Anda di halaman 1dari 8

JIAGABI ISSN: 2302 - 7150

Vol. 8, No. 1, Januari 2019, hal. 59–66

PENGARUH BRAND IMAGE DAN WORD OF MOUTH TERHADAP


KEPUTUSAN PEMBELIAN
(STUDI PADA KONSUMEN GRAB CAR MAHASISWA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS ISLAM MALANG)
Nur Rohmatun Nisa, Rini Rahayu, Kurniati, Ratna Nikin Hardati
Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Islam Malang, JL MT.
Haryono 193 Malang, 65144, Indonesia
LPPM Universitas Islam Malang, JL. MT. Haryono 193 Malang, 65144, Indonesia
E-mail: emanrn2@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh antara brand image (X1) dan word of mouth (X2)
terhadap keputusan pembelian (Y). penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan sampel yaitu 80
pengguna Grab Car di Fakultas Ilmu Administrasi UNISMA. Hasil pengujian secara simultan menunjukkan nilai
signifikansi (p-value) 0,000 (< α 0,05), begitupula dengan hasil pengujian secara parsial yang menunjukkan nilai
signifikansi 0,000 baik pada variabel brand image maupun word of mouth. Sehingga dapat dinyatakan bahwa
brand image dan word of mouth memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.
Adapun besar pengaruh dari kedua variabel terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 72%, sedangkan
sisanya yaitu 28% merepresentasikan pengaruh dari variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Selanjutnya, nilai koefisien beta yang diperoleh pada variabel brand image adalah 0,485, sedangkan pada variabel
word of mouth adalah 0,411. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel yang berpengaruh dominan terhadap
keputusan pembelian konsumen Grab Car adalah brand image.
Kata Kunci:Brand Image, Word of Mouth, Keputusan Pembelian.

ABSTRACT

The purpose of this study was to investigate the effect of brand image (X1) and word of mouth (X2) on the
customers’ purchasing decisions (Y). This study used a quantitative method with the sample of 80 users of Grab Car
service. Respondents were college students of the Faculty of Administrative Sciences, Islamic University of Malang
(UNISMA). The result of simultaneous test (F) demonstrated a significance value (p-value) of 0,000 (< α 0.05), as
well as the partial test results which showed 0,000 significance value both on the variable of brand image and word
of mouth. Thus, it can be stated that brand image and word of mouth had a significant effect on customers’
purchasing decision. The effect of the two variables on purchasing decisions was 72%, while the remaining 28%
represents the influence from other variables not examined in this study. Furthermore, the beta coefficient value
obtained in the brand image variable was 0.485, on the other hand, the word of mouth variable was 0.411.
therefore, it can be concluded that the variable that has the dominant effect on the purchasing decisions of Grab
Car customers was brand image.
Keywords: Brand Image, Word of Mouth, buying decision

PENDAHULUAN dipasarkan. Hal ini tentu berlaku pula dalam


bisnis transportasi berbasis online yang salah
satunya adalah Grab. Ojek online merupakan
Saat ini, persaingan bisnis semakin ketat layanan jasa transportasi ojek yang di akses
sehingga menuntut perusahaan untuk memiliki melalui smartphone atau gadget Grab berdiri
strategi yang baik dalam berbagai aspek untuk pada tahun 2012, di Indonesia Grab melayani
tetap mampu bertahan dan memperoleh pemesanan seperti Grab Bike, Grab Car, Grab
keuntungan. Perusahaan harus menargetkan Taxi, Grab Express, Grab Food dan Grab Hitch
pasar sasaran produk, sehingga konsumen dapat Car. Baru-baru ini Grab juga meluncurkan
mengenal dan menggunakan produk yang
Nur, Rini, Ratna – Pengaruh Brand Image… |60

layanan Grab Gerak, yang disediakan sebagai merupakan tindakan konsumen memberikan
solusi untuk mendukung para penyandang informasi kepada konsumen lain dari seseorang
disabilitas untuk bergerak dan mendapatkan kepada orang lain (antar pribadi) nonkomersial
lebih banyak akses dalam menjalankan aktifitas baik merek, produk maupun jasa. Perusahaan
sehari-hari. dapat mendorong dan memfasilitasi percakapan
Studi pendahuluan yang dilakukan di dari mulut ke mulut tersebut dengan terlebih
Universitas Islam Malang (Unisma) dahulu memastikan bahwa produk atau merek
menunjukkan bahwa mahasiswa baru sangat dari perusahaan memiliki citra yang baik, unik,
bergantung pada jasa transportasi online sebab inovatif sehingga tercipta word of mouth yang
belum sepenuhnya mengenal Kota Malang. positif dan pada akhirnya akan menghasilkan
Selain itu, pada mahasiswa lama juga gemar penjualan bagi perusahaan.
menggunakan transportasi online karena Variabel-variabel yang disebutkan di atas
kemudahannya, khususnya pada jasa merupakan hal yang harus diperhatikan oleh
pengantaran barang, pembelian makanan (Grab perusahaan agar dapat menarik konsumen.
Food), dan lain-lain. Grab telah menjadi Penilaian yang positif dari konsumen setelah
perusahaan transportasi pilihan utama menggunakan jasa yang disediakan tentunya
masyarakat perkotaan dan telah memperolah akan mempengaruhi Word of mouth yang
penghargaan Top Brand Award dibandingkan terbentuk. Secara bersama-sama, citra
dengan produk sejenis. Keberhasilan Grab Car perusahaan dan Word of mouth akan
dalam menciptakan jasa transportasi online mempengaruhi keputusan pembelian konsumen
membuat Grab mendirikan di sejumlah negara dalam memanfaatkan jasa transportasi online
ASEAN. Di Indonesia sendiri, Grab Car telah yang disediakan oleh Grab. Hal ini merupakan
memberikan layanan di 120 kota, mulai dari motivasi bagi peneliti untuk mengkaji pengaruh
Banda Aceh hingga Jayapura. Brand image dan Word of mouth terhadap
Di sisi lain, akhir-akhir ini pengguna keputusan pembelian konsumen. Pada penelitian
aplikasi Grab sering mengeluhkan bahwa Grab ini, Grab Car dipilih karena merupakan pelopor
Cartidak memberikan pelayanan yang baik transportasi online di Indonesia. Grabmenjadi
seperti halnya driver sering minta cancel perusahaan yang popular bagi masyarakat
orderan, harga yang semakin tinggi, promo yang Indonesia, namun sebagian dari pengalaman
diberikan sering tidak bisa digunakan, banyak pribadi mereka menyimpulkan kualitas dan
keluhan dari pengguna yang kurang di tanggapi, kuantitas Grab Carkurang baik. Sementara objek
tampilan aplikasi yang sering muncul pop ads, penelitian yang digunakan adalah mahasiswa,
aplikasi pengguna yang sering eror, hingga karena dianggap sebagai pengguna jasa yang
pembekuan akun milik driver atau biasa disebut paling potensial di Kota Malang.
dengan suspend. Kondisi ini dimanfaatkan
perusahaan jasa transportasi online lain untuk
terus memenangkan pangsa pasar dengan
TINJUAN PUSTAKA
berbagai cara sehingga dapat membentuk brand Brand Image
image. Menurut Ekatadeus (2017), adanya
persaingan layanan transportasi yang semakin Menurut Rangkuti (2004), Brand Image
meningkat membuat masyarakat dihadapkan adalah sekumpulan asosiasi merek yang
kepada keputusan untuk memilih menggunakan terbentuk dan melekat dibenak konsumen.
salah satu dari beberapa layanan yang ada, yakni Konsumen yang terbiasa menggunakan merek
dengan mempertimbangkan citra merek, promosi tertentu cenderung memiliki konsistensi terhadap
dan harga. merek. Menurut Simamora (2002), brand image
Menurut Priansa (2017), Brand image merupakan interprestasi akumulasi berbagai
merupakan respon konsumen pada keseluruhan informasi yang diterima konsumen. Sedangkan
penawaran yang diberikan oleh perusahaan. Andi M Sadat (2009) menjelaskan bahwa
Banyak kompenen yang dapat membentuk identitas sebuah merek tentu saja tidak tunggal,
identitas merek atau brand image dimulai dari melainkan terdiri atas beberapa komponen yang
nama bisnis, logo, warna, jingle, desain, saling mendukung. Komponen tersebut
kemasan, slogan, tagline, endoser merek, diantaranya merupakan logo, nama, dan seluruh
karakter, situs web dan URL. Selain citra merek, elemen visual seperti gambar, tipografi, warna
faktor lain yang mempengaruhi keputusan dan simbol.
pembelian konsumen adalah Word of mouth.
Menurut Hasan (2010), Word of mouth
Nur, Rini, Ratna – Pengaruh Brand Image… |61

