Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP EKUITAS MEREK

(Studi pada konsumen mobil Toyota Avanza tahun 2012 di Auto 2000 Malang cabang
Sukun)

Agung Wicaksono
Imam Suyadi
Kadarisman Hidayat
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
e-mail: sonow40@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh komunikasi pemasaran secara
bersama-sama maupun sendiri-sendiri serta untuk mengetahui variabel yang berpengaruh secara dominan
terhadap ekuitas merek. Adapun Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk
Periklanan , Hubungan Pelanggan dan Penjualan Personal. Variabel dependen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Ekuitas Merek. Jenis penelitian pada penelitian ini adalah explanatory research yang
mana menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner yang disebar kepada 92 responden yang
merupakan konsumen toyota Avanza tahun 2012 cabang Sukun kota Malang. Untuk pengujian instrumen
menggunakan uji validitas, dan uji reliabilitas. Sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan analisis
deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa variabel
periklanan, hubungan pelanggan, penjualan personal secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
ekuitas merek dan secara sendiri-sendiri ketiga variabel juga berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merek.
Hubungan pelanggan merupakan variabel dominan yang mempengaruhi ekuitas merek.

Abstract
This study aims to find out how the marketing communications together or separately, and to tell the
influential variables are dominant in the brand equity. As for the independent variables used in this study are
of Advertising, Customer Relations and Personal Selling. Dependent variable used in this study is Brand
Equity. Of research in this study was the explanatory research, which used research instruments in the form
of a questionnaire that is disseminated to the 92 respondents who are consumers Toyota Avanza 2012 Sukun
Malang. To test the validity of the instruments used to test, and test reliability. As for the technique of data
analysis using descriptive analysis and multiple linear regression analysis. From the results of this study
found that variables advertising, customer relations, personal selling are jointly significant effect on brand
equity and separately the three variables are also significant effect on brand equity. Customer relationship is
the dominant variable affecting brand equity.

Kata kunci: Periklanan, Hubungan Pelanggan, Penjualan Personal, Ekuitas Merek

PENDAHULUAN pemasaran dan ekuitas merek merupakan hal


Akhir-akhir ini perkembangan dunia terpenting yang harus diperhatikan oleh
otomotif mobil semakin pesat, seluruh perusahaan perusahaan. Di benak konsumen kenyamanan dan
otomotif berlomba-lomba untuk meningkatkan keamanan dalam berkendara telah menjadi faktor
hasil produksinya. Mobil dengan merek yang kuat utama dalam memilih mobil, hal ini disebabkan
akan mempengaruhi ekuitas merek. Ekuitas merek karena konsumen lebih sering menggunakan
adalah nilai tambah untuk produk dengan merek mobil pribadi daripada mobil angkutan umum,
(Hanna & Wozniak, 2001;. Leone, et al., 2006). salah satuya mobil Toyota Avanza. Perusahaan
Komunikasi pemasaran saat ini berdampak besar mobil Toyota Avanza harus benar ± benar
terhadap penjualan suatu produk. Komunikasi memperhatikan perkembangan dunia otomotif

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 12 No. 2 Juli 2014| 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
saat ini, agar produk yang diciptakan selalu penjualan 125.217 unit dan menguasai 51,2%
menjadi yang terbaik dimata konsumen market share dikelasnya. Bila dibandingkan
Memasuki perindsutrian ini, setiap dengan periode yang sama tahun lalu, pencapaian
perusahaan otomotif mobil mempunyai strategi ini naik 12,2% atau sebesar 13.567 unit (Kompas
penjualan yang efektif guna meningkatkan Otomotif). Toyota Avanza merupakan merek
kekuatan mereknya. ³Brand Equity (Ekuitas suatu produk yang diminati masyarakat luas.
merek) dipengaruhi oleh kegiatan komunikasi Selain kenyamanannya dalam berkendara, mobil
pemasaran melalui penciptaan kesadaran merek, ini juga mempunyai keistimewaan dibanding
pembangunan asosiasi yang tepat dalam pikiran mobil lainya yaitu mobil paling irit dan ramah
konsumen, fasilitasi kuat konsumen koneksi lingkungan. Dari pernyataan yang sudah
PHUHN GDQ SHPEHQWXNDQ OR\DOLWDV PHUHN´ (Kotler, dijelaskan, perusahaan Toyota mempunyai jargon
et al., 2009;. Leone, et al., 2006). \DQJ GLPLOLNL $YDQ]D \DLWX ³6DWX 8QWXN 6HMXWD
Merek yang kuat akan mempengaruhi ,PSLDQ´ Di Malang sudah banyak dealer toyota
kekuatan produk. Sebagai upaya agar konsumen didirikan yaitu (AUTO 2000 Malang I) Jl. Letjen
tetap loyal adalah dengan melakukan diferensiasi Soetojo 25, (CV Kartika Sari Motor) Jl. Puncak
yang akan membedakan suatu merek lain dari Borobudur 01 Malang, (AUTO 2000 Malang II)
produk yang sama. Setiap perusahaan Jl. Supriadi 35 Malang. Masyarakat kota Malang
menginginkan agar merek-mereknya memiliki dapat mudah membeli dan menservis
ekuitas merek yang tinggi. Ekuitas merek yang kendaraannya salah satunya yaitu mobil Toyota
tinggi diperoleh dengan secara sungguh-sungguh Avanza.
PHPEDQJXQ HNXLWDV PHUHNQ\D ³$GD GXD PHWRGH
untuk mengukur ekuitas merek, pola pikir KAJIAN PUSTAKA
pelanggan dan produk pasar tindakan. Ukuran Pengertian Komunikasi Pemasaran
pola pikir pelanggan berfokus pada proses Komunikasi pemasaran merupakan sarana
berpikir konsumen, perasaan, dan perilaku dimana perusahaan berusaha menginformasikan,
WHUKDGDS PHUHN´ $LODZDGL HW DO membujuk, dan mengingatkan konsumen secara
Anselmsson, et al., 2007;. Keller, 2008;. Leone, et langsung maupun tidak langsung tentang produk
al., 2006). dan merek yang dijual. Kotler dan Keller (2009)
Konsumen pada saat ini lebih tertarik menyatakan bahwa, komunikasi pemasaran adalah
dengan kendaraan pribadi daripada kendaraan sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya
umum, mobil salah satunya. Mobil dengan merek untuk menginformasikan, membujuk, dan
ternama memiliki nilai tambah bagi konsumen. mengingatkan konsumen baik secara langsung
Karena dengan merek ternama konsumen lebih maupun tidak langsung tentang produk dan merek
percaya diri memakainya. Disini perusahaan harus yang mereka jual. Saat ini banyak perusahaan
melakukan komunikasi pemasaran agar mulai menyadari perlunya upaya
produknya dikenal konsumen. mengintegrasikan berbagai kegiatan komunikasi
Salah satu jenis perusahaan mobil yang pemasaran yang selama ini dilakukan secara
telah tumbuh berkembang di Indonesia dan lebih terpisah-pisah. Perusahaan harus menggabungkan
mengutamakan kenyamanan dan keamanan adalah semua kegiatan yang ada dalam komunikasi
mobil Toyota Avanza, menurut data yang diambil pemasaran agar tujuan tercapai. Menurut
dari Jakarta, Kompas Otomotif pada Senin, 19 Morissan (2010:7), kegiatan komunikasi
November 2012. Berdasarkan data whole sale pemasaran itu mencangkup:
(WS) yang diperoleh Kompas Otomotif dari salah 1) advertising (periklanan)
satu anggota GAIKINDO, model terlaris dari 2) direct marketing (pemasaran langsung)
Januari sampai akhir Oktober 2012 masih tetap 3) sales promotion (promosi penjualan)
dipegang erat Toyota Avanza, 157.189 unit atau 4) personal selling (penjualan personal)
17 persen dari total penjualan mobil di Indonesia, 5) pemasaran interaktif; dan
923.132 unit. Disegmen low MPV Avanza 6) public relations (hubungan pelanggan)
menikmati porsi 57,5 persen dari 273.327 unit Dari keenam hal tersebut bahwa
penjualan segmen ini selama 10 bulan 2012 komunikasi pemasaran dapat berlangsung dengan
berjalan. menggabungkan hal-hal tersebut sehingga
Pada tahun lalu, sepanjang Januari- komunikasi pemasaran dapat berjalan naik dan
Agustus 2012, Toyota Avanza membukukan efektif.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 12 No. 2 Juli 2014| 2


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Elemen-Elemen Komunikasi Pemasaran dan mengirimkan barang dan jasa kepada
a). Periklanan pelanggan tanpa menggunakan perantara
Iklan merupakan hal pokok dalam pemasaran. Internet merupakan salah satu cara
pemasaran produk. Semua peruasahaan wajib melakukan pemasaran langsung. Internet yang
membuat iklan agar produknya dikenal oleh semakin berkembang pesat saat ini, dapat
masyarakat luas. Menurut Kotler (2009: 403), membantu perusahaan dalam menjual barangnya
iklan adalah semua bentuk terbayar dari presentasi secara langsung. Dengan demikian internet
nonpersonal dan promosi ide, barang, atau jasa sangatlah menunjang kemajuan sebuah
oleh seponsor tertentu. Iklan menjangkau pembeli perusahaan.
yang tersebar secara geografis. Iklan juga menjadi e). Hubungan Masyarakat atau Pelanggan
instrumen promosi yang sangat penting, Menurut Agus (2012: 55), berbagai
khususnya bagi perusahaan yang mmproduksi progam untuk mempromosikan, melindungi citra
barang dan jasa yang ditujukan kepada perusahaan, dan produknya. Dengan karakteristik:
masyarakat luas. Demikian juga, konsumen yang sangat terpercaya, bisa meraih orang yang
menjadi target juga berbeda satu jenis produknya. menghindari tenaga penjualan dan periklanan,
Definisi tersebut merupakan pengertian seberapa ektif dan ekonomis. Dari pendapat tersebut
penting iklan berpengaruh terhadap penjualan mempunyai hubungan keterkaitan tentang
suatu produk. bagaimana perusahaan dalam menghadapi
b). Promosi Penjualan masyarakat. Tujuan utama dari hubungan
Promosi merupakan elemen atau bagian pelanggan untuk meningkatkan reputasi
dari pemasaran yang digunakan perusahaan perusahaan.
ataupun pribadi dalam berkomunikasi dengan Tujuan Komunikasi Pemasaran
konsumennya. Menurut Morissan (2010: 26), Komunikasi pemsaaran secara bertujuan
perusahaan lebih memilih promosi penjualan untu mencari laba yang sebesar-besarnya. Dalam
daripada promosi lainnya karena konsumen lebih pencapaianya, perusahaan harus melakukan
peka kepada intensif yang ditawarkan suatu merek berbagai cara agar tujuan tercapai. Menurut
dan kecenderungan pedagang memiliki posisi Kennedy dan Soemanagara (2006: 63),
yang lebih dibandingkan produsen. Dari komunikasi pemasaran bertujuan untuk
pengertian di atas suatu perusahaan harus mencapai tiga tahap perubahan yang ditujukan
melakukan promosi penjualan secara intensif di kepada konsumen, yaitu: :
media, sehingga produk yang mereka jual dapat Tahap Perubahan Pengetahuan
diingat sewaktu-waktu oleh konsumen dan Tahap Perubahan Sikap
produk yang ditampilkan dimedia harus Tahap Perubahan Perilaku
mempunyai daya tarik yang tinggi. Dari pengertian kennedy dan Soemanagara dapat
c). Penjualan Personal disimpulkan bahwa tujuan komunikasi pemasaran
Penjualan personal merupakan suatu ini mengandung ketiga unsur tersebut, maka
bentuk komunikasi langsung antara penjual perusahaan dapat dapat menjalankan komunikasi
dengan calon pembelinya. Menurut Kotler (2009: pemasarannya dengan efektif. Sehingga tujuan
174), penjualan personal adalah interaksi tatap perusahaan dalam mencari laba bisa tercapai
muka dengan satu atau lebih pembeli prospektif dengan baik.
untuk tujuan melakukan presentasi, menjawab Unsur Komunikasi Pemasaran
pertanyaan, dan pengadaan pesanan. Dengan Unsur komunikasi pemasaran juga
demikian, komunikasi yang dilakukan orang berpengaruh besar dalam penjualan suatu produk.
secara individu dapat lebih fleksibel. Hal ini Dari unsur-unsur yang berpengaruh tersebut bisa
adalah karena terjadi interaksi personal langsung dihubungkan akan menjadi suatu bentuk data yang
antara seorang pembeli. saling keterkaitan. Menurut Sutisna (2003:270),
d). Pemasaran Langsung menyatakan bahwa model komunikasi pemasaran
Pemasaran langsung setiap perusahaan meliputi sender atau juga dapat disebut sumber.
berbeda-beda. Beberapa perusahaan dalam Sumber merupakan bagian dari pemasaran yang
menggunakan saluran distribusi dan komunikasi berarti, pihak produsenlah yang mengirim pesan
pemasaran bersifat bebas. Menurut Kotler (2009: pemasaran tersebut kepada konsumen.
405), pemasaran langsung adalah penggunaan
saluran langsung konsumen untuk menjangkau

