Anda di halaman 1dari 19

Analisis Program Infotainment Televisi

“Silet”
Dosen Pengampu : Ibu Debby Puspitaningrum, S.Sos., M.Si
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Individu Mata Kuliah Sosiologi
Komunikasi.

Disusun Oleh

Nama : Muhammad Faizal


NIM : 44190630
Kelas : 44.7C.01

Program Studi Ilmu Komunikasi


Fakultas Komunikasi dan Bahasa
Universitas Bina Sarana Informatika
Depok
2022
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan analisa yang berkaitan dengan
“Analisis Program Infotainment Silet”. Laporan ini disusun sebagai salah satu
tugas mata kuliah Sosiologi Komunikasi.
Dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan terimakasih yang
sedalam-dalamnya kepada yang terhormat :
1. Ibu Debby Puspitaningrum, S.Sos., M.Si selaku dosen Mata Kuliah Sosiologi
Komunikasi
2. Serta kedua orang tua saya yang selalu mendukung dalam penyusunan
makalah penelitian ini
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kata
sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh
karena itu saya mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun,
khususnya dari dosen mata kuliah Sosiologi Komunikasi guna menjadi acuan
dalam bekal pengalaman bagi saya untuk lebih baik di masa yang akan datang.

Bogor, 12 Oktober 2022

(Muhammad Faizal)

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Program Infotainment ............................................................................ 4
2.2 Fungsi Informasi Infotainment................................................................ 4
2.3 Mutu dan Kualitas Infotainment ............................................................. 5
2.4 Efek Infotainment ................................................................................... 10
2.5 Akuntabilitas Media ............................................................................... 11

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era modern seperti ini, keberagaman media massa semakin
berkembang dan bervariatif jenisnya, hal tersebut merupakan bukti nyata
pesatnya teknologi informasi. Era globalisasi telah menyuguhkan kemudahan
akses informasi yang dibutuhkan dalam hitungan detik dengan biaya yang
relatif murah, sekian banyak peristiwa yang ada di jagat raya ini dengan
cepatnya diberitakan. Menurut Burhan Bungin dalam buku Media Relations
Konsep, Strategi & Aplikasi, media massa ialah media komunikasi dan
informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat
diakses oleh masyarakat secara masal pula.
Secara umum media massa mempunyai fungsi yaitu menyiarkan
informasi, mendidik, menghibur dan mempengaruhi. Belakangan kebutuhan
setiap individu untuk mendapatkan informasi diperoleh dari media massa
semakin pesat, dimulai dari media cetak seperti surat kabar, majalah dan buku
kemudian disusul media elektronik seperti radio, televisi bahkan sekarang
muncul jaringan internet. Salah satu media massa yang efektif untuk
menyampaikan informasi adalah televisi karena dapat memadukan suara dan
gambar (audio visual), sekarang ini pun tidak dipungkiri mayoritas masyarakat
Indonesia mempunyai televisi di rumahnya sebagai media untuk memperoleh
informasi sekaligus hiburan.
Besarnya animo publik terhadap televisi membuat industri media
bersaing merebut perhatian pemirsa dengan bermacam acara yang dianggap
memiliki nilai lebih dibandingkan media lain. Banyak tayangan menarik yang
disajikan demi mengalihkan perhatian publik. Mulai dari berita, sinetron, kuis,
infotainment, sampai realitas buatan yang disulap menjadi fakta objektif. Salah
satu acara televisi yang digemari yaitu acara infotainment. Infotainment
menurut bahasa berasal dari dua suku kata asing yang berbeda maknanya,
yaitu information artinya informasi (pemberitahuan) dan entertainment artinya
hiburan.

1
Ringkasnya, sajian informasi dalam format menghibur. Perkembangan
tayangan infotainment di Indonesia tampaknya tidak bisa dilepaskan dari
pesatnya perkembangan industri penyiaran televisi yang dimulai sejak akhir
80-an, yakni dengan diperkenankannya siaran televisi swasta di Indonesia,
mungkin karena alasan kompetisi dan kepentingan komersial selanjutnya
infotainment terus berjalan dan seolah-olah menjadi bagian yang tak
terpisahkan dari sistem pertelevisian di Indonesia.
Maraknya tayangan infotainment ini kental dipengaruhi kuatnya logika
pasar bebas yang dikendalikan oleh kepentingan pasar. Hiburan menjadi dasar
ideologi bagi segala konten yang disajikan di televisi karena orientasinya ialah
untuk menjaring rating sebesar-besarnya. Misalnya pada tahun 2021, ada
beberapa program infotainment yang memiliki rating tertinggi di antara
program-program lainnya. Berikut adalah data rating program televisi
infotainment yang berada pada posisi 5 teratas.

(source : https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/04/16/ini-daftar-program-
infotainment-dengan-rating-tertinggi)

Berangkat dari fenomena tersebut, maka timbullah pertanyaan dari benak


penulis yaitu bagaimana hasil analisis dari salah satu program infotainment
teratas tersebut, ditinjau dari kaca mata etika komunikasi, apakah nantinya
akan terdapat fungsi informasi pesan yang dikomunikasikan oleh infotaiment
tersebut bagi masyarakat baik menurut Harold Lasswell atau Sean Mc Brigde,
lalu bagaimana dengan mutu, efek hingga akuntabilitas media tersebut. dalam
program infotainment Silet di RCTI dalam proses memberitakan,
menginformasikan, menayangkan program tersebut?. Dalam analisa ini,

2
penulis hanya membahas tentang program acara tayangan infotainment Silet
RCTI. Karena adanya keunikan dan keunggulan dalam tayangan Silet. Selama
satu jam, Silet hadir untuk mengupas tuntas permasalahan selebritis dan
beberapa tokoh tanah air. Aneka peristiwa fenomenal pun ditayangkan untuk
menarik perhatian pemirsa.

1.2 Rumusan Masalah


Dari uraian diatas, rumusan masalah dari laporan ini adalah :
Bagaimana hasil analisa dari salah satu program infotainment televisi, yaitu
Silet dari RCTI.

Berdasarkan perumusan masalah diatas, pertanyaan laporan ini adalah :

1. Apa fungsi informasi pesan yang dikomunikasikan oleh infotainment


tersebut bagi masyarakat, baik menurut Harold Lasswell atau Sean Mc
Brigde?
2. Apa mutu dan kualitas infotainment tersebut?
3. Bagaimana efek yang ditimbulkan dari tayangan-tayangan infotaiment di
masyarakat?
4. Bagaimana akuntabilitas media-nya?

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Program Infotainment

Silet hadir untuk mengupas tuntas kisah dan kasus para selebritis tanah
air. Dengan gaya bahasa yang puitis, Silet menjadikan hal-hal yang tabu
menjadi layak dan patut diperbincangkan. Infotainment yang mampu
membahas dunia selebritis setajam silet ini sanggup menghadirkan nara
sumber yang sulit ditemui sekali pun. Dengan reputasinya, Silet selalu
berhasil membuat selebritis angkat bicara tentang persoalan yang tengah
mereka hadapi bahkan tidak jarang sampai menguraikan air mata. Investigasi
yang mendalam juga turut menjadikan Silet berbeda dari tayangan
infotainment lainnya.
Infotainment Silet yang mulai tayang sejak tahun 2002 ini selalu
membuat selebritis angkat bicara tentang persoalan yang tengah mereka
hadapi dan dengan menghadirkan narasumber meski sulit ditemui. Tidak
heran jika acara ini selalu dinantikan kehadirannya. Saat ini Silet tayang
setiap hari senin – sabtu pukul 09.45 WIB. Tayangan Silet mampu menarik
perhatian masyarakat Indonesia yang sudah menjadi target audiensnya.
Informasi yang disajikan merupakan informasi yang selalu up to date setiap
harinya.

2.2 Fungsi Informasi Infotainment “Silet”


Menurut pendapat dari Sean Mc Bridge, komunikasi massa yang
merupakan bagian dari komunikasi yang begitu luas maknanya mempunyai
fungsi, yaitu : Informasi, Sosialisasi, Motivasi, Perbebatan dan diskusi ,
Pendidikan, Memajukan kebudayaan, Hiburan, Integrasi.

