Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

PRAKTIK TALKSHOW RADIO

OLEH:

NAMA : NAURA SYIFA

NIM : 01817143842

PROFESI : TIM RISET & REPORTER

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN PRODUKSI PEMBERITAAN

JURUSAN PENYIARAN

SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA “MMTC” YOGYAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberi rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyusun Laporan
Pertanggungjawaban Praktik Talkshow Radio ini. Ucapan terimakasih penulis
sampaikan kepada Kepala Jurusan Penyiaran, dan kepada Kepala Prodi Manajemen
Produksi Pemberitaan yang telah memberikan kesempatan kepada mahasiswanya
untuk tetap berkarya. Tidak lupa terimakasih penulis sampaikan kepada semua Dosen
Pembimbing Mata Kuliah Praktik Talkshow Radio, yang telah dengan sabar
memberikan pelajaran dan bimbingan kepada penulis untuk menjalankan tugas Praktik
Talkshow Radio. Penulis juga menyampaikan kepada kerabat dan teman-teman
penulis yang juga memberikan dukungan serta semangat untuk berjuang bersama
dalam tugas praktik ini.

Demikian Laporan Pertanggungjawaban Talkshow Radio yang penulis buat,


semoga dapat diterima dengan sebaik-baiknya. Jika ada kata-kata yang kurang
berkenan, mohon maaf dan terima kasih penulis ucapkan atas kritik serta saran yang
membangun demi perbaikan penulis untuk tugas praktik ke depannya.

Juni 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul...................................................................................................... i

Kata Pengantar .................................................................................................... ii

Daftar Isi ............................................................................................................ iii

Lembar Pengesahan............................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Landasan Teori .............................................................................................. 2
C. Tujuan ........................................................................................................... 5
D. Manfaat ......................................................................................................... 5

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK


A. Perencanaan ................................................................................................. 7
B. Produksi ....................................................................................................... 8
C. Pasca Produksi ............................................................................................. 8
D. Evaluasi.........................................................................................................…9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.....................................................................................................10
B. Saran...............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................12
LAMPIRAN..........................................................................................................13

iii
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pertanggungjawaban Praktik Talkshow Radio ini disusun berdasarkan


persetujuan dari beberapa pihak, sekaligus sebagai kewajiban untuk melengkapi tugas
praktik mahasiswa Program Studi Manajemen Produksi Pemberitaan Sekolah Tinggi
Multi Media “MMTC” Yogyakarta

Yogyakarta, Juni 2021

Ketua Program Studi Penulis

Manajemen Produksi Pemberitaan

Drs. Basirun, M.Pd Naura Syifa

NIP. 196111061990031004 NIM. 01817143842

Mengetahui,

Ketua Jurusan Penyiaran

Ari Mintarti M, S.PT.,M.Sn

NIP.196601211994032001

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai mahasiswa yang mendalami masalah pemberitaan, penulis
harus memahami berbagai macam format penyajian berita. Salah satunya
adalah Talkshow Radio. Penulis mempelajari Praktik Talkshow Radio yang
menjadi bahan ajar praktik bagi mahasiswa dan mahasiswi Manajemen
Produksi Berita semester enam. Pada radio umumnya, salah satu karakter
radio yaitu bersifat auditif / dapat dikatakan untuk dinikmati telinga para
pendengarnya. Namun dalam Praktik Talkshow Radio, bentuk yang disajikan
adalah radio visual. Dimana penulis menambahkan unsur visual berupa
gambar maupun video pada siaran radio umumnya.
Selain untuk penilaian pada mahasiswa dan mahasiwi, mata kuliah
Praktik Talkshow Radio juga dapat menjadi bahan pembelajaran sebelum
terjun ke dunia jurnalistik yang sesungguhnya. Penulis dapat belajar
bagaimana menjadi reporter yang baik dan benar. Menurut Roland E.
Wolseley dalam buku Understanding Magazines (1969): jurnalistik adalah
pengumpulan, penulisan, penafsiran, pemrosesan, dan penyebaran informasi
umum, pendapat pemerhati, hiburan umum secara sistematis dan dapat
dipercaya untuk diterbitkan pada suratkabar, majalah, dan disiarkan. Segala
macam proses pengolahan informasi sampai dapat disiarkan tentunya berasa
dari data reporter yang terpercaya, hal ini bisa dipelajari penulis pada Praktik
Talkshow Radio.
Berita radio merupakan suatu sajian laporan berupa fakta dan opini,
yang mempunyai nilai berita, penting, dan menarik bagi sebanyak mungkin
orang, dan disiarkan bagi sebanyak mungkin orang, dan disiarkan melalui
media radio secara berkala. Berita radio menjawab persoalan apa yang terjadi,
dan bagaimana peristiwa tersebut berlangsung. (Masduki,2001:10)
Sebagai media elektronik, tentunya ada berbagai macam berita radio
yang disiarkan. Seperti yang penulis pelajari pada praktik kali ini yaitu
Talkshow. Talkshow merupakan program televisi atau radio dimana

1
beberapa/sekumpulan orang mendiskusikan sebuah topik dan dipandu oleh
moderator. Dengan mengikuti situasi dan kondisi dimana saat ini telah terjadi
pandemi Covid-19, maka proses dalam pembuatan berita untuk Talkshow
mengikuti protokol kesehatan yang sudah ada. Hal ini membuat penulis dan
teman-teman terus belajar untuk tetap mengemas Talkshow dengan baik atau
dapat dikatakan bahwa keadaan akan membuat pengalaman penulis terus
bertambah dan semakin banyak wawasan yang diterima.

