(Tote bags)
oleh:
AB 40-09
ADMINISTRASI BISNIS
TELKOM UNIVERSITY
BANDUNG
2019
LATAR BELAKANG
Bisnis fashion bisa dibilang tidak pernah mati selagi manusia masih ada. Namun,
persaingan diantara pelaku industri fashion dari hari ke hari semakin ketat, karena siapapun
bisa dengan mudah masuk menjadi pelaku bisnis jenis ini. Di satu sisi, minat anak muda akan
perkembangan fashion sangat besar, akibatnya bisnis fashion sangat sensitif terhadap kualitas,
mode, harga, tren dan gaya hidup, tak terkecuali dengan produk tote bag.
Tote bag pada dasarnya merupakan tas klasik Amerika yang penggunaanya lebih
nyaman untuk membawa apa saja. Kini kebanyakan orang menggunakan tas jenis ini, yang jadi
pilihan tepat untuk tampil kasual bagi perempuan maupun laki-laki.
Tote bag saat ini mengalami perkembangan dari semula berfungsi untuk kepraktisan,
menjadi salah satu item paling digemari di industri fashion.
Dalam prakteknya, tas ini bisa digunakan untuk menyimpan apa saja yang sesuai
dengan dimensinya, seperti digunakan untuk membawa buku, kosmetik, ponsel, dompet, serta
barang lainnya sesuai kebutuhan. Selain itu, tas jenis ini juga dikenal sebagai alternatif tas
belanja terbaik yang lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan plastik yang sulit terurai.
- Problem/Masalah
Banyak anak muda yang ingin praktis membawa barang sehari-hari namun tetap terlihat
stylelist dihadapan banyak orang. Tentu stylish saja tidak cukup, yang lebih penting adalah
stylish dan berkarakter, pada akhirnya akan memunculkan spekulasi “ini gue banget!”. Faktor
lainnya adalah produk yang mereka pakai berbeda dari yang biasanya beredar di masyarakat,
dalam artian menonjol dan merasa istimewa jika menggunakan produk terkait. Jika melihat
pasar, maka point terakhir masih sangat jarang diperhitungkan oleh produsen bisnis jenis ini
ini.
- Tujuan Usaha
Kami memasuki industri fashion dan berfokus pada produk tote bag, dimana produk
yang kami produksi akan berpotensi besar menggaet pasar, karena kami tidak cuma
memproduksi barang yang stylish dan berkarakter, namun kami memiliki produk yang beda
dari biasanya.
- Potensi Usaha
Terdapat 44 juta anak muda yang tersebar di seluruh Indonesia dan berpotensi membeli
produk kami, karena setiap anak muda perlu tas dan perlu produk fashion yang praktis, stylish,
menonjol dan istimewa. (Data Penduduk Indonesia Tahun 2019, katadata.co.id).
COMPANY PROFILE
Nama Merek : THIRD EYE FOCUS
Visi
Menjadi brand fashion dengan produk yang banyak digunakan oleh penduduk
Indonesia
Misi
Inovasi
Inovasi yang kami sajikan pada produk Third Eye Focus pada katalog tote bag awal
adalah produk bisa dibolak balik.
INDUSTRY CONDITION
I. Knowledge Condition
Dalam industri fashion, tote bag sudah sangat dikenal oleh sebagian besar anak muda
di Indonesia, bisa dibilang knowledge conditionnya tinggi, karena betapa familiarnya tote bag
ini digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti menjadi merchandise event tertentu, salah
satu alternatif tas yang digagas pemerintah untuk mengurangi penggunaan plastik (dijual di
supermarket di perkotaan), banyaknya influencer di sosial media yang menggunakan serta
mempromosikan tas jenis ini, banyak dijual di setiap e-commerce, sering digunakaan anak
kuliahan untuk membawa perlengkapan kuliah dan sebagainya.