4
Awal kemunculannya pada 21 Oktober 2002 pukul 11:30 WIB, Silet
berisi tayangan mengenai misteri, hal-hal yang berbau mistis, mitos,
takhayul, dan investigasi walaupun program silet adalah program yang
mengungkap kisah dan kasus para selebritas (katanya) pada waktu itu. Hal-
hal yang berbau entertainment pun menjadi minoritas di acara tersebut
selama beberapa tahun. Silet kemudian berubah menjadi program "real"
infotainment pada 25 Februari 2011 dengan menambah sedikit tayangan
misteri yang beredukasi.
Menurut hasil penelitian, acara program televisi “Silet” dari RCTI,
sangat masuk dengan beberapa point pendapat dari Sean Mc Bridge. Jika di
lihat dari pendapat Sean Mc Bridge acara program Silet masuk pada kategori
program yang manyajikan sebuah informasi, hiburan serta mengungkapkan
fakta-fakta berupa kejadian seputar misteri yang beredukasi, informasi
kehidupan para selebritas, kehidupan para politikus, atau tragedi yang
mengguncang kehidupan.
Maka dari itu, bisa di pastikan bahwa program acara Silet dari RCTI,
memiliki peranan penting dalam menyampaikan informasi-informasi terbaru
kepada para masyarakat, khususnya di tanah air Indonesia.

2.3 Mutu dan Kualitas Infotainment


Sedemikian penting fungsi dan peranan media massa bagi masyarakat
sehingga mutu atau kualitas informasi dan program yang ditayangkan di media
sangat penting untuk diperhatikan. Berkenaan dengan peran media dalam
menyebarkan dan mempublikasikan informasi, media sudah seharusnya
bersifat bebas dari berbagai kepentingan ekonomi, politik dan kebudayaan.
Selain itu, media juga harus seharusnya memperhatikan tata aturan hukum
maupun norma agama, sosial dan budaya demi mengantisipasi efek-efek
negatif yang bisa muncul di masyarakat atau pemirsa.

1. Kontroversi Silet “Gunung Merapi”


Pada tahun 2010, program acara Silet pernah membuat sebuah
kontroversi yang telah menimbulkan keresahan, kepanikan, ketakutan,

5
trauma bagi masyarakat Indonesia pada waktu itu. Komisi Penyiaran
Indonesia (KPI) menjatuhkan sanksi penghentian sementara program
tayangan infotainment Silet di RCTI. Seperti ditetahui, tayangan Silet di
RCTI menuai kontroversi. Dipandu presenter Fenny Rose, tayangan edisi
Ahad, 7 November 2010 itu menampilkan soal bencana Gunung Merapi
yang meletus. Fenny membuat pernyataan yang menyebut kalau
Yogyakarta adalah kota “malapetaka” dan Senin, 8 November 2010, akan
terjadi bencana besar. Sumber yang dipakai Fenny Rose adalah sejumlah
paranormal.
Sanksi terpaksa dijatuhkan karena tayangan program infotainment
Ahad 7 November 2010 soal bencana Gunung Merapi dianggap
berlebihan. Tayangan itu, juga menimbulkan keresahan
masyarakat.Otoritas KPI menjatuhkan sanksi sesuai UU Penyiaran no.32
tahun 2008. KPI memutuskan, program tayangan Silet tak dapat
ditayangkan hingga pemerintah menurunkan status bencana Merapi
menjadi Siaga.
Sebelum menjatuhkan sanksi. KPI mengaku mendapat 1128 keluhan
dari masyarakat tentang tayangan itu. Jumlah keluhan itu diperoleh dalam
kurun waktu 2 hari semenjak ditayangkannya program hari itu. KPI juga
meminta agar lembaga penyiaran lebih berhati-hati dalam hal
pemberitaan. Keakuratan informasi suatu berita yang didapat harus sangat
diperhatikan.

2. Teguran Tertulis Program Siaran "Silet" RCTI


Tanggal Surat 11 Febuari 2014
No. Surat 226/K/KPI/02/14
Status Teguran Tertulis
Stasiun TV RCTI
Program Siaran “Silet”
Deskripsi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat berdasarkan
Pelanggaran kewenangan menurut Undang-Undang No.32 tahun
2002 tentang Penyiaran (UU Penyiaran), pengaduan

6
masyarakat, pemantauan dan hasil analisis telah
menemukan pelanggaran Pedoman Perilaku
Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS)
KPI tahun 2012 pada Program Siaran “Silet” yang
ditayangkan oleh stasiun RCTI pada tanggal 4
Februari 2014 pada pukul 10.48 WIB.