B. Landasan Teori
1. Pengertian Talkshow
Definisi talk show menurut Farlex (2005) dalam The Free
Dictionary : A television or radio show in which noted people, such us
authorities in a particular field, participate in discussion or are
interviewed and often answer question from viewers or listeners. Sebuah
acara televisi atau radio, yang mana orang terkemuka, seperti seorang ahli
dalam bidang tertentu, berpartisipasi dalam diskusi atau diwawancarai
dan kadangkala menjawab pertanyaan dari pemirsa atau pendengar.
Menurut morissan (2008:28) program talkshow atau
perbincangan adalah program yang menampilkan satu atau beberapa
orang untuk membahas suatu topic tertentu yang dipandu oleh seorang
pembawa acara (host). Mereka yang diundang adalah orang-orang yang
berpengalaman langsung dengan peristiwa atau topic yang
diperbincangkan atau mereka yang ahli dalam masalah yang tengah
dibahas.
Menurut Freed Wibowo (2007:8) program talkshow diskusi
adalah program pembicaraan tiga orang atau lebih mengenai suatu
permasalahan. Dalam program ini masing-masing tokoh yang diundang
dapat saling berbicara mengemukakan pendapat dan presenter bertindak
sebgai moderator yang kadangkadang juga melontarkan pendapat atau
membagi pembicaraan.
Menurut Naratama (2006:147) Talkshow atau dialog atau debat
atau argumentasi atau blak-blakan atau apalah namanya. Sang pembicara

2
bebas membantah, sang moderator boleh mengkritik, sang bintang tamu
boleh menangis, bila memang perlu Pokoknya bicara menjadi menu
primer.
Sedangkan menurut Eva Arifin (2010:64) dalam bukunya yang
berjudul Broadcasting to be broadcaster, mengatakan bahwa program
Talkshow adalah acara program interaktif, atau dialog di mana brocasting
televisi menghadirkan seorang tokoh masyarakat, dibidang politik,
kesehatan, ekonomi, psikologi yang berkaitan dengan tema acara yang
disajikan pada talk show tersebut.

2. Pengertian Tim Riset


Sebelum masuk pada pengertian Tim Riset, berikut merupakan
definisi riset menurut para ahli. Menurut Burns (1994): Research is a
systematic investigation to find answers to a problem. Riset adalah
investigasi sistematik untuk menemukan jawaban dari sebuah
permasalahan. Burn mendefinisikan riset secara lebih sederhana, namun
sangat mudah dipahami. Intinya adalah bagaimana menjawab sebuah
pertanyaan atau permasalahan yang ada dengan langkah-langkah yang
sistematik.
Dengan melihat definisi riset menurut ahli, maka dapat dikatakan
bahwa tim riset adalah pelaku yang mencari data untuk mengembangkan
topik yang nantinya akan dibawakan. Riset secara amenyeluruh ini dapat
membantu moderatot untuk memahami topik yang ia bawakan sehingga
dapat terjadi diskusi yang lebih kritis.

3. Pengertian Reporter
Reporter merupakan salah satu dari jenis jabatan yang ada pada
dunia kewartawanan. Tugas dari seorang reporter ini sendiri adalah
melakukan peliputan berita atau disebut juga dengan istilah news
gathering. Tugas reporter sendiri berada di lapangan untuk memberikan
laporan pada publik mengenai berita atau isu yang sedang terjadi.
Laporan yang diberikan ini pun bisa berupa tulisan di media cetak atau

3
pun ditulis pada situs berita di Internet. Atau laporannya juga bisa
diberikan melalui media eletronik seperti tv dan radio.
Hasil kerja dari reporter ini bisa berupa tulisan mau pun rekaman
video atau suara. Sebelum dipublikasikan, hasil laporan ini akan
mengalami penyuntingan terlebih dahulu yang dilakukan oleh tim
redaktur atau pun produser berita. Jika dianggap sudah siap dan layak,
barulah berita ini akan dipublikasikan melui berbagai macam media
seperti yang sudah disebutkan di atas. Reporter bertugas untuk meliput
sebuah berita melalui media massa dan biasanya bekerja secara langsung
di tempat kejadian.

C. Tujuan

4
1. Menyajikan talkshow radio setelah hasil pembelajaran praktik
2. Mengasah pemikiran penulis untuk menghasilkan data sesuai fakta
3. Memberikan informasi tentang sebuah peristiwa yang layak untuk
disajikan
4. Mengasah kemampuan penulis agar semakin handal dalam bidang
jurnalistik
5. Menyebarluaskan manfaat dari praktik talkshow radio kepada
masyarakat seperti menyebarkan berita yang telah dibuat oleh mahasiswa
sehingga masyarakat tahu bahwa penciptaan berita sudah dimulai di
bangku kuliah

D. Manfaat
1. Manfaat bagi Individu
a) Menambah pengalaman penulis sebagai tim riset
b) Menambah relasi penulis, sehingga penulis dapat terhubung dengan
narasumber-narasumber penting untuk tugas mendatang
c) Mempersiapkan diri lebih matang sebelum terjun ke dunia kerja
d) Mengasah kepekaan penulis terhadap peristiwa-peristiwa penting
yang memiliki nilai berita

2. Manfaat bagi Masyarakat


a) Memberikan informasi secara online kepada masyarakat sesuai fakta
yang ada
b) Menambah wawasan masyarakat melalui portal online tentang
peristiwa-peristiwa penting yang harus diketahui
c) Mengajak masyarakat untuk memahami pesan dari berita yang telah
disajikan

3. Manfaat bagi Lembaga Pendidikan


a) Menjadi bahan referensi dan pembelajaran bagi mahasiswa STMM
Yogyakarta
b) Menjadi arsip proposal Praktik Talkshow Radio bagi lembaga

5
c) Menjadi referensi karya berita online sebagaimana mestinya bagi
mahasiswa semester berikutnya

6
BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK

A. PERENCANAAN
Pada tahap perencanaan, penulis yang merupakan tim riset bersama Ilham
Dika Pradana terlebih dahulu memilih topik apa yang akan diajukan bersama. Dari
sini terpilih empat usulan yaitu:
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka
2. Pelaksanaan PPKM Mikro Bagi UMKM
3. Pemangkasan Libur dan Cuti Bersama 2021
4. Pemakaian Strap Mask Digemari Banyak Orang
Setelah mengajukan keempat topik tersebut, akhirnya terpilihlah PPKM
Mikro sebagai topik kelompok kami. Tim riset melanjutkan pengumpulan data
dengan memantau berita mengenai PPKM Mikro. Dari hasil riset tersebut, akan
dipisah menjadi sisi pro dan kontra. Setelah membuat usulan redaksi, tim riset
yang merangkap sebagai reporter menentukan narasumber inti dan juga
narasumber vox pop dengan hasil sebagai berikut:
1. Narsum Inti :
a. Pro : Satgas/ Pemerintah
b. Kontra : Pengusaha/ Pedagang
c. Netral : Pengamat
2. Narsum Vox Pop :
a. Pedagang Sembako
b. Pekerja Seni
c. Pengusaha Furniture
d. Pekerja Kantoran
e. PNS
3. Narsum Reportase :
Kepala UPT Malioboro
Setelah mendapatkan pilihan narasumber, penulis melanjutkan tugasnya
dengan menghubungi narasumber tersebut. Disini merupakan tahap yang agak

7
sulit dikarenakan sehari sebelum on air, narasumber tidak dapat menghadiri
talkshow sehingga penulis harus dengan cepat mencari narasumber pengganti.
Untuk narasumber inti yang penulis hubungi, akan ditampilkan langsung bersama
dengan presenter. Sedangkan untuk narasumber vox pop, beberapa kali terdapat
perubahan karena pengambilan video dilakukan oleh masing-masing narasumber
sehingga terdapat beberapa video yang harus diubah. Untuk narasumber reportase,
tidak terdapat kesulitan dalam menghubungi Kepala UPT Malioboro dan penulis
serta rekan-rekan dapat melakukan pengambilan video secara langsung di kantor
beliau.

B. PRODUKSI
Pada tahap produksi, penulis bertemu langsung dengan narasumber inti
yaitu Ibu Yati Dimanto selaku Ketua Pedagang Angkringan Malioboro.
Sebelumnya narasumber inti adalah Bapak Bintoro yang merupakan Ketua
Paguyuban Pedagang Malioboro Sisi Barat. Beliau berhalangan hadir karena
adanya miskomunikasi. Dari tim riset sudah mengabarkan bahwa Pak Bintoro
perlu hadir sejumlah dua kali yakni untuk rehearsal dan on air. Namun Pak Bintoro
tidak bisa hadir pada hari dilaksanakannya on air karena sudah memiliki janji.
Penulis memantau kegiatan talkshow di luar studio dari link Youtube yang telah
disediakan. Namun karena saat on air terjadi hujan deras yang disertai angin
kencang, penulis agak kesulitan untuk mendengar apa yang dibicarakan oleh
presenter dan juga narasumber.

C. PASCA PRODUKSI
Setelah selesai melaksanakan rehearsal dan on air, dosen pembimbing
memberikan koreksi yang menjadi masukan bagi seluruh crew. Lalu dalam
keseluruhan proses, ada beberapa hal yang menjadi faktor pendukung dan
penghambat. Beberapa yang menjadi faktor pendukung ialah:
1. Dosen pembimbing yang memberikan masukan bagi penulis sehingga berita
yang dihasilkan lebih berkualitas.
2. Dosen pembimbing juga memberi masukan mengenai narasumber yang harus
dihubungi sehingga penulis cepat mendapat pengganti narasumber inti.

8
3. Teman-teman yang memberikan dukungan untuk selalu semangat.
Dan beberapa yang menjadi faktor penghambat ialah:
1. Dalam pemberian informasi kepada narasumber harus lebih jelas sehingga
tidak ada miskomunikasi.
2. Pencarian data harus lebih lengkap lagi.
3. Pengumpulan video vox pop harus lebih teliti sehingga mendapat informasi
yang diinginkan.
Namun, dengan adanya seluruh dukungan penulis berhasil menyelesaikan hasil
liputan dengan cukup baik menurut penulis.

D. EVALUASI
Dari hasil yang dapat penulis sampaikan pada Laporan
Pertanggungjawaban ini, baik rehearsal maupun on air dapat penulis nyatakan
bahwa liputan berjalan lancar walaupun ada beberapa faktor yang menghambat
penulis sehingga menyebabkan hasilnya kurang maksimal. Dari praktik ini
tentunya penulis juga mendapatkan tambahan ilmu dan lebih memahami
talkshow radio sehingga kedepannya diharapkan dapat membuat program
talkshow yang lebih baik lagi untuk menjadi program unggulan pendengar.

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Penulis menyampaikan informasi mengenai talkshow yang penulis
kerjakan dalam Laporan Pertanggungjawaban ini. Dosen pembimbing telah
memberikan ilmu yang sangat berguna meskipun untuk saat ini berkaitan
dengan pandemi Covid-19 sehingga harus dilakukan secara online. Ilmu yang
didapat penulis tentu saja bermanfaat melanjutkan ke tahap yang lebih tinggi
nantinya yaitu dunia kerja bidang Jurnalistik. Penulis telah belajar menyajikan
talkshow radio dengan melakukan tugas sebagai tim riset dan reporter, agar
dapat lebih mudah dipahami oleh masyarakat yang mendapatkan informasi
melalui berita radio yang datanya telah digali penulis. Secara keseluruhan,
talkshow yang dilakukan menambah ilmu penulis kedepannya untuk
melakukan penyampaian berita dengan baik dan benar. Dosen Pembimbing
juga sangat membantu penulis disaat pengajaran ekstra harus diberikan seperti
konsultasi individu, maupun pertanyaan-pertanyaan yang diajukan selama
kelas via daring berlangsung.
Dalam praktik ini, penulis juga diasah untuk lebih pandai dalam
memilih topik apa yang akan diangkat karena tidak semua peristiwa dapat
menjadi berita dengan format tertentu meskipun berita tersebut sudah beredar
di internet. Penulis mendapat kesempatan untuk mengangkat topik yang
hangat diperbincangkan masyarakat sehingga semakin banyak ilmu yang
penulis dapatkan. Pembimbing juga memberikan penulis masukan agar berita
yang dihasilkan lebih baik lagi. Dari topik yang telah dipikirkan dengan
matang, penulis dapat mengembangkan data awal yang telah didapat baik dari
media online.
Penulis dilatih memiliki tanggung jawab yang lebih besar untuk
melakukan pencarian berita secara online dan dilatih untuk memiliki skill yang
baik sebagaimana yang telah diajarkan agar kegiatan seperti menghubungi
narsumber lalu melakukan pengambilan video secara langsung yang tepat agar
masyarakat lebih nyaman saat menyaksikan talkshow radio. Walaupun sangat

10
disayangkan bahwa pada praktik kali ini, beberapa rangkaiannya harus
diadakan secara online karena pandemi Covid-19.

