Anda di halaman 1dari 43

KELOMPOK 11

“PANDUAN REPORTASE DAN MEMBUAT PAKET BERITA TELEVISI”


Dosen Pengampu: Drs. Joni Arman Hamid, M.I. Kom

Disusun Oleh Kelompok 11:

Sella Febiola 11190510000050


Zulfia Hidayani Asra 11190510000055
Safietry Epriliani Arie 11190510000065
Indri Nur Noviawati 11190510000066

Jenis Tugas : Kelompok III


Tanggal Tugas : 14 April 2022
Tanggal Diserahkan : 20 April 2022
(Submit 20 April 2022)

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan limpahan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Panduan Reportase dan Membuat Paket Berita
Televisi” guna memenuhi tugas mata kuliah Produksi Siaran Televisi yang
diampu oleh Drs. Joni Arman Hamid, M. I. Kom.

Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan


kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah senantiasa memberikan
syafaat kepada kita semua.

Makalah ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari beberapa pihak.
Oleh karena itu, kami ucapkan terima kasih pada pihak yang telah berkenan
membantu dalam proses penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan makalah


ini. Oleh karena itu, kritik dan saran kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan kami khususnya.

Ciputat, 16 April 2022

Kelompok 11

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ii

DAFTAR ISI ..........................................................................................................iii

BAB I

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................. 1

C. Tujuan ...................................................................................................... 1

BAB II

PEMBAHASAN .................................................................................................... 3

A. Panduan Reportase............................................................................... 3

1. Meliput Berita Hukum dan Kriminal..................................................... 3

2. Meliput Berita Politik.............................................................................. 8

3. Meliput Pidato dan Pertemuan .......................................................... 13

4. Meliput Berita Sosial Budaya ............................................................. 17

5. Meliput Konflik dan Jurnalisme Damai ............................................. 19

6. Meliput Peristiwa Traumatik ............................................................... 22

7. Meliput Masalah Pertanian................................................................. 24

8. Reportase Masalah Kesehatan ......................................................... 28

9. Reportase Masalah Lingkungan........................................................ 31

10. Meliput Pariwisata ............................................................................... 33

B. Membuat Paket Berita Televisi .......................................................... 34

1. Menentukan Judul ............................................................................... 34

2. Menulis Lead atau Intro ...................................................................... 35

iii
3. Baris Teratas (Top Line) ..................................................................... 35

4. Menulis Narasi (voice over)................................................................ 35

5. Gaya Piramida Terbalik ...................................................................... 36

6. Gaya Kronologis................................................................................... 36

7. Gaya Piramida...................................................................................... 37

8. Prinsip Penulisan Berita...................................................................... 37

9. Ragam Bahasa Siaran ........................................................................ 37

BAB III

PENUTUP............................................................................................................ 38

A. Kesimpulan ........................................................................................... 38

B. Saran ..................................................................................................... 38

DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jurnalistik merupakan pekerjaan mengumpulkan, menulis, menyunting,
dan menyebarkan berita dan karangan untuk surat kabar, majalah dan
media massa lainnya seperti radio dan televisi menurut Kridalaksana dalam
Sumadiria (2005:2). Dalam perkembangannya jurnalistik dipengaruhi oleh
teknologi yang semakin canggih. Semakin canggihnya teknologi mampu
menjadi media baru bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-
hari terutama dalam bidang komunikasi meliputi informasi. Tidak diragukan
lagi bahwa informasi sangat dibutuhkan untuk berbagai

kepentingan yang sifatnya sangat mendasar. Dalam pemenuhannya


dibutuhkan media sebagai sarana mendapatkan informasi. Media tersebut
mulai dari media berbentuk cetak maupun berbentuk elektronik. Salah satu
media elektronik yang sedang digandrungi yaitu televisi. Televisi,
merupakan perkembangan media berikutnya setelah radio yang ditemukan
dengan karakternya yang spesifik yaitu audiovisual. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa televisi merupakan salah satu produk jurnalistik.

B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana panduan sebuah reportase?
b. Bagaimana cara membuat paket berita televisi?

C. Tujuan
Untuk mengetahui profesi seorang jurnalisme dapat mengerti
panduan sebuah reportase yang akan dibuatnya dalam hal meliput
berbagai berita, seperti hukum, kriminal, politik, sosial budaya, konflik,
pertanian, dan jenis berita lainnya. Selain itu, seorang jurnalisme juga
paham dalam membuat paket berita dengan melakukan penentuan judul,

1
menulis lead, top line, narasi atau voice over, gaya piramida terbalik, gaya
kronologis, gaya piramida, prinsip penulisan berita televisi, dan mengetahui
ragam bahasa siaran.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Panduan Reportase

1. Meliput Berita Hukum dan Kriminal

Berita hukum adalah berita yang berasal dari lembaga hukum


tentang proses hukum seseorang yang karena suatu sebab menjadikannya
ditangkap polisi, diperiksa, dijadikan tersangka, diajukan ke pengadilan
untuk disidangkan dan dihukum penjara atau dibebaskan dari
tuntutan/hukuman.1
Perbedaan antara berita hukum dengan kriminal adalah jika berita
kriminal lebih pada peristiwa kejahatan jalanan, seperti pencurian dan
pembunuhan. Penyidiknya adalah polisi. Sedangkan, kasus hukum lebih
pada kejahatan yang pelakunya orang dengan intelektual tinggi (kejahatan
kerah putih). Penyidiknya adalah KPK.
Reporter harus memahami sistem peradilan pidana terpadu. Sistem
ini memandang bahwa penyelesaian perkara pidana harus melalui sistem
peradilan pidana untuk mencapai proses hukum yang adil dan benar.
Diawali dengan ditangkap dan proses penyidikan oleh polisi, perkara
dilimpahkan ke kejaksaan dan penuntutan oleh jaksa untuk diajukan ke
pengadilan (jika berkas belum lengkap, maka jaksa dapat mengembalikan
berkas ke polisi untuk dilengkapi), persidangan oleh hakim pengadilan,
kemudian memutuskan, dan pelaksanaan hukum di lembaga
pemasyarakatan. Hal-hal tersebut merupakan bentuk keterpaduan yang
berorientasi pada tujuan penegakan hukum, bukan pemisahan
kewenangan yang masing-masing berdiri sendiri.

1 Syaef urrahman Al-Banjary, Teknik Reportase dan Produksi Berita Televisi,

(Yogyakarta: Deepublish, 2016), h. 155.

3
Setting Sosial
Liputan berita tidak hanya sekadar menyampaikan fakta-fakta mati
yang diperoleh di lapangan, melainkan lebih jauh dari itu, yaitu
mengungkapkan suasana sosiologis dari peristiwa yang terjadi. Reporter
jangan terjebak pada keterangan polisi saja. Keterangan polisi hanya
dijadikan sebagai informasi dasar, selebihnya reporter mencari di lapangan
dengan menggali keterangan lebih jauh kepada para saksi dan orang yang
terlibat di sekitarnya. Contohnya adalah:
Pencurian HP oleh seorang ibu muda di Cililitan, Jakarta Timur. Yang
perlu dicari oleh reporter adalah alasan ibu muda mencuri HP. Setelah
reporter menulusuri lebih lanjut, ternyata diperoleh keterangan bahwa ibu
muda adalah janda yang baru ditinggal suaminya dan ia mencuri HP karena
terpaksa. Uang tidak ada, tetangga tidak ada yang membantu, hutang
menumpuk, dan anaknya baru berusia lima bulan perlu susu. Tempat
tinggalnya di rumah kontrakan sekitar 200 meter dari masjid besar.
Pekerjaan sehari-hari hanya menjadi tukang cuci.
Jika rentetan data tersebut dinarasikan dengan gambar-gambar
yang mendukung, maka pesan yang disampaikan akan berbeda dengan
berita yang hanya menerangkan seorang ibu muda ditangkap polisi karena
mencuri HP. Kesan yang terbangun akan berbeda. Pemirsa mungking tidak
langsung memusuhi ibu muda tersebut, justru akan merasa iba, kasihan,
dan tergerak untuk membantu.
Gambar

Sebuah peristiwa akan bercerita jika gambar-gambar mendukung


cerita. Bahkan dengan gambar yang bagus, lengkap, dan runtut, orang
akan mengetahui cerita meskipun tanpa naskah. Karena itu gambar yang
lengkap akan menjadi sebuah paket berita yang menarik dan mampu
bercerita. Terdapat beberapa standar gambar umum dan dengan berbagai
komposisi, dan diusahakan jika gambar diedit urutanya dapat bercerita dan
tidak jumping. Contohnya adalah:

4
Peristiwa Kriminal

• Tersangka sedang duduk diperiksa dihadapan penyidik.


• Barang bukti dijejerkan di meja penyidik.
• Gambar-gambar TKP. Ini membutuhkan wawancara dengan
masyarakat terkait.
• Lingkungan masyarakat sekitar.
• Jangan melupakan unsur setting sosial.
Untuk menyiasati agar gambar lebih hidup dalam kasus kriminal
adalah dengan cara menunggu momentum agar tersangka keluar dari
tahanan dan dibawa ke ruang tahanan. Demikian sebaliknya, ketika ia
keluar tahanan dan masuk ruang tahanan. Ada juga cara lain, tersangka
dengan izin polisi diminta memperagakan bagaimana kejahatan itu
dilakukan.

Naskah

1) Pedoman 5W+1H
• Who (siapa) = seorang tindak kejahatan atau pelanggaran hukum,
seperti tersangka, atau terdakwa, atau terpidana, penyidik polisi,
jaksa, serta hakim.
• What (apa) = mempertanyakan apa yang terjadi. Untuk berita
pengadilan, menanyakan apa yang dituduhkan. Bisa juga akibat dari
tindakan yang dilakukan, apakah merugikan negara?
• Why (mengapa) = menanyakan alasan atau penyebab tindakan
dilakukan.
• When (kapan) = menanyakan kapan tindak pidana dilakukan atau
kapan tersangka ditangkap.
• Where (dimana) = menanyakan tempat kejadian perkara.
• How (bagaimana) = menanyakan bagaimana tindak pidan aitu
dilakukan atau modus operandi. Bisa juga dengan menanyakan
bagaimana cara polisi menangkap, berapa kerugian, berapa banyak
orang terlibat, berapa banyak korban, dan lainnya.

5
2) Berpegang teguh azaz praduga tidak bersalah dengan tidak
menggunakan kalimat opini, seperti pencuri, koruptor, dan teroris.
3) Gunakan kata netral, seperti tersangka pencuri, dituduh melakukan
korupsi (pengecualian mengutip penjelasan polisi/jaksa yang
menyatakan, tetapi tetap harus ada unsur cover both sides bagi
seseorang yang bukan buron).
4) Hindari bahasa hukum yang rumit.
5) Tidak perlu rinci menjelaskan modus operandi dan bagaimana
kejahatan itu dilakukan, kemukakan saja garis besarnya.
6) Data harus akurat karena berkaitan dengan kredibilitas sebuah
berita.

Sumber-Sumber Liputan

Kebanyakan wartawan mendapatkan informasi berita hukum


kriminal dari:

• Panitera pengadilan
• Kantor kejaksaan
• Kantor kepolisian bagian penyidikan dan humas.
• Radio polisi
• Radio lokal dan publik
• Sumber dari masyarakat
• Siaran TV
• Internet
• Sumber informasi dari berbagai pihak
• Kamar mayat
• IGD rumah sakit
• Palang hitam
Delik Pidana

Delik pidana bidang pers tersebar dalam beberapa pasal UU. Intinya
adalah terdapat dalam KUHP. Sejalan dengan perkembangan teknologi,

6
esensi pemahaman hukum diperluas termasuk pada media radio dan
televisi, bahkan media internet. Hal yang paling menonjol adalah
penghinaan, berita bohong, pencemaran nama baik, dan fitnah. Kemudian
ada di UU Pers No. 40 tahun 1999 dan UU Penyiaran No. 32 tahun 2002.

Pencemaran Nama Baik

Berkaitan dengan pemberitaan tanpa dasar. Contohnya seperti


wartawan melaporkan seorang diduga korupsi berdasarkan keterangan dari
pelapor, dan hal tersebut belum terbukti kebenarannya, tetapi sudah
terlanjur tersiar dan diketahui publik. Pelapor tidak diberi hak untuk
berbicara atau mengkonfirmasi. Maka, pelapor, wartawan, bahkan media
dapat dituntut dalam melakukan pencemaran nama baik. Terdapat
pengecualian jika “demi kepentingan umum”. Artinya, masyarakat akan
dirugikan jika hal yang dituduhkan tidak diungkap di depan umum.
Termaktub dalam pasal 310 ayat 1, 2, dan 3 KUHP.

Berita Bohong

Berita yang tidak sesuai dengan kenyataan yang sumbernya tidak


jelas, tetapi tetap disiarkan. Jika ini terjadi dan publik tertipu atau terjadi
keonaran, maka yang menyiarakan dapat dihukum pidana. Termaktub
dalam pasal XIV dan XV UU No 1 Tahun 1946 KUHP. Contohnya media
memberitakan “ratusan orang keracunan setelah makan siang di Hotel
Barata Semarang”. Gambar orang keracunan terlihat di selasar rumah sakit.
Namun, apakah benar mereka keracunan karena makan di Hotel Barata?
Jika berita itu mengakibatkan tamu hotel tersebut menyusut, jelas berita
tersebut membuat kerugian bagi orang lain karena alasan kecerobohan,
dan dapat dituntut ke pengadilan. Maka dari itu, akurasi data sangatlah
penting.

10 Pedoman Meliput Masalah Hukum

1) Pemberitaan tentang tersangka dalam suatu perkara disajikan


dengan menjunjung tingi asas praduga tidak bersalah.

7
2) Pers dapat menyebut nama lengkap tersangka jika untuk
kepentingan umum.
3) Nama, identitas, dan potret seseorang korban pemerkosaan, remaja
terkena perkara pidana, yang menyangkut asusila, dan korban
narkotika tidak dimuat jelas.
4) Tidak turut menyebut anggota keluarga yang tersangkut dalam
perbuatan tersangka.
5) Pers menyiarkan keterangan yang diperoleh di luar persidangan
guna mengungkap kebenaran dan tegaknya prinsip hukum yang
wajar.
6) Memperhatikan sikap terhadap terhukum dan sikap terharap
tertuduh guna menghindari trial by the press.
7) Nada dan gaya tulisan berita jangan menuduh, tidak menggunakan
kata opini guna menghindari trial by the press.
8) Tidak berorientasi pada posisi jaksa atau polisi. Namun, memberikan
kesempatan yang seimbang kepada polisi, jaksa, hakim pembela,
dan tersangka.
9) Pemberitaan hendaknya proporsional, menunjukkan garis konsisten,
dan ada kelanjutan tentang penyelesaiannya.
10) Memberikan gambaran yang jelas terkait posisi kasus dan pihak
dalam persidangan yang berhubungan dengan hukum yang berlaku.

2. Meliput Berita Politik

Berita politik adalah berita yang bermuatan politik termasuk kegiatan


dan keputusan lembaga politik di tingkat suprastruktur legislatif (DPR,
DPRD), eksekutif (Presiden), MPR, DPD, BPK, dan MA, serta lembaga
infrastruktur seperti partai politik dan kelompok penekan, seperti LSM yang
bergerak di bidang itu. Peristiwa dalam menulis berita dapat diukur dengan
beberapa hal berikut:

1) Baru/Aktual

8
Mengandung kesegaran (timelines). Contohnya berita konvensi
Partai Golkar karena selama ini belum pernah terjadi pemilihan calon
presiden melalui konvensi.

2) Luar Biasa

Contohnya adalah dukungan PKS kepada pasangan SBY-Kalla.


Dikatakan luar biasa karena selama ini sikap PKS akan mengambil oposisi
di parlemen. Menjadi pertanyaan apakah dibalik keputusan PKS? Apakah
ada konrak politik tertentu? Terlebih lagi, sebelumnya tersiar kabar sesuatu
yang sangat ditentang oleh perjuangan PKS, yakni SBY akan
mempertimbangkan hubungan diplomatik dengan Israel.

3) Penting

Keputusan PKS di atas sekaligus penting untuk diketahui publik dan


konstituennya. Putusan PKS akan berpengaruh pada peta politik negeri ini.
Bagi sebuah majalah partai, keputusan internal partai mungking dianggap
penting, tetapi tidak penting untuk majalah yang pembacanya lebih luas.
Maka dari itu, ukuran penting juga kembali pada publik mana yang akan
terpengaruh oleh berita tersebut.

4) Menarik

SBY pernah menyatakan tidak akan mencalonkan diri lagi pada


pemilihan presiden 2014, termasuk keluarganya. Namun, belakangan maki
nada desakan agar Ibu Ani Yudhoyono (keluarga SBY) untuk maju menjadi
capres. Isu ini menjadi sangat menarik karena bisa menjadi sebuah trik
lawan politik memunculkan figur capres dan menggoda SBY yang pernah
menyatakan tak akan mencalonkan keluarganya. Jika SBY tergoda dengan
dalih desakan kuat dari masyarakat, maka jelas SBY menelan ludahnya
sendiri.

5) Menyangkut Kehidupan Manusia

Berita yang menyangkut hajat hidup manusia akan lebih kuat nilainya
karena merupakan bagian dari kehidupan itu sendiri, dan kehidupan itu ada

9
pada setiap manusia. Oleh karena itu, pemberitaan mengenai kemanusiaan
lebih memiliki nilai berita dibandingkan dengan hewan maupun harta benda.
Misalnya, keputusan politik pemerintah yang melarang impor beras ketika
masa panen tiba.

6) Mengandung Kebenaran

Jurnalis harus melaporkan hal-hal yang sesungguhnya terjadi, bukan


manipulasi, dramatisasi, atau rekayasa dari peristiwa yang telah terjadi.
Jadi, harus benar-benar faktual, setidaknya berdasarkan data yang benar.
Karena yang dibutuhkan sebenarnya adalah bukan hanya sebuah
pernyataan politik maupun prediksi politik, tetapi juga harus disertai data-
data sehingga membantu pencerdasan masyarakat.

Persiapan Liputan

Melakukan diskusi terkait apa yang akan diambil angle-nya, fokus


liputannya, direncanakan di meja redaksi. Setelah rapat redaksi, reporter
dan kamerawan melanjutkan diskusi untuk menentukan langkah apa yang
diambil ketika sudah di lapangan. Berikut beberapa langkah:

1) Mempertanyakan kembali peristiwa apa yang diliput, nilai berita apa


yang sangat ditunggu pemirsa?
2) Apakah yang akan diiliput termasuk running story. Jika demikian,
maka apa perkembangan terakhir dari peristiwa itu?
3) Siapa yang terpengaruh dari berita itu?
4) Siapa yang layak menjadi narasumber?
5) Pertanyaan apa yang perlu dikemu kakan?
6) Apa gambarnya? Sekuen apa saja yang dibutuhkan? Perlukah
gambar dokumentasi? Atau gambar pendukung lainnya?
7) Perlukah reporter on screen?
8) Apa angle beritanya?
9) Buat janji dengan narasumber untuk wawancara.

10
10) Mengambil tempat lebih awal agar tidak kehilangan moment dan
posisi kamera akan lebih baik.

Jenis-Jenis Berita Politik

1) Kebijakan atau keputusan presiden, gubernur, walikota/bupati.


2) Tanggapan atas keputusan/kebijakan presiden.
3) Keputusan DPR/MPR.
4) Pembahasan RUU, Raperda, dan pengesahannya.
5) Pembicaraan dalam rapat kerja DPR/DPRD dengan mitra
eksekutifnya.
6) Keputusan gubernur/walikota.
7) Pernyataan pejabat politik atau anggota DPR.
8) Sikap politik ormas, orpol, dan LSM.
9) Kegiatan politik parpol dan kebijakan parpol.
10) Kegiatan KPU, Panwaslu, Pemilihan Presiden, Pemilihan
Gubernur/Walikota.
11) Unjuk rasa, pertemuan politik, dan lainnya.

Model Berita Politik

Model berita TV harus mempertimbangkan gambar yang sinkron


untuk mendukung isi berita tersebut. Contohnya, keputusan politik DPR
yang menyetujui RUU Penyiaran. Maka, harus ada gambar sidang
paripurna DPR yang sedang membahas masalah tersebut dan gambar
penyiaran TV, seperti ruang studio news, atau gambar-gambar simbolis
yang mewakili topik yang sedang dibicarakan. Berita politik dapat disajikan
dalam format:

• Voice over (naskah – sound up – naskah)


• Statement disambung VO
• Narasi + statement
• Hanya statement (min 30 detik dan maks 1 menit)

Kemudian, hal-hal yang harus diperhatikan, yaitu:

11
• Lead harus fokus pada persoalan.
• Tubuh berita harus langsung pada penjelasan lebih jauh apa yang
dikemukakan di lead.
• Statement politik berkisar antara 20-30 detik, kecuali berita
tanggapan pernyataan tanpa voice over.
• Statement politik tentang sesuatu yang masih kontroversial dan
wacana harus terdiri dari dua pihak.
• Berita politik tidak berdiri sendiri dan harus dikaitkan dengan
dampaknya, peta politiknya, maupun pengaruh kepada publik dan
kehidupan politik.

Politik Lokal

Berita politik lokal adalah semua peristiwa politik, keputusan politik,


atau produk politik, kegiatan parpol, dan pernyataan politik dari tokoh politik
lokal. Peristiwa politik lokal saat ini mendapat porsi signifikan dalam berita
nasional karena arus peristiwa yang menarik perhatian publik. Seperti
proses otonomi daerah, adanya desentralisasi kekuasaan dari yang
terpusat menuju daerah, proses pemilihan kepala daerah yang mulai
transparan, pemilihan langsung, membawa konsekuensi terjadinya gejolak
masyarakat yang makin keras, kekerasan, serta demonstrasi. Hal tersebut
menjadi ladang berita bagi kontributor dan reporter. Persoalannya adalah
bagaimana menyikapi perkembangan politik daerah dan apa yang harus
dilakukan ketika meliputnya.

Visi Liputan Politik Lokal

Hal pertama yang dilakukan reporter ketika hendak meliput peristiwa


politik lokal adalah dengan menanyakan hal-hal apa yang akan diliput, apa
yang menarik, apa yang ditunggu masyarakat dari cerita itu, dan apa yang
paling baru. Pertanyaan tersebut untuk menentukan apakah peristiwa
politik itu layak dijadikan berita atau tidak.

12
Biasanya peristiwa politik lokal apapun akan menarik bagi pemirsa
lokal, tetapi belum tentu menarik bagi pemirsa nasional. Maka dari itu,
pandangan ini harus menjadi perhatian para reporter atau kontributor lokal,
karena hanya berita lokal yang memiliki “magnitude” lebih luas saja yang
layak diliput.

Peristiwa politik yang layak menadi berita nasional adalah peristiwa


politik yang menjadi perhatian banyak orang hingga melintasi batas-batas
daerah itu. Biasanya yang menarik adalah yang ada kaitannya dengan
konflik, kekerasan, pembaruan politik, atau sikap politik yang memang unik,
menarik, dan baru.

Berita politik lokal harus memberikan inspirasi bagi kesadaran


berdemokrasi, memberikan ruang pendapat yang cukup bagi seluruh
lapisan masyarakat, dan bukan pembodohan -pembodohan. Bahkan berita
politik lokal juga lebih memfokuskan pada bagaimana hak-hak politik dan
keadilan rakyat bisa dipenuhi. Berita politik lokal harus mampu membuka
mata hati. Berita politik lokal yang biasa jika dipandang dengan visi yang
jelas, akan menjadi menarik, luar biasa, dan berbeda dengan liputan biasa.

3. Meliput Pidato dan Pertemuan

Pidato adalah sebuah proses komunikasi satu arah dari pembicara


kepada pemirsa di dalam sebuah forum dan biasanya tidak ada diskusi.
Sedangkan, pertemuan adalah proses komunikasi dua arah biasanya
terdapat diskusi dan seringkali terjadi perdebatan. Bagi ju rnalis, pertemuan
dan pidato adalah sumber berita yang dapat digali aspek beritanya dan
dipublikasikan kepada masyarakat. Tidak hanya memperhatikan jenis
pertemuan itu, tetapi juga isi yang dibicarakan dalam pertemuan dan
implikasinya terhadap kehidupan masyarakat.

Pertemuan yang dilakukan oleh para anggota legislatif maupun


eksekutif biasanya membicarakan masalah-masalah penting yang
menyangkut kebijakan politik, ekonomi, keuangan, perdagangan,

13
pendidikan, dan masalah kemasyarakatan lainnya. Pertemuan semacam ini
memiliki nilai berita karena yang dibicarakan atau yang akan diputuskan
dapat memengaruhi kehidupan masyarakat.

Persiapan

Pertama, pahami jenis pertemuan/pidato yang akan diliput.


Pertanyakan apakah isu utama dalam pertemuan itu, apa yang sangat
dibutuhkan masyarakat dari gagasan pertemuan, siapa yang harus dimintai
tanggapannya terhadap hasil pertemuan, dan lainnya.

Redaktur di pemberitaan biasanya menitipkan pesan -pesan


mengenai angle yang akan diangkat dari forum tersebut. Jika kenyataannya
berubah di lapangan, maka reporter harus melaporkannya ke redaktur atau
koordinator liputan di news room. Ini penting agar angle dapat
dikoordinasikan dan dapat ditambahkan sejumlah informasi lain yang
didapat dari reporter lain yang dapat dikon firmasi dengan narasumber yang
berada di pertemuan tersebut. Redaktur liputan atau produser meminta
reporter untuk menyampaikan segera perkembangan dari sebuah
pertemuan sehingga akan menjadi laporan breaking news yang segera
disampaikan.

Kemudian, reporter segera mengirimkan hasil rekaman kamerawan


ke redaksi agar segera diproses dan disiarkan. Jika media siaran TV siap
dengan krunya di lapangan, biasanya langsung melakukan siaran dari
lokasi kejadian. Jika pertemuannya menarik dan berlangsung lama,
sementara berita segera perlu disiarkan, maka kamerawan dan reporter
harus mempersiapkan perlengkapan dan perencanaan liputan lebih matang.

Di Lokasi Pertemuan

Kamerawan dan reporter harus mengambil posisi yang strategis.


Mereka dapat melihat pembicara secara jelas dan menangkapnya dengan
baik. Kamerawan dapat merekam dengan bebas dan sudut pengambilan
gambar akan bagus. Seorang reporter harus mencatat dengan akurat siapa

14
pembicara, siapa yang hadir dan dari mana saja, serta berapa jumlah
peserta. Reporter juga harus melakukan cek silang dalam hal jumlah
peserta guna menghindari melebih -lebihkan sebuah informasi dari
penyelenggara.

Reporter harus mencermati dengan teliti dan mencatat point-point


penting dan selalu koordinasi dengan kamerawan untuk merekam bagian-
bagian penting. Seorang kamerawan juga harus memiliki news value jika
terjadi reporter jauh dari kamerawan, maka dengan inisiatifnya sendiri ia
harus merekam setiap topik yang memiliki nilai berita. Kamerawan harus
merekam gambar-gambar yang dapat menceritakan pertemuan yang
dimaksud.

Biasanya pertemuan berlangsung lama, untuk mengantisipasi


hilangnya narasumber, maka seorang reporter harus membuat strategi
peliputan efektif. Misalnya, dengan meminta narasumber lain yang ada di
ruangan pertemuan untuk melakukan wawancara untuk menanggapi
pernyataan dari pembicara yang sedang berlangsung. Cara ini penting
bukan hanya sebagai pengaman agar tidak kehilangan peristiwa, tetapi juga
mempercepat pekerjaan. Karena biasanya ketika acara selesai, para
peserta akan bubar dan reporter sulit untuk mencegat satu -satu
narasumber untuk diwawancarai. Keuntungannya dari strategi ini adalah
reporter dapat melakukan wawancara ekslusif tanpa harus berdesak-
desakan dengan media lainnya.

Menulis Berita Pidato dan Pertemuan

Tulislah satu berita dengan satu sudut pandang. Jika dalam


pertemuan itu memuat banyak aspek penting yang dibicarakan dan
diputuskan, maka buatlah berita lebih dari satu. Gambar disesuaikan
dengan topik beritanya.

Jika dalam pertemuan, menyangkut tudukan kepada pihak lain


mengenai suatu hal. Periksalah tuduhan tersebut. Misalnya, pimpinan

15
partai dalam pidatonya di hadapan konstituennya menuduh pers telah anti
nasionalis dan membesar-besarkan masalah kecil. Maka tugas jurnalis
adalah memeriksa tuduhan itu benar atau tidak. Apa persisnya yang
dikatakan, dan dengarkan ulang remakannya. Apakah pimpinan partai
menjawab kritikan masyarakat selama ini mengenai berita yang
menyudutkan dirinya? Apakah ada jawaban atas tuduhan-tuduhan itu?
Apakah ada jawaban yang dikemukakan mengenai apa yang seharusnya
dilakukan dengan kritikan masyarakat?

Jika tidak memungkinkan terjadinya dialog. Maka, satu -satunya jalan


adalah memutar pernyataannya di media. Lakukan wawancara dengan
pihak lain yang menjadi tertuduh. Dalam kasus ini, minta pendapat kepada
dewan pers, atau pengamat media massa, juga bisa dengan pendapat dari
lawan-lawan politiknya. Berita tanggapan ini dapat ditayangkan secara
terpisah, tetapi secara berurutan.

Follow Up

Follow up dalam istilah jurnalisme adalah berita lanjutan dari sebuah


peristiwa yang telah disiarkan. Berita-berita follow up harus lebih lengkap
menceritakan kejadian yang sudah diberitakan. Dengan demikian
menampilkan berita terbaru dari sebuah kejadian yang sudah disampaikan
sebelumnya. Berita follow up adalah di luar Rangkaian cerita yang masih
berlangsung. Berita follow up biasanya tidak disiarkan dengan gaya Straight
news atau berita langsung, Adakalanya dengan gaya feature, karena ingin
mengambil sisi lain dari peristiwa dimaksud. Berita follow up yang bisa
dikerjakan adalah menceritakan Bagaimana nasib korban kebakaran itu
dengan menemukan hal-hal baru dan data baru diluar yang telah
diberitakan sebelumnya. Berita follow up berguna untuk memberikan
keseimbangan berita.

16
4. Meliput Berita Sosial Budaya

Meliput masalah sosial budaya seorang jurnalis tak dapat hanya


sekedar melaporkan fakta, dengan pedoman 5W + 1H melainkan lebih dari
itu jurnalis harus menjadi saksi mata dan telinga public. Dari sisi gambar
dan peristiwa berita ini sangat menarik dan menyentuh perasaan
kemanusiaan sebagai berita Straight news yang harus segera dilaporkan
cukuplah melaporkan Apa yang terjadi.

Kosa Kata Yang Menjebak

Ada kecenderungan jurnalis terlalu memihak salah satu kelompok


dalam kasus-kasus konflik sosial. Jurnal menggunakan istilah -istilah atau
kosakata yang tidak Netral misalnya "bentrokan antar warga" sebagai ganti
dari istilah "pihak-pihak" yang bertikai untuk kasus Dayak dan Madura di
Sambas Kalimantan Barat. Walaupun faktanya memang benar, tapi untuk
tahap awal jurnalis dapat mencegah munculnya solidaritas kelompok agar
tidak marah, yang berakibat konflik sosial makin runyam. Dalam Meliput
konflik maupun masalah sosial ucapkali terjebak menjadi bagian dari konflik
dan menjadi alat propaganda pihak tertentu karena tidak memahami
masalah yang sesungguhnya.

Jurnalisme damai

Saat ini sedang dikembangkan jurnalisme damai yakni praktik


jurnalisme yang berupaya memecahkan persoalan, Mengidentifikasi
berbagai pihak yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung,
mengungkap dan menganalisis aspirasi dan agenda mereka. Dengan
demikian jurnalis tidak menelan mentah -mentah informasi yang diberikan
satu pihak. Petugas jurnalisme damai adalah melawan simplikasi
jurnalisme perang, yang cenderung mereduksi situasi konflik hanya dalam
dua pihak seteru. Jurnalisme damai memerlukan sejumlah hal jurnalis yang
tangguh dalam menegakkan kode etik, dan memiliki q-san yang memadai
menyangkut masalah yang diliput media pers yang serius, yang tidak

17
mendahulukan kepentingan bisnis atau politis. Prinsip jurnalisme damai
dapat diterapkan untuk melihat masalah sosial budaya lebih luas, agar para
penyandang masalah sosial tidak menjadi bahan eksploitasi pihak-pihak
tertentu.

Beberapa petunjuk

Hal-hal sebagai berikut ada baiknya diperhatikan :

1. Pengetahuan tentang sifat-sifat masyarakat yang bersangkutan


menghadapi pendatang dari Madura yang berbeda dengan
pendatang dari Ambon di Jakarta.
2. Tanyakan kepada penyandang masalah sosial Apa yang Anda
pikirkan, dan bukan apa yang Anda rasakan.
3. Mengetahui apa yang orang lain inginkan terhadap penyandang
masalah sosial, termasuk pemerintah dan lembaga-lembaga sosial
lainnya pemahaman ini juga penting untuk mencari jalan keluar dari
masalah sosial yang disandangnya.
4. Cari tahu di mana titik-titik pola hidup yang sah dan yang dianggap
menyimpang misalnya, berdagang boleh, tetapi Berdagang di
perempatan jalan tidak boleh karena mengganggu lalu lintas.
5. Laporkan berita baiknya penyandang masalah sosial tidak
selamanya negatif.
6. Waspadai ahli-ahli dadakan Biasanya kalau ada masalah sosial
meledak muncul ahli-ahli diadakannya mengomentari masalah.

Menulis masalah sosial

Menulis masalah sosial sama dengan menulis masalah lainnya yang


selalu berpikir dengan gambar untuk menduku ng cerita. Kisah-kisah
penyandang masalah sosial akan menjadi masukan buat pengambil
kebijakan atau menggerakkan orang lain untuk bersimpati kepada mereka.

18
5. Meliput Konflik dan Jurnalisme Damai

Konflik adalah pertentangan antara dua pihak atau lebih mengenai


nilai atau anggapan yang dianggap tinggi. Konflik juga dapat dikatakan
sebagai sebuah proses mana dua atau lebih pelaku mencoba untuk
mencapai tujuan yang saling berlawanan dengan mengabaikan proses
pencapaian tujuan dari pihak pihak lain karena sifatn ya yang mengabaikan
proses inilah seringkali konflik menjadi destruktif.

Macam-macam konflik

1. Konflik data, yakni konflik yang terjadi ketika orang kekurangan


informasi yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan yang
bijaksana mendapat informasi yang salah, tidak sepakat mengenai
apa saja data yang relevan menterjemahkan informasi dengan cara
yang berbeda atau memakai tata cara pengkajian yang berbeda.
2. Konflik kepentingan yakni konflik yang disebabkan oleh persaingan
kepentingan yang dirasakan atau yang secara nyata memang tidak
bersesuaian.
3. Konflik hubungan antar manusia yakni konflik yang terjadi karena
adanya emosi-emosi negatif yang kuat, salah resepsi salah
komunikasi atau tingkah laku negatif yang berulang.
4. Konflik nilai yakni konflik yang terjadi karena sistem kepercayaan
yang tidak bersesuaian.
5. Konflik struktural yakni Konflik terjadi ketika terdapat kepentingan
untuk melakukan akses dan kontrol terhadap sumber daya.

Analisis stakeholder

Sebuah konflik yang sering dapat diselesaikan dapat pula berlarut-


larut tergantung kepentingan yang terlibat didalamnya. Sebagai ilustrasi
dalam sebuah diskusi analisis Siapa saja yang berkepentingan terhadap
konflik yakni masyarakat, LSM, Pemda, Pemerintah Pusat, militer,
pemerintahan asing dan sebagainya.

19
Peran media dalam konflik

Fungsi utama media adalah menyebarkan informasi. Dengan


demikian media dapat menyebarkan berita konflik. Jadi media menjadi
sarana untuk melegitimasi konflik. Sebaliknya jika tidak diberitakan media
pun dapat saja melakukannya tapi media telah menyembunyikan fakta
sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan sebagai bagian dari kewajiban
menjamin hak publik untuk tahu (rights to know).

Journalisme perang

Jurnalisme perang mereduksi pihak-pihak yang bertikai menjadi dua


kalau bukan teman pasti lah lawan. Jurnalisme perang akhirnya terfokus
pada peran kalangan elite sebagai juru damai dengan menonjolkan
kemenangan. Perdamaian didefinisikan sebagai kemenangan plus
genjatan senjata.

Jurnalisme damai

Dari sejumlah referensi dan bacaan tentang jurnalisme damai


dapatlah dikatakan bahwa jurnalisme damai adalah lawan dari jurnalisme
perang. Jurnalisme damai adalah teknik jurnalisme yang menempatkan
sumber daya manusia pada posisi yang tinggi yang harus dihormati, yang
berpotensial mencegah dan menurunkan kejahatan titik karena itu
jurnalisme damai tidak berakhir pada soal-soal al-falah menang atau salah
benar tetapi membuka jalan baik pihak yang bertikai untuk mencari solusi.

Bagaimana Meliput konflik

Jurnalisme damai membawa peran kenabian dalam kerjanya.


Jurnalisme damai mempunyai tugas utama yaitu memetakan konflik,
mengidentifikasikan pihak-pihak yang terlibat, dan menganalisis tujuan-
tujuan mereka dan membicarakan informasi yang mereka sediakan dalam
agenda khusus mereka. Dalam jurnalisme damai jurnalis harus mencari
tahu suara yang berbeda dan mengartikulasikan luasnya kepentingan
dalam situasi sebelumnya.

20
Sebelum memasuki daerah konflik

Banyak saran yang ditemukan oleh sejumlah wartawan senior dalam


meliputi konflik. Hendro Subroto menyarankan agar ketika memasuki
daerah konflik wartawan harus memahami kultur masyarakat tersebut titik
ketika memasuki daerah konflik wartawan juga harus menjaga keselamatan
diri.

Melaporkan berita konflik

Banyak hal yang dapat dilakukan un tuk melaporkan berita konflik


diantaranya adalah:

1. Menghindari penggambaran bahwa konflik hanya terdiri dari dua


pihak yang bertikai atas satu isu tertentu.
2. Hindari penerimaan perbedaan tajam Antara Aku dan yang lain
Sebab ini dapat digunakan untuk membuat perasaan bahwa
pihak lain adalah ancaman atau tidak bisa diterima tingkah laku
yang beradab.
3. Hindari pemberlakuan konflik seolah -olah Ia hanya terjadi pada
satu tempat kekerasan terjadi.
4. Hindari pemberian penghargaan kepada tindakan ataupun
kebijakan dengan menggunakan kekerasan hanya karena
Dampak yang terlihat.
5. Hindari pengidentifikasian suatu kelompok hanya dengan
mengulang ucapan para pemimpin mereka ataupun tuntutan
yang telah ditemukan.
6. Hindari pemusatan perhatian hanya pada pihak yang bertikai.
7. Hindari pelaporan yang hanya menonjolkan unsur kekerasan
dan mendeskripsikan tentang horor.
8. Hindari menyalakan salah satu pihak karena memulai
perselisihan.
9. Bagian dari laporan yang hanya berfokus pada penderitaan,
kekuatan, dan keluh hanya dari satu sisi.

21
10. Hindari penggunaan bahasa yang menonjolkan sosok korban
seperti kata miskin, hancur, tak Berdaya, dan tragedi.
11. Hindari penggunaan kata kata emosional seperti genosida, yang
berarti menyingkirkan seluruh manusia
12. Hindari kata sifat seperti kejam, Barbar dan brutal
13. Hindari penggunaan label kata seperti teroris, ekstrimis, dan
fundamentalis.

6. Meliput Peristiwa Traumatik

Peristiwa traumatik adalah peristiwa yang dapat menimbulkan


gangguan psikologis seperti trauma, perasaan takut dan gangguan fisik
serta mental. Dampak, peristiwa tersebut jika tidak tepat dalam Meliput
yang menyiarkan dapat membuat dampak buruk bagi korban, keluarga,
bahkan jurnalis sendiri. Di luar dampak buruk pemberitaan peristiwa
traumatik tersebut ada juga dampak positifnya yakni memberikan berita dan
informasi kepada keluarga mengenai apa yang terjadi, Siapa saja yang
menjadi korban, dan apabila diperlukan, keluarga mereka pun dapat
mencari tahu di mana korban dirawat.

Cara meliput

Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika Meliput Peristiwa


traumatik adalah:

1. Mengutamakan keselamatan
2. Perhatian dan peka terhadap kondisi psikologis Sumber berita.
3. Menghargai sikap korban
4. Memperkenalkan diri dengan jelas
5. Memberikan pengertian kepada korban
6. Memulai Dengan ungkapan Simpatik
7. Tidak dimulai dengan pertanyaan sulit
8. Menghindari pertanyaan mencecar
9. Banyak mendengar dan bukan berbicara.

22
10. Berhati-hati menyela pembicaraan
11. Mengetahui saat mulai dan berhenti
12. Menyampaikan terima kasih

Pengambilan dan penayangan gambar

1. Hati-hati dengan lampu kamera mungkin akan menjadi narasumber


trauma
2. hati-hati ketika merekam korban dengan kamera besar jika
diperlukan dengan kamera kecil saja
3. Layangan gambar yang benar-benar mencerminkan berita yang
dimaksud memiliki relasi kuat dengan naskah berita
4. penayangan gambar-gambar luka korban tidak terlalu detail, close
up maupun big close-up
5. gambar korban kekerasan yang tidak vulgar
6. hindari penayangan berulang-ulang
7. periksalah ketepatan gambar akurasi data nama orang dan jabatan,
nama tempat

Kekerasan, kecelakaan dan bencana dalam program faktual

Lembaga penyiaran harus memperhatikan keseimbangan antara


kebutuhan untuk memperlihatkan realitas dan mempertimbangkan tentang
efek negatif yang dapat ditimbulkan. Karena itu penyiaran adegan
kekerasan, kecelakaan dan bencana dalam program faktual harus
mengikuti ketentuan sebagai berikut:

A. Gambar luka-luka yang diderita korban kekerasan, kecelakaan


dan bencana tidak boleh disorot secara close-up, big close up,
medium close up dan Extreme close up.
B. gambar korban kekerasan tingkat berat serta potongan organ
tubuh korban dan genangan darah yang diakibatkan tindak
kekerasan, kecelakaan dan bencana harus disamarkan .

23
C. durasi dan frekuensi penyelamatan korban yang di eksplisit
harus dibatasi.
D. saat-saat kematian tidak boleh disiarkan .

7. Meliput Masalah Pertanian

Tayangan berita televisi selama ini tampak lebih menekankan pada


berita politik nasional dan kriminal daripada mengungkap lebih jauh apa
sebenarnya yang terjadi pada masyarakat bawah. Berita yang ditayangkan
lebih pada pernyataan pejabat pemerintah dan politisi daripada
membicarakan kemiskinan, kenaikan harga beras, kelangkaan minyak, dan
harga pupuk yang hanya sebagai komoditas belaka. Mereka dibicarakan
untuk bargaining politik dan untuk meraup keuntungan kelompok
pengusaha atau kelompok politik daripada memberdayakan mereka.
Dalam berita nasional, berita pertanian tetap menarik dan penting,
tergantung bagaimana cara mengemasnya. Contohnya, selama ini banyak
wartawan memberitakan harga cabe hanya berasal dari sumber kedua
yakni dari para pedagang di pasar dan tengkulak. Pemirsa tidak tahu
berapa harga cabe di tingkat petani mengenai ongkos, pupuk, kondisi
petani (terlilit rentenir atau pinjaman bank), hama, kekeringan, dan
kebanyakan hujan yang menyebabkan harga naik turun. Banyak hal yang
bisa dikerjakan para kontributor berita televisi di daerah . Selain untuk
mengetahui perkembangan berita pertanian, orang awam pun ingin tahu
secara visual hal-hal unik di daerah.

Visi ekonomi lokal


Bagi wartawan lokal, sudah sepantasnya peliputan ekonomi
diarahkan pada pengembangan ekonomi lokal, sebab ia telah menjadi
tumpuan pemulihan ekonomi nasional. Disinilah diperlukan pemberitaan
yang mampu memberikan inspirasi (inspiring news) bagi masyarakat untuk
mengembangkan usaha budi daya pertanian maupun pengolahan hasil
pertanian. Sejalan dengan itu , akan muncul pengembangan teknologi
pertanian dan pengolahan hasil pertanian. Dengan demikian produksi

24
meningkat, tenaga kerja terserap dan diharapkan daya saing ekonomi juga
meningkat dan pada gilirannya akan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Mencari ide
Gagasan untuk meliput pertanian tidak selalu datang langsung ke
desa. Adakalanya justru banyak masukan dari kota. Misalnya:
❖ Dari pejabat pertanian. Di sini banyak data arus barang hasil
pertanian, program diversifikasi pertanian, budidaya pertanian, dan
mungkin saja banyak varitas baru yang perlu diketahui publik.
❖ Bank lokal, memiliki data berapa banyak petani memanfaatkan kredit
usaha tani. Untuk apa sajakah dana yang dipinjam? Bagaimana
pengembaliannya? Lancar atau macet?
❖ Temui pedagang di pasar. Tanyakan bagaimana mereka
mendapatkan barang? Dari mereka pula dapat ditanyakan arus
barang dan persediaan di tingkat petani.
❖ Baca referensi dari majalah pertanian. Dari sini banyak gagasan
yang perlu ditindak lanjuti, semisal pengolahan hasil-hasil pertanian
dan ragam tanaman yang dapat dibisniskan.
Gambar atau visual memegang peranan penting untuk
menerangkan berita yang dibuat. Karenanya turun ke lapangan menjadi
keharusan agar cerita yang hendak dibuat lebih menarik dengan gambar-
gambar asli dan langsung dan sumbernya. Contohnya, pemberitaan
budidaya kayu marak berkat pemberitaan media. Wartawan televisi dapat
berperan mengungkap beragam jenis tanaman jabon, bagaimana
pembibitannya, perawatannya, keuntungnnya dan sebagainya. Gambar-
gambar yang diperlukan adalah pembibitan, penanaman, dan contoh kayu
jabon yang sudah tumbuh besar. Liputan media televisi dapat menjadi
inspirasi bagi masyarakat mengenai alternatif usaha kayu.

Personalisasi Visual
Daerah pertanian adalah sumber gambarnya seperti petani
mengolah lahan, menanam, menyiangi, memupuk, memanen, aktivitas lain

25
di tengah-tengah usaha pertanian, dan sebagainya. Gambar yang
diperlukan adalah gambar asli bukan dokumentasi. Gambar yang
diperlukan adalah selengkap mungkin dan lebih baik personalisasi dari
masalah yang dihadapi petani. Contohnya, wartawan tv akan bercerita
dampak hujan yang terus menerus terhadap harga tembakau, gambar yang
diperlukan tentulah gambar pertanian tembakau, atau petani panen
tembakau dengan segala aktivitasnya.

Turun ke lokasi
Turun ke lokasi pertanian adalah cara yang paling tepat untuk
meliput berita pertanian karena dari sanalah fakta yang sesungguhnya
dapat terpotret dengan baik. Wartawan dapat menggali sumber dari tangan
pertama, sehingga hasil liputannya akan lebih dipercaya daripada
memberitakan masalah pertanian dari sumber kedua atau bahkan ketiga.
Sebagai wartawan tentu harus memilih informasi mana yang perlu
dipublikasikan sesuai dengan pertimbangan nilai berita: baru, penting,
menarik, menyangkut kemanusiaan/berpengaruh pada kehidupan.

Sikap
Wartawan lokal perlu sikap dan kemampuan yang baik dalam
memandang suatu masalah pertanian, serta interaksi mereka dengan para
petani. Wartawan harus mampu memahami makna wilayah, sejarah dan
kultur mereka. Wartawan akan mengetahui persoalan yang sebenarnya
dialami para pelaku utama akibat berbagai kebijakan yang diberlakukan
penguasa.
Judul : Pemerintah Buka Peluang Wirausaha Kehutanan
Reporter : Tim wartatv
Lokasi : Cimanggis Depok
VIDEO AUDIO/NARASI
Peresmian wirausaha KEMENTERIAN KEHUTANAN MULAI TAHUN INI
MEMBUKA KESEMPATAN KEPADA MASYARAKAT
Peserta pemuda, pramuka MENJADI WIRAUSAHA BARU KREATIF DI
SEKTOR KEHUTANAN//INI MERUPAKAN TINDAK

26
LANJUT DARI GERAKAN NASIONAL YANG
Variasi gambar sambutan KEWIRAUSAHAAN DICANANGKAN OLEH
Zulkif li Hasan PRESIDEN RI//
--------------------------------PKG--------------------------------
Zulkif li turun ke pembibitan PROGRAM PENGEMBANGAN WIRAUSAHA
SEKTOR KEHUTANAN DAN PEMBENIHAN INI
Beragam bibit mahoni, jabon, DIRESMIKAN RABU 27 JULI DI PERPUSTAKAAN
dll KEHUTANAN BARAT// CIMANGGIS DEPOK JAWA
BARAT//
PROGRAM INI DIPERUNTUKKAN MASYARAKAT
SECARA BERKELOMPOK/ MAHASISWA/ PEMUDA
DAN BAGI ORGANISASI KEMASYARAKATAN//
MEREKA DIBERI KESEMPATAN MENJADI
WIRAUSAHA CARA MELAKUKAN KEHUTANAN
DENGAN PEMBIBITAN POHON//
MENTERI KEHUTANAN ZULKIFLI HASAN
ZULKIFLI HASAN KABUPATEN PUSAT MENGATAKAN/ DI SETIAP
Menteri kehutanan PROPINSI DAN NANTINYA AKAN DIDIRIKAN
MAMPU PEMBENIHAN MENAMPUNG SEKITAR
YANG 5 BENIH JUTA BERBAGAI JENIS POHON//
Zulkif li Hasan di area ANTARA LAIN MELIPUTI JABON/ SENGON/JATI
pembibitan MERAH/JATI PUTIH/ AKASIA/ MAHONI/ KARET/
DAN LAIN LAIN//
---------------------------------SOT--------------------------------
(Kita targetkan satu milyar pohon tahun ini.
Pemerintah sudah menganggarkan biaya ......Ini
peluang kerja baru)
PEMBANGUNAN SATU AREAL PEMBENIHAN DI
TINGKAT PROPINSI AKAN DIALOKASIKAN DANA
SEKITAR RP 5 MILIAR// SEDANGKAN DI TINGKAT
KABUPATEN AKAN DIKUCURKAN SEKITAR RP
2,5-3 MILIAR//
---------------------------------SOT--------------------------------
(Ini kesempatan bagi kami untuk mengubah
pandangan bahwa kita pun bisa jadi wirausaha di
bidang kehutanan.....)

27
ZAENAL ARIF PROGRAM KEWIRAUSAHAAN KEHUTANAN INI
Anggota pramuka JUGA SEBAGAI SATU SALAH LANGKAH
ANTISIPASI TERHADAP KEBIJAKAN
PEMERINTAH YANG AKAN MENGHENTIKAN
PENGIRIMAN TKI KE KAWASAN TIMUR TENGAH//
Gambar penyiraman bibit KARENA ITU KEMENTRIAN KEHUTANAN
MENCIPTAKAN LAPANGAN PEKERJAAN YANG
AKAN MENYERAP TENAGA KERJA DALAM
JUMLAH YANG BESAR//
TIM LIPUTAN WARTATV MELAPORKAN DARI
DEPOK JAWA BARAT//

8. Reportase Masalah Kesehatan


Reportase bidang kesehatan maksudnya adalah membuat liputan
bidang kesehatan berupa kesehatan masyarakat, lingkungan, kesehatan
ibu, anak dan lain-lain. Termasuk di dalamnya juga kesehatan alternatif
yang tetap harus dikritisi, jangan sampai menjadi media pembodohan dan
penyesatan selagi tidak didasari oleh bukti-bukti ilmiah. Misi utama
pemberitaan kesehatan adalah memberikan pilihan berita tentang hidup
sehat, pendidikan bagaimana masyarakat mengetahui pentingnya hidup
sehat dan menjalankannya. Dengan demikian perilaku hidup sehat akan
menjadi bagian dari gaya hidupnya. Bisa jadi, berita yang kita siarkan akan
menjadi inspirasi bisnis di bidang kesehatan, semuanya terserah kepada
masyarakat yang mengambil keputusan.
Saat ini memang sudah ada wartawan -wartawan kesehatan tetapi
belum cukup, mengingat ragam kesehatan sangatlah banyak. Para jurnalis
bidang kesehatan masih perlu meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dalam meliput dan menulis berita kesehatan. Ada 8 program
utama di antaranya mengurangi angka kemiskinan; meningkatnya
kesehatan masyarakat; tercapaianya pendidikan dasar untuk semua;
menurunnya angka kematian anak; meningkatnya kesehatan ibu;
memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya. Singkatnya,
bangsa ini memerlukan wartawan yang peduli terhadap masalah kesehatan

28
yang mampu memberikan edukasi dan kepedulian terhadap pentingnya
kesehatan masyarakat.

Tema-tema jurnalisme kesehatan


Sejumlah tema jurnalisme kesehatan popular di antaranya:
• Kesehatan lingkungan, ibu, dan anak
• Perkembangan penyakit
• Peralatan medis dan Tindakan medis Masalah gizi
• Kesehatan jiwa dan alternatif
• Terapi modern, tradisional, dan Teknologi kesehatan
• Sex education
• Malpraktik (tema kesehatan dan hukum)
• Obat-obatan herbal

Perencanaan Liputan
Seperti pada liputan umumnya, perencanaan dilakukan untuk
menentukan tema dan angle (sudut pandang) liputan. Tentu saja kita harus
tahu, apakah yang akan diliput adalah peristiwa, ataukah opini atau
pendapat masyarakat dan para ahli kesehatan. Contohnya adalah tema
kesehatan lingkungan, dengan topik pemberantasan sarang nyamuk untuk
mencegah demam berdarah. Ketika kita mengetahui musim kemarau telah
tiba, biasanya Dinas Kesehatan akan melakukan program pemberantasan
sarang nyamuk bersama pihak kelurahan. Coba anda kontak pihak
kelurahan, cari tahu kapan ada pengasapan, karena peristiwa itu akan kita
ambil gambarnya, sekaligus kita wawancarai pihak-pihak yang terkait.
Setelah mendapatkan jadwal fogging (pengasapan), maka sampailah
saatnya kita liputan.

Di lapangan
Ketika kita terjun ke lapangan, konsep liputan seperti telah
disampaikan di atas tinggal mengeksekusinya. Pertama, mengambil
gambar/visual yang sesuai dengan tema, yakni pemberantasan sarang
nyamuk (fogging), dan semacamnya. Ambillah gambar lebih detail

29
mengenai sejumlah sarang nyamuk, upayakan ada peragaan warga
menguras bak kamar mandi, menutup lubang air, dan mengubur bekas.
Kedua, melakukan wawancara dengan pelaksana fogging, warga dan
petugas kesehatan. Ketiga, lengkapi data-data yang diperlukan, misalnya
apakah di daerah itu pernah ada yang terjangkit demam berdarah, atau
apakah penyemprotan ini dilakukan secara berkala atau karena habis ada
korban demam berdarah, dan seterusnya.

Menulis berita
Sebelum memulai menulis berita, jangan lupa cek dulu visualnya
apakah sesuai dengan yang kita rencanakan semula. Perhatikan variasi
gambar, tipe shot, hasil wawancara, dan sebagainya. Kemudian pilihlah
angel berita dari sisi yang paling menarik atau informasi yang sangat
dibutuhkan warga. Misalnya angel berita memelihara ikan untuk mencegah
demam berdarah. Pastikan datanya lengkap.
JUDUL : IKAN CUPANG CEGAH DEMAM BERDARAH
REP/CAM : AGUNG
TANGGAL : 20 AGUSTUS 2011
LOKASI : SRAGEN
DURASI : 2 MENIT
VIDEO AUDIO/NARASI
LEAD/PRESENTER TAHUKAH ANDA BAHWA IKAN CUPANG MERUPAKAN
PEMAKAN JENTIK NYAMUK// KARENA ITU MEMELIHARA
IKAN CUPANG DAPAT MENJADI ALTERNATIF
PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH//
--------------------------------PKG--------------------------------
IKAN CUPANG DENGAN CIRI EKOR DAN SIRIPNYA
Gambar ikan cupang YANG KHAS SEPERTI KIPAS BERANEKA WARNA INI
di akuarium ADALAH PEMAKAN JENTIK NYAMUK PENYEBAB DEMAM
BERDARAH// UNTUK MEMELIHARANYA SANGAT
MUDAH// ANDA CUKUP MENARUH DUA EKOR IKAN
CUPANG PER METER PERSEGI KOLAM ATAU BAK
PENAMPUNG AIR//
Ikan cupang dari DENGAN KEPADATAN TERSEBUT SUDAH MAMPU
berbagai sudut MEMANGSA JENTIK NYAMUK DALAM WADAH AIR

30
SELUAS SATU JENTIK METER PERSEGI// SELAIN
HARGANYA MURAH SEKITAR 10 RIBU RUPIAH
PEREKOR, KEDUA IKAN INI JUGA TIDAK PERLU DIBERI
MAKAN KARENA MEREKA MUDAH HIDUP DI AIR YANG
IR. EKA RINI BERSIH//
MUMPUNI CARA TERSEBUT MERUPAKAN SALAH SATU
Kepala Dinas ALTERNATIF PENCEGAHAN TERHADAP PENYAKIT
Peternakan dan DEMAM BERDARAH YANG DISARANKAN OLEH DINAS
Perikanan Sragen PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SRAGEN//
--------------------------------SOT---------------------------------
Gambar pasar Sragen PENJUALAN IKAN CUPANG DI PASAR SRAGEN MENJADI
RAMAI SEJAK DUA TAHUN TERAKHIR INI// BIASANYA
IKAN CUPANG LAKU KERAS SAAT MEMASUKI MUSIM
Penjualan ikan cupang HUJAN SEIRING TERJADINYA PENYAKIT DBD.
PENINGKATAN KONTRIBUTOR WARTATV MELAPORKAN
DARI SRAGEN JAWA TENGAH//

Variasi gambar
Liputan kesehatan saat ini sebenarnya sudah mulai banyak
mewarnai pemberitaan televisi. Namun variasi gambar masih belum
tergambar sebagai berita kesehatan yang menarik, apalagi jika topik
liputannya adalah tentang penyakit dalam. Untuk itu diperlukan banyak
ilustrasi gambar, atau animasi dan visual pendukung yang bisa dilakukan
dengan cara reka ulang atau ilustrasi pengobatan atau penyembuhan.
Kreatifitas kamerawan dan tim kreatif sangat diperlukan dalam hal ini.

9. Reportase Masalah Lingkungan

Secara singkat, berita lingkungan diartikan sebagai berita yang


isinya tentang masalah lingkungan hidup, baik proses, produksi,
pengembangan hingga dampaknya terhadap manusia dan non manusia.
Sedangkan jurnalisme lingkungan diartikan sebagai kegiatan wartawan
dalam mengumpulkan fakta, menggali, memverifikasi, dan menyiarkan
informasi yang bernilai berita tentang lingkungan hidup. Sikap yang perlu
ditumbuhkan dalam diri jurnalis lingkungan adalah pemihakan terhadap
keselamatan lingkungan untuk masa kini dan masa depan kehidupan kita.

31
Topik-topik lingkungan
Topik-topik yang diangkat jurnalisme lingkungan, misalnya
pencemaran udara atau pengaturan sampah, dengan pengkhususan
masalah-masalah yang terjadi di ranah lokal. Selain itu, jurnalisme
lingkungan juga mencakup topik-topik seperti: Isu lingkungan antarnegara,
perubahan iklim dan pemanasan global, illegal logging, kualitas air,
kebakaran hutan, pencemaran industri, nuklir, kekeringan, banjir, longsor,
kabut asap, limbah rumah tangga, limbah rumah sakit, limbah industri,
kepunahan fauna, modifikasi genetika, dan sebagainya.

Tantangan Jurnalisme Lingkungan


Berita tentang lingkungan hidup baru menghiasi media kalau ada
peristiwa bencana banjir, tanah longsor, robnya air laut, dan sebagainya.
Itupun akan mendapat perhatian jika ada korban meninggal atau
kehancuran wilayah. Dalam situasi ini, media seharusnya meningkatkan
intensitas pemberitaan dengan menggunakan perspektif jurnalisme
lingkungan. Artinya, jurnalisme lingkungan harus direvitalisasi (dihidupkan
kembali) oleh kalangan wartawan.
Media selayaknya terus dijaga fungsinya sebagai media penyadaran
publik agar mereka segera peduli terhadap lingkungannya, untuk bersama-
sama menyelamatkan bumi, dan mencegah "kiamat" yang dipercepat oleh
kerusakan-kerusakan lingkungan. Kasus lumpur dari semburan pemboran
di Sidoarjo hanya menghiasi media beberapa tahun saja. Bahkan seorang
yang protes dengan jalan kaki ke Jakarta, di tengah jalan "masuk angin"
sehingga suaranya berubah dari yang tadinya pro korban lumpur berubah
minta maaf dan menjadi penanggung jawab masalah Lapindo. Problem
ekonomi politik media menjadikan wartawan tidak memiliki kekuatan untuk
mengungkapkan kasus-kasus kerusakan lingkungan, karena kemungkinan
ada pemilik media yang memiliki perusahaan-perusahaan non-media yang
mendapatkan proyek dari pemerintah.

32
Kecakapan yang Dibutuhkan
Seorang jurnalis lingkungan harus mengerti bahasa keilmuan serta
penerapannya, pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa berkaitan dengan
lingkungan di masa lalu. Jurnalis lingkungan juga harus memiliki
kemampuan mengikuti keputusan kebijakan mengenai lingkungan dan
kerja organisasi lingkungan, pemahaman umum tentang persitwa-peristiwa
lingkungan muktahir, dan kemampuan menyampaikan informasi tersebut
pada khalayak umum dengan cara yang mudah dipahami.

Merencanakan liputan lingkungan


Untuk berita peristiwa seperti terjadi longsor, banjir dan gunung
meletus yang memang tidak bisa direncanakan, standar liputannya tetap
mengacu pada liputan peristiwa. Namun, untuk masalah lingkungan yang
direncanakan, pertama-tama yang diperlukan adalah menentukan topik.
Untuk ini haruslah ada news peg atau cantelan berita agar berita tersebut
tidak jatuh dari langit melainkan ada kaitannya dengan apa yang
berkembang di masyarakat. Misalnya ketika Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono membahas pemanasan global dalam sidang kabinet di Istana
Negara, maka berita ini cukup menjadi cantelan berita: Penelusuran kasus
pembalakan liar; Liputan efek rumah kaca; Nyamuk kebal fogging akibat
pemanasan global; dan Pemanasan global memicu pemutihan terumbu
karang.

10. Meliput Pariwisata

Liputan pariwisata adalah untuk memberikan informasi mengenai


daerah wisata yang memiliki daya tarik. Daerah wisata tersebut ada nilai
beritanya, sesuatu yang baru, menarik dan penting diketahui publik. Liputan
ini biasanya ditempatkan sebagai penutup program berita. Bentuk
pelaporannya mengikuti cara penulisan feature. Dalam ilmu jurnalistik,
features merupakan salah satu bentuk tu lisan non fiksi, dengan karakter
human interest yang kuat, bersifat ringan dan menghibur. Dalam konteks
jurnalistik televisi, news feature kekuatannya pada gambar dan bukan pada

33
tulisannya yang mampu membangun imajinasi pembaca. Dengan gambar-
gambar yang kuat, indah dan menarik, tentu liputan pariwisata ini akan
menarik perhatian publik. Narasi hanya pelengkap saja, untuk menjelaskan
apa yang tidak bisa dilukiskan dengan gambar.

Unsur baru (mengandung kesegaran)


Berita perjalanan wisata yang akan dilaporkan haruslah yang
memiliki usur baru. Artinya, ada unsur kebaruan (kesegaran) maksudnya
adalah jika pergi ke suatu tempat, apalagi yang terkenal, jangan menulis
sesuatu yang umum seperti kebanyakan orang tahu. Misalnya, jika datang
ke gunung Bromo, sudah banyak orang tahu keindahannya. Tetapi jika
menulis tentang upacara Kasada yang hanya setahun sekali, mungkin akan
lebih menarik, atau liputan bagaimana orang Bromo memelihara kuda-
kudanya untuk naik dan turun gunung.

Menarik
Menarik artinya apa yang akan dilaporkan kepada pemirsa haruslah
sesuatu yang menarik perhatian, membuat orang terkejut karena tidak
biasa. Kalau datang ke Jogja menikmati indahnya kota tua, atau makan di
jalan Malioboro, mungkin sudah banyak orang yang tahu. Tetapi jika
membuat laporan belajar membatik bersama turis asing, maka akan lebih
menarik. Di dalamnya pasti ada cerita bagaimana pandangan orang asing
itu tentang batik dan penilaiannya tentang Jogja dari sudut pandang mereka.

B. Membuat Paket Berita Televisi

1. Menentukan Judul

Judul berita dibuat cukup singkat, hanya beberapa kata. Fungsinya


bukan hanya untuk identitas tetapi juga untuk sehingga
memudahkan produser memperjelas isi berita, mengklasifikasi berita
mana yang akan dipilih dan menjadi urutan prioritas. Misalnya
seorang reporter baru saja meliput bencana tanah longsor di Bogor
dan mendapati petugas sedang mencari 5 korban yang tertimbun.

34
Pencarian dihentikan sementara ménunggu alat berat.
Reporter cukup menuliskan judul pada lembar naskah: "Pencarian
korban longsor dihentikan sementara" atau "Lima Warga Bogor
Tertimbun Longsor"

2. Menulis Lead atau Intro

Reportase Lead berita atau teras berita adalah kalimat pertama pada
sebuah berita. Lead ini dibaca oleh penyiar sebagai pengantar berita atau
disebut juga intro. Fungsi utamanya adalah untuk "menjual" berita tersebut
agar pemirsa tetap bertahan menyimak berita kita. Jika intro tidak menarik
perhatian, maka berita kita akan ditinggalkan pemirsa. Intro harus memuat
hal- hal pokok yang paling penting dalam rumusan 5W, yakni tentang unsur
what, who, when, where, dan why. Sedangkan unsur how dapat dijelaskan
dalam tubuh berita. Karenanya, intro harus langsung pada persoalan,
singkat dan padat.

3. Baris Teratas (Top Line)

Baris teratas dalam intro akan menentukan apakah penonton tetap


setia mengikuti berita anda atau tidak. Karena itu baris pertama intro harus
dipilih kalimat yang dramatis, penting dan ditunggu pemirsa, sehingga
mampu "menjual" berita yang akan kita sampaikan.

4. Menulis Narasi (voice over)

Narasi voice over adalah tubuh berita yang berisi penjelasan dari apa
yang telah disampaikan dalam Lead atau intro.

Prinsip utama menulis narasi adalah dimulai dari vang paling menarik
dari gambar yang ada. Kedua, gunakan atmosfir atau suara alam atau
natural sound. Ketiga adalah gunakan personalisasi atau bercerita dengan
sample orang.

Gunakan sound up atau sound bites (istilah lain dari SOT atau sound on
tape). Sound up adalah pernyataan atau komentar dari orang yang terkait

35
dengan berita. Bisa pelaku, pengambil keputusan, atau siapa saja yang
terpengaruh dengan berita. Fungsinya adalah memberikan komentar atau
opini, dan tekanan, sehingga beritanya menjadi lebih kredibel. Wartawan
cukup

memberikan fakta-fakta, dan orang lain memberikan komentar atau


opini. Gold fishing, adalah komentar orang yang tak terdengar suaranya.
Biasanya langsung ditimpa narasi. Jadi gambar orang bicara tapi tak
terdengar seperti ikan mas dalam akuarium. Ini merupakan kejahatan jalam
jurnalisme televisi. Menulis berita harus menghindari gold fishing semacam
ini.

5. Gaya Piramida Terbalik

terbalik Prinsip ini pada walnya dipakai dalam penulisan berita di


koran dengan mengutamakan hal yang paling menarik atau paling penting
lebih dahulu ditulis di awal berita, kemudian disusul informasi yang
kurang menarik/kurang penting. Tapi penting. Penempatan unsur paling
penting atau paling menarik hanyalah pertimbangan "jualan" saja agar
pemirsa melihat berita dalam berita televisi sesungguhnya semua
informasi adalah kita tayangkan. Untuk berita yang sifatnya straight news
yang atau berita langsung, seharusnya dipakai prinsip piramida terbalik,
karena pemirsa akan langsung mengetahui inti beritanya dari baris
pertama disampaikan.

6. Gaya Kronologis

Untuk paket berita yang sifatnya komprehensif dan mendalam


biasanya menggunakar. gaya penulisan berita secara kronologis. Artinya,
menuliskan secara runtut dimulai dari awal kejadian hingga klimaks
maupun kesimpulan. Biasanya liputan semacam ini digolongkan sebagai
liputan khusus yang lebih mendalam, tetapi tingkatannya masih di bawah
liputan investigasi.

36
7. Gaya Piramida

Penulisan naskah liputan gaya piramida kebanyakan jenis feature


ringan. Contoh liputan tentang “sengatan lebag sebagai obat”. Biasanya
reporter akan memulainya dengan on cam sebagai opening atau biasanya
sebagai lead in berita, disusul tubuh berita yang makin ke bawah semakin
penting.

8. Prinsip Penulisan Berita

Menulis untuk orang melihat dan berdasarkan mendengar, bukan


untuk orang buta. Soren H. Munhof menulis lima prinsip menulis naskah
berita televisi, yakni berita harus tepat (accuracy), singkat (brevity), jelas
(clarity), sederhana (simplicity) dan dapat dipercaya (sincerity).

9. Ragam Bahasa Siaran

Naskah berita yang biasanya dibawakan oleh seorang anchor, news


caster atau news reader, struktur bahasa yang digunakan adalah bahasa
formal. Mengapa? Karena jika menggunakan bahasa informal, akan sulit
menarik perhatian pemirsa. Sedangkan untuk reporter yang menyiarkan
langsung dari lapangan, struktur bahasa yang digunakan adalah bahasa
informal, karena ia akan bertutur kepada khalayak/pemirsa. Ciri bahasa
tutur adalah kalimat pendek, ringkas, sederhana, langsung pada
permasalahan sehingga enak didengar dan mudah dimengerti.

37
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam melakukan reportase, seorang jurnalis haruslah memiliki


panduan sebelum menjalani liputannya. Teknik reportase merupakan suatu
hal mendasar yang wajib dikuasai oleh seorang jurnalis, khususnya reporter.
Banyak hal yang harus dipahami selama proses reportase, seperti
melakukan riset mendalam, tentukan angle menarik dan penting, membuat
daftar pertanyaan, melakukan wawancara, serta tidak melupakan unsur-
unsur penting yang ada di jurnalis dalam berbagai bidang, yaitu hukum dan
kriminal, politik, pidato dan pertemuan, sosial budaya, konflik dan jurnalisme
damai, peristiwa traumatik, masalah pertanian, masalah kesehatan,
masalah lingkungan, serta meliput pariwisata.

Setelah menyusun teknik reportase, selanjutnya adalah membuat


paket berita TV. Langkah pertama dengan melihat gambar yang didapat
dari lapangan. Langkah kedua adalah menuliskan narasi dengan membuat
lead terlebih dahulu, yang kemudian menulis tubuh berita. Maka dari itu,
paket berita TV strukturnya terdiri dari opening di lead/intro, tubuh berita
atau isi berita, serta closing (penutup berita). Hal-hal tersebutlah yang
menghasilkan sebuah berita menjadi informatif dan mendalam. Oleh karena
itu, pentingnya bagi jurnalis untuk mempelajari panduan dan teknik
reportase, serta membuat paket berita dengan prinsip yang sesuai.

B. Saran

Saya sangat menghimbau untuk para pembaca agar dapat


memahami isi makalah ini dengan baik, sehingga dapat
mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

38
DAFTAR PUSTAKA

Al-Banjary, S. (2016). Teknik Reportase dan Produksi Berita Televisi.


Yogyakarta: Deepublish.

39

Anda mungkin juga menyukai