LAPORAN UKK
PEMBUATAN VIDEO SINEMATISASI PUISI TENTANG
PENGGAMBARAN SITUASI PANDEMI COVID-19
OLEH:
KELOMPOK 4
TAHUN 2020-2021
2
LEMBAR PENGESAHAN
MENGETAHUI
KEPALA SEKOLAH
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan UKK yang berjudul Pembuatan Video
Sinematisasi Puisi Tentang Penggambaran Situasi Pandemi Covid-19 ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas sekolah. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang pemanfaatan teknologi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
4
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................
Lembar Pengesahan.............................................................................................................
Daftar Isi...............................................................................................................................
BAB I Pendahuluan.............................................................................................................
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................
1.2 Tujuan..............................................................................................................................
1.3 Rumusan...........................................................................................................................
1.4 Deskripsi proyek akhir dan indikator Pencapaian Tujuan...............................................
BAB II Penggalian Informasi..............................................................................................
2.1 Sumber Informasi.............................................................................................................
2.2 Sumber informasi tambahan............................................................................................
BAB III Desain Kegiatan.....................................................................................................
3.1 Waktu kegiatan................................................................................................................
3.2 Tempat Kegiatan..............................................................................................................
3.3 Proses Pengumpulan Bahan.............................................................................................
3.4 Rancangan Pengalaman Belajar.......................................................................................
Bab IV Pelaksanaan Desain Kegiatan................................................................................
4.1 Langkah-langkah Implementasi.......................................................................................
4.2 Dokumentasi Pengalaman Belajar...................................................................................
4.3 Menguji Indikator Pencapaian.........................................................................................
BAB V Penutup....................................................................................................................
5.1 Simpulan..........................................................................................................................
5.2 Saran.................................................................................................................................
5
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
Tujuan dari laporan ini adalah sebagai berikut:
Mengetahui pembuatan video sinematisasi puisi dengan menggambarkan kondisi
pandemi covid-19 saat ini.
7
BAB II
PENGGALIAN INFORMASI
berarti “gambar” dan graphein yang berarti “merekam”. Jadi secara harfiah,
reproduksi film.
tersebut di atas. Orang tersebut umumnya dikenal sebagai penata kamera. Imaji
adalah ilmu terapan yang membahas tentang pembuatan film atau sinema yang
menceritakan suatu cerita secara visual. Film atau sinema adalah salah satu bentuk
penggambaran suatu cerita menjadi sebuah gambar hidup atau film dengan
B. Unsur-Unsur Sinematisasi
menjadi sebuah sinema atau film yang baik. Berikut ini adalah unsur-unsur dalam
1. Unsur Audio
Unsur audio atau suara terdiri atas unsur monolog, dialog, dan sound effect
atau efek suara. Monolog dan dialog berisi kata-kata. Dialog digunakan untuk
menjelaskan perihal tokoh atau peran, menggerakkan plot maju dan membuka
fakta.
Sound effect atau efek suara adalah bunyian khusus yang digunakan untuk
membentuk nilai dramatik dan estetika sebuah adegan. Sound effect dapat berupa
musik ilustrasi, musik atau lagu yang jadi sound track, atau suara lainnya.
gambar dan setting. Angle merupakan cara pengabilan sudut gambar. Terdapat
tiga pola pengambilan sudut gambar, yaitu straight angle, low angle, dan high
suatu ekspresi wajah obyek atau pemain dalam memainkan karakternya. Ekspresi
wajah akan terlihat cukup detail, sehingga karakter yang terbentuk akan sempurna.
Kedua, low angle, yaitu sudut pengambilan gambar dari tempat yang letaknya
lebih rendah dari obyek. Hal ini membuat seseorang Nampak kelihatan
high angle, yaitu sudut pengambilan gambar dari tempat yang lebih tinggi dari
obyek. Hasilnya, obyek akan terlihat jauh di bawah penonton. Hal ini akan
9
memberikan kepada penonton sesuatu kekuatan atau rasa superioritas.
Lighting atau pencahayaan adalah tata lampu dalam film. terdapat dua
cahaya yang dipakai dalam produksi film, yaitu natural light atau pencahayaan
alami dan artificial light atau cahaya buatan. Pencahayaan alami misalnya adalah
sinar matahari dan cahaya bulan di malam hari. Sedangkan pencahayaan buatan
misalnya lampu jalan, lampu kendaraan, api unggun, lensa kamera, atau lampu
pencahayaan ini dapat dibedakan menjadi empat model, yaitu pencahayaan depan
atau front lighting, cahaya samping atau side lighting, cahaya dari belakang atau
back lighting, dan model pencahayaan gabungan atau mix lighting. Pertama, front
lighting atau pencahayaan depan akan menghasilkan pencaran cahaya yang merata
dan tampak natural atau alami. Kedua, side lighting atau cahaya samping akan
banyak dipakai untuk menonjolkan suatu benda karakter seseorang. Ketiga, back
lighting atau cahaya belakang akan menghasilkan bayangan subyek jatuh atau
berada di depan. Selain itu, akan terpola dimensi. Keempat, mix lighting atau
yang dihasilkan lebih merata dan meliputi setting atau latar yang mengelilingi
obyek.
dalam pengambilan atau perlakuan kamera, merupakan salah satu hal yang
penting dalm proses penciptaan visualisasi simbolik yang terdapat dalam film, di
mana proses tersebut akan mempengaruhi hasil gambar yang diinginkan, apakah
ingin menampilkan karakter tokoh, ekspresi wajah dan setting yang ada dalam
film. Berikut ini beberapa kategori teknik pengambilan gambar yang lazim
digunakan dalam produksi film. Pertama, full shot, batasan pengambilan subyek
tertentu. Kedua, long shot, batasannya adalah latar atau setting dan karakter.
Maknanya adalah lingkup dan jarak, maksudnya audiens atau penonton diajak
bagian pinggang ke atas. Maknanya adalah hubungan umum, yaitu audiens diajak
untuk sekedar mengenal obyek dengam menggambarka sedikit suasana dari arah
tujuan kameramen. Keempat, close up (CU), batasnya adalah hanya bagian wajah
subyek. Maknanya keintiman, bahwa gambar memiliki efek yang kuat sehingga
menimbulkan perasan emosional karena audiens hanya melihat pada satu titik
interest. Penonton dituntut untuk memahami kondisi subyek. Kelima, teknik Pan
up atau frog eye. Disebut frog eye atau mata kodok karena posisi kamera berada di
bawah, dan diarahkan ke atas sehingga seperti pandangan mata kodok. Gambar
yang dihasilkan bermakna kuasa atau wibawa. Maksudnya jika teknik ini
dan berwibawa. Namun, bisa juga menimbulkan kesan bahwa subyek dieksploitasi
Keenam, teknik pan dawn atau bird eye. Teknik ini merupakan kebalikan
dari teknik Pan up atau frog eye. Disebut mata burung karena posisi kamera
berada di atas dan seperti terbang diarahkan ke bawah. Maknanya adalah kecil
atau lemah. Maksudnya film dengan teknik ini menunjukkan kesan bahwa obyek
lemah dan kecil. Ketujuh, ketegori zoom in atau outfocal length ditarik ke dalam.
pada obyek utama. Unsur lain di sekeliling subyek berfungsi sebagai pelengkap
makna.
11
C. Jenis-Jenis Film
menyebutkan beberapa jenis film yang memiliku tujuan dan fungsi masing-
2. Film Cerita Pendek (Short Film) adalah film yang berdurasi 60 menit. Pada
merupakan batu loncatan agar memahami segala hal tentang dunia film
menit ke atas, umunya berdurasi sekitar 100-120 menit. Film jenis ini
tontonan umum.
6. Film Program Televisi (TV Programme) merupakan film yang dibuat untuk
konsumsi acara program televisi dan biasanya diproduksi oleh stasiun televisi
sendiri atau kerjasama dengan PH. Film jenis ini terbagi menjadi dua jenis
7. Film Video Clip (Music Clip) merupakan jenis film yang digunakan oleh para
penggabungan antara seni baca puisi dan sinema. Jika dalam membaca puisi sehari-
hari, latar selalu tidak diperhatikan, dalam sinematisasi puisi latar menjadi penting
gambar hidup. Oleh karena itu, keberadaan pembaca puisi menjadi kurang penting.
Perbedaan dengan varian baca puisi yang lain terutama terletak pada sifat
menghadirkan pembaca puisi secara langsung, sehingga pembaca puisi hadir dari
awal sampai akhir pembacaan; dalam sinematisasi puisi pembaca puisi bisa tidak
hadir karena yang dibutuhkan adalah suaranya. Disini, seperti sinema yang lain,
gambar.
terkandung dalam puisi menjadi sebuah gambar hidup atau film yang dirangkai
dengan irama, lagu, nada, ataupun lirik dengan memperhatikan unsur-unsur tertentu
13
sesuai dengan narasi yang diinginkan dengan tujuan memperjelas kata-kata yang
Berdasarkan puisi tersebut dapat diketahui bagaimana isi puisi yang menjadi inti
cerita dalam media sinematisasi puisi ini. Sehingga media sinematisasi ini bercerita
mengenai isi atau maksud puisi yang disajikan dalam bentuk film atau sinema
oleh Nex Streaming. Perangkat lunak ini pertama kali dirilis pada tahun 2013
maupun media sosial yang lain untuk mendapatkan tutorial editing video serta
BAB III
DESAIN KEGIATAN
3.1 Waktu Kegiatan
Kegiatan UKK ini berlangsung selama dua bulan. Yaitu dari bulan Februari sampai
dengan bulan April 2021.
3.2 Tempat Kegiatan
Tempat pelaksanaan UKK ini berlangsung di sekolah dan di rumah siswa.
3.3 Proses Pengumpulan Informasi
Proses pengumpulan informasi dilakukan sebagai dasar dalam pembuatan video
sinematisasi puisi adalah:
1. Menentukan tema dan judul pada pembuatan puisi.
2. Membuat puisi sesuai tema yang ditentukan yaitu “pandemic covid-19”.
3. Membuat story board alur cerita tentang puisi yang dibuat.
4. Mencari sumber informasi cara pengambilan gambar dan editing video
5. Melakukan pengambilan video sesuai storyboard atau alur yang sudah dibuat.
6. Melakukan dubbing suara untuk pembacaan puisi.
7. Menggunakan aplikasi kine master sebagai media editing video sinematisasi puisi.
3.4 Rancangan Pengalaman Belajar
BAB 1V
PELAKSANAAN DISAIN KEGIATAN
2 kamera
4 Buku tulis
5. Mic clip on
Story board
no keterangan durasi scene
16
Langkah mengerjaannya:
BAB 1V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sebagaimana pada rumusan masalah dan tujuan dari ekperimen unu, dimana dalam
masa pendemic covid-19 ini banyak dampak yang ditimbulkan namun masyarakat masih
belum paham dan belum mengikuti aturan yang ada. Dengan dibuatnya video sinematisasi
puisi ini diharapkan masyarakat lebih waspada dan mengerti tentang apa saja hal yang harus
dilakukan. Untuk siswa menambah ilmu tentang bagaimana menulis sebuah naskah dan
menyusunnya.
1.2 Saran
1. Sebaiknya menggunakan perangkat smartphone dengan spesifikasi yang tinggi untuk
menjalankan aplikasi kinemaster dengan lancar
2. Harus mengerti apa saja yang akan dimasukkan kedalam videodan bagian apa saja yang
harus ditampilkan.
3. Memiliki kempampuan analisai yang baik karena apa yang ditulisdi storyboard dengan
pakter langsung bisa jadi berbeda karena beberapa factor seperti cuaca.