Anda di halaman 1dari 2

Tugas 3

EKMA4475 Pemasaran Strategik


Vigor Ilham Sadewa 041729711
S1 Manajemen
UTUPBJJ Yogyakarta
Perusahaan-perusahaan raksasa saat ini banyak yang merupakan pionir dibidangnya. Ada tiga
pilihan strategi bagi pionir: penetrasi pasar secara massal (mass-market penetration), penetrasi
ceruk pasar (niche penetration), atau skimming dan keluar dari pasar dengan cepat (skimming
and early witdrawal).
GoJek merupakan suatu perusahaan pionir dibidang layanan ojek online di Indonesia.
Kemudian, Grab masuk Indonesia pada tahun 2014. Meski setelah mengakuisisi Uber, Grab
menjadi terdepan di Asia Tenggara, namun posisinya masih berada di bawah bayang-bayang
GoJek untuk pasar Indonesia.
1. Menurut pemahaman dan pandangan Anda, strategi apa yang digunakan GoJek untuk
bersaing dengan Grab di pasar Indonesia? Jelaskan!
Jawaban:
Strategi penetrasi massal Go-Jek terbilang sangat sederhana, yakni berusaha menjawab
persoalan yang dialami pelanggan untuk transportasi orang secara cepat dan murah. Dalam
perkembangannya Go-Jek, dengan transportasi sebagai tulang punggung bisnis
berkembang keberbagai layanan lainnya dan menjelma menjadi layanan aplikasi satu pintu.
Sebut saja Go-Ride, Go-Food, Go-Send, Go-Shop, Go-Med. Aplikasi Go-Jek membantu
para pengemudi untuk mendapat akses kepada lebih banyak pelanggan. Selain itu juga
ditambah dengan layanan pembayaran Go-Pay, layanan dompet virtual untuk transaksi
pada aplikasi Go-Jek, serta satu layanan kerjasama Go-jek dengan Taksi Blue Bird yaitu
Go-BlueBird, yang merupakan layanan pemesanan taksi Blue Bird melalui aplikasi Go-
jek, serta program penghargaan pelanggan GoPoints untuk pelanggan yang menggunakan
metode pembayaran GoPay. Strategi pemasaran Go-jek berpengaruh besar terhadap
kesadaran merek konsumen dimasa depan, pasca akuisisi Grab atas Uber maka Go- jek
harus melalukan revaluasi strategi pemasaran untuk meningkatkan jangkauan
konsumennya dan mengambil peluang perpindahan konsumen Uber ke Go-Jek. Tjiptono
(2014) menyebutkan bahwa strategi pemasaran berperan penting dalam memenuhi
kebutuhan konsumen secara tepat, strategi pemasaran juga berpeluang untuk meningkatkan
kesadaran merek dan mengambil pelanggan milik perusahaan pesaing. Pasca akuisisi Grab
atas Uber, segmentasi Go-jek harus ditambahkan dengan menyasar konsumen yang
menggunakan kartu kredit dan menginginkan kendaraan berkapasitas mesin tinggi pada
Go-Car. Fitur penggunaan kartu kredit di Go-jek belum tersedia hingga saat ini. Penelitian
Simanjuntak (2018) menjelaskan bahwa penggunaan kartu kredit yang mudah dilakukan
pada aplikasi Uber meningkatkan loyalitas konsumen. Go-jek perlu menambahkan fitur
kartu kredit untuk menarik konsumen Uber. Positioning Go-jek terus meningkat sejalan
dengan strategi pemasaran yang fokus pada endorse beberapa acara termasuk Liga
Indonesia, dalam menggapai peluang konsumen, maka Go-jek harus memperluas
positioning-nya dengan endorse pada acara- acara yang berkelas dan berpeluang terdapat
konsumen ekonomi kelas atas. Dalam hal ini, Go-jek dapat memulai dengan mensponsori
acara seperti Java Jazz, DWP Warehouse Project, Tour de Java dan acara lain yang
memiliki persinggungan dengan konsumen kelas atas. Tjiptono (2014) menemukan bahwa
promosi dan endorse pada kegiatan atau acara tertentu meningkatkan
kesadaran merek sebuah produk dan layanan.

2. Dalam kasus persaingan GoJek dan Grab di Indonesia, manakah yang lebih baik, pionir
atau late entry?
Jawaban:
Dalam kasus persaingan GoJek dan Grab di Indonesia, grab mempunyai keuntungan
sebagai late entry karena Grab dapat melihat banyaknya kekurangan dalam aplikasi
pendahulunya (pionir) yakni Go-Jek dalam hal ini yang bisa dijadikan pelajaran dalam
mengembangkan fitur layanan di aplikasi Grab. Dengan masuknya Grab sebagai Late-entry
juga berguna untuk membaca strategi pemasaran dari Go-Jek yang dirasa masih
kurang/menjadi celah, tentu saja ini bisa dijadikan opportunity/kesempatan bagi Grab
untuk memenuhi celah permintaan dan segmentasi pasar yang masih kosong tersebut.

Sumber : Jurnal Ekonomi, Bisnis & Manajemen Analisis Strategi Pemasaran GoJek Indonesia
Pasca Keluarnya Uber dari Pasar Transportasi Daring Indonesia. Moch. Rizal STIE
Muhammadiyah Jakarta, rizalbisnis@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai