Anda di halaman 1dari 7

Bauran Pemasaran Digital merupakan salah satu elemen yang dijadikan alat untuk memasarkan produk

kepada konsumen dengan upaya untuk menstimuli minat yang terdapat dalam diri setiap konsumen
untuk melakukan pembelian.

Bauran Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2016) pemasaran adalah tentang identifikasi dan
pemenuhan kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi pemasaran yang paling singkat adalah
pemuas kebutuhan secara menguntungkan. Menurut Kotler dan Armstrong (2016) bauran pemasaran
adalah sekumpulan dari variabel-variabel pemasaran yang merupakan faktor internal dalam jangkauan
yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, adapun variabel-variabel tersebut adalah 7P yaitu, Product,
kualitas produk yang dijual, Price, kesesuaian harga dengan kualitas, Place, lokasi dan tempat,
Promotion, promosi yang dilakukan, People, bagaimana interaksi antara karyawan dan pelanggan,
Physical Evidence, sara fisik yang dilihat oleh pelanggan, Process, prosedur, mekanisme aliran aktivitas
yang digunakan untuk menyampaikan jasa.

Pemasaran Digital Menurut Heidrick and Struggles (2009) pemasaran digital adalah evolusi pemasaran,
menggunakan media online melalui internet, perangkat game, dan ponsel. Tujuannya adalah untuk
menciptakan pendekatan baru dalam metode periklanan dan promosi yang berdampak besar dalan
menarik perhatian orang lain. Heidrick and Seminar Nasional Pariwisata dan Kewirausahaan (SNPK) E-
ISSN NO: 2829-2006 404 Struggles menyayangkan masih banyak pemasar yang menghabiskan anggaran
pemasarannya melalui media tradisional, seperti televisi, media cetak, atau media periklanan tradisional
lainnya, dan melupakan bahwa pemasaran akan lebih efektif jika dilakukan secara digital. Metode
promosi yang konvensional dan kuno membuat hubungan merek dengan pelanggan potensial menjadi
kurang interaktif.

Menurut Fandy Tjiptono (2011:39) “bauran pemasaran jasa merupakan seperangkat alat yang dapat
digunakan pemasar untuk membentuk karateristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan

Fandy Tjiptono (2011:40) merumuskan bauran pemasaran jasa menjadi 8P (Product, Price, Promotion,
Place, People, Process, dan Physical Evidence, Customer Service).

1. Product

Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk

mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan

pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud

fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan

potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keingina tertentu. Produk

merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan,

diperoleh, dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memnuhi

kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi

dan ide)

2. Price
Bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis seperti

tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat

diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga

menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang

konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga

akan dapat terjangkau oleh konsumen.

3. Promotion

Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu iklan, promosi

penjualan, penjualan tatap muka, dan hubungan masyarakat.

Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan

dalam rangka menjual produk ke konsumen.

4. Place

Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses

terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia

dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan

konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk.

5. People

Bagi sebagian besar jasa, orang merupakan unsur vital dalam bauran

pemasaran. Dalam industry jasa, setiap orang merupakan part-time

marketer yang tindakan dan perilakunya memiliki dampak langsung

pada output yang diterima pelanggan. Oleh sebab itu, setiap organisasi

jasa (terutama yang tingkat kontaknya dengan pelanggan tinggi) harus

secara jelas menentukan apa yang diharapkan dari setiap karyawan

dalam interaksinya dengan pelanggan.

6. Process

Proses produksi atau operasi merupakan faktor penting bagi

konsumen high-contact service, yang kerapkali juga berperan sebagai

co-producer jasa bersangkutan. Pelanggan restoran misalnya, sangat

terpengaruh oleh cara para staf melayani mereka dan lamanya


menunggu selama proses produksi.

7. Physical Evidence

Karakteristik intangible pada jasa menyebabkan pelanggan potensial

tidak bias menilai suatu jasa sebelum mengkonsumsinya. Salah satu

unsur penting dalam bauran pemasaran adalah upaya mengurangi

tingkat resiko tersebut dengan jalan menawarkan bukti fisik dan

karakteristik jasa.

8. Customer Service

Makna layanan pelanggan berbeda antar organisasi. Dalam sector

jasa, layanan pelanggan dapat diartikan sebagai kualitas total jasa

yang dipersepsikan oleh pelanggan. Oleh sebab itu, tanggung jawab

atas unsur bauran pemasaran ini tidak bias diisolasi haya pada

departemen layanan pelanggan, tetai menjadi perhatian dan tanggung

jawab semua personil produksi, bak yag dipekerjakan oleh organisasi

jasa maupun oleh pemasok. Manajemen kualitas jasa yang ditawarkan

kepada pelanggan berkaitan dengan kebijakan desain produk dan

personalia

Menurut Kotler & Keller (2012) “Jasa adalah sesuatu yang dapat diidentifikasi secara terpisah, tidak
berwujud, ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan. Jasa dapat dihasilkan dengan menggunakan benda-
benda berwujud atau tidak.”

