Oleh:
Muthiara Praziandite
10012681923017
3. Jelaskan perbedaan dasar antara Goods dan Services ? Perbedaan apakah yang
paling mendasar menurut Anda ?
1. Perbedaan produk barang dan jasa :
2. barang ialah produk yang siap dibeli oleh pelanggan, sedangkan jasa ialah fasilitas
yang disediakan oleh pihak lain
3. barang berwujud dan dapat dilihat maupun disentuh, sedangkan jasa ialah produk
yang tidak terwujud
4. barang dapat dikembalikan atau ditukar, jika jasa tidak mungkin dikembalikan atau
ditukar apabila telah disediakan
5. barang dapat disimpan untuk masa mendatang, jika jasa terikat oleh waktu dan tidak
dapat disimpan
6. barang dapat berpisah dengan alah produksinya, sedangkan jasa tidak dapat
dipisahkan dari penyedianya
Barang ialah produk yang dikonsumsi dengan nyata yang ditawarkan perusahaan untuk
konsumen dengan adanya karakteristik penampilan, ukuran, barat dan lain-lain. sedangkan
jasa ialah produk layanan yang tidak terwujud yang disediakan oleh seseorang atas
permintaan orang lain.
2. Jelaskan yang lebih memberikan kontribusi lebih baik antara High-Contact and
Low-Contact Services dalam suatu perusahaan ? Berikan contoh perusahaannya.
Yang lebih berkontribusi adalah high-contact services karena high-contact
sevices berhubungan langsung dengan konsumen. High-contact services berperan dalam
memberi kesan dan kepuasan konsumen. Contohnya pada perusahaan Garuda Indonesia,
konsumen memilih maskapai Garuda Indonesia karena merasakan pelayanan dan
fasilitas yang baik diabndingkan maskapai lain.
5. Berikan salah satu nyata contoh perilaku jayustomerdi Indonesia dan bagaimana
menurut Anda upaya untuk mengatasinya !
Pada tingkat yang lebih tinggi, konsumen yang tidak tertib dan egois, dapat
mengarah menjadi jay customer. Ini sebuah istilah yang digunakan bila konsumen sudah
mulai memperlihatkan perilaku yang merugikan orang lain. Contohnya pencurian listrik.
PLN termasuk perusahaan yang mengerti bahwa banyak konsumen Indonesia yang suka
mencuri listrik. Menggunakan listrik dengan daya yang lebih besar, tetapi membayar
dengan biaya yang kecil. Jumlah konsumen seperti ini bisa mencapai 3% hingga 5%.
Perbuatan mencuri listrik ini, tidak hanya dilakukan oleh konsumen kelas bawah tetapi
juga dilakukan oleh konsumen kelas atas upaya untuk mrngatasinya adalah dengan
membuat peraturan yang tegas tetapi tidak menjadi perusahaan yang birokratis selain itu,
dengan memfaatkan teknologi, misalnya penggunaan listrik pra-bayar yaitu dengan token
listri. Semua sistem yang manual, sudah pasti memberikan peluang yang besar bagi
pelanggan untuk tidak tertib dan memberi kesempatan untuk bertindak seperti jay
customer..