Anda di halaman 1dari 8

A.

Sejarah Perusahaan Gojek

Gojek didirikan oleh Nadiem Makarim, warga


negara Indonesia lulusan Master of Business Administration dari Harvard
Business School. Ide mendirikan Gojek muncul dari pengalaman pribadi Nadiem
Makarim menggunakan transportasi ojek hampir setiap hari ke tempat kerjanya
untuk menembus kemacetan di Jakarta. Saat itu, Nadiem masih bekerja sebagai
Co-Founder dan Managing Editor Zalora Indonesia dan Chief Innovation Officer
Kartuku.

Sebagai seorang yang sering menggunakan transportasi ojek, Nadiem melihat


ternyata sebagian besar waktu yang dihabiskan oleh pengemudi ojek hanyalah
sekadar mangkal menunggu penumpang. Padahal, pengemudi ojek akan
mendapatkan penghasilan yang lumayan bila banyak penumpang. Selain itu, ia
melihat ketersediaan jenis transportasi ini tidak sebanyak transportasi lainnya
sehingga seringkali cukup sulit untuk dicari. Ia menginginkan ojek yang bisa ada
setiap saat dibutuhkan. Dari pengalamannya tersebut, Nadiem Makarim melihat
adanya peluang untuk membuat sebuah layanan yang dapat menghubungkan
penumpang dengan pengemudi ojek.

Pada tanggal 13 Oktober 2010, Gojek resmi berdiri dengan 20 orang


pengemudi. Pada saat itu, Gojek masih mengandalkan call center untuk
menghubungkan penumpang dengan pengemudi ojek. Pada pertengahan 2014,
berkat popularitas Uber kala itu, Nadiem Makarim mulai mendapatkan
tawaran investasi. Pada 7 Januari 2015, Gojek akhirnya meluncurkan aplikasi
berbasis Android dan IOS untuk menggantikan sistem pemesanan menggunakan
call center.

Gojek mengumumkan kerja sama dengan perusahaan taksi Blue


Bird pada Mei 2016. Melalui kerjasama tersebut Gojek membuatkan aplikasi
untuk pengemudi Blue Bird dan mulai Januari 2017 pengemudi Blue Bird bisa
menerima pemesanan dari layanan Gocar milik Gojek. Pada Maret 2017, kedua
perusahaan tersebut meningkatkan kerja samanya dengan meluncurkan fitur GO-
Blue Bird. Melalui fitur tersebut, pengguna bisa langsung memesan taksi Blue
Bird di aplikasi Gojek, tidak akan mendapatkan mitra pengemudi lain seperti hal
nya ketika melalui Gocar.

Pada akhir Juli 2019, Gojek mengumumkan kerjasama nya


dengan Astra melakukan uji coba motor listrik sebagai kendaraan driver Gojek.
Langkah ini diklaim sebagai dukungan kedua perusahaan untuk gaya hidup ramah
lingkungan. Sebelumnya, Gojek dan Astra juga mengumumkan kerjasama mereka
membentuk layanan GO-Fleet yang menyediakan kendaraan baru, layanan
perawatan hingga perbaikan di bengkel resmi Astra bagi mitra pengemudi GO-
Car. GO-Fleet yang berdiri di bawah naungan PT Solusi Mobilitas Bangsa ini
juga melakukan monetisasi melalui iklan pada badan kendaraan GO-Car. Mitra
pengemudi nantinya akan mendapat insentif dari pemasangan iklan ini. Sementara
kompetitor utama Gojek, yaitu Grab sudah melakukan hal ini sejak beberapa
tahun sebelumnya melalui kerjasama dengan Stickearn.