Program tersebut menayangkan masalah kehidupan


pribadi Farhat Abbas, istri, Silvi dan Arya Wiguna.
Program yang ditayangkan pada jam tayang anak
dinilai tidak berupaya mencegah narasumber untuk
mengungkapkan aib atau kerahasiaan. “Yang
menikah dua itu Silvi, itu saya berani sumpah
pocong dan dia nggak akan berani sumpah pocong
membantah itu” Ungkap Farhat. Kemudian Silvi
juga mengatakan “Yang jelas Farhat Abbas itu apa
yang dituduhkan oleh masyarakat dan istrinya
berselingkuh itu akurat.” Selain itu, dalam program
ini Farhat memperlihatkan kepada masyarakat isi
pesan singkat dari Arya Wiguna yang berisi hal-hal
yang sangat pribadi. Jenis pelanggaran ini
dikategorikan sebagai pelanggaran atas ketentuan
penghormatan terhadap hak privasi, perlindungan
anak, dan norma kesopanan yang diatur dalam P3
dan SPS.

KPI Pusat memutuskan bahwa program tersebut


telah melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran
Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 9,
Pasal 13, dan Pasal 14 ayat (2), serta Standar
Program Siaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun
2012 Pasal 9, Pasal 13 ayat (1), Pasal 14 huruf a, b,

7
c, d, g dan Pasal 15 ayat (1). Berdasarkan
pelanggaran di atas, KPI Pusat memutuskan
menjatuhkan sanksi administrasi teguran tertulis.

Kami meminta kepada Saudara agar senantiasa


menjadikan P3 dan SPS KPI tahun 2012 sebagai
acuan utama dalam penayangan sebuah program
siaran.

Demikian agar surat sanksi administratif teguran ini


diperhatikan dan dipatuhi. Terima kasih.

3. Penghargaan Silet
Tahun Award Kategori Hasil
2005 Panasonic Program Nominasi
Awards 2005 Infotainment
2006 Panasonic Program Menang
Awards 2006 Infotainment
2007 Panasonic Program Menang
Awards 2007 Infotainment
2009 Panasonic Program Menang
Awards 2009 Infotainment
2010 Panasonic Gobel Program Menang
Awards 2010 Infotainment
2011 Panasonic Gobel Program Menang
Awards 2011 Infotainment
2012 Panasonic Gobel Program Menang
Awards 2012 Infotainment
2013 Panasonic Gobel Program Menang
Awards 2013 Infotainment
2014 Panasonic Gobel Program Menang
Awards 2014 Infotainment

8
4. 5 Infotainment dengan Rating Tertinggi (2021)

Dua acara infotainment RCTI menjadi infotainment dengan rating


tertinggi di Indonesia. Menurut data Nielsen yang dikutip MNC, Silet
berada urutan teratas dengan rating 2. Selanjutnya, Berita Artis Ternama
(Barista) yang juga ditayangkan RCTI berada di posisi kedua dengan
rating 1,8. Tiga acara infotainment selanjutnya ditayangkan di Indosiar.
Hot Issue Pagi berada di peringkat ketiga dan memiliki rating 1,4.Urutan
keempat ditempati Hot Kiss (Indosiar) dengan rating 1,2 dan Kiss Pagi
(Indosiar) dengan rating 1,2. Grup MNC yang terdiri dari RCTI, MNCTV,
dan GTV menguasai 44,8% pasar televisi Indonesia. Sementara, Surya
Citra Media (SCM) yang memiliki SCTV dan Indosiar di peringkat kedua
dengan pangsa pasar 27,6%.

