Anda di halaman 1dari 25

EKONOMI INDUSTRI MAJALAH TEMPO

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Ekonomi
Media

DOSEN PENGAMPU:
Ikhma Zurani, S.I.Kom., M.I.Kom.,

OLEH:
KELOMPOK 2
Rini Fazriyaningsih 1901110656 Sanisha Nitri W. 1901113160
Farah Shafira I. 1901110989 M. Devaryan A. 1901113258
Habib Alwi H. 1901111674 Gina Aprilia 1901113427
Fatur M. Yusuf P. 1901111713 Siti Zakiyatul A. 1901113444
Pramudia Nugroho 1901112131 M. Dwi Rizki W. 1901155268
Rizki Akbar 1901112717 Dwi Gustina P. S. 1901156580

KELAS A
KONSENTRASI MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN MEDIA
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan
karunia yang diberikan-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah penulis yang
berjudul “Ekonomi Industri Majalah Tempo”.

Penulis juga banyak menghadapi kendala dan kesulitan, tetapi berkat


pengarahan, bimbingan dan bantuan dari semua pihak, akhirnya makalah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, perkenankanlah dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu
persatu, sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan,


terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Penulis
telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan penulis. Namun,
sebagai manusia biasa penulis tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari
segi teknik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian penulis
berusaha sebisa mungkin menyelesaikan makalah ini meskipun tersusun sangat
sederhana. Maka dari itu penulis bersedia menerima kritik dan saran guna
menyempurnakan makalah ini. Sehingga semoga makalah berikutnya dan
makalah lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.

Selesainya makalah ini penulis harapkan dapat memberikan manfaat yang


baik bagi kita semua di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.

Pekanbaru, November 2021

Penulis

I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................I
DAFTAR ISI...........................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1. Analisis Pasar............................................................................................3
2.1.1. Produk yang Dihasilkan Majalah Tempo...........................................3
2.1.2. Segmentasi Pasar Majalah Tempo.....................................................4
2.1.3. Penawaran..........................................................................................5
2.1.4. Permintaan.........................................................................................6
2.1.5. Target Pasar Majalah Tempo.............................................................6
2.1.6. Analisis Pesaing (Competitor Analysis).............................................7
2.2. Analisis Kepemilikan................................................................................7
2.2.1. Sejarah Singkat..................................................................................7
2.2.2. Kepemilikan Tempo...........................................................................9
2.3. Analisis Kompetisi....................................................................................9
2.3.1. Nilai, Visi, dan Misi Tempo...............................................................9
2.3.2. Strategi Tempo.................................................................................10
2.4. Analisis Teknologi..................................................................................12
2.4.1. Model Newsroom.............................................................................13
2.5. Analisis Regulasi.....................................................................................14
2.6. Analisis Masa Depan...............................................................................15
2.6.1. Tempo Media Group........................................................................15
2.6.2. Majalah Tempo Beralih ke Digital...................................................15
BAB III PENUTUP...............................................................................................18
3.1. Kesimpulan..............................................................................................18
3.2. Saran........................................................................................................19

II
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20

III
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak terlepas dari kegiatan


komunikasi, di mana komunikasi sendiri memiliki tujuan dalam
menyampaikan informasi. Informasi pada umumnya dapat menyebar secara
terbatas pada wilayah tertentu, sehingga dibutuhkan teknologi komunikasi
seperti menggunakan perantara untuk menunjang tersebarnya informasi.
Berbicara tentang teknologi komunikasi berhubungan dengan perangkat yang
akan digunakan untuk menyebarkan informasi yang diinginkan kepada
khalayak secara luas, perangkat itu sering kita sebut sebagai media
komunikasi massa. Media komunikasi massa yaitu media komunikasi modern
yang sifatnya serentak yang ditunjukan kepada sejumlah khalayak melalui
media cetak ataupun melalui media elektronik, sehingga suatu pesan yang
sama bisa diterima secara bersama dan seketika (Rakhmat: 2003: 189).

Dalam perkembangannya media informasi yang sangat populer salah


satunya ialah pers. Pers telah mengubah dan mengeser pola komunikasi serta
penyebaran informasi. Pada awalnya komunikasi dilaksanakan secara
tradisional dengan menggunakan metode lisan kemudian berkembang
menjadi metode tertulis berlanjut menjadi surat kabar dan majalah sebagai
produk dari media cetak. Berbeda dengan surat kabar, majalah dituntut untuk
lebih fokus menyajikan informasi kepada khalayak tertentu. Semenjak tahun
1970-an segmentasi majalah perlahan mulai tampak dengan jelas, seperti
majalah khusus ekonomi, kesehatan, agama, wanita, anak-anak, otomotif,
ilmu pengetahuan dan teknologi, dan lain-lain. Dalam hal ini majalah tetap
eksis menyajikan informasi dengan ciri khas yang memerhatikan desain
visualisasi, kualitas kertas serta selling point.

