Anda di halaman 1dari 21

THIRD EYE FOCUS – BUSINESS PLAN

(Tote bags)

disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Lanjutan

oleh:

Fairuz Tsaqif (NIM 1501164043)

Muhammad Irfan (NIM 1501160085)

Trian Kurnia (NIM 1501164357)

Royaldi Muzzahid (NIM 1501164367)

AB 40-09

ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS

TELKOM UNIVERSITY

BANDUNG

2019
LATAR BELAKANG
Bisnis fashion bisa dibilang tidak pernah mati selagi manusia masih ada. Namun,
persaingan diantara pelaku industri fashion dari hari ke hari semakin ketat, karena siapapun
bisa dengan mudah masuk menjadi pelaku bisnis jenis ini. Di satu sisi, minat anak muda akan
perkembangan fashion sangat besar, akibatnya bisnis fashion sangat sensitif terhadap kualitas,
mode, harga, tren dan gaya hidup, tak terkecuali dengan produk tote bag.

Tote bag pada dasarnya merupakan tas klasik Amerika yang penggunaanya lebih
nyaman untuk membawa apa saja. Kini kebanyakan orang menggunakan tas jenis ini, yang jadi
pilihan tepat untuk tampil kasual bagi perempuan maupun laki-laki.

Tote bag saat ini mengalami perkembangan dari semula berfungsi untuk kepraktisan,
menjadi salah satu item paling digemari di industri fashion.

Dalam prakteknya, tas ini bisa digunakan untuk menyimpan apa saja yang sesuai
dengan dimensinya, seperti digunakan untuk membawa buku, kosmetik, ponsel, dompet, serta
barang lainnya sesuai kebutuhan. Selain itu, tas jenis ini juga dikenal sebagai alternatif tas
belanja terbaik yang lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan plastik yang sulit terurai.

- Problem/Masalah

Banyak anak muda yang ingin praktis membawa barang sehari-hari namun tetap terlihat
stylelist dihadapan banyak orang. Tentu stylish saja tidak cukup, yang lebih penting adalah
stylish dan berkarakter, pada akhirnya akan memunculkan spekulasi “ini gue banget!”. Faktor
lainnya adalah produk yang mereka pakai berbeda dari yang biasanya beredar di masyarakat,
dalam artian menonjol dan merasa istimewa jika menggunakan produk terkait. Jika melihat
pasar, maka point terakhir masih sangat jarang diperhitungkan oleh produsen bisnis jenis ini
ini.

- Tujuan Usaha

Kami memasuki industri fashion dan berfokus pada produk tote bag, dimana produk
yang kami produksi akan berpotensi besar menggaet pasar, karena kami tidak cuma
memproduksi barang yang stylish dan berkarakter, namun kami memiliki produk yang beda
dari biasanya.

- Potensi Usaha

Terdapat 44 juta anak muda yang tersebar di seluruh Indonesia dan berpotensi membeli
produk kami, karena setiap anak muda perlu tas dan perlu produk fashion yang praktis, stylish,
menonjol dan istimewa. (Data Penduduk Indonesia Tahun 2019, katadata.co.id).
COMPANY PROFILE
Nama Merek : THIRD EYE FOCUS

Produk : Tote bag

Strategi Bisnis : Fokus

Lokasi : Kota Bandung, Jawa Barat

Target Pasar : Seluruh penduduk Indonesia yang berusia 17 – 24 tahun

(*) logo Third Eye Focus

Visi

Menjadi brand fashion dengan produk yang banyak digunakan oleh penduduk
Indonesia

Misi

Menjaga kualitas produk yang diproduksi.

Membangun citra positif untuk semua stakeholder.

Melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak.

Inovasi

Inovasi yang kami sajikan pada produk Third Eye Focus pada katalog tote bag awal
adalah produk bisa dibolak balik.
INDUSTRY CONDITION
I. Knowledge Condition
Dalam industri fashion, tote bag sudah sangat dikenal oleh sebagian besar anak muda
di Indonesia, bisa dibilang knowledge conditionnya tinggi, karena betapa familiarnya tote bag
ini digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti menjadi merchandise event tertentu, salah
satu alternatif tas yang digagas pemerintah untuk mengurangi penggunaan plastik (dijual di
supermarket di perkotaan), banyaknya influencer di sosial media yang menggunakan serta
mempromosikan tas jenis ini, banyak dijual di setiap e-commerce, sering digunakaan anak
kuliahan untuk membawa perlengkapan kuliah dan sebagainya.

