PENGERTIAN JASA
Dalam manajemen, pengertian jasa adalah perbuatan yang memberikan segala sesuatu yang
diperlukan orang lain. Pengertian jasa adalah layanan atau servis. Sementara itu, pada bidang
ekonomi, pengertian jasa adalah aktivitas, kemudahan, manfaat, dan sebagainya yang dapat
dijual kepada orang lain (konsumen) yang menggunakan atau menikmatinya.
Adrian Payne
Paye mengemukakan bahwa pengertian jasa adalah aktivitas ekonomi yang mempunyai sejumlah
elemen (nilai atau manfaat) intangibel yang berkaitan dengannya, yang melibatkan sejumlah
interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer
kepemilikan. Perubahan dalam kondisi bisa saja muncul dan produksi suatu jasa bisa memiliki
atau bisa juga tidak memiliki kaitan dengan produk fisik.
Christian Gonross
Dari Gronross, pengertian jasa adalah proses yang terdiri atas serangkaian aktivitas intangible
yang biasanya (namun tidak harus selalu) terjadi pada interaksi antara pelanggan dan karyawan
jasa dan/atau sumber daya fisik atau barang dan/atau sistem penyedia jasa, yang disediakan
sebagai solusi atas masalah pelanggan. Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan kerap kali
terjadi dalam jasa, sekalipun pihak-pihak yang terlibat mungkin tidak menyadarinya. Selain itu,
dimungkinkan ada situasi di mana pelanggan sebagai individu tidak berinteraksi langsung
dengan perusahaan jasa.
Bukti penting (essential evidence) mempresentasikan keputusan kunci yang dibuat penyedia
jasa tentang desain dan tata letak (layout) suatu bangunan, tipe pesawat yang digunakan suatu
maskapai penerbangan, suasana ruang tunggu dokter (dilengkapi dengan plagan prestasi atau
ijazuh pendidikan yang telah diraih), dan sebagainya. Hal ini akan dapat menambah lingkup
produk secara signifikan.
Bukti tambahan (peripheral evidence) memiliki nilai independen yang kecil, tetapi
menambah nilai keterwujudan pada nilai yang disediakan produk jasa. Contohnya, tiket
kereta sebagai tanda ketika kita menggunakan jasa layanan kereta api, buku tabungan sebagai
tanda bahwa kita adalah nasabah dari suatu bank, supermarket yang dengan bau harum roti
yang baru saja keluar dari oven sengaja diletakkan di dekat pintu masuk bertujuan untuk
menarik minat beli konsumen. Maskapai penerbangan memajang logo perusahaan di setiap
benda berhunbungan dengan fasilitas penerbangan.
Lingkungan penyampaian jasa memiliki banyak fungsi penting. Pertama, lingkungan jasa
dapat berperan penting sebagai pembentuk pengalaman dan perilaku konsumen. Lingkungan jasa
menjadi media pencipta pesan, penarik perhatian, dan penggugah perasaan pelanggannya.
Kedua, lingkungan jasa sebagai alat pembentuk citra, penentuan posisi, dan diferensiasi
produk jasa. Produk jasa secara wujud memang tidak ada (tidak terlihat). Hal ini memudahkan
konsumen untuk menilai kualitas jasa yang ditawarkan. Akan tetapi, konsumen dapat menilai
jasa seperti apa yang akan mereka terima dari pengalaman pertama mereka ketika masuk ke
sebuah perusahaan yang menawarkan jasa. Olch karena itu, usaha jasa sclalu membutuhkan
semua dukungan yang mungkin dari lingkungan sekitarnya. Karena lingkungan sekitarlah yang
membawa pesan terhadap produk jasa tersebut. Untuk siapa jasa tersebut ada, apa bedanya
dengan penyedia jasa lain, dan sebagainya.
Ketiga, lingkungan jasa juga berperan sebagai penambah nilai atau proporsi suatu jasa.
Konsumen memiliki keinginan yang harus dipenuhi dari sebuah produk jasa ataupun barang.
Namun, yang sering luput dari perhatian para penyedia jasa tersebut adalah bahwa konsumen
menginginkan sesuatu yang lebih dari diri mereka daripada sekedar memenuhi kebutuhan
mereka. Konsumen ingin diri mereka terpuaskan, bukan saja terpenuhi kebutuhannya.
Konsumen memberikan apresiasi terhadap yang tinggi terhadap efek memuaskan ini. Mereka
bersedia membayar berapapun untuk mendapatkan kepuasan mereka dari sebuah jasa. Dan, efek
ini dapat dibangkitkan oleh para penyedia jasa dengan cara memaksimalkan potensi lingkungan
jasa mereka guna mendukung produk terutama. Dengan demikian, jelas bahwa lingkungan jasa
harus menjadi perhatian tersendiri bagi penyedia jasa, terutama jika ingin konsumen memberi
nilai lebih produk jasa mereka.
Keempat, lingkungan jasa berfungsi sebagai alat untuk memfasilitasi proses jasa dan
meningkatkan produktivitas. Lingkungan bisa untuk dikembangkan untuk menebar pesona juga
bisa dibangun untuk mendukung jasa utama yang disediakan oleh perusahaan. Bagaimana
perusahaan berpikir mengenai cara agar jasa itu menarik dengan cara mempercantik tampilannya
telah dilustrasikan. Jadi dari sudut pandang ini, perusahaan dapat menarik konsumen dengan
cara melalui jasa inti yang mereka tawarkan memiliki kinerja yang lebih unggul dibandingkan
dengan jasa yang ditawarkan oleh pesaing jika dengan dukungan lingkungan jasa mereka.
Sebagai contoh, sebuah restoran memiliki tata letak yang memudahkan pengiriman makan dari
dapur ke konsumen. Dengan demikian, secara tidak langsung, hal ini akan memuaskan
konsumen karena lingkungan kerja mereka mendukung ntuk memberikan pelayanan yang sangan
cepat.
Apa yang menjadi penggerak utama seorang pelanggan dalam tanggapannya terhadap
lingkungan jasa? Para pakar menyimpulkan "perasaan (feeling)". Terdapat tiga model yang
ditampilkan sebagai respon konsumen terhadap lingkungan jasa:
Banyak benda di dalam lingkungan layanan bertindak sebagai sinyal eksplisit atau
implisit untuk mengomunikasikan citra perusahaan, membentuk pelanggan dalam menemukan
apa yang mereka cari, dan menyampaikan skenario layanan. Terlebih lagi, pelanggan yang baru
pertama kali datang akan langsung mencoba mengartikan makna dari lingkungan di sekitarnya
untuk membantu pelanggan itu dalam melangsungkan proses jasa. Contoh dari sinyal yang
eksplisit antara lain tanda yang dapat digunakan (1) sebagai label (misalnya, petunjuk nama
departemen atau konter): (2) sebagai petunjuk arah (misalnya, konter layanan tertentu, pintu.
C. INOVASI TEKNOLOGI
Di zaman yang serba teknologi ini, bisa dilihat bahwa kehidupan semakin hari berjalan semakin
modern dan dinamis. Hal inilah yang kemudian dibutuhkan langkah besar dalam
mengembangkan inovasi dan memanfaatkan beragam kecanggihan teknologi yang tersedia. Hal
ini ditandai dengan banyaknya perusahaan yang berusaha merebut market share dan new
market, melalui berbagai cara dan inovasi yang ditampilkan dalam produk atau jasa yang
mereka hasilkan. Salah satunya di sektor bisnis yang di dalam pembangunannya membutuhkan
inovasi segar dan keterlibatan teknologi.
Inovasi sendiri memiliki fungsi yang beragam untuk pengembangan suatu bisnis. Berikut adalah
beberapa fungsi dari inovasi yang perlu diketahui.
1. Mendorong Terjadinya Pertumbuhan
Inovasi yang terus dikembangkan akan berdampak positif bagi suatu perusahaan. Agar produk
atau jasa yang ditawarkan bisa berkembang dengan pesat, maka membutuhkan adanya inovasi di
dalam setiap cara yang dilakukan.
Perusahaan yang notabene sebagai penghasil suatu produk atau menyediakan jasa, dengan
adanya teknologi akan sangat mendukung pekerjaan dan mampu memuaskan setiap konsumen.
Bantuan teknologi akan mempermudah dan mempercepat pekerjaan, kemudian bisa memberikan
hasil yang maksimal.
Sehingga perusahaan memiliki peluang untuk meningkatkan profit dalam waktu yang cepat.
Karena setiap perusahaan tentu saja bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Sehingga, dengan
menerapkan penggunaan teknologi bagi suatu perusahaan, hal ini sangatlah penting yang akan
membantu perusahaan tersebut semakin maju.
Dengan begitu, antara inovasi dan teknologi yang diterapkan dalam perusahaan haruslah
bergerak secara beriringan. Di mana inovasi akan memberikan nilai plus bagi suatu perusahaan
dan teknologi akan mendukung setiap proses kerja agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Sementara itu, berdasarkan pembeli dan penjual, pendekatan pemasaran dapat mengambil
bentuk business to business, business to consumer, consumer to consumer, business to
government, dan lain sebagainya. Atau dapat menggunakan pendekatan lain seperti :