PROPOSAL KEGIATAN
Anggota :
1. RIZKY DWI ARDIANSYAH (44200557)
2. NANDA ADITYA PUTRA (44200482)
3. OLFI SYAHRIN (44201133)
4. RICKY HANSEN ADADIKAM (44200424)
2022
2
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah melimpahkan berbagai rahmat dan nikmat
kepada kita semua, atas kehendak dan petunjuk-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan
proposal izin kerjasama produksi film dokumenter ini dengan lancar.
Proposal ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat pengajuan penilaian akhir smester
pada mata kuliah Film Dokumenter yang merupakan implementasi program dokumenter yang
akan dilakukan dengan bekerjasama produksi film dokumenter ” Sosok Abah Dindin dan
Pencak Silat Sahbandar ”.
Dalam proposal ini kami gambarkan secara umum tentang berbagai hal yang
berhubungan dengan program dokumenter yang akan kami buat, yang meliputi kesiapan
penyelenggaraan, kebutuhan tenaga karyawan/management dan rencana penggunaan sarana
dan prasarana. Meskipun telah diupayakan secara maksimal agar proposal ini tersusun
dengan baik dan sistematis. namun kami menyadari keterbatasan kemampuan yang dimiliki,
maka saran dan perbaikan dan semua pihak sangat kami harapkan.
Besar harapan kami proposal ini dapat diterima dan direalisasikan sesuai dengan tujuan
yang direncanakan
Kepada Yth,
Ketua Perguruan Pencak Silat Syahbandar
Di
Tempat
Dengan Hormat,
Bersama dengan ini, kami mahasiswa dari Univesitas Bina Sarana Informatika Fakultas
Komunikasi dan Bahasa Program Studi Ilmu Komunikasi mengajukan permohonan izin
kerjasama dan permohonan izin penggunaan lokasi shooting Film Dokumenter untuk
keperluan memenuhi tugas mata kuliah Film Dokumenter. Adapun jadwal shooting
direncanakan dan dilaksanakan pada
Hari/Tanggal : Selasa, 22 November 2022
Pukul : 09:00 WIB
Lokasi : Perguruan Pencak Silat Syahbandar
Demikian surat ini kami ajukan, atas perhatian dan kerjasama-Nya kami ucapkan
terimakasih.
Hormat Kami,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Program
Di Indonesia sendiri, Televisi adalah sebuah teknologi yang sangat berpengaruh dalam
perkembangan teknologi informasi di seluruh dunia. Industri siaran televisi mulai
ditayangkan pada tanggal 17 Agustus 1962 yaitu bertepatan dengan peringatan Hari
Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke XVII. Pada saat itu, siaran hanya berlangsung
untuk meliput upacara peringatan hari Proklamasi di Istana Negara, namun yang menjadi
tonggak Televisi Republik Indonesia pada saat itu yaitu pembukaan pesta olahraga se-Asia
IV atau Asean Games di Senayan. Sejak itu pula Televisi Republik Indonesia yang disingkat
TVRI hadir yang hingga kini siarannya sudah dapat menjangkau hampir seluruh rakyat
Indonesia. Sejak tahun 1989 TVRI mendapat saingan dari stasiun televisi lain, yakni (RCTI)
Rajawali Citra Televisi Indonesia yang bersifat komersial. Kemudian secara berturut-turut
berdiri stasiun televisi SCTV, TPI yang kemudian berubah menjadi MNCTV, dan ANTV
hadir menghiasi layar kaca. Stasiun televisi terus berkembang hingga menjadi 11 stasiun
televisi nasional saat ini di Indonesia.
Dengan kehadiran televisi nasional kebebasan pers dalam era reformasi ini bukan tidak
menimbulkan banyak tantangan, ketika dunia pertelevisian kita yang dinilai sebagai bayi
yang langsung diajak menjadi dewasa dengan berbagai permasalahan, khususnya sumber
daya manusia yang kompatibel atau factor manajemen perusahaan yang kurang mapan atau
bahkan kurang jelinya membidik peluang program siaran kelokalan yang cocok untuk kultur
audience lokal, maka banyak dijumpai stasiun televisi lokal yang belum begitu maju dan
hanya terkesan bertahan atau bahkan gulung tikar. Hal ini dapat dilihat adanya benang merah
ketika membandingkan televisi lokal yang harus berusaha bertarung untuk menggaet pemirsa
lokalnya dengan televisi nasional dengan daya tarik sajian program acaranya yang mampu
menjangkau audience secara luas.
5
Dokumenter televisi berdasarkan realita atau fakta perihal pengalaman hidup seseorang
atau mengenai perisiwa, dan untuk menghibur sekaligus memberikan informasi kepada
penonton tentang Biografi tentang seorang guru besar jurus sahbandar dan sejarah singkat
perguruan pencak silat sahbandar. Menurut Morrisan (2008:218) “Program Informasi
adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan
(informasi) kepada khalayak audien”.
Menurut Andi Fachruddin (2012:316) Bill Nichols mengatakan dokumenter televisi
adalah upaya menceritakan kembali sebuah kejadian atau realitas menggunakan fakta dan
data. “Prinsip dokumenter televisi membiarkan spontanitas objek yang difilmkan bukan
rekayasa. Maka obyek riset yang menjadi pergerakan utama. Ide-ide yang diangkat dari hal-
hal yang kecil atau sederhana yang mungkin luput dari perhatian yang lain atau kita pada
umumnya”.
sekeliling kita. Andi Fachruddin (2012:319) “Maka dari itu dalam membuat dokumenter
bografi ini akan membuat khalayak lebih tertarik untuk selalu melestarikan kebudayaan
Sebagaimana karya yang ada pada pada medium komunikasi televisi lainnya,
dokumenter televisi yang berbentuk visual dan audio memiliki motif yang memprentasikan
6
keinginan film maker. Di tinjau dalam konteks kajian komunikasi, filmmaker disebut sebagai
komunikator. Adanya elemen motif tentu sangat memungkinkan bagi karya dokumenter
biografi untuk menjadi sarana bagi pencapaian kepentingan film maker itu sendiri.
yang lebih kompleks, untuk di jadikan cerita yang lebih menarik dan meyakinkan audiens
untuk menjadi ingin tahu kejadian-kejadian apa saja yang dibuat dalam film tersebut. Ada
spesifikasinya. Beberapa contoh yang berdasarkan gaya dan bentuk bertutur itu antara lain,
pengetahuan, nostalgia, rekonstruksi, investigasi, association picture story, buku harian, dan
docudrama. Ataupun tiga jenis dokumenter yaitu, exspository, narasi, dan dokudrama.
Media televisi bisa langsung melihat dan mendengar informasi yang kami sajikan.
Dokumenter biografi ini bersifat sangat real dan tidak ada rekayasa seperti drama karena
Dokumenter ini termasuk kategori informasi dan edukasi dengan alasan, karena film
saat ini tersaji pada layar televisi sudah mulai idak mendidik melainkan hanya sekedar
menghibur dan tidak menyampaikan nilai atau norma yang dapat memberikan contoh
dengan baik bagi para penonton atau masyarakat. Maka dari itu penulis dan team
perguruan pencak silat menyepakati untuk mengusung biografi guru besar jurus sahbandar
dan sejarah singkat perguruan pencak silat agar khalak tahu bahwa pencak silat di
indonesia ini masih ada dan masih dilestarikan dari beberapa leluhur.
7
program televisi apa yang akan dieskusi. Setelah mengetahui dengan jelas format yang
ditentukan, maka akan dapat dihasilkan kenyamanan dalam bekerja sama serta
Selain format program yang kian beragam, bentuk dan gaya bertutur film
literasi.
Melalui fakta dan data yang disampaikan, bahwa di Indonesia baik itu dipusat kota
1.4.1 Umum
Dalam pembuatan produksi film dokumenter kelompok kami yang berjudul “Sosok
Abah Dindin dan Pencak Silat Sahbandar” ini, bertujuaan untuk memperkenalkan silat
tradisional terhadap khalayak/masyarakat umum sampai saat ini, dari beberapa khalayak yang
belum mengenal sejauh apa perkembangan silat di indonesia dan banyak juga yang mengira
bahwa silat itu sudah tidak berkembang sebagai mana mestinya, tetapi dalam film
dokumenter kami, kami akan menjelaskan biografi dari sosok guru besar jurus syahbandar
oleh karna itu kelompok kami sangat tertarik untuk mengangkat sedikit profil dari guru besar
jurus syahbandar ini.
8
1.4.2 Praktisi
Diharapkan dapat memberikan suatu informasi dan pengetahuan kepada kelompok
yang sedang riset dalam membuat dokumenter mengenai bografi dari salah satu guru besar
jurus syahbandar. Penulis harap dengan adanya karya dokumenter ini bisa memberikan
sedikit pengetahuan bagi audiens atau penonton tentang perkembangan dunia persilatan dan
sosok guru besar jurus syahbandar ini.
1.4.3 Akademis
Untuk memenuhi syarat kelulusan pada mata kuliah Film Dokumenter. Di Universitas
Bina Sarana Informatika Fakultas Komunikasi dan Bahasa, Jurusan Ilmu Komunikasi.
1. Soekarno ( Trans 7 )
Gambar 1. Soerkarno
Film dokumenter biografi Soekarno ini menceritakan tentang sosok presiden pertama
Indonesia yang memperjuangkan nasionalisnya untuk merebut kemerdekaan dari
pemerintahan kolonial Belanda.Sedangkan film dokumenter yang kelompok kami ambil
menceritakan tentang seorang tokoh / guru besar dari salah satu pencak silat yang memiliki
jurus syahbandar yang dimana sosok ini bernama Abah Dindin yang ingin mengajari
9
siapapun yang ingin mengetahui jurus tersebut. Penulis mengambil referesi film ini dari segi
pengambilan gambar nya yang sangat real seperti yang terjadi pada masa itu
Deskripsi Program
Kategori Program : Informasi
Media : Televisi
Format Program : Dokumenter
Judul Program : “ Sosok Abah Dindin dan Pencak Silat Sahbandar”
Durasi Program : 20 Menit
SES (@repository.bsi.ac.id) : B
Target Audience : Remaja dan Dewasa
Karakteristik Produksi : Taping
10
Jam Tayang + Alasan : Jum’at, 19:00 WIB. Dikarenakan pada jam tersebut waktu
prime time dimana seluruh keluarga sedang berkumpul sehingga kemungkinan
banyak yang menonton tayangan televisi.
Target audience merupakan siapa yang menjadi sasaran sebuah program komunikasi.
Dan dalam acara program dokumenter audience yang dimaksud penulis yaitu
penonton, yang berusia muda sehingga yang sudah berumur, karena acara
dokumenter televisi ini untuk menjadi informasi atau pengentahuan tentang budaya
membatik serta yang ada di daerah Pekalongan, masyarakat yang menonton acara ini
remaja ataupun dewasa agar menjadi motivasi yang menjadi acuan dengan adanya
acara tersebut. Televisi ini menargetkan penonton usia 15-20 tahun dan 20-60 tahun
karena diusia tersebut agar lebih mengenal yang nama nya batik yang ada di
Pekalongan dengan corak nya yang lebih ramai. Dengan jenis kelamin laki-laki dan
Perempuan. Namun konten yang ditayangkan sebenarnya agar lebih tertarik oleh
seluruh audien.
memilih satu atau beberapa segmen audien yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan
Sinopsis
Sebagai salah satu pencak silat Syahbandar di kenal telah ada di perguruan silat sudah
10 tahun sebelumnya ketika TM Satiri masih berkecimpung dalam kancah perang
kemerdekaan, namun situasi dan kondisi pada saat itu tidak memungkinkannya untuk
mendirikan sebuah perkumpulan silat pewaris jurus syahbandar di Indonesia, Syahbandar
adalah “kasih-terima, terima-kasih”, dengan pengertian setiap serangan yang datang akan
diterima dengan mendahului serangan balik ke arah yang paling terdekat. Tidak menutup
kemungkinan setiap pukulan atau tendangan yang datang akan “diadu” dengan salah satu
11
bagian tubuh. Oleh karenanya unsur kekuatan dan kekerasan tubuh menjadi modal utama
buat pesilat PSRI Syahbandar. Metode pelatihan pengerasan tubuh (remuk daging) adalah
murni penempaan dari latihan fisik, bukan dari hasil pengolahan pernapasan atau tenaga
dalam. Abah dindin adalah sosok dewan guru yang berpengaruh di jurus syahbandar, banyak
pesilat yang ingin belajar dan menguasai jurus tesebut untuk menambah jurus-jurus yang di
pelajari.
Namun apakah generasi milenial mengetahui sosok abah dindin? Dan apakah jurus
yang dikuasai oleh abah dindin akan tetap dilestarikan?
Treatment
Film ini menceritakan tentang biografi dari salah satu dewan guru jurus pencak silat
yaitu jurus syahbandar dan sejarah singkat perguruan pencak silat syahbandar. Film
dokumenter ini dibuat untuk menjadi bahan informasi dan tugas mahasiswa. Film ini di
tujukan kepada masyarakat umum yang belu tahu menahu tentang perkembangan silat di
Indonesia. Penonton diharapkan dapat lebih peduli terhadap salah satu tokoh yang
berpengaruh terhadap pencak silat Indonesia. Selain itu, film ini juga mengharapkan kepada
pihak-pihak setempat lebih bisa peduli dan memperhatikan warisan-warisan budaya dari para
leluhur agar tetap dilestarikan dan dijaga di zaman milenial yang sudah tidak memetingkan
kearifan lokal tersebut .
12
BAB II
Equipment List
Masalah
Sadar akan pentingnya peranan pencak silat, maka didirikan organisasi pencak silat
yang bersifat nasional. Pada 18 Mei 1948, didirikan organisasi pencak silat Indonesia yang
bernama Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). IPSI diprakarsai oleh Ketua Pusat
Kebudayaan, Wongsonegoro. Pasca-kemerdekaan, pencak silat sangatlah berkembang di
berbagai daerah, sehingga keberadaan pencak silat semakin terasa. Selain itu, di setiap daerah
juga memiliki aliran silatnya masing-masing yang disesuaikan dengan ciri khasnya.
Wongsonegoro memimpin IPSI hingga tahun 1973, yang kemudian digantikan oleh Brigjen
Tjokropronolo.
Secara organisatoris PSRI Syahbandar lahir di Jakarta pada tahun 1952. Embrio
perguruan silat ini sebenarnya telah ada 10 tahun sebelumnya ketika TM Satiri masih
berkecimpung dalam kancah perang kemerdekaan, namun situasi dan kondisi pada saat itu
tidak memungkinkannya untuk mendirikan sebuah perkumpulan silat. Cita-citanya untuk
mendirikan perkumpulan pemuda-pemuda Indonesia yang tangguh dan kuat, mendorong
Satiri muda berkelana mempelajari ilmu silat. Ia ini memiliki 7 orang guru silat maupun
kebatinan dari berbagai daerah, dua diantara guru silatnya yang dapat diketahui adalah Mbah
Djajadipura dan Pak Yosis. Dari Mbah Djajadipura, TM Satiri mewarisi sebuah kitab berisi
tentang sejarah dan ajaran pencak silat. Anak Betawi satu ini, disamping menguasai hampir
seluruh senjata tradisional juga menguasai senjata rahasia jarum yang ditiupkan dari mulut.
Suatu keahlian sangat langka yang dapat dijumpai pada saat ini.Filosofi utama dalam gerakan
silat di PSRI Syahbandar adalah “kasih-terima, terima-kasih”, dengan pengertian setiap
serangan yang datang akan diterima dengan mendahului serangan balik ke arah yang paling
terdekat. Tidak menutup kemungkinan setiap pukulan atau tendangan yang datang akan
“diadu” dengan salah satu bagian tubuh. Oleh karenanya unsur kekuatan dan kekerasan tubuh
menjadi modal utama buat pesilat PSRI Syahbandar. Metode pelatihan pengerasan tubuh
(remuk daging) adalah murni penempaan dari latihan fisik, bukan dari hasil pengolahan
pernapasan atau tenaga dalam. Menurut A. Sanusi, sesepuh PPS Putera Betawi dan PS
Pusaka Jakarta, PSRI Syahbandar jika digolongkan kedalam 4 aliran utama (Mainstream)
silat Betawi termasuk kedalam kelompok “Gerak Kuat”. Menurutnya 4 aliran utama silat
Betawi itu adalah; Gerak Cepat, Gerak Kuat, Gerak Teguh dan Gerak Rasa.
15
. Akan tetapi kurang mendapat perhatian dari generasi penerus. Karena Pencak Silat
Syahbandar dianggap masih bersifat tradisonal. Jika terus menerus dibiarkan seperti itu,
dikhawatirkan Pencak Silat Syahbandar akan semakin berkurang peminatnya, dan ditakutkan
bisa punah.
Fokus
a. Mengenal lebih Sosok Abah Dindin sebagai salah satu Dewan Guru jurus Syahbandar
b. Mengulas sedikit sejarah Perguruan Pencak Silat Syahbandar
Angle
Mencari tahu sosok Guru Besar Jurus Syahbandar dan Perguruan Pencak Silat Syahbandar
Pertanyaan :
Pertanyaan :
Pertanyaan :
16
BAB III
KESIMPULAN
Pembuatan sebuah film, baiknya seharusnya dilakukan secara sistematis agar tujuan
yang diinginkan dan diharapkan dapat tercapai. Tindakan tersebut akan sangat membantu tim
produksi dalam mendapatkan hasil produksi yang memuaskan dalam sebuah film. Tahapan
produksi tersebut merupakan manajemen produksi untuk mencapai sebuah karya film. Oleh
sebab itu, manajemen dalam sebuah produksi film sangat penting untuk diterapkan,
dipelajari, dan diteliti. Dalam manajemen produksi film dokumenter, sebuah strategi
manajemen dan improvisasi sangat diperlukan dalam tahap pra produksi, produksi, sampai
dengan tahap pasca produksi. Penemuan ide cerita dalam film ini didapatkan secara tiba-tiba
setelah beberapa kali sutradara dan produser bertemu langsung dan berbincang-bincang
dengan ketua perguruan syahbandar yang dimana juga tempat yang akan menjadi pusat
tempat produksi kami nantinya yaitu langsung di tempat perguruan syahbandar. Setelah itu
dilanjutkan ke dalam proses pengembangan ide.
Perencanaan yang dilakukan dalam produksi film dokumenter ini adalah pengadaan
alat dan juga lokasi shooting. Pengadaan alat produksi disini dilakukan dengan menggunakan
alat sendiri ataupun meminjam, hal ini dikarenakan dalam produksi ini memang tidak
menganggarkan budget sama sekali. Hal ini cukup unik dalam produksi film dikarenakan
tidak ada budget, selain itu proses pra produksi dalam film dokumenter ini hanya
memerlukan waktu seminggu. Pada tahapan produksi dalam film dokumenter pada tahap
pelaksanaan dapat diekseskusi dengan cukup baik. Dalam tahap ini komunikasi antara
produser dan sutradara sangat penting.
17
BAB IV 2022
PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat, untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan
apabila ada kesalahan akan kami perbaiki sebagaimana mestinya. Kami mengharapkan
dukungan dan partisipasi Bapak/Ibu. Semoga kegiatan ini dapat terlaksana sebagaimana yang
kita harapkan. Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, kami ucapkan terimakasih.