Disusun Oleh :
NAMA : RAMA IQSAN MAULANA
NIM : 1234030018
JURUSAN/KELAS : MD 1A
PT GOJEK INDONESIA
PT Gojek Indonesia merupakan sebuah perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang
layanan jasa transportasi secara online yang dipesan melalui akses smartphone.
Perusahaan ini didirikan oleh orang Indonesia yang bernama Nadiem Makarim. Adapun
6 tahap perencanaan organisasi yang dilakukan oleh perusahaan PT Gojek dalam
membangun perusahaan ini untuk menjadi maju dan berkembang. Berikut
penjelasannya,
Tahap Diagnosis
Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi yang semakin pesat,
jasa transportasi konvensional perlahan mulai kurang diminati oleh masyarakat.
Keaadaan tersebut terjadi karena munculnya jasa transportasi online yang dianggap
lebih efektif untuk masa sekarang, baik dari segi harga dan pelayanan maupun
keamanan. Jasa transportasi online bisa disebut juga sebagai aplikasi ridesharing yang
mulai muncul di Indonesia pada tahun 2014. Pada awal kemunculannya dimulai oleh
aplikasi Uber yang mengusung UberTaxi sebagai jasa transportasi berbasis online, yang
kemudian diikuti dengan kemunculan Gojek, Grab, dan yang terbaru Maxim. Jasa
transportasi online merupakan jawaban atas kebutuhan masyarakat akan jasa
transportasi yang mudah didapatkan, nyaman, cepat, dan murah. Selain itu, pada masa
sekarang teknologi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam aspek global
karena dunia terus berkembang ke arah modernisasi berbagai aspek, oleh karena itu
setiap negara harus mampu bersaing dengan pemanfaatan teknologi serta
mengaplikasikannya di dalam aktivitas. Salah satu perusahaan yang menyediakan jasa
transportasi online adalah Gojek. PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau yang lebih
dikenal dengan Gojek (sebelumnya go-jek) merupakan sebuah perusahaan teknologi
asal Indonesia yang melayani angkutan melalui jasa transportasi online.
Pendirian perusahaan Gojek ini di awali dengan munculnya ide kreatif dari
Nadiem Makarim yang merupakan salah satu pemilik dari perusahaan ini.
Sebagai seorang yang sering menggunakan transportasi ojek, Nadiem melihat ternyata
sebagian besar waktu yang dihabiskan oleh pengemudi ojek hanyalah sekadar mangkal
menunggu penumpang. Padahal, pengemudi ojek akan mendapatkan penghasilan yang
lumayan bila banyak penumpang. Selain itu, ia melihat ketersediaan jenis transportasi
ini tidak sebanyak transportasi lainnya sehingga seringkali cukup sulit untuk dicari.
Ia menginginkan ojek yang bisa ada setiap saat dibutuhkan. Dari pengalamannya
tersebut, Nadiem Makarim melihat adanya peluang untuk membuat sebuah layanan
yang dapat menghubungkan penumpang dengan pengemudi ojek. Ide ini tercetus ketika
Nadiem dan Michaleangelo merasa bahwa ojek pangkalan tidak efisien, baik dari sisi
pengendara maupun dari sisi pengguna. Biasanya ojek pangkalan bisa menghabiskan
waktu delapan hingga sepuluh jam namun hanya mengangkut tak lebih dari tujuh
penumpang. Karena fenomena inilah Nadiem Makarim mendapatkan ide cerdas tentang
adanya peluang menghubungkan tukang ojek dengan penumpang. Imbasnya pada
tanggal 13 Oktober 2010 Gojek Indonesia resmi didirikan, sementara hanya dengan 20
pengemudi dan menggunakan Call Center untuk sistem pemesanannya. Selang 4 tahun
kemudian, dibantu dengan semakin meroketnya Uber, Nadiem Makarim mulai
mendapatkan tawaran investasi. Puncaknya pada tanggal 7 Januari 2015, Gojek
Indonesia merilis sebuah aplikasi berplatform Android dan iOS untuk menggantikan
sistem pemesanan dengan call center.