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 12 No. 2 Juli 2014| 3


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Kegunaan Komunikasi Pemasaran mengingat bahwa sebuah merek merupakan
Komunikasi pemasaran memiliki dua anggota dari kategori produk. Aaker (1991)
kegunaan, yaitu langsung dan tidak langsung, mendefinisikan kesadaran merek adalah
namun kegunaanya tersebut sama. Kegunannya kemampuan dari konsumen potensial untuk
mendekatkan pelanggan kepada perusahaan mengenali atau mengingat bahwa suatu merek
sehingga pelanggan ingin membeli produk yang termasuk ke dalam kategori produk tertentu.
ditawarkan. Kegunaan dan dasar dari komunikasi Kesadaran merek sangat penting bagi perusahaan
pemasaran, begitu mudah dan sederhana, tetapi karena kesadaran merek dapat berpengaruh secara
pada kenyataanya sulit untuk diwujudkan. langsung terhadap ekuitas merek. Apabila
Pemasaran langsung mencakup berbagai aktivitas kesadaran konsumen terhadap merek rendah,
termasuk pengelolaan data, telemarketing dan maka dapat dipastikan bahwa ekuitas mereknya
iklan tanggapan langsung dengan menggunakan juga akan rendah.
berbagai saluran komunikasi (Morrisan, 2010: b). Brand perceived quality (kualitas merek)
22). Oleh karena itu, memfokuskan kegunaan Aaker mendefinisikan kualitas merek
komunikasi pemarasan pada suatu produk adalah sebagai persepsi konsumen terhadap kualitas atau
sesuatu yang paling penting dan relevan ketika keunggulan suatu produk atau jasa sehubungan
konsumen memutuskan untuk membeli suatu dengan tujuan yang diinginkannya, dibandingkan
produk tertentu. dengan alternatif-alternatif lain. Menurut Aaker
Definisi Ekuitas merek (1991), mengukur persepsi kualitas dengan teknik
Beberapa ahli memberikan kuantitatif dengan memberikan pertanyaan-
mendefinisikan ekuitas merek yang beraneka pertanyaan seputar kualitas produk dan jasa.
ragam. Menurut Aaker (1991), ekuitas merek Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan
adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang bahwa persepsi kualitas merupakan persepsi dari
berkaitan dengan suatu merek, nama dan konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau
simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai keunggulan suatu produk atau jasa layanan
yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa berkaitan dengan harapan konsumennya.
kepada perusahaan atau para pelanggan c). Brand association (asosiasi merek)
perusahaan. Kotler dan Keller (2009 : 263), Asosiasi merek merupakan segala sesuatu
ekuitas merek adalah nilai tambah yang diberikan yang terkait dengan memori terhadap merek.
pada produk dan jasa. Ekuitas merek dapat Aaker (1991) mendefinisikan asosiasi merek
tercermin dalam cara konsumen berpikir, merasa sebagai segala sesuatu yang terhubung di memori
dan bertindak dalam hubungannya dengan merek konsumen terhadap suatu merek. Berdasarkan
dan juga harga, pangsa pasar dan profitabilitas definisi di atas dapat disimpulkan bahwa asosiasi
yang diberikan merek bagi perusahaan. merek merupakan segala hal atau kesan yang ada
Dari dua definisi tersebut ekuitas merek di benak seseorang yang berkaitan dengan
dipengaruhi nilai suatu produk dan jasa. Nilai ini ingatannya mengenai suatu merek. Kesan-kesan
mencerminkan dalam bentuk cara seorang yang terkait merek akan semakin meningkat
konsumen dalam berpikir, merasa, dan bertindak dengan semakin banyaknya pengalaman
terhadap merek, harga, pangsa pasar, dan konsumen dalam mengonsumsi atau
profitabilitas yang dimiliki perusahaan. Model menggunakan suatu merek atau dengan seringnya
Brand Equity merupakan suatu model yang penampakkan merek tersebut dalam strategi
dikembangkan oleh David A. Aaker yang komunikasinya, ditambah lagi jika kaitan tersebut
merupakan perluasan dari konsep ekuitas merek. didukung oleh suatu jaringan dari kaitan-kaitan
Dalam model ini, pengukuran dikelompokkan lain.
dalam lima kategori. Lima kategori pertama d). Brand Loyalty (loyalitas merek)
mewakili persepsi konsumen tentang suatu merek Aaker (1997: 56), mendefinisikan bahwa
melalui 5 dimensi ekuitas merek, yaitu kesadaran loyalitas merek adalah sebuah ukuran ketertarikan
merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, loyalitas konsumen terhadap suatu merek. Berdasarkan
merek dan aset-aset lainnya. definisi di atas dapat disimpulkan bahwa loyalitas
Elemen Ekuitas Merek merek merupakan ukuran kesetiaan, kedekatan
a). Brand Awareness (kesadaran merek) atau keterkaitan konsumen pada sebuah merek.
Kesadaran merek dapat berupa Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang
kemampuan konsumen untuk mengenali atau mungkin tidaknya seorang konsumen beralih ke

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 12 No. 2 Juli 2014| 4


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
merek produk yang lain, terutama jika pada merek Tabel 1. Variabel dan Indikator
tersebut dihadapi adanya perubahan, baik No Variabel Indikator
menyangkut harga maupun atribut lainnya. 1 Periklanan (X1.1) Iklan yang ditayangkan
e). Aset-aset merek lainnya (X1) (X1.2) Penyebaran iklan
Aset-aset merek lainnya merupakan (X1.3) Ekspresi iklan
komponen ekuitas merek yang cenderung ditinjau (X1.4) Iklan tidak bersifat
dari perspektif perusahaan. Sehingga pada pribadi
pembahasan elemen ekuitas merek dalam 2 Hubungan (X2.1) Kredibilitas yang tinggi
penelitian hanya menggunakan empat variable. Pelanggan (X2.2) Menangkap konsumen
Menurut Durianto (2004: 4) asset-aset lain dalam (X2) baru
ekuitas merek meliputi pengukuran dua jenis (X2.3) Dramatisasi hubungan
perilaku pasar yang mewakili informasi yang 3 Penjualan (X3.1) Konfrontasi personal
diperoleh berdasarkan pasar, dan bukan langsung personal (X3.2) Memperat hubungan
dari konsumen. (X3) pelanggan
Hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai (X3.3) Respon perusahaan
berikut:
4 Ekuitas (Y.1) Kesadaran merek
Variabel-variabel Periklanan (X1), Hubungan
merek (Y) (Y.2) Asosiasi merek
Pelanggan (X2), serta Penjualan Personal (X3),
(Y.3) Persepsi kualitas
berpengaruh secara bersama-sama terhadap
Ekuitas Merek (Y). (Y.4) Loyalitas merek
Variabel-variabel Periklanan (X1), Hubungan
Pelanggan (X2), serta Penjualan Personal (X3),
berpengaruh secara sendiri-sendiri dalam konteks Populasi dan Sampel
bersama-sama terhadap Ekuitas Merek (Y). Populasi yang digunakan adalah pemilik
mobil Toyota Avanza yang dibeli di Auto 2000
METODE PENELITIAN
Malang cabang Sukun tahun 2012. Maka
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penentuan sampel dalam populasi penelitian akan
penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory. dilakukan tempat wisata, tempat belanja dan
Penelitian explanatory yaitu suatu penelitian yang tempat umum lainnya yang berada dikawasakan
menjelaskan hubungan kausal antar variabel kota Malang. Data penjualan mobil Toyota
penelitian dan pengujian hipotesa, sehingga Avanza pada tahun 2012 mencapai 1.136 unit.
penelitian ini juga sering disebut penelitian Jumlah sampel yang digunakan ini sebanyak 92
pengujian hipotesa, yaitu penelitian yang
responden dengan teknik proportional stratified
menganalisis hubungan antar variabel-variabel
yang dirumuskan. Hal ini sesuai dengan pendapat random yang proporsional.
Erickson dan Nosanchuk yang dikutip oleh Pengumpulan Data
Singarimbun dan Effendi (Ed. 1995: 5), yang a). Sumber Data
menyatakan apabila untuk data yang sama peneliti Sumber data yang digunakan dalam
menjelaskan hubungan kausal antara variabel- penelitian ini menggunakan data primer dan data
variabel melalui pengujian hipotesa, maka sekunder.
penelitian tersebut tidak lagi dinamakan penelitian
b). Metode Pengumpulan Data
deskriptif melainkan penelitian pengujian atau Pada penelitian ini metode pengumpulan
explanatory research.
data yang digunakan adalah kuesioner. Hasil dari
penyebaran kuesioner selanjutnya akan dilakukan
Varibel dan Skala Pengukuran pengujian validitas dan reliabilitasnya.
Penjabaran dari variabel yang digunakan
Uji Validitas menurut Singarimbun dalam
dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel
berikut: Singarimbun dan Effendi (Ed. 1989:124) bahwa
validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur.
Pengujian validitas yang dilakukan dengan
melalui program SPSS ver. 13.0 dengan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 12 No. 2 Juli 2014| 5


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
mengggunakan korelasi product moment Tabel 2. Koefisien Korelasi Berganda pada
menghasilkan nilai r hitung atau koefisien Analisis Regresi Liniar Berganda:
Adjusted
validitas indikator pertanyaan lebih besar dari r Model R R R Square df F Sig.
WDEHO . DWDX QLODL VLJ . Square
Regressi .730 .532 .516 3 33.398 .000
yang berarti tiap-tiap indikator variabel adalah on 88
valid. Residual 91
Total
Uji reliabilitas menurut Singarimbun dan
Effendi (Ed. 1989: 140) menyatakan bahwa
reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan
sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya Besarnya nilai R2 Adjusted (koefisien
atau dapat diandalkan. Teknik pengujian korelasi berganda yang telah disesuaikan) yaitu
reliabilitas adalah dengan menggunakan nilai sebesar 0,516 dan nilai signifikan (p) = 0,000.
koefisien reliabilitas alpha. Kriteria pengambilan Nilai p dibandingkan dengan ß = 0,05, maka
keputusannya adalah apabila nilai dari koefisien nilai p lebih kecil dari 0,05. Kedua perbandingan
tersebut dapat memberikan keputusan bahwa H0
reliabilitas alpha lebih besar dari 0,6 maka
ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel tersebut sudah reliabel (handal). Nilai terdapat pengaruh secara bersama-sama antar
dari alpha cronbach untuk semua variabel lebih variabel X (Periklanan, Hubungan Pelanggan,
besar dari 0,6. Dari ketentuan yang telah Penjualan Personal) terhadap variabel Y (Ekuitas
disebutkan sebelumnya maka semua variabel yang merek).
digunakan untuk penelitian sudah reliabel. 2. Uji Hipotesis II
Pengujian hipotesis II menggunakan uji t,
Analisi Data
Penelitian ini menggunakan analisis data \DLWX GHQJDQ SUREDELOLWDV W KLWXQJ GHQJDQ . .
dengan teknik analisis deskriptif, kemudian 0.05). Apabila probabilitas t hitung > 0.05 maka
sebagai prasyarat uji analisis digunakan Uji H0 diterima atau Ha ditolak yang berarti bahwa
Asumsi Klasik berupa uji normalitas, variabel-variabel bebas yang diuji tidak memiliki
Multikolinearitas, Heteroskedastisitas, Linearitas. pengaruh yang signifikan terhadap variabel
Setelah itu dilanjutkan dengan analisis data terikatnya dan jika probabilitas t hitung < 0.05
menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda. maka H0 ditolak atau Ha diterima yang berarti
bahwa variabel-variabel bebas yang diuji
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Hasil Penelitian variabel terikatnya.
Dari hasil uji asumsi klasik diperoleh
bahwa data normal, tidak terjadi multikolinearitas Tabel 3. Koefisien Regresi berdasarkan
Perhitungan SPSS
antar variabel bebas , tidak terdapat gejala
Unstandardized Standardized
heterokedastisitas, dan linier sehingga dapat Coeff icients Coeff icients
dilanjutkan dengan analisis regresi berganda. Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .354 2.279 .155 .877
Analisis ini digunakan untuk menghitung X1 .364 .065 .415 5.614 .000
besarnya pengaruh antara variabel bebas, yaitu X2 .517 .090 .423 5.742 .000
X3 .351 .089 .291 3.939 .000
Periklanan (X1), Hubungan Pelanggan (X2),
Penjualan Personal (X3), terhadap variabel terikat
yaitu Ekuitas Merek (Y) yang dijabarankan Variabel Periklanan (X1) memiliki
sebagai berikut: koefisien regresi (b1) sebesar 0,364, angka ini
1. Uji Hipotesis I menunjukkan bahwa pengaruh variabel Periklanan
Hasil analisis regresi liniar berganda (X1) dengan Ekuitas Merek adalah positif. Nilai t
menghasilkan angka dari korelasi berganda dan hitung sebesar 5,614 dengan probabilitas
uji F sebagai berikut: signifikansi t hitung sebesar 0,000 (p < 0,05). Hal
ini menunjukkan terdapat pengaruh yang
signifikan secara sendiri-sendiri antara variabel
Periklanan (X1) terhadap Ekuitas Merek sehingga
dapat dikatakan H0 ditolak.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 12 No. 2 Juli 2014| 6


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Pengaruh variabel Hubungan Pelanggan ini menunjukkan bahwa semua variabel dari
(X2) terhadap Ekuitas Merek dapat diketahui komunikasi pemasaran yang diterapkan oleh dealer
dengan melihat koefisien regresi (b2) yaitu AUTO 2000 selaku penjual produk Avanza mampu
sebesar 0,517, angka ini menunjukkan bahwa mempengaruhi Ekuitas Merek pada produk Toyota
variabel Hubungan Pelanggan (X2) memiliki Avanza.
Variabel Iklan berpengaruh signifikan
pengaruh positif terhadap Ekuitas Merek. Nilai t
terhadap Ekuitas Merek. Hal ini dikarenakan iklan
hitung sebesar 5,742 dengan probabilitas t hitung yang dilakukan Toyota Avanza melalui media
sebesar 0,000 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan elektronik seperti radio, televisi, internet, dan media
terdapat pengaruh yang signifikan secara sendiri- cetak seperti koran, banner, spanduk, brosur, sudah
sendiri antara variabel Hubungan Pelanggan (X2) benar. Kotler dan Armstrong (2008:161) perusahaan
terhadap Ekuitas Merek sehingga dapat harus bisa menyeleksi media iklan dengan cara
dikatakan H0 ditolak. memutuskan jangkauan, frekuensi, dan dampak.
Terdapat pengaruh yang signifikan antara Setelah melihat Toyota Avanza melaksanakan program
variabel Penjualan Personal (X3) terhadap Ekuitas iklan melalui radio, televisi, internet, koran, banner,
Merek berdasarkan hasil perhitungan secara spanduk, brosur, semua media itu bisa menjangkau
sendiri- sendiri pada Tabel 4.24. Hal ini dapat atau tersebar luas dan sudah banyak keterlibatan dari
konsumen. Radio, televisi, internet, koran, banner,
ditunjukkan dari nilai koefisien regresi (b3)
spanduk, brosur, bisa menjangkau kawasan Malang
sebesar 0,351 dengan nilai t hitung sebesar 3,939. dan sekitarnya sampai pelosok. Selain hal tersebut,
Nilai probabilitas signifikansi t hitung sebesar dalam hal ini iklan juga sangat diperhatikan oleh
0,000 (p < 0,05), sehingga H0 ditolak. pelanggan sebagai pembentuk ekuitas merek. Karena,
Analisis regresi liniar berganda juga Toyota Avanza juga memiliki website atau disebut
memperlihatkan variabel independen dalam juga dengan pemasaran interaktif, dimana fungsi
penelitian yang memiliki pengaruh dominan iklan juga terdapat didalamnya dan memiliki
terhadap ekuitas merek. Variabel yang pengaruh yang signifikan terhadap ekuitas merek.
berpengaruh dominan dapat dilihat dengan Iklan sudah terwakili oleh website Toyota Avanza
membandingkan nilai partial correlation antar yang semua orang secara luas bisa tahu dan bisa
variabel independen pada Tabel 4.24, semakin mengaksesnya secara mudah.
Variabel Hubungan Pelanggan berpengaruh
besar koefisien partial correlation maka semakin
secara signifikan terhadap Ekuitas Merek Produk. Hal
besar pengaruh variabel tersebut terhadap ekuitas ini dikarenakan kegiatan humas yang dilakukan oleh
merek. Hasil perhitungan statistik bahwa variabel Toyota Avanza sudah menjangkau seluruh wilayah.
Hubungan pelanggan memiliki pengaruh paling Hubungan masyarakat meliputi berbagai program
besar bagi responden terhadap Ekuitas merek. untuk mempromosikan atau melindungi citra atau
Terbukti dengan nilai t hitung sebesar 5.742 dan produk individual perusahaan (Kotler & Keller,
probabilitas sebesar 0,000. Selain itu variabel 2009b:229). Hubungan masyarakat bisa dilakukan
Hubungan Pelanggan memiliki koefisien partial melalui beragam cara, tidak hanya kegiatan layanan
correlation paling besar yaitu 0,423. Hal ini masyarakat saja. Kegiatan layanan masyarakat yang
menunjukkan bahwa variabel-variabel Hubungan dilakukan Toyota Avanza yaitu dengan bentuk
Pelanggan harus lebih diutamakan pada pemberian hadiah maupun souvenir bagi para
pelangganya. Untuk menjaga hubungan baik dengan
perusahaan yang memproduksi mobil dan
masyarakat, Toyota Avanza juga memberikan servis
sejenisnya. gratis bagi pelanggan. Hal-hal yang dilakukan tersebut
Pembahasan bisa menjangkau masyarakat luas. Sehingga dengan
Penelitian yang dilakukan mengenai tiga cakupan masyarakat yang banyak, maka bisa
variabel Perikalanan, Hubungan Pelanggan, Penjualan mempengaruhi pandangan para pelanggan mengenai
Personal terhadap Ekuitas Merek menghasilkan data baik atau buruknya citra perusahaan di mata
statistik. Data statistik yang dilakukan bertujuan untuk masyarakat atau dengan kata lain konsumen atau
menghasilkan analisis data yang akurat dan signifikan. pelanggan sangat memperhatikan hubungan
Pembahasan mengenai pengujian statistik yang telah masyarakat dalam pencapaian ekuitas merek Toyota
dilakukan akan disajikan secara lengkap sebagai Avanza. Oleh karena itu, hubungan masyarakat
berikut: berpengaruh secara signifikan terhadap ekuitas merek.
1. Pengaruh Variabel Perikalanan, Hubungan Variabel Penjualan Personal berpengaruh
Pelanggan, Penjualan Personal terhadap terhadap signifikan terhadap Ekuitas Merek Produk.
Ekuitas Merek. Hasil analisis statistik menggunakan Penjualan personal pada Toyota Avanza dilakukan
regresi liniar berganda menunjukkan bahwa terdapat oleh wiraniaga. Wiraniaga juga membangun
pengaruh yang signifikan terhadap Ekuitas Merek. Hal hubungan dengan pelanggan. Selain itu wiraniaga

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 12 No. 2 Juli 2014| 7


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
bertugas untuk melakukan penawaran dan penjualan barang yang akan ditawarkan. Perusahaan
pada konsumen. Menurut Kotler & Armstrong sudah melakukanya dengan baik, dimana
(2008:182), penjualan personal adalah presentasi kebanyakan responden telah memberi nilai
pribadi oleh wiraniaga perusahaan dengan tujuan positif dalam variabel ini.
melakukan penjualan dan membangun hubungan Berdasarkan pada hasil uji analisis data
dengan pelanggan. Wiraniaga Toyota Avanza
didapatkan bahwa variabel hubungan pelanggan
mengunjungi konsumen setiap pelosok desa maupun
kota. Dalam hal ini, pelanggan paling banyak adalah mempunyai pengaruh yang paling kuat
pelanggan yang berstatus sebagai wiraswasta. Oleh dibandingkan dengan variabel yang lainnya maka
karena itu, penjualan personal sangat dibutuhkan variabel hubungan pelanggan mempunyai
untuk memperkuat ekuitas merek. pengaruh yang dominan terhadap Ekuitas merek.

KESIMPULAN DAN SARAN Saran


Kesimpulan 1. Diharapkan pihak perusahaan dapat
Variabel-variabel Periklanan, Hubungan mempertahankan serta meningkatkan
Pelanggan, serta Penjualan Personal berpengaruh pelayanan terhadap penjualan personal,
secara simultan terhadap Ekuitas Merek, dapat karena variabel penjualan personal
diterima. Besarnya kontribusi dari variabel mempunyai pengaruh yang paling kecil dalam
Periklanan, Hubungan Pelanggan, serta Penjualan mempengaruhi ekuitas merek.
Personal secara bersama-sama memberikan 2. Pada bagian periklanan sebaiknya dilakukan
kontribusi kepada Ekuitas Merek sebesar 51,6% secara baik dan benar. Memasang iklan
sedangkan sisanya sebesar 48,4% dipengaruhi merupakan salah satu cara terbaik untuk
oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam memberikan informasi kepada konsumen,
penelitian ini. mengingat banyaknya perusahaan pesaing
Untuk mengetahui pengaruh secara yang berusaha merebut konsumen sebanyak-
individu (parsial) variabel bebas (Periklanan, banyaknya, maka hal ini dilakukan untuk
Hubungan Pelanggan, dan Penjualan Personal) mempertahankan konsumen yang ada dan
yang memiliki pengaruh terhadap Ekuitas Merek. menarik konsumen yang baru.
1. Variabel Periklanan memiliki pengaruh yang 3. Pemberian hadiah atau bonus dalam bentuk
signifikan terhadap Ekuitas Merek. Semakin asesoris mobil, hendaknya sesekali perlu
banyak model bentuk iklan yang ditampilkan dilakukan serta dilakukannya promo-promo
maka konsumen akan tertarik melakukan yang menarik agar konsumen merasa puas
pembelian terhadap merek mobil Toyota dan akan merekomendasikan bahwa Toyota
Avanza, dalam melakukan hubungan Avanza yang terbaik daripada lainnya.
periklanan berdasarkan keinginan konsumen 4. Mengingat variabel bebas dalam penelitian ini
bahwa pihak Toyota sudah memenuhi merupakan hal yang sangat penting dalam
kewajibannya dengan baik, maka responden mempengaruhi ekuitas merek diharapkan
akan memutuskan untuk membeli produk hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai
Toyota Avanza. acuan bagi peneliti selanjutnya untuk
2. Variabel Hubungan Pelanggan berpengaruh mengembangkan penelitian ini dengan
yang signifikan terhadap Ekuitas Merek mempertimbangkan variabel-variabel lain
sesuai dengan hasil penelitian pada penelitian yang merupakan variabel lain diluar variabel
ini. Hubungan Pelanggan merupakan kondisi yang sudah masuk dalam penelitian ini.
yang harus diperhatikan oleh produsen, 5. Peneliti juga tidak menutup diri bagi peneliti
wilayah dan tempat konsumen berada yang lain untuk melakukan penelitian lanjutan dan
berbeda-beda. Hubungan Pelanggan juga sekaligus menguji hasil-hasil penelitian yang
dapat ditunjukan dengan pemberian hadiah telah ditemukan ini. Terbuka kemungkinan
atuapun bonus-bonus. topik yang sama dapat dilakukan dengan
3. Varibel Penjualan Personal juga berpengaruh pendekatan atau metode penelitian yang
signifikan terhadap Ekuitas Merek. Penjualan berbeda ataupun penelitian sejenis pada
Personal berhubungan besar tentang kompetensi dasar yang lain, sehingga akan
wiraniaga perusahaan. Dimana wiriniaga memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dari
perusahaan apakah bisa menyampaikan hasil penelitian.
dengan baik, jelas, dan benar tentang spesifik

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 12 No. 2 Juli 2014| 8


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, D. A. (1991). Managing Brand Equity.
Capitalizing on the Value of Brand Name,
The Free Press, New York, NY.
Ailawadi, K.L., Lehmann, D.R., & Neslin, S.A.
(2003). Revenue Premium as an Outcome
Measure of Brand Equity. Journal of
Marketing, 67, 1-17.
Durianto, D. (2004). Brand Equity Ten:Strategi
Memimpin Pasar. PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Hanna, N. & Wozniak, R. (2001). Consumer
Behavior: An Applied Approach. Upper
Saddle River, NJ: Pearson/Pretice Hall.
Hermawan, Agus, (2012). Komunikasi
Pemasaran. Penerbit Erlangga, Jakarta
Http://otomotif.kompas.com/read/2012/11/19/542
8/20.Mobil.Terlaris.Indonesia.2012
Kennedy, Jhon E & R. Dermawan Soemanagara.
(2006). Marketing Communication. PT.
Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.
Kotler, P., & Armstrong, G. (2008). Prinsip-
Prinsip Pemasaran. Terjemah oleh Bob
Sabran, M.M. Edisi 12. Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
Kotler, P., Keller, K.L., Ang, S.H., Leong, A.M.,
& Tan, C.T. (2009). Marketing Management
An Asian Perspective, 5th ed. Singapore:
Prentice Hall.
Morrisan, M.A. (2010). Periklanan: Komunikasi
Pemasaran Terpadu. Penerbit Kencana,
Jakarta.
Singarimbun, M. dan Sofian, Effendi. (Ed).(1995).
Metode Penelitian Survai. Cetakan Kedua.
Edisi Revisi.LP3ES, Jakarta.
Sutisna. (2003). Perilaku Konsumen dan
Komunikasi Pemasaran. Cetakan Ketiga, PT
Remaja Rosdakarya, Bandung.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 12 No. 2 Juli 2014| 9


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 12 No. 2 Juli 2014| 10
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai