Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL KE-3

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


Nama Mata : Pemasaran
Kuliah Strategik
Kode Mata : EKM4475
Kuliah
Jumlah sks :3
Nama : Angelina Shinta Dewi
Pengembang Septanti
Status : Baru/Revisi* (coret
Pengembangan yang tidak sesuai)
Tahun : 2022
Pengembangan
Edisi Ke- :1

No Tugas Tutorial

1 Perusahaan-perusahaan raksasa saat ini banyak yang merupakan pionir dibidangnya. Ada tiga
pilihan strategi bagi pionir: penetrasi pasar secara massal (mass-market penetration), penetrasi
ceruk pasar (niche penetration), atau skimming dan keluar dari pasar dengan cepat (skimming
and early witdrawal).
GoJek merupakan suatu perusahaan pionir dibidang layanan ojek online di Indonesia.
Kemudian, Grab masuk Indonesia pada tahun 2014. Meski setelah mengakuisisi Uber, Grab
menjadi terdepan di Asia Tenggara, namun posisinya masih berada di bawah bayang-bayang
GoJek untuk pasar Indonesia.
1. Menurut pemahaman dan pandangan Anda, strategi apa yang digunakan GoJek
untuk bersaing dengan Grab di pasar Indonesia? Jelaskan!

tiga pilihan strategi bagi pionir: penetrasi pasar secara massal (mass-market penetration),
penetrasi ceruk pasar (niche penetration), atau skimming dan keluar dari pasar dengan
cepat (skimming and early witdrawal).

Menurut saya sebagai pionir Gojek melakukan strategi Penetrasi pasar secara massal.
Strategi Penetrasi pasaar Massal merupakan strategi yang dilakukan dengan cara
memperoleh dan mempertahankan pangsa pasar produk baru sebesar0-besarnya. Tugas
utama pemasaran pada strategi ini yaitu meamstikan adopsi produk baru sebanyak
mungkin agar efisiensi biaya segera tercapai dan kelompok pelanggan loyal segera
dibangung sebelum pesaing memasuki pasar.

Strategi penetrasi pasar secara massal ini juga didukung keberhasilan dan penerapannya
oleh variable situasional yang diahdapi gojek saat awal peluncuran layanannya yaitu
sebagai berikut”:

1. Karakteristik pasar, karakteristik pasar mengenai potensi permintaan jasa ojek online
besar, karena ojek online merupakan inovasi ojek dengan tariff yang fair tidak seperi
ojek konvensional yang sering getok harga
2. Proses adopsi relative cepat karena gojek hanya memberikan sentuhan teknologi
pemesanan online untuk produk/layanan yang umumnya sudah ada sejak dulu
3. Teknologi produk dapat dipatenkan dan sulit ditiru.. gojek mengguanakn sistem
aplikasi mandiri yang sulit ditiru pesaing, jika ada yang ingin meniru apliaksi yg
dikembangkan gojek maka akan membutuhkan biaya besar.
4. Sedikit pesaing potensial. Sebagai pionir dalam layanan ojek online masih sedikit
pesaing yang potensial di lini bsinsi ini, seperti sebelumnya ada uber tetapi mereka
kalah saing dan akhirnya diakuisisi oleh grab.
5. Karakteristik perusahaan. Gojek memiliki kemampuan untuk rekayasa produk yang
kuta dan mampu membangun modifikasi produk untuk berbagai segmen dengan cepat.
Pada awal kemunculannya, gojek memberikan banyak layanan seperti Gojek, Gocar,
Go-food, Go cleaning, Go glam (layanan potong rambut di rumah), Go Massage
(layanan pijat dan spa). Banyaknya modifikasi produk ini bahkan bisa mencakup
banyak kebutuhan konsumen.

Selain itu gojek memberikan harga penetrasi pada awal kemunculannya yang
membuat konsumen lebih memilih layanan gojek daripada layanan ojek konvensional
karena tarifnya yang murah. Serta promosi yang intensif dengan cara pemberian
voucher dan potongan harga layanan.

Tidak lupa iklan gojek yang gencar sekali pada saat itu. Di lain sisi gojek
mempermudah persyaratan untuk pendaftaran mitra kerja sebagai driver saat itu
sehingga gojek tidak hanya dikenal sebagai penyedia layanan tetapi juga cara mencari
penghasilan sampingan saat itu bahkan hingga dijadikan pekerjaan utama.

2. Dalam kasus persaingan GoJek dan Grab di Indonesia, manakah yang lebih baik,
pionir atau late entry?

Jawab:

Untuk kasus persaingan gojek dan grab yang lebih baik adalah menjadi pionir. Menjadi yang
pertama akan memberikan kesempatan bagi Gojek untuk mengembangkan atribut paling
penting bagi segmen konsumen yang besar atau mempromosikan atribut penting yang
membuat mereknya paling disukai. Menjadi pionir akan membuat Gojek lebih dikenal
konsumen secara luas dan menjadi satu-satunya penyedia jasa yang dibutuhkan.

Meskipun menjadi perusahaan pionir memiliki tantangan yang besar seperti harus
menciptakan “kebutuhan” konsumen akan jasa atau produk yang ditawarkan. Pada awal
bisnisnya gojek menyediakan jasa ojek tetapi dengan sistem pemesanan online, sehingga
tantangan terbesar Gojek saat itu adalah mengubah perilaku konsumen dari pengguna ojek
konvensional ke ojek online. Sebagai pionir tentu banyak informasi yang belum mereka
identifikasi dengan baik, namun seiring berjalannya waktu gojek mampu memberikan solusi
dan melakukan perkembangan berkelanjutan sehingga produk atau jasanya menjadi yang
nomor satu di Indonesia.
Dengan menjadi pionir, gojek akan merajai pasar dan bisa menciptakan kesulitan masuk bagi
pesaing. Walaupun pesaingnya tetep masuk (grab) tetapi grab harus selalu memiliki
differensiasi agar produk/jasanya laku, selain itu grab sebagai competitor gojek harus mencari
cara atau menetapkan strategi untuk membuat konsumen beralih ke produknya.

Selain itu pionir dapat menentukan aturan permainan seperti kualitas produk, harga, distribusi, garansi,
layanan dan promosi. Bisa kita lihat tariff gojek dan grab tidak jauh berbeda satu sama lain. Promosi
yang digunakan pun sama, hanya saja saat ini grab masih berada dalam baying-bayang gojek sehingga
strategi pemasarannya akan cenderung lebih “murah” daripada gojek. Misalnya tariff gojek umumnya
akan lebih mahal, sedangkan grab mempunyai program grabhemat (tariff yang lebih murah di jarak
dekat) berbeda dg gojek yang harganya flat.

Skala ekonomi dan pengalaman merupakan salahs satu keuntungan bagi pionir, menjadi pionir akan
menghadapi keadaan yang saling bertolak belakang. Pionir dapat mengusai segmen utama dan
penjualannya pun akan lebih besar daripada pemain late entry.

Biaya peralihan juga merupakan pertimbangan untuk menjadi pionir. Konsumen atau pelanggan
umumnya akan enggan berpindah ke merk tertentu jika sudah cocok dengan produk prionir, slain itu
biasnaya konsumen akan lebih suka untuk bertahan pada suatu merek (gojek) karena sudah mengenal
layanannya dan malas mencoba layanan lain kecuali ada pertimbangan tertentu seperti perbandingan
harga yang lebih murah. Hanya saja konsumen yang loyal jarang sekali berpindah, meskipun
berpindah dan mencoba produk pesaing mereka akan kembali lagi ke produk pionir.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi gojek untuk menjadi pionir adalah strategi yang tepat.
Mengapa? Karena dengan menajdi pionir gojek dapat menguasai segmen utama untuk konsumen
pengguna layanan ojek online maupun jasa delivery lainnya yg ditawarkan oleh gojek, selain itu
menjadi pionir membuat gojek bisa mengatur permainan pada lini bisnisnya sehingga dapat
menciptakan hambatan bagi late entry. Disamping itu gojek juga harus tetap berbenah untuk
mempertahankan posisinya dalam menguasai pasar.

NB: Carilah informasi dari berbagai sumber untuk memudahkan Anda dalam menganalisa!
* coret yang tidak sesuai

Sumber:
Simamora, Bilson.(2019). Pemasaran Strategik. Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai