Jawaban :
1. Berikut ini merupakan uraian mengenai perbedaan karakteristik barang dan jasa menurut
Zeithaml dan Bitner (1996). Mencakup intangibilitas, keberagaman, simultanitas
produksi dan konsumsi jasa, dan kerentanan (Perishability).
1. Intangibilitas
Jasa bebeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat, atau benda; maka
jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja (performance), atau
usaha. Oleh sebab itu, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba
sebelum dibeli dan dikonsumsi. Bagi para pelanggan, ketidakpastian dalam pembelian
jasa relatif tinggi karena terbatasnya search qualities, yakni karakteristik fisik yang dapat
dievaluasi pembeli sebelum pembelian dilakukan. Untuk jasa, kualitas apa dan
bagaimana yang akan diteriman konsumen, umumnya tidak diketahui sebelum jasa
bersangkutan dikonsumsi.
2. Keberagaman (Heterogenitas)
Keluaran jasa bersifat heterogen atau beragam, sehingga jasa sulit di standarisasikan. Hal
ini karena meski untuk suatu jasa yang sama, setiap individu (konsumen) itu ingin
dipenuhi keinginannya dengan cara yang berbeda sejak sebelum maupun selama jasa
yang diinginkan konsumen itu diproses. Seperti ketika konsumen memesan pemotongan
atau perawatan rambut disalon kecantikan, atau ketika memesan gaun kepada seorang
designer, perawatan kesehatan dirumah sakit, dan sebagainya.
Alasan lain, mengapa jasa sulit di berikan standar adalah karena bisnis jasa itu biasanya
padat karya, karena jasa itu berupa unjukkerja. Dan sering dikerjakan oleh manusia, maka
tak ada keluaran jasa yang secara persis sama.
Banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis tergantung kepada siapa, kapan dan dimana
jasa tersebut diproduksi. Hal ini dikarenakan jasa melibatkan unsur manusia dalam proses
produksi dan konsumsinya yang cenderung tidak bisa diprediksi dan cenderung tidak
konsisten dalam hal sikap dan perilakunya.
Implikasi Pemasaran Karena proses dan penyajian jasa itu heterogen, maka muncullah
tantangan berupa : bagaimana mempertahankan kualitas jasa yang konsisten ?. karena
begitu kompleksnya pemasaran jasa, sehingga terkadang menyulitkan manajer untuk
mengetahui dengan pasti apakah jasa yang disampaikan kepada konsumen itu masih
konsisten dengan apa yang sebelumnya direncanakan dan dipromosikan kepada
konsumen atau tidak. Seringkali, pembeli Jasa menyadari akan keberagaman ini dan
membicarakannya pada orang lain dan sebelum memilih dan memutuskan akan ke
penyedia jasa yang mana. Dalam hal ini penyedia jasa harus selalu memantau kepuasan
pelanggan atas nilai melalui sitem kotak saran dan keluhan, survey pelanggan dan
comparation shopping sehingga pelayanan yang kurang baik dapat di deteksi dan
dikoreksi.
2. Perubahan kekuatan teknologi yang memengaruhi peningkatan bisnis jasa, yaitu dengan
adanya internet yang menjadi kebutuhan masyarakat. Perusahaan jasa memanfaatkan
internet sebagai platform sebaran promosi bisnis jasa. Angka penggunaan internet yang
makin tajam serta kegunaannya yang makin praktis, maka perusahaan jasa pun
menggunakan internet dan sosial media sebagai media promosi dan transaksi. Perubahan
kekuatan ekonomi, dengan pertumbuhan ekonomi khususnya ekonomi Indonesia yang
terus bertumbuh, maka pelaku perusahaan jasa pun harus bergerak aktif dalam
mempresentasikan perusahaan jasanya agar dapat memberikan kontribusi bagi ekonomi
Indonesia Perubahan kekuatan sosial budaya, Perkembangan teknologi informasi
menyebabkan arus informasi semakin cepat menyebar, antara melalui jejaring sosial yang
saat ini banyak dimanfaatkan untuk menyebarkan isu-isu sosial dan kemanusiaan seperti
bencana alam, kelaparan dan korban bencana alam. Perubahan kekuatan pasar, Kondisi
pasar saat ini semakin lama semakin terbuka karena bergabungnya negara-negara dalam
berbagai kelompok perekonomian (ASEAN-MEA, AFTA, NAFTA). Kondisi
keterbukaan pasar ini juga didorong oleh perkembangan teknologi informasi yaitu
internet yang semakin canggih dan merata di dunia. Keterbukaan pasar ini, baik pembeli
dan penjual lebih mudah untuk memasuki pasar antar negara. Jika kita jeli melihat,
kesepakatan MEA telah membuat produk dan jasa beredar di antara negara ASEAN.
Perubahan kekuatan politik, Kekuatan politik dan hukum adalah hasil dari perubahan
dalam hukum dan regulasi seperti deregulasi industri, privatisasi organisasi dan
penigkatantekanan dalam perlindungan lingkungan. Dari sini, manajer mengambil
keuntungan dari kesempatan yang diciptakan dari perubahan politik,ekonomi dan hukum
secara global sebagai tantangan utama.
c. Tahap Pasca Penyampaian Jasa (Post-Encounter Stage) Pada tahapan ini konsumen
akan menilai dan mengevaluasi jasa/layanan yang telah diberikan penyedia jasa dan dapat
dijadikan pertimbangan apakah akan terus menggunakan jasa di masa mendatang.
Contohnya adalah saya ingin menginap di sebuah hotel di luar kota. Karena saya tidak
tahu akan informasi mengenai hotel yang akan saya pilih, maka saya akan mencari
informasi melalui Traveloka. Setelah saya mendapatkan beberapa informasi dan
menemukan hotel yang saya pilih, saya melakukan pemesanan dan reservasi langsung
lewat aplikasi traveloka yang sudah disediakan. Setelah saya mengunjungi hotel tersebut,
saya akan memberikan penilaian terhadap pelayanan hotel yang saya kunjungi. Semua
menjadi satu di sebuah aplikasi Traveloka.
5. Ada enam dimensi penting yang harus dipahami oleh penyedia jasa dalam melakukan
inovasi jasa yaitu:
▪ Service offering, ide-ide baru yang ditawarkan penyedia jasa hendaknya lebih
diarahkan sebagai solusi permasalah konsumen. Jadi nilai yang ditawarkan
merupakan suatu bentuk kolaborasi antara penyedia jasa dan konsumen.
▪ The new customer interaction, penyedia jasa harus mampu membangun interaksi
yang efektif dengan konsumen agar dapat memperoleh masukan dari konsumen
mengenai apa yang benar-benar dibutuhkan. Dalam dunia perbankan penemuan
mesin ATM merupakan inovasi jasa yang berdampak signifikan terhadap peningkatan
layanan pihak bank kepada konsumen. Perkembangan pemanfaatan fitur-fitur ATM
juga tidak terlepas dari hasil kolaborasi antara konsumen dan penyedia jasa di bidang
perbankan.
▪ The new value system, keterlibatan konsumen dalam menciptakan jasa baru
(cocretion) dapat memberikan manfaat baik bagi konsumen sendiri dan perusahaan.
Melalui co-creation maka keterlibatan konsumen untuk memberikan ide-ide dalam
pengembangan produk jasa menjadi sumber daya yang perlu diperhitungkan
potensinya.
▪ New delivery system, potensi sumber daya yang ada di dalam perusahaan seperti
sumber daya manusia, budaya dan organisasi harus dimanfaatkan secara total agar
dapat mendukung implementasi inovasi jasa.
▪ Information, communication and technological (ICT), perkembangan ICT harus
benarbenar dimanfaatkan oleh penyedia jasa untuk mengembangkan inovasi jasa
yang ditujukan untuk memberikan kemudahan, kenyamanan, ketepatan, kecepatan
dan akurat.