Anda di halaman 1dari 121

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN INDIVIDU

PRAKTIK PRODUKSI TALKSHOW RADIO

OLEH

NAMA : Erlia Ari Yulisnawati


NIM 01918143919
PROGRAM STUDI : Manajemen Produksi Berita

JURUSAN PENYIARAN
SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA “MMTC”
YOGYAKARTA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat, rahmat dan
karuniaNya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu.
Dalam rangka memenuhi tugas praktik produksi talkshow radio Sekolah Tinggi Multi
Media “MMTC” Yogyakarta.
Laporan ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan mengani bagaimana
proses diproduksinya sebuah program talkshow radio . Dalam rangka
penyelesaian Laporan Pertanggungjawaban praktik produksi talkshow radio ini tidak
lepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini Kami
mengucapkan terima kasih kepada Ir. Noor Iza, M.Sc. Ketua Sekolah Tinggi Multi
Media “MMTC” Yogyakarta dan para dosen pembimbing praktik produksi talkshow
radio ini,
Lembar pertanggungjawaban ini juga akan menjadi langkah awal bagi kami
untuk menjadi broadcaster yang memiliki perencanaan yang matang. Oleh karena itu,
saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan laporan
lembar pertanggungjawaban di masa mendatang .

Yogyakarta, 22 November 2021

Erlia Ari Yulisnawati


NIM. 01918143919

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Landasan Teori........................................................................................2
C. Tujuan.....................................................................................................7
D. Manfaat...................................................................................................7

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK


A. Pra Produksi.............................................................................................8
B. Produksi....................................................................................................9
C. Evaluasi....................................................................................................10

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................11
B. Saran........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................12
LAMPIRAN.......................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Informasi merupakan salah satu hal terpenting di era digital ini
terlebih di masa pandemic. Kebutuhan manusia akan informasi atau berita
terkini menjadi tuntutan besar bagi media informasi dan juga jurnalis.
Salah satu media informasi yang sering digunakan dan mampu
menjangkau masyarakat dari berbagai golongan adalah radio. Media radio
ini menyampaikan informasi dalam bentuk audio. Salah satu bentuk
format program radio adalah talkshow radio.

Talkshow merupakan suatu bentuk penyampaian informasi dengan


tukar-menukar pikiran dengan mengangkat topik yang berkembang atau
yang lagi hangat-hangatnya diperbincangkan dengan menghadirkan
narasumber yang ahli dibidangnya masing-masing. Sehingga para
pendengar radio bisa berinteraksi langsung dengan narasumber baik via
telepon atau sms untuk menanyakan langsung kepada narasumbernya.
Salah satu kunci utama adalah pada Host/Pembawa Acara yang sesuai
dengan tone dan warna Talkshow.

Seiring dengan perkembangan jaman radio mulai berinovasi


dengan menciptakan terobosan baru berupa radio visual. Dimana radio
tidak hanya berorientasi pada audio saja namun juga menampilkan visual
namun tetap mempertahankan ciri khas dari radio. Hal ini merupakan
bentuk dari media massa mengalami beragam perubahan yang
menyebabkan penggunaannya saling menggeser antara satu bentuk media
massa ke bentuk media massa yang lebih baru dengan kelebihannya
masing-masing. Radio

1
siaran yang termasuk media elektronik konvensional, tentu melakukan
cara tersendiri untuk tetap eksis sebagai salah satu alat komunikasi massa
yang berfungsi menjadi perantara pesan. Melalui latar belakang tersebut,
MMTC Yogyakarta sebagai salah satu kampus multimedia di Yogyakarta
turut menyelenggarakan kegiatan praktik untuk mahasiswanya. Di
semester 5 ini, mahasiswa pemberitaan tayangangan talkshow radio.
Dipandu dengan dosen pembimbing, penulis sebagai tim kreatif
merencanakan iklan layanan masyarakat serta mengkonsep acara dan
mendesain semua bahan siar yang akan ditampilkan di talkshow. Tema
yang didapat oleh kelompok talkshow televise penulis adalah Hard News
Ekonomi : RUU KUP, Solusi atau Distorsi.. Penulis dan tim membuat 3
buah iklan layanan masyarakat dan masing-masing berdurasi 1 menit.

Dalam melakkan produksi tersebut Di tengah situasi pandemi,


segala macam kegiatan jurnalisme baik produksi maupun liputan
dilakukan secara online karena diwajibkan untuk mengikuti protokol
kesehatan. Format siaran dilakukan di lokasi yang berbeda – beda. Hal
tersebut membuat segala kegiatan penyiaran harus bisa beradaptasi dengan
situasi sekarang.

B. Landasan Teori
1. Berita radio
Pengertian Berita Radio Menurut Masduki dalam bukunya, Jurnalistik
Radio, Jurnalistik adalah segala hal yang menyangkut proses perencanaan,
meliput, memproduksi, dan melaporkan sebuah fakta menjadi berita. Jika
dalam media cetak pengertian berita adalah peristiwa yang diulang, maka
dalam radio, berita adalah peristiwa yang dikomunikasikan kepada pendengar
pada saat yang bersamaan dengan peristiwanya. (Masduki, 2001:9)
2. Pengertian Talk Show

2
Stasiun penyiaran harus mampu menghadirkan program acara yang
memberikan informasi dan berita mendalam yang terpercaya. Saat ini pg. 7
program acara berita sudah marak di stasiun-stasiun penyiaran dengan
menghadirkan berbagai format penyajian berita, salah satu format penyajian
berita adalah Talk Show. Talk Show adalah suatu kemasan untuk paket sajian
berita, dengan durasi yang tidak menentu. Talk Show berita berisi sebuah
informasi yang akan di kupas secara mendalam yang disiarkan pada jam-jam
tertentu secara teratur. Durasi Talk Show berita sangat bervariasi mulai dari
30 menit hingga 60 menit sesuai kebijakan program acara tersebut. Bahkan
ada yang menggunakan waktu untuk siaran buletin berita selama 60 menit
atau satu jam. Didalam Talk Show tersebut disajikan berita-berita aktual
mengenai politik, ekonomi, perang, bencana alam, kriminal, olah raga dan
berita ringan (feature).
Program talkshow adalah program pembicaraan tiga orang atau lebih
mengenai suatu permasalahan. Dalam program ini masing-masing tokoh yang
diundang dapat saling berbicara mengemukakan pendapat dan presenter
bertindak sebagai moderator yang kadang-kadang juga melontarkan pendapat
atau membagi pembicaraan.
Jadi, talkshow atau gelar wicara adalah sebuah kemasan program acara yang
menampilkan host dan bintang tamu (narasumber) yang membicarakan dan
mendiskusikan suatu permasalahan dengan bintang tamu sebagai
narasumbernya atau bisa saja menghadirkan tokoh masyarakat, dibidang
politik, kesehatan atau ekonomi, bahkan pengalaman hidup narasumber yang
berkaitan dengan tema yang disajikan pada acara talkshow tersebut. Program
talkshow di televisi memiliki tiga komponen dasar, yaitu: studio televisi, host
(pemandu acara), dan wawancara (narasumber). Jika dilihat dari gayanya,
talkshow dibedakan menjadi dua tipe, yaitu Light Entertainment dan Serious
Disscusion. Jenis talkshow light entertaiment dengan mewawancarai selebriti,

3
seperti bintang film atau politisi. Dalam acara seperti ini, pemandu acara
duduk dibelakang sebuah meja dan mewawancarai tamu acara tersebut.
Acara ini selalu memiliki atmosfer positif, nyaman, ceria, dan
disiarkan pada malam hari. Sebaliknya, acara talkshow jenis serious
disscusion, sesuai dengan namanya yang „serius‟ lebih spesifik jika
ditinjau dari materinya. Isinya berkonsentrasi pada topik khusus di bidang
ekonomi,
3. Tim Kreatif
 Pengertian Tim Kreatif menentukan Tim kreatif adalah salah
satu bagian dari Sumber Daya Manusia dari suatu program,
yang terdiri dari beberapa orang kreatif bekerja dalam suatu
tim dengan tugas menciptakan dan mengembangkan ide dan
menuangkannya kedalam bentuk desain program. Tim kreatif
(creative) dalam program produksi televisi merupakan tim
yang bekerja mengembangkan ide-ide kreatif dan membuat
naskah untuk program yang akan diproduksi dengan arahan
dari produser. Tim 2 kreatif bertugas mengembangkan berbagai
macam ide menjadi skenario (blueprint) yang siap
diproduksi/dieksekusi. Tim ini ditunjang oleh 2 kru yang
memiliki tugas antara lain: penulis naskah ILM, supervisor
naskah, wardrobe, konsep properti dan set panggung, pembuat
konsep dan script editor. Tim ini adalah otak dari segala ide
acara talkshow radio. Mereka bekerja keras memeras ide
mencoba menyajikannya menjadi kertas naskah yang siap
diproduksi.
 Tugas dan Tanggung Jawab Tim Kreatif Secara garis besar,
tugas dan tanggung jawab tim kreatif adalah membuat atau
merencanakan konten sebuah program acara dan
mempersiapkan segala hal yang berhbungan dengan konten.

4
Tugas tim kreatif (menurut Set, 2008:58) adalah sebagai berikut:
a) Brainstorming, yaitu proses sharing ide pada saat sebelum
menentukan tema shooting dan siapa artis yang akan
diundang sebagai narasumber atau bintang tamu pada saat
shooting. Biasanya proses brainstorming melibatkan producer,
association producer, senior kreatif, dan tim kreatif untuk
selanjutnya dipresentasikan kepada executive producer.
b) Presentasi Content. Hasil brainstorming kemudian dibuat
dalam bentuk rundown tentative. Rundown tersebut dibuat agar
proses presentasi dapat berjalan dengan penjelasan yang detail
mengenai content program serta tema dari tim kreatif ke
executive producer.
c) Menyusun breakdown wardrobe dan property serta make
up. Artinya, tim kreatif juga bertugas untuk membuat list
wardrobe (pakaian), serta make up (tata rias) untuk semua
artis atau bintang tamu yang terlibat serta untuk set venue
sesuai dengan tema shooting. Sedangkan tanggung jawab tim
kreatif dalam sebuah produksi program siaran televisi adalah
sebagai berikut:
b) Briefing all crew, artinya sebelum proses shooting
berlangsung tanggungjawab tim kreatif sebagai pembuat
content adalah menjelaskan alur cerita (alur shooting) kepada
semua crew yang terlibat. Tidak hanya cerita, biasanya tim
kreatif juga memberikan penjelasan teknis.
d) Melakukan preview hasil editing setelah shooting taping
dilaksanakan. Artinya jika shooting yang berlangsung
merupakan taping (bukan siaran langsung), tim kreatif
bertanggungjawab untuk melakukan preview hasil editing
sebelum diperlihatkan pada executive producer. Karena sebagai

5
pembuat content, tim kreatif harus memastikan bahwa hasil
shooting sesuai dengan perencanaan awal.

4. Iklan Layanan Masyarakat


Menurut dewan periklanan di Amerika Serikat yang mensponsori ILM
ada beberapa kriteria yang digunakan untuk menentukan sebuah iklan
tertentu merup akan iklan layanan masyarakat atau bukan.
1) Tidak komersil (contoh: iklan pemakaian helm dalam brkendara)
2) Tidak bersifat keagamaan.
3) Tidak bersifat politis.
4) Berwawasan nasional
5) Diperuntukkan untuk semua lapisan masyarakat.
6) Diajukan oleh organisasi yang telah diakui dan diterima.
7) Dapat diiklankan.
8) Mempunyai dam ak dan kepentingan tinggi sehingga patut
memperoleh dukungan media lokal maupun nasional.

6
Tujuan
Pada kegiatan Praktik Talkshow Radio ini memiliki tujuan sebagai berikut :
5. Wujud pertanggungjawaban telah mengikuti kegiatan perkuliahan Praktik
TalkshowRadio.
6. Melatih mahasiswa/i untuk memahami konsep Produksi Talkshow Radio.
7. Melatih mahasiswa/i untuk mengenal Talkshow Radio lebih mendalam.
8. Melatih mahasiswa/i untuk memahami karakter Talkshow Radio.
9. Melatih mahasiswa/I untuk bekerja sama dalam tim.
Manfaat
10. Manfaat bagi Mahasiswa/i :
a. Dapat memahami konsep dasar Talkshow Radio.
b. Dapat memahami karakter Talkshow Radio.
c. Dapat bekerja secara individu dan tim
11. Manfaat bagi Lembaga :
a. Menjadi tolok ukur keberhasilan Praktik Talkshow Radio pada tahun ini.
b. Menjadi acuan untuk Praktik Talkshow Radio selanjutnya menjadi lebih baik.
c. Menjadi referensi untuk pembuatan LPJ untuk angkatan berikutnya.
12. Manfaat bagi Masyarakat :
a. Dapat memperoleh informasi baru yang belum diketahui.
b. Dapat menjadi wadah mengungkapkan pendapat terkait peristiwa yang terjadi
c. Dapat menjadi tempat menyalurkan informasi

7
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK

A. Perencanaan atau Pra produksi


 Tahap praproduksi diawali dengan penentuanj jobdesk, jobdesk ditentukan
dengan menggunakan metode pengejuan diri dan voting untuk produser.
Kemudian setelah produser terpilih selanjutnya untuk crew dibawahnya
produser beserta asprod berdiskusi untuk memilih siapa yang akan terpilih
menduduki sebuah jobdesk. Pada praktik kali ini penulis memilih jobdesk
sebagai tim kreatif dan masuk kedalam kelompok 3.
 Penemuan Ide Tahap ini penemuan ide ini dimulai ketika rapat all crew
membahas mengenai ide apa yangakan diangkat. Kemudia ide terbut
dikembangkan lagi untuk mejadi sebuat topik pembahasan. Dalam rapat ini
masing – masing crew menuangkan ide yang dimilikinya. Setelah
mendapatkan ide tersebut penulis sebagai tim kreatif melakukan sapat
untuk menentukan konsep acara, ILM, bahan siar, nama program dan juga
filosofi dari nama tersebut. Untuk penentuan nama program disini kreatif
menyetor sejumlah nama dengan pengertian dan filosofinya kemudian
allcrew melakukan voting untuk memilih nama ptogram. Untuk program
kali ini nama yang terpilih adalah retorika karena dianggap mampu
merepresentasikan topik ekonomi yang dibahas dalam kelompok 3 ini.
Setelah mendapatkan nama program kreatif melakukan rapat rutin untuk
menentukan kosep kasaran dari program serta sementukan segmentasi
acara bersama Prpgram Director. Disini pada program kelompok 3 yang
bernama retorika memiliki 4 segmentasi program dimana ada beberpada
konsep interaksi dengan audiens seperti QnA , kuis talkshow, serta uang
kaget untuk beberapa segmen. Setelah konsep acara secara garis besar
sudah didapat, kemudian kreatif lanjut melakukan rapat untuk penentuan

8
konsep bahan siar melipusi VT program, logo, id”s program, id,s stasion,
chargen, chargen, running text, layout, dan juga background. Untuk tahap
berikutnya yaitu penulis sebagai kreatif melakukan rapat rutin untuk
membahas ide terkait pendukung program seperti homeband, dan ilm.
Dalam produksi kali ini penulis diberi tanggung jawab sebagai perwakilan
kelompok untuk membuat id‟ stasion bersama kelompok lain, pada tahap
pra produksi rapat dilakukan bersama tim teknik serta kreatif masing –
masing perwakilan kelompok, untuk mennentukan ide dari id‟s
stasion. Salah satu tanggung jawab tim kreatif setelah melakukan rapat
intern adalah melakukan brain storming pada saat rapat gabungan, disini
tim kratif memaparkan bagaimana konsep kasaran dari program tersebut.
 Pelaksanaan atau prosuksi
Pada tahap produksi ini merupakan tahap dari eksekusi dari setiap konsep
yang sudah dibuat sebelumnya. Persiapan mulai dari pembuatan naskah
ILM dan juga taping. Talent duntuk pembuatan ILM kali ini adalah 6 orang
karena produksi masih dilakuakn secara online maka setiap talent hanya
mengirim rekaman suara kepada tim kreatif. Pada tahap ini juag dilakukan
take untuk vt promosi. Selain itu ppada tahap ini penulis sebagai tim kreatif
juga melakukan preview hasil editing setelah proses editing bahan siar
diaman dalam hal ini tim kreatif bekerja sama dengan tim teknik tim
kreatif bertanggungjawab untuk melakukan preview hasil editing
sebelum diperlihatkan pada producer. Karena sebagai pembuat content,
tim kreatif harus memastikan bahwa hasil bahan sesuai dengan
perencanaan awal.
Setelah proses produksi bahan siar selesai kemudian proses produksi
berupa live streaming on air dilaksanakan pada tanggal 23 September
2021. Disini penulis diberi tanggung jawab untuk menjadi MUA dan
bertanggung jawab atas breakdown wardrobe dan property serta make

9
up. Artinya, tim kreatif juga bertugas untuk membuat list wardrobe
(pakaian), serta make up (tata rias) presenter radio.
Sebelum melakukan on air dalam kelompok penulis telah melakukan
beberapa kali rehearsal. Dalam rehearsal ini sekaligus menjadi ajang
penulis untuk merevisi setiap bahan siar yang ditampilkan, revisi ini
dilakukan guna menyesuaikan konsep awal dari tim kreatif . Selain
mengonsepkan acara tim kreatif juga bertugas sebagai sosial media
manager dalam kelompok. Jadi untuk segmen interaktif yang
mengharuskan adanya interaksi dengan audiens disini tim kreatifmembuat
kolom pertanyaan pada instagram sealigus tim kreatif memilih pertanyaan
untuk dibahas bersama presenter dan juga narasumber.
 Pasca produksi atau evaluasi
Setelah selesai syuting tentunya yang paling utama adalah melakukan
evaluasi. Mereview pada saat , bagaimana kordinasi tim pada saat
melakukan produksi, apa saja kekurangan yang harus diperbaiki dan
apa saja yang harus dipertahankan oleh tim pada saat bekerja. Evaluasi
sangat penting dilakukan untuk menjadikan kerja tim semakin baik
kedepannya. Selain evaluasi ada tiga hal penting yang termasuk kedala
tahap. Selain evalusi mandiri, evaluasi juga dilakukan bersama dosen
pembimbing. Pada praktik kali ini kelompok 3 atau kelompok penulis
mendapat apresiasi yang cukup banyak dari dosen pembimbing.

1
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Praktik talkshow radio ini mampu memberikan pengalaman baru terutama
pada bidang produksi. Dengan adanya Pratik produksi talkshow radio ini
bisa membantu dalam memahami konsep produksi terutama pada talkshow
radio. Produksi ini juga berhasil mengasah kemampuan mahasiswa
pemberitaan dalam merencanakan, mencari ide, mengolah, dan produksi
talkshow yang aktual, faktual, penting, dan menarik sehingga dapat
memikat penonton. Selain itu juga produksi ini juga telah mengajarkan
bagaimana membuat desain program dan produksi yang baik dan matang,
menentukan segmentasi penonton, serta menuangkan ide kedalam produksi
sehingga memberikan pengalaman bagaimana rasanya ketika bekerja di
dunia broadcast yang sebenarnya. Dalam produksi kali ini juga
mengajarkan bagaimana bekerja sama dengan tim. Dan bagaimana
bertanggung jawab terhadap jobdesk yang diberikan kepada penulis.
B. Saran
Untuk kedepannya dalam melakukan produksi talkshow diharapkan
mahasiswa/i program studi manajemen berita menerapkan apa saja yang
telah dipelajari dalam mata kuliah praktik produksi talkshow radio. Dalam
melakukan kegiatan produksi juga kedepannya diharapkan bisa bekerja
dalam tim lebih baik lagi.
Produksi ini masih banyak kekurangan dan kelebihan baik dari proses
produksi, editing hingga on air. Selain itu dalam melakukan produksi
talkshow kita mahasiswa/i program studi manajemen berita masih jauh dari
kata sempurna dan masih banyak kekurangan untuk itu diharapkan dosen
pembimbing selalu memberikan kritikan yang membangun kedepannya.

1
DAFTAR PUSTAKA

Effendy, Onong Uchjana. 2000. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT.
Remaja Rosda Karya.

Paul Roberts. The International Journal of Evidence & Proof. Mar 1999. Diakses
pada 10 Juli 2019 pada pukul 21.00

Sartono, Sri (2008) Teknik penyiaran dan produksi program televisi radio dan film
jilid 1. Departemen Pendidikan Nasional.

Masduki. (2001). Jurnalisme Radio ; Menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar.


Lkis Pelangi Aksara.

Hakim, Lukman. Prinsip-Prinsip Tim Kreatif. Surakarta: Erlangga: 2012.

1
LAMPIRAN

PRODUCTION BOOK

1
Praktik Talkshow Radio

Disusun oleh:

KELOMPOK 3

Atma Izzadin 01918143892

A Husaima 01918143893

Adhisty Velia Putri 01918143896

Annisa Ayu Tirtanagari 01918143899

Chella Defa Anjelina 01918143904

Dian Adhe Rinata 01918143910

Erlia Ari Yulisnawati 01918143920

Brigita Devin Vania 01918143923

Irfan Hanafi 019181441208

Naufal Fadhilah Septiawan 019181441217

Juan Pratama Yudha 019181441271


Attadarik Umar Faras 019181441280

MANAJEMEN PRODUKSI BERITA / SEMESTER IV


JURUSAN PENYIARAN

SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA “MMTC” YOGYAKARTA

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah – Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan Production Book Praktik Produksi
Talkshow Radio. Penulis menyampaikan terima kasih kepada dosen
pembimbing yang selalu membimbing mahasiswa dan apresiasi sebesar-
besarnya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam Praktik Produksi
Talkshow Radio ini.
Production Book Praktik Produksi Talkshow Radio ini disusun
sebagai kewajiban untuk melengkapi tugas sebagai tim produksi. Pada
Praktik Produksi Talkshow Radio ini kelompok penulis mendatangkan
narasumber-narasumber yang ahli pada bidangnya dengan topik pro
kontra Urgensi RUU KUP.
Dalam penulisan Production Book ini, penulis menyadari bahwa
masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis berharap
semoga Production Book ini diterima dengan sebaik-baiknya, dan
apabila ada kekurangan dan kesalahan kata, kami mohon kritik serta
saran yang membangun demi perbaikan kedepannya. Terimakasih.

Produser

Brigita Devin Vania

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................ii

LEMBAR PERSETUJUAN...............................................................v

BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................1
B. Deskripsi Program.........................................................2
C. Tujuan Program.............................................................2
D. Manfaat..........................................................................2

BAB II PELAKSANAAN PRODUKSI..............................................4

A. Desain Program Acara................................................4


1. Nama Stasiun Radio.....................................................................4
2. Nama Program Acara...................................................................4
3. Sapaan Pendengar...................................................................4
4. Tagline....................................................................................4
5. Format Acara..........................................................................4
6. Sub Format....................................................................................4
7. Durasi............................................................................................4
8. Frekuensi Penyiaran................................................................4
9. Target Khalayak......................................................................4
10. Karakteristik Geografis...........................................................4
11. Karakteristik Produksi............................................................4
12. Format Siaran.........................................................................4
B. Desain Produksi Acara................................................5
1. Judul Acara.............................................................................5
2. Materi 5
3. Segmentasi Materi........................................................................5
4. Waktu Penyiaran.....................................................................7

5. Narasumber/Pengisi Acara......................................................7
1
6. Kerabat Kerja..........................................................................8
7. Peralatan yang diperlukan.......................................................8
8. Anggaran Produksi.................................................................9
9. Jadwal Produksi......................................................................9
10. Sinopsis...................................................................................9
11. Blok Diagram.......................................................................11
12. Floor Plan.............................................................................12
13. Field Plan..............................................................................17
14. Rundown...............................................................................17
15. Treatment..............................................................................17
16. Kebijakan Redaksi................................................................17
17. Hasi Rapat Redaksi...............................................................17
18. Hasil Kerja Tim Riset...........................................................17
19. Perencanaan Reporter...........................................................17
20. Naskah Presenter..................................................................17
21. Naskah ILM..........................................................................17
22. Tata Artistik..........................................................................17
23. Logo Program.......................................................................17
C. Proses Produksi Acara..............................................18

BAB III PENUTUP...........................................................................22


A. Kesimpulan.....................................................................22
B. Saran................................................................................22
C. Evaluasi...........................................................................22

LAMPIRAN.......................................................................................24
A. Rundown..........................................................................24
B. Treatment....................................................................29
C. Kebijakan Redaksi......................................................33
D. Hasil Rapat Redaksi....................................................36
E. Hasil Kerja Tim Riset..................................................44
F. Perencanaan Reporter..................................................50
G. Alur Wawancara...............................................................51

H. Naskah Presenter..............................................................53

1
I. Naskah ILM................................................................75
J. Hasil Kerja Tim Artistik..............................................76

1
LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal Praktik Produksi Talkshow Radio ini dibuat sebagai


kewajiban untuk melengkapi tugas praktik mahasiswa Jurusan Penyiaran
Progam Studi Manajemen Produksi Berita sekolah tinggi multi media MMTC
Yogyakarta semester IV. Telah diajukan dan disetujui oleh:

Menyetujui

Ketua Progam Studi


Produser Manajemen Produksi Pemberitaan

Drs.Basirun,MP.d
Brigita Devin Vania
NIP.196111061990031004
NIM. 01918143923

Mengetahui

Ketua JurusanPenyiaran

Ari Mintarti,SPT.,M.SN
NIP. 196601211994032001

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di tengah situasi pandemi, segala macam kegiatan jurnalisme
dilakukan secara online karena diwajibkan untuk mengikuti protokol
kesehatan. Sehingga format siaran yang seharusnya bisa dilakukan di satu
lokasi saat ini harus dilakukan di lokasi yang berbeda – beda. Hal tersebut
membuat segala kegiatan penyiaran harus bisa beradaptasi dengan situasi
sekarang.

Penyiaran radio sebagai salah satu bentuk media massa yang


menyajikan informasi secara audio. Radio dapat menyiarkan berita dengan
berbagai format penyajian dan kreativitas tetapi tetap sesuai dengan nilai
berita yaitu, aktual, penting, dan dll. Dengan kemajuan era digital siaran
radio saat ini berbasis siaran langsung di Youtube dengan penyajian radio
visual.

Dalam proses produksinya sendiri pasti membutuhkan sumber daya


manusia atau yang biasa dikenal sebagai tim produksi. Di dalam tim
produksi talkshow radio terdapat beberapa jobdesk, seperti Produser,
Asisten Produser, Pengarah Acara, Presenter, Reporter, Editor Visual,
Editor Video, Kreatif, Technical Director, Streamer, dan Audioman.
Dibutuhkan kerjasama yang baik dalam tim agar, program talkshow dapat
berjalan dengan lancar.

Selain itu, tema atau judul sebuah talkshow radio juga penting, agar
dapat menarik audience untuk mendengarkan. Apalagi, jika tema tersebut
sedang menjadi perbincangan publik. Oleh karena itu, program talkshow
Retorika mengangkat judul “RUU KUP, Solusi atau Distorsi?”. Yang
tengah menjadi sorotan publik, terlebih pada masa pandemi saat ini.
Sehingga muncul banyak sekali pro dan kontra mengenai pembahasan
RUU KUP tersebut. Melalui talkshow radio ini diharapkan menghasilkan

1
solusi dan memberikan pemahaman lebih dalam terkait polemik tersebut.

B. Deskripsi Program
Program Talkshow Berita dengan judul acara Retorika akan
mengangkat topik ekonomi yang aktual dan penting. Topik yang
disajikan akan dibahas oleh 3 narasumber kompeten di bidangnya dan
dipandu oleh seorang Presenter. Retorika disiarkan secara langsung di
Youtube dan Instagram Evocative Media pada Senin, 13 September
2021 pukul 13.00-14.00 WIB. Seluruh kegiatan pengumpulan data
dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

C. Tujuan Program
1. Melaksanakan Praktik Produksi Gabungan

2. Menyajikan sebuah karya berupa produksi program Talkshow Radio

3. Menyajikan informasi yang aktual dan penting bagi pendengar


4. Melatih tanggung jawab tim produksi dalam melakukan perannya

5. Melatih skill mencari data dan informasi yang diperlukan untuk


topik talkshow
6. Melatih kerja sama tim
7. Mampu menghasilkan laporan yang sesuai dengan standar jurnalistik
diIndonesia.

D. Manfaat
Manfaat bagi masyarakat :

8. Memberikan informasi dari berbagai daerah yang belum


diketahui masyarakat secara luas.
9. Mengaspirasikan pendapat dan opini khalayak massa yang juga
berpotensi sebagai ahli, saksi maupun pengamat pada saat
sebuah fenomena atau peristiwa yang sedang mencuat

Manfaat bagi lembaga pendidikan :

1
1. Sebagai sarana tolak ukur keberhasilan lembaga pendidikan
dalamproses mendidik mahasiswa.
2. Menjadi bahan referensi dan pembelajaran bagi mahasiswa
SekolahTinggi Multi Media Yogyakarta.
3. Menjadi arsip laporan praktek pembuatan program berita bagi
lembaga.

Manfaat untuk pencipta :

1. Sebagai sarana pembelajaran mahasiswa.

2. Sebagai sarana evaluasi terhadap kemampuan diri setiap


mahasiswa.

3. Sebagai dokumentasi yang bisa berguna untuk masa yang


akandatang.

3
BAB II

DESAIN PROGRAM DAN DESAIN PRODUKSI

A. Desain Program Acara


1. Nama Stasiun Radio : Evocative Radio

2. Nama Program Acara : Retorika

3. Sapaan Pendengar : Evoners

4. Tagline : Evocate Our Creativity – Dinamika Dibalik


Fakta

5. Format Acara : Talkshow Radio Visual

6. Sub format : Reportase, Vox Pop, Interview, Interaktif,


Music Schow

7. Durasi : 60 Menit/ 1 Jam

8. Frekuensi Penyiaran : 104.7 FM

9. Target khalayak

1) Jam Tayang : 13.00 – 14.00 WIB

2) Jenis Kelamin : Pria – Wanita

3) Usia : 18 – 40 tahun

4) Pendidikan : Semua Kalangan

5) Kelas Stasiun : Kelas B (golongan tengah masyarakat yang


berpenghasilan 3-5 juta rupiah)

1
10. Karakteristik geografis : Seluruh Indonesia (Nasional)

11. Karakteristik Produksi : Indoor, Online, Live Streaming

12. Format siaran : News & Talk

B. Desain Produksi Acara


1. Judul Acara : Retorika
2. Materi : Retorika merupakan program talkshow radio
visual yang memiliki bahasan mengenai
fenomena – fenomena ekonomi yang aktual dan
penting. Dan kali ini topik yang akan disajikan
mengenai “RUU KUP, Solusi atau Distorsi”.
Program ini menyajikan perbincangan antara
narasumber pro-kontra-netral, yang akan
memberikan argumentasinya masing – masing.

3. Segmentasi Materi

a. Format Stasiun : News & Talk

b. Konsep Acara

- Talkshow berjudul “RUU KUP, Solusi atau Distorsi” dengan


sub angle :

1. Polemik Perencanaan RUU KUP

2. Jaminan dan Keadilan Penerapan PPN Multitarif


3. Dampak Pengenaan PPN Sekolah dan Sembako

4. Strategi Pemulihan Ekonomi Tanpa PPN

- Narasumber :

1. Pro : Fajry Akbar – Research Manager at Center for


Indonesia Taxation Analysis (CITA)

2. Kontra :Rusli Abdullah – Researcher at Institute For


Development of Economics and Finance (INDEF)

3. Netral : Listya Endang Artiani, S.E., M.Si – Dosen


Fakultas Bisnis dan Ekonomi Universitas Islam Indonesia

- Reportase :
Reportase bertajuk “Menalar Rencana Penerapan PPN Pada
Sembako ” dikemas dengan format penyajian reportase live
cross dan akan ditayangkan dari Yogyakarta.

- List Lagu Home Band :

1. Jingle Program Retorika

2. Negara Lucu - Enau

3. Mafia Hukum – Navicula

4. Pasar Bisa Diciptakan – Efek Rumah Kaca

5. Argumensi Dimensi – Fourtwnty

- Vox Pop :
Vox Pop akan menghadirkan 3-5 narasumber yang memberikan
pendapat mengenai “Setuju atau tidak dengan RUU KUP
penerapan PPN Sembako dan Sekolah?”

- Interaktif Bersama Homeband


Sub format ini ditambahkan untuk mendapatkan interaksi antara
presenter dengan homeband, sehingga menambah sudut pandang
dan pendapat dari berbagai kalangan pihak mengenai topik yang
tengah menjadi pembahasan.

- Iklan Layanan Masyarakat

1. Ayo Bayar Pajak

2. Mari Menabung, Mari Beruntung

3. Pajak Untuk Kesejahteraan

- Membaca Komentar Pendengar


Membacakan komentar pendengar akan dilakukan pada segmen
4/terakhir yang merupakan bentuk interaktif pendengar dengan
host dan narasumber. Komentar pendengar ini diambil dari
kolom komentar Instagram dan live chat Youtube saat on air.
Komentar yang dibacakan adalah komentar yang sesuai dengan
topik pembahasan talkshow dan tidak mengandung unsur
SARA. Jumlah komentar yang dibacakan sebnayak 3 komentar.

- Kuis
Kuis adalah bentuk promosi talkshow untuk menarik pendengar.
Pertanyaan kuis sudah diunggah pada Instagram
@evocativemedia_ dan diumumkan pemenangnya pada segmen
empat/terakhir. Pemenang menjawab pertanyaan kuis melalui
kolom komentar Instagram dan 2 pendengar yang menjawab
dengan cepat dan tepat akan mendapatkan uang tunai.

- Uang Kaget Retorika


Sub format QR Code dan link berhadiah ini ditambakan sebagai
selingan segmen 3 dan 4 agar talkshow menjadi lebih menarik
banyak audience/viewers. Bagi audience yang men - scan atau
men - klik QR Code dan link akan otomatis mendapat uang
tunai.

4. Waktu Penyiaran : Senin, 13 September 2021 (13.00 –


14.00 WIB)

5. Narasumber/Pengisi Acara

 Pro : Fajry Akbar – Research Manajer CITA (Center of


Indonesia Taxation Analysis)

 Kontra :Rusli Abdulloh – Researcher INDEF (Institute for


Development of Economics and Finance)

 Netra :Listya Endang Artiani – Dosen Fakultas Bisnis Dan


Ekonomika UII

 Narasumber Vox Pop :

- Ust. Hamdan – Kepala Sekolah SMA Thariq Bin Ziyad

- Aini Hartiati – Ibu Rumah Tangga

- Irma Mustafa – Ibu Rumah Tangga

- Sulistyono – Pengusaha Kopi

- Priagung Pinilih – Pengusaha Nasi Kebuli

 Narasumber Reportase :

- Ibu Atik – Konsumen Sembako

 The Octave Homeband


6. Kerabat Kerja

No Nama Jabatan
1 Produser
Brigita Devin Vania

2 Unit Manager
A Husaima
Asisten Produser
3 Atma Izzadin Pengarah Acara
4 Annisa Ayu Tirtanagari Research
5 Adhisty Velia Putri
Kreatif
6 Erlia Ari Yulisnawati
7 Dian Adhe Rinata Reporter
8 Chella Defa Anjelina Presenter
Technical Director
9 Attadarik Umar Faras
Streamer Youtube
10 Naufal Fadhillah Septiawan
Editor Visual
11 Juan Pratama Yudha
Editor Audio
12 Irfan Hanafi
Streamer Instagram

7. Peralatan yang diperlukan

No Nama Alat Jumlah


1 Microphone 1 buah
2 Stand Microphone 1 buah
3 Headphone 2 buah
4 Laptop 3 buah
5 Kamera 2 buah
6 Audio Mixer 1 buah
7 Sound Card 1 buah
8 Video Capture / Video Mixer 1 buah
9 Lighting 2 buah
10 Internet 3 buah
11 Keperluan Artistik 8 buah
12 Keperluan Homeband 3 buah

8. Anggaran Produksi
BIAYA
NO KEPERLUAN KUANTITA JUMLAH
S SATUAN
1 Artistik 1 Rp 82.600,- Rp 82.600,-
2 Alat Teknik 1 Rp Rp
128.000,- 128.000,-
3 Homeband 2 Rp Rp
100.000,- 200.000,-
4 Narasumber 3 Rp Rp
100.000,- 300.000,-
5 Hadiah Kuis 2 Rp 20.000,- Rp 40.000,-
6 Uang Kaget 2 Rp 10.000,- Rp 20.000,-
7 Internet 1 Rp 49.000,- Rp 49.000,-
TOTAL Rp
819.600,-

9. Jadwal Produksi
AGUSTUS
SEN SEL RAB KAM JUM SAB MIN
2 3 4 5 6 7 8
DEADLINE
MENENTU RAPAT
KAN ALL
NAMA CREW
PEMBAGI STASIUN DEAD
AN DAN LINE MEMB
KELOMP PROGRA TOPIK AHAS
OK + M + YANG KONSE
PENENTU TAGLINE DIAN P
AN + SAPAAN GKAT AWAL
JOBDESK PENGGEM +
AR + PEMB
COLOR AGIAN
PALLATE TUGAS

9 10 11 12 13 14 15
DEAD
LINE
RISET
KONSUL PENCA RISET DATA
DATA
TASI IDE RIAN MENGHUBUNGI MATERI DAN
MATE
TOPIK NARAS NARASUMBER DATA
RI
ANGLE UMBER NARASUMBER
DAN
DATA
NARA
SUMB
ER
DEADLI
NE
DESAIN
BAHAN
SIARAN
(LOGO
STASIU DEADL
N, INE TAKE
LOGO NASKA REPO
PROGR H RTAS
AM, REPOR E
LOWER TASE
THIRD,
IDS
STATIO
N&
PROGR
AM)
16 17 18 19 20 21 22
DEADLI
NE
DEADL EDITI
TAKE RUNDO
INE NG
HOMEB WN & EDITING OFFLINE
PROP OFFLI
AND TREAT
OSAL NE
MENT
DEADL
I NE
SCRIPT
TALKS
HOW
23 24 25 26 27 28 29
BEDA
H
SCRIP
T,
PRESENTER TEST BACA SCRIPT & TREA
EDITING OFFLINE
LATIHAN TMEN
T,
DAN
RUND
OWN
30 31
REHEA
RSAL

SEPTEMBER
SEN SEL RAB KAM JUM SAB MIN
1 2 3 4 5
DEADLINE
PRODBOOK
6 7 8 9 10 11 12
QUALITY
CONTROL
13
ON AIR!!!

10. Sinopsis
Kategori Acara Informasi
Format Talkshow
Mata Acara Retorika
Durasi 60 Menit / 1 jam
Produser Brigita Devin
Vania
Host Chella Defa
Anjelina
SINOPSIS Narasumber 1. Fajry Akbar
“RETORIKA” 2. Rusli Abdulloh
TALKSHOW RADIO 3.Listya
Endang
Artiani
Program Talkshow Radio “RETORIKA” mengangkat ide
Ekonomi dengan judul “Polemik RUU KUP Sembako dan Sekolah”.
RETORIKA tayang pada Senin, 13 September 2021 pukul 13.00-13.58
WIB secara live streaming di Youtube. RETORIKA terdiri dari 4
segmen dengan rincian pembahasan yaitu :
1. Polemik Perencanaan RUU KUP Sembako Sekolah
2. Jaminan Penerapan Pajak Multitarif
3. Keadilan Penerapan Pajak Multitarif
4. Strategi Pemulihan Ekonomi Tanpa PPN
Sebagai bentuk interaktif, RETORIKA membuka sesi QnA
(Question and Answer) dimana akan ada question box di Instagram dan
host akan membacakan pertanyaan terpilih. RETORIKA juga
mengadakan kuis untuk menarik pendengar dan 2 pemenang akan
mendapatkan hadiah berupa uang tunai serta diadakan QR Code
Doorprize atau Uang Kaget Retorika. RETORIKA juga akan
menyajikan reportase dan vox pop yang bertujuan untuk memperkuat
data

11. Blok Diagram


12. Floor Plan
FLOOR PLAN AUOIO ON AIR
NARASUMBER NARASUMBER

HOS1 NARASUMBER

Talent
FLOOR PLAN VIDEO ON AIR

U11'Ek1hS:tULbH U1Sf'1'U3C1OL£H
Cajon Vokal / 1 t

Suiviber suara FLOOR PLAN AUDIO HOML BAND

Dynamic Mic
Talent FLOOR PLAN VIDEO HOME BAND

DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

Camera
IRFAN HANAfI ATTADARIK UMAR F. ATTADARIK UMAR F.
13. Field Plan
14. Rundown : Terlampir

15. Treatment : Terlampir

16. Kebijakan Redaksi : Terlampir

17. Hasil Rapat Redaksi : Terlampir

18. Hasil Kerja Tim Riset : Terlampir

19. Perencanaan Reporter : Terlampir

20. Naskah ILM : Terlampir

21. Tata Artistik : Terlampir

22. Logo Program : Terlampir


C. Proses Produksi Acara
1. Pra Produksi
Pada tahap pra produksi ini seluruh kru produksi bertanggungjawab
dengan jobdesk masing – masing, dan produser mengkoordinir seluruh
progress kerja seperti mempersiapkan bahan – bahan/aset siaran, meliputi
desain visual, desai audio, homeband, reportase, kelengkapan sub format
talkshow, pencarian narasumber, hingga materi talkshow.
2 Agustus 2021 Pembagian kelompok bersama teman – teman sekelas
dan penentuan jobdesk sesuai dengan kemampuan atau keahlian yang
dimiliki oleh masing – masing anggota kelompok. Selanjutnya
menetapkan timetable sebagai acuan waktu untuk proses produksi.
3 Agustus 2021 Tim kreatif menentukan nama stasiun dan nama
program setiap kelompok. Serta menentukan tagline stasiun.
7 Agustus 2021 Rapat all crew kelompok 3 menentukan konsep awal
dan topik yang akan diangkat untuk tema talkshow. Selanjutnya,
pembagian tugas secara detail setiap jobdesk.
8 Agustus 2021 Tim riset mencari data mengenai topik yang akan
diangkat melalui media online dan mengumpulkan hasil riset tersebut
kepada produser serta presenter untuk disusun menjadi bahan
pertanyaan.
9 Agustus 2021 Konsultasi dan presentasi Ide, topik, angle, sub angle
dan narasumber untuk on air talkshow kepada dosen pembimbing untuk
mendapatkan koreksi dan saran.
10 Agustus 2021 Tim riset mencari kontak narasumber yang akan
dihubungi, serta mencari data narasumber dan data topik yang akan
menjadi materi yang digunakan oleh presenter pada on air talkshow
Retorika.
14 Agustus 2021 Rapat membahas mengenai narasumber yang akan
dihubungi, konsep talkshow dan desain bahan siaran seperti logo
stasiun, logo program, lower third, id‟s station dan id‟s program, serta
layout.
18 Agustus 2021 Editor menyampaikan hasil edit logo kepada seluruh
kru kelompok 3 untuk meminta koreksi dan saran, setelah mendapatkan
koreksi editor segera melakukan revisi logo program.
Melakukan wawancara vox pop melalui zoom meeting mengenai
pertanyaan “Setuju atau tidak dengan RUU KUP penerapan PPN
Sembako dan Sekolah?” bersama Kepala Sekolah SMAIT Thariq Bin
Zayid Bekasi yaitu Ustad Hamdan.
19 Agustus 2021 Presentasi bimbingan sektoral memaparkan
pertanggungjawaban masing – masing jobdesk kepada dosen
pembimbing.
20 Agustus 2021 Reporter mencari data dibantu dengan anggota
kelompok dalam pencarian ide, topik, angle dan data awal. Selanjutnya
menyusun naskah reportase.
21 Agustus 2021 Melakukan take Video Teaser Talkshow Retorika dan
Presenter, serta mengambil foto presenter untuk digunakan pada poster.
23 Agustus 2021 Melakukan latihan mandiri bersama semua anggota
secara online dengan beberapa bahan siar atau aset siaran yang sudah
jadi, dan streamer mencoba streaming dengan akun Youtube pribadi.
25 Agustus 2021 Reporter melakukan take reportase Live On Tape di
salah satu Supermarket di daerah sleman, Yogyakarta. Tentunya
kegiatan ini dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
26 Agustus 2021 Memastikan semua narasumber dapat hadir dalam
program talkshow dan setelah dikonfirmasi ketiga narasumber bersedia
untuk hadir.
29 Agustus 2021 Melakukan latihan mandiri sebelum gladi kotor
dengan seluruh anggota, via zoom meeting dan streaming dengan akun
youtube pribadi.
30 Agustus 2021 Melaksanakan gladi kotor sesuai dengan jadwal yang
sudah ditentukan oleh dosen pembimbing. Gladi kotor menggunakan
aset siaran yang hampir sempurna, dan dekorasi ruangan presenter yang
sudah disetting sesuai dengan konsep/desain artistik.
3 September 2021 melakukan meeting bersama narasumber dari pihak
netral Ibu Listya Endang Artiani – Dosen Fakultas Bisnis dan
Ekonomika Universitas Islam Indonesia, untuk membahas sedikit
mengenai topik, rundow, serta teknis pada Talkshow Retorika.
4 September 2021 Melakukan wawancara mengenai topik bersama
narasumber dari pihak kontra Bapak Ahmad Heri Firdaus – Peneliti at
Institute for Development of Economics and Finance, wawancara ini
dilakukan untuk mendapat data tambahan.
6 September 2021 Latihan mandiri untuk melakukan alat teknik seperti
mic, kamera hp, dan laptop yang digunakan untuk on air.
8 September 2021 Melakukan meeting bersama narasumber dari pihak
kontra yaitu Bapak Rusli Abdullah untuk membahas sedikit mengenai
topik, rundown, serta teknis dalam talkshow.
Pada hari itu juga narasumber pro yaitu Bapak Hestu Yoga Saksama –
Direktur Peraturan Perpajakan I Direktorat Jenderal Pajak, mengabari
bahwa beliau berhalangan untuk hadir pada talkshow tanggal 13
September karna ada rapat kerja bersama DPR mengenai RUU KUP,
lalu beliau memberikan kontak Bapak Neilmaldrin Noor – Direktur
Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal
Pajak untuk dijadikan sebagai pengganti. Namun, setelah kami hubungi
bapak Noor juga memiliki raker yang sama seperti pak Hestu yaitu rapat
bersama DPR. Selanjutnya semua anggota memutuskan untuk
menggunakan plan b yaitu merekam wawancara bersama bapak noor
mengenai topik, namun beliau mengatakan bahwa topik RUU KUP ini
belum bisa di angkat ke publik, oleh karena itu kami tidak bisa
menjalankan plan b dan akhirnya mencari narasumber lain.
10 September 2021 Sudah mendapat konfirmasi dari narasumber pro
yaitu Bapak Fajry Akbar – Research Manager Center for Indonesia
Taxation Analysis (CITA), beliau dapat hadir menjadi narasumber pada
tanggal 13 September. Setelah itu pada siang harinya, kelompok
kembali melakukan latihan mandiri bersama dengan salah satu personil
Homeband The Octave yang menjadi pengisi acara Talkshow Retorika.
12 September 2021 Melakukan latihan mandiri untuk yang terakhir
kalinya guna memantabkan visual, audio baik dari presenter maupun
dari streamer, serta memastikan seluruh bahan siar sudah selesai.

2. Produksi
Pada tahap produksi ini adalah tahap untuk merealisasikan seluruh
bahan yang telah disiapkan yaitu On Air secara Live Streaming di Youtube
dan Instagram Evocativemedia.
13 September 2021 Hari – H On Air Talkshow Retorika. Semua
peralatan teknik dan artistik disetting untuk kebutuhan on air. Namun
sebelum acara dimulai semua anggota kelompok dan narasumber
berkumpul melalui zoom meeting untuk briefing dan berdoa bersama.
Presenter, Streamer, dan Program Director lah yang mempunyai andil
paling besar dalam on air, dengan melakukan koordinasi menggunakan
call wa.
Streaming Talkshow Retorika ditayangkan di Youtube dan Instagram
Evocative Media.
3. Pasca Produksi
Tahap pra produksi ini dilakukan setelah melakukan on air, tujuannya
untuk mengkoreksi out put On Air.
13 September 2021 Evaluasi On Air Talkshow Retorika bersama dosen
pembimbing. Untuk mendapatkan kritik dan saran yang bisa dijadikan
pembelajaran serta tolak ukur untuk praktik selanjutnya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam praktik Produksi Talksho Radio Visual ini mahasiswa dilatih untuk
memproduksi suatu program talkshow mengenai polemik yang sedang terjadi
di tengah masyarakat. Oleh karena itu kerjasama antara anggota tim baik dari
Manarita maupun Matekstosi sangat dibutuhkan.
Melalui praktik Produksi Reportase Radio ini juga mahasiswa dilatih
untuk bertanggung jawab terhadap tugas masing – masing, meskipunditengah
pandemi koordinasi satu sama lain tetap bisa dilakukan secara daring yaitu
melalui zoom meeting dan google meet. Dan selama proses produksi seluruh
anggota kru Retorika telah menerapkan protokol kesehatan.

B. Saran
Setelah melaksanakan praktik mahasiswa/i supaya bisa mengerti
mengenai proses yang harus dilakukan dalam memproduksi suatu program
talkshow baik dari pra produksi, produksi, hingga pasca produksi. Tidak
melupakan prinsip – prinsip siaran radio meskipun saat ini format yang
ditayangkan juga menggunakan visual, tetap harus menjaga karakteristik atau
ciri khas siaran radio.

C. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kendala yang dialami selama
produksi baik secara teknis maupun non teknis, dan diharapkan melalui
evaluasi ini, penulis dapat melakukan produksi yang lebih baik di kemudian
hari.
Evaluasi yang ingin disampaikan yaitu:
1. Diharapkan segala aset dan bahan siar tidak melupakan format radio,
seperti mengutamakan audionya.
2. Komunikasi antar kru produksi dapat lebih baik.
3. Narasumber pro diharapkan dari pihak yang membuat kebijakan.
4. Pemilihan dan penyusunan kata dinaskahreporter lebih diperhatikan lagi.
5. Diharapkan komunikasi antar mahasiswa dengan dosen dapat lebih baik
dan jelas.
LAMPIRAN
A. Rundown

No. BROADCAST CAM KETERANGA DUR SOURCE


TIME MODE N Audio Visual Chargen

1 All Crew
Standby
2 Audio Standby
3 Visual Standby
4 Streaming
Standby
5 All Crew Silent
6 Streaming On
Air
7 Sampul 10‟ Music VTR
Praktik
Gabungan
(countdown)

Segmen 1
8 13.00.00 - Id‟s Station 10” VTR VTR
13.00.10
9 13.00.10 - Id‟s Program 15” Homeband VTR
13.00.25 : Navicula
- Mafia
Hukum

10 13.00.25 - Homeband : The 20” Homeband Homeband Chargen


13.00.45 Octave Band - : Navicula - : The Homeband :
Navicula - Mafia Mafia Octave The Octave
Hukum Hukum Band - Band
Navicula -
Mafia
Hukum
11 13.00.45 - MS Opening Program 1‟15” Mic Virtual Chargen
13.02.00 Presenter Topik Program Presenter Layout Presenter :
Polemik Chella Defa Chella Defa -
Perencanaan Presenter
RUU KUP

12 13.02.00 - Teaser video 2‟ VTR VTR Chargen


13.04.00 Angle/Topik/J
udul :
13 13.04.00 - MS Pengenalan 1‟30” Mic Virtual Chargen
13.05.30 Presenter narasumber Presenter Layout -Presenter :
& Chella Defa Chella Defa
Narasumb ● Narasum dan
er ber Pro : Hestu Narasumber ● Narasu
Yoga Saksama mber Pro :
● Narasum Hestu Yoga
ber Kontra: Saksama
Rusli Abdullah ● Narasu
● Narasum mber
ber Netral : Kontra: Rusli
Litya Endang Abdullah
Artiani ● Narasu
mber Netral
: Litya
Endang
Artiani

14 13.05.30 - MS Berbincang 9‟ Mic Virtual Chargen


13.14.30 Presenter dengan Presenter Layout -Presenter :
& narasumber Chella Defa Chella Defa
Narasumb dengan topik dan
er Polemik Narasumber ● Narasu
Perencanaan mber Pro :
RUU KUP Hestu Yoga
Saksama
● Narasu
mber
Kontra: Rusli
Abdullah
● Narasu
mber Netral
: Litya
Endang
Artiani

15 13.14.30 - MS Closing segmen 10” Mic Virtual Chargen


13.14.40 Presenter 1 Presenter Layout -Presenter :
Chella Defa Chella Defa

16 13.14.40 - Homeband : The 20” Homeband Homeband Chargen


13.15.00 Octave Band - : Jingle : The Homeband :
Jingle Octave The Octave
Band - Band
Jingle
17 13.15.00 - ILM 30” VTR VTR
13.15.30
Segmen 2
18 13.15.30 - Bumper 10” Homeband VTR
13.15.40 :
19 13.15.40 - Homeband : The 20” Homeband Homeband Chargen
13.16.00 Octave Band - : Jingle : The Homeband :
Jingle Octave The Octave
Band - Band
Jingle
20 13.16.00 - MS Pengantar Topik 1‟ Mic Virtual Chargen
13.17.00 Presenter Jaminan Dan Presenter Layout Presenter :
Keadilan Chella Defa Chella Defa -
Penerapan PPN Presenter
Multitarif
21 13.17.00 - Teaser video - 2‟ VTR VTR Chargen
13.19.00 Reportase Angle/Topik/J
Menalar Rencana udul :
Penerapan PPN
Pada Sembako
22 13.19.00 - MS Berbincang 9‟ Mic Virtual Chargen
13.28.00 Presenter dengan Presenter Layout -Presenter :
& narasumber Chella Defa Chella Defa
Narasumb dengan topik dan
er Jaminan Dan Narasumber ● Narasu
Keadilan mber Pro :
Penerapan PPN Hestu Yoga
Multitarif Saksama
● Narasu
mber
Kontra: Rusli
Abdullah
● Narasu
mber Netral
: Litya
Endang
Artiani

23 13.28.00 - MS Closing segmen 10” Mic Virtual Chargen


13.28.10 Presenter 2 Presenter Layout -Presenter :
Chella Defa Chella Defa

24 13.28.10 - Homeband : The 20” Homeband Homeband Chargen


13.28.30 Octave Band - : Fourtwnty : The Homeband :
Fourtwnty - - Octave The Octave
Argumentasi Argumentas Band - Band
Dimensi i Dimensi Fourtwnty -
Argumenta
si Dimensi
25 13.28.30 - ILM 30” VTR VTR
13.29.00
Segmen 3
26 13.29.00 - Bumper 10” Homeband VTR
13.29.10 :
27 13.29.10 - Homeband : The 20” Homeband Homeband Chargen
13.29.30 Octave Band - : Efek : The Homeband :
Efek Rumah Rumah Octave The Octave
Kaca - Pasar Bisa Kaca - Band - Band
diciptakan Pasar Bisa Efek
diciptakan Rumah
Kaca -
Pasar Bisa
diciptakan
28 13.29.30 - MS Pengantar Topik 1‟ Mic Virtual Chargen
13.30.30 Presenter Dampak Presenter Layout Presenter :
Pengenaan PPN Chella Defa Chella Defa -
Sekolah dan Presenter
Sembako
29 13.30.30 - Teaser video – 2‟ VTR VTR Chargen
13.32.30 Vox Pop Angle/Topik/J
udul :
30 13.32.30 - MS Berbincang 9‟ Mic Virtual Chargen
13.41.30 Presenter dengan Presenter Layout -Presenter :
& narasumber Chella Defa Chella Defa
Narasumb dengan topik dan
er Dampak Narasumber ● Narasu
Pengenaan Ppn mber Pro :
Sekolah dan Hestu Yoga
Sembako Saksama
● Narasu
mber
Kontra: Rusli
Abdullah
● Narasu
mber Netral
: Litya
Endang
Artiani

31 13.41.30 - MS Closing segmen 10” Mic Virtual Chargen


13.41.40 Presenter 3 Presenter Layout -Presenter :
Chella Defa Chella Defa

32 13.41.40 - Homeband : The 20” Homeband Homeband Chargen


13.42.00 Octave Band - : Jingle : The Homeband :
Jingle Octave The Octave
Band - Band
Jingle
33 13.42.00 - ILM 30” VTR VTR
13.42.30
Segmen 4
34 13.42.30 - Bumper 10” Homeband VTR
13.42.40 :
35 13.42.40 - Homeband : The 20” Homeband Homeband Chargen
13.43.00 Octave Band - : ingle : The Homeband :
Jingle Octave The Octave
Band - Band
Jingle
36 13.43.00 - MS Pengantar Topik 1‟ Mic Virtual Chargen
13.44.00 Presenter Strategi Presenter Layout Presenter :
Pemulihan Chella Defa Chella Defa -
Ekonomi Tanpa Presenter
PPN
37 13.44.00 - MS Berbincang 9‟ Mic Virtual Chargen
13.53.00 Presenter dengan Presenter Layout -Presenter :
& narasumber Chella Defa Chella Defa
Narasumb dengan topik dan
er Strategi Narasumber ● Narasu
Pemulihan mber Pro :
Ekonomi Tanpa Hestu Yoga
PPN
Saksama
● Narasu
mber
Kontra: Rusli
Abdullah
● Narasu
mber Netral
: Litya
Endang
Artiani

38 13.53.00 - MS Mengumumkan 30” Mic Virtual Chargen


13.53.30 Presenter Pemenang Quiz Presenter Layout Pemenang
Chella Defa Quiz
39 13.53.30 - MS Membacakan 1‟30” Mic Virtual Chargen
13.55.00 Presenter komentar Presenter Layout Komentar
pendengar Chella Defa pendengar
40 13.55.00 - MS Closing 3‟ Mic Virtual Chargen
13.58.00 Presenter Statement Presenter Layout -Presenter :
& Narasumber Chella Defa Chella Defa
Narasumb dan
er Narasumber ● Narasu
mber Pro :
Hestu Yoga
Saksama
● Narasu
mber
Kontra: Rusli
Abdullah
● Narasu
mber Netral
: Litya
Endang
Artiani

41 13.58.00 - MS Closing Program 1‟ Mic Virtual Chargen


13.59.00 Presenter Presenter Layout -Presenter :
Chella Defa Chella Defa

42 13.59.00 - Homeband : The 20” Homeband Homeband Chargen


13.59.20 Octave Band - : Enau - : The Homeband :
Enau - Negara Negara lucu Octave The Octave
lucu Band - Band
Enau -
Negara
lucu
43 13.59.20 - Credit 20” Homeband VTR
13.59.40 :
Total Durasi 59‟40”

B. Treatment
N AUDIO VISUAL DUR
O
1. All Crew Standby
2. Audio Standby
3. Visual Standby
4. Streaming Standby
5. All Crew Silent
6. Streaming On Air
7. Sampul Praktik Thumbnail 10‟
Gabungan (countdown)
(Thumbnail)
Segmen 1

8. Id‟s Station Id‟s Station 10”


9. Homeband lagu “Navicula - Id‟s Program 15”
Mafia Hukum”
10 Homeband lagu “Navicula - Homeband : The Octave 20”
. Mafia Hukum” Band
11 Opening Program Polemik Presenter : Chella 1‟15 ”
. Perencanaan RUU KUP
Presenter : Chella

12 Teaser video Playback video 2‟


.
13 Pengenalan narasumber Cue : Presenter dan 1‟30 ”
. ● Presenter : Chella Narasumber
● Narasumber Pro : SI :
Hestu Yoga Saksama ● Presenter : Chella
● Narasumber Kontra: ● Narasumber Pro :
Rusli Abdullah Hestu Yoga Saksama
● Narasumber Netral : ● Narasumber Kontra :
Litya Endang Artiani Rusli Abdullah
● Narasumber Netral :
Litya Endang Artiani
14 Berbincang dengan Cue : Polemik Perencanaan 9‟
. narasumber RUU KUP
● Presenter : Chella SI :
● Narasumber Pro : ● Presenter : Chella
Hestu Yoga Saksama ● Narasumber Pro :
● Narasumber Kontra: Hestu Yoga Saksama
Rusli Abdullah ● Narasumber Kontra:
● Narasumber Netral : Rusli Abdullah
Litya Endang Artiani ● Narasumber Netral :
Litya Endang Artiani

15 Closing segmen 1 Presenter : Chella 10”


. ● Presenter : Chella

16 Homeband lagu “Jingle” Homeband : The Octave 20”


. Band
ILM 30”
Segmen 2
19 Homeband lagu “Jingle” Bumper 10”
.
20 Homeband lagu “Jingle” Homeband : The Octave 20”
. Band
21 Pengantar Topik Jaminan Presenter : Chella 1‟
. Penerapan Pajak Multitarif
● Presenter : Chella

22 Teaser video Playback video 2‟


.
23. Berbincang dengan Cue : Jaminan Dan Keadilan 9‟
narasumber Penerapan PPN Multitarif
● Presenter : Chella SI :
● Narasumber Pro : ● Presenter : Chella
Hestu Yoga Saksama ● Narasumber Pro :
● Narasumber Kontra: Hestu Yoga Saksama
Rusli Abdullah ● Narasumber Kontra:
● Narasumber Netral : Rusli Abdullah
Litya Endang Artiani ● Narasumber Netral :
Litya Endang Artiani

24 Closing segmen 2 Presenter : Chella 10”
. Presenter : Chella
25 Fourtwnty - Argumentasi Homeband : The Octave 20”
. Dimensi Band
ILM 30”
Segmen 3
26 Efek Rumah Kaca - Pasar Bumper 10”
. Bisa diciptakan
27 Efek Rumah Kaca - Pasar Homeband : The Octave 20”
. Bisa diciptakan Band
28 Pengantar Topik Dampak Presenter : Chella 1‟
. Pengenaan Ppn Sekolah dan
Sembako
● Presenter : Chella
29 Teaser video Playback video 2‟
.
30 Berbincang dengan Cue : Dampak pengenaan ppn 9‟
. narasumber sekolah dan sembako
● Presenter : Chella SI :
● Narasumber Pro : ● Presenter : Chella
Hestu Yoga Saksama ● Narasumber Pro :
● Narasumber Kontra: Hestu Yoga Saksama
Rusli Abdullah ● Narasumber Kontra:
● Narasumber Netral : Rusli Abdullah
Litya Endang Artiani ● Narasumber Netral :
Litya Endang Artiani

31 Closing segmen 3 Presenter : Chella 10”


. Presenter : Chella
32 Homeband lagu “Jingle” Homeband : The Octave 20”
. Band
ILM 30”
Segmen 4
33 Homeband lagu “Jingle” Bumper 10”
.
34 Homeband lagu “Jingle” Homeband : The Octave 20”
. Band
35 Pengantar Topik Strategi Presenter : Chella 1‟
. Pemulihan Ekonomi Tanpa
PPN
Presenter : Chella
36 Berbincang dengan Cue : Strategi Pemulihan 9‟
. narasumber Ekonomi Tanpa PPN
● Presenter : Chella SI :
● Narasumber Pro : ● Presenter : Chella
Hestu Yoga Saksama ● Narasumber Pro :
● Narasumber Kontra: Hestu Yoga Saksama
Rusli Abdullah ● Narasumber Kontra:
● Narasumber Netral : Rusli Abdullah
Litya Endang Artiani ● Narasumber Netral :
Litya Endang Artiani
37 Mengumumkan Pemenang Presenter : Chella 30”
. Quiz
● Presenter : Chella

38 Membacakan komentar Presenter : Chella 1‟30 ”


. pendengar
● Presenter : Chella
39 Closing Statement Cue : Kesimpulan 3‟
. ● Narasumber Pro : SI :
Hestu Yoga Saksama ● Narasumber Pro :
● Narasumber Kontra: Hestu Yoga Saksama
Rusli Abdullah ● Narasumber Kontra:
● Narasumber Netral : Rusli Abdullah
Litya Endang Artiani ● Narasumber Netral :
Litya Endang Artiani

40 Closing Program Cue : Penutupan 1‟


. ● Presenter : Chella SI :
Presenter : Chella

41 Enau - Negara lucu Homeband : The Octave 20”


. Band
42 Enau - Negara lucu Credit 20”
.
Total Durasi 59‟4
0”

C. Kebijakan
Redaksi Kebijakan Redaksi

Visi
Menjadi stasiun radio news and talk yang terdepan, inovatif, berintegeritas
serta terpercaya bagi masyarakat Indonesia dalam hal menyajikan berita
aktual regional dan nasional yang berkualitas.
Misi
1. Memberikan informasi aktual yang akurat, cerdas, dan terpercaya
2. Memegang teguh aturan UU Penyiaran, Kode Etik Jurnalistik serta Standar
Program Siaran dan Pedoman Perilaku Penyiaran (P3SPS) dalam mengemas
dan menyajikan berita
3. Mengaplikasikan penyajian gaya baru guna menciptakan siaran berita radio
yang semakin berkualitas dan inovatif
4. Menyajikan data dan fakta dari sumber yang akurat

Keterangan Radio
1. Evocative Radio – Radio Bergambar
2. Segmentasi:
a. Jam Tayang: Siang / 13.00 WIB
b. Jenis Kelamin: Laki-Laki dan Perempuan
c. Usia: 18 – 40 Tahun
d. Pendidikan: Semua Kalangan
e. SES: B
f. Geografis: Seluruh Indonesia
3. News Around – news bulletin program
4. Program’s tagline – News Always Around Us

Berita/Konten
1. Berita yang ditayangkan merupakan berita dari berbagai wilayah di

Indonesia

2. Berita disajikan dalam format Talkshow


3. Bersifat netral, tidak menguntungkan suatu pihak yang berkepentingan dan

mengutamakan kepentingan publik

4. Berpedoman pada prinsip - prinsip dan selalu memperhatikan kode etik

Jurnalistik

5. Konten - konten berita yang tayang disesuaikan dengan segmentasi audiens

6. Meminimalisir berita yang dapat memicu kepanikan publik.

7. Berita yang ditayangkan telah melewati tahap seleksi oleh redaksi

Penggunaan Bahasa

1. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai PUEBI.

2. Menggunakan bahasa yang tidak multitafsir dan mudah dipahami oleh

khalayak.

3. Tidak menggunakan bahasa yang mengandung unsur SARA.

4. Menjelaskan secara singkat istilah teknis yang jarang didengar atau

menggunakan kata lain.

Narasumber

1. Narasumber merupakan orang kompeten atau yang terkait.

2. Reporter harus menghargai ketentuan embargo dan off the record sesuai

dengan kesepakatan.
Tampilan Layar

1. Live dari studio dan ditayangkan secara streaming melalui channel Youtube

2. Logo Evocative

3. Chargen

Aturan Kerabat Kerja

1. Saat simulasi, on air, dan peliputan seluruh crew diwajibkan menerapkan

protokol kesehatan (menggunakan masker, hand sanitizer, dan jaga jarak)

2. Crew harus datang rapat tepat waktu

3. Kerabat kerja wajib meminta izin jika tidak dapat mengikuti kegiatan pra

produksin maupun produksi dengan alasan yang jelas serta dapat ditoleransi

kepada produser atau asisten produser.

4. Kerabat kerja wajib memberitahu kepada pimpinan apabila terjadi hambatan.

5. Bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas

6. Melaksanakan kegiatan dengan solidaritas yang tinggi antar crew

7. Mampu menyesuaikan diri antar anggota dan mampu menyesuaikan diri

terhadap pembahasan yang sedang dilaksanakan

8. Bersikap profesional, tidak melibatkan urusan pribadi dalam kegiatan

produksi

9. Jika terjadi perselisihan antar crew selama proses produksi, harus

diselesaikan secara kekeluargaan.


10. Menyesuaikan sikap dengan situasi, mengetahui kapan bercanda dan harus

serius

11. Seluruh crew yang mengemban jobdesk harus menyampaikan laporan

kinerja yang sudah, sedang, dan akan dilakukan, sehingga tim tahu sudah

sampai mana progress sudah dilaksanakan.

D. Hasil Rapat Redaksi


No Angle Sub Angle Narasumber Keberpihakan
1. RUU KUP, 1. Polemik Hestu Yoga Pro
Solusi atau Perencanaan RUU Saksama -
Distorsi? KUP Direktur Peraturan
Perpajakan I

Rusli Abdullah -
Researcher at
Institute For Kontra
Development of
Economics and
Finance

Listya Endang
Artiani – Dosen Netral
Fakultas Bisnis
dan Ekonomi
Universitas Islam
Indonesia
2. Jaminan dan Hestu Yoga Pro
Keadilan Penerapan Saksama -
PPN Multitarif Direktur Peraturan
Perpajakan I

Rusli Abdullah -
Researcher at
Institute For Kontra
Development of
Economics and
Finance

Listya Endang
Artiani – Dosen Netral
Fakultas Bisnis
dan Ekonomi
Universitas Islam
Indonesia
3. Dampak Pengenaan Hestu Yoga Pro
PPN Sekolah dan Saksama -
Sembako Direktur Peraturan
Perpajakan I

Rusli Abdullah -
Researcher at
Institute For Kontra
Development of
Economics and
Finance
Listya Endang
Artiani – Dosen Netral
Fakultas Bisnis
dan Ekonomi
Universitas Islam
Indonesia
4. Strategi Pemulihan Hestu Yoga Pro
Ekonomi tanpa Saksama -
PPN Direktur Peraturan
Perpajakan I

Rusli Abdullah -
Researcher at
Institute For Kontra
Development of
Economics and
Finance

Listya Endang
Artiani – Dosen Netral
Fakultas Bisnis
dan Ekonomi
Universitas Islam
Indonesia
2. DATA :
- Badan Musyawarah Dewan Perwakilan Rakyat (Bamus DPR) telah
menunjuk Komisi XI sebagai mitra pemerintah dalam pembahasan
Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan (KUP). RUU tersebut merupakan perubahan
kelima atas Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang KUP.
(Sumber : CNBCIndonesia.com)
- Sebelumnya diberitakan, pemerintah berencana untuk mengenakan
tarif PPN untuk kebutuhan pokok atau sembako. Wacana tersebut
tertuang dalam rancangan draf RUU KUP yang bocor ke masyarakat.
Di dalam draf revisi tersebut, sembako tak lagi termasuk dalam
obyek yang PPN-nya dikecualikan. (Sumber : Kompas.com)
- Mereka yang terkena adalah sekolah swasta, dari tingkat PAUD
hingga perguruan tinggi serta bimbingan belajar (bimbel). Hal
tersebut tertuang dalam draf Rancangan Undang-Undang (RUU)
Revisi UU No 6/1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (KUP). Rencana pemungutan PPN dalam jasa pendidikan
tersebut tertuang dalam Pasal 4Adraf RUU Revisi UU No 6/1983.
Pasal tersebut menghapus jasa pendidikan sebagai jasa yang tidak
dikenai PPN. Adapun jasa pendidikan yang dimaksud sesuai dengan
PMK 011/2014 tentang Kriteria Jasa Pendidikan yang Tidak Dikenai
Pajak Pertambahan Nilai antara lain PAUD, SD, SMP, SMA/SMK
hingga bimbingan belajar. (Sumber : Suaramerdeka.com)
3. PRO
- Direktur Riset Center of Reform on Economixs (CORE), Piter
Abdullah meyakini, pemerintah tidak akan mengenakan pajak PPN
untuk kegiatan pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Sebab dia
melihat pemerintah pasti akan bijak dalam melakukan reformasi
perpajakan. Dia memahami, pengenaan tarif PPN tersebut disatu sisi
memang akan membebani masyarakat. Namun di sisi lain juga tidak
akan banyak menambah penerimaan pajak bagi pemerintah. Oleh
karena itu, dia meminta kepada masyarakat sebaiknya tidak terlalu
khawatir dan gaduh terkait dengan rencana pengenaan PPN tersebut.
Sebab pemerintah akan bijak dalam melakukan reformasi
perpajakan. (Sumber : id.berita.yahoo.com)
- Menurut pengamat Pajak Center for Indonesia Taxation Analysis
(CITA) Fajry Akbar, kenaikan tarif PPN menjadi 12 persen
merupakan opsi yang masih relevan agar tidak mempengaruhi daya
beli masyarakat. Kenaikan tarif PPN dari 10 persen menjadi 12
persen dianggap masih ideal, saat Indonesia tengah berjuang
memulihkan ekonomi saat pandemi Covid-19. Selain itu, kenaikan
tarif PPN memang dianggap perlu dilakukan agar struktur
penerimaan pajak negara tak melulu bergantung pada pungutan PPh
badan. Pasalnya PPh badan bukan pungutan yang berkelanjutan
dalam jangka panjang, sehingga ketergantungan dan akan berdampak
buruk bagi penerimaan negara. (Sumber : suara.com)
- Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis
Yustinus Prastowo mengungkapkan tarif PPN multitarif mungkin
terlihat rumit karena pemerintah akan membeda-bedakan tarif pajak
untuk setiap barang dan jasa. Dengan begitu, tarif PPN nantinya
tidak sama dan tunggal sebesar 10 persen seperti saat ini. Kendati
begitu, menurutnya, skema tarif PPN multitarif ini justru
memberikan keuntungan karena lebih adil. Misalnya, untuk barang
yang memang dibutuhkan masyarakat luas sehari-hari bisa dibuat
rendah, sementara barang yang bernilai premium bisa dipajaki lebih
tinggi karena hanya dikonsumsi oleh kalangan terbatas, khususnya
orang kaya. (Sumber : cnnindonesia.com)

4. KONTRA
- Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal,
mempertanyakan rencana pengenaan tarif Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) untuk bahan pokok seperti sembako. Pada sisi lain,
pemerintah berencana untuk kembali menggelar program
pengampunan pajak (tax amnesty) jilid II, yang masuk dalam
pembahasan Revisi Undang-Undang tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan (RUU KUP). (Sumber : Liputan6.com)
- anggota dewan juga turut angkat bicara. Wakil Ketua Komisi XI
DPR RI Amir Uskara meminta pemerintah memikirkan lebih matang
rencana penerapan pajak pertambahan nilai (PPN) pada sembako. Ia
menyebut adanya PPN tersebut, hanya akan menambah beban rakyat
dan berpotensi menaikkan angka kemiskinan. (Sumber :
Liputan6.com)
- Pembina Federasi Guru Tenaga Honorer Swasta Indonesia
(FGTHSI) Didi Suprijadi menganggap, jika dilakukan keputusan
tersebut merupakan sesuatu yang kejam. Menurut Didi, jasa
pendidikan merupakan jasa non-profit. Di mana jika ada keuntungan
dari jasa tersebut akan dikembalikan untuk pengembangan
pendidikan. (Sumber : id.berita.yahoo.com)
- Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima
Yudhistira menilai, rencana kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) untuk jasa pendidikan atau sekolah bertentangan dengan fokus
pemerintah memperbaiki kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Pengenaan pajak ini pun akan mencekik biaya pendidikan,
khususnya masyarakat kelas bawah. Jasa pendidikan yang akan kena
PPN sangat luas meliputi jasa penyelenggaraan pendidikan sekolah,
seperti jasa penyelenggaraan pendidikanumum, pendidikan kejuruan,
pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan, pendidikan keagamaan,
pendidikan akademik, dan pendidikan profesional plus jasa
pendidikan diluar sekolah. (Sumber : Liputan6.com)
-
5. SUB FORMAT
- Video Teaser pengantar topik segmen Polemik Perencanaan RUU
KUP
- Reportase Live Report Menalar Rencana Penerapan PPN pada
sembako, laporan dari Yogyakarta
- Insert Vox Pop masyarakat, Pedagang sembako premium, konsumen,
kepala sekolah swasta, orang tua murid
- Interaktif
6.
Sembako dan Sekolah Kena PPN, YLKI: Pemerintah Tak Manusiawi

Ramai-ramai Tolak Rencana PPN Sembako hingga Sekolah


E. Hasil Kerja Tim Riset
Segmen 1
Angle: Polemik Perencanaan RUU KUP Sembako Sekolah
a. Penjabaran masalah wacana PPN
Pengembangan Data:
- Wacana PPN yang Berkembang Multitafsir mengenai rencana revisi
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan (UU KUP) (Sumber Gatra.com)
- Aturan tarif PPN diusulkan naik menjadi 12% dari yang saat ini
sebesar 10%. (Sumber KONTAN.CO.ID)
- Komisi XI DPR mencecar Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait
dengan PPN terutama PPN untuk produk sembako. (Sumber CNBC
Indonesia)
Pertanyaan:
- Penjabaran masalah wacana PPN
- Rincian perubahan kebijakan PPN dalam RUU KUP

b. Urgensi Kenaikan dan Pengenaan PPN saat ini, (kesenjangan pajak


sekolah swasta, keterlibatan publik /transparansi dalam pembahasan RUU
KUP yang dianggap bocor)
Pengembangan Data:
- Urgensi reformasi perpajakan bagi Indonesia merupakan jalan
terbaik untuk memperkuat basis pajak dengan prinsip keadilan,
membuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sehat,
dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Ketiga poin itu diupayakan
melalui reformasi kebijakan (RUU KUP) dan administrasi (pembaruan
sistem administrasi perpajakan/PSIAP) (Sumber Pajak.com)
- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan urgensi
reformasi perpajakan melalui revisi UU Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan (KUP). Dimana melalui RUU KUP tersebut,
pemerintah bakal mengubah tarif umum pajak serta perubahan
kategori barang pengenaan pajak dan lainnya. (Sumber Info Bank
News)
- Kementrian keuangan “Draft informasi pajak ini bocor”.
MAKNAKATA BOCOR, perubahan pajak kan termasuk dalam
perubahan perundang undangan, khususnya dlm uu 12 tahun 2011
yg diubah menjadi uu 15 tahun 2019. Maka seharusnya akses
keterbukaan sudah harus tampil. Bukan hanya saat pembahasan tapi
juga saat perencanaan. Bukankah ini sama saja bahwa pemerintah
khususnya dpr tidak lagi peduli keterlibatan public. (Sumber
JawaPos.com)
Pertanyaan:
- Keterlibatan publik/transparansi dalam pembahasan RUU KUP
yang dianggap bocor
- Urgensi Kenaikan dan Pengenaan PPN Saat Ini (mengapa, apa
latar belakangnya
- Apakah boleh pemerintah memungut pajak atas sembako yang
notabenenya barang pokok keperluan dasar semua warga negara
dan pendidikan yang merupakan hak seluruh warga negara?

c. Perbandingan sistem pajak Indonesia dan Luar Negeri


Pengembangan Data:
- Kemenkeu: Rata-rata Besaran Tarif PPN di Dunia 15,4 Persen. Staff
Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo mengatakan rata-rata
tarif pajak pertambahan nilai (PPN) global sebesar 15,4 persen.
Angkanya lebih tinggi dari tarif PPN di Indonesia yang sebesar 10
persen. (Sumber CNN Indonesia)
- Kinerja PPN Indonesia hanya 63,58 persen dari total potensi yang
seharusnya dapat dikumpulkan karena terdapat empat pengecualian
pada kelompok barang dan 17 pengecualian pada kelompok jasa.
Kinerja PPN Indonesia tersebut berada di bawah Afrika Selatan yang
mencapai 70,24 persen , Argentina 83,71 persen, Singapura 92,69
persen, dan Thailand 113,83 persen. (Sumber Antara News)
Pertanyaan:
- Perbandingan Sistem Pajak Indonesia dengan Luar Negeri
- Skema PPN yang akan diterapkan (tarif umum, multi tarif, dan
tarif final)

Segmen 2
Sub Angle: Jaminan dan Keadilan Penerapan PPN Multitarif
a. Kenaikan PPN apakah adil untuk seluruh rakyat?
Pertanyaan:
- Skema PPN multi tarif itu yang bagaimana?
- Negara mana saja yang sudah menerapkan skema multi tarif?
(dilihat lagi negara tersebut termasuk kriteria yg seperti apa misal
negara maju, high income atau pertumbuhan ekonominya merata.
Nah terus bisa dibandingin dengan Indonesia)
- Tidak kah sistem multi tarif ini rumit/kompleks?
- Kekurangan/kelebihan sistem multi tarif
- Jika Penerapan PPN Multitarif tidak dilakukan saat pandemi ini,
apakah ada kemungkinan besar pajak multitarif ini tetap
diberlakukan?

Segmen 3
Sub Angle: Dampak Pengenaan PPN Sekolah dan Sembako
a. Apakah pemerintah dapat menjamin kebijakan PPN hanya akan
dikenakan untuk produk premium? (psikologi pasar?)
Pengembangan Data:
Pertanyaan:
- Apakah pemerintah dapat menjamin kebijakan ppn hanya akan
dikenakan untuk produk premium? (dampaknya terhadap psikologi
pasar)
b. Masyarakat takut akan naiknya sembako, gap terlalu jauh akan sekolah
mahal dan murah, serta tidak meratanya fasilitas sekolah.
Pengembangan Data:
Survei: 87% masyarakat merespons negatif wacana PPN Sembako.
Survei yang dilakukan oleh Continuum Indonesia melalui media sosial
Twitter menyimpulkan sebanyak 87% masyarakat memberikan
respons negatif terhadap wacana pajak tambahan nilai (PPN) sembako.
(Sumber Antara News)

Pertanyaan:
- Kenaikan PPN apakah adil untuk seluruh pihak? (kesenjangan pajak
sekolah swasta)
- Masyarakat takut akan naiknya sembako, gap terlalu jauh akan
sekolah mahal dan murah, serta tidak meratanya fasilitas sekolah.

Segmen 4
Sub Angle: Strategi pemulihan ekonomi tanpa PPN
a. Perlukah pengenaan PPN saat ini, ketika pertumbuhan perekonomian
Indonesia dikabarkan semakin membaik, ditandai dengan keberhasilan
pemerintah membawa RI keluar dari resesi.
Pengembangan Data:
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa kini pertumbuhan
ekonomi Indonesia mencapai 7,07 persen pada kuartal II 2021 secara year
on year (YoY).
Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2021 itu
menunjukan kemajuan pesat dibandingkan dengan kuartal I yang hanya
sebesar 0,74 persen. (Sumber PikiranRakyat.com)

Pertanyaan:
- Perlukah pengenaan PPN saat ini, ketika pertumbuhan perekonomian
Indonesia dikabarkan semakin membaik, ditandai dengan keberhasilan
pemerintah membawa RI keluar dari resesi.
- Tidak adakah alternatif/opsi lain yang dapat dilakukan untuk
menyehatkan APBN?
- Memang betul berdasarkan data perekonomian Indonesia saat ini
semakin membaik, bagaimana jika 1 atau 2 tahun ke depan
perekonomian Indonesia justru memburuk? Apakah Pajak Multitarif
tetap akan diberlakukan?
https://www.gatra.com/detail/news/515170/ekonomi/banggar-wacana-ppn-yang-
berkembang-multitafsir
https://amp.kontan.co.id/news/wacana-kenaikan-ppn-di-tengah-proses-
pemulihan-ekonomi-dinilai-tidak-tepat
https://www.cnbcindonesia.com/news/20210611151055-8-252416/polemik-
wacana-kenaikan-ppn
https://www.pajak.com/?p=21741
https://infobanknews.com/topnews/urgensi-reformasi-perpajakan-indonesia/
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210624172526-532-
659032/kemenkeu-rata-rata-besaran-tarif-ppn-di-dunia-154-persen
https://m.antaranews.com/berita/2236222/sri-mulyani-atur-ulang-objek-dan-
fasilitas-ppn-dalam-ruu-kup
https://www.antaranews.com/berita/2236122/survei-87-persen-masyarakat-
merespons-negatif-wacana-ppn-sembako
F. Perencanaan Reporter
Nama Reporter Dian Adhe Rinata
Ide Ekonomi
Topik Rencana Penerapan PPN
Angle Menalar Rencana Penerapan PPN Pada Sembako
Lokasi Yogyakarta
Data Awal Rencana pengenaan PPN saat ini tengah menjadi
perbincangan hangat oleh khalayak. Selain karna masalah
waktu penerapannya yang dirasa kurang tepat, problematika
ini juga karna penghapusan poin sembako dari barang bebas
pajak. Selanjutnya efisiensi keadilan dalam RUU KUP yang
akan mengenai sembako ini juga mencuri perhatian publik.
Selain sisi keadilan sosial, maka dari sisi konstitusi,
kebijakan memberikan keringanan PPN pada sektor tertentu
yang bukan merupakan hajat seluruh rakyat dan kemudian
mengganti kehilangan sumber fiskalnya dengan
mengenakan PPN pada sektor yang justru merupakan hajat
hidup seluruh rakyat bisa dipandang sebagai bertentangan
dengan norma konstitusi tentang prinsip kebersamaan,
efisiensi berkeadilan serta keharusan menjaga
keseimbangan kesatuan ekonomi nasional.
Narasumber 1. Pedagang Sembako
2. masyarakat
Pertanyaan 1. Setuju atau tidak mengenai rencana penerapan PPN
ini?
2. Sembako premium apa yang banyak dibeli oleh
masyarakat?
3. Apakah anda masih akan berbelanja sembako
premium jika PPN ini diterapkan?

G. Alur Wawancara
No Segmen Pengembangan Data pertanyaan Narsum
Wacana PPN yang
1 Polemik 1. Penjabaran masalah Pro
Berkembang Multitafsir
Perencanaan wacana PPN ?
mengenai rencana revisi
RUU KUP
Undang-Undang Nomor 6 2. Rincian perubahan

Tahun 1983 tentang kebijakan PPN dalam

Ketentuan Umum dan RUU KUP ?

Tata Cara Perpajakan 3. Keterlibatan Kontra


(UU KUP) (Sumber publik/transparansi
Gatra.com) dalam pembahasan
RUU KUP yang
Aturan tarif PPN dianggap bocor?
diusulkan naik menjadi
4. Urgensi Kenaikan dan
12% dari yang saat ini
Pengenaan PPN Saat Ini Netral
sebesar 10%. (Sumber
(mengapa, apa latar
KONTAN.CO.ID)
belakangnya?

Komisi XI DPR 5. Apakah boleh


mencecar Menteri pemerintah memungut
Keuangan Sri Mulyani pajak atas sembako
terkait dengan PPN yang notabenenya
terutama PPN untuk barang pokok
produk sembako. keperluan dasar semua
(Sumber CNBC warga negara dan
Indonesia) pendidikan yang
merupakan hak
seluruh warga negara?
Jaminan dan Skema rancangan 1. Skema PPN multi tarif Pro
Keadilan pengenaan PPN yang itu yang bagaimana?
Penerapan baru, salah satunya
2. Tidak kah sistem multi
PPN Multitarif yakni tarif umum yang
tarif ini
dikenakan sebesar 12 Kontra
rumit/kompleks?
persen untuk
kompensasi penurunan 3. Jika Penerapan PPN

penerimaan PPh Badan. Multitarif tidak


dilakukan saat
Kemudian, tarif rendah Netral
pandemi ini, apakah
5 atau 7 persen untuk
ada kemungkinan
barang atau jasa yang
besar pajak multitarif
dikonsumsi masyarakat
ini tetap diberlakukan?
banyak seperti
kebutuhan pangan
dasar rumah tangga.
Lalu, ada juga PPN
untuk jasa tertentu
seperti pendidikan dan
angkutan penumpang
yang dikenai tarif
sebesar 7 persen .
Survei: 87% masyarakat
Dampak 1. Apakah pemerintah Pro
merespons negatif
Pengenaan dapat menjamin
wacana PPN Sembako. Kontra
PPN Sekolah kebijakan ppn hanya
Survei yang dilakukan
dan Sembako akan dikenakan untuk Netral
oleh Continuum
produk premium?
Indonesia melalui media
sosial Twitter
2. Kenaikan PPN apakah
menyimpulkan sebanyak
adil untuk seluruh
87% masyarakat
pihak?
memberikan respons
negatif terhadap wacana
pajak tambahan nilai
(PPN) sembako. (Sumber
Antara News)
Badan Pusat Statistik
Strategi 1. Perlukah pengenaan Pro
(BPS) mengumumkan
Pemulihan PPN saat ini, ketika
bahwa kini pertumbuhan
Ekonomi pertumbuhan
ekonomi Indonesia
Tanpa PPN perekonomian
mencapai 7,07 persen
Indonesia dikabarkan
pada kuartal II 2021
semakin membaik,
secara year on year Kontra
ditandai dengan
(YoY).
keberhasilan
Adapun pertumbuhan
pemerintah membawa
ekonomi Indonesia pada
RI keluar dari resesi ?
kuartal II 2021 itu
menunjukan kemajuan 2. Tidak adakah
pesat dibandingkan alternatif/opsi lain
dengan kuartal I yang yang dapat dilakukan Netral
hanya sebesar 0,74 untuk menyehatkan
persen. (Sumber APBN?
PikiranRakyat.com)
3. Memang betul
berdasarkan data
perekonomian
Indonesia saat ini
semakin membaik,
bagaimana jika 1 atau 2
tahun ke depan
perekonomian
Indonesia justru
memburuk? Apakah
Pajak Multitarif tetap
akan diberlakukan?

H. Naskah Presenter

Kategori Acara Informasi

Format Penyajian News & Talk

Mata Acara Evocative Media

Judul Acara Retorika

Durasi 60 Menit
NASKAH
PRODUKSI Program Director Atma Izzadin
PROGRAM Presenter Chella Defa
TALKSHOW
Reporter Dian Rinata
RADIO VISUAL
Produser Brigita Devin
OPENING
Pelaku Audio Dur
Penyiar 104.7 FM/ Evocative Radio/“Evocate Our
(Chella Defa Anjelina) Creativity”//
Selamat siang Evoners/ apa kabar anda siang hari
ini//
Semoga sehat dan sedang dalam kondisi yang
bahagia ya//
Senang sekali saya Chella Defa menemani anda dari
pukul satusampai dengan pukul duasiang nanti dalam
program Retorika/ Dinamika Dibalik Fakta//
Retorika kali ini akan membahas suatu topik yang
masih menjadi perbincangan sampai sekarang/ yaitu
perihal Rancangan Undang –Undang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan / R-U-U K-U-P/
solusi atau distorsi//
Ya. Jadi hari ini kita akan berbincang mengenai pajak
ya/ khususnya pajak pertambahan nilai atau P-P-N///
Pertanyaan atau pun pendapat bisa
Evonerssampaikan ke live chat Instagram kami
@evocativemedia_/ karena selain di Youtube
Evocative Media/ kita juga live di Instagram//
Amati terus live Youtube Evocative Media hingga
akhir/ karena nantinya kami akan menampilkan Q-R
code yang bisa Evoners scan melalui
handphone/untuk mendapatkan hadiah menarik/
puluhan ribu rupiah//
Baik/ sebelum kita berdiskusi/ mari kita dengarkan
penjelasan berikut ini//
VT PENJELASAN TEMA

PENGENALAN NARASUMBER
Penyiar R-U-U K-U-P/ solusi atau distorsi//
(Chella Defa Anjelina) Mari kita diskusikan lebih jauh dengan narasumber-
narasumber yang sudah bergabung bersama saya
melalui sambungan Zoom di sini//
Pertama ada Bapak Fajry Akbar/ selaku Pengamat
dari Center for Indonesian Taxation Analysis/ CITA//
Selamat siang Pak Fajry/ gimana kabarnya hari ini
pak?//
(. . .)
Dan saya harap demikian juga untuk Bapak Rusli
Abdullah/ Peneliti Institute For Development of
Economics and Finance/ INDEF//
Sehat juga ya pak?//
(. . .)
Kemudian narasumber ketiga saya/ yang paling
cantik di sini ada Ibu Listya Endang Artiani/ selaku
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islam Indonesia//Sugeng siang Bu Listya/
(. . .)
Baik Pak Fajry/ Pak Rusli/ dan Bu Listya// kita akan
berdiskusi santai saja/ perihal R-U-U K-U-P//
Langsung saja/ pertama saya ingin ke Pak Rusli
dulu//
 Tanggapan?

Pak Fajry
 Kalau dari yang saya baca statement bapak di
artikel berita ya, wacana ini cenderung masih
relevan. Apa yang and pikirkan terkait
wacana ini pak?
 Berbicara masalah urgensi, apakah ini urgent
bagi pemerintah untuk mewacanakan ini
sekarang menurut anda?
 Apakah sudah ada hitung-hitungannya,
potensi pajaknya lumayan untuk menambah
penerimaan negara?
 Kalau melihat perbandingan PPN di ASEAN,
sebenarnya kan PPN kita gak begitu kecil juga
pak sama dengan Kamboja, Laos dan
Vietnam, bahkan masih di atas Singapura 7%
dan Malaysia 6%?
 Kalau saya lihat dari data Kemenkeu, dengan
PPN kita yg masih 10%, kinerjanya masih kalah
dengan Singapura dan Thailand yang tarif PPN-
nya 7%. Tidak kah nanti jika tarif PPN kita
dinaikkan, jatohnya tidak efektif? (percuma)//
 Untuk kasus sekolah ini apakah perlu, karena
kalau melihat di negara lain seperti Korea
Selatan dan Belanda juga mengecualikan
pendidikan dari PPN. Selain faktor keadilan,
mengapa sekolah dikenakan PPN? Sekolah
informal (pendidikan pemberdayaan
perempuan, training, dll) apa juga kena PPN?

Survei: 87% masyarakat merespons negatif


wacana PPN Sembako. Survei yang dilakukan oleh
Continum Indonesia melalui media sosial Twitter
menyimpulkan sebanyak 87% masyarakat
memberikan respons negatif terhadap wacana pajak
tambahan nilai (PPN) sembako. (Sumber Antara
News)
Pak Rusli
 Mendengar penjelasan Pak Fajry tadi,
silahkan langsung ditanggapi saja pak
 Tapi kalau dilihat dari sisi keadilan ini
bukankah adil pak? Orang kaya mensubsidi
yang kurang mampu, dalam artian di sini
yang ingin dicanangkan pemerintah adil tidak
harus sama rata
 Ini semua kan demi menyehatkan penerimaan
negara dan memperkecil defisit yang sedang
bengkak pak. Karena kan kalau defisit
bengkak akan ditambal dengan hutang. Dan
banyak hutang itu bukannya bahaya juga
pak?
 Dikatakan salah satu tujuannya untuk
menambah APBN (penerimaan negara)/
apakah dengan menaikkan PPN, maka secara
otomatis penerimaan negaran tentu akan
bertambah?

Pak Fajry
 Mungkin ini juga yang membuat
masyarakat salah tangkap, dimana tarif
PPN ingin dinaikkan dan diperluas ke
sembako dan sekolah, tapi sempat
pemerintah memberikan relaksasi Pajak
Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
mobil, dan Pajak Penghasilan Badan (PPh
Badan) dipangkas. Ini yang membuat
pemerintah seakan – akan tidak adil.

Ibu Listya
Tadi kita sudah mendengar penjelasan dari Pak Fajry
dan Pak Rusli sekarang saya ingin tau dari kaca mata
Bu Listya//
 Bijak kah pemerintah mewacanakan kenaikan
tarif P-P-N dan pengenaan P-P-N terhadap
sembako dan sekolah?
 Kapan sih sebenarnya pajak itu harus
dinaikkan tarifnya?
 Tepat sasaran kah sembako premium dan
sekolah elit dikenakan P-P-N demi
menegakkan sistem perpajakan yang
berkeadilan?

Pak Fajry
 “Draf informasi pajak ini bocor” – Sri
Mulyani. Mengapa? Seolah menutup-nutupi
tidak ada transparansi publik? Sudah bocor,
tidak sekalian transparansi ke masyarakat?

Ibu Listya
 Keterbukaan/transparansi publik hanya saat
pembahasan?

Baik selanjutnya saya ingin membahas lebih dalam


tentang skema pajak yang menjadi ancang-ancang
pemerintah//
Namun/ kita harus jeda dulu Evoners/ jangan pindah
frekuensi anda/ tetap di 104.7 FM/ Evocative Radio/
Evocate Our Creativity//

SEGMEN 2
Penyiar Masih bersama saya Chella di Retorika//
(Chella Defa Anjelina) Kalau tadi di segmen satu kita sudah membahas
sedikit latar belakang dan polemik perihal Rancangan
Undang – Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan/ R-U-U K-U-P/
Yaitu sembako dan jasa pendidikan dikenai pajak
pertambahan nilai/ P-P-N// Maka di segmen kedua
ini kita kan membongkar arsitektur draf R-U-U K-U-
P//
Tidak lupa kami menyapa bagi anda yang baru
bergabungjika ada pertanyaan atau pendapat perihal
R-U-U K-U-P/ silahkan dapat disampaikan ke
instagram kami @evocativemedia_/ atau juga bisa di
kolom live chat yang ada di Youtube Evocative
Media pada saat ini/ karena kita sedang live//
Ya Evoners/ sembako atau kebutuhan pokok akan
menjadi salah satu kelompok barang yang jika R-U-
U K-U-P nantinya diketok palu, maka akan dikenai
Pajak Pertambahan Nilai/ atau P-P-N// tentu ini
menjadi perhatian/ meski pengenaan pajak tidak pada
semua sembako/ melainkan hanya yang berkualitas
premium//
Bagaimanakah nantinya jika wacana ini diterapkan/
kita dengarkan bersama laporan dari reporter kami
Dian Rinata//
REPORTER LAPORAN

Penyiar Terimakasih Dian atas laporan anda/ selamat


(Chella Defa Anjelina) bertugas kembali//
Saya kembali ke Pak Fajry//
Tadi reporter kami sempat mewawancarai konsumen
yang menyatakan tidak setuju jika wacana P-P-N ini
diterapkan//
 Melihat ini, bagaimana tanggapan?

Ibu Listya
Kemudian, ini juga yang membuat miss di
masyarakat bahwa sembako dan sekolah serta merta
akan dikenakan PPN 12%. Padahal tidak begitu,
sebab pemerintah juga merencanakan skema multi
tarif.
 Nah, saya ingin tahu dulu multi tarif itu yg
bagaimana?

Pak Fajry
 Bagaimana pendapat anda perihal skema
multi tarif?
 Tidak kah rumit/kompleks multi tarif?
 PPN multi tarif ini adil kah?
 Jumlah barang yang seharusnya dikenakan
tarif yang lebih tinggi menjadi sedikit di
produksi? Artinya penerimaan PPN dengan
skema multi tarif ini kurang efektif

Saya bergeser ke Pak Rusli


 Apakah bapak sependapat dengan Pak
Fajry?
 Bapak melihat skema ini, lebih banyak
keuntungannya atau kekurangannya?
 Tidak kah rumit multi tarif?

Ibu Listya
 Yang perlu disiapkan/dimatangkan
Indonesia jika ingin menerapkan multi
tarif?
 Dari segi masyarakat, karena salah satu
faktor siap atau tidaknya juga dari
perilaku masyarakat. Menurut ibu yang
juga sebagai salah satu dari masyarakat,
sudah siap kan masyarakat ini
menerapkan perubahan skema ini.
 Tantangan multi tarif

Pak Fajry
 Indonesia siapkah menerapkan PPN multi
tarif?
 Potensi salah klasifikasi, bagaimana itu
pak?

Ini mungkin juga jadi pertanyaan Evoners/ perihal


sembako premium/ bagaimana pemerintah ini bisa
menjamin bahan pokok yang non premium tidak ikut
naik//
Tapi tahan dulu jawabannya/ karena kita harus jeda
sebentar//
Dan Evoners anda pastinya bisa bertanya ya atau
berpendapat terkait topik kita hari ini/ Rancangan
Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan//
Jangan lupa juga siapkan handphone anda untuk
mendapatkan hadiah menarik/ dengan cara meng-
scan Q-R code yang nanti muncul di segmen
selanjutnya/ tentunya hanya di Youtube Evocative
Media//
Tetap di 104.7 FM/ Evocative Radio/ Evocate Our
Creativity//
SEGMEN 3
Penyiar Lepas ... menit dari jam 1 siang/ masih di Retorika
(Chella Defa Anjelina) dengan tema bahasan hari ini adalah Rancangan
Undang – Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan/ R-U-U K-U-P/ solusi atau distorsi/ dan
di segmen ini kita akan membahas seputar dampak
dari wacana ini apa//
Tapi/ Sebelum saya lanjutkan diskusi kita/ saya ingin
mengapresiasi dulu nih homeband kita dari The
Octave/ ada bima dan zaky yang dari tadi menambah
semangat kita dengan alunan musiknya//
Saya ingin menyapa dulu/ ada Zaky di sini// Halo
Zaky//
Kok bisa enak banget main musiknya? Ini makannya/
makan apa ini/
“makan nasi”
Loh, saya setiap hari makan nasi kok gak jago main
musik ya/ hahaha// Oh/ apa jangan-jangan nasinya
dari beras premium ya?
“...”
Ooooh pantes, ngomong-ngomong tentang beras
premium/ gimana nih tanggapannya sebagai
masyarakat tentang wacana pengenaan P-P-N pada
sembako premium?//
“..”
Okay/ itu tadi dari zaky/ sekarang saya ingin tau
bagaimana masyarakat di luar sana menanggapi
wacana ini / salah satunya ini adaUstad Hamdan/
Kepala Sekolah SMA swaasta I-T Thariq bin Zayid//
Mari kita dengarkan liputan khusus/ suara
masyarakat berikut ini//
VOX POP

Penyiar Baik itu tadi respon masyarakat yang beberapa di


(Chella Defa Anjelina) antaranya merupakan kelompok yang disasar atas
wacana R-U-U K-U-P ini//
Ibu Listya
 Bagaimana melihat ini, apa dampak nyata
yang akan dirasakan oleh masyarakat?
Siapa (kelompok masyarakat) yang akan
sangat terdampak? Untuk sembako dan
pendidikan
 Sebagai akademisi sekaligus masyarakat,
jika wacana kenaikan PPN ini
diwujudkan/ bagaimana dampaknya
terhadap kepatuhan pajak?
Pak Rusli
 Bapak memandang wacana ini dampak
paling krusial apa pak?
 Dampak ke perekonomian nasional?

Pak Fajry
 Mendengar berbagai dampak dari Bu
Listya dan Pak Rusli, bagaimana
tanggapan? Wacana ini solusi atau malah
mendistorsi?

Menyambung pertanyaan saya di segmen


sebelumnya//
 Dapat menjamin harga bahan pokok non
premium tidak ikut naik/ bagaimana?

Tadi kita mendengar dari pihak sekolah yang


nantinya menjadi objek PPN ini tidak setuju karena
pendidikan adalah lembaha non profit
 Bagaimana?
 Barang ilegal makin banyak muncul

Baik/ terimakasih//
Evoners kita masih akan membahas wacana
Rancangan Undang – Undang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan/ R-U-U K-U-P/ bersama
dengan Pak Fajry/ Pak Rusli/ dan juga Bu Listya//
Tidak lupa juga saya infokan kepada Evoners untuk
siap-siap nih setelah ini/ karena di segmen terakhir
nanti kita akan menampilkan lagi Q-R code berisi
hadiah puluhan ribu rupiah// Pastinya hanya di
Youtube Evocative Media//
Tetap bersama kami di 104.7 FM/ Evocative Radio/
Evocate Our Creativity//

SEGMEN 4
104.7 FM/ Evocative Radio/ Evocate Our Creativity//
Masih bersama dengan Bapak Fajry Akbar/ selaku
Pengamat dari Center for Indonesian Taxation
Analysis/ CITA//
Bapak Rusli Abdullah/ Peneliti Institute For
Development of Economics and Finance/ INDEF//
Ibu Listya Endang Artiani/ selaku Dosen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Indonesia//
Jika sebelumnya kita sudah membahas/ polemik
wacana Rancangan Undang – Undang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan/ skema penerapan/
hingga dampaknya/ maka di segmen kali ini kita
akan berdikusi dengan lebih solutif//
Namun sebelum berdiskusi/ seperti yang saya
katakan di awal/ akan ada hadiah menarik bagi anda
yang sudah menjawab quiz dari kita//
Nah/ saya sudah ada list pemenangnya nih/ ada dua
orang yang beruntung// langsung saja ya saya
umumkan selamat kepada yang pertama
@brigita_devin dan @erliaari_ sudah menjawab quiz
dengan benar//
Selamat/ dan jangan lupa hadiah.. dipotong pajak..
hahaha nggak ya tanpa potong pajak kalau ini//
Baik/ saya juga mau membacakan beberapa
komentar dari Instagram Evocative Media nih/ sudah
beberapa ini yang masuk dan kritis-kritis sekali ini/
Bagaimana pendapat Pak Fajry sebagai yang dari
pemerintah pak menanggapi komentar dari Evoners
pak?//
Ibu Listya
 Apakah PPN ini solusi terakhir gak sih?
Atau ada sumber penerimaan pajak lain
yang bisa eksplor oleh pemerintah?
 Ini kan pemerintah menyusun draf RUU
KUP setelah mengkaji sistem perpajakan
dari berbagai negara. Sebenarnya adakah
objek atau sistem pajak yg belum
diterapkan di Indonesia, yg sebenernya
lebih memungkinkan untuk diterapkan
daripana wacana ini bu?

Konsep dari RUU KUP ini membuat sistem pajak


yang berkeadilan, yang kaya mensubsidi yang kurang
mampu/ dalam artian juga untuk memutus rantai
kemiskinan//
 Cara lain memutus rantai kemiskinan,
selain mengandalkan pajak?

Pak Fajry
 Target 2022 2023 defisit APBN 3%....next
 Data Kemenkeu (2018 – 2021)
menunjukkan PPN ini berkontribusi
sebagai sumbangsi terbesar kedua dalam
penerimaan pajak setelah Pajak
Penghasilan (PPh). Mengapa tidak
mengoptimalisasi di PPh?

Pak Rusli
 Dari yang kami baca di Majalah Keuangan
Edisi 1 Juli 2021/ sebenarnya ada dua
pilihan yang bisa dimaksimalkan/ yaitu
PPN dan PPh/ tetapi katanya bu sulit
untuk menarik PPh ini? apa yang
membuatnya sulit?

Baik/ terimakasih//
Karena waktu sudah hampir 60 menit// sebelum kita
akhiri diskusi kita hari ini/ tidak lengkap jika tidak
ada closing statement dan pesan dari narasumber//
Saya ingin mendengar dulu dari Pak Fajry

Pak Rusli
 Catatan bagi pemerintah

Ibu Listya
 Saran atau masukan bu kepada pemerintah
terkait wacana RUU KUP?

CLOSING
Penyiar Terimakasih banyak Bapak Fajry Akbar/ selaku
(Chella Defa Anjelina) Pengamat dari Center for Indonesian Taxation
Analysis/ CITA//
Dan Bapak Rusli Abdullah/ Peneliti Institute For
Development of Economics and Finance/ INDEF//
Ibu Listya Endang Artiani/ Dosen Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Indonesia/ sudah
bergabung bersama kami di Retorika hari ini//
Ya/ Evoners Rancangan Undang – Undang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan / R-U-U
K-U-P ini memang hingga saat ini masih menuai pro
dan kontra/ pemerintah bersama D-P-R/akan terus
melakukan pembahasan// Apakah nantinya R-U-U ini
akan disahkan?/Mari kita tunggu bersama//
Saatnya saya Chella Defa mewakili seluruh kru yang
bertugas pamit undur diri/ Tetap dengarkan
Evocative Radio dengan program menarik besok/ ada
TikTalk//
Selamat beraktivitas/ patuhi protokol kesehatan/
memakai masker/ mencuci tangan/ dan menjaga
jarak//
Terimakasih telah mendengarkan Retorika/ hanya di
one o four poin seven/ Evocative Radio/ Evocate/
Our Creativity///

I. Naskah ILM
A. Ayo Bayar Pajak

Ide Ekonomi
SCRIPT ILM RETORIKA Judul Ayo Bayar Pajak
EVOCATIVE RADIO Konten Audio Only
“Ayo Bayar Pajak” Penyajian Voice Over
Durasi 1’
SCRIPT
BACKSOUND :

SOUND EFFECT (SFX)

SUARA KENDARAAN LALU LINTAS DI DALAM MOBIL


SUASANA MACET

NARATOR COWOK 1
“DUH JALANAN KOK SEMPIT BANGET, BIKIN MACET AJA.. UDAH
SETENGAH JAM MOBIL BELUM GERAK – GERAK JUGA."

NARATOR COWOK 2
“YAUDAH SABARR DULU AJA, BENTAR LAGI JUGA JALAN TUH”

NARATOR COWOK 1
“BUKANNYA APA – APA, UDAH HAMPIR TELAT NIH.. MANA DIMANA
– MANA JALANAN RUSAK, LAMPU JALAN REDUP BANGET. HFTT..
KENAPA SIH YAAAA”

NARATOR COWOK 2
“TANDANYA KITA HARUS RAJIN BAYAR PAJAK, LO UDH BAYAR
BELOM? JANGAN CUMA BISA NGELUH TAPI BELOM NGELAKSANAIN
KEWAJIBAN..”

NARATOR COWOK 1
“LOH KENAPA EMANGNYA KALAU GAK BAYAR PAJAK?”

NARATOR COWOK 2
“YAA KALO KITA GAK BAYAR PAJAK, MAKA NEGARA KITA NANTINYA
GAK AKAN ADA PEMBANGUNAN. KAYA TADI LO BILANG,
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEPERTI JALANAN, DAN TEMPAT –
TEMPAT UMUM LAINNYA. LO ENGGAK MAU KAN INDONESIA
KETINGGALAN SAMA NEGARA – NEGARA LUAR YANG PEMBANGUNANNYA
UDAH CANGGIH – CANGGIH?”

NARATOR COWOK 1
“HMM ENGGAK MAU SIH…”
NARATOR COWOK 2
“MAKANYA AYO BAYAR PAJAK, UNTUK MEWARISKAN BANGSA
YANG KUAT, MANDIRI, DAN SEJAHTERA!”

ANNOUNCHER:
IKLAN LAYANAN MASYARAKAT INI DIPERSEMBAHKAN OLEH
EVOCATIVE RADIO

B. Mari Menabung, Mari Beruntung

Ide Ekonomi
SCRIPT ILM RETORIKA Judul Mari Menabung, Mari
EVOCATIVE RADIO Beruntung
“Mari Menabung, Mari Beruntung” Konten Audio Only
Penyajian Voice Over
Durasi 1’
SCRIPT

MUSIC

MUSIK ENERGIC , RIANG. REF :


https://www.youtube.com/watch?v=ZFPM5hAkPUQ
https://www.youtube.com/watch?v=o9_Gu3TI4IY
MUSIC

MUSIK FADE IN VOLUME TURUN

NARATOR PEREMPUAN 1 :
“WAH ADA SEPATU KEREN DISKON 40 PERSEN NIH. CHECK OUT
AHH”

“BENTAR BENTAR. WAH TOKO TAS FAVORIT LAGI ADA CASHBACK


300.000. WAH GABISA DIBIARIN SIH! HARUS BELI!!”

“HMMM BELI APA LAGI YAAA. SKINCARE.. UDAH. MAKANAN… UDAH.


IH BINGUNG DEHHH”

NARATOR PEREMPUAN 2 :
“EVONERS KALIAN JUGA SUKA KAYA GINI GA? NAH.. KALAU KAMU
MASIH KAYA GITU, MULAI SEKARANG, COBA DEH UNTUK
MENYISIHKAN SEBAGIAN PENGHASILAN KAMU UNTUK DITABUNG…
AGAR HASILNYA BISA DINIKMATI NANTI”

“BISA UNTUK BELI RUMAH, PENDIDIKAN, BELI MOBIL, ATAU DANA


CADANGAN UNTUK KEPENTINGAN MENDESAK”

“YUK COBA MENABUNG SEDINI MUNGKIN UNTUK MASA DEPAN KAMU,


DAN JUGA UNTUK ORANG – ORANG YANG KAMU CINTAI”

SOUND EFFECT (SFX)

BELI RUMAH (SUARA ORANG TUKANG NGETOK – NGETOK)

BELI MOBIL (SUARA KLAKSON MOBIL)

ANNOUNCHER:

IKLAN LAYANAN MASYARAKAT INI DIPERSEMBAHKAN OLEH


EVOCATIVE RADIO

C. Pajak untuk kesejahteraan

Ide Ekonomi
Judul Pajak untuk kesejahteraan
SCRIPT ILM RETORIKA
EVOCATIVE RADIO Konten Audio Only
“PAJAK UNTUK KESEJAHTERAAN””
Penyajian Voice Over
Durasi 1’
SCRIPT
MUSIK

MUSIK RIANG

MUSIK

MUSIK FADE IN VOLUME TURUN

SOUND EFFECT (SFX)

SUASANA RIUH DI CAFFEE

NARATOR PEREMPUAN 1 :
“Aduh sedih banget nih”

NARATOR PEREMPUAN 2 :
“sedih kenapa emang?, coba cerita deh”

NARATOR PEREMPUAN 1 :
“Aku habis gajian kan tapi uangku kepotong banyak nih
buat bayar pajak, sayang banget gitu lagian percuma juga
kita bayar pajak kan”

NARATOR PEREMPUAN 2 :
“Eh tau gasii, membayar pajak itu juga salah satu cara
menerapkan pancasilla loh, dengan membayar pajak, kita
bisa berbagi rezeki dengan dengan sesama dan kita juga
harus ingat untuk mementingkan kepentingan umum diatas
kepentingan pribadi, dimana hal itu sesuai dengan
penerapan sila – sila pancasila, Sebagai warga negara
Indonesia hendaknya kita juga sama-sama membangun bangsa
ini kan,,, salah satunya dengan hal-hal sederhana seperti
membayar pajak”

NARATOR PEREMPUAN 2 :
“wah bener juga ya apa yang kamu bilang, harusnya aku
juga bisa mikir gitu hmm”

SOUND EFFECT (SFX)

SUARA MINUM KOPI/


MINUMAN SUARA NARUH
GELAS

ANNOUNCHER:

IKLAN LAYANAN MASYARAKAT INI DIPERSEMBAHKAN OLEH


EVOCATIVE RADIO

1. Hasil Kerja Tim Artistik

a. Logo Program

b. Desain Visual Layout


c. Desain Spectrum ILM
d. Desain Thumbnail
Rehearsal Tolkshow Radio
Kelompok 3 “RUU KUP, Solusi
atau Distorsifi“

Agusrus § .{}{}
W 1 2021 WIB
Presenter
e. Desain Tata Artistik
RET6R•KA
f. Desain Feeds Intagram
ALL CREW
ALL CREW

ATMA FARRAS

CHELLA
IRFAN ADHIS

AYUT CHELLA

WILL BE
AIRING SOON

Anda mungkin juga menyukai