Anda di halaman 1dari 10

STRATEGI BISNIS SEPATU BRAND AEROSTREET

Disusun Oleh:

Nama : Wisnu banjarisman

NPM : 2211322026152

Kelas : 22B1

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajamen Pemasaran


Dosen Pengampu:
Dr. Ani Sulistiawati, S.Pi., M.Si.

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PANCASETIA
BANJARBARU
2023
Daftar Isi

A. Latar Belakang
1.Bisnis Aerostreet...............................................................................2
2. Bersama Shopee...............................................................................2
3. Masuk Pasar Global.........................................................................3
B. Permasalahan...................................................................................4
C. Pembahasan.....................................................................................4
1. Pemasaran Online............................................................................4
2. Konsep Produk yang Menarik..........................................................4
3. Melakukan Riset Customer..............................................................5
4. Melakukan Kolaborasi.....................................................................5
D. Kesimpulan.....................................................................................6
E. Lampiran..........................................................................................7

1
A. Pendahuluan
1. Perjalanan Aerostreet
Berawal dari menjual sepatu sekolah, Adhitya Caesarico mendistribusikan
produknya secara luring dari toko ke toko. Setelah sekian lama menjual sepatu sekolah,
Adhitya kemudian mengembangkan bisnisnya dengan menjual model lain dan
menambah variasi produk sepatu yang dapat dijual.
Adalah Aerostreet, jenama sepatu yang dibangun oleh Adhitya dan fokus menjual
produk sepatu pria. Adhitya kemudian berinovasi untuk memperluas pasar dengan
menjual sepatu olahraga, sepatu kasual dan formal.
Bisnis yang dimulai oleh Adhitya ini dimulai sejak tahun 2015, di mana saat itu ia
melihat bahwa ada kebutuhan sekunder berupa sepatu yang sekiranya dapat dijangkau
oleh seluruh lapisan masyarakat. Seperti slogan dari Aerostreet “Now everyone can buy
a good shoes” itulah yang menjadi harapan Adhitya bahwa semua masyarakat Indonesia
dari kalangan manapun, dapat membeli sepatu berkualitas dengan harga yang
terjangkau.
Setelah berjualan secara luring, Adhitya memutuskan untuk menjual
sepatusepatunya secara daring melalui platform e-commerce. Adhitya kemudian
memilih untuk berjualan di platform Shopee, ditengah maraknya penjualan produk
secara daring.
Awalnya, Adhitya belum paham betul bagaimana mengoperasikan toko secara
daring. Dengan bantuan edukasi, pelatihan dan pendampingan yang diberikan oleh
Shopee untuk menerapkan literasi digital, akhirnya Adhitya memahami bagaimana
mengoperasikan dan mengembangkan Aerostreet menjadi bisnis yang efektif dan
efisien secara digital.
Bergabung dengan Shopee pada bulan November 2019, Aerostreet secara
perlahan menambah penjualan sepatu yang dibuatnya hingga saat ini berhasil menjual
puluhan ribu sepatu pria melalui aplikasi Shopee. Dengan keberhasilannya tersebut, saat
ini Aerostreet memiliki gudang dan tim produksi sendiri.
Di tengah pandemi yang menjadi tantangan bagi semua orang, bisnis Aerostreet
sempat mengalami penurunan yang drastis. Namun Adhitya Caesarico tidak tinggal
diam, berbagai strategi dan adaptasi dilakukan Aerostreet untuk dapat terus bertahan.
Dengan fokus untuk menjual dan memasarkan produknya secara digital di Shopee,
digitalisasi bisnis akhirnya membuahkan hasil positif dan menaikkan hasil penjualan.

2. Bersama Shopee
Bergabung ke dalam platform Shopee, Adhitya merasakan banyak manfaat
terutama dapat menjangkau pembeli dari seluruh wilayah Indonesia. Dengan berbagai
program dan kampanye yang dimiliki oleh Shopee serta jumlah pengguna yang
menyebar secara nasional, Aerostreet mendapatkan dampak yang signifikan lewat
platform ecommerce ini dalam membantu peningkatan penjualan.

