Anda di halaman 1dari 14

Nama : ELZA NITAMI HARAHAP

NPM : 2005160529

Kls : A5-sore

IDENTIFIKASI STRATEGI GRAB

1. Anlisis SWOT

A. STRENGTH

•Dapat memesan layanan transportasi dengan hanya menunggu di rumah atau titik penjemputan
yang kita inginkan.

•Bukan hanya jasa transportasi untuk berpindah dari lokasi satu ke lokasi yang lain. namun kita bisa
memesan makanan dan minuman tanpa harus keluar rumah, kita juga bisa mengirim barang/paket
tanpa harus mengunjungi agen pengiriman, dsb.

•Dari segi driver atau mitra Grab sendiri, penghasilan yang didapatkan pun cukup lumayan dengan
waktu kerja yang fleksibel.

•Memberikan insentif atau bonus bagi para Mitra Grab yang berhasil memperoleh pemesanan di
jam-jam sibuk yang ditentukan oleh Grab.

B. WEAKNESS

•Masih banyak masyarakat yang enggan menggunakan layanan Grab dikarenakan

mereka menganggap driver yang akan mengantarkan mereka ke suatu tempat

merupakan orang lain yang tidak mereka kenal sama sekali asal-usulnya.

•Jika ojeg pangkalan biasanya adalah penduduk sekitar yang sudah diketahui dan

dikenal sebelumnya.

•Beberapa kasus kejahatan yang dilakukan oleh Mitra Grab membuat masyarakat

khawatir menggunakan layanan Grab

C. OPPORTUNITY

•Memberikan peluang besar bagi masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup

menjadi lebih baik dengan bergabung menjadi Mitra Grab.

•Dengan program Grab Loyalty Rewards yang dimiliki Grab, pengguna aplikasi

Grab akan semakin loyal atau setia menggunakan Grab sebagai penyedia layanan

transportasi online favorit.

•Selain diberikan kenyamanan saat melakukan perjalanan menggunakan Grab,

juga diuntungkan dalam bentuk point yang bisa ditukarkan untuk mendapatkan

diskon di merchant-merchant yang bekerjasama dengan Grab.


2. STP (Segmentasi, Targeting, Posisioning)

A. SEGMENTASI

• Segmentasi Manfaat

Konsumen saat ini mencari alat transportasi yang memberikan banyak kemudahan

(ke-efektifitasan) dan manfaat maka dari itu Grab Indonesia datang untuk

menjawab itu semua bukan hanya

menyediakan jasa mobilitas masyarakat (Grab Bike, Grab Car, Grab Taxi, Grab

Hitch) tetapi juga pemesanan makanan (Grab Food) dan kurir barang (Grab

Express).

• Segmentasi Pengguna

Dalam hal ini Grab Indonesia membagi pasar berdasarkan pengguna, dimana akan

mengidentifikasi mana yang termasuk pengguna berat, menengah dan ringan.

•Respon Promosional

Grab Indonesia memasarkan produknya menggunakan iklan di Radio, papan

reklame, serta menjadi partnership dalam setiap event-event yang di adakan di

Indonesia. Setelah itu Grab Indonesia akan mengidentifikasikan konsumen

berdasarkan bagaimana konsumen merespon bentuk-bentuk promosi yang

dilakukan oleh Grab Indonesia.

• Loyalitas

Dalam hal segmentasi ini Grab Indonesia akan membagai konsumen dalam 2

kelompok yaitu konsumen Loyal dan kurang Loyal.

B. TARGETING

Grab Indonesia melakukan pasar target dengan melakukan Undifferentiated

marketing yaitu tidak ada perbedaan segmentasi pasar karena jasa yang

ditawarkan oleh Grab Indonesia ini bisa di nikmati atau dipakai untuk semua

kalangan.

C. POSITIONING

Keadaan yang sedikit berbeda dengan superioritas. Di sini Grab Indonesia

bertindak lebih rasional yaitu tidak ingin unggul dalam segala hal, tetapi

membatasinya pada satu atau beberapa segi saja yang superior terhadap pesaingpesaingnya.
Misalnya, hanya focus pada pelayanan jasa transportasi yang dijual
oleh perusahaan dengan produk-produknya yang ditawarkan seperti, Grab-Bike,

Grab-Taxi, Grab-Car, Grab-Express, Grab-Hitch, dan Grab-Food. Berbeda dengan

Go-jek yang memposisikan dirinya sebagai superior karena Go-jek unggul di

berbagai bidang dilihat dari produk yang ditawarkan sangat bervariasi.

3. STRATEGI BAURAN PEMASARAN

A. PRODUK

- Grab bergerak dibidang kasa transportasi berbasis online.

- Grab meluncurkan fitur:

• Grab Car

• Grab Taxi

• Grab Bike

• Grab Express

• Grab Food

B. PLACE

- Grab adalah sarana transportasi online yang sudah menyebar di Asia tenggara

seperti malaysia, Singapura, Philipina, Thailand, Vietnam dan Indonesia.

- Kantor Pusat Grab : Kuala Lumpur, Malaysia

- Kantor cabang di Indonesia

• Jakarta

• Bandung

• Surabaya

• Semarang

• Medan

• Bali

• Jogjakarta

C. PRICE

- Tarif Flat

- Metode pembayaran tunai dan non-tunai

- Harga sesuai dengan pajak yang ditempuh

- Terlindungi asuransi

D. PROMOTION
- Promo corporate

Promo corporate adalah grab bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan

yang memberikan promo gratis naik grab kepada karyawannya.

- Promo Discount

Banyak promo yang grab berikan, pertujuan untuk menarik banyak pelanggan

seperti : • cobagratisgrab •lebihmurah

E. PHYSICAL EVIDANCE

- Mobil pribadi mitra

- Motor pribadi mitra

- Taksi konvensional yang bekerja sama dengan grabtaxi dengan menempelkan

stiker pada mobil.

F. PEOPLE

- Driver/Mitra : Memberikan service Excellent pada penumpang, dengan cara

memberikan senyum, sapa, memberikan fasilitas seperti, minum, permen dll.

- Customer service : Dalam cepat dan tanggap menangani keluhan dari Driver

maulun Custemer.

- Team Management: Memanage jalannya Hrab di masing-masing kota atau

daerah

G. PROCESS

- Mempermudah konsumen untuk mendapatkan sarana transportasi yang lebih

myaman

- Pemesanan menggunakan aplikasi dari handphone.

- Dapatendeteksi pengemudi yang terdekat dengan posisi penumpang, agar

oenumpang tidak menunggu terlalu lama.

- Penpamg bisa mengetahui fire argo untuk mengetahui tujuan.


IDENTIFIKASI STRATEGI GOJEK

1. Analisis SWOT
A. Strength ( Kekuatan )
Sebagai perusahaan yang pertama mengembangkan transportasi online, gojek sudah lebih
dulu memiliki mitra driver dan pelanggan setia yang lebih banyak dibandingkan dengan
perusahaan lain.
Pilihan yang di tawarkan melalui aplikasi kepada konsumen lebih lengkap dibandingkan
perusahaan lain. Gojek menawarkan jenis layanan yang beragam seperti, Go-Ride, Go-Car,
Go-Box, Go-Food, Go-Send, Go-Mart, Go-Shop, Go-Med, dll.
Banyaknya pengusaha kuliner yang tertarik bergabung menjadi mitra gojek membuat
layanan Go-Food dari gojek menjadi salah satu daya tarik konsumen untuk menggunakan
aplikasi gojek.
Banyaknya bentuk layanan untuk mitra driver gojek membuat loyalitas driver menjadi
meningkat. Seperti layanan asuransi untuk mitra gojek, BPJS, dll.
Bisnis model sangat efisien
Mudah untuk diduplikasi di daerah lain
Memberi banyak lapangan pekerjaan

B. Weekness ( Kelemahan )
Dibandingkan perusahaan laiinya, biaya yang dikeluarkan untuk layanan gojek sedikit lebih
mahal terutama untuk layanan Go-Ride, Go-Car, dan Go-Send.
Untuk pelanggan Go-Food harus bersedia menunggu lebih lama untuk memesan makanan
yang disuka. karena beberapa rumah makan yang bekerja sama dengan gojek membutuhkan
waktu yang lama untuk menyiapkan pesanan tersebut.
Masih sering adanya order fiktif yang merugikan mitra driver gojek.
Pihak perusahaan punya ketergantungan yang sangat tinggi terhadap driver
Proses bisnis tidak dapat dimulai tanpa adanya akses internet

C. Opportunity ( Kesempatan )
Memperluas jaringan dan kerja sama dengan lebih banyak rumah makan atau resto lagi
karena masih banyak rumah makan/resto pilihan konsumen yang belum masuk layanan Go-
Food.
Apabila selama ini layanan gojek lebih banyak dipergunakan oleh konsumen perorangan.
Maka perlu dipertimbangan untuk meningkatkan layanan konsumen dalam berntuk
perusahaan, khususnya untuk Go-Send, Go-Car, Go-Box. Karena Gojek masih memiliki
peluang besar untuk terjun di bisnis logistik untuk memenuhi pelanggan berbentuk
perusahaan.

