Disusun oleh :
Customer sangat berperan penting dalam proses layanan, baik jasa itu mulai diproduksi,
hingga pada tahap jasa tersebut disampaikan. Dikarenakan mereka berpartisipasi, customer
sangat diperlukan dalam proses produksi penyedia jasa dan untuk mengontrol atau berkontribusi
untuk kepuasan mereka sendiri.
Dikarenakan customer memiliki peran penting dalam bidang jasa, customer tersebut
dapat mempengaruhi persepsi, bahkan kepuasan customer lainnya yang dapat berdampak pada
kualitas jasa.
CUSTOMER’S ROLES
Customer merupakan bagian dari system jasa. Hal itu dikarenakan pelanggan
menyumbangkan usaha, waktu, atau sumber daya lain untuk proses produksi jasa. Customer
inputs dapat memengaruhi produktivitas organisasi melalui kualitas dan kuantitas kontribusi
terhadap output yang dihasilkan sejalan dengan konteks jasa business to business. Namun,
beberapa orang menganggap customer sebagai sumber ketidakpastian, karena penyedia jasa
dituntut untuk memahami dan mampu mengendalikan customer attitudes and customer action.
Sedangkan attitudes and action masing-masing customer pasti berbeda.
Peran kedua customer dalam service cocreation and delivery adalah customer itu
sendirilah sebagai salah satu faktor yang memunculkan customer satisfaction nya sendiri dan
merasakan seberapa besar kualitas jasa yang mereka dapatkan. Beberapa studi menunjukkan
bahwa persepsi customer terhadap kualitas jasa akan meningkat sejalan dengan besarnya tingkat
partisipasi yang diberikan oleh customer. Tingkat partisipasi customer dapat berupa pertanyaan
dan keluhan yang mereka sampaikan kepada penyedia jasa.
Customers as Competitors
Peran ketiga customer dalam service cocreation and delivery adalah customer dianggap sebagai
competitor potential. Dikatakan competitor, karena pelanggan
SELF- SERVICE TECHNOLOGIES – THE ULTIMATE IN CUSTOMER
PARTICIPATION
Proliferasi SSTS terjadi karena beberapa alasan. Beberapa perusahaan menganggap akan
ada penghematan biaya sehingga perusahaan mengantisipasi dengan cara mengalihkan customer
mereka ke system teknologi layanan/jasa yang sifatnya otomatis. Namun apabila penghematan
biaya merupakan satu-satunya alasan untuk memperkenalkan SSTs, dan jika pelanggan tidak
merasakan manfaat yang nyata, SSTs kemungkinan besar justru akan gagal.
Beberapa SSTS yang ada misalnya ATM, check-in maskapai dianggap telah sukses dan
mampu memberi manfaat bagi customer. Manfaat itu berupa kenyamanan, kemudahan
aksesibilitas yang customer rasakan. Penelitian tentang SSTs menunjukkan bahwa "kesiapan
pelanggan" merupakan faktor utama yang akan menentukan customer tersebut untuk
menggunakan atau tidak menggunakan SSTs. Kesiapan customer dapat berupa kemampuan
customer dalam menggunakan SSTs, manfaat yang diperoleh, dan kejelasan customer role
ketika menggunakan SSTs.
Perusahaan dianggap sukses dalam penerapan SSTs apabila customer mampu menggunakan
SSTs, mendapatkan manfaat dari penerapan SSTs, dan memperoleh kejelasan dalam customer
role ketika SSTs itu diterapkan perusahaan.
STRATEGIES FOR ENHANCING CUSTOMER PARTIPICATION
Helping Oneself
Dalam beberapa kasus, organisasi dapat memutuskan untuk meningkatkan
tingkat keterlibatan pelanggan dalam pemberian jasa melalui partisipasi aktif.
Sehingga pelanggan menjadi sumber daya produktif, dan melakukan melakukan
aspek layanan yang sebelumnya dilakukan oleh karyawan atau orang lain. Dengan
kata lain pelanggan dapat membantu dirinya sendiri („helping themselves’).
hasilnya dapat berupa peningkatan produktivitas untuk perusahaan dan atau
peningkatan nilai, kualitas, dan kepuasan bagi pelanggan
Helping Others
Terkadang pelanggan dipanggil untuk dapat membantu orang lain yang
dalam jasa. Dalam melibatkan jenis peran ini, pelanggan melakukan fungsi
produktif untuk organisasi, meningkatkan kepuasan dan retensi pelanggan.
Mentor atau fasilitator dapat memiliki efek yang sangat positif pada orang yang
menjalankan peran dan kemungkinan akan meningkatkan kesetiaannya.
Promoting the Company
Pelanggan jasa sangat bergantung pada obrolan dari mulut ke mulut yang
memutuskan penyedia mana yang akan dicoba. Mereka lebih nyaman
mendapatkan rekomendasi dari seseorang yang telah mengkonsumsi jasa tersebut
daripada melalui iklan. WOM yang positif dapat membuka peluang untuk
pengalaman jasa yang bersifat positif pula.
Individual Difference : Not Everyone Want to Participate
Yang perlu diingat ketika perusahaan mendefinisikan pelanggannya
adalah, tidak semua orang akan berpartisipasi juga. Penelitian menunjukkan,
bahwa pelanggan dengan kebutuhan tinggi “need for human interaction”
cenderung mencoba opsi layanan mandiri baru yang ditawarkan melalui internet.
Karena perbedaan ini, sebagian besar perusahaan menemukan bahwa mereka
perlu memberikan pilihan pengiriman layanan untuk segmen pasar yang berbeda
Ketika mengelola customer mix, hal yang berkaitan langsung adalah dengan segmentasi
customer. Perusahaan perlu menerapkan penyesuaian untuk customer yang berbeda-beda.
Misalnya dengan pengelompokan customer dengan karakteristik yang sama. Terdapat tujuh
karakteristik yang dapat digunakan untuk penyesuaian segmen.
Karakteristik Penjelasan Contoh