Salah satu majalah yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia


adalah majalah Tempo. Dikenal sebagai majalah yang gemar menyampaikan

1
peristiwa kejadian dengan berani lewat penulisan fakta-fakta secara gamblang
membuat majalah ini memiliki kesan tersendiri di mata pembacanya. Salah
satu bukti dari keberanian majalah tempo dalam menyampaikan informasi
bisa dilihat dengan adanya rubrik kusus menyajikan karikatur, dalam rubrik
ini majalah tempo menyampaikan banyak pesan-pesan dengan kritis yang
membahas tentang topik dalam bidang sosial politik di setiap penerbitannya.
Namun dalam perkembangannya majalah Tempo sempat dilarang oleh
pemerintah pada tahun 1982 dan 21 Juni 1994 dan kembali diizinkan untuk
beredar pada 6 Oktober 1998.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana analisis pasar dari majalah Tempo?


2. Bagaimana ruang lingkup kepemilikan dari majalah Tempo?
3. Apa saja strategi kompetisi yang dimiliki oleh majalah Tempo?
4. Bagaimana adaptasi majalah Tempo terhadap perkembangan teknologi?
5. Bagaimana regulasi yang mengikat majalah Tempo?
6. Bagaimana strategi masa depan yang dimiliki oleh majalah Tempo??

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana analisis pasar dari majalah Tempo.


2. Untuk mengetahui bagaimana ruang lingkup kepemilikan dari majalah
Tempo.
3. Untuk mengetahui apa saja strategi kompetisi yang dimiliki oleh majalah
Tempo.
4. Untuk mengetahui bagaimana adaptasi majalah Tempo terhadap
perkembangan teknologi.
5. Untuk mengetahui bagaimana regulasi yang mengikat majalah Tempo.
6. Untuk mengetahui bagaimana strategi masa depan yang dimiliki oleh
majalah Tempo.

2
B A B II
PEMBAHASAN
2.1. Analisis Pasar

Analisis pasar (market analysis) adalah sebuah analisis yang berusaha


menjelaskan kondisi pasar, baik saat ini maupun potensi arah pergerakannya
ke depan. Analisis pasar berfungsi untuk mengetahui kebutuhan pelanggan,
sebagai bahan evaluasi perusahaan, dan membantu perusahaan menemukan
keunikan dari produk yang dimiliki.

2.1.1. Produk yang Dihasilkan Majalah Tempo


Tempo telah menguasai industri majalah berita dibandingkan dengan
Gatra, SWA, dan Sindo Weekly. Kualitas majalah tempo ditentukan dari mutu
tulisan, mutu desain visual, dan hasil cetak. Rubrik laporan ini terkait dengan
Ekonomi, Gaya Hidup, Hukum, Nasional, Internasional, Seni, Sains dan
Teknologi, Intermezo, bahkan catatan pinggir yang diasuh khusus oleh
pendiri majalah tempo yaitu Gunawan Mohammad menjadi daya tarik
tersendiri bagi konsumen majalah tempo. Kepercayaan publik terhadap isi
berita majalah tempo dan isu yang diangkat adalah isu besar dan terkini yang
dibahas mendalam sehingga selain komprehensif memberikan pengetahuan
baru bagi pembaca. Majalah tempo terbit pada hari senin, mulai pagi hari
ketika orangorang akan berangkat kerja, majalah tempo dipasarkan ke publik.
Hari senin merupakan hari pertama di mana masyarakat haus akan berita ter-
update dan informasi yang terpercaya. Pelayanan distribusi yang tepat waktu
dan hasil cetak yang berkualitas.

PT Tempo Inti Media, Tbk adalah perusahaan media massa yang


bergerak dalam bidang penyedia informasi. Adapun produk-produk yang
dihasilkan perusahaan ini antara lain:
 Majalah Tempo
 Koran Tempo
 Tempo English

3
 Tempo.co
 AHA Aku Tahu
 Majalah Travelounge
 Komunika

Strategi harga untuk konsumen yang ditetapkan Majalah Tempo adalah


menetapkan harga yang sama pada seluruh wilayah distribusi, yaitu sebesar
Rp. 40.000. Adapun tolak ukur harga yang ditetapkan perusahaan berkaitan
dengan pembelian bahan baku seperti kertas, pembayaran gaji karyawan
terdiri dari wartawan, jurnalis, tim desain, dan tim redaksi. Dengan harga
yang relatif murah tersebut, majalah tempo mampu menawarkan nilai berita
lebih yang akurat dan terpercaya, kualitas cetak yang baik, dan pelayanan
yang lebih baik dari pada kompetitor lainnya.

2.1.2. Segmentasi Pasar Majalah Tempo


1. Segmentasi berdasarkan Geografis
PT Tempo Inti Media, Tbk dalam memasarkan majalah tempo
memiliki cakupan wilayah distribusi yang tersebar di Jakarta
khususnya. Pendistribusian majalah tempo pada beberapa agen yang
ada di wilayah Jakarta, yakni Jakarta Selatan terdiri dari Kuningan
(Casablanca) dan Blok M, Jakarta Barat terdiri dari Kalideres, Kedoya
dan Kebon Jeruk, Jakarta Pusat terdiri dari Senen dan Harmoni, Jakarta
Timur terdiri dari Cililitan, Cawang, Cibubur, dan Jatinegara, serta
Jakarta Utara terdiri dari Kelapa Gading dan Tanjung Priok.
2. Segmentasi berdasarkan Demografis
Segmentasi demografi dari majalah tempo adalah lakilaki dan
perempuan yang berusia 2050 tahun dengan status sosial ekonomi A
dan B, yaitu kelas menengah ke atas seperti: manajer, orangorang yang
berpendidikan tinggi, mereka yang memiliki intelektual yang baik,
memiliki wawasan dan sebagainya.

4
3. Segmentasi berdasarkan Psikologis
Segmentasi ini membagi pembeli atau konsumen menjadi
beberapa kelompok, antara lain: pengusaha pekerja, profesional,
manajer, para pembuat keputusan, mereka yang suka berdiskusi
mengenai politik, ekonomi, dan hukum, mereka yang memiliki
pengetahuan yang luas, suka membaca serta kaum intelektual.
4. Segmentasi berdasarkan Perilaku
Adapun segmentasi ini terdiri dari:
a. Kelompok Primer: penyuka isu politik, ekonomi, peduli bahasa,
dan depth reporting.
b. Kelompok Sekunder: penyuka isu kesehatan, gaya hidup, film,
teknologi, pemerhati bahasa dan foto, pemerhati sejarah dan para
pengamat.

2.1.3. Penawaran
Bentuk-bentuk penawaran yang dilakukan oleh PT Tempo Inti Media,
Tbk dalam memasarkan majalah tempo berbagai macam, yaitu:
1. Periklanan
Adapun bentuk kegiatan periklanan yang dilakukan PT Tempo
Inti Media, Tbk antara lain:
a. Iklan melalui Group Tempo, Majalah Tempo diiklankan
melalui: Koran Tempo, Tempo.co, Travelounge, dan Komunika.
b. Branding logo pada agen, berupa display spanduk dan banner di
lapak agen, plastik majalah berlogo Tempo, kaos dan tas koper
berlogo Tempo.
c. Media partner event tahunan, Indonesian Cellular Show,
Gaikindo, dan lain-lain dengan keuntungan promosi yang
didapatkan Majalah Tempo dalam bentuk media booth, flayering,
logo pada spanduk acara, standing banner, dan sebagainya.

5
2. Penjualan Personal
Penjualan personal merupakan komunikasi langsung (tatap muka)
antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu
produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan
terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba
membelinya. Biasanya, penjualan personal dilakukan oleh loyal
customer atau agen-agen Majalah Tempo, bisa juga diperoleh dari
outlet Rumah Sakit dan outlet Rumah Makan/kafe/restoran.
3. Hubungan Masyarakat (Public Relations)
Salah satu contoh yang dilakukan oleh Majalah Tempo dalam
membangun hubungan baik dengan masyarakat adalah dengan
memberikan 300 beasiswa bagi pelajar SMA untuk melanjutkan
pendidikannya di berbagai kampus, seperti Universitas Surya Serpong.

2.1.4. Permintaan
Permintaan adalah jumlah keseluruhan barang/jasa yang ingin dibeli
oleh konsumen pada berbagai tingkat harga. Permintaan Majalah tempo
datangnya dari agen maupun pelanggan, baik agen yang menjual Majalah
Tempo kepada pembaca selama beberapa periode, maupun agen yang
menjual Majalah Tempo kepada pembaca lepas pada tempat-tempat
keramaian.

2.1.5. Target Pasar Majalah Tempo


Target konsumen majalah tempo adalah laki-laki dan perempuan yang
berusia 20 s.d 50 tahun, seperti: pengusaha, pekerja profesional, manajer, para
pembuat keputusan di wilayah Jakarta. Adapun kelompok tersebut terdiri dari
kelompok primer, yaitu mereka yang menyukai isu politik, ekonomi, bahasa,
dan depth reporting, serta kelompok sekunder mereka yang menyukai isu
kesehatan, gaya hidup, film, teknologi, dan foto, pemerhati sejarah dan
pengamat.

6
2.1.6. Analisis Pesaing (Competitor Analysis)
Pesaing merupakan perusahaan yang menghasilkan dan kemudian
menjual produk yang sama dengan produk yang dimiliki oleh suatu
perusahaan, termasuk Majalah Tempo. Banyaknya majalah-majalah baru
bermunculan serta perkembangan teknologi yang membuat setiap orang dapat
mengakses majalah secara online adalah pesaing terbesar Majalah Tempo.

2.2. Analisis Kepemilikan

2.2.1. Sejarah Singkat


Majalah Tempo mulai berdiri pada tahun 1971 yang mana berdirinya
tempo diawali dengan perundingan enam orang wartawan. Goenawan
Mohamad, Harjoko Trisnadi, Fikri Jufri, Lukman Setiawan, Usamah, dan
Christianto Wibisono, berunding dengan Ir. Ciputra selaku pendiri/ketua
Yayasan Jaya Raya, serta Eric Samola yang menjabat sebagai sekretaris.
Rapat dilaksanakan di kantor Ciputra, di kawasan Proyek Senen. Pada hari
yang sama rapat dilanjutkan malam hari sampai tuntas, di kediaman Ciputra
di kawasan Slipi, Jakarta Barat. Hasil perundingan itu menyepakati
dibentuknya majalah Tempo yang dimodali Yayasan Jaya Raya.

Mengapa Tempo? Terdapat empat alasan mengapa nama “Tempo”


dipilih sebagai nama majalah. Pertama, singkat dan bersahaja, mudah
diucapkan oleh lidah Indonesia dari segala jurusan. Kedua, nama ini
terdengar netral, tidak mengejutkan ataupun merangsang. Ketiga, nama ini
bukan simbol suatu golongan. Dan akhirnya arti "Tempo" sederhana saja,
yaitu waktu sebuah pengertian yang dengan segala variasinya lazim
dipergunakan oleh banyak penerbitan jurnalistik di seluruh dunia.

Pada bulan Februari 1971, majalah Tempo menerbitkan edisi


perkenalan tidak bertanggal terbit, dengan sampul depan berjudul "Tragedi
Minarni dan Konferensi PBSI". Kemudian, pada tanggal 6 Maret 1971, edisi
pertama diterbitkan dengan sampul depan berjudul "Film Indonesia: Selamat

7
Datang, Sex". Dalam kepala surat terbitan pertama, tercantum Yayasan Jaya
Raya dan Jaya Press menjadi penerbit.

Tiga tahun kemudian, pada tanggal 4 Februari 1974, Yayasan Jaya


Raya dan PT Pikatan mendirikan PT Grafiti Pers dengan rasio kepemilikan
bersama 50:50. PT Pikatan didirikan oleh para pendiri Tempo agar
karyawannya memiliki kesempatan untuk memiliki saham. Sejak itu, telah
terdaftarkan PT Grafiti Pers sebagai penerbit majalah Tempo.

Majalah Tempo edisi awal menerbitkan artikel-artikel tentang seni,


gaya hidup, dan perilaku, yang sedikit banyak terasa segar. Meskipun majalah
ini mulai memiliki pasar, namun menemui banyak tantangan dalam
pengembangannya.

Pada tahun 1982, untuk pertama kalinya, majalah Tempo dibredel atau
dilarang terbit karena dianggap terlalu tajam mengkritik rezim Orde Baru dan
kendaraan politiknya, Partai Golkar. Pembredelan itu dilakukan Pemerintah
terhadap Tempo ini terkait dengan Pemilu tahun 1982.

Pembredelan kedua terjadi pada 21 Juni 1994. Majalah Tempo dibredel


pemerintah melalui Menteri Penerangan Harmoko. Majalah ini dinilai terlalu
keras mengkritik Habibie serta Soeharto perihal pembelian kapal bekas dari
Jerman Timur.

Selepas Soeharto lengser pada 21 Mei 1998, mereka yang pernah


bekerja di majalah Tempo tercerai-berai akibat pembredelan dan melakukan
rembuk ulang untuk memutuskan perlu atau tidak majalah ini terbit kembali.
Hasilnya, disepakati majalah Tempo harus terbit kembali. Maka, sejak 6
Oktober 1998, majalah ini pun hadir kembali di bawah naungan PT Arsa
Raya Perdana.

Untuk meningkatkan skala dan kemampuan penetrasi ke bisnis dunia


media, pada 2001, PT Arsa Raya Perdana, melakukan go public dan
mengubah namanya menjadi PT Tempo Inti Media, Tbk. (Perseroan) sebagai

8
penerbit majalah Tempo yang baru. Dana dari hasil go public dipakai
menerbitkan Koran Tempo.

2.2.2. Kepemilikan Tempo


Setelah mengetahui sejarah singkat dari majalah Tempo, dapat kita
ketahui bahwa kepemilikan (saham) tempo berpindah pindah tangan
sejalannya dengan reformasi dan kebebasan pers. Untuk sekarang TEMPO
Media Grup (PT Tempo Inti Media Tbk.) merupakan perusahaan swasta
terbuka. Yang mana PT. Tempo Inti Media Tbk. Terdaftar di dalam Bursa
Efek Indonesia (BEI), dan sahamnya dimiliki oleh beberapa institusi dan
sebagian dimiliki masyarakat. Pemegang saham Tempo saat ini adalah: PT
Grafiti Pers, PT Jaya Raya, Yayasan Jaya Raya, Yayasan Karyawan TEMPO,
Yayasan 21 Juni, dan Masyarakat.

Majalah Tempo tidak dikendalikan oleh para pemilik modal sehingga


tempo dapat independen dalam membuat berita yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Hal ini dapat dicapai dikarenakan salah satu upaya Tempo
melakukan Self Regulation yang mana Self Regulation tersebut bertujuan
untuk menjaga objektivitas isi media, tanpa melibatkan campur tangan sang
pemilik media. Proses ini dinamakan strukturasi, di mana kepemilikan media
yang ada tidak hanya bergantung pada pemilik media untuk mengatur dan
menentukan isi media, melainkan pekerja media pada akhirnya menjadi agen
dan menentukan isi media sendiri.

2.3. Analisis Kompetisi

2.3.1. Nilai, Visi, dan Misi Tempo

Nilai-nilai yang dianut oleh Tempo adalah Tepercaya, Merdeka, dan


Profesional. Tepercaya yaitu menjunjung tinggi integritas dalam setiap
ucapan dan tindakan. Kemudian Merdeka adalah bebas mengekspresikan diri
dengan menghargai keberagaman. Serta nilai yang ketiga adalah Profesional
yaitu selalu bekerja dengan standar kompetensi tertinggi.