Klasifikasi Jasa

Menuru Lovelock (Fandy Tjiptono 2014:34), terdapat 5 (lima) klasifikasi

jasa, yaitu sebagai berikut:

23

1. Berdasarkan Sifat Tindakan Jasa

Jasa dikelompokkan ke dalam sebuah matriks yang terdiri atas dua sumbu,

di mana sumbu vertikalnya menunjukkan sifat tindakan jasa (tangible

actions dan intangible actions), sedangkan sumbu horizontalnya adalah

penerima jasa (manusia dan benda).


2. Berdasarkan hubungan dengan pelanggan

Jasa dikelompokkan ke dalam sebuah matriks yang terdiri atas dua sumbu,

di mana sumbu vertikalnya menunjukkan tipe hubungan antara perusahaan

jasa dan pelanggannya (status keanggotaan dan hubungan temporer),

sedangkan sumbu horizontalnya adalah sifat penyampaian jasa

(penyampaian secara berkesinambungan/kontinyu dan penyampaian

diskret).

3. Berdasarkan Tingkat Customization dan Kemampuan Mempertahankan

Standar Konstan dalam Penyampaian Jasa

Jasa diklasifikasikan berdasarkan dua sumbu utama, yaitu tingkat

customization karakeristik jasa sesuai dengan kebutuhan pelanggan

individual (tinggi dan rendah) dan tingkat kemampuan penyedia jasa dalam

mempertahankan standar yang konstan (tinggi dan rendah).

4. Berdasarkan Sifat Permintaan dan Penawaran Jasa

Jasa diklasifikasikan ke dalam sebuah matriks yang terdiri atas dua sumbu,

di mana sumbu vertikalnya menunjukkan sejauh mana penawaran jasa

menghadapi masalah sehubungan dengan terjadinya permintaan puncak

(permintaan puncak dapat dipenuhi tanpa penundaan berarti dan permintaan

puncak biasanya melampaui penawaran), sedangkan sumbu horizontalnya

adalah tingkat fluktuasi permintaan sepanjang waktu (tinggi dan rendah).

5. Berdasarkan Metode Penyampaian Jasa

Jasa dikelompokkan ke dalam sebuah matriks yang terdiri atas dua sumbu,

di mana sumbu vertikalnya menunjukkan sifat interaksi antara pelanggan

dan perusahaan jasa (pelanggan mendatangi perusahaan jasa; perusahaan

jasa mendatangi pelanggan; serta pelanggan dan perusahaan jasa melakukan

transaksi melalui surat atau media elektronik), sedangkan sumbu

horizontalnya adalah ketersediaan outlet jasa (single site dan multiple site).

s
PENJELASAN SLIDE KE 5 4P DAN 7 P

Awalnya konsep ini hanya mencakup empat elemen saja dan dikenal
sebagai konsep marketing mix 4P, yaitu:

 Product, ialah barang atau jasa yang dijual yang memiliki nilai guna
dan dibutuhkan oleh konsumen. Produk yang ditawarkan harus
memperhatikan dua unsur, yaitu kualitas dan visual.
 Price, ialah sejumlah harga yang harus diberikan konsumen untuk
mendapatkan barang atau jasa yang dijual. Harga jual harus sesuai
dengan harga pasar, tidak terlalu tinggi dan tidak juga terlalu rendah,
serta sesuai dengan kualitas produk.
 Place, ialah tempat atau lokasi proses jual beli. Harus memperhatikan
lokasi penjualan yang sesuai dengan target pasar. Selain itu pilihlah
tempat yang memang memerlukan produk yang sedang dijual.
 Promotion, kegiatan bisnis dengan tujuan agar konsumen bisa lebih
mengenal dan tertarik dengan produk bisnis. Sesuaikan pemasaran
dengan target pasar serta memperhatikan efisiensi dan efektivitas.
Pada awal bisnis usahakan untuk memanfaatkan media gratis agar
lebih menghemat biaya.Namun seiring dengan perubahan dan
perkembangan, elemen 4P pun dimofidifkasi
menjadi konsep marketing mix 7P. Booms dan Bitner yang
memperkenalkan konsep baru ini menambahkan tiga elemen baru,
yakni:
 Physical evidence, penampilan fisik baik bangunan, logo, interior,
produk dan lain sebagainya akan memengaruhi mood konsumen
sehingga harus dibuat semenarik mungkin.
 People, yaitu semua SDM yang terlibat dalam bisnis.
 Process, yaitu langkah-langkah yang dilakukan antara penjual dan
konsumen berupa pelayanan serta proses transaksi. Layanan yang
baik adalah kunci agar konsumen tetap bertahan. Bisa juga
ditambahkan kesan unik dan menarik agar konsumen lebih tertarik

Penjelasan slide ke 7

Manfaat Bauran Pemasaran


Dengan elemen yang kompleks, tentu saja bauran pemasaran memberikan
manfaat yang dibutuhkan oleh sebuah bisnis. Manfaat dari bauran
pemasaran antara lain:

 Sederhana
Konsep ini menyederhanakan dan menyatukan berbagai kegiatan
pemasaran menjadi satu, sehingga pemasaran lebih mudah untuk
dilakukan dan dikelola.
 Alokasi sumber daya yang bijaksana
Sumber daya biasanya bersifat terbatas sehingga harus digunakan
seefektif mungkin. Dengan konsep bauran pemasaran, pemilik bisnis
mampu mengetahui seluruh elemen dalam pemasaran sehingga
sumber daya yang digunakan menyesuaikan elemen lainnya.
 Alokasi tanggung jawab
Bauran pemasaran akan membuat pemilik bisnis belajar untuk
membagi tugas pemasaran yang sesuai dan seimbang.
Penggabungan variabel pemasaran akan menghasilkan jobdesk yang
bermacam-macam. Walaupun dalam bisnis membutuhkan tim yang
solid dan satu, akan tetapi pemilik bisnis ataupun manajer perlu untuk
mengalokasikan tanggung jawab kepada tiap orang sesuai
dengan jobdesk dan kemampuan yang dimiliki.
 Memfasilitasi proses komunikasi
Manfaat ini merupakan kelanjutan dari poin sebelumnya. Apabila
pemilik bisnis mampu mengalokasikan tanggung jawab untuk tiap
divisi dengan jobdesk masing-masing, maka selanjutanya dapat
belajar mengenai bagaimana menyatukan komunikasi di antara
semuanya.

Marketing Mix Jasa


Dalam konteks pemasaran jasa, Booms dan Bitner (1981) menambahkan tiga elemen marketing
mix selain 4P, sehingga dikenal juga dengan istilah 7P.
a. Participants (Orang yang Terlibat)
Aspek orang yang dimaksud bukan hanya konsumen saja. Namun, seluruh sumber daya manusia
(SDM) yang terlibat, termasuk pekerja hingga tim bisnis. Khusus untuk aspek ini sangat penting
untuk diperhatikan. SDM merupakan komponen penting dalam strategi marketing mix. Faktor
SDM sangat menentukan maju atau tidaknya sebuah perusahaan.
Tak dapat kita pungkiri bahwa faktor ini berperan penting dalam membuat suatu kemajuan atau
bahkan kemunduran dari suatu perusahaan. Inilah mengapa berbagai perusahaan berlomba-
lomba untuk mencari kandidat pekerja terbaik, mereka bahkan rela membayar lebih untuk
menyewa pihak pencari kerja independen yang sudah ahli dalam mencarikan kandidat pekerja
bagi perusahaan.
Pertanyaan-pertanyaan terkait, apakah karyawan tersebut memiliki performance tinggi atau
sebaliknya, apakah karyawan tersebut loyal atau sebaliknya, apakah karyawan tersebut mampu
melayani konsumen dengan baik atau sebaliknya akan ikut membantu kesuksesan sebuah
perusahaan jasa di pasaran.

Faktor penting lainnnya dalam SDM adalah attitude dan motivasi dari karyawan dalam industri
jasa. Attitude dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk, seperti penampilan karyawan, suara
dalam bicara, body language, ekspresi wajah, dan tutur kata. Adapun motivasi akan menentukan
sejauh apa karyawan ingin atau menyukai pekerjaan yang akan dilakukan.
b. Process (Proses)
Aspek proses merupakan gabungan dari keseluruhan aktivitas. Seluruh aktivitas tersebut
berhubungan dengan produk yang dihasilkan serta disampaikan kepada konsumen. Proses di sini
mencakup bagaimana cara perusahaan melayani permintaan tiap konsumennya, mulai dari
konsumen memesan (order) hingga akhirnya mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Beberapa perusahaan tertentu biasanya memiliki cara yang unik atau khusus dalam melayani
konsumennya. Seperti halnya di suatu restoran, ada beberapa restoran yang memberikan fasilitas
“open kitchen”, yaitu konsumen bisa melihat tiap proses pembuatan makanan yang mereka
pesan. Cara servis seperti ini adalah salah satu contoh penerapan strategi marketing mix di suatu
bisnis kuliner.
c. Physical Evidence (Tampilan Fisik)
Tampilan fisik adalah semua perangkat yang digunakan sebagai pendukung berjalannya sebuah
bisnis. Tampilan fisik tempat usaha akan menjelaskan bagaimana penataan bangunan dari suatu
perusahaan. Apakah perusahaan menggunakan interior yang unik, lightning system yang
menarik, desain ruangan yang menarik perhatian, dan lain sebagainya.
Perusahaan tentu akan menyadari bahwa penataan bangunan di suatu perusahaan tentu akan
memengaruhi mood pengunjung. Desain interior yang terkesan berantakan tentu akan membuat
konsumen merasa agak sedikit tidak nyaman dengan keadaan di perusahaan tersebut.
Bangunan harus dapat menciptakan suasana yang menyenangkan, sehingga memberikan
pengalaman kepada pengunjung dan dapat memberikan nilai tambah. Komponen visual
sangatlah penting dalam strategi marketing mix.

Anda mungkin juga menyukai