Dengan hipotesis penelitian sebagai


berikut:
H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan
antara brand image (X1) terhadap
Word of mouth keputusan pembelian (Y) secara parsial.
Menurut Tjiptono (2008), Word of mouth H2 : Terdapat pengaruh yang signifikan
merupakan pernyataan personal maupun non antara word of mouth (X2) terhadap
personal yang disampaikan oleh pelanggan keputusan pembelian (Y) secara parsial.
kepada orang lain, sahabat dan kolega yang H3 : Terdapat pengaruh yang signifikan
bukan penyedia layanan. Selain itu, Santoso antara brand image (X1) dan word of
(2008) mendefinisikan Word of mouth sebagai mouth (X2) secara simultan terhadap
dalah sebuah tindakan yang memang dilakukan keputusan pembelian (Y).
untuk memperbesar efek game online yang H4 : Diduga dari variabel terdapat brand
memikat, publikasi di Koran ataupun event yang image (X1) berpengaruh dominan
akan dibicarakan orang secara terus-menerus. terhadap keputusna pembelian (Y).

Keputusan Pembelian
Keputusan pemakaian jasa atau lebih METODE PENELITIAN
dikenal dengan keputusan pembelian merupakan
bagian dari perilaku konsumen. Keputusan Penelitian ini menggunakan metode
konsumen merupakan keputusan pembeli tentang kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan
apa yang hendak dibeli, dimana akan dilakukan, dengan teknik Purposive sampling dan diperoleh
kapan akan dilakukan dan bagaimana pembelian jumlah sebanyak 80 responden. Data penelitian
akan dilakukan (Engel, 2000). Selain itu, diperoleh dengan menggunakan kuesioner online
menurut Berkowitz dalam Tjiptono dan Irawan dengan skala Likert. Sebelum digunakan untuk
(2012), mengemukakan bahwa keputusan pengambilan data, kuesioner terlebih dahulu diuji
konsumen merupakan tahap-tahap yang dilalui coba pada responden dan dilakukan pengujian
pembeli dalam menentukan pilihan tentang instrumen validitas dan reliabilitas.
produk dan jasa yang hendak dibeli. Pendapat
lain mengemukakan keputusan konsumen PEMBAHASAN PENELITIAN
merupakan seleksi terhadap dua pilihan alternatif
atau lebih, dengan kata lain ketersediaan pilihan
yang lebih dari satu merupakan suatu keharusan Karakteristik Responden
dalam pengambilan keputusan (Kotler, 2007). Berdasarkan hasil penelitian, dapat
diketahui karakteristik responden dalam
penelitian ini yakni sebagai berikut:
Pengembangan Hipotesis Penelitian
Tabel 1. Jenis Kelamin Responden
konsep penelitian disusun sebagai Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
berikut: laki-laki 21 26,3
Perempuan 59 73,8
Total 80 100,0
Sumber: Data Penelitian (2018)

Tabel 2. Usia Responden


Usia Frekuensi Persentase (%)
< 17 - 19 tahun 9 11,3
20 - 22 tahun 68 85,0
> 23 tahun 3 3,8
Gambar 1. Kerangka konsep penelitian
Total 80 100,0
Sumber: Data Penelitian (2018)
Keterangan: : Pengaruh parsial
: Pengaruh simultan Tabel 3. Tahun Angkatan Responden
Tahun Angkatan Frekuensi Persentase (%)
2015 39 48,8
Nur, Rini, Ratna – Pengaruh Brand Image… |62

Tahun Angkatan Frekuensi Persentase (%) seluruh item variabel dalam kuesioner juga telah
2016 29 36,3 reliabel (nilai Alpha Cronboach > 0,6).
2017 7 8,8 Sehingga, kuesioner telah lolos uji instrumen dan
2018 5 6,3 dapat digunakan untuk pengambilan data
Total 80 100,0 penelitian.
Sumber: Data Penelitian (2018)
Tabel 4. Lama Penggunaan Aplikasi
Lama Penggunaan Frekuensi Persentase (%) Analisis Regresi Linier Berganda
< 1 tahun 54 67,5 Hasil analisis Regresi Linier Berganda
> 1 tahun 26 32,5 digunakan untuk mengetahui pengaruh antara
Total 80 100,0 Brand image (X1) dan word of mouth (X2)
Sumber: Data Penelitian (2018) terhadap keputusan pembelian (Y). Hasil
Berdasarkan hasil di atas, maka dapat ditampilkan sebagai berikut:
dinyatakan bahwa sebagian besar responden 1. Model Persamaan Regresi
dalam penelitian ini adalah perempuan (73,8%)
berusia antara 20-22 tahun (85%), dan Tabel 8. Hasil Analisis Regresi
didominasi oleh angkatan 2015 (48%). Standardiz
dansebagian responden telah menggunakan Unstandardize ed
aplikasi Grab selama lebih dari 1 tahun (67%). d Coefficients Coefficien
Model T Sig.
ts
Uji Validitas dan Reliabilitas Std.
B Beta
Error
Hasil uji validitas dan reliabilitas
(Consta 3,95 3,51 0,00
dijelaskan sebagai berikut: 1,127
nt) 7 0 1
Tabel 6.Uji Validitas dan Reliabilitas 0,79 4,89 0,00
1 X1 0,162 0,485
2 5 0
Variabel Item rhitung Sig. Keterangan 0,62 4,15 0,00
X2 0,150 0,411
Brand 1 0,829 0,000 Valid 3 3 0
image 2 0,873 0,000 Valid Sumber: Data Penelitian (2018)
(X1) 3 0,874 0,000 Valid Berdasarkan hasil tersebut, maka model
Word of 1 0,895 0,000 Valid regresi yang terbentuk adalah Y = 3,957 + 0,792
mouth 2 0,906 0,000 Valid X1 + 0,623 X2 + e, dengan interpretasi sebagai
(X2) 3 0,864 0,000 Valid berikut:
1 0,836 0,000 Valid
Keputusan 2 0,721 0,000 Valid a) b0 = 3,957
Pembelian 3 0,833 0,000 Valid Kostanta dari persamaan regresi ini
(Y) 4 0,870 0,000 Valid menunjukkan nilai sebesar 3,957 artinya
5 0,798 0,000 Valid apabila tidak terdapat kontribusi variabel
Brand image (X1) dan Word of mouth (X2)
Sumber: Data Penelitian (2018)
maka Keputusan Pembelian (Y) akan bernilai
sebesar 3,957.
Tabel 7.Uji Validitas dan Reliabilitas b) b1 = 0,792
Alpha Koefisien regresi ini menunjukkan besarnya
Variabel Item Keterangan
Cronbach kontribusi yang diberikan variabel Brand
Brand image image (X1)terhadap Keputusan Pembelian
0,808 3 Reliabel
(X1) (Y). Koefisien variabel Brand image
Word of (X1)yang bernilai positif artinya setiap
0,866 3 Reliabel
mouth (X2) peningkatan variabel Brand image
Keputusan (X1)sebesar 1 satuan maka akan
Pembelian 0,869 5 Reliabel meningkatkan Keputusan Pembelian (Y)
(Y) sebesar 0,792 dengan asumsi variabel lain
Sumber: Data Penelitian (2018) konstan.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa c) b2 = 0,623
seluruh item pertanyaan dalam kuesioner telah Koefisien regresi ini menunjukkan besarnya
valid (nilai signifikansi < α 0,05). Selain itu, kontribusi yang diberikan variabel Word of
Nur, Rini, Ratna – Pengaruh Brand Image… |63

mouth (X2)terhadap Keputusan Pembelian Ftabel (98,970 > 3,115) dan Sig F < 5% (0,000 <
(Y). Koefisien variabel Word of mouth 0,05) maka Ho ditolak yang berarti bahwa secara
(X2)yang bernilai positif artinya setiap bersama-sama variabelbrand image (X1) dan
peningkatan variabel Word of mouth word of mouth (X2)mempunyai pengaruh yang
(X2)sebesar 1 satuan maka akan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).
meningkatkan Keputusan Pembelian
4. Koefisien Determinasi
(Y)sebesar0,623 dengan asumsi variabel lain
konstan. Koefisien determinasi (R2) pada intinya
mengukur seberapa jauh kemampuan model
2. Hasil uji parsial (uji t) dalam menerangkan variasi variabel dependen
(Y), sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel
Tabel 9. Hasil Uji Parsial
lain diluar model.
Variabel
bebas
thitung Sig. t ttabel Keterangan Tabel 11.Koefisien Determinasi (R2)
Brand Model R R Square Adjusted R Square
image 4,895 0,000 1,991 Signifikan
(X1)
1 0,848 0,720 0,713
Word of Sumber: Data Penelitian (2018)
mouth 4,153 0,000 1,991 Signifikan Berdasarkan analisis yang telah
(X2)
dilakukan, dapat diketahui R Square sebesar
Sumber: Data Penelitian (2018) 0,720 atau 72%. Artinya, besarnya pengaruh
Pada pengujian hipotesis pengaruh variabel brand image (X1) dan word of mouth
variabel brand image (X1) terhadap keputusan (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) adalah
pembelian (Y), diperoleh thitung sebesar 4,895 sebesar 72%. Sedangkan pengaruh sisanya yang
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai sebesar 28% dijelaskan oleh variabel lain di luar
statistik uji thitung tersebut lebih besar daripada persamaan regresi atau yang tidak diteliti dalam
ttabel (4,895 > 1,991) atau nilai signifikansi lebih penelitian ini.
kecil dari α = 0,05. Maka disimpulkan variabel 4. Penentuan variabel yang paling dominan
brand image (X1)secara parsial memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap variabel Penentuan variabel independen yang
keputusan pembelian (Y). selanjutnya, pada paling berpengaruh terhadap variabel Y, dapat
pengujian hipotesis variabel word of mouth (X2) dilakukan dengan membandingkan koefisien
terhadap keputusan pembelian (Y), diperoleh regresi (Beta) antara variabel yang satu dengan
thitung sebesar 4,153 dengan nilai signifikansi yang lain. Variabel independen yang paling
sebesar 0,000. Nilai statistik uji thitung tersebut dominan pengaruhnya terhadap variabel Y
lebih besar daripada ttabel (4,153 > 1,991) atau adalah variabel yang memiliki koefisien regresi
nilai signifikansi lebih kecil dari α = 0,05. Maka (beta) yang paling besar.
disimpulkan variabel word of mouth (X2)secara Tabel 12. Tabel Koefisien Beta
parsial memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Koefisien
Peringkat Variabel bebas
Beta
3. Hasil uji simultan (uji F)
1 Brand image (X1) 0,485
Tabel 10.Hasil Uji Simultan Word of mouth
2 0,411
(X2)
Sum of D Mean
Model F Sig. Sumber: Data Penelitian (2018)
Squares f Square
Regressio 1010,07 2 505,03 98,97 0,00 Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa
n 5 8 0 0 variabel brand image (X1) adalah variabel yang
1 Residual 392,925 77 5,103
memiliki koefisien beta yang paling besar yaitu
1403,00 79
Total (0,485), dibandingkan dengan variabel Word of
0
Sumber: Data Penelitian (2018) mouth (X2) dengan nilai 0,411. Hal ini dapat
diartikan bahwa variabel keputusan pembelian
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel (Y) lebih banyak dipengaruhi oleh variabel
di atas, diperoleh Fhitungsebesar 98,970 (Sig F = brand image (X1).
0,000). Ftabel pada taraf nyata 5% dengan derajat
bebas 2 dan 77 sebesar 3,115. Karena Fhitung>
Nur, Rini, Ratna – Pengaruh Brand Image… |64

PEMBAHASAN PENELITIAN menunjukkan bahwa ketiga variabel independent


yang diteliti terbukti secara signifikan
1. Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan mempengaruhi variabel dependen keputusan
Pembelian pembelian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Variabel word of mouth terkait dengan
brand image memiliki pengaruh yang positif dan komentar konsumen baik pernyataan formal
signifikan terhadap keputusan pembelian maupun non formal yang disampaikan konsumen
konsumen. Hasil penelitian ini selaras dengan mengenai informasi positif maupun negatif
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh tentang suatu produk yang akan menimbulkan
Ekatadeus (2017) yang berjudul pengaruh citra keputusan pembelian. Variabel word of mouth ini
merek, promosi dan harga terhadap keputusan merupakan variabel kedua dari penelitian yang
pembelian Grab Car, hasilnya sama-sama memiliki item pernyataan yang mempengaruhi
menunjukkan bahwa citra merek atau brand keputusan pembelian. Hal ini terlihat dari hasil
image (X1) mempunyai pengaruh yang positif analisis distribusi frekuensi dari data jawaban
dan signifikan terhadap keputusan pembelian responden, dimana terlihat bahwa konsumen
pada aplikasi Grab Car di Medan. Dimana dalam melakukan keputusan pembelian sering
variabel citra merek memiliki thitung sebesar 2,031 melakukan percakapan dari mulut ke mulut
sedangkan ttabel sebesar 0,045 > 0,05. Hal ini untuk bercerita dan memberikan rekomendasi.
menunjukkan bahwa citra merek (X1) Hal ini sesuai dengan pendapat Sumardy (2011)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap bahwa berbagai jenis informasi yang dimiliki
keputusan pembelian (Y). konsumen akan memicu memicu pelanggan
Variabel brand image merupakan salah untuk membicarakan, mempromosikan,
satu variabel yang memiliki item pernyataan merekomendasikan kepada pelanggan lain untuk
yang mempengaruhi keputusan pembelian. Hal membeli atau menggunakan produknya.
ini terlihat dari hasil analisis distribusi frekuensi
dari data jawaban responden, dimana responden 3. Pengaruh Brand Image Dan Word Of Mouth
menilai bahwa Grab Car sudah dipersepsikan Terhadap Keputusan Pembelian
baik di kalangan mahasiswa FIA Unisma. Brand Berdasarkan hasil uji simultan pada analisis
image dalam penelitian ini merupakan variabel Regresi, dapat diketahui bahwa variabel brand
yang paling dominan jika dibandingkan dengan image dan word of mouth secara simultan
variabel yang kedua yakni word of mouth, memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
berdasarkan penentuan variabel independent terhadap keputusan pembelian konsumen. Hasil
(brand image dan word of mouth) yang paling penelitian ini senada dengan penelitian terdahulu
berpengaruh terhadap variabel Y (keputusan yang dilakukan oleh Andriansyah (2017),
pembelian) yang dapat dilakukan dengan dimana terdapat pengaruh yang positif dan
membandingkan koefisien regresi (Beta) antara signifikan antara brand image terhadap
variabel yang satu dengan yang lain.Brand image keputusan pembelian konsumen. Priansa (2017)
(0,485) merupakan variabel yang memiliki menjelaskan bahwa perusahaan dapat mendorong
koefisien beta yang paling besar di bandingkan dan memfasilitasi percakapan word of mouth
dengan word of mouth (0,411). Artinya, variabel tersebut dengan terlebih dahulu memastikan
Keputusan Pembelian (Y) lebih banyak bahwa produk dan citra merek dari perusahaan
dipengaruhi oleh variabel Brand image (X1). memang unik, inovatif, dan patut menjadi
2. Pengaruh Word Of Mouth Terhadap convercation product sehingga terciptalah word
Keputusan Pembelian of mouth yang positif yang pada ujungnya akan
menghasilkan penjualan bagi perusahaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Adanya brand image yang baik akan
word of mouth memiliki pengaruh yang positif menimbulkan percakapan dari mulut kemulut
dan signifikan terhadap keputusan pembelian atau word of mouth oleh konsumen yang telah
konsumen. Penelitian terdahulu yang dilakukan menggunakan produk perusahaan ke konsumen
oleh Sari (2012) yang berjudul analisis pengaruh baru yang akan menggunakan produk
kualitas produk, persepsi harga dan word of perusahaan, kemudian secara tidak langsung
mouth terhadap keputusan pembelian, konsumen baru tersebut akan melakukan
menunjukkan hasil dimana word of mouth pengambilan keputusan pembelian. Lebih lanjut
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan lagi, Priansa (2017) menjelaskan bahwa
terhadap keputusan pebelian konsumen. Dari keberadaan citra merek bersumber dari
pengujian hipotesis yang menggunakan uji t pengalaman konsumen dan upaya komunikasi
Nur, Rini, Ratna – Pengaruh Brand Image… |65

antar konsumen hingga menimbulkan keputusan responden secara lengkap agar dapat
pembelian oleh konsumen baru. Dengan memperluas pembahasan dari hasil penelitian
demikian, setiap tindakan pelaku usaha pada yang didapatkan di lapangan.
setiap produknya mampu menimbulkan persepsi
dibenak konsumen, tetapi tergantung dengan
seberapa baik persepsi yang ditanamkan melalui DAFTAR PUSTAKA
atribut produknya.
Andi M. Sadat. (2009) Brand belief strategi
management merek berrbasis
KESIMPULAN DAN SARAN keyakinan. Jakarta, Salemba empat.
Belch, GeorgeE. (2004) Advertising and
Kesimpulan promotion: An Integrated Marketing
Communications Perspective. Edisi ke-
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat 6. New York, Mc GrawHill Company.
ditarik kesimpulan sebagai berikut: Griffin. (2002) Costumer looyality. edisi revisi
1. Secara simultan, variabelBrand image (X1) dan terbaru. Jakarta, penerbit Erlangga.
dan Word of mouth (X2) terbukti memiliki Ghozali, Imam. (2013) Aplikasi analisis
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap multirariete dengan program IBM SPSS
variabel Keputusan Pembelian (Y) (p-value< 23. Semarang, Universitas Diponegoro.
α 0,05). Gudono. (2012) analisis data multivariate.
2. Secara parsial, variabel Brand image (X1)dan Yogyakarta, BPFE
word of mouth (X2) memiliki pengaruh yang Heding. (2009) Brand management : research,
positif dan signifikan terhadap variabel theory and practice. London and New
Keputusan Pembelian (Y) (p-value< α 0,05). York, Routledge.
3. Variabel Brand image merupakan variabel Hasan, Ali. (2010) Marketing dari mulut ke
yang berpengaruh dominan terhadap mulut, Cetakan 1. Yogyakarta, Media
keputusan pembelian konsumen (koefisien Pressindo.
beta 0,485). Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. (2014)
Metodologi penelitian bisnis untuk
Saran akuntansi dan manajemen. Yogyakarta,
BPFE.
Beberapa rekomendasi yang dapat
Kotler, Philip, dan Gery Amstrong. (2001)
diberikan antara lain sebagai berikut:
Dasar-dasar pemasaran. Edisi
1. Bagi Grab Car milenium. Jakarta, Penerbit
Prenhallindo.
Diharapkan mengelola aplikasi dengan baik
Kotler, dan Amstrong. (2006) Prinsip-Prinsip
dan menarik serta selalu memberikan layanan
Pemasaran. Jakarta, Erlangga.
yang baik untuk konsumen sehingga
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. (2008)
konsumen merasa brand image Grab Car
Prinsip prinsip pemasaran. Edisi
bersifat positif di kalangan masyarakat.
ketigabelas. Alih Bahasa oleh David
Dengan adanya brand image yang baik
Octarevia. Jakarta, Salemba Empat.
kosumen yang menggunakan layanan
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. (2009)
transportasi online akan membicarakan,
Manajemen pemasaran. Jilid 1. Ed. 13.
merekomendasikan Grab Car ke teman,
Alih Bahasa oleh Bob Sabran. Jakarta,
kerabat maupun keluarga untuk
Erlangga.
menggunakan layanan Grab Car.
Kriyantono, R.(2006) Teknik Praktis Riset
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Komunikasi : Disertai Contoh Praktis
Riset Media, Public Relation,
Disarankan untuk lebih memperluas populasi Adversing, Komunikasi Organisasi,
penelitiannya agar lebih banyak mendapatkan Komunikasi Pemasaran.Jakarta :
jumlah sampel. Selain itu, dapat pula
Kencana.
mengkaji pengaruh dari variabel indepen lain
Lane Keller. (2008) Manajemen Pemasaran.
seperti Brand awareness dan brand Edisi ketigabelas. Alih Bahasa oleh Bob
ambassador dalam penelitian selanjutnya. Sabran. Jakarta, Penerbit Erlangga.
Penulis juga menekankan agar peneliti
selanjutnya lebih teliti dan menanyakan data
Nur, Rini, Ratna – Pengaruh Brand Image… |66