1. Internal Knowledge
2. Demand Condition
Di industry fashion khususnya tote bag, permintaan akan produknya sudah ada, banyak
dan feasible. Ini dikarenakan tote bag adalah pilihan terjangkau dan simple bagi anak muda
lokal untuk membawa barang/perlengkapan sehari-hari mereka, baik untuk kuliah atau hal
lainnya. Ini dibuktikan dari begitu masifnya penjualan yang dilakukan oleh beberapa brand tote
bag lokal yang sudah besar dengan tetap aktif meng-endorse artis media social untuk
meningkatkan penjualan mereka juga.
II. INDUSTRY STATUS
1. Industry Lifecycle
Industri fashion dibidang tote bag berada pada stage 3 (Maturity). Karena biasa
dijumpai dikehidupan sehari-hari, serta sudah ‘booming’ sejak beberapa tahun silam. Orang
tidak perlu mendapat ‘edukasi’ tentang tas ini, karena hamper semua yang tahu tote bag akan
tahu kegunaan dan manfaatnya.
2. Capital Intensity
Modal minimum untuk memproduksi tote bag dengan skala kecil adalah Rp 1.500.000,
modal didapat dari patungan para pendiri perusahaan. Dimana akan dihasilkan 20pcs tote bag
(1 lusin sablon, dan 8pcs polos), beserta alat awal operasional.
3. Advertising Intensity
Untuk mengenalkan dan membuat calon konsumen percaya terhadap produk ini,
diperlukan dana sekitar Rp 1.000.000, dana ini digunakan untuk meng-endorse influencer di
media social khususnya Instagram. Berdasarkan pengalaman beberapa rekan yang telah
mencoba cara ini, sangat efektif untuk meningkatkan omzet penjualan asal tidak sembarangan
memilih influencer.
4. Company Contentration
Konsentrasi Third Eye Focus yaitu fokus untuk menjual produk skala premium.
1. DEMOGRAPHY
Berikut adalah karakteristik dari populasi dimana produk totebag kami dipasarkan.
A. Kekuatan Pembelian
Rata-rata uang bulanan mahasiswa adalah berkisar Rp 1.500.000, dari uang bulanan
tersebut jika seorang mahasiswa pandai mengatur keuangan, ia masih bisa menabung kurang
lebih Rp 200.000/bulan, harga produk kami adalah Rp 100.000, masih bisa dijangkau oleh
kalangan yang ditargetkan.
B. Tempat
Gudang kami terletak di kompleks PBB 2, Kab. Bandung (dekat Telkom University),
perlu waktu 5 menit untuk menuju ke kantor ekspedisi kirim barang (JNE/J&T).
C. Transportasi
Karena produksi masih skala kecil, hanya perlu 1 unit motor matic untuk bisa
menjalankan roda bisnis produk kami, mulai dari membeli bahan, mengantar ke tempat jahit,
pergi ke tukang sablon, hingga mengantar barang ke kurir ekspedisi terdekat.
D. Rentang Usia
E. Status Keluarga
Bandung di dominasi oleh penduduk dengan kelas menengah. Ini berarti penduduk
yang ada rata-rata masih mampu totebag dengan rentang harga yang sudah disebutkan pada
kriteria sebelumnya.
2. PSYCHOGRAPHY
Dalam psychography, yang dilihat adalah individu dari populasi yang ada, yaitu
individu dari masyarakat indonesia. Berikut adalah ‘remaja’ yang berhasil dirangkum.
A. Status Sosial
Kebanyakan individu potensial yang ada di Indonesia yang berusia remaja. kemudian
dimana masyarakat remaja yang mengingkan gaya dan fashion yang terkini.
B. Gaya Hidup
Masyarakat di usia produktif lebih konsumtif & rela mengeluarkan uang yang mereka
punya untuk membeli barang pendukung dan gadget
C. Personality
Dominasi populasi pada cangkupan pasar produk kami yaitu berada pada posisi Esteem
Needs (kebutuhan akan penghargaan), karena masyarakat memiliki keinginan dari dalam diri
sendiri untuk ingin merasa dihormati, diapresiasi, serta diakui akan keahlian maupun
kemampuannya dalam melakukukan suatu hal. Masyarakat yang ada membutuhkan
penghargaan diri atas segala sesuatu yang telah dicapainya.
