Anda di halaman 1dari 7

Nama Anggota Kelompok:

● Patricia Agnes Halim - 0108912210001


● Beatrice Aiko - 0108912210002
● Dayanara Niora - 0108912210004
● Tania Adeline Anabella - 0108912210008
● Justin Gani Wijaya - 0108912210009
● Vanessa Princessa Arviana - 0108912210013

Operational Management
Week 1
Kelompok 5

Perusahaan yang kami gunakan adalah perusahaan


Gojek yang merupakan perusahaan berbasis teknologi yang
berasal dari Indonesia yang merupakan jasa angkutan melalui
ojek. Perusahaan Gojek didirikan oleh Nadiem Makarim
sejak tahun 2010.
Dengan berkembangnya teknologi, membuat sistem
digital semakin canggih dimana sekarang ini trend ojek online telah berkembang dengan pesat
karena memiliki keunggulan seperti mudah dicari, dan sangat cepat ketika dalam keadaan
mendesak hanya dengan memesan melalui handphone.

Jelaskan tentang:
a. Analisis Masukan – Proses Keluaran
Gojek memiliki input berupa teknologi (pengembangan aplikasi yang
menghubungkan driver dengan customer), penggunaan internet dan smartphone, tenaga
manusia yang dalam hal ini berupa mitra pengemudi dan mitra partner toko.
Proses yang dilakukan oleh Gojek dalam pengembangan aplikasinya adalah
dengan mengumpulkan data pengguna dan feedback pengguna. Dalam proses awal Gojek
membentuk jati dirinya dan memperkenalkan kepada pengguna, Gojek memiliki budget
dengan memberikan promosi besar (gratis ongkir, potongan belanja, bundling, dsbnya),
selain itu dalam upaya pengembangannya, Gojek juga memiliki timeline dalam
meluncurkan masing-masing lini jasanya dan langkah lanjutannya untuk upaya minimize
cost nya dengan mengurangi subsidi pada pengguna layanannya. Hal ini menjadi upaya
‘balik modal’ Gojek yang telah diatur dalam timelinenya. Gojek menerapkan biaya
layanan pada tiap pemesanan melalui aplikasinya namun terus berinovasi membentuk
program ‘mode hemat’ untuk menekan biaya pengiriman bagi customer.
Output yang dihasilkan adalah dapat menjadi aplikasi penyambung
customer/masyarakat yang membutuhkan jasa yg ditawarkan dengan mitra pengemudi
yang menjalankan/memenuhi jasa tersebut yang fokusnya adalah pada pengantaran
orang, barang atau makanan dengan biaya yang terjangkau dan kualitas layanan yang
prima.

b. Sistem Produksi
Sistem Produksi merupakan suatu rangkaian dari beberapa elemen yang saling
berhubungan dan saling menunjang satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu. Salah
satu produk utama yang dimiliki oleh Go-Jek adalah Go-Ride. Pada aplikasi Go-Jek,
ketika user ingin memesan ojek online, user dapat memesan melalui Go-Ride,
memasukkan alamat asal dan alamat tujuan, melihat tarif dan lama perjalanan, dan
mengkonfirmasi order serta melihat data driver seperti review dan rating driver.
Kemudian pada server data user dan data driver akan terhubung dan pembayaran yang
dilakukan akan diverifikasi. Server akan menghubungkan ke driver, dimana driver dapat
menerima atau membatalkan order, ketika order diterima, maka driver akan mendapatkan
income dan review serta rating.

c. Alih Teknologi
1. Lisensi
Pemberian Lisensi Terbatas Oleh PT Gojek Indonesia Kepada Mitra Kerja.
● Pemberian
Pemberian menurut Kamus hukum Pemberian berarti proses, cara,
perbuatan memberi atau memberikan suatu bentuk benda atau Pemberian
berasal dari kata dasar beri. Suatu persetujuan di mana seseorang
memberikan kekuasaan kepada seorang lain, yang menerimanya, untuk
dan atas namanya menyelenggarakan suatu urusan.
● Lisensi Terbatas
Lisensi adalah izin tertulis yang diberikan oleh Pemegang Hak atau
Pemilik Hak Terkait kepada pihak lain untuk melaksanakan hak ekonomi
atas Ciptaannya atau produk Hak Terkait dengan syarat tertentu (Pasal 1
Angka 20 Nomor 28 Tahun 2014 Tentang HAKI).
● PT. Gojek Indonesia
Salah satu perdagangan di bidang jasa transportasi tersebut adalah
Gojek. PT. Gojek Indonesia adalah sebuah perusahaan yang mengelola
kerjasama dengan Mitra dan menyediakan jasa manajemen operasional
para Mitra sehubungan dengan penggunaan Aplikasi GOJEK.

2. Integrasi
Fokus GOJEK salah satunya yaitu meningkatkan integrasi antar layanan
transportasi. Bersama PT KCI, Gojek menghadirkan transportasi yang lebih
terintegrasi. Gojek, melalui GoTransit, telah mengintegrasikan layanannya dengan
KRL Commuter Line. Dengan integrasi tersebut, penumpang akan dapat membeli
tiket KRL lewat aplikasi Gojek, merencanakan paket perjalanan bundling
menggunakan GoRide/GoCar dan KRL, serta menikmati fasilitas titik jemput,
atau area tunggu yang sejak beberapa tahun belakangan telah Gojek bangun di
beberapa stasiun KRL. Melalui penandatanganan nota kesepahaman dengan PT
Kereta Commuterline Indonesia, Gojek pun berkomitmen untuk menghadirkan
pengalaman mobilitas multimoda terbaik bagi masyarakat. Mengingat selama ini,
berdasarkan data, 11 Stasiun KRL di Jabodetabek paling sering digunakan sebagai
titik asal/tujuan layanan transportasi Gojek.

3. Pengembangan
Gojek memiliki peran penting dan mampu memimpin transformasi digital
dalam revolusi industri 4.0. Gojek merupakan aplikasi dengan layanan
transportasi online namun semakin berkembang mulai dari bidang logistik, pesan
makanan dan belanja, pembayaran, bisnis, bahkan hiburan.
Transformasi digital dalam era revolusi industri 4.0 pada gojek
menunjukkan perkembangan teknologi masa kini yang beralih dari pembayaran
secara tunai dengan pembayaran virtual atau cashless sehingga memudahkan para
driver gojek maupun para pelanggan dalam melakukan pembayaran pada sebuah
merchant tertentu seperti pembayaran transaksi pada restoran, pembelian pulsa
dan kuota, pembayaran listrik dan PDAM, pembayaran BPJS kesehatan maupun
BPJS ketenagakerjaan dan masih banyak lagi tanpa harus membawa uang secara
tunai.
Dari keragaman layanan gojek, menunjukkan bahwa terjadi inovasi pada
perkembangan bisnis yang terdapat dalam aplikasi gojek akibat dari adanya
transformasi digital pada revolusi industri 4.0. Hal tersebut memberikan dampak
positif terhadap nilai daya saing perusahaan sehingga menjadikan gojek sebagai
salah satu perusahaan decacorn pertama di Indonesia.

4. Riset Dasar
Kemunculan Gojek diiringi oleh beberapa permasalahan yang berakar dari
ketidaksetujuan dan protes dari pengendara ojek tradisional yang terancam pangsa
pasarnya. Hal ini disebabkan karena Gojek memberikan penentuan tarif yang
didasarkan pada perhitungan jarak tempuh yang seragam untuk semua rute dan
harus diterapkan oleh semua pengemudi Gojek, dimana hal ini menjadi pembeda
utama antara tarif Gojek dan tarif ojek tradisional yang seringkali memberikan
harga tinggi memanfaatkan situasi dan kondisi yang ada. Selain itu, kemudahan
pelanggan untuk menggunakan jasa Gojek menjadi semakin meningkat sejak
perusahaan meluncurkan aplikasi Gojek, sehingga memudahkan konsumen untuk
cukup memesan melalui aplikasi secara online tanpa perlu turun ke jalan seperti
ketika memerlukan jasa ojek tradisional.

d. Manfaat Dasar
- Pemilik: Gojek didirikan oleh Kevin Bryan Aluwi bersama dengan Nadiem
Makarim, yang sekarang menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Sebagai
pendiri Gojek, Kevin juga merupakan salah satu pemilik saham terbesar di GoTo,
- Pelanggan: Selain praktis, alasan utama konsumen menggunakan jasa ojek online
lantaran harganya yang terbilang murah. Bahkan, konsumen hanya dikenakan
biaya Rp 8.000 sampai Rp 10.000 untuk empat kilometer (km) pertama. Tak
hanya itu, pelanggan juga masih berkesempatan menikmati keuntungan lain.
Misalnya, diskon khusus jika menggunakan GoPay sebagai metode pembayaran
Gojek dan Ovo untuk layanan Grab.
- Karyawan: Penggajian dan Bonus juga menjadi isu yang krusial di perusahaan.
GOJEK dapat mengelolanya dengan baik, yaitu dengan membebankan kepada
konsumen, tetapi menariknya, meskipun dibebankan kepada konsumen, Gojek
mampu mengelola Bonus dengan cara yang cukup baik dan mampu memotivasi
Driver untuk melakukan pekerjaan sesuai tujuan perusahaan antara lain Komisi
tambahan bagi driver yang bersedia pick up penumpang diatas pukul 23,00 hingga
pukul 05.00, pemberian tambahan poin untuk pengantaran diluar area, maupun di
jam jam tertentu.
- Publik: Gojek

e. Contoh Alih Teknologi

f. Proses Manajemen
1. Sistem Nilai Tambah dan Tujuan
Gojek memiliki 3 value utama yaitu kecepatan, inovasi dan dampak sosial.
Gojek memiliki tujuan untuk menekan angka pengangguran di Indonesia dan
menciptakan platform yang memudahkan masyarakat untuk
menggunakan/melakukan pemesanan ojek, pengiriman makanan atau pembelian
makanan.
2. Struktur Organisasi

3. Rancangan Produk

4. Perencanaan Produksi

5. Pengendalian Operasi
● Pengendalian Pemrosesan Informasi
○ Pengendalian pemrosesan informasi PT. GO-JEK Indonesia telah sesuai
Kerangka Kerja COSO, yaitu melakukan pengendalian dengan cara memeriksa
kelengkapan bukti-bukti transaksi perusahaan yang terkait dengan pendapatan
perusahaan.
● Pengendalian terhadap Perilaku Pengemudi GO-JEK yang Berkaitan dengan Siklus
Pendapatan
○ Pengendalian yang telah dilakukan oleh perusahaan berdasarkan data yang
diperoleh adalah dengan auto suspend yaitu, pengemudi akan dikenakan sanksi
atas tindakan yang dilakukannya berdasarkan deteksi secara otomatis dari sistem
GO-JEK, dan manual suspend yaitu, pengemudi akan mendapatkan sanksi atas
tindakan yang dilakukannya berdasarkan laporan pelanggan ataupun pihak lain.

Anda mungkin juga menyukai