Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SWOT ANALYSIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

PT. APLIKASI KARYA ANAK BANGSA (GO-JEK INDONESIA)

DISUSUN OLEH:

Alif Ilham Muhammad (1201174150)


Daffa Putra Widayaka (1201170285)
Nur Muhammad Rahadianto (1201174020)
Sulthan Muhammad Zaidan (1201174300)

Kelas TI-41-09

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
2019
1. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN STRATEGI GOJEK
1) Menentukan Visi Perusahaan Gojek
Visi dari PT. Gojek Indonesia adalah dapat membantu memperbaiki struktur transportasi
di Indonesia, memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melaksanaksan pekerjaan
atau kegiatan sehari – hari seperti pengiriman dokumen, belanja harian dengan
menggunakan layanan fasilitas kurir, serta turut mensejahterakan kehidupan tukang ojek
di Surabaya dan beberapa kota besar di Indonesia.

2) Merumuskan Misi Perusahaan Gojek


 Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola struktur transportasi roda
dua yang baik dengan menggunakan kemajuan teknologi.
 Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada pelanggan.
 Membuka lapangan kerja selebar – lebarnya bagi masyarakat Indonesia.
 Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial.

3) Analisis peluang, keunggulan, dan daya saing


A. Daya Saing :
Harga yang jauh lebih terjangkau dari pesaing dan lebih banyak pilihan layanan aplikasi
yang diberikan untuk memudahkan pekerjaan atau kegiatan sehari – hari masyarakat.
 Memiliki brand manajemen yang baik.
 Termasuk kedalam superior jasa karena unggul dari pesaing melalui jsas yang
ditawarkan yaitu Personal Shopping dan juga Kurir.
 Memiliki management yang kredibel dalam melakukan aktivitas bisnisnya.

B. Keunggulan:
 Manajemen dapat mengenalkan brand gojek dengan baik ke masyarakat melalui
promosi – promosi yang dilakukan. Salah satu contoh penempatan gojek sebagai
pihak sponsorship ditiap-tiap event besar. Sehingga positioning brand sangat kuat
dibenak konsumen.
 Go-Glam, Go-Auto dan Go-Clean merupakan layanan terbaru yang ditawarkan
gojek. Layanan tersebut menambah daftar keunggulan yang ditawarkan sehingga
memudahkan konsumen dalam melakukan pekerjaan atau aktiviats sehari – hari.
 Gojek sangat profesional dalam melakukan aktivitas bisnisnya walaupun gojek
bermitra dengan banyak pihak. Pelayanan yang diberikan memiliki SOP
terintegritas tinggi.
2. MANAJEMEN STRATEGI GOJEK

Go-Jek menerapkan strategi sistem informasi marketing melalui tiga tahapan yang
disebut customer life cycle.
1. Tahapan pertama adalah acquire yaitu mendapatkan pelanggan menggunakan
teknik direct marketing yaitu dengan melakukan promosi secara langsung di social media.
2. Tahapan kedua adalah enhance yaitu menambah pelanggan menggunakan teknik cross sell
and up sell yaitu bekerja sama dengan para mitra perusahaan yang mau menggunakan
layanan Go-Jek sehingga hal tersebut dapat menambah jumlah pelanggan baru.
3. Tahapan ketiga adalah retain yaitu mempertahankan pelanggan atau loyal
customer menggunakan teknik customer support dimana perusahaan menanggapi setiap
keluhan dan keinginan konsumen sehingga perusahaan dapat menciptakan loyal customer.
3. ANALISIS SWOT

 Strength (Kekuatan)

a) Sebagai perusahaan yang pertama mengembangkan transportasi online, gojek sudah lebih
dulu memiliki mitra driver dan pelanggan setia yang lebih banyak dibandingkan dengan
perusahaan lain.
b) Pilihan yang di tawarkan melalui aplikasi kepada konsumen lebih lengkap dibandingkan
perusahaan lain. Gojek menawarkan jenis layanan yang beragam seperti, Go-Ride, Go-Car,
Go-Box, Go-Food, Go-Send, Go-Mart, Go-Shop, Go-Med, dll.
c) Banyaknya pengusaha kuliner yang tertarik bergabung menjadi mitra gojek membuat
layanan Go-Food dari gojek menjadi salah satu daya tarik konsumen untuk menggunakan
aplikasi gojek.
d) Banyaknya bentuk layanan untuk mitra driver gojek membuat loyalitas driver menjadi
meningkat. Seperti layanan asuransi untuk mitra gojek, BPJS, dll.

 Weakness (Kelemahan)

a) Dibandingkan perusahaan laiinya, biaya yang dikeluarkan untuk layanan gojek sedikit
lebih mahal terutama untuk layanan Go-Ride, Go-Car, dan Go-Send.
b) Untuk pelanggan Go-Food harus bersedia menunggu lebih lama untuk memesan makanan
yang disuka. karena beberapa rumah makan yang bekerja sama dengan gojek
membutuhkan waktu yang lama untuk menyiapkan pesanan tersebut.
c) Masih sering adanya order fiktif yang merugikan mitra driver gojek.

 Opportunity (Kesempatan)

a) Memperluas jaringan dan kerja sama dengan lebih banyak rumah makan atau resto lagi
karena masih banyak rumah makan/resto pilihan konsumen yang belum masuk layanan
Go-Food.
b) Apabila selama ini layanan gojek lebih banyak dipergunakan oleh konsumen perorangan.
Maka perlu dipertimbangan untuk meningkatkan layanan konsumen dalam berntuk
perusahaan, khususnya untuk Go-Send, Go-Car, Go-Box. Karena Gojek masih memiliki
peluang besar untuk terjun di bisnis logistik untuk memenuhi pelanggan berbentuk
perusahaan.

 Threat (Ancaman)

a) Ancaman timbul dari pemerintah berupa peraturan dan penertiban tarif online. Meskipun
tidak terlalu mempengaruhi layanan kepada konsumen.
b) Ancaman timbul dari pesaing penyedia layanan online lainnya, hal ini bisa menimbulkan
perang tarif yang tidak sehat.
c) Ancaman untuk mitra driver gojek timbul dari penyedia jasa transportasi konvensional
seperti ankutan kota, taksi, ojek pangkalan yang tidak jarang melakukan penyerangan fisik
atau verbal kepada mitra driver gojek. Meskipun sudah disepakati bersama mengenai
wilayah yang menjadi zona larangan bagi mitra driver gojek.

4. PROGRAM – PROGRAM ATAU STRATEGI YANG DAPAT DIRENCANAKAN UNTUK


PENGEMBANGAN GOJEK

 Pengembangan

a. Customer service adalah satu faktor utaama Go jek harus berkembang. Customer
service call center mereka sulit untuk dijangkau dan tidak menyediakan cukup
informasi.

b. Desain aplikasi Go jek harus tingkatkan. Khususnya dalam metode pemesanan.


Dibandingkan dengan Grab Bike, respon pemesanan Go jek lebih lama dan hal ini
dapat mendorong kostumer beralih ke kompetitor. Untuk layanan food delivery,
perlu dibuat user dapat memilih cabang terdekat bukan malah memaksa user
melihat cabang paling dekat.

c. Sistem pembayaran yang menjadi fokus utama disini adalah cash payment
menjadi tidak ideal dan dapat menyebabkan masalah kedepannya. Go jek harus
memperkenalkan pembayaran kartu kredit sesegera mungkin. Fitur ini akan sangat
membantu juga dalam layanan food delivery dan layanan kurir.

d. Jumlah driver Go jek menjadi catatan penting sebab dalam suatu area diusahakan
memiliki cukup driver, tidak kurang dan tidak lebih. Hal penting lainnya adalah
pada saat morning commute dimana driver baru memulai bersiap-siap untuk
bekerja, berangkat dari rumah padahal jumlah booking begitu tinggi.

e. Fokus masa mendatang bahwa teknologi mudah berkembang pesat. Semakin


banyak pesaing bermunculan yang dapat mengurangi tingkat konsumtif terhadap
GoJek.

f. Klien korporasi butuh perhatian. Go jek harus punya tim marketing khusus untuk
kostumer korporasi mau bergabung ke layanan mereka.

g. Go food menjadi salah satu market utama yang difokuskan. Go jek dapat bekerja
dengan beberapa penjual untuk menawarkan harga spesial paada food delivery. Ini
dapat menjadi market utama.

h. Layanan kurir perlu fokus dalam klien korporasi, sehingga Go jek perlu
marketing khusus terhadap klien ini. Ini merupakan potensi yang tinggi yang
tumbuh dan tidak boleh diabaikan.

i. Ekspansi nasional musti mejadi goal utama. Go jek telah mengendalikan hampir
seluruh market di Jakarta, maka Go jek perlu melebar ke kota-kota lain. Jaringan
ini akan membentuk posisi yang kuat bagi Go jek dan membuat kompetitor mereka
susah memasuki market

 Pengembangan Pasar Gojek (Market Development)

Memperkenalkan produk-produk yang sudah ada kedaerah pemasaran yang baru (pangsa
pasar bertambah).
Strategi ini digunakan ketika :

1. Aplikasi online.
2. Jumlah Mitra Gojek yang terus bertambah.
3. Jumlah pelanggan dan volume penjualan meningkat.
4. Layanan Jasa yang diberikan bertambah.

Contoh : Mengembangkan Pasar dengan meningkatkan jumlah pelanggan yang menginstal


aplikasi Gojek

 Pengembangan Produk (Product Development)

Meningkatkan penjualan dengan cara memperbaiki atau mengembangkan produk-produk


yang sudah ada.

Strategi ini digunakan ketika :

1. Memiliki produk Gojek yang berhasil/sukses dan telah berada pada tahap jenuh (maturity
stage).

2. Pesaing menawarkan produk dengan kualitas lebih baik dan harga lebih murah. (Uber dan
Grab).
3. Perusahaan memiliki kemampuan riset dan pengembangan produk.
4. Bersaing di industri yang sedang bertumbuh.

Contoh : Mengembangkan produk Go-Send, Go-Food, Go-Box, Go-Car, Go-Massage dll.

 Diversifikasi Konglomerat (Conglomerate Diversification)

Menambah produk – produk kebutuhan pokok dan produk tambahan untuk menciptakan
peluang.

Strategi yang dilakukan :


1. Meningkatkan customer service di media sosial. Contoh pelayanan kritik dan saran,
pemberian merchandise dll.
2. Bekerja sama dengan sponsor event agar lebih berkembang produk Gojek.
3. Menawarkan harga yang bersaing. Contoh memberikan diskon untuk pengguna Go-Pay
dan menawarkan potongan harga lain.

 Pengurangan (Retrenchment)

Penghematan dengan mengurangi unit produk yang kurang diminati oleh konsumen dan
fokus terhadap pengembangan produk.

Strategi yang dilakukan :

1. Fokus pada produk yang diminati oleh konsumen.


2. Terus mengembangkan inovasi layanan on-demand pada platform aplikasi Gojek

Contoh : Fokus pada layanan Go-Ride karena layanan tersebut merupakan cikal bakal dari Gojek.

 Strategi Bisnis Unit (Diferensiasi)

Strategi Bisnis Unit (SBU) yang diterapkan menciptakan produk baru yang unik dengan harga
terjangkau.

Strategi Bisnis Unit menerapkan strategi diversifikasi konsentris, yaitu strategi yang dilakukan
dengan menambah produk baru yang masih terkait dengan produk saat ini.

Contohnya :

Menciptakan layanan Go-Food dengan tujuan memudahkan masyarakat dalam pemesanan layan
antar makanan. Sehingga kebutuhan masyarakat sehari – hari dapat terpenuhi.

 Analisa Value Chain Diferensiasi


Adanya kesesuaian antara kemampuan perusahaan untuk menciptakan keunikan yang sesuai
dengan permintaan para pelanggan. Ada empat tahap :

1. Menciptakan sebuah analisa rantai nilai


 Menyediakan layanan on-demand sesuai kebutuhan masyarakat.
 Tingkat kebutuhan sehari – hari tiap masyarakat (butuh kendaraan yg cepat, aman dan
murah; layanan antar makanan, dll)
2. Identifikasi faktor penentu diferensiasi

5. ANALISIS STP DARI GO-JEK.

1. Segmenting
Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang dibedakan
menurut kebutuhan, karakteristik atau tingkah laku yang mungkin membutuhkan produk yang
berbeda (Lupiyoadi, R. & Hamdani, A : 2006:44).
Pada dasarnya ada 2 pendekatan segmentasi yaitu berdasarkan karakteristik konsumen dan
berdasarkan respons konsumen. Berikut ini adalah pendekatan segmentasi yang dilakukan oleh
Go-Jek.

a. Segmentasi Berdasarkan Karakteristik Konsumen


· 1. Demografi dan Sosioekonomi
Dalam segmentasi ini Go-jek membagi pasar menjadi beberapa kelompok yaitu segmentasi
Karyawan, Masyarakat umum dan Mahasiswa/Pelajar.

· 2. Psikografis
Dalam segmentasi ini Go-jek membagi pasar dalam kelompok gaya hidup masyarakat
dimana tempat beroperasi Go-jek. Target sasaran pengguna Go-jek yaitu masyarakat
menegah ke atas sehingga jika di lihat dari segi target sasaran masyarakat antara Go-jek
dengan Ojek biasa sangatlah berbeda. Karena ojek biasa lebih ditujukan bagi masyarakat
menengah kebawah. Serta masyarakat yang ingin mendapatkan kemudahan (tidak mau
ribet) karena Go-jek dapat menjemput pelanggan di tempat serta menyediakan layanan-
layanan lain seperti pengiriman barang, pesan antar makanan, berbelanja, dan lain
sebagainya. Sehingga dapat memudahkan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

· 3. Geografi
Dalam hal segmentasi ini Go-jek menentukan tempat beroperasi Go-jek di kawasan kota-
kota besar seperti Bandung, Jakarta, Surabaya, dll.

b. Segmentasi Berdasarkan Respons Konsumen

· Segmentasi Manfaat
Awalnya konsumen berfikir mencari alat transportasi yang memberikan banyak
kemudahan dan manfaat maka dari itu Go-jek datang untuk menjawab itu semua bukan hanya
menyediakan jasa antar jemput tetapi juga personal shopping dan kurir instan. Sehingga sekarang
Go-jek dirasa sangat memiliki manfaat yang tinggi karena sangat membantu masalah-masalah
yang dialami masyarakat yang membutuhkan kepraktisan.

a. Loyalitas
Dalam hal segmentasi ini Go-jek akan membagi konsumen dalam 2 kelompok yaitu
konsumen Loyal dan kurang Loyal. Konsumen loyal yaitu konsumen yang
menjadikan Go-jek adalah transportasi utama bagi mereka, sehingga mereka selalu
menggunakan jasa Go-jek dalam kegiatan sehari-harinya, bahkan hampir tiap hari
menggunakan jasa Go-jek. Konsumen kurang loyal yaitu konsumen yang masih
menggunakan alat transportasi lain selain Go-jek.

b. Targeting
Setelah mengevaluasi berbagai macam segemen pasar yang ada, Gojek memutuskan
melakukan pasar target dengan melakukan strategi pemasaran tanpa ada perbedaan
yaitu mengabaikan perbedaan segmen pasar dan menawarkan satu macam produk
(jasa) kepada seluruh pasar, karena jasa yang ditawarkan oleh Gojek ini dirasa bias
dinikmati untuk dipakai oleh semua kalangan mulai dari pelajar, mahasiswa, pegawai,
karyawan dan masyarakat biasa.

c. Positioning
Menurut Kotler, sebuah keunggulan yang patut ditampilkan harus memenuhi kriteria;
penting, berbeda, lebih unggul, dapat dikomunikasikan, tidak mudah ditiru, terjangkau
dan menguntungkan. (Lupiyoadi, R. & Hamdani, A: 2006:59)
Gojek dalam positioning melakukan diferensiasi sebagai dasar dalam positioning.
Diferensiasi yang dilakukan antara lain:

1. Diferensiasi Produk
2. Diferensiasi Jasa
3. Diferensiasi Citra
4. Diferensiasi Personil

Perusahaan dalam hal ini harus memberikan proteksi yang bisa mereka berikan terkait
dengan fasilitas yang bisa didapatkan driver Go – Jek guna menciptakan Good Coorporate
Governance tidak hanya pada internalnya tetapi juga kepada masyarakat seperti :

 Asuransi apabila terjadi perlakuan tindak kekerasan pada driver Go – Jek.


 Asuransi apabila terjadi kecelakaan saat melakukan pekerjaan baik mengantar dan
menjemput barang atau penumpang.
 Memberikan jaminan kesehatan kepada mitra driver.
 Memberikan edukasi dan informasi yang baik kepada para driver untuk melakukan
kegiatan yang bersifat positif di lingkungan sosial.

Beberapa hal yang disebutkan di atas belum semuanya dilakukan Go – Jek, sehingga dapat
menjadi solusi yang dapat diterapkan untuk mendukung good Coorporate Governance sehingga
kedepannya para driver dan lingkungan sosial dapat beradaptasi dengan hadirnya salah satu
alternatif baru moda transportasi. Namun perlu diperhatikan bahwa Go – Jek juga harus
memberikan sikap yang baik terhadap ojek pangkalan dengan mengedukasikan informasi baik
kepada driver maupun kepada pelanggannya. Hal ini bertujuan untuk tidak berlanjutnya
perseteruan yang terjadi antara Go – Jek dan ojek pangkalan.

Go – Jek dirasa juga harus bersikap dengan baik untuk menyerahkan permasalahan ini
pada jalur hukum apabila terjadi tindakan criminal serta mengedukasi driver yang bermitra untuk
tidak bertindak diluar batas yang dapat merugikan pihak lainnya. Semua hal tersebut tentu akan
berimbas pada citra Go– Jek dan juga pendapatan yang mampu diraih oleh driver dan juga
perusahaan.
REFERENCE:

1. http://tugastarip.blogspot.com/2017/10/swot-pt-gojek-indonesia.html
2. https://www.scribd.com/document/370095796/Manajemen-Strategi-Gojek
3. https://karinov.co.id/analisis-swot-bisnis-model-gojek/

Anda mungkin juga menyukai