9
Penerapan Budaya Perusahaan Tempo diawali dengan mengevaluasi
Visi dan Misi Perusahaan serta menggali nilai-nilai yang menjadi keunggulan
kompetitif perusahaan selama perjalanan Tempo. Tak hanya nilai, Tempo
juga memiliki Visi dan Misi. Visi dari tempo yaitu menjadi acuan dalam
usaha, meningkatkan kebebasan publik untuk berpikir dan berpendapat serta
membangun peradaban yang menghargai kecerdasan dan perbedaan.
Sedangkan Misi dari Tempo antara lain:
1. Menghasilkan produk multimedia yang independen dan bebas dari
segala tekanan dengan menampung dan menyalurkan suara yang
berbeda-beda secara adil.
2. Menghasilkan produk multimedia bermutu tinggi dan berpegang pada
kode etik.
3. Menjadi tempat kerja yang sehat dan menyejahterakan serta
mencerminkan keragaman Indonesia.
4. Memiliki proses kerja yang menghargai dan memberi nilai tambah
kepada semua pemangku kepentingan.
5. Menjadi lahan kegiatan yang memperkaya khazanah artistik,
intelektual, serta dunia bisnis melalui peningkatan ide-ide baru, bahasa,
dan tampilan visual yang baik.
6. Menjadi pemimpin pasar dalam bisnis multimedia dan pendukungnya.

2.3.2. Strategi Tempo

Era digital memengaruhi semua model bisnis, termasuk model bisnis di


media seperti media cetak. Media merupakan salah satu industri yang paling
berdampak atas tren digital yang berujung pada disrupsi. Tidak sedikit media
cetak yang harus gulung tikar, alias rontok di tengah jalan. Untuk tetap
bertahan dan eksis di tengah era disrupsi seperti sekarang ini, dibutuhkan
strategi yang tepat dalam mengelola sekaligus mempertahankan bisnis di
media cetak.

10
Wahyu Dhyatmika, Redaktur Eksekutif Majalah Tempo, memaparkan
terdapat empat strategi yang digunakan Tempo dalam menghadapi era
disrupsi, yaitu:

1. Kenali competitive advantage yang membuat majalah itu unik. Jangan


tiru media lain yang sudah memiliki kompetensi sendiri. Jangan sampai
setelah go digital, uniqueness itu bergeser. Tempo karena sudah kuat di
berita indepth, investigasi dan identitas independensi, maka harus dicari
bagaimana agar competitive advantage itu tetap bisa dipahami dan
dijual.
2. Era digital tidak cukup mengandalkan wartawan hebat, butuh membuka
pintu redaksi untuk orang-orang dengan keahlian baru. Makanya perlu
dibiasakan terus menerus bekerja dengan orang-orang berlatar belakang
digital. Redaksi sudah tidak bisa memonopoli newsroom, keputusan-
keputusan harus mempertimbangkan apa yang dikehendaki user.
Mereka juga harus bisa melakukan engagement dengan user. Untuk
keperluan tersebut, sudah dua tahun ini Tempo merekrut manajer media
sosial.
3. Patut diperhatikan, di era sekarang tugas wartawan tidak berhenti ketika
memasukkan naskah ke desain. Itu justru baru mulai. Mereka harus
mengimbangi dengan interkasi horizontal untuk engage dengan user.
Oleh karena itu perlu bagi setiap wartawan untuk melakukan personal
branding di media sosial dengan personal value yang tetap sejalan
dengan value korporat.
4. Harus dikenali siapa pembaca dan sesuaikan dengan demografi mereka.
Karena user media digital adalah gen milenial yang berbeda dengan
user majalah cetak, seluruh mindset model bercerita wartawan harus
ditinjau ulang. Selain tidak terlau panjang, juga dibuat bagaimana agar
orang tidak bosan saat menyimak. Misalnya dengan infografis, dengan
kartu atau video. Tidak hanya mengandalkan teks dan foto. Siap-siap
juga jika mereka lebih suka membaca bukan dari web tapi melalui

11
media sosial. Untuk setiap format tersebut, harus tetap dipastikan agar
pembaca tetap mendapatkan user experience terbaik, meski dia berada
di halaman orang lain yaitu media sosial.

2.4. Analisis Teknologi

Tempo merupakan salah satu media yang turut berpartisipasi menjalani


keharusan bermediamorfosis di era perkembangan teknologi dan informasi
yang tumbuh pesat. Mediamorfosis membawa media cetak konvensional
mengalami transformasi. Jika ditelaah dari hasil penelitian ini pula, Tempo
merupakan salah satu pelopor konvergensi media yang terjadi di Indonesia.
Tempo bermediamorfosis diawali dengan membentuk Tempo digital yang
dapat diakses melalui Tempo.co.id (sekarang Tempo.co) pada awal tahun
1995. Hingga kini Tempo terus bermediamorfosis ke bentuk digital lainnya
seperti majalah digital Tempo versi iPad.

Tempo Media Group membuat Pusat Data & Analisa Tempo (PDAT)
sebagai pusat data seluruh penerbitan Tempo Media Group mulai dari data
teks, foto, infografis, dan video pada tahun 1971. Hingga tahun 2014, koleksi
foto digital 1,2 juta foto lebih. PDAT juga menerbitkan beragam judul buku,
seperti profil badan usaha milik negara, profil bank, panduan wisata, dan
panduan memilih magister manajemen. Agar masyarakat dapat mengakses
koleksi digital PDAT, Tempo Media Group membuat toko online dengan
nama Tempo Store. Toko ini memposisikan diri sebagai one-stop shopping
for digital products. Masyarakat yang ingin berlangganan semua produk
cetak Tempo Media Group contohnya seperti majalah Tempo dalam aplikasi
digital dapat melalui Tempo Store. Produk digital Tempo Media Group
dikemas dalam format PDF via tablet dan komputer. Juga tersedia format
reader dalam Tempo Media Apps di Apple Store. Tempo Store dilengkapi
payment gateway untuk memudahkan transaksi berlangganan.

12
2.4.1. Model Newsroom

Hasil temuan data yang menarik dalam perkembangan konvergensi dan


proses mediamorfosis di majalah Tempo adalah adanya sistem pemberitaan
dengan menghadirkan single newsroom yang berdampak efektifitas pada
pekerjaan jurnalis. Single newsroom merupakan pusat atau tempat sumber
semua berita yang nantinya akan didistribusikan ke platform-platform yang
dimiliki Tempo. Melalui single newsroom, pekerjaan jurnalis di Tempo
menjadi lebih efektif, karena jurnalis tidak lagi bekerja pada masing-masing
platform, namun bekerja pada kompartemennya. Jadi, dengan hadirnya
konvergensi dalam bentuk single newsroom semua berita mampu terintregrasi
dengan baik dan konvergensi berjalan maksimal. Melalui penerapan single
newsroom sejumlah model konvergensi dapat dicapai, yaitu pertukaran
informasi, redesign jobdesk dan strukturisasi organisasi), penyajian informasi
ke berbagai platform dan pengemasan berita sesuai segmen dengan audio,
video dan grafis dapat dicapai sekaligus.

Konvergensi pada tubuh Tempo Media Group terjadi dibidang produksi


dengan membuat mekanisme kerja baru dalam bidang redaksi. Jika selama ini
produk Tempo Media Group yaitu majalah Tempo, Koran Tempo, Tempo.co,
dan brand lainnya memiliki organisasi liputan masing-masing. Maka sejak
ditetapkan migrasi menuju media digital, seluruh produksi berita disatukan
dalam satu organisasi besar: Tempo News Room. Para reporter memburu
berita, kemudian hasil reportase dari lapangan diserahkan ke Tempo News
Room. Lalu berita yang disuplai ke Tempo News Room didistribusikan
kepada Majalah Tempo, Koran Tempo, Tempo.co serta unit bisnis media
lainnya. Berita yang ada di Tempo News Room akan dikirim ke setiap produk
media dengan penyesuaian format dan konten sesuai ciri dan kebutuhan
setiap media contohnya seperti majalah Tempo lebih membutuhkan berita
dengan mengedepankan kedalaman pemberitaan dan prinsip liputan
investigasi pada setiap rubrik.

13
2.5. Analisis Regulasi

Majalah Tempo adalah majalah yang membahas tentang politik di


Indonesia, tak jarang bahwa Tempo memuat kritik yang ditujukan kepada
pemerintahan. Sejak terbit hingga sekarang tak jarang Tempo memuat
kontroversi terkait kebijakan pemerintah yang dikritisi oleh Majalah Tempo.
Jika dikaji dengan konstitusi dasar Indonesia yaitu pada UU 1945 pada pasal
28F yang berbunyi, “Setiap orang berhak berkomunikasi dan memperoleh
informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta
berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan
menyampaikan informasi dengan mengungkapkan segala jenis saluran yang
tersedia.”

Majalah Tempo sendiri pernah di bredel oleh pemerintah pada 21 juni


1994, SIUPP Majalah Tempo dicabut oleh pemerintah oleh karena itu pada
zaman orba Tempo tidak dapat terbit dikarenakan pembredelan ini. Majalah
Tempo berhenti terbit hingga orde baru runtuh. Pada UU No. 40 tahun 1999
Pasal 2 berbunyi, “Kemerdekaan pers adalah salah satu wujud kedaulatan
rakyat berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan dan supremasi
hukum”.

Majalah Tempo hingga saat ini menjalankan kemerdekaan persnya,


kritik merupakan bagian dari kebebasan dalam berpendapat dan itu juga
tertuang dalam UU 1945 dasar konstitusi negara kita, yang mana merupakan
negara demokrasi sehingga kebebasan dalam berpendapat dihitungkan. Oleh

14
karena itu Tempo sebagai salah satu media cetak yang berjalan sesuai
konstitusi.

2.6. Analisis Masa Depan

2.6.1. Tempo Media Group

Tempo merencanakan tahun 2021 sebagai Total Transformasi Digital.


Ada sejumlah alasan Tempo agresif mengembangkan platform digital dengan
tumpuan awal media online Tempo.co. Pertama, Tempo harus cepat
beradaptasi menghadapi perubahan pasar dan ekosistem di industri media.
Industri media merupakan salah satu sektor yang paling terkena dampak
digital disruption. Oplah media cetak terus menurun, dan porsi iklan untuk
media cetak juga terus mengecil. Transformasi menuju media digital menjadi
sebuah keniscayaan.

