Anda di halaman 1dari 17

1

PROPOSAL KEGIATAN

KEGIATAN PRODUKSI FILM DOKUMENTER

Anggota :
1. RIZKY DWI ARDIANSYAH (44200557)
2. NANDA ADITYA PUTRA (44200482)
3. OLFI SYAHRIN (44201133)
4. RICKY HANSEN ADADIKAM (44200424)

DOSEN PENGAMPU : MIKE INDARSIH, M.I.kom

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI DAN BAHASA

2022
2

UNIVERISTAS BINA SARANA INFORMATIKA


FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA
ILMU KOMUNIKASI
2022

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah melimpahkan berbagai rahmat dan nikmat
kepada kita semua, atas kehendak dan petunjuk-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan
proposal izin kerjasama produksi film dokumenter ini dengan lancar.

Proposal ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat pengajuan penilaian akhir smester
pada mata kuliah Film Dokumenter yang merupakan implementasi program dokumenter yang
akan dilakukan dengan bekerjasama produksi film dokumenter ” Sosok Abah Dindin dan
Pencak Silat Sahbandar ”.

Dalam proposal ini kami gambarkan secara umum tentang berbagai hal yang
berhubungan dengan program dokumenter yang akan kami buat, yang meliputi kesiapan
penyelenggaraan, kebutuhan tenaga karyawan/management dan rencana penggunaan sarana
dan prasarana. Meskipun telah diupayakan secara maksimal agar proposal ini tersusun
dengan baik dan sistematis. namun kami menyadari keterbatasan kemampuan yang dimiliki,
maka saran dan perbaikan dan semua pihak sangat kami harapkan.

Besar harapan kami proposal ini dapat diterima dan direalisasikan sesuai dengan tujuan
yang direncanakan

Jakarta, 14 November 2022

Rizky Dwi Ardiansyah


(Ketua Kelompok)
3
UNIVERISTAS BINA SARANA INFORMATIKA
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA
ILMU KOMUNIKASI
2022

Jakarta, 14 November 2022


No : 001/UBSI/FD/2022
Lampiran :-
Hal : Permohonan Izin Kerjasama dan Penggunaan Lokasi Shooting Film
Dokumenter
“Sosok Abah Dindin dan Pencak Silat Sahbandar”

Kepada Yth,
Ketua Perguruan Pencak Silat Syahbandar
Di
Tempat
Dengan Hormat,
Bersama dengan ini, kami mahasiswa dari Univesitas Bina Sarana Informatika Fakultas
Komunikasi dan Bahasa Program Studi Ilmu Komunikasi mengajukan permohonan izin
kerjasama dan permohonan izin penggunaan lokasi shooting Film Dokumenter untuk
keperluan memenuhi tugas mata kuliah Film Dokumenter. Adapun jadwal shooting
direncanakan dan dilaksanakan pada
Hari/Tanggal : Selasa, 22 November 2022
Pukul : 09:00 WIB
Lokasi : Perguruan Pencak Silat Syahbandar
Demikian surat ini kami ajukan, atas perhatian dan kerjasama-Nya kami ucapkan
terimakasih.
Hormat Kami,

Rizky Dwi Ardiansyah


(Ketua Kelompok)
4

UNIVERISTAS BINA SARANA INFORMATIKA


FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA
ILMU KOMUNIKASI
2022

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Program

Di Indonesia sendiri, Televisi adalah sebuah teknologi yang sangat berpengaruh dalam
perkembangan teknologi informasi di seluruh dunia. Industri siaran televisi mulai
ditayangkan pada tanggal 17 Agustus 1962 yaitu bertepatan dengan peringatan Hari
Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke XVII. Pada saat itu, siaran hanya berlangsung
untuk meliput upacara peringatan hari Proklamasi di Istana Negara, namun yang menjadi
tonggak Televisi Republik Indonesia pada saat itu yaitu pembukaan pesta olahraga se-Asia
IV atau Asean Games di Senayan. Sejak itu pula Televisi Republik Indonesia yang disingkat
TVRI hadir yang hingga kini siarannya sudah dapat menjangkau hampir seluruh rakyat
Indonesia. Sejak tahun 1989 TVRI mendapat saingan dari stasiun televisi lain, yakni (RCTI)
Rajawali Citra Televisi Indonesia yang bersifat komersial. Kemudian secara berturut-turut
berdiri stasiun televisi SCTV, TPI yang kemudian berubah menjadi MNCTV, dan ANTV
hadir menghiasi layar kaca. Stasiun televisi terus berkembang hingga menjadi 11 stasiun
televisi nasional saat ini di Indonesia.