1. Internal Knowledge

1. Pelatihan: Pelatihan/pemberian ilmu brainstorming dalam mendesain untuk


meningkatkan kualitas produk, untuk mengenalkan ruang lingkup jobdesknya, agar
proses mencapai tujuan dapat berjalan lancar.
2. Kerjasama: Jalinan kerjasama dilakukan kepada supplier bahan mentah, hingga
kepada distributor/agen/pengecer, agar proses & siklus produksi perusahaan berjalan
baik.
3. Partnership: Brand Partnership bisa dipilih dan dirasa tepat bagi badan usaha kami.
Misalnya Third eye focus bekerjasama dengan toko fashion. Third eye focus
melakukan penitipan barang untuk dijual di toko tersebut , dan melakukan koleborasi
dengan brand lain untuk meningkatkan pangsa pasar dan brand awernes.

2. Demand Condition

Di industry fashion khususnya tote bag, permintaan akan produknya sudah ada, banyak
dan feasible. Ini dikarenakan tote bag adalah pilihan terjangkau dan simple bagi anak muda
lokal untuk membawa barang/perlengkapan sehari-hari mereka, baik untuk kuliah atau hal
lainnya. Ini dibuktikan dari begitu masifnya penjualan yang dilakukan oleh beberapa brand tote
bag lokal yang sudah besar dengan tetap aktif meng-endorse artis media social untuk
meningkatkan penjualan mereka juga.
II. INDUSTRY STATUS
1. Industry Lifecycle

Industri fashion dibidang tote bag berada pada stage 3 (Maturity). Karena biasa
dijumpai dikehidupan sehari-hari, serta sudah ‘booming’ sejak beberapa tahun silam. Orang
tidak perlu mendapat ‘edukasi’ tentang tas ini, karena hamper semua yang tahu tote bag akan
tahu kegunaan dan manfaatnya.

2. Capital Intensity

Modal minimum untuk memproduksi tote bag dengan skala kecil adalah Rp 1.500.000,
modal didapat dari patungan para pendiri perusahaan. Dimana akan dihasilkan 20pcs tote bag
(1 lusin sablon, dan 8pcs polos), beserta alat awal operasional.

3. Advertising Intensity

Untuk mengenalkan dan membuat calon konsumen percaya terhadap produk ini,
diperlukan dana sekitar Rp 1.000.000, dana ini digunakan untuk meng-endorse influencer di
media social khususnya Instagram. Berdasarkan pengalaman beberapa rekan yang telah
mencoba cara ini, sangat efektif untuk meningkatkan omzet penjualan asal tidak sembarangan
memilih influencer.
4. Company Contentration

Konsentrasi Third Eye Focus yaitu fokus untuk menjual produk skala premium.

5. Average Company Size

o Rata-rata kapasitas produksi pesaing: 5 kodi


Sedangkan kami hanya mampu memproduksi 1 kodi
o Jumlah karyawan pesaing: rata-rata 5 orang
Jumlah karyawan Third Eye Focus: 4 orang
o Jumlah Konsumen Potensial: Ratusan ribu jiwa.
o Cakupan Pemasaran: Seluruh Indonesia.
ANALISIS MAKROEKONOMI

1. DEMOGRAPHY
Berikut adalah karakteristik dari populasi dimana produk totebag kami dipasarkan.

A. Kekuatan Pembelian

Rata-rata uang bulanan mahasiswa adalah berkisar Rp 1.500.000, dari uang bulanan
tersebut jika seorang mahasiswa pandai mengatur keuangan, ia masih bisa menabung kurang
lebih Rp 200.000/bulan, harga produk kami adalah Rp 100.000, masih bisa dijangkau oleh
kalangan yang ditargetkan.

B. Tempat

Gudang kami terletak di kompleks PBB 2, Kab. Bandung (dekat Telkom University),
perlu waktu 5 menit untuk menuju ke kantor ekspedisi kirim barang (JNE/J&T).

C. Transportasi

Karena produksi masih skala kecil, hanya perlu 1 unit motor matic untuk bisa
menjalankan roda bisnis produk kami, mulai dari membeli bahan, mengantar ke tempat jahit,
pergi ke tukang sablon, hingga mengantar barang ke kurir ekspedisi terdekat.

