Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL USAHA

WAG E D A Y

( T-Shirt, Fashion, Culture)

Dosen Pengampu Mata Kuliah


(Studi Kelayakan Bisnis)
Linawati, S.Pd, M.Si

Oleh:
Riska Putri Haniati (19.1.02.01.0073)
Nafisatur Riza Fahmi (19.1.02.01.0015)
Fajar Rio Ade Kurniawan (19.1.02.01.0092)

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS


UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Wageday berdiri sejak nopember 2018 sebuah brand yang bergerak di industry fashion
dengan konsep street wear dan kearifan lokal Indonesia. Wageday dapat diterima di pasar global
sebagai salah satu brand kenamaan tanah air yang mengusung kearifan budaya lokal Indonesia.

Misi kami mengkampanyekan budaya lokal kepada dunia global melalui Fashion Street
Wear. Dalam setiap produk kami ingin memberikan pesan untuk sesama agar senantiasa
melestarikan budaya-budaya lokal yang luhur. Melalui brand Wageday kami membuat sesuatu
inovasi berbeda dalam upaya melestarikan budaya lokal Indonesia.

Dengan melihat kurangnya minat para remaja dengan kebudayaan bangsa lokal sendiri
kami mengangkat permasalahan ini menjadi sebuah produk fashion clothing line. Berdasarkan
data yang diambil dari Badan Pusat Stasitika mengenai persentase pengeluaran rata-rata sebulan
masyarakat perkotaan periode 2010 sampai dengan 2014, dapat dilihat bahwa salah satu
konsumsi produk bersifat non-pangan yang mengalami peningkatan pembelian secara stabil
adalah produk mode atau fashion (pakaian, alas kaki, penutup kepala, dll).

Tingginya minat besar dengan produk lokal menjadikan peluang untuk menarik
konsumen dengan menciptakan produk fashion bertema budaya lokal. Pertumbuhan ekonomi
pada e – commerce di akhir tahun 2016 mengalami kenaikan. Perkembangan positif itu diperkuat
data Sensus Ekonomi 2016 yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa industri e-
commerce di Indonesia dalam 10 tahun terakhir tumbuh sekitar 17% dengan total sekitar 26,2
juta usaha. Hal ini yang melatarbelakangi pembuatan produk produk fashion dengan tema
budaya kearifan lokal. Sehingga dapat mengedukasi, melestarikan dan mengeksplore budaya
kearifan lokal. Dari sinilah ekonomi kreatif itu bisa dimulai. Industri kreatif yang dimunculkan
adalah yang selaras dengan potensi sumber daya yang tersedia di daerah setempat.
Rumusan Masalah

1. Bagaimana menarik minat masyarakat mengenal budaya lokal ?.


2. Bagaimana cara membuat masyarakat tertarik dengan fashion brand budaya lokal ?.

Tujuan Usaha

Adapun tujuan dibuatnya usaha ini yaitu sebagai berikut:


1. Memperkenalkan dan mengedukasi budaya lokal ke industri fashion
2. Menciptakan brand fashion lokal ( Wageday ) dengan standart kualitas internasional
3. Berperan aktif dalam bidang bisnis dan kewirausahaan,
4. Menyediakan kebutuhan fashion bagi masyarakat sipil
5. Menjalin persahabatan antara pelanggan dan partnership

Visi & Misi

Visi : Membangun brand Fashion bertaraf internasional

Misi : Menciptakan produk dengan strandart internasional

Membawa konsep budaya kearifan lokal Indonesia ke kancah Global dengan


produk fashion.

Luaran yang diharapkan

Penulis Mengharapkan luaran dari proposal ini adalah berupa suatu implementasi
bisnis yang dapat dikembangkan menjadi perusahaan besar melalui strategi system digital
marketing dengan produk awal berupa clothing apparel dengan konsep budaya lokal unik
sesuai selera pasar yang kreatif, edukatif, dan inovatif serta fleksibel karena dapat
dikembangkan lebih lanjut.
BAB II

ASPEK PEMASARAN

Jenis Produk

Produk yang nantinya akan dihasilkan dari usaha ini adalah sebuah fashion apparel
clothing. Kaos yang kami tawarkan memiliki konsep ekplorasi budaya lokal yang di kemas
dengan kreatifitas dan teknologi. Produk apparel ini khususnya kaos bertema budaya lokal
ini diproduksi dengan standart kualitas internasional. Hal ini merupakan inovasi di dunia
fashion street wear. Bahan material menggunakan kain premium 100 % cotton combed 30s.
Produk memiliki 3 concept katagori identity brand. Wage Classic, Wage Simplecity, Wage
Wild. Perbedaan ini cara kami untuk mentargetkan sekmentasi market yang lebih spesifik.

Lingkungan usaha

Lingkungan usaha juga merupakan faktor penting yang menjadi penentu kesuksesan
sebuah usaha. Adapun cara memilih lingkungan usaha yaitu dengan melihat situasi dan
kondisi lingkungan yang sangat memungkinkan untuk bersaing secara sehat. Lingkungan
yang dekat dengan masyarakat khususnya kaum muda, tempat pameran, dan tempat acara
himpunan.

Lingkungan yang bersih dan aman akan lebih memudahkan kita di dalam menjalan kan
usaha Fashion ini. Sehingga kita juga dapat berbaur dengan lingkungan sekitar. Menjalin
hubungan bisnis yang sehat. Ini akan menimbulakan dampak yang sangat positif demi
perkembangan usaha kedepannya.

Potensi Pasar

Mengenai potensi pasar, saat ini kami menemukan ada empat potensi yang dapat kita
peroleh yaitu diantaranya melalui :

1. Event ( Pameran UKM & Creativepreneur )


a. Partisipasi pameran UKM
b. Open teenance pada event bazar
c. Clothing fest
d. Seminar Creative preneur
2. Remaja 15 – 35th ( Generasi Mellenial )
a. Populasi remaja pada tahun 2015 ini diperkirakan mencapai 54,4 juta atau 21,3%
dari total populasi nasional
b. Berdasarkan data riset dari International Data Corporation ( IDC ) menunjukan,
transaksi e-commerce di mencapai US$ 651,7 juta, atau sekitar Rp 8,7 triliun di
Indonesia

3. Komunitas ( Wageday Squad )

a. Brand ini memiliki jaringan komunitas di berbagai daerah sekitar se-karesidenan


Kediri

b. Melakukan lintas project kolaborasi antar komunitas – komunitas

4. Wisatawan ( Gift & Merchandise )

a. Pembangunan Bandara di Kediri

b. Jumlah kunjungan wisatawan berkisar 90.000 orang per tahun 2016 di kota
Kediri.

Rencana Pemasaran

Selamat datang di era Digital Marketing, dalam rencana pemasaran tehnik pemasaran
yang digunakan oleh Wageday adalah melalui:

1. Website
Membuat Website yang berisikan display produk dalam merilis katalog
2. E-Commerce
Bekerja sama dengan online shopping dan memasarkan produk melalui pasar online

3. Social Media

Membuat account official media social untuk media promosi dan transaksi.

4. Seminar atau event


Bekerja sama atau menjadi sponsor suatu kegiatan seperti :
a. Seminar
b. Talk Show
c. Diskusi
d. Pameran
5. Word Of Mouth Communication
Menggunakan teknik mulut ke mulut, pemberitahuan dari teman ke teman yang lain
mengenai usaha yang dijalankan.
6. Online Store
Untuk meningkatkan penjualan maksimal. Social Media ,e-commerce dan market
place menjadi media utama pemasaran. Mengingat jumlah penggunaan social media
sedemikian besar, semisal di Indonesia, pengguna facebook mencapai 70juta jiwa,
penguuna Instagram 20 juta jiwa. Belum lagi Twitter, Google+, Youtube dan lain
sebagainya. Social media adalah bagaikan pasar menarik.
7. Outlet Store
Penjualan Offline secara konvensional tetap kami sediakan. Hal ini memberikan
fasilitas konsumen untuk dapat menikmati produk secara langsung. Sehingga dapat
meningkatkan pelayanan dan royalitas produk kami. Konsumen dapat langsung
datang ke outlet dan melihat produk tersebut di rak – rak display.

Analysis SWOT

SWOT merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi


kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman
(threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang
membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).

SWOT akan lebih baik dibahas dengan menggunakan tabel yang dibuat dalam kertas
besar, sehingga dapat dianalisis dengan baik hubungan dari setiap aspek. SWOT adalah
metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek
atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT
(strengths, weaknesses, opportunities, dan threats) (Wikipedia). Oleh karena itu dalam usaha
ini ada beberapa SWOT yang dapat digunakan sebagai analisa dan
evaluasi usaha.

Analsisis Kekuatan ( STRENGHT )

Adapun yang menjadi kekuatan dari usaha ini adalah konsep ide kreatif desain dari setiap
edisinya. Dengan pemasaaran secara dengan sistem e-commerce produk ini memiliki
keunggulan dan daya tarik sendiri. Selain itu bahan yang digunakan merupakan material
yang berkualitas. Teknologi sablon dan branding produk yang unik menjadikan sebuah brand
Wageday berbeda dengan kaos yang lain.

Analisis Kelemahan ( WEAKNESS )

Dilain sisi adapun yang menjadi kelemahan dari usaha ini yaitu teknik pemasaran yang
belum optimal membuat usaha ini masih belum dikenal kebanyakan masyarakat. Selain itu
harga bahan baku cenderung tidak stabil. Serta proses produksi sebagian masih dikerjakan
pihak vendor sablon.

Analisis Peluang ( OPPORTUNITY )

Usaha ini mempunyai potensi yang cukup besar karena saat ini kebanyakan orang tertarik
pada sesuatu yang unik yakni fashion desain clothing konsep eksplorasi budaya lokal dengan
desain dan branding masa kini. Selain itu banyak di kalangan masyarakat masih memegang
teguh kearifan budaya lokal.

Analisis Ancaman ( THREAT )

Ancaman usaha ini yakni adanya pesaing yang memiliki harga jual yang rendah, kenaikan
bahan-bahan pembuatan produk, dan pesaing dengan produk yang lebih inovatif.
BAB III

ASPEK PRODUKSI

Lokasi usaha

Dalam mendirikan usaha clothing kita harus mencari tempat yang strategis, karena
pada umumnya sebagian konsumennya anak muda atau mahasiswa. Maka sebaiknya usaha
ditempatkan dimana biasa anak muda sering berkumpul. Dengan cara ini tentu usaha
clothing yang didirikan akan menarik perhatian bagi para anak muda tersebut dan kemudian
mengunjungi usaha clothing tersebut.
Selain dengan cara tersebut, kami menggunakan internet untuk mempromosikan usaha
clothing. Selain itu mempromosikan melalui mulut ke mulut juga cukup efektif. Apalagi
usaha clothing merupakan tempat anak-anak muda berkumpul, pasti mereka akan memberi
tahu kepada temannya untuk mengunjungi usaha clothing tersebut.
Lokasi yang kami targetkan adalah di dalam maupun di luar daerah. Dengan
mendirikan stand pameran di beberapa kegiatan/event daerah tertentu juga bahkan di
kampus atau sekolahan seperti Expo, Dies Natalis dan beberapa kegiatan lain yang ramai
dengan pengunjung.

Distribusi Produk
Distribusi yang dilakukan perusahaan kami yaitu distribusi intensif, diusahakan
sebanyak mungkin agar dapat menjual produk sebanyak-banyaknya dan lebih mendekati
konsumen, sehingga lebih mudah dalam penjualannya dalam menghasilkan keuntungan
yang sebanyak-banyaknya.

Sumber-sumber Produk / Bahan

Untuk sumber-sumber bahan baku atau supplier pakaian, kami mengambil dari
supplier atau perusahaan yang sudah terjamin dan terbukti kualitas pakaiannya dengan
model dan corak yang menarik konsumen tentunya. Sehingga dengan begitu tidak
merugikan berbagai pihak, baik dari pihak perusahaan maupun konsumen yang membelinya.