B. Analisis S.W.O.T Perusahaan Gojek beserta Strategi Penerapan yang


digunakan saat ini dan di Masa Depan

a. Strength (Kekuatan)
1. Sebagai perintis ojek online di Indonesia.
2. Jaringan driver lebih luas dibandingkan dengan ojek online yang lain.
3. Sebagai starup local yang terbilang besar.
4. Memiliki brand recognition yang tinggi dan lebih mudah dipahami oleh
pasar local.
5. Memiliki banyak pilihan layanan online dibandingkan startup yang lain.
6. Go-food sangat popular bahkan bisa saja dijadikan sumber pendapatan
utama di masa mendatang.
7. Branding Gojek begitu melekat di hati para masyarakat.

b. Weakness (Kelemahan)
1. Pengeluaran modal masih terbilang sangat besar.
2. Pengelolaan keuangan masih kurang baik.
3. Beberapa kota di Indonesia masih belum tersedia layanan Gojek.
4. Ada oknum driver yang sesekali merusak nama baik.
5. Customer service call center mereka sulit untuk dijangkau dan tidak
menyediakan cukup informasi.

c. Opportunity (Kesempatan/Peluang)
1. Delivery makanan menjadi sangat popular akhir-akhir ini.
2. System pengiriman paket barang saat ini sangat digemari oleh masyarakat.
3. Ada beberapa kota yang belum tersedia layanan ojek online.

d. Threat (Ancaman)

Ancaman utama bagi Go jek yaitu datang dari peraturan pemerintah,


karena bisnis mereka yang tidak memiliki peraturan. Tetapi ancaman ini
minimal, karena hanya ada kesempatan kecil untuk pemerintah mengatur
layanan Go jek sebagaimana mereka juga harus mengatur layanan ojek
lainnya. Kompetisi juga menjadi perhatian Go jek, dimana mendapatkan
capital atau modal menjadi dinding utama.

Pada saat ini Go jek terlihat memiliki masa depan cerah dengan ekspansi
market dan kostumer. Tetapi terdapat beberapa peningkatan dan target
mendatang yang mereka harus usahakan, mengingat momentum perusahaan
yang positif saat ini.

e. Strategi Penerapan Saat Ini

CRM berkaitan dengan kegiatan penjualan terpadu, marketing dan


strategi pelayanan kepada pelanggan. Melalui CRM Go-Jek menggunakan
layanan aplikasi dan website pelanggan yang ada saat ini untuk dapat
meningkatan pendapatan perusahaan melalui penjualan jasa layanan,
memberikan layanan prima, sekaligus memperkenalkan tata cara transaksi
yang telah dibuat perusahaan. CRM Go-Jek dilakukan untuk membina dan
menjaga hubungan baik antara pelanggan dengan pihak
manajemen.Pemahaman yang mendalam terhadap pelanggan akan mampu
menghasilkan respon yang cepat terhadap perubahan preferensi konsumen
sehingga akan mampu meningkatkan pendapatan perusahaan. Untuk
mendukung CRM, Go-Jek senantiasa memberikan frequent-flyer dalam dua
bahasa yang berisi tentang informasi-informasi terkini perusahaan kepada
pelanggan yang loyal melalui e-mail. Hal ini selain bersifat apresiasi juga
bersifat marketing dan pengelolaan loyalitas pelanggan. Kegiatan yang
berhubungan dengan CRM pada perusahaan ini adalah dengan penggunaan
sistem informasi (website) yang bisa diakses oleh semua kalangan tanpa batas,
mulai dari penyediaan informasi perusahaan, produk, forum diskusi antara
pelanggan dengan pihak manajemen sampai pada proses pemesanan. Supply
Chain Management (SCM) merupakan sebuah proses dimana produk
diciptakan dan disampaikan kepada konsumen. Berdasarkan perspektif
struktural, sebuah Supply Chain Management merujuk pada suatu jaringan
yang rumit dari hubungan dimana organisasi mempertahankan dengan partner
bisnis untuk memperoleh bahan baku, produksi dan menyampaikannya kepada
konsumen (Kalakota 2001).
Dalam merekrut karyawan Go-Jek masih menggunakan cara manual,
yakni requirement perusahaan masih dilakukan dengan cara menyeleksi CV
para pelamar dan diambil apabila sesuai dengan ketentuan dan persyaratan
perusahaan. Setelah karyawan diterima barulah Go-Jek membuat Human
Resource Management, yaitu sebuah sistem yang terbagi atas staffing,
training & development dan compensation administration. Dalam
tahap staffing yang pertama adalah employee records yaitu proses pencatatan
biodata driver yang telah resmi bekerja di Go-Jek. Data para driver tersebut
akan dimasukkan kedalam database perusahaan. Yang kedua
adalah workforce planning / scheduling merupakan program yang terintegrasi
antara perusahaan dan driver melalui aplikasi dimana akan ada jadwal orderan
penumpang yang telah masuk akan dikirimkan ke aplikasi yang digunakan
oleh driver.
Dalam tahap training & development yang pertama adalah skil
assesment yaitu saat pertama kali driver diterima, setelah mengikuti pelatihan
mereka akan diberikan test melalui komputer yang berisi pertanyaan tentang
tata cara mengemudi, rambu-rambu lalu lintas dan sebagainya. Yang kedua
adalah performance evaluation yaitu proses evaluasi para driver melalui saran
dan keluhan dari konsumen yang disampaikan melalui email  perusahaan.
Dalam tahap compensation administration terdapat payroll control yaitu suatu
proses untuk mengetahui apakah gaji karyawan sudah dibayarkan atau belum.
Gaji akan diproses dikarenakan ada sistem bagi hasil yang akan di proses pada
bagaian accounting &finance.
Go-Jek sudah menerapkan sistem e-bussines dalam proses
marketingnya. Kegiatan marketing dilakukan dengan memasang flyer  di
website perusahaan, mitra kerja, social media, dan segala bentuk media
elektronik lainnya. Selain itu baru-baru ini Go-Jek juga memasang video iklan
di youtube yang dimana ketika seseorang menekan iklan tersebut maka
otomatis akan langsung masuk ke website perusahaan.

f. Strategi Penerapan Gojek di Masa Depan


1. Perkembangan pada bidan Customer service. Customer service adalah satu
faktor utaama Go jek harus berkembang. Customer service call center
mereka sulit untuk dijangkau dan tidak menyediakan cukup informasi.

2. Peningkatan pada desain aplikasi Gojek, khususnya dalam metode


pemesanan. Desain aplikasi Go jek harus tingkatkan. Khususnya dalam
metode pemesanan. Dibandingkan dengan Grab Bike, respon pemesanan
Go jek lebih lama dan hal ini dapat mendorong kostumer beralih ke
kompetitor. Untuk layanan food delivery, perlu dibuat user dapat memilih
cabang terdekat bukan malah memaksa user melihat cabang paling dekat.
3. Peningkatan pada layanan Go-food. Go jek dapat bekerja dengan beberapa
penjual untuk menawarkan harga spesial paada food delivery. Ini dapat
menjadi market utama.
4. Penambahan system pembayaran melalui kartu kedit. Yang menjadi fokus
utama disini adalah cash payment menjadi tidak ideal dan dapat
menyebabkan masalah kedepannya. Go jek harus memperkenalkan
pembayaran kartu kredit sesegera mungkin. Fitur ini akan sangat
membantu juga dalam layanan food delivery dan layanan kurir.
5. Perlu pemrataan jumlah driver Gojek di setiap daerah layanan. musti
mejadi goal utama. Go jek telah mengendalikan hampir seluruh market di
Jakarta, maka Go jek perlu melebar ke kota-kota lain. Jaringan ini akan
membentuk posisi yang kuat bagi Go jek dan membuat kompetitor mereka
susah memasuki market.
6. Focus dalam perbaikan pada waktu morning commute dimana pada waktu
ini angka boking sangat tinggi.
7. Harus memiliki tim marketing khusus untuk kostumer korporasi mau
bergabung ke layanan Gojek.
8. Bekerja dengan beberapa penjual untuk menawarkan harga special pada
layanan Go-food.
9. Peningkatan dalam segala pada layanan kurir atau Go-send, karena
layanan ini merupakan salah satu asset penting.
10. Menambah layanan di semua kota Indonesia agar menjadi semakin dekat
dengan masyarakat

Memberikan Pelayanan Terbaik Kepada Setiap


Pelanggan
Sebagai pelaku bisnis, Gojek mengartikan pelanggan atau konsumennya
sebagai seorang rekan, team, atau bahkan raja.Oleh karenanya pelaku bisnis
di bidang transportasi online satu ini harus benar-benar bisa fokus pada
kosumen yang menggunakan jasanya.Akan lebih baik lagi kalau pelaku bisnis
transportasi online menyadari bahwa pasar menginginkan mereka untuk
menjadi prioritas dan skala bagi kebutuhan perusahaan.

Memberikan Harga Yang Pasti


Pada dasarnya kegiatan menentukan harga lebih memainkan peranan penting
dalam proses pemasaran. Penting di sini dimaksudkan bahwa keputusan
dalam penetapan harga layanan transportasi tersebut akan menjadi penentu
dari seberapa jauhnya konsumen menilai sebuah layanan jasa transportasi
online. Selain itu, hal ini juga akan menjadi penentu pula dari proses
pembangunan citra. Penentuan harga bahkan memberikan prespeksi
tersendiri dari segi kualitas. Dimana dalam hal ini Gojek menetapkan tarif
yang sangat terjangkau sekali. Hal tersebut dipercaya akan mampu membuat
konsumen yang tadinya menggunakan jasa ojek biasa kini beralih ke Gojek.

Fokus Pada Perbaikan


Perlu diketahui juga bahwa sebuah keberhasilan transportasi online dalam
bersaing di pasar adalah hal yang patut diapresiasi. Meskipun di beberapa
perkotaan besar, layanan yang berbasis online satu ini ditentang. Namun,
pada kenyataannya sampai sekarang layanan tersebut justru semakin
merambat ke semua sektor. Bahkan saat ini Gojek tidak hanya menawarkan
layanan jasa pengantar saja, tetapi juga menawarkan banyak sekali layanan
untuk memudahkan kebutuhan para konsumennya. Tidak heran jika saat ini
sudah ada 10 juta orang lebih yang telah mendownload dan menikmati
layanan yang mereka tawarkan.

Lebih Peka Lagi Terhadap Kebutuhan Pasar


Strategi marketing Gojek yang lainnya adalah belajar untuk lebih peka lagi

terhadap kebutuhan pasar. Dimana dalam hal ini, business owner ternyata
memiliki peranan penting untuk menentukan arah perusahaan. Dengan

begitu akan terlihat secara jelas perusahaan tersebut bergerak ke arah yang
lebih signifikan lagi.

Memberikan Pembaharuan Dan Penyempurnaan


Gojek adalah jenis transportasi online yang bisa dibilang cukup sukses dalam

memperkenalkan model bisnis terbarunya, yakni dengan mengkombinasikan


teknologi dan model bisnis kreatif inovatif. Sebagai jasa transportasi online

yang berbasis aplikasi, Gojek tepat memberikan kemudahan bagi setiap


konsumennya.

Memperluas Target Pasar


Apabila dulu Gojek hanya bisa digunakan bagi mereka yang tidak memiliki

kendaraan bermotor, tapi untuk saat ini Gojek bisa digunakan untuk
melakukan pemesanan makanan, tiket, belanja bulanan, dan lain-lain.

Fokus Pada Konsumen Journey Dan Experience


Terakhir adalah fokus terhadap konsumen journey dan experience. Melalui

kedua hal tersebut maka perusahaan jasa transportasi online satu ini bisa
lebih mudah memahami kebutuhan, harapan, dan keinginan para

konsumennya. Itu artinya, Gojek bisa mendapatkan konsumen yang setia


menggunakan setiap layanan yang ditawarkannya.

Anda mungkin juga menyukai