B. SARAN
Penulis berharap Dosen Pembimbing selalu bersemangat dalam
memberikan ilmu kepada mahasiswa dan mahasiswi yang bersangkutan.
Penulis juga berharap agar Dosen Pembibing selalu sabar karena tingkat
memahami setiap mahasiswa berbeda-beda sehingga ada mahasiswa yang
progressnya lebih lambat ataupun lebih cepat dibanding yang lainnya.
Untuk diri penulis sendiri dan rekan-rekan lain, penulis berharap agar
semakin giat dalam mempelajari pemberitaan yang dimana nantinya akan
menjadi dunia kerja yang dituju. Penulis menyadari bahwa masih terdapat
kesalahan baik dalam mencari riset, menentukan angle, maupun tugas
dalam menghubungi narasumber. Semoga kedepannya penulis bisa lebih
baik lagi dalam praktek, sehingga memiliki pondasi dan bekal yang cukup
untuk melanjutkan karya pada dunia kerja penyiaran khususnya
pemberitaan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Eva. 2010. Broadcasting to be Broadcaster. Yogyakarta : Graha Ilmu

Burns, Robet Bruce. 1994. Introduction to Research Methods. Australia : Longman


Cheshire.

Morissan, M. A. 2011. Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio dan


Televisi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Naratama, Rukmananda. 2006. Menjadi Sutradara Televisi dengan Single dan Multi
Camera. Jakarta : Grasindo

Gurupendidikan.co.id. Pengertian Reporter. Diakses pada 20 Juni 2021 dalam laman:


https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-reporter/

thefreedictionary.com. Pengertian Talkshow. Diakses 20 Juni 2021 dalam laman :


https://www.thefreedictionary.com/talkshow

Wibowo, Fred. 2009. Teknik Produksi Program Televisi. Yograkarta: Pinus Book
Publisher

Wolseley, R. E. 1969. Understanding Magazines. Iowa : The Iowa State University


Press

12
LAMPIRAN

USULAN REDAKSI

NO ANGLE SUB ANGLE NARASUMBER KEBERPIHAKAN

1. Pro dan Kontra 1. Angka Covid19 Pengusaha Kontra


Pemberlakuan Meningkat, PPKM
PPKM Mikro. Mikro Pengamat Netral
Diberlakukan

2. Keefektifan Satgas/Pemerintah Pro


Kebijakan PPKM
Mikro

Pengamat Netral

3.Dampak Bagi Satgas/Pemerintah Pro


Masyarakat

Pengusaha Kontra

Pengamat Netral

13
4. Solusi Agar Pengamat Netral
PPKM Mikro Tak
Merugikan
Masyarakat

DATA

 Selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat diterapkan, angka Covid 19


tidak menunjukkan penurunan angka positif Covid19.
 Selama PPKM, terdapat empat kali rekor kasus positif penularan Covid19 yang terjadi di
Indonesia, yakni pada :
- 14 Januari : 11.557 kasus
- 15 Januari : 12.818 kasus
- 16 Januari : 14.224 kasus
- 30 Januari : 14.518 kasus
 Setelah menerapkan dua jilid PPKM di Pulau Jawa dan Bali dinilai tak efektif menekan
laju penyebaran Covid-19, Pemerintah menerapkan kebiajakan PPKM Mikro.
 PPKM Mikro diberlakukan mulai Selasa, 9 Februari 2021 dan masih berlanjut hingga 8
Maret 2021.
 Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2021, PPKM Mikro
diterapkan di 7 provinsi yang ada di Jawa-Bali yaitu Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat,
Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, dan Bali
 Jika menilik detil aturannya, berikut beberapa perbedaannya:
- Pada PPKM berbasis mikro, ada ketentuan pembentukan posko penanganan Covid-
19 di tingkat desa dan kelurahan dalam rangka pengendalian Covid-19. Sebelumnya,
ketentuan ini tidak ada pada PPKM jilid I dan II.
- Pada PPKM jilid I, jam operasional restoran dan pusat perbelanjaan dibatasi hingga
pukul 19.00. Sementara, pada PPKM jilid II, jam operasional lebih longgar, hingga
pukul 20.00 WIB. Aturan pada PPKM mikro lebih longgar lagi, di mana jam
operasional mal/pusat perbelanjaan diizinkan hingga pukul 21.00 WIB.

14
- Pada PPKM, pembatasan di perkantoran adalah 25 persen work from office, dan 75
persen work from home. Sementara, pada PPKM mikro, aturannya lebih longgar,
dengan 50 persen work from office dan 50 persen work from home.
- Di sejumlah wilayah non zona merah, PPKM akan tetap dilakukan pelaksanaan
belajar-mengajar daring.
- Di sejumlah wilayah zona merahsektor esensial tetap diperbolehkan beroperasi 100
persen dengan pembatasan jam, kapasitas, dan pengetatan protokol kesehatan.
Restoran hanya boleh menerima 50 persen kuota untuk makan/minum di tempat,
begitu juga dengan tempat ibadah hanya bisa diisi 50 persen kuota.

PRO

 Pemerintah pusat dan pemerintah daerah menilai mampu menurunkan jumlah kasus aktif
covid19 di Indonesia.
 Ketua Komite Penanganan Covid19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN)
Airlangga Hartarto meminta para gubernur di tujuh provinsi yang menerapkan PPKM
Mikro untuk segera menindaklanjuti Instruksi Menteri Dalam Negeri tentang penerapan
PPKM Mikro.
 Satgas Covid19 menyatakan bahwa beberapa hari setelah diberlakukannya PPKM Mikro,
tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit dibawah 70 persen.
 Satgas Covid19 telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 9 Tahun 2021 tentang
Ketentuan Pembentukan Posko Penanganan Covid19 dalam rangka Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Tingkat Desa/Kelurahan (PPKM Mikro)
 Pembentukan Posko tersebut menurut Jubir Satgas Covid19 Wiku Adisasmito perlu
dibentuk guna penanganan pandemic mulai dari hulu yakni dengan upaya pencegahan.
Posko ini bertugas melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi perkembangan
kasus Covid19 ditingkat Mikro selama PPKM Mikro berlangsung.
KONTRA

 Menurut Analis Philip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr, pemberlauan PPKM Mikro
ini perlu diperhatikan lagi praktek di lapangannya untuk memastikan efektivitas
pengendalian angka penyebaran Covid19.

15
 PPKM Mikro dinilai masih membatasi masyarakat dalam berkegiatan diluar rumah
seperti berbelanja, sehingga saat ini roda jual beli dengan metode belanja online masih
memiliki daya pikatnya sendiri. Di sisi lain, beralihnya metode jual beli ke Online
menyebabkan pasar tradisional sepi pengunjung.
 Di sector pariwisata dan perhotelan masih menunjukkan belum ada peningkatan
signifikan selama adanya kebijakan tersebut. Dikota Malang, Perhimpunan Hotel dan
Restoran Indonesia (PHRI) mencatat okupansi perhotelan hanya diangka 20%.
 Pembatasan aktivitas masyarakat selama PPKM Mikro ini berimbas pada menurunnya
tingkat okupansi perhotelan.
 Stucknya sector pariwisata dan perhotelan serta Restoran dikhawatirkan akan
meningkatnya angka PHK atau pengurangan pegawai.
 Dilansir dari portal Bisnis.com, Kalangan pengusaha hotel di Jawa tengah sangat
mengharapkan bantuan berupa stimulus pariwisata dari pemerintah. Pasalnya, dimasa
pandemic pengusaha mengaku kewalahan untuk memenuhi biaya operasional, terlebih
dengan omzet yang masih turun.
 Koordinator Paguyuban Pedagang Pasar Beringharjo Barat Bintoro menjelaskan
penerapan PPKM belum terasa keefetivitasannya, terutama dari aspek ekonomi.
Menurutnya, pasar Beringharjo bagian barat menjadi salah satu yang terdampak karena
pengunjung pasar Beringharjo biasanya dari wisatawan luar kota, menurunnya kunjungan
wisatawan luar kota menyebabkan menurunnya omzet pedagang pasar. Menurutnya,
penurunan omzet pedagang mencapai 60-70 persen.
 Ia juga meminta kepada Pemkot Jogja, untuk memberikan kompensasi bagi pedagang
seperti ptongan retribusi pasar, sehingga beban pedagang pasar agak berkurang.
 Dengan diberlakukannya PPKM, sejumlah UMKM seperti di area Malioboro menjadi
terpuruk dengan aturan – aturan pembatasan yang diterapkan.

16
Sumber :

https://amp.kompas.com/nasional/read/2021/02/20/10470191/pemerintah-perpanjang-ppkm-
skala-mikro-23-februari-sampai-8-maret-2021

https://www.beritasatu.com/amp/nasional/733983/ppkm-mikro-satgas-covid19-terbitkan-se-
pembentukan-posko-desa

https://amp.kompas.com/nasional/read/2021/02/22/17213841/satgas-covid-19-setelah-ppkm-
mikro-tingkat-keterisian-tempat-tidur-rs-di

https://amp.kontan.co.id/news/ppkm-mikro-berlaku-besok-begini-dampaknya-pada-sektor-
bisnis

https://economy.okezone.com/amp/2021/01/27/470/2351805/hotel-kian-sepi-efek-ppkm-
ancaman-phk-di-depan-mata

https://radarjogja.jawapos.com/jogja-raya/2021/02/22/pedagang-menjerit-makin-tak-ada-
pembeli/

https://www.kompas.com/tren/read/2021/02/09/060200565/ppkm-mikro-berlaku-apa-
bedanya-dengan-ppkm-?page=all

https://youtu.be/6GUbQvavkM4
Sub-Format
 Insert Vox Pop
 Laporan Reporter
Dari tempat umum yang sering ramai dan menjelaskan mengenai kondisi sejak PPKM
Mikro diberlakukan

17
LATAR BELAKANG ISSUE

RENCANA LIPUTAN KELOMPOK 4

 Reportase

Ide : Sosial-Ekonomi

Topik : PPKM Mikro

Angle : Keefektifan Kebijakan PPKM Mikro

Latar Belakang:

Kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah terkait pandemic


Covid19 selalu berubah – ubah. Dalam setahun terakhir, pemerintah
mengeluarkan beberapa kebijakan dan strategi untuk mengendalikan virus
corona. Walau istilahnya berubah-ubah, seperti Pembatasan Sosial Berskala

18
Besar (PSBB), PSBB Transisi, dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM), intinya sama: membatasi pergerakan masyarakat.

Perubahan kebijakan pemerintah terkait Covid 19 sangat


mempengaruhi kehidupan masyarakat. Setelah PPKM dinilai tidak berhasil
dalam menurunkan angka pandemic, pemerintah menerapkan PPKM Mikro
Beberapa wilayah yang menerapkan kebijakan PPKM Mikro diantaranya
adalah Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa
Timur, dan Bali. Kebijakan PPKM Mikro yang diterapkan pemerintah tersebut
menimbulkan pro dan kontra. Kurang menyatunya visi dan misi antara
pemerintah dan masyarakat mengenai kebijakan ini menimbulkan pro dan
kontra. Pemerintah bersama satgas sangat mendukung kebijakan tersebut,
lantaran kebijakan PPKM sebelumnya dinilai tidak mampu menekan covid19,
malahan angka pertumbuhan covid19 menembus rekor baru selama 4x dalam
satu bulan.