D. Threat ( Ancaman )
Ancaman timbul dari pemerintah berupa peraturan dan penertiban tarif online. Meskipun
tidak terlalu mempengaruhi layanan kepada konsumen.
Ancaman timbul dari pesaing penyedia layanan online lainnya, hal ini bisa menimbulkan
perang tarif yang tidak sehat.
Ancaman untuk mitra driver gojek timbul dari penyedia jasa transportasi konvensional
seperti ankutan kota, taksi, ojek pangkalan yang tidak jarang melakukan penyerangan fisik
atau verbal kepada mitra driver gojek. Meskipun sudah disepakati bersama mengenai
wilayah yang menjadi zona larangan bagi mitra driver gojek.
2. STP(SEGMENTASI, TARGETING, POSITIONING)
A. Segmenting
Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang dibedakan
menurut kebutuhan, karakteristik atau tingkah laku yang mungkin membutuhkan produk
yang berbeda (Lupiyoadi, R. & Hamdani, A : 2006:44).
Pada dasarnya ada 2 pendekatan segmentasi yaitu berdasarkan karakteristik konsumen dan
berdasarkan respons konsumen. Berikut ini adalah pendekatan segmentasi yang dilakukan
oleh Go-Jek.

a. Segmentasi Berdasarkan Karakteristik Konsumen


· 1. Demografi dan Sosioekonomi
Dalam segmentasi ini Go-jek membagi pasar menjadi beberapa kelompok yaitu segmentasi
Karyawan, Masyarakat umum dan Mahasiswa/Pelajar.

· 2. Psikografis
Dalam segmentasi ini Go-jek membagi pasar dalam kelompok gaya hidup masyarakat
dimana tempat beroperasi Go-jek. Target sasaran pengguna Go-jek yaitu masyarakat
menegah ke atas sehingga jika di lihat dari segi target sasaran masyarakat antara Go-jek
dengan Ojek biasa sangatlah berbeda. Karena ojek biasa lebih ditujukan bagi masyarakat
menengah kebawah. Serta masyarakat yang ingin mendapatkan kemudahan (tidak mau
ribet) karena Go-jek dapat menjemput pelanggan di tempat serta menyediakan layanan-
layanan lain seperti pengiriman barang, pesan antar makanan, berbelanja, dan lain
sebagainya. Sehingga dapat memudahkan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

· 3. Geografi
Dalam hal segmentasi ini Go-jek menentukan tempat beroperasi Go-jek di kawasan kota-
kota besar seperti Bandung, Jakarta, Surabaya, dll.

b. Segmentasi Berdasarkan Respons Konsumen

· 1. Segmentasi Manfaat
Awalnya konsumen berfikir mencari alat transportasi yang memberikan banyak kemudahan
dan manfaat maka dari itu Go-jek datang untuk menjawab itu semua bukan hanya
menyediakan jasa antar jemput tetapi juga personal shopping dan kurir instan. Sehingga
sekarang Go-jek dirasa sangat memiliki manfaat yang tinggi karena sangat membantu
masalah-masalah yang dialami masyarakat yang membutuhkan kepraktisan.

· 2. Loyalitas
Dalam hal segmentasi ini Go-jek akan membagi konsumen dalam 2 kelompok yaitu
konsumen Loyal dan kurang Loyal. Konsumen loyal yaitu konsumen yang menjadikan Go-jek
adalah transportasi utama bagi mereka, sehingga mereka selalu menggunakan jasa Go-jek
dalam kegiatan sehari-harinya, bahkan hampir tiap hari menggunakan jasa Go-jek.
Konsumen kurang loyal yaitu konsumen yang masih menggunakan alat transportasi lain
selain Go-jek.

2. Targeting
Setelah mengevaluasi berbagai macam segmen pasar yang ada, Go-jek memutuskan
melakukan pasar target dengan melakukan strategi pemasaran tanpa perbedaan yaitu
mengabaikan perbedaan segmen pasar dan menawarkan satu macam produk (Jasa) kepada
seluruh pasar, karena jasa yang ditawarkan oleh Go-jek ini dirasa bisa di nikmati atau dipakai
untuk semua kalangan mulai dari pelajar, mahasiswa, pegawai, karyawan, dan masyarakat
biasa.

3. Positioning
Menurut kotler sebuah keunggulan yang patut ditampilkan harus memenuhi kriteria:
penting, berbeda, Lebih unggul, dapat dikomunikasikan, tidak mudah ditiru, terjangkau dan
menguntungkan. (Lupiyoadi, R. & Hamdani, A : 2006:59)
Go-jek dalam positioning melakukan diferensiasi sebagai dasar dalam positioning.
Diferensiasi yang dilakukan antara lain :

1. Diferensiasi Produk
Dalam diferensiasi produk, Go-Jek menawarkan beberapa layanan Jasa yang dapat dinikmati
dan digunakan oleh masyarakat. Seperti Go-Jek, Go-Shopping, Go-Food sehingga dapat
memudahkan kegiatan-kegiatan masyarakat. Dengan adanya statement yang dikeluarkan
oleh Go-Jek bahwa “Go-Jek-GO ANYWHERE TANPA NGURAS KOCEK” tarif Go-Jek inipun
tergolong murah agar fasilitas Go-Jek ini dapat dinikmati oleh semua kalangan.

2. Diferensiasi Jasa
Calon pelanggan dapat menggunakan jasa Go-Jek dengan mudah, karena telah disediakan
aplikasi yang dapat digunakan untuk memesan Go-Jek secara online. Go-Jek juga memiliki
pelayanan yang nyaman bagi penggunanya, contohnya ketika ada penumpang Go-Jek
mereka akan difasilitasi perlengkapan safety seperti helm, masker dan jaket. Kemudian
adanya jasa di jemput di tempat yang dikehendaki oleh konsumen dan akan diantarkan
sampai tujuan yang diinginkan sehingga pelanggan akan merasa nyaman dengan layanan
yang diberikan.

3. Diferensiasi Citra
Perusahaan Go-Jek juga memiliki tagline yaitu “An ojek for every need”. Tagline ini
dimaksudkan agar masyarakat menggunakan Go-Jek di setiap memenuhi kebutuhan mereka.
Contohnya seperti ketika kita ingin berpergian diharapkan kita menggunakan jasa Go-Jek,
kemudian ketika kita ingin membeli tiket bioskop atau membeli makan diharapkan juga kita
menggunakan jasa Go-Jek.

4. Diferensiasi Personil
Perusahaan Go-Jek memiliki pegawai/pengendara yang sudah berpengalaman, telah
memiliki SIM C, memiliki kepribadian yang baik serta ramah kepada pelanggan.

Kami rasa Go-jek sudah memenuhi semua kriteria diatas karena Go-jek dianggap penting
karena menjawab persoalan yang dirasakan oleh masyarakat kota karena Go-jek hadir
dengan berbagai macam kemudahan, dalam hal ini jelas berbeda karena Go-jek ini
menawarkan berbagai macam keunggulan yang tidak dimiliki pesaing, Superior jasa yang
ditawarkan oleh Go-jek ini banyak memiliki keunggulan karena pesaing belum memiliki
layanan jasa yang ditawarkan oleh Go-jek seperti Personal Shopping dan juga Kurir, Oleh
karena itu Go-Jek hadir dengan keunggulan sebagai berikut:
1. Satu-satunya Jasa transportasi umum yang menawarkan jasa kurir dan personal
shopping.
2. Aman, Cepat dan menyenangkan.
3. Proses transaksi yang mudah
4. Harga Terjangkau.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam aspek diferensiasi Go-Jek memiliki konsentrasi
diferensiasi pada produk layanan yang ditawarkan dan diferensiasi jasa.

3. STRATEGI 7P
A. Product
Dari sisi product, awalnya Gojek menggunakan sarana hotline untuk pelanggannya. Jadi,
penggunanya memesan ojek melalui telepon ke kantor gojek kemudian kantor akan
mengirimkan pesan ke ojek mitra untuk menjemput pemesan.
Tapi dengan perkembangan teknologi aplikasi di smartphone Android dan iPhone, hal
tersebut tentunya memangkas jauh waktu dan juga biaya yang dikeluarkan.
Sekarang kita hanya perlu memilih menu layanan yang ada di dalam aplikasi, kemudian
menunggu konfirmasi, “Sesuai aplikasi ya, kak,”. Hingga hari ini, aplikasi Gojek sudah
diunduh lebih dari 50 juta kali berdasarkan data Google Play Store. Selain memiliki
layanan inti, Go-ride dan Go-car untuk memesan ojek dan mobil secara daring, Gojek
juga mengembangkan layanan pendukung lainnya seperti Go-pay untuk kegiatan
finansial, Go-send untuk pengiriman paket, Go-Food untuk memesan makanan dan
banyak lagi. Pengembangan layanan di aplikasi Gojek ini mampu meningkatkan
penggunaan aplikasi Gojek. Karena secara tidak langsung, ekstensifikasi layanan menjadi
aggregator untuk penggunaan aplikasi Gojek.
B. Price
Dari segi pricing, awalnya Gojek hanya menerapkan tarif per kilometer dengan harga
Rp2.500–3.500. Skema awal tarif ini digunakan untuk menarik minat pengguna agar
menggunakan aplikasi Gojek. Dengan tarif yang cukup terjangkau, aplikasi ini berhasil
menarik minat pengguna di era awal tahun 2014–2016. Tetapi seiring berjalannya
waktu, pemberian tarif murah ini dianggap sangat memberatkan mitra Gojek yang
menjadi drivernya walaupun sebenarnya mereka juga mendapatkan insentif dari Gojek.
Untuk mengatasi polemik yang berkepanjangan ini, Pemerintah akhirnya ikut andil
dengan mengeluarkan peraturan mengenai pengenaan tarif transportasi online.
Peraturan tersebut diatur melalui Kementrian Perhubungan dengan mengeluarkan
Keputusan Menteri (Kepmen/KM) No 348 Tahun 2019. Peraturan tersebut mengatur
secara spesifik mengenai tarif dasar yang bisa dikenakan oleh operator kepada
pengguna transportasi online. Hal ini tentunya bisa mengurangi minat pengguna karena
biaya yang dikenakan otomatis naik. Dengan adanya peraturan ini, otomatis Gojek dan
pesaingnya tidak terlalu bisa bersaing secara harga karena tarif yang dikenakan tidak
jauh berbeda. Untuk tetap mempertahankan minat pengguna aplikasi, Gojek
memberikan insentif kepada pengguna melalui voucher atau cashback terbatas.
Pemberian Voucher atau Cashback ini pada akhirnya bisa menjadi sedikit obat bagi para
pengguna aplikasi Gojek yang ingin mendapatkan harga murah seperti awal
kehadirannya.
C. Placement
Dari segi Placement, Gojek bisa dibilang berada hampir dalam setiap aspek masyarakat
Indonesia saat ini. Kamu bisa melihat brand ini hampir di mana saja. Di smartphone, TV,
spanduk, reklame, stasiun MRT bahkan di merchant-merchant yang menjadi mitra.
Sekitar enam tahun lalu, tidak terlalu banyak pengguna sepeda motor menggunakan
jaket berwarna hitam-hijau dengan helm berlogo sinyal dan tukang ojek. Tetapi bila
kamu perhatikan, hampir setiap pada jam sibuk pengemudi gojek bisa kamu temukan di
setiap perempatan. Strategi placement yang digunakan oleh Gojek, benar-benar sangat
masif dan tentunya meningkatkan brand awareness mereka. Sehingga bukan sebuah hal
yang aneh bila Gojek pada akhirnya bisa menjadi sangat besar seperti saat ini.
D. People
Dari segi People, Gojek memiliki orang-orang yang memiliki kompetensi yang sangat
tinggi. Sebut saja sang pendiri, Nadiem Makarim, yang berhasil menjadi Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan di Pemerintah saat ini. Selain itu, dengan menggunakan
banyak talent dengan latar belakang pendidikan dari luar negeri menjadikan Gojek
menjadi sebuah perusahaan dengan budaya perusahaan yang sangat terbuka dan maju.
Tentunya orang-orang dibalik Gojek ini tidak akan bisa berbuat banyak tanpa kehadiran
driver gojek yang menjadi mitra. Mitra driver ini rupanya bukan hanya sebagai driver
semata. Komunitas driver menjadi salah satu tombak marketing yang dimiliki oleh gojek.
Sudah tidak terhitung berapa banyak berita atau advertorial yang muncul karena mitra
driver ini. Otomatis menjadi sebuah ‘promosi’ tidak langsung dari brand Gojek. Selain
itu, proses branding yang dilakukan dengan mitra Gojek membuat brand awareness
menjadi lebih besar di sisi customer touch point. Sehingga Gojek tentunya sangat
mengandalkan komunitas dari driver ini untuk tetap mempertahankan bisnisnya untuk
tetap berjalan.
E. Promotion
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Gojek sangat luas dan menyeluruh. Mulai dari
digital hingga product placement di video klip, sudah mereka lakukan. Selain kegiatan
promosi untuk brand, Gojek juga sering melakukan kegiatan promosi untuk app usage
bagi para penggunanya. Cara yang sering dilakukan adalah dengan memberikan voucher
atau promo terbatas untuk penggunanya. Promo lainnya cukup sering kita temukan
adalah promo dengan merchant atau mitra yang bekerja sama dengan GoFood. Proses
promosi ini cukup berhasil menimbulkan minat pengguna untuk memesan makanan
atau jasa dari mitra Gojek tersebut. Dengan bentuk promo ini, merchant mendapatkan
sales dan Gojek mendapatkan app usage dari penggunanya.
IDENTIFIKASI STRATEGI MAXIM

1. Analisis SWOT
A. STRENGTH
•Dapat memesan layanan transportasi dengan hanya menunggu di rumah atau titik
penjemputan yang kita inginkan.
•Bukan hanya jasa transportasi untuk berpindah dari lokasi satu ke lokasi yang lain. namun
kita bisa memesan makanan dan minuman tanpa harus keluar rumah, kita juga bisa
mengirim barang/paket tanpa harus mengunjungi agen pengiriman, dsb.
•Dari segi driver atau mitra Grab sendiri, penghasilan yang didapatkan pun cukup lumayan
dengan waktu kerja yang fleksibel.
•Memberikan insentif atau bonus bagi para Mitra Grab yang berhasil memperoleh
pemesanan di jam-jam sibuk yang ditentukan oleh Grab.
B. WEAKNESS
•Masih banyak masyarakat yang enggan menggunakan layanan Grab dikarenakan
mereka menganggap driver yang akan mengantarkan mereka ke suatu tempat
merupakan orang lain yang tidak mereka kenal sama sekali asal-usulnya.
•Jika ojeg pangkalan biasanya adalah penduduk sekitar yang sudah diketahui dan
dikenal sebelumnya.
•Beberapa kasus kejahatan yang dilakukan oleh Mitra Grab membuat masyarakat
khawatir menggunakan layanan Grab
C. OPPORTUNITY
•Memberikan peluang besar bagi masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup
menjadi lebih baik dengan bergabung menjadi Mitra Grab.
•Dengan program Grab Loyalty Rewards yang dimiliki Grab, pengguna aplikasi
Grab akan semakin loyal atau setia menggunakan Grab sebagai penyedia layanan
transportasi online favorit.
•Selain diberikan kenyamanan saat melakukan perjalanan menggunakan Grab,
juga diuntungkan dalam bentuk point yang bisa ditukarkan untuk mendapatkan
diskon di merchant-merchant yang bekerjasama dengan Grab.
2. STP (Segmentasi, Targeting, Posisioning)
A. • Segmentasi Manfaat
Konsumen saat ini mencari alat transportasi yang memberikan banyak kemudahan
(ke-efektifitasan) dan manfaat maka dari itu maxim Indonesia datang untuk
menjawab itu semua bukan hanya menyediakan jasa mobilitas masyarakat tetapi juga
pemesanan makanan dan kurir barang
• Segmentasi Pengguna
Dalam hal ini maxim Indonesia membagi pasar berdasarkan pengguna, dimana akan
mengidentifikasi mana yang termasuk pengguna berat, menengah dan ringan.
•Respon Promosional
maxim memasarkan produknya menggunakan iklan di Radio, papan reklame, serta menjadi
partnership dalam setiap event-event yang di adakan di Indonesia. Setelah maxim akan
mengidentifikasikan konsumen berdasarkan bagaimana konsumen merespon bentuk-bentuk
promosi yang dilakukan oleh maxim.
• Loyalitas
Dalam hal segmentasi ini maxim akan membagai konsumen dalam 2
kelompok yaitu konsumen Loyal dan kurang Loyal.
B. TARGETING
maxim Indonesia melakukan pasar target dengan melakukan Undifferentiated marketing
yaitu tidak ada perbedaan segmentasi pasar karena jasa yang ditawarkan oleh maxim ini bisa
di nikmati atau dipakai untuk semua kalangan.
C. POSITIONING
Keadaan yang sedikit berbeda dengan superioritas. Di sini maxim bertindak lebih rasional
yaitu tidak ingin unggul dalam segala hal, tetapi membatasinya pada satu atau beberapa segi
saja yang superior terhadap pesaingpesaingnya. Misalnya, hanya focus pada pelayanan jasa
transportasi yang dijual oleh perusahaan dengan produk-produknya yang ditawarkan
seperti, maxim Bike, maxim-Taxi, maxim-Car, maxim-Express,. Berbeda dengan
Go-jek yang memposisikan dirinya sebagai superior karena Go-jek unggul di
berbagai bidang dilihat dari produk yang ditawarkan sangat bervariasi.
2. STRATEGI 7P MAXIM
A. PRODUC
- MAXIM bergerak dibidang kasa transportasi berbasis online.
- MAXIM meluncurkan fitur:
• Car
• bike
• kargo
• food
• antar barang

B. PRICE
- Tarif Flat
- Metode pembayaran tunai dan non-tunai
- Harga sesuai dengan pajak yang ditempuh
- Terlindungi asuransi.

C. PROMOTION
Banyak promo yang In driver berikan, pertujuan untuk menarik banyak pelanggan.

D. PLACE
Jalan Dr. Saharjo Nomor 104, RT 002 RW 007, Kelurahan Menteng Atas, Tebet,Jakarta
Selatan, DKI Jakarta 12960
E. PHYSICAL
- Mobil pribadi mitra - Motor pribadi mitra

F. PEOPLE
Memberikan service Excellent pada penumpang, dengan cara memberikan senyum, sapa,
memberikan fasilitas seperti, minum, permen dll.

F. PROCESS
- Mempermudah konsumen untuk mendapatkan sarana transportasi yang lebih myaman
- Pemesanan menggunakan aplikasi dari handphone.
- Dapatendeteksi pengemudi yang terdekat dengan posisi penumpang, agar oenumpang
tidak menunggu terlalu lama.

IDENTIFIKASI STRATEGI IN DRIVER

A. ANALISIS SWOT
A.STRENGTH
Ada dua jenis kelebihan ditawarkan ride-hailing baru ini yakni kelebihan dari sektor
pengemudi (driver) dan juga dari sektor konsumen / pelanggan. Dan berikut ini adalah detail
lengkap apa saja kelebihan-kelebihan tersebut.

- Bagi Pengemudi / Driver


1. Pendapatan diperoleh cukup tinggi bila dibandingkan dengan layanan transportasi
online lainnya.
2. Potongan komisi terbilang paling kecil dari beberapa ride-hailing di Indonesia,
dimana potongan komisi hanya 10% saja & 90% diberikan kepada mitra.
3. Sistem penerimaan order cukup unik karena antara driver & penumpang bisa
bernegosiasi.
4. Seiring berjalannya waktu akan ditambah berbagai macam jenis layanan baru oleh
pihak InDrive.

- Bagi Pelanggan

1. Area jangkauan layanan semakin diperluas sehingga setiap masyarakat di kota-kota


besar bisa menjadikan ride-hailing sebagai alternatif.
2. Memiliki tarif perjalanan & pengiriman relatif terjangkau.
3. User interface aplikasi makin sempurna dan mudah digunakan.
Kabarnya InDrive akan menggandeng salah satu dompet digital lokal.
4. Bisa menentukan sendiri jenis kendaraan sesuai kebutuhan.
5. Disediakannya fitur negosiasi tarif untuk mendapat kesepakatan harga
1. WEAKNESS
Meski dibekali dengan cukup banyak kelebihan seperti dapat kalian lihat pada penjelasan
kami di atas. Tidak bisa kita pungkiri, ride-hailing ini juga memiliki beberapa kekurangan
yang akan dapat kalian peroleh.

- Bagi Pembeli
1. Untuk saat ini metode pembayaran hanya tersedia tunai.
2. Tidak semua wilayah di Indonesia bisa menggunakan jasa / layanan InDrive.
- Bagi Driver
Walaupun komisi di ambil dari mitra hanya 10% akan tetapi persaingan antar driver
sudah cukup ketat.
3. OPPORTUNITY
Memperluas jaringan dan kerja sama dengan lebih banyak rumah makan atau resto lagi
karena masih banyak rumah makan/resto pilihan konsumen yang belum masuk layanan .
Apabila selama ini layanan gojek lebih banyak dipergunakan oleh konsumen perorangan.
Maka perlu dipertimbangan untuk meningkatkan layanan konsumen dalam berntuk
perusahaan, khususnya untuk in driver. Karena indriver masih memiliki peluang besar
untuk terjun di bisnis logistik untuk memenuhi pelanggan berbentuk perusahaan.

B. STP(SEGMENTASI, TARGETING, DAN POSITIONING) In Driver


1. SEGMENTASI
Target sasaran pengguna In Driver yaitu masyarakat menegah ke atas sehingga jika di
lihat dari segi target sasaran masyarakat antara In Deiver dengan Ojek biasa sangatlah
berbeda. Karena ojek biasa lebih ditujukan bagi masyarakat menengah kebawah. Serta
masyarakat yang ingin mendapatkan kemudahan (tidak mau ribet) karena In Driver dapat
menjemput pelanggan di tempat serta menyediakan layanan-layanan lain seperti
pengiriman barang, pesan antar makanan, berbelanja, dan lain sebagainya. Sehingga dapat
memudahkan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
2. TARGETING
Setelah mengevaluasi berbagai macam segmen pasar yang ada, In Driver melakukan
pasar target dengan melakukan strategi pemasaran tanpa perbedaan yaitu mengabaikan
perbedaan segmen pasar dan menawarkan satu macam produk (Jasa) kepada seluruh
pasar, karena jasa yang ditawarkan oleh In Driver ini dirasa bisa di nikmati atau dipakai
untuk semua kalangan mulai dari pelajar, mahasiswa, pegawai, karyawan, dan
masyarakat biasa.
3. POSITIONING
Calon pelanggan dapat menggunakan jasa In Driver dengan mudah, karena telah
disediakan aplikasi yang dapat digunakan untuk memesan In Driver secara online. Im
Driver juga memiliki pelayanan yang nyaman bagi penggunanya, contohnya ketika ada
penumpang In Driver mereka akan difasilitasi perlengkapan safety seperti helm, masker
dan jaket. Kemudian adanya jasa di jemput di tempat yang dikehendaki oleh konsumen
dan akan diantarkan sampai tujuan yang diinginkan sehingga pelanggan akan merasa
nyaman dengan layanan yang diberikan.
C. STRATEGI BAURAN PEMASARAN IN DRIVER
1. PRODUK
- In Driver bergerak dibidang kasa transportasi berbasis online.
- In Driver meluncurkan fitur:
• Car
• bike
• kargo
• kurir
• antar kota
2. PLACE
- Kantor Pusat In Driver : 1 Rockefeller Plaza, lantai 11 New York, Amerika Serikat
- Kantor cabang di Indonesia
• Jakarta
• Bandung
• palembang
• Semarang
• Medan
• kediri
• purwokerto
3. PRICE
- Tarif Flat
- Metode pembayaran tunai dan non-tunai
- Harga sesuai dengan pajak yang ditempuh
- Terlindungi asuransi.

4. PROMOTION
Banyak promo yang In driver berikan, pertujuan untuk menarik banyak pelanggan.

5. PHYSICAL EVIDANCE

- Mobil pribadi mitra

- Motor pribadi mitra

6. PEOPLE

- Driver/Mitra : Memberikan service Excellent pada penumpang, dengan cara

memberikan senyum, sapa, memberikan fasilitas seperti, minum, permen dll.

- Customer service : Dalam cepat dan tanggap menangani keluhan dari Driver

maulun Custemer.

- Team Management: Memanage jalannya In driver di masing-masing kota atau

daerah

7. PROCESS
- Mempermudah konsumen untuk mendapatkan sarana transportasi yang lebih myaman
- Pemesanan menggunakan aplikasi dari handphone.
- Dapatendeteksi pengemudi yang terdekat dengan posisi penumpang, agar oenumpang
tidak menunggu terlalu lama.

Anda mungkin juga menyukai