Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sekar Arum Danira

NPM : 31220508
Kelas : 3DD01

1. Gojek merupakan salah satu aplikasi karya anak bangsa yang memudahkan mobilitas
masyarakat Indonesia ketika berada di luar ruangan (outdoor). Aplikasi ini dibuat oleh
Nadiem Makarim pada tahun 2015 dan mengalami banyak perkembangan dari sejak
aplikasi ini dibuat. Berkat kecintaan masyarakat Indonesia pada aplikasi ini, telah ada
50 kantor cabang gojek di seluruh Indonesia, serta memiliki lebih dari 2jt mitra
pengemudi. Pada tahun 2020, gojek mencatat laba sebesar 170 trilliun rupiah. Ini
disebabkan karna banyaknya pengguna dan mitra gojek di seluruh Indonesia, yang
membuat gojek mendapatkan laba sebesar itu.

Jika dilihat dari minat masyarakat Indonesia terhadap aplikasi gojek, serta laba yang
didapat sangat banyak dari aplikasi ini, sudah barang tentu gojek mempunyai taktik
pemasaran yang membuat aplikasi ini begitu digandrungi oleh seluruh penduduk
Indonesia. Beberapa taktik pemasaran yang digunakan oleh gojek diantaranya adalah ;
menggunakan harga yang pasti, bekerja sama dengan banyak partnership, fokus kepada
customers experience, serta memperluas target pemasaran.

Strategi marketing gojek ini terbukti sukses dengan banyaknya laba serta mitra gojek
yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Terutama dengan banyaknya jumlah
penduduk di Indonesia yang semakin bertambah. Pengguna gojek pun semakin
bertambah dan menaikkan jumlah laba serta mitra yang akan bergabung di gojek.

Selain strategi marketing gojek yang terbukti sukses di lapangan, gojek juga membawa
dampak positif seperti membuat lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia, dan
juga selalu memperluas target pemasarannya kepada pengguna. Sehingga semakin
memudahkan pengguna dalam menjalankan aktifitasnya baik itu di luar ruangan
ataupun di dalam ruangan.

Hal inilah yang membuat banyak perusahaan ataupun pengusaha yang membuat
strategi seperti gojek. Berjamurnya aplikasi seperti gojek, semakin membuktikan
bahwa gojek tidak hanya diterima oleh masyarakat sebagai alat untuk memudahkan
mereka beraktifitas, tetapi sebagai contoh aplikasi ataupun alat untuk mereka berkreasi
membuat aplikasi yang serupa seperti gojek, yang bisa dengan mudah diterima oleh
masyarakat Indonesia.

2. Wabah Covid-19 yang melanda dunia pada tahun 2019, membuat beberapa perusahaan
memberhentikan karyawan mereka dan mengakibatkan banyaknya jumlah
pengangguran di Indonesia. Demi mengurangi jumlah pengangguran yang semakin
meningkat, serta semakin naiknya bahan pokok untuk bertahan hidup di tengah
pandemi banyak diantara mereka yang membuka usaha.
Startup adalah bisnis yang menggunakan teknologi dalam mengembangkan usahanya
dan berhubungan dengan konsumen. Di Indonesia, startup terus mengalami
peningkatan seiring dengan pertumbuhan jumlah masyarakat pengguna digital. Hal ini
membuat banyak pengusaha menerapkan hal serupa dalam bisnis mereka. Namun
beberapa diantara para pengusaha tersebut, ada yang masih mengalami kegagalan
dalam mengembangkan bisnis startup milik mereka.

Beberapa kegagalan bisnis startup milik mereka, disebabkan karena konsep yang
kurang tepat, selain itu tidak menjalankan program inkubator atau akselerator,
kurangnya inovasi, dan masalah pendanaan seringkali dialami oleh para pengusaha
yang akan membuka bisnis startup mereka.

Adanya workshop atau pelatihan ini membuat para pengusaha terbantu untuk
mengembangkan bisnisnya melalui startup. Pelatihan untuk para pengusaha ini,
biasanya tidak hanya membahas tentang solusi untuk memperbaiki usaha mereka yang
gagal tetapi, para pengusaha ini akan mendapatkan dana untuk menghidupkan kembali
usaha mereka yang gagal.

Selain workshop, penataan kembali konsep serta tujuan usaha merupakan langkah yang
tepat untuk mengurangi kegagalan yang sama untuk kedua kalinya. Memperluas target
pasar, mendesain ulang produk, ataupun menambah variasi produk sesuai target pasar
juga merupakan langkah yang tepat untuk mengembalikan lagi usaha startup yang telah
gagal.

Anda mungkin juga menyukai