Dengan kehadiran televisi nasional kebebasan pers dalam era reformasi ini bukan tidak
menimbulkan banyak tantangan, ketika dunia pertelevisian kita yang dinilai sebagai bayi
yang langsung diajak menjadi dewasa dengan berbagai permasalahan, khususnya sumber
daya manusia yang kompatibel atau factor manajemen perusahaan yang kurang mapan atau
bahkan kurang jelinya membidik peluang program siaran kelokalan yang cocok untuk kultur
audience lokal, maka banyak dijumpai stasiun televisi lokal yang belum begitu maju dan
hanya terkesan bertahan atau bahkan gulung tikar. Hal ini dapat dilihat adanya benang merah
ketika membandingkan televisi lokal yang harus berusaha bertarung untuk menggaet pemirsa
lokalnya dengan televisi nasional dengan daya tarik sajian program acaranya yang mampu
menjangkau audience secara luas.
5

Adanya persoalan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang penyiaran yang berpotensi


membatasi banyak hal di dunia penyiaran kita membuat televisi lokal harus berjuang lebih
keras yang dimana televisi lokal ini diharapkan menjadi warna baru dalam penyiaran tanah
air dan menjadi media massa kebanggaan masyarakat daerah dengan semangat
kelokalan/otonomi daerah sudah harus berhadapan dengan berbagai tantangan. Berbagai
daerah selama ini di sadari kurang optimal diangkat dalam wujud audio visual. Sehingga
kehadiran televisi lokal, menjadi solusi penting untuk hal tersebut. Paket tayangan yang
bermaterikan sosial, budaya, pariwisata, ekonomi, dan unsur kedaerahan lainnya tentunya
menjadi suatu kebutuhan bagi seluruh lapisan masyarakat tersebut, demi optimalisasi
pembangunan setempat. Termasuk diantaranya harapan atas peluang pembukaan lapangan
pekerjaan baru bagi daerah.

1.2 Kategori Program

Dokumenter televisi berdasarkan realita atau fakta perihal pengalaman hidup seseorang
atau mengenai perisiwa, dan untuk menghibur sekaligus memberikan informasi kepada
penonton tentang Biografi tentang seorang guru besar jurus sahbandar dan sejarah singkat
perguruan pencak silat sahbandar. Menurut Morrisan (2008:218) “Program Informasi
adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan
(informasi) kepada khalayak audien”.
Menurut Andi Fachruddin (2012:316) Bill Nichols mengatakan dokumenter televisi
adalah upaya menceritakan kembali sebuah kejadian atau realitas menggunakan fakta dan
data. “Prinsip dokumenter televisi membiarkan spontanitas objek yang difilmkan bukan
rekayasa. Maka obyek riset yang menjadi pergerakan utama. Ide-ide yang diangkat dari hal-
hal yang kecil atau sederhana yang mungkin luput dari perhatian yang lain atau kita pada
umumnya”.

Ide keprihatinan atau kejenuhan terhadap fenomena / peristiwa yang terjadi di

sekeliling kita. Andi Fachruddin (2012:319) “Maka dari itu dalam membuat dokumenter

bografi ini akan membuat khalayak lebih tertarik untuk selalu melestarikan kebudayaan

yaitu pencak silat”.

Sebagaimana karya yang ada pada pada medium komunikasi televisi lainnya,

dokumenter televisi yang berbentuk visual dan audio memiliki motif yang memprentasikan
6

keinginan film maker. Di tinjau dalam konteks kajian komunikasi, filmmaker disebut sebagai

komunikator. Adanya elemen motif tentu sangat memungkinkan bagi karya dokumenter

biografi untuk menjadi sarana bagi pencapaian kepentingan film maker itu sendiri.

Dokumenter berkembang pesat seiring dengan kemajuan teknologi dan permasalahan

yang lebih kompleks, untuk di jadikan cerita yang lebih menarik dan meyakinkan audiens

untuk menjadi ingin tahu kejadian-kejadian apa saja yang dibuat dalam film tersebut. Ada

banyak tipe, kategori dan bentuk penuturan dalamdokumenter televisi.

Dalam beberapa hal terlihat adanya kemiripan yang membedakan adalah

spesifikasinya. Beberapa contoh yang berdasarkan gaya dan bentuk bertutur itu antara lain,

laporan perjalanan, sejarah, potret atau biografi, perbandingan, kontradiksi, ilmu

pengetahuan, nostalgia, rekonstruksi, investigasi, association picture story, buku harian, dan

docudrama. Ataupun tiga jenis dokumenter yaitu, exspository, narasi, dan dokudrama.

Media televisi bisa langsung melihat dan mendengar informasi yang kami sajikan.

Dokumenter biografi ini bersifat sangat real dan tidak ada rekayasa seperti drama karena

dengan mewawancarai langsung narasumbernya, sehingga masyarakat dapat memperoleh

informasi yang sangat detail dan dapat dipercaya

Dokumenter ini termasuk kategori informasi dan edukasi dengan alasan, karena film

saat ini tersaji pada layar televisi sudah mulai idak mendidik melainkan hanya sekedar

menghibur dan tidak menyampaikan nilai atau norma yang dapat memberikan contoh

dengan baik bagi para penonton atau masyarakat. Maka dari itu penulis dan team

perguruan pencak silat menyepakati untuk mengusung biografi guru besar jurus sahbandar

dan sejarah singkat perguruan pencak silat agar khalak tahu bahwa pencak silat di

indonesia ini masih ada dan masih dilestarikan dari beberapa leluhur.
7

1.3 Format Program

Menurut Andi Fachruddin (2011:156) “Mereka juga harus memahami format

program televisi apa yang akan dieskusi. Setelah mengetahui dengan jelas format yang

ditentukan, maka akan dapat dihasilkan kenyamanan dalam bekerja sama serta

ketepatan waktu produksi yang efektif”. Perkembangan kreativitas dalam dunia

pertelevisian menghasilkan bentuk program televisi yang sangat beragam.

Selain format program yang kian beragam, bentuk dan gaya bertutur film

dokumenter juga bervariasi. Setiap gaya bertutur memiliki kriteria dan

pendekatan spesifik. Dokumenter televisi yang akan disajikan mengenai makna

literasi.

Menurut Morrisan (2008:222) “Dokumenter adalah program informasi yang

bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik”.

Melalui fakta dan data yang disampaikan, bahwa di Indonesia baik itu dipusat kota

maupun di desa permasalahan literasi masih banyak di temukan.

Berdasarkan uraian diatas, akhirnya penulis mengambil program dokumenter dengan


judul “ Sosok Abah Dindin dan Pencak Silat Sahbandar “

1.4 Tujuan Program

1.4.1 Umum
Dalam pembuatan produksi film dokumenter kelompok kami yang berjudul “Sosok
Abah Dindin dan Pencak Silat Sahbandar” ini, bertujuaan untuk memperkenalkan silat
tradisional terhadap khalayak/masyarakat umum sampai saat ini, dari beberapa khalayak yang
belum mengenal sejauh apa perkembangan silat di indonesia dan banyak juga yang mengira
bahwa silat itu sudah tidak berkembang sebagai mana mestinya, tetapi dalam film
dokumenter kami, kami akan menjelaskan biografi dari sosok guru besar jurus syahbandar
oleh karna itu kelompok kami sangat tertarik untuk mengangkat sedikit profil dari guru besar
jurus syahbandar ini.
8

1.4.2 Praktisi
Diharapkan dapat memberikan suatu informasi dan pengetahuan kepada kelompok
yang sedang riset dalam membuat dokumenter mengenai bografi dari salah satu guru besar
jurus syahbandar. Penulis harap dengan adanya karya dokumenter ini bisa memberikan
sedikit pengetahuan bagi audiens atau penonton tentang perkembangan dunia persilatan dan
sosok guru besar jurus syahbandar ini.

1.4.3 Akademis
Untuk memenuhi syarat kelulusan pada mata kuliah Film Dokumenter. Di Universitas
Bina Sarana Informatika Fakultas Komunikasi dan Bahasa, Jurusan Ilmu Komunikasi.

1.5 Referensi Audio Visual

1. Soekarno ( Trans 7 )

Gambar 1. Soerkarno
Film dokumenter biografi Soekarno ini menceritakan tentang sosok presiden pertama
Indonesia yang memperjuangkan nasionalisnya untuk merebut kemerdekaan dari
pemerintahan kolonial Belanda.Sedangkan film dokumenter yang kelompok kami ambil
menceritakan tentang seorang tokoh / guru besar dari salah satu pencak silat yang memiliki
jurus syahbandar yang dimana sosok ini bernama Abah Dindin yang ingin mengajari
9

siapapun yang ingin mengetahui jurus tersebut. Penulis mengambil referesi film ini dari segi
pengambilan gambar nya yang sangat real seperti yang terjadi pada masa itu

2. Sang Kiai ( Net TV )

Gambar 2. Sang Kiai


Dalam film dokumenter biografi yang berjudul Sang Kiai ini mengisahkan tentang
penjajahan Jepang Tahun 1942 yang melarang pengibaran bendera merah putih, melarang
lagu Indonesia Raya dan memaksa rakyat Indonesia untuk melakukan Sekerei. Tokoh besar
agamis saat itu KH Hasyim Asyari (Ikranagara) menolak melakukan Sekerei karena tindakan
itu menyimpang dari aqidah agama Islam. Sebagai umat Islam hanya boleh menyembah
kepada Allah SWT. Karena tindakan berani itu, KH Hasyim Asyari ditangkap Jepang. Salah
satu santri KH Hasyim Asyari, Harun (Adipati Dolken), menghimpun kekuatan santri untuk
melakukan demo menuntut kebebasan KH Hasyim Asyari. Tapi cara tersebut malah
menambah korban berjatuhan. Sedangkan film dokumenter yang kelompok kami ambil
menceritakan tentang seorang tokoh / guru besar dari salah satu pencak silat yang memiliki
jurus syahbandar yang dimana sosok ini bernama Abah Dindin yang ingin mengajari
siapapun yang ngin mengetahui jurus teresebut. Penulis mengambil referesi film ini dari segi
pengambilan gambar nya yang sangat real seperti yang terjadi pada masa itu.

Deskripsi Program
Kategori Program : Informasi
Media : Televisi
Format Program : Dokumenter
Judul Program : “ Sosok Abah Dindin dan Pencak Silat Sahbandar”
Durasi Program : 20 Menit
SES (@repository.bsi.ac.id) : B
Target Audience : Remaja dan Dewasa
Karakteristik Produksi : Taping
10

Jam Tayang + Alasan : Jum’at, 19:00 WIB. Dikarenakan pada jam tersebut waktu
prime time dimana seluruh keluarga sedang berkumpul sehingga kemungkinan
banyak yang menonton tayangan televisi.

1.6 Target Audience

Target audience merupakan siapa yang menjadi sasaran sebuah program komunikasi.

Dan dalam acara program dokumenter audience yang dimaksud penulis yaitu

penonton, yang berusia muda sehingga yang sudah berumur, karena acara

dokumenter televisi ini untuk menjadi informasi atau pengentahuan tentang budaya

membatik serta yang ada di daerah Pekalongan, masyarakat yang menonton acara ini

remaja ataupun dewasa agar menjadi motivasi yang menjadi acuan dengan adanya

acara tersebut. Televisi ini menargetkan penonton usia 15-20 tahun dan 20-60 tahun

karena diusia tersebut agar lebih mengenal yang nama nya batik yang ada di

Pekalongan dengan corak nya yang lebih ramai. Dengan jenis kelamin laki-laki dan

Perempuan. Namun konten yang ditayangkan sebenarnya agar lebih tertarik oleh

seluruh audien.

Menurut Morissan (2008:193) menerangkan bahwa “Target audien adalah

memilih satu atau beberapa segmen audien yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan

pemasaran program dan promosi”.

Sinopsis
Sebagai salah satu pencak silat Syahbandar di kenal telah ada di perguruan silat sudah
10 tahun sebelumnya ketika TM Satiri masih berkecimpung dalam kancah perang
kemerdekaan, namun situasi dan kondisi pada saat itu tidak memungkinkannya untuk
mendirikan sebuah perkumpulan silat pewaris jurus syahbandar di Indonesia, Syahbandar
adalah “kasih-terima, terima-kasih”, dengan pengertian setiap serangan yang datang akan
diterima dengan mendahului serangan balik ke arah yang paling terdekat. Tidak menutup
kemungkinan setiap pukulan atau tendangan yang datang akan “diadu” dengan salah satu
11

bagian tubuh. Oleh karenanya unsur kekuatan dan kekerasan tubuh menjadi modal utama
buat pesilat PSRI Syahbandar. Metode pelatihan pengerasan tubuh (remuk daging) adalah
murni penempaan dari latihan fisik, bukan dari hasil pengolahan pernapasan atau tenaga
dalam. Abah dindin adalah sosok dewan guru yang berpengaruh di jurus syahbandar, banyak
pesilat yang ingin belajar dan menguasai jurus tesebut untuk menambah jurus-jurus yang di
pelajari.

Namun apakah generasi milenial mengetahui sosok abah dindin? Dan apakah jurus
yang dikuasai oleh abah dindin akan tetap dilestarikan?

Treatment
Film ini menceritakan tentang biografi dari salah satu dewan guru jurus pencak silat
yaitu jurus syahbandar dan sejarah singkat perguruan pencak silat syahbandar. Film
dokumenter ini dibuat untuk menjadi bahan informasi dan tugas mahasiswa. Film ini di
tujukan kepada masyarakat umum yang belu tahu menahu tentang perkembangan silat di
Indonesia. Penonton diharapkan dapat lebih peduli terhadap salah satu tokoh yang
berpengaruh terhadap pencak silat Indonesia. Selain itu, film ini juga mengharapkan kepada
pihak-pihak setempat lebih bisa peduli dan memperhatikan warisan-warisan budaya dari para
leluhur agar tetap dilestarikan dan dijaga di zaman milenial yang sudah tidak memetingkan
kearifan lokal tersebut .
12

UNIVERISTAS BINA SARANA INFORMATIKA


FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA
ILMU KOMUNIKASI
2022

BAB II

SUSUNAN TEAM PRODUKSI


“ Sosok Abah Dindin dan Pencak Silat Sahbandar”

I. Penanggung Jawab :Mike Indarsih, M.I.kom


II. Konsultan :Mike Indarsih, M.I.kom

III. Susunan Team


Produser : Rizky Dwi Ardiansyah
Sutradara : Rizky Dwi Ardiansyah
Penulis Naskah : Olfi Syahrin
Editor : Ricky Hansen/Nanda Aditya Putra
Kamera : Nanda Aditya Putra
13

Equipment List

Produser: Rizky Ardiansyah


Project Title : “Sosok Abah Dindin dan Pencak Silat Sahbandar”
Kameramen : Nanda Aditya Putra
Durasi : 20 Menit

Tabel III. Equipment List


No Nama Seri Jumlah Keterangan

1 Kamera Sony NX 5 1 Milik sendiri

2 Memori 32Gb 1 Milik sendiri

3 Tripod Libec 1 Sewa

4 Charger Sony 1 Sewa

5 Baterai Sony 1 Sewa

6 Lighting LED 1 Sewa

7 Stabilizer Kamera Steadycam Pro 1 Sewa

8 Clip On Sennheiser 1 Sewa

9 Mobil Mini bus 1 Milik sendiri

10 Laptop Acer, HP 1 Milik sendiri


14

TOR ( Term Of Reference )


Program Dokumenter “ Sosok Abah Dindin dan Pencak Silat Sahbandar”

Masalah
Sadar akan pentingnya peranan pencak silat, maka didirikan organisasi pencak silat
yang bersifat nasional. Pada 18 Mei 1948, didirikan organisasi pencak silat Indonesia yang
bernama Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). IPSI diprakarsai oleh Ketua Pusat
Kebudayaan, Wongsonegoro. Pasca-kemerdekaan, pencak silat sangatlah berkembang di
berbagai daerah, sehingga keberadaan pencak silat semakin terasa. Selain itu, di setiap daerah
juga memiliki aliran silatnya masing-masing yang disesuaikan dengan ciri khasnya.
Wongsonegoro memimpin IPSI hingga tahun 1973, yang kemudian digantikan oleh Brigjen
Tjokropronolo.

Secara organisatoris PSRI Syahbandar lahir di Jakarta pada tahun 1952. Embrio
perguruan silat ini sebenarnya telah ada 10 tahun sebelumnya ketika TM Satiri masih
berkecimpung dalam kancah perang kemerdekaan, namun situasi dan kondisi pada saat itu
tidak memungkinkannya untuk mendirikan sebuah perkumpulan silat. Cita-citanya untuk
mendirikan perkumpulan pemuda-pemuda Indonesia yang tangguh dan kuat, mendorong
Satiri muda berkelana mempelajari ilmu silat. Ia ini memiliki 7 orang guru silat maupun
kebatinan dari berbagai daerah, dua diantara guru silatnya yang dapat diketahui adalah Mbah
Djajadipura dan Pak Yosis. Dari Mbah Djajadipura, TM Satiri mewarisi sebuah kitab berisi
tentang sejarah dan ajaran pencak silat. Anak Betawi satu ini, disamping menguasai hampir
seluruh senjata tradisional juga menguasai senjata rahasia jarum yang ditiupkan dari mulut.
Suatu keahlian sangat langka yang dapat dijumpai pada saat ini.Filosofi utama dalam gerakan
silat di PSRI Syahbandar adalah “kasih-terima, terima-kasih”, dengan pengertian setiap
serangan yang datang akan diterima dengan mendahului serangan balik ke arah yang paling
terdekat. Tidak menutup kemungkinan setiap pukulan atau tendangan yang datang akan
“diadu” dengan salah satu bagian tubuh. Oleh karenanya unsur kekuatan dan kekerasan tubuh
menjadi modal utama buat pesilat PSRI Syahbandar. Metode pelatihan pengerasan tubuh
(remuk daging) adalah murni penempaan dari latihan fisik, bukan dari hasil pengolahan
pernapasan atau tenaga dalam. Menurut A. Sanusi, sesepuh PPS Putera Betawi dan PS
Pusaka Jakarta, PSRI Syahbandar jika digolongkan kedalam 4 aliran utama (Mainstream)
silat Betawi termasuk kedalam kelompok “Gerak Kuat”. Menurutnya 4 aliran utama silat
Betawi itu adalah; Gerak Cepat, Gerak Kuat, Gerak Teguh dan Gerak Rasa.
15

Masalah masyarakat berpendapat bahwa penting untuk mempelajari beladiri


Pencak silat. Karena berguna untuk melindungi diri dari tindak kejahatan, dan bermanfaat
dalam segi kebugaran. Pencak Silat Syahbandar selalu menampilkan gerakan jurus-jurus
beladiri yang memukau. Pencak Silat Syahbandar merupakan sebuah perguruan silat yang
merangkum aliran-aliran silat tradisional yang ada di Tanah Betawi, sedangkan Sabandar
merupakan aliran silat tradisional yang dipopulerkan oleh Mamak Kosim di Sabandar,
Cianjur. Sekalipun demikian kaedah silat Sabandar, Kari, Madi, dan Cimande menjadi “ruh”
di dalam perguruan silat Betawi ini.

. Akan tetapi kurang mendapat perhatian dari generasi penerus. Karena Pencak Silat
Syahbandar dianggap masih bersifat tradisonal. Jika terus menerus dibiarkan seperti itu,
dikhawatirkan Pencak Silat Syahbandar akan semakin berkurang peminatnya, dan ditakutkan
bisa punah.

Fokus

a. Mengenal lebih Sosok Abah Dindin sebagai salah satu Dewan Guru jurus Syahbandar
b. Mengulas sedikit sejarah Perguruan Pencak Silat Syahbandar

Angle
Mencari tahu sosok Guru Besar Jurus Syahbandar dan Perguruan Pencak Silat Syahbandar

Sumber dan Pertanyaan

Narasumber : Abah Dindin ( Guru besar jurus Syahbandar )

Pertanyaan :

Narasumber : Pak Indra ( Ketua Perguruan Pencak Silat Syahbandar )

Pertanyaan :

Narasumber : Pak Arif

Pertanyaan :
16

UNIVERISTAS BINA SARANA INFORMATIKA


FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA
ILMU KOMUNIKASI
2022

BAB III
KESIMPULAN

Pembuatan sebuah film, baiknya seharusnya dilakukan secara sistematis agar tujuan
yang diinginkan dan diharapkan dapat tercapai. Tindakan tersebut akan sangat membantu tim
produksi dalam mendapatkan hasil produksi yang memuaskan dalam sebuah film. Tahapan
produksi tersebut merupakan manajemen produksi untuk mencapai sebuah karya film. Oleh
sebab itu, manajemen dalam sebuah produksi film sangat penting untuk diterapkan,
dipelajari, dan diteliti. Dalam manajemen produksi film dokumenter, sebuah strategi
manajemen dan improvisasi sangat diperlukan dalam tahap pra produksi, produksi, sampai
dengan tahap pasca produksi. Penemuan ide cerita dalam film ini didapatkan secara tiba-tiba
setelah beberapa kali sutradara dan produser bertemu langsung dan berbincang-bincang
dengan ketua perguruan syahbandar yang dimana juga tempat yang akan menjadi pusat
tempat produksi kami nantinya yaitu langsung di tempat perguruan syahbandar. Setelah itu
dilanjutkan ke dalam proses pengembangan ide.

Perencanaan yang dilakukan dalam produksi film dokumenter ini adalah pengadaan
alat dan juga lokasi shooting. Pengadaan alat produksi disini dilakukan dengan menggunakan
alat sendiri ataupun meminjam, hal ini dikarenakan dalam produksi ini memang tidak
menganggarkan budget sama sekali. Hal ini cukup unik dalam produksi film dikarenakan
tidak ada budget, selain itu proses pra produksi dalam film dokumenter ini hanya
memerlukan waktu seminggu. Pada tahapan produksi dalam film dokumenter pada tahap
pelaksanaan dapat diekseskusi dengan cukup baik. Dalam tahap ini komunikasi antara
produser dan sutradara sangat penting.
17

UNIVERISTAS BINA SARANA INFORMATIKA


FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA
ILMU KOMUNIKASI

BAB IV 2022

PENUTUP

Demikian proposal ini kami buat, untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan
apabila ada kesalahan akan kami perbaiki sebagaimana mestinya. Kami mengharapkan
dukungan dan partisipasi Bapak/Ibu. Semoga kegiatan ini dapat terlaksana sebagaimana yang
kita harapkan. Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, kami ucapkan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai