Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH DESAIN SISTEM OPERASI

JASA

Nama : Estauryna Sirait


Npm : 19520178
Group : MC3
Matakuliah : Manajemen Operasi Jasa
Dosen Pengampu : Toman Sony Tambunan .S.E, M.Si
DEFENISI JASA
Sebagian besar jasa menekankan ketidakmampuan jasa untuk diraba
(intangibility) sebagai kebalikan dari kemampuan untuk diraba (tangibility)
dari suatu barang. Suatu defenisi yang lebih baik adalah bahwa jasa adalah
sesuatu yang diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. Jadi jasa ada
tidak pernah ada, hanya hasilnya dapat dilihat setelah terjadi (sebagai
kenyataan). Bila anda potong rambut, jasa dikonsumsikan ketika
diproduksi, tetapi pengaruh atau hasil dari jasa terlihat dan akan berakhir
beberapa waktu. Dari sudut pandang operasi, keserentakan produksi dan
konsumsi merupakan perbedaan yang sangat penting. Ini menyoroti
kenyataan bahwa pelanggan dibawa ke dalam kontak langsung dengan
operasi. Jadi pelanggan merupakan suatu sumber penting dari
ketidakpastian yang sulit untuk dikendalikan. Jasa tidak dapat diproduksi di
satu tempat dan dikirim ke lain tempat, seperti barang juga tidak dapat
disimpan. Semua karakteristik ini dapat dihubungkan dengan keserentakan
produksi dan konsumsi.
Desain jasa meliputi pengembangan ataupun perbaikan seluruh
paket jasa beriku :
1. Sumber daya fisik yang dibutuhkan
2. Barang yang menyertainya yang dibeli
3. Jasa eksplisit (Fitur Mutlak)
4. Jasa Insplisit (Fitur Pendukung)

PERBEDAAN DESAIN PRODUK DAN DESAIN JASA


1. Jasa bersifat tidak nampak, hanya dapat dirasakan, dan harus
diciptakan ataudilakukan dikonsumsi saat dibutuhkan. Sedangkan
produkadalah sesuatu yangnempak dan dapat diciptakan dan dikonsumsi
kapan saja.
2. Output desain jasa/pelayanan bervariasi.
3. Jasa mempunyai hubungan yang dekat dengan pelanggan. desain
produk fokuspada tampilan atau hasil jadinya
4. Jasa tidak dapat ditunda. pelayanan tidak dapat disimpan.Produk dapat
disimpan.-Jasa dikonsumsi lebih banyak daripada produk.
5. Jasa dapat dengan mudahdisamakan.Produk agak sulit disamakan.
6. Desain produk tidak dapat diubah dengan mudah karena perubahan desain
produkakan menyebabkan perubahan proses produksi. disisi lain, desain
jasa lebih mudahberubah dibandingdesain produk

MENENTUKAN STRATEGI DAN PRODUK JASA


Strategi jasa ini menentukan bisnis apa yang anda jalankan. Strategi
jasa ini memberikan pengarahan untuk merancang produk, sistem
pelayanan dan pengukuran. Strategi jasa memberikan suatu pandangan
tentang jasa macam apa yang harus diadakan oleh perusahaan. Hal ini
menggambarkan arah bisnis yang dirasakan oleh pelanggan dan karyawan
atau paling tidak bagaimana mereka harus memandangnya.
Strategi jasa harus mempertimbangkan jasa yang ditawarkan dalam
jangkauan internasional. Banyak jasa yang bersifat internasional seperti
konsultasi, perjalanan (travel), telekomunikasi, perbankan dan pengapalan.
Jasa-jasa ini distandarisasi di seluruh dunia, dasar persaingannya adalah
internasional dan skala operasinya bersifat global. Banyak perusahaan jasa
dapat mengadopsi suatu strategi global seperti dilakukan oleh perusahaan
manufaktur.
Langkah kedua dalam model adalah menentukan produk jasa.
Sebagian besar produk jasa terikat bersama-sama dengan barangnya. Naik
taksi, transportasi dari suatu tempat ke tempat yang lain adalah suatu jasa.
Akan tetapi, jasa taksi diberikan dengan memakai fasilitas barang, yakni
mobil.
Sasse, Olsen (1978) mendefinisikan produk jasa sebagai
budelan/ikatan dari barang dan jasa yang terdiri dari :
1. Barang secara fisik atau fasilitas barang
2. Manfaat yang nikmat atau jasa yang eksplisit
3. Manfaat psikologis atau jasa yang implisit
Dalam kasus restoran, barang fisiknya terdiri dari fasilitas, makanan,
minuman, serbet dan sebagainya. Manfaat nikmatnya adalah citarasa,
pelayanan pramuria, bau enak dari makanan serta suara dan pandangan
masyarakat, Manfaat psikologis meliputi kenyamanan, status dan
kesejahteraan.
Kunci dari desain produk jasa adalah mendefenisikan secara tepat
barang-barang yang terikat dalam jasa. Suatu campruan yang tepat dari
ketiga komponen tersebut harus disampaikan. Tetapi tidak cukup
mendefinisikan cirri-ciri barang jasa dalam istilah yang luas, standar-
standar harus ditentukan. Standar-standar tersebut harus meliputi setiap
atribut dalam bundel barang jasa dan harus didefinisikan secara spesifik dan
dapat diukur. Jadi standar terseubt digunakan sebagai dasar pelatihan,
pengendalian kualitas dan pengukuran dari prestasi manajemen.
Dalam merancang jasa, manajemen harus secara seksama membaca
harapan-harapan pelanggan. Sebagai contoh, manajemen suatu restoran
mungkin mengkonsentrasikan usaha-usaha untuk menghidangkan makanan
yang terbaik, tetapi keinginan pelanggan mungkin hanya menikmati
suasana indah ke kota. Sehingga, manajemen harus merancang secara
sekasama jasa yang dapat memenuhi keinginan para pelanggan yang
sebenarnya.

PENDESAIANAN PRODUK JASA DESAIN


Dalam jasa, pelanggan terlibat secara langsung dalam proses yang
mengakibatkan variabilitas yang besar dalam proses pemberian layanan,
baik dari segi waktu untuk melayani pelanggan maupun tingkat
pengetahuan yang dibutuhkan karyawan perusahaan. Salah satu hal yang
penting diperhatikan dalam pemberian layanan adalah bagaimana
penanganan variabilitas dan apa pengaruhnya terhadap biaya operasional
dan layanan yang diterima pelanggan.
Perbedaan sifat jasa mempengaruhi perancangannya karena masing-masing
memiliki keunikan.Salah satu hal yang menandai kegiatan jasa adalah
rancangannya yang sering kali melibatkan konsumen. Keterlibatan
konsumen ini bukan hanya dalam rancangannya tetapi juga dalam
prosesnya bahkan juga dalam pengiriman (delivery). Dalam hal kecantikan
misalnya, konsumen akan diajak berdiskusi tentang produk yang cocok
dengan keinginan dan bentuk mukanya.
Kunci dalam merancang jasa adalah memahami atau mendefinisikan
fasilitas-fasilitas apa saja yang harus terlibat dalam rangkaian jasa itu
(Schroeder dalam Kosasih, 2009: 67). Fasilitas tersebut harus memberikan
kepuasan dilihat dari segi kenyamanan, kesenangan, kemudahan atau hal-
hal lain yang sifatnya mempengaruhi psikologis konsumen. Caranya bisa
dilakukan melalui customizing, modularize atau Sarimonang & Darna
Customizing adalah merancang produk yang diperlukan komsumen
misalnya dalam restoran dimana konsumen memesan masakan yang
diinginkannya. Modular adalah mempersiapkan bagian-bagian produk yang
telah dibuat standar dalam jumlah yang kecil untuk digabungkan dengan
produk lainnya sehingga memenuhi keinginan konsumen. Sedangkan
automatisasi dirancang untuk melayani konsumen agar memberikan
kemudahan, misalnya ATM.
Ada tiga faktor yang perlu diperhatikan pada desain produk jasa:
(Richard B.Case, 2015:69):
1. Kesamaan dengan layanan yang dijalankan saat ini. Artinya
bahwa layanan baru harus sesuai dengan layanan pelanggan yang
dijalankan saat ini. Contohnya, Disneyland mulai menempatkan para
pegawai yang telah dibekali kamera di sekitar taman yang lokasinya
menarik, kemudian mereka bertugas menawarkan untuk mengambil gambar
pengunjung yang kemudian dapat dilihat secara online. Sebagai bagian dari
pemberian layanan yang lebih baik untuk mewujudkan harapan pelanggan
dan merekamnya, hal tersebut merupakan bentuk pelayanan yang sangat
sesuai.
2. Kesamaan dengan proses yang dijalankan saat ini. Gagasan yang
sangat luar biasa pun terkait layanan membutuhkan dukungan operasional
agar dapat terlaksana. Contohnya, toko bahan makanan yang memutuskan
memberikan tawaran layanan pesan ± antar ke rumah. Meskipun hal itu
tampak seperti sebuah pengembangan layanan yang logis, bentuk layanan
tersebut memerlukan kemampuan operasional yang benar-benar baru,
seperti penyortiran produk makanan yang tidak tahan lama dan pengiriman
makanan beku kepada pelanggan.
3. Pertimbangan finansial Pendesainan dan implementasi sebuah
pelayanan baru memakan biaya dan harus dipertimbangkan secara finansial.
Meskipun pendesainan dan implementasi sebuah pelayanan baru sering
dianggap hal positif yang akan mendatangkan keuntungan, hal tersebut
dapat juga hanya sekedar layanan baru supaya tidak kehilangan para
pelanggan yang penting.
Salah satu cara yang tepat untuk menganalisis kesamaan proses
untuk pengembangan layanan baru adalah dengan menspesifikasikan
kompleksitas dan perbedaan proses pelayanan yang diajukan terkait proses
pelayanan dasar. Kompleksitas adalah banyaknya tahapan yang ada dalam
sebuah layanan dan kemungkinan tindakan yang dapat diambil pada setiap
tahapnya.

CARA MENDAPATKAN KEPERCAYAAN KONSUMEN DEMI

PERKEMBANGAN BISNIS

Kepercayaan konsumen merupakan satu hal yang harus dijaga dan


ditingkatkan demi pengembangaan bisnis. Kepercayaan adalah syarat
mutlak berkembangnya sebuah bisnis.

Perlu usaha yang lebih untuk mendapatkan, mempertahankan, dan


meningkatkan kepercayaan para konsumen. Di bawah ini akan dijelaskan
beberapa cara untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap bisnis.

1. Jadilah pendengar yang baik


Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menjadi pendengar yang baik bagi
konsumen ataupun pelanggan. Ketika bertemu konsumen, pastikan fokus
terarah dan terpusat padanya.
Usahakan untuk mendengar dan memahami seluruh keluhan dan kebutuhan
konsumen dengan baik. Semakin dalam kualitas hubunga dengan
konsumen, maka tingkat kepercayaan konsumen akan semakin tinggi.
2. Tepati janji
Hal kedua yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan
konsumen adalah menepati janji. Berusahalah untuk selalu menepati janji
kepada konsumen.
Seperti janji untuk memberikan produk dengan kualitas yang baik, janji
untuk memberikan solusi secara cepat, dan sebagainya. Tidak menepati
janji merupakan salah satu penyebab rusaknya kepercayaan konsumen.
3. Jujur dan terbuka
Jujur dan terbuka merupakan kunci dalam meningkatkan kepercayaan
Konsumen. Jangan sampai konsumen merasa kecewa atau merasa
dibohongi, karena selamanya mereka tidak dapat percaya lagi. Sampaikan
dengan baik jika ada masalah atau kendala. Usahakan selalu terbuka dengan
konsumen.
4. Berikan kesan pertama yang baik
Kesan pertama sangatlah penting dalam membangun kepercayaan
konsumen. Kesan pertama yang baik dapat menentukan kepercayaan
terhadap bisnis hingga kedepannya.
Namun, sekalinya gagal memberikan kesan pertama yang baik, mungkin
tidak akan dipercaya kembali oleh konsumen. Hal ini tentu dapat membuat
bisnis rugi dan ditinggalkan konsumen.
5. Yakinkan dengan professional
Sebagai seorang yang profesional, perlu teknik profesional untuk
menyakinkan konsumen. Tunjukkan dengan cara bertutur kata yang baik,
pemilihan bahasa yang baik dan sopan, cara berjalan yang baik, gesture
tubuh yang baik, serta penampilan yang baik. Dengan begitu, akan terlihat
profesional dan kepercayaan konsumen akan meningkat dengan sendirinya.

Referensi :

Defenisi jasa, menentukan strategi dan produk jasa :


http://ocw.usu.ac.id/course/download/4160000079-manajemen-
operasi/tdi_437_handout_desain_operasi_jasa.pdf
Perbedaan desain produk dan desain jasa :
https://www.coursehero.com/file/59033153/DISKUSI-2-MANAJEMEN-
OPERASI-JASAdocx/
pendesainan produk jasa desain :
https://media.neliti.com/media/publications/282788-analisis-desain-
produk-dan-jasa-7eba704c.pdf
Cara mendapatkan kepercayaan konsumen :
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-tips-mendapatkan-kepercayaan-
konsumen/

Anda mungkin juga menyukai