3. TECHNICAL
Teknolog yang dipakai untuk produksi adalah sablon dengan Teknik DTG, lebih murah
untuk produksi skala kecil, teknologi berpengaruh langsung terhadap penjualan produk untuk
industry jenis ini, karena meluasnya penggunaan sosial media, serta platform online lain seperti
Youtube, maupun Google Search.
Berikut merupakan antisipasi perubahan teknologi dari sisi:
A. Konsumen
Berkembang pesatnya internet dan gadget sekarang ini, membuat pola kehidupan
konsumen juga berubah. Dari penggunaan sosial media yang meluas, konsumen dengan mudah
membandingkan produk fashion antar satu brand dengan brand lain.
Oleh sebab itu, foto produk dan lookbook yang kami tampilkan pada akun sosial media
kami haruslah detail dan menarik minat konsumen, mulai dari pemilihan tema, lokasi,
pencahayaan, dan foto yang realistis.
B. Pesaing
Pesaing industry fashion jenis tote bag sering melakukan endorsement terhadap
selebgram terkenal tanah air, dimana hal ini akan memperluas jangkauan pasar mereka dan
awareness calon pelanggan potensial terhadap produk yang mereka miliki.
Oleh sebab itu, salah satu cara bagi Third Eye Focus untuk mengenalkan produk ke
pasar yang lebih luas adalah dengan melakukan endorsement pada selebgram yang tepat sesuai
target konsumen, hal ini penting karena brand kami adalah brand baru yang perlu adanya
pengenalan dengan cara yang cukup menarik konsumen dewasa ini.
C. Supplier
Untuk supplier kain sangat banyak di pasaran, tidak begitu ditemukan masalah kecuali
jika semua toko mengalami kehabisan stok yang mengharuskan kami menunggu beberapa hari
agar stok kain yang diinginkan bisa ready kembali.
Tempat sablon agak sulit ditemukan yang menerima produk seperti tote bag, agak
berbahaya karena kami hanya mengandalkan 1 tempat saja, jika sewaktu waktu harga naik
kami sulit untuk berpindah supplier sablon ini.
4. PSYCHOGRAPHIC
Berdasarkan trend yang sudah terjadi dan yang mungkin akan terjadi, yaitu permintaan
tote bag bisa menurun/decline jika pelaku industry tidak melakukan inovasi pada strategi
bisnisnya, mengingat tote bag sudah berada pada titik maturity.
5. SOCIETAL
Aspek sosial dan budaya masyarakat sudah pasti mempengaruhi kebutuhan, pola
permintaan, dan ukuran pasar. Berikut adalah aspek-aspek tersebut, diantaranya;
A. Budaya
Kebudayaan masyarakat remaja indonesia sekarang ini seperti pada saat ketika
berpergian ingin terlihat simple ketika membawa barang bawaan. Dan pola permintaan yang
ada meningkat drastis (peluang ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan
memproduksi lebih banyak produk).
B. Kepercayaan
Tidak ada masalah untuk masalah ini karena tote bag sangat aman dan sangat bisa
digunakan oleh semua kalangan agama yang ada di bumi Indonesia
6. POLITICAL REGULATORY
Beberapa pemerintah daerah sudah memberikan kebijakan pembatasan penggunaan
kresek/plastik, ini adalah angin segar untuk industry yang kami fokuskan.
PORTER’S FIVE FORCES
1. Bargaining power of supplier ->
Banyak = Positif/Menyenang-kan
Sudah sangat banyak produk sejenis di pasarakan, menjadi ancaman tersendiri bagi
kami.
Produk substitusi tote bag yaitu tas ransel, waist bag dan sebagainya.
Dengan modal minim siapapun bisa memasuki bisnis tote bag ini.
Total positif 2, negatif 5, ada pr yang harus kami selesaikan agar tetap bisa survive di
bisnis bidang ini, seperti harus bisa mendominasi pasar daripada ‘pemain baru’.
ANALISIS
1. ANALISA PEMASARAN (MARKETING)
Diasumsikan 20pcs tote bag jadi dalam waktu 9 hari, mulai dari pembelian bahan –
pemotongan – penjahitan – penyablonan – packaging – dijual ke masyarakat. Dalam waktu 1
bulan ada 3 kali produksi.
- Basket Size
Asumsi:
Rumus:
= Rp 6.000.000
Dalam satu bulan (3 kali produksi), total omzet yang diperoleh adalah Rp 6.000.000.
- Analisa 4P
a) Product = Produk Third Eye Focus adalah tote bag berbahan dasar canvas/twill (luar)
dan kain akrilik (dalam), dimana jahitan yang digunakan adalah jahit rantai yang kokoh
dengan sablon DTG berkualitas di kelasnya. Dimana aka nada karakteristik tersendiri
dari perpaduan warna dan design gambar sablon yang dihasilkan.
b) Price = Harga retail adalah Rp 100.000/pcs, harga ini tidak turun dan berpotensi naik
sesuai kualitas yang kita hasilkan.
c) Place = Jarak antara gudang ke penyedia layanan ekspedisi tidak terlalu jauh, bisa
ditempuh sekitar 5 menit dengan menggunakan sepeda motor (kita berfokus online
selling).
d) Promotion = Promosi yang dilakukan untuk mengenalkan produk ke khalayak ramai
adalah dengan menggunakan jasa endorse selebgram, promosi di akun pribadi pemilik
atau promosi dari mulut ke mulut.
- Analisa STP
a. Segmenting = Segmentasi pasar produk Third Eye Focus adalah penduduk Indonesia
usia 15 – 24 Tahun.
b. Targeting = Mahasiswa D3/D4/S1 seluruh Indonesia
c. Positioning = Produk yang stylish, berkarakter, menonjol dan istimewa.
- Analisa Permintaan
Berikut adalah Analisa permintaan, berdasarkan segmenting dan targeting yang ada.
Dilihat dari perbandingan antara target customer dan kapasitas produksi bulanan, maka
produk kami sangat sehat untuk dilepas ke pasaran, asal produksi dan promosi yang dilakukan
maksimal sesuai kemampuan.
Ketua Umum
Perusahaan
- Job Description
3. ANALISA OPERASIONAL
- Input
- Process
Kain yang telah dibeli & label yang telah dicustom selanjutnya dibawa ke tukang jahit
(lepas) untuk dipotong dan dijahit.
Setelah jadi, maka produk di bawa ke tempat sablon (lepas) untuk dilakukan
pencetakan gambar pada produk tote bag.
Produk telah jadi, siap untuk dimasukkan dalam packaging.
- Output
Kain Rp 20.400/pcs
Jahit Rp 15.000/pcs
Sablon Rp 35.000/pcs*
Packaging Rp 4.000/pcs
RENCANA PENJUALAN
LAPORAN PEMASARAN
Tanggal Pemasaran: 19 februari
Target Konsumen: Konsumen yang melihat updatan instagram (instastory) serta
promosi di line@
Realisasi: Followers bertambah
Menambah penjualan
Menjangkau teman-teman terdekat
Cara Pemasaran: Media Sosial
LAPORAN KEUANGAN
MODAL
Modal usaha Third Eye Fokus sebesar Rp 1.600.000, dengan rincian pengeluaran dan
pemasukan sebagai berikut;
KUANTITAS
Total produk yang telah diproduksi untuk minggu 1 dan 2 adalah 40pcs
________________________________________________________________
PENDAPATAN:
Periode Minggu 1: 13 – 20 Februari 2019 = Terjual 9pcs;
HASIL PENJUALAN
Struk Pengeluaran