Anda di halaman 1dari 2

BISNIS THRIFT SHOP/ BAJU BEKAS ANAK

A. Analisis Kelayakan usaha


Kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan
suatu kegiatan usaha. Hasil analisis ini digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil
keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha.

1. Studi Kelayakan Industri


a) Industry Attractiveness
Daya tarik industri menunjukkan seberapa sulit atau mudahnya bagi perusahaan untuk
bersaing di pasar dan mendapatkan keuntungan. Keuntungan lebih industri tersebut yang
menjadikan daya tarik lebih. Ketika mengevaluasi daya tarik industri, para analisis harus melihat
bagaimana sebuah industri akan berubah dalam jangka panjang dibandingkan dalam waktu
dekat, karena investasi yang dibutuhkan untuk produk biasanya membutuhkan komitmen jangka
panjang.
Hal utama yang menjadi daya tarik bisnis thrift shop adalah penjualan produk yang
digemari oleh masyarakat karena harganya yang lumayan terjangkau. Thrift shop di Indonesia
merupakan hal yang baru terjadi beberapa tahun ke belakang, bahkan sedang menjadi sangat tren
di masa kini.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Jurnal Riset Tindakan Indonesia (JRTI) pada
tahun 2017, menunjukkan bahwa perilaku konsumtif pakaian bekas di Indonesia penduduk usia
produktif merupakan jumlah yang terbanyak seperti pada usia remaja. Hal ini menjadi peluang
untuk usaha ini. Bagi mereka yang suka membeli barang-barang bekas, pakaian bukan sekedar
kebutuhan primer melainkan sudah menjadi bagian dari gaya hidup mereka. Selain itu juga
produk-produk menjadi kebutuhan dengan harga yang pas di kantong tetapi tetap dapat
berpenampilan menarik dan nyaman.

b) Target Market Attractiveness


Dari segi pemsaran Daya tarik pada bisnis ini adalah segmentasinya yang luas. Seperti
yang kita ketahui di Indonesia sebagian besar masyarakatnya masih berada pada level ekonomi
menengah kebawah. Hal menjadikan bisnis ini cenderung diminati masyarakat karna harganya
terjangkau meskipun baju bekas berasak dari brand popular.
Dalam bisnis Thrift Shop menjadi trend dimasa melinial. Thrift shopping identik dengan
barang-barang bekas, mulai dari kemeja, topi, kaos, celana, hoodie, dan lain-lain. Walaupun
barang bekas, sejumlah masyarakat tetap menjatuhkan pilihannya untuk berbelanja barang bekas.
Kemajuan teknologi dan maraknya sistem belanja secara online di berbagai marketplace,
menjadikan bisnis thrift shop anak dapat menjangkau segmentasi seluruh rumah tangga di
Indoensia.

c) Market Timeliness
Memasuki era digital sekarang ini membuat jangkauan pemasaran itu produk menjadi sangat
luas. Pengenalan produk seperti pakaian bekas anak dapat dilakukan melalui media social, situs
web dan marketplace. Banyaknya masyarakaat yang menggunakan media social dan kemudahan
berbelanja membuka ruang untuk bisnis thrift shop anak untuk berkembang dan dikenal. Namun,
yang menjadi pertimbangan dari kondisi tersebut adalah akan banyaknya competitor yan masuk
kedalam bisnis pakaian bekas.

2. Studi Kelayakan Organisasi


a) Management Prowess
Management Prowess berkaitan dengan bisnis yang disaranakan harus mengevaluasi
kecakapan, atau kemampuan, tim manajemen awalnya, apakah itu wirausahawan tunggal atau
kelompok yang lebih besar.
Dalam bisnis ini hanya membutuhkan minimal 2 orang wirausaha. Biasanya dalam
menjalan bisnis bisnis thrift shop anak memiliki karyawan yang jujur. Mellihat trend saat ini
Bisnis ini berpeluang berkembang pesat jika pemasaran dan pengenalan produknya maksimal.

b) Resource Sufficienct)
Area kedua dari analisis kelayakan organisasi adalah untuk menentukan apakah usaha
yang diusulkan memiliki atau mampu memperoleh sumber daya yang cukup untuk bergerak
maju. Demi menjaga siklusnya kunci dari binis ini adalah kelancaran supply pakaian bekas yang
biasanya diperolah dari impor. Dengan dilakukan impor maka cenderung mendapatkan produk
bekas yang berkualitas. Untuk menjaga kelangsungan hidupnya seorang manajemen melakukan
kerja sama dengan supplier local maupun luar negeri.

Anda mungkin juga menyukai