NIM : 041832367
2. Loyalitas konsumen akan memberikan reward yang secara kumulatif yang dapat
dinikmati perusahaan dalam jangka panjang. Seorang konsumen yang loyal cenderung
akan membeli produk jasa lebih banyak dibanding konsumen biasa. Dalam tingkatan
tertinggi, konsumen akan menjadi pembela merek secara sukarela (brand
ambassador). Kondisi ini ditandai dengan munculnya komunitas-komunitas yang
mengatasnamakan merek tertentu, misal komunitas Harley Davidson, komunitas
Vespa dan komunitas sepeda motor Honda Vario. Munculnya komunitas secara yang
bersifat “bottom up” (atas prakarsa konsumen) dapat memberikan keuntungan bagi
perusahaan dan harus dikelola agar berdampak positif membangun brand image.
Loyalitas dapat diciptakan dengan menjaga image yang konsisten setiap saat melalui
beberapa cara seperti : menawarkan produk yang berkualitas, mengkomunikasikan
secara jujur penawaran jasa, memberikan pelayanan yang memuaskan dan
menciptakan keunggulan dibandingkan produk jasa lain. loyalitas konsumen secara
signifikan sangat terkait dengan kelangsungan hidup perusahaan di masa mendatang.
Dengan demikian agar perusahaan mampu mengatasi persaingan bisnis yang tajam,
mempertahankan profit yang stabil dan bertahan pada posisi kedewasaan produk,
maka strategi defensive (bertahan) untuk mempertahankan konsumen saat ini menjadi
penting dibandingkan dengan strategi agresif memperluas pasar dengan mencari
konsumen baru atau menggaet pasar potensial.
3. Lima Service Gap yang diakibatkan adanya perbedaan persepsi mengenai kualitas
jasa :
a. Gap persepsi manajemen (kesenjangan 1)
Adanya perbedaan antara penilaian pelayanan menurut pengguna jasa dan
persepsi manajemen mengenai harapan pengguna jasa. Kesenjangan ini terjadi
karena kurangnya orientasi riset pemasaran, komunikasi dan terlalu banyak
tingkatan manajemen. Contoh : manajer suatu cafe beranggapan bahwa atmosfir
dan suasana ruangan cafe merupakan hal yang diharapkan oleh konsumen,
padahal pelanggan lebih memprioritaskan kualitas makanan.
Pengukuran jasa merupakan masalah kritis yang masih menjadi perdebatan sampai
saat ini. Secara umum hal ini dapat dievaluasi melalui kriteria dasar yaitu : validitas
dan reliabilitas. Validitas dan reliabilitas merupakan kriteria yang dikembangkan
dalam pengukuran teori matematis. Beberapa masalah dalam pengukuran
produktivitas jasa adalah :
a. Bagaimana mengukur kuantitas dari input dan output;
b. Bagaimana kualitas dari input dan output diukur;
c. Bagaimana hubungan antara faktor input dan output yang berbeda dapat
dioperasionalkan.