Kedua, kelompok usia produktif penduduk Indonesia pada 2019


mencapai 183 juta orang, sekitar 118 juta atau hampir 65 persen di antaranya
berusia 15-40 tahun. Mereka yang sangat melek teknologi informasi ini
merupakan pasar yang sangat potensial untuk media digital. Ketiga, Tempo
ingin menjadi clearing house of information dengan menghadirkan informasi
yang dapat dipercaya di tengah sebaran hoaks, terutama di media sosial, yang
kian meluas.

2.6.2. Majalah Tempo Beralih ke Digital

Budi Setyarso selaku pimpinan redaksi majalah Tempo akan


memastikan kualitas jurnalistik media yang dipimpinnya tidak menurun
meski sudah beralih dari platform cetak ke digital per 1 Januari 2021 lalu.
Beralihnya majalah Tempo ke pasar digital pun merupakan strategi yang
sudah direncanakan jauh sebelum pandemi ini ada. Keputusan ini telah
dipertimbangkan ketika data menunjukkan sebagian pembaca mulai
meninggalkan edisi cetak dan beralih ke digital. Kemudian, rencana ini pun

15
dipercepat oleh datangnya pandemi yang telah mengubah drastis cara orang
mengkonsumsi berita.

Tak hanya itu, teknologi digital juga menyediakan banyak hal yang
tidak bisa didapatkan dari koran edisi cetak. Salah satunya adalah multimedia,
yang memungkinkan pembaca dapat mendengarkan tidak hanya membaca
berita majalah Tempo saja.

Beralihnya majalah Tempo ke pasar digital ini menjadi salah satu


tantangan industri media di era digitalisasi. Direktur Jenderal Aplikasi
Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Semuel
Abrijani Pangerapan, menjelaskan tantangan terbesar Indonesia dalam
transformasi digital adalah talenta digital. Menurutnya, talenta digital yang
mumpuni masih kurang di negara ini. Beliau mengatakan menurut data dari
Bank Dunia 2018, Indonesia setidaknya membutuhkan sembilan juta talenta
selama 15 tahun ke depan, atau sekitar 600 ribu orang setiap tahun. Angka
tersebut tentu tidaklah sedikit. Dalam upaya mendorong peningkatan talenta
digital, Kominfo menghadirkan beberapa program, mulai dari tingkat dasar,
menengah, hingga lanjutan. Di tingkat dasar, ada Gerakan Nasional Literasi
Digital, yang berisi keterampilan digital, etika digital, keamanan digital, dan
kebudayaan digital.

Di tingkat menengah, berupa beasiswa Digital Talent Scholarship untuk


materi tentang komputasi awan, kecerdasan awan, internet of things, virtual
reality dan pemasaran digital. Di tingkat lanjutan, Kominfo menyiapkan
program Digital Leadership Academy untuk pimpinan sektor pemerintahan
dan swasta.

Selain talenta digital, yang terpenting lainnya dalam transformasi digital


adalah infrastruktur telekomunikasi yang merata, salah satunya dengan
membangun menara base transceiver station (BTS) di berbagai wilayah.
Kominfo mencatat saat ini masih ada 12.548 desa yang belum tersambung
dengan jaringan 4G. Selain menara BTS, pemerintah juga sedang

16
mengembangkan satelit SATRIA-1 yang diharapkan mengorbit pada 2023.
Sehingga diharapkan seluruh wilayah bisa terintegrasi dengan internet dan
bisa meningkatkan adopsi teknologi digital.

Meskipun majalah Tempo sudah beralih ke media digital. Media ini


tetap tidak meninggalkan media cetak, sebagaimana awal perintisan media
ini. Dengan perkembangan media sosial saat ini, ketika media sosial yang
sebelumnya diharapkan menjadi pilar demokrasi sebagaimana menyuarakan
suara-suara dari pihak yang tidak ter-cover oleh media massa tetapi ternyata
banyak didistorsi oleh informasi-informasi bias. Dari Kominfo sendiri
menyatakan bahwa di media sosial banyak sekali hoax, baik misinformasi,
disinformasi media jurnalisme. Hal ini disebut seagai pilar keempat
demokrasi maka ini juga tanggung-jawab yang harus kita lakukan untuk
masuk ke media sosial agar hal-hal semacam itu bisa diminimalisir.

17
B A B III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Majalah Tempo berada dibawah naungan PT. Tempo Inti Media, Tbk.
Sahamnya dimiliki oleh beberapa institusi dan sebagian dimiliki masyarakat.
Majalah tempo dipasarkan pada daerah Jakarta dan sekitarnya. Dipasarkan
kepada khalayak dengan rentang usia 20-50 tahun dengan status ekonomi
menengah ke atas yang memiliki pengetahuan luas, Majalah Tempo
dipasarkan kepada penyuka isu politik, ekonomi, teknologi, film, dan
pemerhati bahasa.