Dilain sisi, kalangan masyarakat pebisnis/pengusaha/pedagang


kelonggaran kebijakan PPKM Mikro ini tidak banyak berbeda pengaruhnya
dengan kebijakan - kebijakan sebelumnya. Pembatasan pergerakan
masyarakatlah yang membuat pergerakan bisnis dan pariwisata melambat.
Selama pandemic ini, sejumlah kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan
pemerintah nampaknya masih belum mampu mendongkrak pertumbuhan
sector pariwisata yang selama ini sangat terkena dampak. Beberapa usaha
seperti perhotelan dan restoran harus merumahkan karyawannya demi
mengurangi angka pengeluaran perusahaan. Mau tidak mau, sejumlah
masyarakat yang berprofesi sebagai buruh dan karyawan pun terdampak harus
ter-PHK. Angka pengangguran pun akhirnya meningkat.

Kawasan wisata seperti Malioboro yang selalu ramai pada tahun lalu
sebelum kebijakan PPKM diberlakukan, kini sepi. Hal tersebut akibat dari
aturan – aturan pembatasan yang dilakukan pemerintah untuk kawasan yang
dapat menimbulkan kerumunan. Aturan pembatasan wisatawan dari luar kota
dan mancanegara untuk berwisata ke Malioboro menyebabkan penurunan

19
omzet bagi pemilik hotel, pedagang hingga pemilik transportasi wisata seperti
becak motor dan andong. Tidak sedikit yang mengeluhkan untuk diberikan
keringanan kepada mereka seperti pengurangan jumlah pembayaran kontribusi
daerah hingga pemberian insentif-insentif dana agar usaha yang telah mereka
bangun selama ini tidak gulung tikar akibat pandemic Covid19.

Makadari itu, penerapan kebijakan PPKM ini layak untuk diangkat


menjadi sebuah reportase agar semua kalangan tahu dampak kebijakan PPKM
sehingga tayangan ini bias menjadi kritik supaya kedepannya pemerintah
dalam meracik sebuah kebijakan diharapkan bias adil merata dan tidak berat.
Topik ini sangatlah actual dan masih bisa di follow up perkembangannya
hingga bulan depan selama pandemic covid19 masih merajalela di negeri ini.
Topik ini juga bisa menjadi pengingat masyarakat agar selalu taat protocol
kesehatan demi menurunkan angka covid19. Selain itu, topik ini dapat
menggugah hati masyarakat luas untuk selalu bersyukur, berempati, dan
bersimpati untuk selalu menolong dan peduli terhadap sesama makhluk Tuhan.

20
Riset :

 Selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat diterapkan, angka


Covid 19 tidak menunjukkan penurunan angka positif Covid19.
 Selama PPKM, terdapat empat kali rekor kasus positif penularan Covid19
yang terjadi di Indonesia, yakni pada :
- 14 Januari : 11.557 kasus
- 15 Januari : 12.818 kasus
- 16 Januari : 14.224 kasus
- 30 Januari : 14.518 kasus
 Setelah menerapkan dua jilid PPKM di Pulau Jawa dan Bali dinilai tak efektif
menekan laju penyebaran Covid-19, Pemerintah menerapkan kebiajakan
PPKM Mikro.
 PPKM Mikro diberlakukan mulai Selasa, 9 Februari 2021 dan masih
berlanjut hingga 8 Maret 2021.
 Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2021, PPKM
Mikro diterapkan di 7 provinsi yang ada di Jawa-Bali yaitu Banten, DKI
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, dan Bali
 Jika menilik detil aturannya, berikut beberapa perbedaannya:
- Pada PPKM berbasis mikro, ada ketentuan pembentukan posko
penanganan Covid-19 di tingkat desa dan kelurahan dalam rangka
pengendalian Covid-19. Sebelumnya, ketentuan ini tidak ada pada
PPKM jilid I dan II.
- Pada PPKM jilid I, jam operasional restoran dan pusat perbelanjaan
dibatasi hingga pukul 19.00. Sementara, pada PPKM jilid II, jam
operasional lebih longgar, hingga pukul 20.00 WIB. Aturan pada PPKM
mikro lebih longgar lagi, di mana jam operasional mal/pusat
perbelanjaan diizinkan hingga pukul 21.00 WIB.
- Pada PPKM, pembatasan di perkantoran adalah 25 persen work from
office, dan 75 persen work from home. Sementara, pada PPKM mikro,
aturannya lebih longgar, dengan 50 persen work from office dan 50
persen work from home.

21
- Di sejumlah wilayah non zona merah, PPKM akan tetap dilakukan
pelaksanaan belajar-mengajar daring.
- Di sejumlah wilayah zona merah sektor esensial tetap diperbolehkan
beroperasi 100 persen dengan pembatasan jam, kapasitas, dan pengetatan
protokol kesehatan. Restoran hanya boleh menerima 50 persen kuota
untuk makan/minum di tempat, begitu juga dengan tempat ibadah hanya
bisa diisi 50 persen kuota.
- Koordinator Paguyuban Pedagang Pasar Beringharjo Barat Bintoro
menjelaskan penerapan PPKM belum terasa keefetivitasannya, terutama
dari aspek ekonomi. Menurutnya, pasar Beringharjo bagian barat
menjadi salah satu yang terdampak karena pengunjung pasar Beringharjo
biasanya dari wisatawan luar kota, menurunnya kunjungan wisatawan
luar kota menyebabkan menurunnya omzet pedagang pasar.
Menurutnya, penurunan omzet pedagang mencapai 60-70 persen.
- Ia juga meminta kepada Pemkot Jogja, untuk memberikan kompensasi
bagi pedagang seperti ptongan retribusi pasar, sehingga beban pedagang
pasar agak berkurang.
- Dengan diberlakukannya PPKM, sejumlah UMKM seperti di area
Malioboro menjadi terpuruk dengan aturan – aturan pembatasan yang
diterapkan.

