Demarketing merupakan bagian dari strategi pemasaran yang digunakan untuk mengurangi
konsumsi atau tingkat permintaan. Salah satu bentuk demarketing adalah melalui penggunaan
iklan sosial. Dalam penelitian ini diuji pengaruh tiga unsur utama dalam iklan sosial yaitu:
jenis pembingkaian pesan dengan menggunakan orientasi nilai ekologis, yang berasal dari
ranah psikologi sosial, bentuk tampilan iklan dan sumber terhadap respon konsumen, dengan
menggunakan desain eksperimen: 3 jenis pembingkaian pesan
(egoistik/altruistik-biosferik/egoistik-biosferik) x 2 bentuk tampilan iklan
(ancaman/himbauan) x 3 sumber (Pemerintah/Lembaga Swadaya Masyarakat/PLN). Between
subject design. DV: sikap terhadap iklan dan intensi mengikuti pesan iklan. Hasil penelitian
ini mengindikasikan bahwa konsumen merespon lebih positif terhadap iklan social yang
menggunakan bentuk tampilan ancaman dibandingkan himbauan dengan: (1) Pembingkaian
pesan egoistik pada sumber LSM dan Pemerintah, (2) Pembingkaian pesan altruistik-biosferik
pada sumber PLN, dan (3) Pembingkaian pesan egoistik-biosferik pada sumber LSM.
Selanjutnya, pada bentuk tampilan iklan ancaman konsumen merespon lebih positif terhadap
pembingkaian pesan: (1) egoistik
dibandingkan altruistik-biosferik pada sumber LSM dan Pemerintah, (2) egoistik-biosferik
dibandingkan altruistik-biosferik, juga pada sumber LSM dan Pemerintah. Kemudian, pada
bentuk tampilan ancaman dengan pembingkaian pesan egoistik dan egoistik-biosferik
konsumen merespon lebih positif terhadap sumber LSM dibandingkan PLN, dan sumber
Pemerintah dibandingkan PLN. Hasil penelitian memberikan beberapa implikasi teoritis dan
manajerial, yaitu bagi pengambil keputusan dalam sektor produk utilities, terutama sektor
energi.
Perbedaan
a. Pemasaran relasional (relationship marketing) sangat relevan untuk dibahas dalam
pemasaran jasa, mengingat pada sebagian besar jasa interaksi antara pelanggan dan
penyedia jasa begitu tinggi. Pendekatan pemasaran yang hanya berorientasi pada tingginya
volume penjualan jangka pendek (transaksional marketing) menjadi kurang mendukung.
Pemasaran relasional menekankan rekrutmen dan pemeliharaan (mempertahankan)
pelanggan melalui peningkatan hubungan perusahaan dengan pelanggannya.
b. Pada pemasaran relasional, penarikan pelanggan baru hanyalah langkah awal. Banyak
studi yang menyebutkan bahwa menarik pelanggan baru memerlukan biaya lima kali lipat
disbanding mempertahankan pelanggan. Beberapa hal yang membedakan antara
relationship marketing dengan transactional marketing(pemasaran tradisional), dapat
dilihat pada tabel berikut: Perbedaan Transactional Marketing dan Relationship Marketing
5. Jelaskan program loyalitas yang dapat ditawarkan perusahaan menurut Kotller dan Keller!
Menurut Kotller dan Keller (2009) loyalitas adalah komitmen yang dipegang secara
mendalam untuk membeli atau mendukung kembali produk atau jasa yang disukai dimasa
depan meski pengaruh situasi usaha pemasaran berpotensi menyebabkan pelanggan beralih.
Loyalitas pelanggan sangat penting artinya bagi perusahaan yang menjaga kelangsungan
maupun kelangsungan kegiatan usahanya.