Keunggulan Produk
Semakin tingginya kebutuhan masyarakat akan pakaian dan fashion lainnya sehingga
menghabiskan sampai 3 lusin pakaian dalam sehari, belum termasuk aksesoris yang semakin
marak digunakan oleh masyarakat, khususnya oleh anak remaja.
Adapun kualitas produk atau mutu produk yang kami hasilkan memiliki beberapa
keunggulan:
 Berkualitas tinggi dan dapat memuaskan konsumenn
 Bermacam-macam bentuk dan ukurannya dengan style yang up-to-date
 Hasil sablon sangat rapi dan tidak mudah luntur walau beberapa kali cuci
 Harga terjangkau oleh kemampuan konsumen
 Kualitas produk terjamin
BAB IV

ASPEK KEUANGAN

Aspek keuntungan ini memberikan penjelasan mengenai modal kerja yang dibutuhkan,
harga pokok penjualan per produk, neraca, dan perhitungan laba rugi awal untuk proyek
Wageday, serta analisa terkait dengan laba bersih yang
didapatkan dari usaha.

1. Nilai Investasi
Proyeksi Investasi asset yang diperlukan dalam satu tahun pendirian Wageday adalah
sebesar Rp.11.750.000,00 (Sebelas juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).Biaya bahan
material dalam satu bulan adalah sebesar Rp 4.600.000,00 (empat juta enam ratus ribu
rupiah). Dan biaya operasional transportasi dalam satu bulan Rp 4.400.000,00 Adapun rincian
mengenai Aspek Keuangan akan dijabarkan dalam beberapa bagian.
a. PROYEKSI INVESTASI ALAT YANG DIPERLUKAN DALAM
SATU TAHUN

No Investasi yang diperlukan Qty Harga Satuan Total Biaya


1 Kain Backdrop Foto 1 Rp 300.000,00 Rp 300.000,00
2 Gantungan Baju Bulat 1 Rp 250.000,00 Rp 250.000,00
3 Gantungan Baju Panjang 1 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00
4 Hanger Kayu 300 Rp 350.000,00 Rp 350.000,00
5 Papan Sablon 12 Rp 3.000.000,00 Rp 3.000.000,00
6 Screen Sablon 12 Rp 50.000,00 Rp 600.000,00
7 Tinta Plastisol 5 Rp 80.000,00 Rp 400.000,00
8 Rakel Karet Roll 1 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00
9 Hotgun 1 Rp 350.000,00 Rp 350.000,00
10 Mesin Press 1 Rp 3.500.000,00 Rp 3.500.000,00
11 Website 1 Rp 2.000.000,00 Rp 2.000.000,00
Total Rp 11.750.000,00
b. PROYEKSI BIAYA MATERIAL DAN OPERASIONAL YANG
DIPERLUKAN DALAM SATU TAHUN

No Nama Bulan Tahun


1 Desain Rp 1.000.000,00 Rp 12.000.000,00
2 Kain Cotton Combet 30s Rp 2.500.000,00 Rp 30.000.000,00
3 Plastik Zipper Ziplock Rp 200.000,00 Rp 2.400.000,00
4 Label Rp 500.000,00 Rp 6.000.000,00
5 Tinta Plastisol Rp 400.000,00 Rp 400.000,00
TOTAL Rp 4.600.000,00 Rp 50.800.000,00

No Nama Bulan Tahun


1 Internet Rp 250.000,00 Rp 3.000.000,00
2 Marketing Rp 600.000,00 Rp 7.200.000,00
3 Transportasi Rp 100.000,00 Rp 1.200.000,00
4 3 Pegawai Rp 2.000.000,00 Rp 24.000.000,00
5 Jahit Rp 550.000,00 Rp 6.600.000,00
6 Maintance Web Rp 300.000,00 Rp 3.600.000,00
7 Listrik Rp 100.000,00 Rp 1.200.000,00
8 Sewa Ruko Rp 500.000,00 Rp 6.000.000,00
TOTAL Rp 4.400.000,00 Rp 52.800.000,00

2. Analisa Keuntungan
Persentase Laba
Laba kotor yang didapat kurang lebih 65%, ini memang cukup besar, namun total
beban operasional yang dikeluarkan tidaklah kecil sehingga laba bersih yang diperoleh
sekitar 40% dari penjualan kaos. Hal ini masih bisa ditingkatkan dengan cara peningkatan
penjualan produk, serta dengan terus memberikan inovasi dalam hal desain dan kualitas
sablon demi kepuasan pelanggan, sehingga dapat meningkatkan persentase keuntungan
yang di dapat
Persentase Laba

22%
Laba
40% Produksi
Riset
13%
Marketing

25%

Jumlah Permintaan dan Penawaran 5 tahun terakhir, dan peramalan permintaan dan penawaran 5
tahun yang akan datang industry Fashion.
dijelaskan bahwa pada tahun 2015 ini prospek belanja di Indonesia telah didominasi oleh
segmen fashion sebesar 40%. Bukti nyata atas perkembangan pesat industri kreatif fashion di
Indonesia adalah perkembangan, Distribution Store (Distro) dan Clothing dari tahun 2016-2020
seperti data pada tabel berikut yang akan disajikan pada halaman berikut :

Jenis Industri Kreatif Fashion di Indonesia


Jenis Usaha Tahun
2016 2017 2018 2019 2020

Distro 60% 75% 70% 45% 55%


Clothing 65% 70% 75% 40% 60%
(Sumber :Sixtydegree Magazine 2016 http://kompas.com)

Berdasarkan data pada tabel Fenomena yang terjadi saat ini adalah banyaknya
bermunculan Distro dan Clothing di Indonesia. Usaha kreatif clothing pada tahun 2016 hanya
mencapai 69%, pada tahun 2017 meningkat menjadi 75% ,tahun 2018 turun menjadi 70% lalu
pada tahun2019 anjlok menjadi 45% , lalu bangkit pada tahun 2020 yaitu 55%
clothing dan pada tahun 2016 mengalami peningkatan yaitu 65% . Pada tahun 2017 yaitu
70%, dan di tahun 2018 yaitu 75% Dari tahun ke tahun jenis industri kreatif clothing mengalami
peningkatan, ini menunjukan bahwa banyak para pengusaha yang membuka usaha di bidang
fashion khususnya clothing yang di gemari oleh kalangan remaja dalam trend berbusana. Namun
mendekati tahun 2019 anjlok menjadi 40%, dan mulai bangkit di tahun 2020 yaitu 60% Dalam
memenuhi kebutuhan pelanggan clothing berusaha meningkatkan kualitas dan inovasi

80%

70%

60%

50%

40% Distro
Clothing
30%

20%

10%

0%
2016 2017 2018 2019 2020

Peramalan Permintaan dan Penawaran industry Fashion 5 tahun kedepan

Mengenai peramalan masa depan atau masa yang akan datang pastinya sangat penting
dalam dunia usaha untuk mengetahui bagaimana nantinya kita harus bergerak, khusunya dalam
dunia Fashion ini adalah hal yang wajib diketahui.

Dalam dunia Fashion ,saat ini fashion menjadi kebutuhan pokok setiap manusia apalagi di
tahun 2021 saat ini. Dan dibantu dengan adanya teknologi yang semakin canggih dipastikan
perkembangan fashion di Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun kedepan permintaan dan
penawaran semakin tinggi. Kita bisa mengetahui tada saat ini di tahun 2021 jumlah permintaan
dan penawaran Clothing mencapai sekitar 65% setelah jatuh pada tahun 2019 ya sekitar 40%

Dan diramalkan 5 tahun yang akan datang data yg dapat kita ramalkan yaitu
90%

80%

70%

60%

50%
Distro
40% Clothing
30%

20%

10%

0%
2022 2023 2024 2025 2026
Model dan Desain Produk
Hoddie

Bucket Hat

PoloCaps l
Panel Caps

Sling Bag Waist Bag


BAB V

PENUTUP

Demikian proposal ini kami buat, semoga bisa dijadikan suatu refrensi dan bahan
pertimbangan kedepan mengnai perkembangan usaha ini selanjutnya, dan semoga bermanfaat
bagi pihak pihak yang berkenan. Wassalamualaikum wr.wb

Lampiran

Alat serta prosesi produksi pembuatan

www.wage-day.com | instagram: @wargeday | email : wageofficial@gmail.com |

conatct : +62 812 89 49 80 69

Anda mungkin juga menyukai