Mowen dkk. (2002) Perilaku pelanggan. jilid 2. Swastha, Basu dan Handoko H. (2012)
Diterjemahkan oleh dwi Kartika yahya. Manajemen pemasaran analisis
Jakarta, salemba empat. perilaku konsumen. Edisi Pertama.
Mowen, Jhon dan Minor, Michael. (2002) Cetakan Kelima. Yogyakarta, BPFE.
Perilaku konsumen Edisi 5 Jilid 1&2. Andriansyah (2017) Pengaruh Label Halal,
Alih Bahasa Lina Salim. Jakarta, Citra Merek dan Kualitas Produk
Erlangga. Terhadap Keputusan Pembelian Teh
Neuman, W.L. (2015) metodologi penelitian Racik.
sosial:pendekatan kualitatif dan Ekatadeus. (2017) Pengaruh Brand image,
kuantitatif. Dialihbahasakan oleh Sovia. Promosi, Dan Harga Terhadap
Jakarta, Indeks. Keputusan Pengguna Grab Car Pada
Peter, Paul J. dan Jerry C. Olson. (2013) Perilaku Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan
konsumen dan strategi pemasaran. Jilid Bisnis Universitas Sumatera Utara
1 Ed. 9. Dialihbahasakan oleh Diah Medan
Tantri Dwiandani. Jakarta, Salemba Sari. (2012) Analisis Pengaruh Kualitas Produk,
Empat. Persepsi Harga, Dan Word of mouth
Prasetijo, Ristiyanti dan John J.O.I Ihalauw. Terhadap Keputusan Pembelian Mebel
(2005) Perilaku konsumen. Edisi Pada CV. Mega Jaya Mebel Semarang.
pertama. Yogyakarta. Andi.
Rangkuti, Freddy. (2009) Strategi promosi yang http://www.topbrand-award.com/top-brand-
kreatif dan analisis kasus integrated survey/survey result/top_brand_index_2017
marketing communication. Jakarta, fase_1
Gramedia Pustaka Utama. http://www.topbrand-award.com/top-brand-
Sugiyono. (2011) Metode penelitian kuantitatif, survey/survey-
kualitatif dan R&D. cetakan ke empat. result/top_brand_index_2018_fase_1
Jakarta, PT. Rineka Cipta. http://id.m.wikipedia.org/wiki/Grab_(aplikasi)
Sugiyono. (2005). Statistik untuk penelitian. https://www.grab.com/id/en/download
Bandung, Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai