis BCU lagi, sebab ini adalah tugas sutradara.
3. Close Up (Cu)
Yaitu pengambilan gambar pada jarak dekat. Dalam gambar orang terlihat
wajahnya saja. Untuk pemakaian dalam skenario, CU bisa untuk menegaskan
ekspresi tokoh. Namun, penggunaan CU sebisa mungkin untuk hal-hal yang
sangat penting saja, misalnya menegaskan sebuah lirikan mata dan senyum
sinis A pada B. Jika tidak terlalu penting, jangan gunakan tanda CU ini karena
masalah shot adalah wilayah sutradara.
4. Commercial Break
Yaitu jeda dalam tayangan sinetron yang diisi iklan. Biasanya penulis
skenario juga harus memperhitungkan saat jeda ini, dengan memberikan
suspense pada cerita sebelum commercial break agar penonton tetap
menunggu kelanjutan cerita kita, tanpa berpindah ke channel lain.
5. Credit Title
Yaitu penayangan nama tim kreatif dan para ahli, serta semua orang yang
terlibat dalam pembuatan sinetron film tersebut.
6. Cut Back To
Yaitu transisi dengan tempo cepat, tapi kembali ke adegan lokasi yang
telah dilihat sebelumnya. Contoh penggunaannya dalam skenario. misalnya
seorang anak menangis karena terpisah dari ibunya di mal, Cur To: Ibu sedang
mencari anaknya dengan gelisah di sudut yang lain, maka ketika akan kembali
ke gambar anak yang menangis tadi, yang saat ini mungkin sudah dibantu
satpam, transisinya kita pakai Cut Back To.
7. Cut To
Yaitu transisi peralihan dengan tempo yang cepat, misalnya untuk
menggambarkan kejadian yang terjadi bersamaan tapi pada tempat yang
berbeda. Atau juga kelanjutan adegan, tapi masih pada hari yang sama.
8. Dissolve To
Yaitu transisi yang menunjukkan gambar menjadi kabur, kemudian masuk
ke gambar adegan berikutnya. Dalam skenario, ini biasanya dipakai untuk
menggambarkan sebuah mimpi, mengenang masa lalu, atau flash back,
membayangkan sesutau yang akan terjadi.
9. Dialog
Yaitu kalimat yang diciptakan oleh penulis skenario, yang nantinya
diucapkan oleh seorang aktor. Dialog harus mewakili peran, karakter, dan
perasaan si tokoh dalam cerita
10. Durasi
Yaitu waktu tayang di televise, sudah termasuk commercial break. Durasi
yang umum: 30 menit, biasanya untuk sinetron serial komedi Durasi 60 menit,
biasanya untuk sinetron serial drama, durasi ini paling umum kita lihat di
televisi. Durasi 90 menit, biasanya untuk sinetron cerita lepas, semacam
telesinema dan FTV.
11. Establishing Shot
Biasa disingkat establish saja, artinya pengambilan gambar secara penuh,
terlihat secara keseluruhan. Biasanya pengambilan dari jarak jauh sehingga
gambar terlihat kecil. Contoh, jika kita ingin memasuki setting sebuah kamar
dalam rumah sakit, biasanya kita beri dulu establish gedung rumah sakit
secara keseluruhan Namun, jika tempat itu sudah diperlihatkan secara
keseluruhan, tidak perlu ada establish berulang kali.
12. EXT
Singkatan dari Exterior, biasanya dalam scenario ditulis pada deretan judul
scene, untuk menunjukkan keterangan tempat di luar ruangan. Tulisan EXT,
dan INT, bisa digabung menjadi misalnya: EXT./INT. yang menunjukkan
adegan di jalanan/ dalam mobil. Bisa juga gabungan itu dipakai jika
menunjukkan adegan pada teras sebuah rumah.
13. Fade Out
Yaitu transisi gambar dari terang ke gelap dengan cara lambat.
14. Fade In
Yaitu transisi gambar dari gelap ke terang dengan cara lambat. Dalam
skenario, penulisan Fade Out dan Fade In biasanya bersamaan untuk transisi
yang menujukkan perubahan waktu, bisa dari malam ke pagi, atau dalam
hitungan hari, minggu, bulan, bahkan tahun. Selain menujukkan perubahan
waktu, bisa juga menggambarkan perubahan keadaan dan perubahan lokasi.
15. Flash Back
Bisa diartikan sebagai kilas balik. Cerita yang kembali pada waktu
sebelum kejadian berlangsung, Flash Back bisa menunjukkan kemunduran
waktu beberapa tahun ke belakang, bisa juga hanya dalam waktu beberapa
saat sebelumnya.
16. Freeze
Yaitu menghentikan aksi atau bertahan pada posisi akhir adegan. Dalam
penulisan skenario biasanya digunakan untuk akhir sebuah episode, di mana
gambar berhenti mengakhiri sebuah cerita. Akhir cerita ini pada sinetron serial
biasanya diambil gambar yang paling menegangkan sehingga akan terjadi
suspense bagi penonton. Freeze umumnya untuk gambar tokoh sentralnya.
17. Insert
Yaitu sisispan adegan pendek dan singkat tapi penting, di dalam sebuah
scene. Misalnya, pada adegan beberapa orang ngobrol di dalam ruang tamu,
tiba-tiba di luar ada orang yang mengintip dan menguping pembicaraan
mereka, Meskipun setting berubah, kita tak perlu membuat scene baru untuk
adegan mengintip itu, cukup dengan insert saja.
18. Intercut
Yaitu perpindahan dengan cepat, dari satu adegan ke adegan lain yang
berada dalam satu kesatuan cerita. Misalnya adegan telepon, dua setting yang
bergantian ditampilkan, maka kita bisa menggunakan intercut untuk
pergantian cepat setiap dialog si penelepon dan orang yang ditelepon.
19. INT
Singkatan dari Interior, penulisannya dalam skenario sama dengan EXT.,
tapi ini untuk menujukkan keterangan tempat di dalam ruangan.
20. Long Shot (LS)
Yaitu pengambilan gambar pada jarak jauh. Biasanya untuk gambar yang
harus terlihat keseluruhan. Misalnya gambar orang akan terlihat seluruh badan
berikut latar belakangnya. Namun, jika tak terlalu penting jangan cantumkan
LS dalam skenario karena sama seperti CU dan BCU,ini juga wewenang
sutradara.
21. Main Title
Yaitu judul cerita pada sebuah tayangan sinetron/film. Dalam penulisan
skenario biasanya ditampilkan atau ditulis setelah adegan teaser. Dan
dilanjutkan dengan penayangan credit titles.
22. Montage
Beberapa gambar yang menujukkan adegan berkesinambungan dan
mengalir. bisa beberapa lokasi yang berbeda, tapi menyatu dalam rangkaian.
Dalam penulisan skenario, misalnya seorang sedang putus cinta, maka ia
mulai mengenang masa indahnya dulu bersama mantan kekasihnya. Dalam hal
ini kita pakai montage dengan menampilkan beberapa adegan indah antara si
tokoh dan mantan kekasihnya ketika masih bersama, kita tampilkan mereka
sedang berkejaran di pantai, lalu kita tampilkan juga saat mereka berduaan di
taman bunga, lalu saat mereka saling menukar barang kenangan, dan
sebagainya.
23. Rating
Ini kita istilahkan sebagai survey jumlah penonton yang menyaksikan
tayangan di televisi, dalam hal ini termasuk tayangan sinetron yang cerita dan
skenarionya kita tulis. Survei mi dilakukan oleh sebuah lembaga bernama AC
Nielson, yang sudah diakui kredibilitasnya oleh masyarakat pertelevisian di
Indonesia. Setiap minggunya pihak ini akan memberikan lembaran hasil
surveinya ke semua stasiun televisi dan PH, di lembaran itu akan terlihat
urutan tayangan mulai dan yang terbanyak penontonnya. hingga yang paling
sedikit. Ruting sampai saat ini masih menjadi tolok ukur tayangan di
Indonesia. Rating tinggi berarti tayangan dianggap laku dan secara bisnis
menguntungkan PH/Broadcast, sehingga diproduksi terus, sebaliknya bila
rating rendah maka tayangan akan cepat dihentikan agar tidak merugikan
produksi.
24. Scene
Kata lain dari adegan, yaitu bagian terkecil dari sebuah cerita.
25. Skenario
Artinya sama dengan scenario, hanya masalah perbedaan bahasa saja,
penulisan menggunakan "K" karena sudah diindonesiakan.
26. Screenplay
Artinya juga sama dengan Scenario/ Skenario.
27. Scriptwriter
Yaitu orang yang kerjanya membuat menulis skenario atau disebut juga
Penulis Skenario.
28. Sequenc
yaitu kata lain dari Babak, yaitu kumpulan dari beberapa adegan.
29. Slow Motion
Yaitu gerakan yang terlihat lebih lambat dari biasanya. Hal ini biasanya
digunakan untuk menampilkan adegan yang sangat dramatis. Misalnya,
adegan seorang tokoh ditembak dari belakang. Saat si tokoh jatuh, gerakan
bisa saja dibuat slow motion agar lebih terkesan dan menyentuh perasaan
penontonnya.
30. Sound Effect
dalam penulisan digunakan istilah FX, maksudnya suara yang dihasilkan
di luar suara mausia dan ilustrasi musik. Misalnya, suara telepon berdering,
bel tanda masuk sekolah, suara alat dapur berjatuhan, dan sebagainya.
31. Split Screen
Yaitu dua adegan berbeda yang muncul pada satu layer. Bisa kita pisahkan
dengan garis vertical atau horizontal. Pada penulisan dalam scenario bisa kita
pakai saat ingin menggambarkan adegan telepon yang menampilkan ekspresi
kedua tokoh secara bersama-sama.
32. Teaser
Yaitu adegan gebrakan, ditampilkan pada pembukaan/awal cerita, yang
tujuannya memancing penonton untuk menyaksikan kelanjutan cerita di
belakangnya. Teaser bisa berupa sebuah scene adegan baru yang diciptakan
oleh penulis scenario, bisa juga cuplikan adegan paling menarik/konflik utama
yang sudah ada dalam skenario.
33. Voice Over (VO)
Yaitu dialog yang terdengar tapi tidak tampak di gambar, misalnya
terdengar orang berbicara dari ruang sebelah. Atau, bisa juga orangnya
tampak, suaranya terdengar, tapi bibirnya tidak bergerak, jadi dia terlihat
berbicara dalam hati.

C. Langkah Menulis Naskah Film


Selalu mulailah dengan premis, kemudian menjabarkannya menjadi sinopsis, lalu
menjadi treatment, sebelum memberikan dialog-dialog menjadi naskah yang utuh. Ikuti
urutan tersebut dan jangan sampai terbalik.

Langkah Menulis Naskah 1: premis

Ada pepatah yang mengatakan bahwa "jika kamu tak bisa menjelaskan sesuatu
dengan sederhana, maka kamu tak cukup mengerti". Pepatah ini berlaku dalam penulisan
skenario. Kita harus bisa menjelaskan ceritamu dalam satu kalimat. Elevator pitch adalah
istilah yang menjelaskan sebuah perandaian dimana kita bertemu seorang produser
temama di sebuah lift dan tiba-tiba ia menanyakan apa yang sedang kamu kerjakan.
Penjelasan panjang dan bertele-tele tidak akan membuatnya tertarik, sementara beberapa
detik kemudian, ia sudah tiba di kantomya, meninggalkan kamu yang masih belepotan
menjelaskan.

Premis adalah pernyataan cerita dan masalah yang menggerakan cerita. Dalam
sebuah premis terkandung karakter dan atributnya, aksi tindakan, dan situasi. Biasanya,
ketika menulis premis, nama karakter belum disebut. melainkan menjelaskan atributnya.
Contohnya:
a) Finding Nemo: Seekor ikan badut menantang marabahaya di samudera lepas untuk
mencari anak semata wayangnya yang diculik oleh seorang penyelam tak dikenal.
b) Toy Story: Sebuah boneka koboi kesayangan pemiliknya merasa terancam dan
cemburu dengan kedatangan mainan Astonot baru.

Langkah Menulis Naskah 2: Sinopsis Pendek

Jika kita sudah punya satu kalimat yang menjelaskan film pendek secara
keseluruhan, maka coba jabarkan satu kalimat cerita tersebut menjadi tiga kalimat. Tiga
kalimat ini disebut sinopsis. Pilihlah kalimat dengan bijak. karena ini akan menentukan
proses penulisan berikutnya. Jika kita mulai keluar dari fokus, ingatlah kembali satu
kalimat premis sebelumnya agar cerita tidak kehilangan fokus.

Perhatikan pula hubungan sebab-akibat dalam menulis kalimat sinopsis.


Hubungan sebab-akibat yang baik akan memudahkanmu dalam menulis babak pertama,
kedua, dan ketiga. Ketiga kalimat tersebut haruslah mewakili ketiga babak tersebut.
Babak pertama mewakili situasi awal, babak kedua menceritakan pokok persoalan, dan
babak ketiga menceritakan penyelesaian. Sebagai latihan, kita akan melanjutkan premis
Finding Nemo dan Toy Story yang sudah kita tulis sebelumnya menjadi satu kalimat
sinopsis.

a. Finding Nemo:
Marlin, seekor ikan badut pemalu hidup bersama Nemo, anak semata wayangnya
yang memiliki sirip tak sempurna.Suatu ketika, sang anak tertangkap jaring nelayan dan
dibawa ke Sydney, Australia, Marlin pun harus menempuh perjalanan penuh marabahaya
untuk menemukan kembali anaknya.
b. Toy Story:
Woody, mainan koboi favorit pemiliknya yang bernama Andy, merasa terancam
dengan kedatangan Buzz Lightyear, mainan astronot baru yang menjadi favorit baru
Andy. Suatu ketika, Woody yang cemburu tidak sengaja mendorong Buzz Lightyear jatuh
keluar dari kamar Andy. Kini, Woody harus mencari Buzz Lightyear untuk
mengembalikan kepercayaan teman-teman mainan penghuni kamar Andy lainnya.

Langkah 3: Sinopsis Panjang

Cara paling mudah adalah menjabarkan ketiga kalimat sinopsis menjadi tiga
paragraf. Masing-masing kalimat di langkah sebelumnya bisa dijadikan topic sentence.
Topic sentence adalah kalimat utama dan pertama yang mengidentifikasikan isi paragraf.
Topic sentence selalu ditulis di awal sebuah paragraf. Ia harus bisa menjelaskan topik
keseluruhan dalam satu paragraf. Topic sentence selalu didukung oleh kalimat-kalimat
pendukung Kalimat pendukung harus tetap bersinggungan dan memperkuat topik utama.
Contoh sinopsis pendek Finding Nemo:

Marlin, seekor ikan badut pemalu hidup bersama Nemo, anak semata wayangnya yang
memiliki sirip tak sempurna. Suatu ketika, sang anak tertangkap jaring nelayan dan
dibawa ke Sydney, Australia. Marlin pun harus menempuh perjalanan penuh
marabahaya untuk menemukan kembali anaknya."
Paragraf 1: Marlin, seekor ikan badut pemalu hidup bersama Nemo, anak semata
wayangnya yang memiliki sirip tak sempurna
Paragraf 2: : Suatu ketika, sang anak tertangkap jaring nelayan dan dibawa ke Sydney,
Australia.
Paragraf 3 : Marlin pun harus menempuh perjalanan penuh marabahaya untuk
menemukan kembali anaknya.
Sekarang tulislah kalimat pendukung untuk masing-masing topic sentence,
contohnya:
"Marlin, seekor ikan badut pemalu hidup bersama Nemo, anak semata wayangnya
yang memiliki sirip tak sempuma. Ia sangat menyayangi dan menjaga Nemo karena ia
satu-satunya anak yang selamat dari suatu kejadian di masa lalu. Sementara itu, Nemo
mulai kesal karena ia merasa ayahnya berlebihan dalam menjaga dan melindunginya.
Suatu ketika. Nemo tertangkap jaring nelayan. Dari kacamata yang penyelam
yang tertinggal, Marlin mengetahui ke mana Nemo di bawa, yaitu Sydney. Australia.
Marlin tidak sengaja bertemu dengan Dory, seekor ikan penyandang masalah ingatan
jangka pendek, yang bersedia membantu Marlin.
Marlin pun harus menempuh perjalanan penuh marabahaya untuk menemukan
kembali anaknya. Beberapa kejadian pun harus dihadapinya, mulai dari tertelan ke perut
ikan paus, bertemu pasukan penyu yang sedang migrasi, hingga bertemu kawanan ikan
hiu. Bersama Dory, mereka mengarungi samudera luas menuju Sydney untuk mencari
Nemo.

Langkah 4 : Treatment
Sekarang kita punya tiga paragraf yang berisi karakter, masalah, dan tindakan
yang diambil oleh sang karakter. Tugas kita adalah menjabarkan lagi tiga paragraf
tersebut menjadi cerpen (cerita pendek) yang terdiri dari beberapa paragraf. Kita bisa cari
berbagai referensi cerpen baik di Google, perpustakaan, maupun toko buku. Jangan
khawatir soal dialog yang diucapkan oleh karakter, jangan khawatir soal pembagian
adegan maupun urutan shot. Itu urusan nanti. Sekarang fokus pada penjabaran tiga
paragraf sinopsis panjang. Berpeganglah pada struktur yang sudah ditulis di sinopsis
panjang. Ketika kita mulai hilang fokus dan merasa cerita mulai bertele-tele, buka
kembali premis utama dan ingat kembali apa yang menjadi fokus utama kita.
Cara paling mudah untuk melakukannya adalah menjabarkan lagi masing-masing
paragraf menjadi tiga paragraf. Misalnya dalam kasus Finding Nemo, kita bisa jabarkan
lagi paragraf pertama yang berisi situasi awal hubungan Marlin dan Nemo ke dalam tiga
paragraf. Perkaya tulisan kita dengan penggambaran latar tempat dan waktu yang lebih
detail. Bangun nuansa menggunakan kata-kata sifat untuk membantu pembaca
memahami dunia yang sedang kita bangun. Lengkapi pula dengan kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh karakternya. Ingat, jangan lupakan struktur utama cerita kita. jangan
takut untuk buka kembali premis utama. Jika kita sudah merasa puas dengan cerita
pendek yang sudah dibuat (dalam film biasa disebut treatment), kita ke tahap berikutnya
yaitu penulisan naskah.

Langkah 5 : Naskah
Sekarang saatnya kita menuangkannya ke dalam format naskah Sebelumnya, cara
paling mudah untuk mempersiapkanmu menulis naskah adalah menjabarkan paragraf
tersebut ke dalam urutan adegan (scene). Adegan (scene) dibagi sesuai dengan latar
tempat dan waktu. Apabila suatu situasi terjadi dalam satu tempat dan waktu, maka ia
dihitung sebagai satu adegan, Jabarkan cerita ke dalam urutan latar waktu dan tempat.
Lalu tulis kejadiannya Scene 2 Kamar Tidur Malam dengan semakin detail. Misalnya:
Scene 1 - Dapur Kos – Siang
Scene 2 – Kamar tidur – Malam
Scene 3 – Sekolah – Pagi
Dan seterusnya...
Jika kita sudah memiliki urutan cerita sesuai dengan latar waktu dan tempat.
Sekarang kita bisa menuangkannya ke dalam format naskah. Aplikasi yang biasa
digunakan untuk menulis naskah adalah FinalDraft. Namun aplikasi ini harganya relatif
mahal. Beberapa penulis menggunakan Celtx. aplikasi gratis yang tak kalah canggih
dengan Final Draft.

D. Komponen Naskah
1. Sinoposis
Sinopsis merupakan ringkasan suatu karya atau gagasan ide yang ditulis dalam bentuk
narasi Sinopsis biasanya digunakan sebagai prolog dalam sebuah naskah, baik naskah
pendek maupun panjang untuk sebuah pementasan drama, film dan terater panggung.
Sinopsis ini dibuat untuk memudahkan dalam mengetahui dan memahami secara singkat
tentang sebuah naskah yang akan dipentaskan atau dibaca. Berikut ini beberapa ciri-ciri
sinopsis, yaitu:
a. Alur atau jalan ceritanya disusun secara berurutan atau kronologis dan tepat. Alur atau
plot sinopsis sebaiknya sama dengan alur cerita aslinya.
b. Bahasa yang digunakan hendaknya menggunakan jenis persuasif atau berupa ajakan dan
membujuk agar calon pembaca tertarik membaca.
c. Terdapat suatu ajakan ataupun motivasi bagi para pembaca, untuk membaca buku
tersebut dan dikemas sebaik mungkin agar pembaca tertarik untuk membaca bukunya.
d. Menampilkan konflik secara singkat dan yang menarik.
e. Membuat penasaran bagi calon pembacanya

Berikut ini fungsi dari sinopsis:


a) Memberikan sebuah gambaran ringkas dan singkat tentang isi cerita atau naskah
b) Memberikan gambaran yang jelas secara sederhana mengenai urutan atau kronologi
ceritanya.
c) ebagai prolog atau epilog dari suatu naskah yang akan dipentaskan.
d) Sebagai draft pedoman bagi pemain atau pemeran untuk melakukan

2. Treatment
Treatment bisa diartikan sebuah naskah kotor. Treatment secar keseluruhan hampir
sama seperti naskah, hanya saja deskripsi treatment tidak dijabarkan. Misalnya, deskripsi
hanya bertuliskan: "Ina melihat Edo berpegangan tangan dengan Rina, lalu mendatangi
mereka dan menampar Edo", dan tidak ada isi percakapan mereka, bagaimana ekspresi
Ina. Jadi treatment hanya merupakan garis besarnya saja. Namun, dalam kenyataannya
tidak semua penulis membutuhkan treatment untuk membuat naskahnya. Treatment bisa
dijadikan pedoman bagi pemula yang ingin menulis naskah.
3. Teks
Tampilan dalam bentuk teks atau yang lebih dikenal dengan istilah tipografi
merupakan elemen yang cukup penting dalam pembuatan multimedia. Teks sebagian
besar digunakan dalam video karena sangat efektif untuk menyampaikan ide dan panduan
kepada pengguna. Bentuk data yang paling mudah disimpan dan dikenali adalah teks,
serta file teks mempunyai struktur yang sederhana. Teks biasanya mengacu pada kata,
kalimat, alinea, segala sesuatu yang tertulis atau ditayangkan.

4. Durasi
Ada beberapa pertimbangan dalam menentukan durasi dengan pertimbangan yang
disusun oleh Mary Pedersen dari Advertising Age yaitu:
a. Tipe video seperti apa yang ditawarkan
Konten yang baik muncul dalam berbagai bentuk serta durasi, dan video library yang
sedap dipandang baiknya berisi variasi tipe konten. Sebagai contoh, video yang
menghibur dan menyenangkan akan lebih baik berdurasi pendek. Sedangkan konten
branded bergaya dokumenter dapat berdurasi lebih panjang (di atas 2 menit). Untuk cerita
yang lebih panjang. kita dapat memecahnya menjadi beberapa episode. Jika durasi video
harus lebih dari 12 menit, pastikan itu sebuah cerita naratif atau tutorial intens yang tak
mungkin dibagi.
b. Bagaimana dan di mana audiens menyaksikan video
Mempertimbangkan perangkat dan platform yang dipakai merupakan satu yang
terpenting guna menentukan durasi. Ketika merilisnya di media sosial, usahakan pendek.
Di Facebook 30-45 detik merupakan waktu terbaik, sedangkan di Instagram 15 detik pun
sudah maksimal. Lain cerita di YouTube dan Vimeo. Masing-masing dari kita harus
mencari tahu kebutuhannya seperti apa karena tiap platform punya keunggulan dan
pertimbangan sendiri.
c. Seperti apa ekspektasi dari audiens Anda
Rentang perhatian dari audiens tergantung pada apa yang mereka harapkan dari video
kita. Judul dan preview gambar turut memengaruhi ekspektasi dan bakal menentukan
berapa lama mereka mau menonton. Judul yang lebih formal dapat memancing asumsi
pemirsa kalau video tersebut panjang dan lebih komprehensif.

5. Sound
Sound effect adalah elemen suara yang sangat penting untuk membangun visual yang
kita buat. Bayangkan adegan sebuah batu yang jatuh ke dalam air, atau kumpulan orang
yang berkerumun sambil saling berbicara satu sama lain, atau mobil pemadam kebakaran
yang lampu sirenenya berputar-putar. Tanpa penggunaan efek suara yang baik, adegan-
adegan tersebut tidak akan terasa hidup, dan video yang kita buat akan terasa sangat datar
Banyak video yang berhasil meraih perhatian penonton karena menggunakan efek suara
yang tepat, baik sebagai latar untuk membangun keseluruhan adegan, atau untuk
membangun ilustrasi aksi, seperti tembakan pistol dan ledakan dalam simulasi adegan
pertempuran. Demikianlah penggunaan musik yang memiliki kekuatan yang mampu
memanipulasi emosi penonton. Musik bisa membantu membangun cerita dengan emosi
dan ritme hingga penonton mampu mengerti suasana yang ingin dibangun dalam sebuah
video.

Dalam tahapan pra produksi video, selain menggunakan skenario, dapat


menggunakan Multikolom. Multikolom ini biasanya digunakan untuk pembuatan iklan
dan company profile. Multikolom ini terdiri dari beberapa kolom yang berisi tentang
komponen yang mirip dalam skenario. Terdin dari kolom durasi, video, audio, musik.
sound effect, dan graphic effect. Kolom durasi untuk mencantumkan waktu. Kolom video
berisi untuk visualisasi atau adegan dalam video. Kolom audio berisi dialog atau voice
over. Kolom musik, sound effect, dan graphic effect yang digunakan untuk meningkat
suasana dalam video.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tahap pra produksi pengembangan video ada 2 yaitu pemerolehan ide cerita dan
penulisan naskah. Ada beberapa cara yang perlu dipahami untuk menemukan ide
cerita yang bagus dalam membuat film pendek, dan menjadikan naskah film yang
menarik dan layak digarap untuk pembuatan film pendek yang bagus. Selain itu untuk
membuat film yang bagus juga harus memperhatikan cara-cara penulisan naskah
beserta komponen-komponennya.
Skenario adalah sebuah naskah cerita yang menguraikan urut-urutan adegan,
tempat, keadaan, dan dialog, yang disusun dalam konteks struktur dramatik:
fungsinya adalah untuk digunakan sebagai petunjuk kerja dalam pembuatan. Skenario
dalam film merupakan "alat" yang sangat penting. Skenario adalah cetak biru dari
semua yang akan terjadi di tahap berikutnya. Mulai dari memilih siapa sutradara yang
cocok untuk mengerjakan skenario tersebut sampai penentuan berapa budget yang
dibutuhkan untuk mengeksekusi-nya. Pada praktiknya, bukan tidak mungkin skenario
akan diubah lagi setelah memasuki tahap praproduksi. Biasanya pertimbangan budget
dan masukan dari sutradara menjadi faktor penentu revisi skenario ketika sudah
memasuki tahap praproduksi.

B. Saran
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran guna kesempurnaan makalah ini.
Dengan kritik dan saran penulis dapat mempelajari, memahami serta memperbaiki
kesalahan-kesalahan dalam penulisan makalah ini. Penulis mengharapkan makalah ini
dapat memberikan manfaat, menambah wawasan bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.yoodco.com/blog/read/berupa-lama-durasi-yang-tepat-untuk-konten-video

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/03/sinopsis.html

https://studioantelope.com/langkah-menulis-naskah-film-pendek

https://www.kreatifproduction.com/pembuatan-skenariohttps://studioantelope.com/apa-
itu-skenario-dalam-produksi-film

https://youtu.be/lvC5ArjuQ0A?si=erS0ASvNOO6pE1Bx

Anda mungkin juga menyukai