Jika di lihat dari segi mutu serta kualitas yang mengarah kepada fungsi
dan peranan siaran infotainment pada media massa bagi masyarakat, program
infotainment besutan RCTI yaitu “Silet” memiliki beberapa sejarah buruk
selama priode siaran 2002 – sekarang. Pada bulan November 2010 program
acara Silet pernah di hentikan untuk sementara waktu hingga bulan Febuari
2011. Dikarenakan adanya pelanggaran terhadap kode etik penyiaran pada
tanggal 7 November 2010. Hal inilah yang membuat nama program tersebut
memiliki cap merah dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Namun pada tahun 2014, program acara Silet kembali mendapatkan
teguran kembali dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Mengenai adanya
pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan
SPS) KPI tahun 2012 pada Program Siaran “Silet” yang ditayangkan oleh

9
stasiun RCTI pada tanggal 4 Februari 2014 pada pukul 10.48 WIB.
Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2002 pasal 36 ayat 1 disebutkan bahwa isi dari
sebuah program siaran wajib mengandung informasi yang bermanfaat dalam
membentuk dan menjaga rasa persatuan budaya di Indonesia.
Walaupun pernah memiliki cap merah dari Komisi Penyiaran Indonesia
(KPI), Program infotainment Silet pernah masuk nominasi ajang penghargaan
kategori “Program Infotainment” pada tahun 2005, dan pernah memenangkan
beberapa penghargaan kategori “Program Infotainment” pada tahun 2006,
2007, 2009, 2010, 2011, 2012, 2013, 2014. Meski memiliki beberapa sejarah
yang kelam, program Silet masih di kategorikan mulai memiliki potensi baik
untuk dinyatakan sebagai program siaran infotainment bermutu dan
berkualitas.
Hal ini dapat kita lihat bahwa dari data terahir di tahun 2021, Silet
adalah siaran program teratas dengan rating terbaik di bandingkan program-
program lainnya. Maka dari itu dapat di katakan bahwa program Silet sudah
mulai berkembang dalam segi mutu dan kualitas yang jauh lebih baik lagi,
sehingga para masyarakat Indonesia masih memilih program Silet sebagai
tayangan infotainment pilihannya.

2.4 Efek Infotainment Terhadap Masyarakat


Kehidupan selebritis selalu menjadi sorotan dan sajian menarik bagi
masyarakat umum yang kemudian dimanfaatkan oleh pemilik media untuk
dijadikan komoditas menjadi sebuah berita. Berita mengenai para selebritis ini
dinamakan infotainment merupakan kepanjangan dari informasi
entertainment. Informasi pemberitaan para selebritis ini bertujuan sebagai
hiburan.
Berita yang menarik biasanya berita yang bombastis dan penuh
sensasi. Pemberitaan sengaja dikemas dengan penuh sensasional agar menarik
minat publik supaya nilai rating menjadi tinggi, namun mengindahkan nilai-
nilai moral yang ada. Kecenderungan berita-berita yang mengumbar aib
seperti perselingkuhan, kasus narkoba, dan skandal-skandal yang dilakukan
oleh para selebritis merupakan sesuatu yang sangat menarik. Semakin

10
hebohnya kasus yang ada maka pemberitaan tersebut semakin laku karena
memilki rating yang tinggi.
Pada tanyangan infotainment perlu ditanamkan pesan-pesan dakwah
agar bisa menjadi penyeimbang dampak negatif dan dampak positif yang
ditimbulkan dari tayangan tersebut. Tidak dapat disangkal lagi bahwa
pengaruh yang ditimbulkan oleh tayangan infotainment, sangat besar tidak
hanya berkorelasi pada masalah moral, akidah bahkan ekonomi. Meskipun
tertutupi oleh dampak negatif akan tetapi tayangan infotainment memiliki
dampak positif, sisi baik dalam pemberitaan tayangan infotainment.

Efek Program Silet


Efek dari adanya program infotainment Silet terhadap masyarakat
sangat beragam, jika di lihat dari sisi negatifnya program ini memiliki efek
serta dampak yang tidak baik bagi masyarakat yang menyaksikan siaran
program tersebut, hal ini dapat di lihat dari adanya kontroversi yang pernah
terjadi pada tahun 2010, mengenai informasi yang di rasa sangat berlebihan
sehingga menimbulkan keresahan, kepanikan, ketakutan, trauma bagi
masyarakat Indonesia pada waktu meletusnya gunung merapi di tahun 2010
silam.
Kemudian, jika di lihat dari sisi positifnya, program Silet juga
memberikan dampak yang positif bagi masyarakat yang menyaksikan
tayangan tersebut, menyajikan informasi yang menghibur serta memberikan
informasi yang ter up to date mengenai info-info seputar para pesohor selebriti
hingga politikus serta misteri-misteri yang sangat menarik untuk dibahas,
tentunya dengan ciri khas pembawaan yang sangat berbeda di banding
program-program infotainment lainnya.