2
“Program dan kampanye yang diberikan oleh Shopee sangat membantu
peningkatan bisnis kami secara maksimal. Jumlah peningkatan penjualan yang
dirasakan oleh Aerostreet mencapai 5 kali lipat sejak awal bergabung di Shopee dengan
mengikutsertakan Aerostreet ke berbagai program serta kampanye yang dimiliki oleh
Shopee," ujar Adhitya dalam keterangannya.
Adhitya mengatakan bahwa peningkatan yang pihaknya rasakan juga terjadi pada
saat kemeriahan hari puncak kampanye di Shopee, dimana penjualan Aerostreet bisa
mencapai ribuan sepatu.
Selain program dan kampanye yang diberikan oleh Shopee, Adhitya juga
diberikan pelatihan dan edukasi dalam memasarkan produknya melalui kelas-kelas yang
diberikan oleh Shopee antara lain pendaftaran dan pengemasan produk, pemasaran,
fotografi produk, copywriting dan masih banyak lagi. Aerostreet juga berpartisipasi
dalam kampanye yang dihadirkan oleh Shopee yang mampu mendorong ketertarikan
konsumen untuk berbelanja dan mengecek produk Aerostreet.
Dengan adanya fitur gratis ongkos kirim, diskon dan cashback juga menjadi salah
satu nilai tambah untuk para konsumen.
Aerostreet juga mengikuti program ekspor Shopee yang membuka kesempatan
bagi para produsen dan penjual lokal, seperti Aerostreet dari Klaten ini, untuk bisa
memasuki pasar global.

3. Masuk pasar global


Pada awalnya Adhitya belum pernah mencoba mengekspor produknya ke negara
lain. Namun melalui program ekspor yang diberikan oleh Shopee, Adhitya akhirnya
dapat merasakan produknya merambah ke panggung global.
Senang dan bangga, itulah yang dirasakan Adhitya saat mengetahui produknya
sudah bisa dibeli di luar negeri.
"Dengan program ekspor yang diberikan oleh Shopee, kami sudah dibantu untuk
diberikan eksposur produk kami di luar negeri. Bersama program ekspor tersebut, kami
mengalami peningkatan penjualan karena produk sepatu pria kami sudah dapat dibeli di
negara-negara tempat Shopee beroperasi seperti Singapura dan Malaysia. Semoga
Shopee dapat terus membantu pelaku UMKM untuk mempromosikan merek-merek
Indonesia di luar negeri," ucap Adhitya.
Program Ekspor Shopee ini tidak hanya memberikan dampak pada peningkatan
penjualan produk sepatu Aerostreet, tapi juga memberikan lapangan pekerjaan baru
bagi karyawan untuk bekerja di pabrik sepatu miliknya.
Dari awal berdiri hingga bisa memasuki pasar global bersama Shopee, Aerostreet
dapat terus mempertahankan jumlah karyawan yang sudah ada selama pandemi.
Hal ini sejalan dengan tujuan Shopee yang berkolaborasi dengan Sekolah Ekspor,
asosiasi gabungan antara Kamar Dagang dan Industri Indonesia serta Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah (SMESCO) untuk mewujudkan 500.000 eksportir hingga tahun

3
2030. Program dimulai awal Maret 2021 yang juga didukung Kementerian Koperasi
dan UKM dan Kementerian Perdagangan.
Kedepannya, Adhitya berharap dapat terus mempertahankan bisnisnya di tengah
masa pandemi ini serta dapat meningkatkan penjualan dari Aerostreet karena dengan
meningkatkan penjualan, maka bisa membantu mempertahankan perekonomian di
Indonesia terutama masyarakat di daerah.

B. Permasalahan
Permasalahan yang dikemukakan dalam penulisan makalah ini adalah bagaimana
strategi bisnis sepatu brand Aerostreet sehingga sukses dan menjadi salah satu brand lokal
yang mendunia?

C. Pembahasan
1. Pemasaran Online
Pandemi Covid-19 memaksa pengusaha putar otak untuk memasarkan
produkproduknya. Adaptasi dilakukan agar bisnis tetap berjalan untuk menekan
kerugian. Aerostreet, brand sepatu asal Klaten, Jawa Tengah langsung bermanuver ke
penjualan online begitu pemberlakuan pembatasan kegiatan.
“Tahun 2020 Februari atau Maret, waktu Indonesia kena Covid, kita mulai beralih
ke online. Kita ga paham apapun tentang online. Bikin Instagram juga baru 2020 itu
juga,” ungkap pemilik Aerostreet Adhitya Caesarico.
Pemasaran daring dilakukan Rico melalui platform e-commerce. Perubahan
strategi ini ternyata malah menguntungkan Aerostreet. “Dulunya offline, proses untuk
distribusi ini tadi membutuhkan waktu perjalanan 1-2 minggu, didistribusikan lagi ke
toko retail. Tapi kalau dengan online, kita benar-benar posting hari ini, lima menit
kemudian ada yang beli untuk sampai dengan konsumen,” terang Rico. Promo gencar di
media sosial diutamakan karena target pasarnya adalah kalangan milenial dan gen Z.
Brand yang lahir pada 2015 selalu memantau selera pasar dan karakter konsumen
mereka.
Bergabung dengan platform e-commerce juga membuka peluang Aerostreet untuk
mengekspor produknya ke luar negeri. Sebagai informasi, produk Aerostreet dipesan
oleh konsumen di negara tetangga berkat program Shopee Ekspor.
Rico mengikuti program tersebut sehingga toko online Aerostreet dapat tersedia
di situs Shopee negara tetangga. “Dengan program ekspor yang diberikan oleh Shopee,
kami sudah dibantu untuk diberikan eksposur produk kami di luar negeri. Bersama
program ekspor tersebut, kami mengalami peningkatan penjualan karena produk sepatu
pria kami sudah dapat dibeli di negara-negara tempat Shopee beroperasi seperti
Singapura dan Malaysia,” ucapnya. Sekarang Aerostreet melayani semua penjualan
melalui Marketplace yang ada.

4
2. Konsep Produk yang Menarik
Brand sepatu lokal asal Klaten, Aerostreet, terus berinovasi agar tetap mampu
bersaing di pasar, khususnya di tengah lesunya ekonomi di masa pandemi.
Rico menjelaskan, salah satu inovasi produk yang dilakukan Aerostreet adalah
dengan meluncurkan produk sepatu terbaru yang berkolaborasi dengan akun meme
terbesar di Indonesia, Dagelan. Kolaborasi ini merupakan upaya Aerostreet dan
Dagelan untuk terus memberikan pilihan kreasi produk sepatu lokal yang berkualitas
dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
Brand sepatu lokal Aerostreet mulai dirintis pada 2015 dengan pemikiran
sederhana, yaitu ingin menghadirkan sepatu berkualitas dengan harga terjangkau.
sehingga, semua orang bisa membeli sepatu bagus. Berawal dari memproduksi sepatu
untuk anak sekolah, kini Aerostreet memiliki banyak varian produk, mulai dari sepatu
olahraga, sneakers, hingga sepatu formal. Model sepatu anak muda yang dikembangkan
Aerostreet juga sangat banyak diminati konsumen.

3. Melakukan Riset Customer


Setelah sekian lama menjual sepatu sekolah, Adhitya kemudian mengembangkan
bisnisnya dengan menjual model lain dan menambah variasi produk sepatu yang dapat
dijual.
Dengan melakukan riset customer (kebutuhan customer yang tidak terpenuhi),
dari riset customer itu insight yang Aerostreet temukan adalah kalau seneaker mania itu
suka koleksi barang-barang limited edition (beda dari yang lain), dengan hasil tersebut
Aerostreet menjawab dengan bikin produk kolaborasi yang limited dan punya ciri khas
disetiap kolaborasinya.

4. Melakukan Kolaborasi
Sepatu-sepatu yang diproduksi berdasarkan kolaborasi dengan brand lain ini
sangat menarik. Aerostreet cukup berani mendesain sepatu-sepatu kolabnya itu dengan
keunikan brand yang justru di luar ekspektasi. Aerostreet tak jarang berkolaborasi
dengan brand makanan.
Aerostreet hanya memproduksi sepatu kolaborasi dengan jumlah yang sangat
sedikit alias limited edition. Pada akhirnya, sepatu-sepatu kolaborasi unik ini langka di
pasaran. Dibuat limitnya produksi sepatu ini merupakan bentuk strategi marketing.
Strategi yang diterapkan Aerostreet ini disebut "Rarity Scarcity Strategy".
Rarity scarcity adalah strategi kelangkaan produk yang dibuat sengaja agar bisa
memunculkan kesan eksklusifitas pada brand tersebut. Biasanya terjadi pada
produkproduk kolaborasi pada sebuah brand.
Penerapan strategi itu bertujuan agar menimbulkan exposure tinggi. Selain itu, ini
akan meningkatkan talkability atau perbincangan di antara kedua brand yang
berkolaborasi tersebut.

5
Strategi ini juga akan menimbulkan kesan "exclusive" dan juga "rare" bagi
konsumennya. Sehingga, akan ada rasa takut bagi konsumen ketika mereka tidak
memiliki produk kolaborasi tersebut.
Aerostreet sering berkolaborasi dengan berbagai macam brand. Mulai dari merek
sandal legendaria Swallow, snack 90-an Tiniwinibiti, merek buah Sunpride, merek
bumbu Boncabe, dan lain-lain. Hanya saja, setiap kolaborasi, Aerostreet memang tidak
produksi banyak sepatu. Mereka hanya membuat ribuan pcs saja.
Mereka juga mengandalkan media sosial sebagai platform promote-nya. Antusias
konsumen di setiap kolaborasi selalu ramai dan mencapai ribuan. Bahkan, produknya
terjual habis alias sold out dalam waktu yang singkat. Ini menunjukkan kalau strategi
ini berhasil memberikan efek yang luar biasa. Mulai dari exposure sampai ke psikologis
konsumennya. Tapi sayangnya strategi ini rawan "dimainkan". Reseller berpotensi
memainkan harga sehingga harga untuk sepasang sepatu bisa naik dari harga normal.

D. Kesimpulan
Startegi bisnis sepatu Aerostreet selalu melakukan inovasi dengan mengenal
konsumennya supaya produknya dicintai oleh konsumen. Melakukan riset customer dan
kolaborasi yang limited terhadap produknya sehingga pemasaran produknya melonjak
dan global.

6
DAFTAR PUSTAKA
https://investor.id/lifestyle/251093/aerostreet-bertahan-dengan-penjualan-online-dan-
modelsepatu-selera-anak-muda
https://kbr.id/nasional/10-2021/inspirasi_bisnis_dari_aerostreet/106500.html
https://www.antaranews.com/berita/2119138/perjalanan-aerostreet-dari-klaten-tembus-
pasarglobal
https://www.belajarlagi.id/case-study-marketing/mengulik-strategi-aerostreet-yang-suka-
sold-out-di-produk-kolaborasinya

7
LAMPIRAN

Adhitya Caesarico pemilik Brand Aerostreet

Aerostreet X Swallow

8
Aerostreet x Le Minerale

Aerostreet x Luwak White Coffe

Anda mungkin juga menyukai