Tahap Prognosis
Gojek bertujuan sebagai perusahaan yang bertanggung jawab dalam aspek sosial dan
lingkungan, mendorong orang-orang untuk maju, meningkatkan jejak lingkungan ini,
dan memastikan semua yang ada di ekosistem perusahaan sehat, aman, dan terlibat.
Selain itu Gojek bertujuan Mengadopsi standar terbaik di dunia dalam setiap aktivitas
sosial, lingkungan dan manajemen operasional perusahaan untuk memastikan
keberlangsungan bisnis. Gojek berkomitmen untuk menciptakan dampak positif yang
berjangka panjang untuk manusia dan planet ini. Adapun visi dan misi dari PT Gojek
Indonesia,
Misi :
Tahap Strategi
Gojek mengungkapkan tiga strategi utama yang berfokus pada inovasi teknologi,
pengembangan variasi produk, dan dukungan bagi mitra untuk dampak jangka panjang.
Maksud dari tiga strategi utama Gojek yang dimaksud adalah sebagai berikut,
Tahap Taktik
Cara yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan transportasi publik
dengan sistem online di Indonesia adalah dengan memakai metode analisis SWOT.
Analisis SWOT digunakan untuk mengindentifikasi berbagai strategi PT. Gojek
Indonesia dalam mengembangkan trasnportasi online di Indonesia, secara sistematis
agar dapat merumuskan strategi suatu perusahaan. Analisis SWOT memiliki
kepanjangan yaitu lingkungan internal Strengths (kekuatan) dan Weaknesses
(kelemahan) serta lingkungan eksternal Opportunities (peluang) dan threats (ancaman)
yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara Faktor Eksternal
peluang (Opportunities) dan ancaman (threats) dengan Faktor Internal Kekuatan
(Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses). Lingkungan Internal :
1. Kekuatan (Strengths)
2. Kelemahan (Weaknesses)
Lingkungan Eksternal :
1. Peluang (Opportunities)
2. Ancaman (Threaths)
Setelah melakukan analisis melalui SWOT untuk mengetahui faktor strategi eksternal
maupun internal PT. Gojek Indonesia. Langkah selanjutnya yaitu implementasi pada
bentuk Matriks SWOT untuk memperoleh strategi pengembangan bagi keberlangsungan
transpotasi publik berbasisi online di Indonesia. Setelah melakukan analisis dan
implementasi pada Matriks SWOT maka selanjutnya yang dilakukan dengan
mempertimbangkan kombinasi set faktor strategi yaitu kekuatan dan kelamahan serta
peluang dengan ancaman dengan itu dari empat set alternatif tersebut strategi yang
diambil oleh PT. Gojek Indonesia dalam mengembangkan transportasi publik berbasis
online sebagai berikut :
a. Melakukan promosi
PT. Gojek Indonesia merupakan pelopor pertama transportasi publik berbasis
online dengan kendaraan berroda 2 (dua) yang ada di Indonesia yang
menawarkan jasa pesan-antar dan antar-jemput. Masyarakat saat itu masih
belum ada yang mengetahui akan adanya transportasi online , oleh sebab itu
untuk memperkenalkan brandnya tersebut dengan melakukan promosi di
berbagai pihak baik itu melalui iklan dan mulut kemulut antar masyarakat.
b. Memperbanyak pegawai transportasi online (Ojek Online)
Pada awal pendirian transportasi online ini masih sedikit yang menjadi driver
tersebut. Dengan hal itu PT. Gojek Indonesia membuka seluas-luasnya pekerja
yang ingin mendaftarkan diri menjadi pegawai driver dengan syarat si driver
memiliki Sim C, selain itu juga dengan banyak pegawai maka transportasi
berbasis online akan terus berkembang di Indonesia.
c. Biaya transportasi murah dan efektif
PT. Gojek Indonesia menawarkan biaya dalam jasa pelayanannya relatif murah
untuk semua kalangan baik itu pelajar, mahasiswa, karyawan maupun
masyarakat untuk menarik peminat konsumen. Selain murah dalam segi biaya,
transportasi publik berbasis online ini juga lebih efektif dari pada dengan
transportasi konvensional karena pemesan hanya tinggal menentukan lokasi
jemputan yang kemudian driver datang untuk mengangkut penumpang atau
pemesan.
4. Startegi Weaknesses (Threaths), Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat
defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
a. Bekerja sama dengan badan hukum
PT. Gojek Indonesia melakukan perlindungan hukum terhadap driver bukanlah
yang dimana perlindungan hukum bagi pekerja seperti halnya perjanjian kerja,
melainkan perlindungan sebagai pihak dalam sebuah perjanjian kemitraan dan
driver juga merasa kenyamanan dari supir-supir transportasi konvensional yang
merasa tersinggirkan dengan kemunculan transportasi online atau ojek online.
b. Meningkatkan hubungan baik dengan pengemudi transportasi konvensional
Peminat gojek yang lebih banyak dari transportasi konvensional mengakibatkan
iri dalam proses pemilihan transportasi untuk menetralisir keadaan itu PT.
Gojek Indonesia menekankan kepada driver gojek untuk saling bertegur sapa
agar tidak adanya iri dalam hal apapun.
Tahap Kontrol
1. Behavioral Constraints
2. Preaction Review
Preaction Review adalah meneiliti rencana tindakan dari para pegawai yang
dikendalikan. Peneliti akan menyetujui atau tidak menyetuji action plans dari pegawai.
Dalam gojek indonesia, manajer bertindak sebagai peneliti. Setiap action plans dari para
pegawai harus disetujui terlebih dahulu. Semisal dalam bidang IT, pegawai
programming melaksanakan semua pekerjaan yang ditetapkan oleh manajer IT di
bidang Programming dan manajer IT meneliti hasil pekerjaan pegawai tersebut. Atau di
bagian product, sebelum menerbitkan suatu produk atau perbaikan produk, product
manager akan mengevaluasi terlebih dahulu terkait goal, action dan matrix yang dipilih
atas suatu produk oleh timnya.
3. Action Accountability
Action Accountability lebih banyak diterapkan dalam hubungan perusahaan dengan
mitra maupun non mitra yangmana menyangkut pembebanan suatu tanggung jawab atas
tindakan-tindakan yang mereka ambil. Action Accountability secara administratif yang
tertuang di dalam Standart Operating Procedur (SOP), kontrak kerja, kebijakan, tata
tertib dan lainnya. Dengan adanya SOP dan media lainnya, action accountability
semakin mudah dilaksanakan karena dapat mendefiniskan tindakan-tindakan yang
diharapkan atau yang tidak diharapkan. Pertangungjawaban masing-masing pegawai
terhadap tindakan yang telah dilakukan juga dapat dimonitor by sistem atau secara
manual melalui pelanggan atau driver lainnya. Monitor melalui sistem dengan
menggunakan Aplikasi Mixpanel, Tableau, dan Metabase. Sistem memonitor perilaku
driver agar tidak melakukan pelanggaran – pelanggaran yang dapat menyebabkan tidak
tercapainya tujuan perusahaan. Gojek telah menerbitkan tata tertib terkait jenis
pelanggaran dan hukuman atas pelanggaran – pelanggaran tata tertib. Setiap
pelanggaran akan digolongkan ke dalam salah satu dari 4 (empat) tingkatan pelanggaran
(Rendah, Sedang, Tinggi, dan Sangat Tinggi), yang didasarkan pada seberapa berat
pelanggaran yang dilakukan oleh driver. Selain itu, setiap tingkatan pelanggaran juga
memiliki tahapan sanksi yang berbeda. Pelanggaran ditentukan oleh sistem dan manual
(dilampirkan). Pelanggaran oleh sistem dilakukan dengan aplikasi untuk melakukan
deteksi atas perilaku driver yang disinyalin melakukan kecurangan. Sedangkan
penentuan pelanggaran secara manual ditentukan oleh pelanggan melalui bintang ke
driver dan kolom komentar atau pengaduan dari driver lainnya. Atas laporan dari
pelanggan dan driver lainnya, gojek dapat langsung menindaklanjuti pelanggaran yang
dilakukan oleh driver.
Penindakan atas pelanggaran yang dilakukan oleh driver, gojek menerapkan sistem
peringatan, bonus tertahan dan suspend. Peringatan ketika driver baru melakukan
pelanggaran satu kali dan merupakan pelanggaran tingkat rendah. Peringatan dari sistem
untuk mengingatkan driver agar tidak melakukan pelanggaran lagi. Bonus tertahan
berarti driver tidak dapat mencairkan bonus dalam jangka waktu tertentu. Kemudian
suspend artinya bahwa driver tidak akan bisa masuk dalam aplikasi khusus driver
sehingga secara otomatis ia tidak akan bisa menerima order. Suspend bersifat sementara
dan permanen. Suspend sementara berupa peringatan dengan tidak dapat dijalankannya
aplikasi dalam beberapa saat. Sedangkan suspend permanen merupakan pembekuan
akun sehingga ia putus mitra atau tidak bekerja di gojek lagi
Manfaat dari setiap management control system diperoleh dari adanya pengingkatan
kemungkinan bahwa tujuan perusahaan bisa dicapai dibandingkan apabila tidak ada
mangement control system. Manfaat ini dapat dijelaskan dalam hubungannya dengan
ketatnya atau longgarnya pendendalian. Semakin ketat pengendalian dapat memberikan
tingkat kepastian yang lebih tinggi bahwa pegawai akan bertindak seperti yang
diharapkan organisasi.
Bagi gojek yang merupakan perusahaan komerial, tujuan utamanya adalah untuk
memperoleh laba dengan memberikan pelayanan maksimal ke pelanggan. Setiap
tindakan driver diharapkan menghasilkan result yang kongruen dengan tujuan utama
gojek. Agar tercapainya tujuan tersebut, maka diimplementasikannya action control
yang ketat dalam yang terlihat dari beberapa sisi. Action control yang ketat dari
adminstrasi constraints berupa otorisasi akses, dengan begitu pertanggungjawaban dapat
lebih mudah dilakukan karena segala tindakan yang dilakukan oleh driver dapat
dilacak. Kemudian, action tracking dalam sistem aplikasi gojek juga menunjukkan
ketatnya action control. Sistem dapat mengecek posisi driver dan customer secara real
time dan mempolakan perilaku driver yang terindikasi melakukan kecurangan. Action
tracking yang ketat menyebabkan driver bekerja jujur dan lebih keras karena merasa
tidak diawasi. Action tracking juga memungkinkan tindakan korektif sedini mungkin
bila ada deviasi dari tindakan yang diharapkan. Komponen lain dari action control yang
ketat adalah adanya punishment bagi driver yang dikendalikan berupa peringatan
sampai dengan putus mitra. Driver yang telah putus mitra tidak dapat mendaftar
kembali ke gojek. Sekalipun dirancang dengan baik, seperangkat pengendalian yang
diterapkan terkadang dapat mengakibatkan pengaruh negatif terhadap perilaku misal
ketegangan kerja, konflik, atau bahkan frustasi. Kebanyakan orang bereaksi secara
negatif terhadap penerapan action controls. Action tracking dapat menyebabkan rasa
frustasi karena merasa selalu diawasi. Driver mengalami ketakukan berlebihan atas
suspend. Misal, driver mendapat orderan berjarak lima meter antara tempat merchant
dan pelanggan sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan orderan,
namun driver tidak mau langsung cepat – cepat menyelesaikan karena takut auto
suspend perihal penyelesaian orderan yang terlalu cepat. Atau kekhawatiran driver
ketika mendownload aplikasi gojek sebagai customer, driver takut apabila diliat oleh
sistem untuk penggunaan order fiktif padahal kenyataannya tidak seperti itu.