D. Rentang Usia

Rentang usia penduduk di Indonesia diimana penduduk potensial yang besar


kemungkinan membeli secara langsung produk kami di pasaran berada pada usia 15 – 24 tahun.

E. Status Keluarga

Bandung di dominasi oleh penduduk dengan kelas menengah. Ini berarti penduduk
yang ada rata-rata masih mampu totebag dengan rentang harga yang sudah disebutkan pada
kriteria sebelumnya.

2. PSYCHOGRAPHY
Dalam psychography, yang dilihat adalah individu dari populasi yang ada, yaitu
individu dari masyarakat indonesia. Berikut adalah ‘remaja’ yang berhasil dirangkum.

A. Status Sosial

Kebanyakan individu potensial yang ada di Indonesia yang berusia remaja. kemudian
dimana masyarakat remaja yang mengingkan gaya dan fashion yang terkini.
B. Gaya Hidup

Masyarakat di usia produktif lebih konsumtif & rela mengeluarkan uang yang mereka
punya untuk membeli barang pendukung dan gadget

C. Personality

Untuk karakteristik personalnya kebanyakan masyarakat masih suka berinteraksi


dengan orang-orang yang ada di sekitarnya (tidak individualisme).

D. Maslow Hierarchy of Needs

Dominasi populasi pada cangkupan pasar produk kami yaitu berada pada posisi Esteem
Needs (kebutuhan akan penghargaan), karena masyarakat memiliki keinginan dari dalam diri
sendiri untuk ingin merasa dihormati, diapresiasi, serta diakui akan keahlian maupun
kemampuannya dalam melakukukan suatu hal. Masyarakat yang ada membutuhkan
penghargaan diri atas segala sesuatu yang telah dicapainya.

3. TECHNICAL
Teknolog yang dipakai untuk produksi adalah sablon dengan Teknik DTG, lebih murah
untuk produksi skala kecil, teknologi berpengaruh langsung terhadap penjualan produk untuk
industry jenis ini, karena meluasnya penggunaan sosial media, serta platform online lain seperti
Youtube, maupun Google Search.
Berikut merupakan antisipasi perubahan teknologi dari sisi:

A. Konsumen

Berkembang pesatnya internet dan gadget sekarang ini, membuat pola kehidupan
konsumen juga berubah. Dari penggunaan sosial media yang meluas, konsumen dengan mudah
membandingkan produk fashion antar satu brand dengan brand lain.

Oleh sebab itu, foto produk dan lookbook yang kami tampilkan pada akun sosial media
kami haruslah detail dan menarik minat konsumen, mulai dari pemilihan tema, lokasi,
pencahayaan, dan foto yang realistis.

B. Pesaing

Pesaing industry fashion jenis tote bag sering melakukan endorsement terhadap
selebgram terkenal tanah air, dimana hal ini akan memperluas jangkauan pasar mereka dan
awareness calon pelanggan potensial terhadap produk yang mereka miliki.

Oleh sebab itu, salah satu cara bagi Third Eye Focus untuk mengenalkan produk ke
pasar yang lebih luas adalah dengan melakukan endorsement pada selebgram yang tepat sesuai
target konsumen, hal ini penting karena brand kami adalah brand baru yang perlu adanya
pengenalan dengan cara yang cukup menarik konsumen dewasa ini.

C. Supplier

Untuk supplier kain sangat banyak di pasaran, tidak begitu ditemukan masalah kecuali
jika semua toko mengalami kehabisan stok yang mengharuskan kami menunggu beberapa hari
agar stok kain yang diinginkan bisa ready kembali.

Tempat sablon agak sulit ditemukan yang menerima produk seperti tote bag, agak
berbahaya karena kami hanya mengandalkan 1 tempat saja, jika sewaktu waktu harga naik
kami sulit untuk berpindah supplier sablon ini.

4. PSYCHOGRAPHIC
Berdasarkan trend yang sudah terjadi dan yang mungkin akan terjadi, yaitu permintaan
tote bag bisa menurun/decline jika pelaku industry tidak melakukan inovasi pada strategi
bisnisnya, mengingat tote bag sudah berada pada titik maturity.

Strategi yang diinovasikan adalah dengan gerakan mendukung go green yang


dicanangkan pemerintah dengan pembatasan penggunaan kresek/plastik.

5. SOCIETAL
Aspek sosial dan budaya masyarakat sudah pasti mempengaruhi kebutuhan, pola
permintaan, dan ukuran pasar. Berikut adalah aspek-aspek tersebut, diantaranya;
A. Budaya

Kebudayaan masyarakat remaja indonesia sekarang ini seperti pada saat ketika
berpergian ingin terlihat simple ketika membawa barang bawaan. Dan pola permintaan yang
ada meningkat drastis (peluang ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan
memproduksi lebih banyak produk).

B. Kepercayaan

Tidak ada masalah untuk masalah ini karena tote bag sangat aman dan sangat bisa
digunakan oleh semua kalangan agama yang ada di bumi Indonesia

6. POLITICAL REGULATORY
Beberapa pemerintah daerah sudah memberikan kebijakan pembatasan penggunaan
kresek/plastik, ini adalah angin segar untuk industry yang kami fokuskan.
PORTER’S FIVE FORCES
1. Bargaining power of supplier ->
Banyak = Positif/Menyenang-kan

Supplier untuk Third Eye Focus yaitu


pihak-pihak yang menjual kain, sablon,
penjual packaging, penjual kertas,
penjahit.

2. Bargaining power of customer ->


Banyak = Positif/Menyenangkan

Target konsumen kami adalah


mahasiswa jenjang D3/D4/S1 cukup
banyak tersebar di Indonesia.

3. Rivalry among competitor -> Banyak


= Negative/Tidak Menyenangkan

Sudah sangat banyak produk sejenis di pasarakan, menjadi ancaman tersendiri bagi
kami.

4. Threat of substitute product -> Banyak = Negatif/Tidak Menyenangkan

Produk substitusi tote bag yaitu tas ransel, waist bag dan sebagainya.

5. Threat of new entry -> Banyak = Negatif/Tidak Menyenangkan

Dengan modal minim siapapun bisa memasuki bisnis tote bag ini.

Total positif 2, negatif 5, ada pr yang harus kami selesaikan agar tetap bisa survive di
bisnis bidang ini, seperti harus bisa mendominasi pasar daripada ‘pemain baru’.
ANALISIS
1. ANALISA PEMASARAN (MARKETING)
Diasumsikan 20pcs tote bag jadi dalam waktu 9 hari, mulai dari pembelian bahan –
pemotongan – penjahitan – penyablonan – packaging – dijual ke masyarakat. Dalam waktu 1
bulan ada 3 kali produksi.

- Basket Size

Asumsi:

 Harga rata-rata 1pcs tote bag = Rp 100.000


 Produksi pertama = 20pcs
 1 konsumen membeli 1pcs tote bag
 Langsung dijual lewat media e-commerce, Instagram dan Line@.

Rumus:

= Rp 100.000/pcs x 20 pembeli x 3 kali produksi

= Rp 6.000.000

Dalam satu bulan (3 kali produksi), total omzet yang diperoleh adalah Rp 6.000.000.

- Analisa 4P

a) Product = Produk Third Eye Focus adalah tote bag berbahan dasar canvas/twill (luar)
dan kain akrilik (dalam), dimana jahitan yang digunakan adalah jahit rantai yang kokoh
dengan sablon DTG berkualitas di kelasnya. Dimana aka nada karakteristik tersendiri
dari perpaduan warna dan design gambar sablon yang dihasilkan.
b) Price = Harga retail adalah Rp 100.000/pcs, harga ini tidak turun dan berpotensi naik
sesuai kualitas yang kita hasilkan.
c) Place = Jarak antara gudang ke penyedia layanan ekspedisi tidak terlalu jauh, bisa
ditempuh sekitar 5 menit dengan menggunakan sepeda motor (kita berfokus online
selling).
d) Promotion = Promosi yang dilakukan untuk mengenalkan produk ke khalayak ramai
adalah dengan menggunakan jasa endorse selebgram, promosi di akun pribadi pemilik
atau promosi dari mulut ke mulut.

- Analisa STP

a. Segmenting = Segmentasi pasar produk Third Eye Focus adalah penduduk Indonesia
usia 15 – 24 Tahun.
b. Targeting = Mahasiswa D3/D4/S1 seluruh Indonesia
c. Positioning = Produk yang stylish, berkarakter, menonjol dan istimewa.
- Analisa Permintaan

Berikut adalah Analisa permintaan, berdasarkan segmenting dan targeting yang ada.

Customer Potensial = ± 44 juta orang (Penduduk usia 14 – 25 tahun se Indonesia, 2019).


Target Customer = ± 4,4 juta orang (1 : 10).
Kapasitas produksi = 60pcs sebulan (masa awal produksi).

Dilihat dari perbandingan antara target customer dan kapasitas produksi bulanan, maka
produk kami sangat sehat untuk dilepas ke pasaran, asal produksi dan promosi yang dilakukan
maksimal sesuai kemampuan.

2. ANALISA SDM (HUMAN RESOURCE)


- Struktur Organisasi

Ketua Umum
Perusahaan

Bag. Produksi &


Bag. Keuangan &
Koordinator Bag. Pemasaran
Administrasi
Design

- Job Description

 Ketua Umum Perusahaan


o Menjadi pusat kendali dari hulu ke hilir aspek bisnis Third Eye Focus.
 Bag. Produksi
o Fokus pada alur produksi barang, mulai dari mentah hingga barang jadi.
 Bag. Pemasaran
o Fokus untuk memasarkan produk dengan cara promosi yang telah ditentukan
dan menerima orderan dari konsumen.
 Bag. Keuangan & Administrasi
o Fokus untuk mengurus pengelolaan uang masuk dan keluar serta kegiatan catat
mencatat lainnya.
- Job Specification

 Ketua Umum Perusahaan


o Mengontrol seluruh kegiatan yang dipertanggung jawabkan kepada masing-
masing Kepala Bagian, meliputi Bag. Produksi, Bag. Pemasaran dan Bag.
Keuangan & Administrasi Umum.
 Bag. Produksi
o Bertanggung jawab atas semua proses produksi, meliputi; pemilihan katalog
(bahan dan konten design), penjahitan, quality control, sablon, hingga
packaging.
 Bag. Pemasaran
o Bertanggung jawab atas orderan yang masuk serta konten Official Account
Line, Whatsapp, Instagram dan E-Commerce, meningkatkan brand awareness
dengan promosi dan proses pengiriman barang.
 Bag. Keuangan & Administrasi Umum
o Bertanggung jawab atas aliran uang masuk dan keluar, mencatat pemasukan dan
pengeluaran, mencatat dan mengumpulkan data keluhan atau saran dari
pelanggan, serta kegiatan tata usaha/catat mencatat lainnya.

3. ANALISA OPERASIONAL
- Input

 Pemilihan & pembelian bahan baku kain.


 Custom label di percetakan.
 Pembelian kardus dan kertas sebagai media packaging produk.

- Process

 Kain yang telah dibeli & label yang telah dicustom selanjutnya dibawa ke tukang jahit
(lepas) untuk dipotong dan dijahit.
 Setelah jadi, maka produk di bawa ke tempat sablon (lepas) untuk dilakukan
pencetakan gambar pada produk tote bag.
 Produk telah jadi, siap untuk dimasukkan dalam packaging.

- Output

 Tote Bag yang berkarakter yang siap dijual ke seluruh Indonesia


ANALISA KEUANGAN
MODAL
Tgl Keterangan Jumlah Harga (IDR)
22-Jan Pertamax 92 1 liter Rp 10.400
22-Jan Canvas Hitam 2m 2m Rp 80.000
22-Jan Canvas Hijau 2m 2m Rp 80.000
22-Jan Twill Maroon 2m 2m Rp 86.000
22-Jan Bahan Dalaman 6m 2m x 3m Rp 168.000
22-Jan Kardus 21pcs Rp 76.709
22-Jan Kertas Kardus 200pcs Rp 67.090
27-Jan Ongkos jahit 1pcs Rp 15.000
29-Jan Label Third Eye Focus 100pcs Rp 211.400
30-Jan Cat Semprot 1pcs Rp 22.000
30-Jan Print A4 2pcs Rp 1.000
30-Jan Cutter 1pcs Rp 3.000
04-Feb Sablon A5 1pcs Rp 35.000
09-Feb Ongkos jahit 19pcs Rp 285.000
15-Feb Sablon A5 12pcs Rp 396.000
Total Pengeluaran Awal Rp 1.536.599

HPP (Untuk produk totebag bolak balik dengan sablon)

 Kain Rp 20.400/pcs

 Jahit Rp 15.000/pcs

 Sablon Rp 35.000/pcs*

 Packaging Rp 4.000/pcs

 Biaya jalan Rp 600/pcs

Total HPP katalog sablon Rp 75.000/pcs*

Total HPP katalog polos Rp 40.000/pcs

RENCANA PENJUALAN

Harga jual produk = Rp 100.000/pcs (katalog sablon), Rp 75.000/pcs (katalog polos)


Target perminggu terjual 10pcs produk

LAPORAN PEMASARAN
 Tanggal Pemasaran: 19 februari
 Target Konsumen: Konsumen yang melihat updatan instagram (instastory) serta
promosi di line@
 Realisasi: Followers bertambah
Menambah penjualan
Menjangkau teman-teman terdekat
 Cara Pemasaran: Media Sosial
LAPORAN KEUANGAN
MODAL
Modal usaha Third Eye Fokus sebesar Rp 1.600.000, dengan rincian pengeluaran dan
pemasukan sebagai berikut;

PENGELUARAN PRODUKSI PERTAMA

Tgl Keterangan Jumlah Harga (IDR)


22-Jan Pertamax 92 1 liter Rp 10.400
22-Jan Canvas Hitam 2m 2m Rp 80.000
22-Jan Canvas Hijau 2m 2m Rp 80.000
22-Jan Twill Maroon 2m 2m Rp 86.000
22-Jan Bahan Dalaman 6m 2m x 3m Rp 168.000
22-Jan Kardus 21pcs Rp 76.709
22-Jan Kertas Kardus 100pcs Rp 67.090
27-Jan Ongkos jahit 1pcs Rp 15.000
29-Jan Label Third Eye Focus 100pcs Rp 211.400
30-Jan Cat Semprot 1pcs Rp 22.000
30-Jan Print A4 2pcs Rp 1.000
30-Jan Cutter 1pcs Rp 3.000
04-Feb Sablon A5 1pcs Rp 35.000
09-Feb Ongkos jahit 19pcs Rp 285.000
15-Feb Sablon A5 12pcs Rp 396.000
22 Jan-15 Feb Total Pengeluaran Awal Rp 1.536.599

Dari produksi pertama, dihasilkan 20pcs totebag;

 8 diantaranya dijual polos (bolak balik), dan


 12 lainnya katalog sablon (bolak balik).

PENGELUARAN PRODUKSI KEDUA

Tgl Keterangan Jumlah Harga (IDR)


19-Feb Pertamax 92 1 Liter Rp 10.200
19-Feb Karton & Lebel 1pcs, 1pcs Rp 10.000
21-Feb Bahan Dalaman 3m Rp 84.000
21-Feb Kain Navy 2m Rp 72.000
21-Feb Kain Cream 2m Rp 78.000
21-Feb Kain Hijau 2m Rp 80.000
23-Feb Ongkos Jahit 20pcs Rp 300.000
19 – 23 Feb Total Pengeluaran Produksi Kedua Rp 634.200

Dari produksi kedua dihasilkan 20pcs totebag;

 7 bolak balik (polos), dan


 14 biasa/tidak bolak balik (polos).

Total Pengeluaran Keseluruhan = Rp 1.536.599 + Rp 634.200 = Rp 2.170.799

KUANTITAS

Total produk yang telah diproduksi untuk minggu 1 dan 2 adalah 40pcs

________________________________________________________________

PENDAPATAN:
Periode Minggu 1: 13 – 20 Februari 2019 = Terjual 9pcs;

 Rp 75.000 x 2pcs (polos) = Rp 150.000


 Rp 100.000 x 7pcs (sablon) = Rp 700.000

Total Pendapatan M1 = Rp 850.000

Periode Minggu 2: 21 – 27 Februari 2019 = Terjual 6pcs;

 Rp 75.000 x 1 (polos) = Rp 75.000


 Rp 100.000 x 5 (sablon) = Rp 500.000

Total Pendapatan M2 = Rp 575.000

HASIL PENJUALAN

Total Pendapatan Keseluruhan = Rp 850.000 + Rp 575.000 = Rp 1.425.000


LAMPIRAN
Penjualan

Struk Pengeluaran

Anda mungkin juga menyukai