Majalah Tempo menggunakan model Newsroom, yang merupakan


pusat atau tempat sumber semua berita yang nantinya akan didistribusikan ke
platform-platform yang dimiliki Tempo. Seluruh produksi berita disatukan
dalam satu organisasi besar: Tempo News Room. Para reporter memburu
berita, kemudian hasil reportase dari lapangan diserahkan ke Tempo News
Room. Setelah itu berita yang disuplai ke Tempo News Room, didistribusikan
kepada Majalah Tempo, Koran Tempo, Tempo.co serta unit bisnis media
lainnya.

Pada saat ini Majalah Tempo menjalankan kemerdekaan persnya, kritik


merupakan bagian dari kebebasan dalam berpendapat dan itu juga tertuang
dalam UUD 1945 dasar konstitusi negara, yang mana merupakan negara
demokrasi sehingga kebebasan dalam berpendapat dihitungkan, oleh karena
itu tempo sebagai salah satu media cetak yang berjalan sesuai konstitusi.

Dalam proses mengadaptasi pada perubahan pasar dan ekosistem


industri media, Tempo sedang mengembangkan transformasi digitalnya.
Bentuk transformasinya adalah infrastruktur telekomunikasi yang merata,
salah satunya dengan membangun menara base transceiver station (BTS) di
berbagai wilayah. Kominfo mencatat saat ini masih ada 12.548 desa yang
belum tersambung dengan jaringan 4G. Selain menara BTS, pemerintah juga

18
sedang mengembangkan satelit SATRIA-1 yang diharapkan mengorbit pada
2023.

3.2. Saran
Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dalam
memahami Industri Media Tempo. Untuk para pembaca semoga dengan
penjelasan yang ada di makalah ini, para pembaca mengetahui semua materi
beserta analisis makalah. Jika ada kesalahan atau kekurangan harap
dimaklumi dan diberi saran agar kami bisa memperbaiki kesalahan yang ada
dan mampu mengembangkan lebih baik akan makalah ini.

19
DAFTAR PUSTAKA
Skripsi dan Disertasi

Advent, Fausta Christy. 2010. “Makna Sampul Majalah Cosmogirl Indonesia


(Analisis Semiotik Tentang Gaya Hidup Remaja Perempuan Dalam Sampul
Majalah Cosmogirl Indonesia Tahun 2009).” Universitas Sebelas Maret.

Burhan, Miqdarullah. 2020. “Analisis Framing Pemberitaan Pasca Pemungutan


Suara Pemilihan Presiden 17 April 2019 Di Media Online Tempo.Co.”
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Rahmatika, Dinda. 2021. “Makna Cover Majalah Tempo ‘Untung-Buntung


Pandemi’ Edisi 7-13 September 2020.” Universitas Semarang.

Artikel Jurnal

Hana, Fransiska, and Cici Eka Iswahyuningtyas. 2017. “Konvergensi Media Dan
Mediamorfosis: Evaluasi Strategi Digitalisasi Media Cetak Di Majalah
Tempo Tema: Kajian Media Dan Jurnalistik.” Prosiding Konferensi
Nasional Komunikasi 1(01).

Nurhajati, Lestari, and Xenia Angelica. Wijayanto. 2019. “Kepemilikan Media


Dan Isi Pemberitaan Koran Tempo.” Jurnal Pewarta Indonesia 1(1):1–14.

Pratopo, Wahyudi Marhaen. 2018. “Komodifikasi Wartawan Di Era Konvergensi:


Studi Kasus Tempo.” Jurnal Komunikasi Indonesia 129–38.

Setiawan, Noval. 2021. “Pemaknaan Cover Majalah Tempo (Analisis Semiotika


Cover Majalah Tempo Edisi 16 September-22 September 2019).” Jurnal
Ilmu Komunikasi 6(1):81–88.

Sucahya, M. 2017. “Manajemen Media Digital.” Tarbawi: Jurnal Keilmuan


Manajemen Pendidikan 3(01):43–58.

Artikel Website

Alfarizi, Moh Khory. 2021. “Kominfo: Tantangan Terbesar, Indonesia Butuh 9


Juta Talenta Digital.” www.tempo.co. Diakses 2 November 2021
(https://tekno.tempo.co/read/1521637/kominfo-tantangan-terbesar-indonesia-
butuh-9-juta-talenta-digital).

Bintari, Nurur R. 2017. “Empat Strategi Agar Media Cetak Tetap Eksis.”
www.mix.co.id. Diakses 2 November 2021
(https://mix.co.id/marcomm/brand-communication/empat-strategi-agar-
media-cetak-tetap-eksis/).

Tempo.co. 2019. “Ada Diskusi Media Masa Depan Di Tempo Media Week
2019.” www.tempo.co. Diakses 2 November 2021
(https://creativelab.tempo.co/read/1280366/ada-diskusi-media-masa-depan-
di-tempo-media-week-2019).

Tempo.co. 2021. “Koran Tempo Beralih Ke Digital, Pemred: Kualitas Jurnalistik


Makin Baik.” www.tempo.co. Diakses 2 November 2021
(https://bisnis.tempo.co/read/1429105/koran-tempo-beralih-ke-digital-
pemred-kualitas-jurnalistik-makin-baik/full&view=ok).

Tempo.co. “Tempo: Tentang Kami.” www.tempo.id. Diakses 2 November 2021


(https://www.tempo.id/about.php ).

Anda mungkin juga menyukai