USAHA/BISNIS PAKAIAN
“SECONDARY THRIFT”
Disusun Oleh Mahasiswa Prodi : Ilmu Administrasi Negara, semester III, Fak.Ilmu
Sosial dan Ilmu politik
3.widia lestri_71210611030
4. Mutiara Asri_71210611020
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bisnis mode (fashion) semakin marak di Indonesia. Mulai dari bisnis mode
bermerek terkenal (fashion branded) hingga bisnis pakaian bekas yang mulai dilirik.
Berbagai model pakaian dengan desain baru dikeluarkan oleh produsen tiap harinya.
Konsumen produk mode (fashion) juga semakin antusias menyambut model-model baru
yang dirilis. Tak heran berbagai outlet penjualan produk fashion tidak pernah
sepi.Kebutuhan seseorang terhadap gaya hidup tidak lepas dari trend fashion , dan thrift
shop menjadi jalan keluar dalam masalah ini, ya tentu saja dengan uang 200rb kita
sudah bisa mendapatkan 2-3 pakaian dengan brand luar negeri yang sudah terkenal.
Seiring dengan berkembang pesatnya mode berpakaian pada zaman sekarang,
orangorang terutama generasi muda berusaha tidak ketinggalan zaman dalam hal
berpakaian dengan mengikuti mode yang sedang menjadi tren. Dalam berpakaian
sehari-hari seolah mereka tidak ingin ketinggalan jaman dengan tren yang saat ini. Hal
ini membuat para generasi muda berlomba-lomba untuk tidak ketinggalan zaman dalam
hal berpakaian Sebagai wirausaha tentu kita harus peka terhadap kebutuhan masyarakat
yang ada disekitar kita dan memanfaatkannya sebagai peluang untuk berwirausaha.
Seperti yang kita ketahui bahwa, usaha adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang untuk memperoleh keuntungan dan keberhasilan dalam hal keuangan agar
dapat memenuhi kebutuhannya pemilik usaha.
2
1.2 Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Secondary Thrift merupakan UKM yang bergerak dibidang fashion yang hanya
menjual pakain bekas pakai dengan kualitas dan mutu yang terjamin. Perkembangan
yang terjadi cukup pesat salah satu nya seperti industri fashion yang selalu bereformasi.
Kebutuhan primer yang satu ini tentunya memanfaatkan media sosial sebagai tempat
utama pemasarannya.
Dalam usaha thirft ini, produk yang kami unggulkan adalah sweater,kaos,jaket dan
barang thirft lainnya untuk memenuhi kebutuhan fashion yang banyak diminati
kalangan muda saat ini,dengan model yang trendi dan kekinian walaupun produk kami
thirft model dan pilihan yang kami punya tidak akan mengecewakan konsumen kami
karna kami pilih dengan kualitas yang sangat Ki jaga tentunya.
- untuk membantu dan melayani masyarakat yang keberatan dalam hal membeli pakaian
baru dengan harga yg terjangkau
1.4 Produk
Usaha yang di rintis adalah usaha yang bergerak di bidang thrift shop, Thrift shop
adalah toko atau usaha yang menjual barang-barang bekas dari luar maupun dalam
4
negeri. karakteristik produk yang di hasilkan adalah barang bekas yang masi layak
pakai. Produk yang ditawarkan memiliki berbagai bentuk model yang bervariasi,
sehingga seseorang tetap tampil fashionable, sehingga dapat menarik perhatian pembeli
apalagi di kalangan anak muda zaman sekarang. Produk yang di tawarkan berupa
pakaian seperti kemeja, rompi, hoodie, sweater, blouse, dan jenis pakaian lainnya.
Dalam bisnis apapun, kompetitor atau persaingan usaha akan selalu ada. Dengan
adanya persaingan bisnis fashion, tetap fokus pada bisnis masing-masing namun bukan
tidak berarti Anda tidak memperdulikan kompetitor. Perlunya mempunyai nilai
pembeda (unique selling point) sebagai pembeda produk Anda dengan kompetitor
sangatlah penting. Ini bisa digali dari produk maupun layanan yang diberikan.
Sebagai pebisnis juga tetap harus rendah hati untuk mengapresiasi produk yang dibuat
pesaing. Selalu waspada dan tak henti melakukan riset pasar harus terus dijalankan.
Memberikan value pada produk, bahwa Anda tidak hanya sedang jualan produk, tapi
lebih dari itu. Ada nilai yang ditambahkan termasuk adanya merk atau brand pada
produk. Tetap mengikuti perkembangan trend walaupun juga sangat penting untuk
menciptakan trend fashion.
Yakinlah bahwa peniru tidak akan menguasai market leader. Peniru biasanya tidak
punya jejak positif di mata pembeli, kecuali tentang harga yang lebih murah. Bukankah
memulai dan menjalankan sesuatu dengan baik, akan menjadikan hasil yang baik pula?
Jangan lelah berinovasi.
1. Dari mulut ke mulut Promosi ini merupakan promosi yang paling sederhana,
serta tidak memerlukan banyak biaya untuk melakukan promosi ini. Cukup dengan
bercerita bersama teman-teman kita atau keluarga untuk mempromosikan usaha kami,
sehingga secara tidak langsung semua konsumen/masyarakat akan mengetahui usaha
5
kami. Promosi dari mulut ke mulut diharapkan mampu mempromosikan kualitas
dan nilai guna produk yang tinggi.
2. Dengan media Internet, Selain promosi dari mulut ke mulut, maka promosi juga
dapat dilakukan dengan menggunakan media internet, seperti dapat melalui
facebook, twitter, wa, blog,dll. Karena sebagian besar masyarakat telah
menggunakan media internet, sehingga masyarakat dapat mengetahui usaha yang
kami buat.
Tim manajemen terdiri dari Ibu Titik sebagai pemilik dari usaha ini, dengan
beberapa orang bantuan, yaitu anaknya sendiri bernama Wuri Handayani dan Wuri
Hamumpuni, teman baiknya bernama Sri Hastuti biasa dipanggil Ibu Tuti, dan beberapa
anak magang dari tempat kerja Ibu Titik yang bisa membantunya.
1.9 Keuangan
……………
Data Perusahaan
6
2.2 Visi dan Misi Perusahaan
*Visi :
- menjadi thirft shop yang memiliki daya saing tinggi di daerah medan dan
sekitarnya
- memperoleh untung sebanyak - banyaknya
- menjadi usaha baju
layak pakai yang menarik perhatian masyarakat
- menjadi tempat usaha yang bisa menjadi inspirasi bagi orang lain
*Misi :
- Mendapatkan produk thrift shop yang berkualitas dengan melakukan proses
pemilihan yang ketat
- Menjaga kualitas produk thrift shop pada kualitas pembersihan
- Meningkatkan dan mengefektifkan promosi produk thrift shop melalui media
online
- Memberikan pelayanan yang memuaskan dan sebaik-baiknya
Produk yang kami jual adalah barang barang bekas pakai bermerek yang dijual
dengan harga miring, kami melihat dari beberapa waktu belakangan ini thrifting
berbelanja produk bekas sedang menjadi trend di kalangan anak muda, dengan adanya
metode belanja ini kami berharap kalangan anak muda berkesempatan mendapatkan
fashion dengan kualitas terbaik walaupun dengan produk bekas pakai.
7
2.5 Peluang Strategis
Target pasar produk kami adalah seluruh masyarakat dari kalangan tua sampai muda.
Biasanya produk lebih diminati oleh kalangan muda, dari yang kita ketahui bahwa anak
muda lebih fashionable dan sering mengikuti perkembangan style, begitu juga pada
kalangan orang tua dan anak-anak. Pada hakikatnya, manusia mengalami pertumbuhan
dan membutuhkan pakaian yang sesuai dengan kondisi dan keadaan tubuhnya
Meski diwarnai pro dan kontra, membeli barang second atau yang lebih akrab
disebut dengan thrifting kini menjadi populer di karena banyak disukai masyarakat.
Terdapat dua alasan yang mendasari kenapa seseorang melakukan thrifting atau jual beli
barang bekas atau second atau biasa disebut preloved. Pertama, sesuai dengan
namanya, thrifting berarti penghematan Dengan begitu, seseorang ingin mendapatkan
8
barang berkualitas dengan harga terjangkau. Kedua, ingin berkontribusi untuk
mengurangi limbah akibat produksi pakaian yang berlebih di era industri fast fashion.
Saat ini, bisnis thrifting bukan hanya diminati mereka yang memiliki modal besar.
Remaja, baik individu ataupun kelompok dengan modal yang relatif kecil pun mulai
berani berkecimpung dalam bisnis ini. Dengan modal kecil, bisnis thrifting dinilai
cukup menjanjikan karena dapat menghasilkan cuan besar jika usahanya dikelola
dengan baik. Hal terpenting untuk memulai segala jenis bisnis, termasuk bisnis thrifting
adalah perencanaan bisnis atau business plan yang tepat.
1. Strengths (Kekuatan)
a. Selalu mengikuti trend yang berkembang
b. Dapat merespon dengan cepat setiap permintaan pembeli
c. Sangat memperhatikan setiap permintaan dan kebutuhan pasar
d. Memakai desain sendiri
e. Kain yang kami gunakan tidak panas dan tidak luntur
f. Sablon yang kami gunakan adalah yang sablon dengan kualitas tinggi
sehingga tidak pecah
g. Jahitan dari produk kami rapi
h. Harga terjangkau
2. Weaknesses (Kelemahan)
Kelemahan dari produk kami adalah brand yang belum dikenal oleh masyarakat
luas khususnya remaja dan memiliki keterbatasan dalam permodalan.
3. Opportunities (Peluang)
Banyaknya remaja yang ingin menggunakan pakaian yang sesuai dengan trend
masa kini, para remaja mulai hobi membeli pakaian secara online, dan situs
media sosial memberikan promosi secara gratis atau murah.
4. Threats (Ancaman)
9
Ancaman yang kami hadapi adalah sudah menjamurnya penjualan pakaian yang
dilakukan secara online dan banyaknya produk impor yang dijual dengan harga
yang sangat murah.
………………..
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Thrifting merupakan kumpulan dari barang milik seseorang yang sudah tidak
terpakai lagi, kemudian barang tersebut dijual dan bisa digunakan, baik barang tersebut
sudah di modifikasi ulang maupun dalam kondisi masih sama seperti awalnya. Dengan
semakin maraknya desain baru dari industri fast-fashion, hal ini membuat sejumlah
kalangan menjadi lebih konsumtif dalam berbelanja terutama untuk pakaian, pada
akhirnya timbul keinginan untuk memiliki fashion yang berkualitas dengan merek
terkenal, membuat remaja Indonesia tertarik untuk melakukan thrifting dengan harga
yang lebih terjangkau.
Usaha thrift saat ini sudah sangat banyak tentunya kita harus berani bersaing, bersaing
tak melulu tentang harga banyak seller dengan harga yang lebih tinggi justru lebih laku,
yang penting bersaing dalam promosi, feed/model agar pembeli tertarik, interaksi yang
bagus dengan pembeli, dan promo-promo, tentu saja tidak ada usaha yang mudah
mungkin dalam setahun pun usaha tidak besar namun jika diimbangi konsistensi dan
ketekunan dan berani keluar lebih semua akan terbayarkan.Dan jangan melakukan
usaha hanya tertarik dari yang terlihat untungnya, jangan terlalu berekpetasi, jalani saja
sebaik mungkin.
3.2 Saran
Kritik dan saran dalam penyusunan proposal ini kami harapkan dari para
pembaca. Penyusun banyak mengalami kendala, maka kami sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran demi memajukan usaha bisnis secondary thrift kami ini.
11
12