2.5 Akuntabilitas Media


A. Makna akuntabilitas :
• Menurut Feintuck : Kondisi pemberian penilaian atas tindakan
seseorang baik kepada publik secara langsung atau melalui otoritas
publik

11
• Pritchard : proses penamaan, penyalahan dan pengakuan (identitas
masalah, penyebutan media yang bertanggung jawab dan klaim
permintaan maaf atau kompensasi).
• Akuntabilitas media : proses sukarela atau tidak dimana media
menjawab secara langsung/tidak kepada masyarakat yang terkena
dampak langsung dari konsekuensi publikasi.

B. Proses akuntabilitas media harus memenuhi tiga kriteria umum, yaitu :


• Media harus menghormati hak atas kebebasan berekspresi sesuai
kaidah demokrasi,
• Media harus mencegah atau membatasi kerugian individu dan
masyarakat yang ditimbulkan oleh publikasi suatu informasi,
• Media harus memajukan dan mengembangkan aspek-aspek positif
suatu publikasi, bukan justru membatasi publikasi tersebut, dimana hal
ini membutuhkan dialog dan interaksi antara media dengan lembaga-
lembaga lain di masyarakat.

C. Kasus Program “Silet”


Tayangan ini pernah mengundang kontroversi di tahun 2010 dan
menyebabkan masyarakat merasa program ini melanggar kode etik
penyiaran televisi di Indonesia. Sehingga pernah menimbulkan keresahan
hingga kepanikan di kalangan masyarakat pada saat itu. Mulanya adalah
seorang paranormal yang diwawancarai dalam acara infotainmen Silet di
Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI).
Menurut sang narasumber, bencana Yogyakarta, yang sedang
diambang letusan Gunung Merapi ketika itu, tidak akan selesai begitu saja.
Akan ada bencana lebih besar, demikian ramalannya. Warga Yogyakarta,
yang tengah dirundung duka akibat bencana, semakin resah dan terusik
oleh program yang ditayangkan pada 7 November 2010 itu. Silet pun
dikecam, kontroversi meluas, sampai tayangan infotainmen di RCTI itu
pun dihentikan sementara.

12
Jika di lihat dari akuntabilitas, ini melibatkan hubungan dengan pihak
internal dan eksternal. Antara lain sebagai berikut :

Pihak Internal : Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memutuskan


memberhentikan sementara program 'Silet' di RCTI. Feni Rose, sang
presenter yang menjadi ikon berita selebritis belajar banyak dari kasus ini.
"Saya menghadapi ini dengan ikhlas saja," kata Feni Rose dalam
perbincangan dengan VIVAnews.com, Senin 8 November 2010. Feni tidak
dapat berbicara banyak soal kelangsungan Silet pasca-pembekuan yang
diputuskan. Yang pasti satu hal ditekankan Feni, atas nama pribadi, dia
belajar banyak dari kasus yang berbuntut ini. Komisi menilai "Silet"
memberikan informasi yang membuat kepanikan warga dan menambah
beban korban bencana. Kata-kata yang dipersoalkan, Jogyakarta disebut
kota malapetaka.

Pihak Eksternal : Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) berkeberatan atas


putusan pengadilan dan kepolisian yang memenangkan stasiun televisi
penayang Silet. "Kami maju terus, ini soal khalayak dan kredibilitas
Komisi," kata Ezki Tri Rezeki Widianti, salah satu komisioner. Komisi
pun menempuh upaya hukum selanjutnya setelah informasi resmi putusan
hukum diterima Senin pekan lalu. Majelis hakim Pengadilan Tata Usaha
Negara (PTUN) memutuskan Silet tidak melanggar Undang-Undang
Penyiaran dan Pedoman Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia.
"Pemberian sanksi berlebihan dan tidak berdasarkan hukum," kata ketua
majelis Bambang Heriyanto dalam sidang Rabu dua pekan sebelumnya
pada saat itu. Sebelumnya, KPI menjatuhkan sanksi administratif berupa
putusan penghentian sementara.

Namun pada keputusan akhirnya adalah program dari RCTI yaitu


“Silet” resmi dibekukan atau diberhentikan sementara waktu dari bulan
November 2010 hingga akhirnya dinyatakan mengudara kembali pada
bulan Febuari 2011.

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa mengenai program tayangan infotainment
Silet RCTI. Dari hasil analisa dapat ditarik kesimpulan bahwa : Sensasi yang
berupa stimulus atau rangsangan yang diberikan tayangan Silet RCTI Ditinjau
dari aspek informasi, hiburan serta edukasi, membuat kesan berbeda dalam
acara tersebut, mampu membuat beberapa kalangan masyarakat tertarik untuk
melihat Silet karena memiliki ciri khas tersendiri.
Atensi berdasarkan beberapa faktor, penulis mempunyai perhatian
lebih untuk menonton tayangan Silet RCTI disebabkan karena faktor kebaruan
yaitu program acara ini memiliki rating paling tinggi di bandingkan dengan
acara-acara infotainment lainnya. Lalu dari segi mutu dan kualitas program ini
bisa dibilang memiliki keseimbangan faktor, baik itu faktor positif maupun
faktor negatif, karena sejak tahun 2002 hingga saat ini.
Program tersebut pernah terlibat dalam sebuah kontroversi yang sangat
menggemparkan hingga pernah di bekukan tayangannya oleh KPI akibat
terjadinya pelanggaran-pelanggaran mengenai kode etik penyiaran
pertelevisian di Indonesia. Namun di balik faktor negatif tersebut, Silet masih
menjadi tayangan infotainment yang di gemari oleh beberapa kalangan
masyarakat sebagai media massa informasi ter update mengenai berita-berita
hangat di kalangan selebritas, politikus hingga misteri-misteri lainnya, terlihat
dari jumlah rating yang cukup baik di antara program-program lainnya.
Berdasarkan faktor tersebut, disebabkan faktor biologis, yang
mempengaruhi perhatian penonton untuk memenuhi kebutuhan informasi
seputar selebritis melalui tayangan Silet RCTI. Lalu dari faktor
sosiopsikologis, berupa informasi yang up to date dan bersifat investigatif
lebih menarik perhatian penonton untuk melihat tayangan Silet RCTI.
Interpretasi atau pemahaman penonton mengenai informasi yang disampaikan
pada tayangan Silet RCTI adalah mudah untuk dipahami penonton. Informasi
yang mudah dipahami juga karena disampaikan oleh pembawa acara yang
memiliki kemampuan yang baik dalam menyampaikan informasinya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Rini Darmastuti, Media Relations Konsep, Strategi & Aplikasi, (Yogyakarta:


Andi, 2012), hlm. 57.

Asep Saeful Muhtadi, Komunikasi Dakwah Teori, Pendekatan dan Aplikasi,


(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2012), hlm. 77.

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/04/16/ini-daftar-program-
infotainment-dengan-rating-tertinggi (di akses pada 13 Oktober 2022).

https://www.rcti.tv/program/silet (di akses pada 13 Oktober 2022).

https://nasional.tempo.co/read/290379/bikin-resah-tayangan-silet-akhirnya-distop
(di akses pada 13 Oktober 2022)

September 2022. Sosiologi Komunikasi. Fungsi Media Massa Di Masyarakat


(Modul - Pertemuan 4). Universitas Bina Sarana Informatika.

http://p2k.unkris.ac.id/id3/2-3065-2962/Silet_123786_p2k-unkris.html (di akses


pada 13 Oktober 2022).

https://www.kpi.go.id/index.php/id/edaran-dan-sanksi/31864-teguran-tertulis-
program-siaran-silet-rcti?detail5=10141&detail3=18744 (di akses pada 13
Oktober 2022)

https://www.kompasiana.com/hitchiker_12324/54fff863a33311ad6d50f928/akunta
bilitas-media (di akses pada 13 Oktober 2022)

https://www.datatempo.co/MajalahTeks/detail/ARM20180612155476/perseteruan
-setajam-silet (di akses pada 13 Oktober 2022)

15
https://www.viva.co.id/showbiz/187616-feni-rose-ikhlas-silet-dibekukan (di akses
pada 13 Oktober 2022)

16

Anda mungkin juga menyukai