Sumber :

https://theconversation.com/setahun-pandemi-di-indonesia-3-kelemahan-terbesar-
kebijakan-pengendalian-covid-19-sehingga-gagal-total-155129

https://amp.kompas.com/nasional/read/2021/02/20/10470191/pemerintah-
perpanjang-ppkm-skala-mikro-23-februari-sampai-8-maret-2021

https://www.beritasatu.com/amp/nasional/733983/ppkm-mikro-satgas-covid19-
terbitkan-se-pembentukan-posko-desa

https://amp.kompas.com/nasional/read/2021/02/22/17213841/satgas-covid-19-
setelah-ppkm-mikro-tingkat-keterisian-tempat-tidur-rs-di

22
https://amp.kontan.co.id/news/ppkm-mikro-berlaku-besok-begini-dampaknya-pada-
sektor-bisnis

https://economy.okezone.com/amp/2021/01/27/470/2351805/hotel-kian-sepi-efek-
ppkm-ancaman-phk-di-depan-mata

https://radarjogja.jawapos.com/jogja-raya/2021/02/22/pedagang-menjerit-makin-tak-
ada-pembeli/
https://www.kompas.com/tren/read/2021/02/09/060200565/ppkm-mikro-berlaku-
apa-bedanya-dengan-ppkm-?page=all

 Narasumber Reportase : Petugas Keamanan Kawasan Malioboro

 Pertanyaan Reportase :

1. Bagaimana kondisi Malioboro selama PPKM?

2. Apakah ada pelanggar saat PPKM diberlakukan? Jika iya, apakah ada sanksi
yang diberikan?

3. Bagaimana keefektifan PPKM untuk mengurangi pengunjung Malioboro?

Voxpop

Ide : Sosial-Ekonomi

Topik : PPKM Mikro

Angle : Dampak Bagi Masyarakat

Narasumber : Pedagang Sembako (Solo)

Pekerja Seni/ Musisi (Bandung)

Pengusaha Furniture (Wonogiri)

Pekerja Kantoran (Surabaya)

Guru/PNS (Bumiayu)

23
Talkshow

 Narasumber Talkshow :

1. Pro : Satgas/Pemerintah

2. Kontra : Pedagang

3. Netral : Pakar/Pengamat

24
RISET

 PPKM mikro kembali diperpanjang selama 14 hari ke depan.

 Dalam konferensi pers daring, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan


Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) sekaligus Menteri Koordinator
Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa PPKM mikro jilid ketiga
dimulai Selasa (9/3/2021) sampai Senin (22/3/2021), dalam konferensi pers
daring, Senin (8/3/2021).

 PPKM mikro kini tidak hanya berlaku di 7 provinsi di Pulau Jawa dan Bali (DKI
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, DI Yogyakarta, Bali),
namun diperluas ke tiga provinsi yakni Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan
Sumatera Utara.

 Cakupan PPKM mikro diperluas karena adanya kenaikan kasus Covid-19 yang
cukup signifikan.

 Daerah yang menerapkan PPKM mikro setidaknya memenuhi satu dari empat
parameter yang tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun
2021. Keempat parameter tersebut yakni tingkat kasus aktif di atas rata-rata
nasional, tingkat kesembuhan di bawah rata-rata nasional, tingkat kematian di atas
rata-rata nasional, dan tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR)
untuk ruang ICU dan isolasi rumah sakit rujukan Covid-19 di atas 70 persen.

 Pembatasan kegiatan dalam PPKM mikro jilid 3 hampir sama dengan PPKM
mikro periode sebelumnya. Perkantoran menerapkan 50 persen work from home
(WFH), kegiatan belajar mengajar tetap dilakukan secara daring, pusat
perbelanjaan atau mal beroperasi sampai pukul 21.00 dengan protokol kesehatan.
Restoran diperbolehkan makan di tempat (dine in) dengan kapasitas maksimal 50
persen dan layanan pesan antar diperbolehkan. Tempat ibadah maksimal 50 persen
dengan protokol kesehatan, kegiatan konstruksi beroperasi 100 persen dengan
protokol kesehatan, dan sektor esensial beroperasi 100 persen juga dengan
protokol kesehatan. Terdapat perbedaan dimana fasilitas umum diizinkan untuk
dibuka dengan kapasitas maksimal 50 persen dan patuh pada peraturan daerah.

25
 Selama PPKM mikro, daerah akan memperkuat pelaksanaan 3T yakni testing,
tracing, dan treatment. Tracing atau penelusuran dilakukan secara intensif di
desa/kelurahan dengan bantuan Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang telah dididik
sebagai tracer oleh Kementerian Kesehatan. Sementara, treatment dapat berupa
isolasi mandiri, isolasi terpusat, ataupun perawatan yang dikoordinasikan oleh pos
penanganan Covid-19 tingkat desa/kelurahan. Dilakukan uga pemberian bantuan
yaitu bantuan beras 20 kilogram per rumah yang di isolasi mandiri selama 14 hari
dan bantuan masker kain sesuai dengan standar.

 Pemerintah juga akan mengeluarkan pelarangan kegiatan berpergian ke luar


daerah bagi pegawai ASN, TNI, Polri, BUMN dan BUMD selama masa libur Isra
Mi'raj dan Hari Raya Nyepi yakni 10 sampai 14 Maret 2021. Sementara, pegawai
swasta diimbau untuk tidak melakukan kegiatan atau perjalanan ke luar daerah.
Untuk menindaklanjuti keputusan ini para kepala daerah akan menerbitkan aturan
di wilayah masing-masing.

 Selama PPKM Mikro, tingkat keterisian tempat tidur dan angka kesembuhan
pasien virus corona juga mengalami perbaikan.

 Kasus aktif Covid-19 secara nasional per 21 Februari 2021 mencapai 157.088
kasus atau 12,29 persen. Angka itu berhasil ditekan hingga 5,95 persen menjadi
147.740 kasus atau 10,71 persen per 7 Maret 2021. Dari tujuh provinsi yang
menerapkan PPKM mikro, enam di antaranya berhasil menurunkan kasus aktif
Covid-19. Keenamnya yakni DKI Jakarta, Banten, Bali, Daerah Istimewa
Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Jawa Barat menjadi satu-satunya
daerah yang menerapkan PPKM mikro tetapi tak mengalami penurunan kasus
aktif. Selain itu, tingkat keterisian tempat tidur atau BOR di ruang isolasi atau ICU
rumah sakit rujukan Covid-19 di tujuh provinsi pelaksana PPKM mikro tidak ada
yang melebihi 70 persen. Sebanyak tiga provinsi memiliki BOR antara 50-69,9
persen yakni Banten, DKI dan Jawa Barat. Sedangkan empat provinsi memiliki
BOR di bawah 50 persen yaitu Bali, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Terkait angka kesembuhan, berhasil ditingkatkan di lima provinsi, yakni DKI
Jakarta, Banten, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Adapun angka kesembuhan pasien Covid-19 secara nasional mencapai 85,59

26
persen. Angka ini sedikit lebih tinggi daripada rata-rata kesembuhan dunia yang
berada di angka 79,14 persen.

 Disiplin protokol kesehatan Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni


Monardo mengatakan, keberhasilan PPKM mikro sebenarnya sudah banyak.
Namun, angka kematian akibat Covid-19 masih tetap tinggi hingga saat ini.

 Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono


X menyatakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro di
wilayahnya akan kembali diperpanjang sesuai arahan Pemerintah Pusat dan
karena jumlah kasus harian yang masih fluktuatif, belum stabil.

 PPKM mikro di DIY telah menekan angka penyebaran Covid-19. Serta menekan
keterisian tempat tidur rumah sakit penanganan pasien Corona dari di atas 50
persen menjadi 46 persen.

 PPKM mikro berperan dalam membuat peta zonasi penyebaran Covid-19 di DIY
menjadi hijau. Pembatasan kegiatan sebagai kontrol agar tak ada kawasan yang
berubah merah.

 PPKM mikro yang berlanjut di DIY tidak akan disertai aturan tambahan.

Sumber :

https://nasional.kompas.com/read/2021/03/09/08045091/diperpanjang-14-hari-ini-
yang-harus-diketahui-soal-ppkm-mikro-jilid-3?page=all

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210309000110-20-615289/kasus-corona-
fluktuatif-ppkm-mikro-yogyakarta-diperpanjang

RISET

27
SUMBER: Yotube/Perekonomian RI/Konferensi Pers Perpanjangan PPKM Mikro

 Angka Kumulatif per 18 Maret 2021:

a. 1,443,853 terkonfirmasi + 6.570 kasus

b. 131,753 kasus aktif = 9,12% dari terkonfirmasi

Kasus aktif sudah memasuki single digit dan lebih baik dari global yaitu
17,23%

c. 1,272,958 sembuh = 88,16% dari terkonfirmasi

Lebih baik dari global yaitu 80,56%

d. 39,142 meninggal = 2,71% dari terkonfirmasi

Lebih tinggi dari global yaitu 2,21%

 Perpanjangan & Perluasan PPKM Mikro:

a. Diperpanjang 23 Maret s/d 5 April 2021 di RT/RW pada Desa/Kelurahan di


Kabupaten/Kota yang ditetapkan oleh masing-masing Gubernur, pada
Provinsi yang ditetapkan dalam Instruksi Mendagri sebagai Prioritas Wilayah
Penerapan PPKM Mikro.

b. Parameter penetapan daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) yang menerapkan


PPKM Mikro masih sama, yaitu memenuhi salah satu dari 4 parameter:

1) Tingkat Kasus Aktif di atas rata-rata nasional

2) Tingkat Kesembuhan di bawah rata-rata nasional

3) Tingkat Kematian di atas rata-rata nasional

4) Tingkat Keterisian Rumah Sakit (BOR) untuk ICU dan ruang isolasi di
atas 70%

c. Kriteria Zonasi Risiko di tingkat RT dan skenario pengendalian masih sama,


yaitu terbagi ke dalam Zona Merah, Oranye, Kuning dan Hijau dengan
mendasarkan pada jumlah rumah di satu RT yang memiliki kasus konfirmasi

28
positif selama 7 hari terakhir, dan Skenario Pengendalian dengan
pemberlakuan PPKM tingkat RT dan PPKM Rumah Tangga.

d. Kebijakan pembatasan kegiatan dalam rangka pelaksanaan PPKM Mikro


tetap sama, kecuali untuk:

1) Kegiatan Belajar-Mengajar dapat dilakukan Tatap Muka: untuk


Perguruan Tinggi/Akademi dibuka secara bertahap dengan proyek
percontohan berbasis Perda/Perkada, dengan penerapan Prokes.

2) Kegiatan Seni Budaya diizinkan dibuka max. 25%, dengan Prokes.

e. Provinsi yang menerapkan PPKM Mikro diperluas, dengan menambahkan 5


Provinsi, yaitu: Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara,
Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat.

 Perkembangan Indikator Covid-19 di Indonesia:

a. Kasus Aktif 1 Bulan Terakhir (131.695)

15 Feb 2021: 12,95%

22 Feb 2021: 12,19%

01 Mar 2021: 11,41%

08 Mar 2021: 10,50%

18 Mar 2021: 9,12%

Konsisten menunjukkan trend penurunan

b. Kematian 1 Bulan Terakhir (38.915)

15 Feb 2021: 2,73%

22 Feb 2021: 2,69%

01 Mar 2021: 2,71%

08 Mar 2021: 2,71%

29
18 Mar 2021: 2,71%

Konsisten menunjukkan trend penurunan

c. Kesembuhan 1 Bulan Terakhir (1.266.673)

15 Feb 2021: 84,32%

22 Feb 2021: 85,12%

01 Mar 2021: 85,88%

08 Mar 2021: 86,79%

18 Mar 2021: 88,16%

Konsisten menunjukkan trend kenaikan

Screenshoot penulis saat berusaha menghubungi narasumber

30
31

Anda mungkin juga menyukai