Anda di halaman 1dari 5

Instrumet penelitian

Alat dan Bahan


Alat
Alat-alat yang akan digunakan pada penelitian ini adalah:
1. lembar informed consent
2. lembar kuesioner
3. lembar pemeriksaan
4. cermin mulut
5. pinset
6. sonde
7. alat tulis
8. nirbeken
Bahan
Bahan-bahan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah:

1. alcohol
2. kapas

Pengukuran Perilaku Makan Anak


Instrumen yang digunakan untuk pengukuran perilaku makan anak adalah kuesioner.
Kuesioner yang digunakan yaitu Children Eating Behavior Questionnaire (CEBQ) yang sudah
diuji validitas dan reliabilitas diberbagai negara. Kuesioner ini diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia. CEBQ terdiri dari 8 subskala, yaitu subskala Food Responsiveness (FR), Emotional
Over-eating (EO), Enjoyment of Food (EF), Desire to Drink (DD), Satiety Responsiveness (SR),
Slowness in Eating (SE), Emotional Under-Eating (EUE), dan Food Fussiness (FF) (Wardle,
Guthrie, Sanderson, & Rapoport, 2001).

Tabel 3.2. Instrumen CEBQ


Subskala No Pernyataan
.
Food Responsiveness 12 Anak saya selalu meminta makanan
(FR)
14 Jika dibiarkan, anak saya akan makan berlebihan
19 Jika dibiarkan, anak saya akan makan sepanjang
waktu
28 Bahkan jika anak saya kenyang, ia tetap dapat
memakan makanan favoritnya
34 Jika dibiarkan, anak saya akan selalu ada makanan
di dalam mulutnya
Emotional Over- 2 Anak saya makan lebih banyak saat khawatir
eating (EOE) 13 Anak saya makan lebih banyak ketika sedang kesal
15 Anak saya makan lebih banyak saat cemas
27 Anak saya makan lebih banyak saat tidak ada hal
yang dikerjakan
Enjoyment of Foof 1 Anak saya menyukai makanan
(EoF) 5 Anak saya tertarik terhadap makanan
20 Anak saya menantikan waktu makan tiba
22 Anak saya menikmati makanan
Desire to Drink (DD) 6 Anak saya selalu meminta minuman (selain air
putih)
29 Jika dibiarkan, anak saya akan minum minuman
(selain air putih) terus menerus sepanjang hari
31 Jika dibiarkan, anak saya akan selalu minum
minuman (selain air putih)
Satiety 3 Anak saya memiliki selera makan yang besar
Responsiveness (SR) 17 Anak saya menyisakan makanan di piring
21 Anak saya kenyang sebelum makanannya habis
26 Anak saya mudah merasa kenyang
30 Anak saya tidak dapat makan makanan jika ia telah
makan snack sebelumnya
Slowness in Eating 4 Anak saya menyelesaikan makanan dengan cepat
(SE) 8 Anak saya makan dengan lambat
18 Anak saya membutuhkan waktu lebih dari 30
menit untuk menghabiskan makanan
35 Anak saya makan lebih banyak dan lebih lambat
selama makan
Emotional Undet- 9 Anak saya sedikit makan ketika marah
Eating (EUE)
11 Anak saya makan sedikit saat lelah
23 Anak saya makan lebih banyak saat merasa senang
25 Anak saya sedikit makan saat kesal
Food Fussiness (FF) 7 Anak saya menolak saat pertama kali mencoba
makanan baru
10 Anak saya senang mencoba makanan baru
16
Anak saya menikmati berbagai jenis makanan
24
Anak saya sulit disenangkan dengan makanan
32 Anak saya tertarik mencicipi makanan baru yang
belum pernah dicoba sebelumnya
33 Anak saya memutuskan ia tidak suka makanana
tertentu, bahkan sebelum ia mencicipinya
Kuisioner ditujukan kepada orang tua atau pengasuh responden dan terbagi ke
dalam 35 item. Item tersebut menggunakan skala likert, yaitu tidak pernah, jarang, sering,
dan selalu. Perhitungan skala likert dilakukan dengan ketentuan:
 Tidak pernah : Jika responden tidak melakukan sama sekali dalam sehari, maka skor = 0
 Jarang : Jika responden melakukan 1 kali dalam sehari, maka skor= 1
 Sering : Jika responden melakukan 2 kali dalam sehari, makan skor = 2
 Selalu : Jika responden melakukan ≥3 kali dalam sehari, makan skor =
3

Skor rata-rata dihitung dari jawaban responden untuk setiap subskala dan
kemungkinan skor berkisar dari nol hingga tiga. Skor yang lebih tinggi menunjukkan
prevalensi perilaku makan tertentu yang lebih besar. (Wardle et al., 2001)

Pemeriksaan Karies Gigi

Pengukuran tingkat keparahan karies menggunakan indeks DEF-T. Indeks DEF-T


(Decayed, Extracted, Filled Teeth) adalah indeks untuk menghitung jumlah gigi sulung yang
mengalami karies dengan tujuan menentukan pengalaman karies gigi yang terlihat pada gigi
sulung dalam rongga mulut. Kategori D (Decayed) adalah jumlah gigi sulung yang rusak karena
karies dan masih dapat ditambal, E (Extracted) adalah jumlah gigi sulung yang telah atau harus
dicabut karena karies, dan F (Filled) merupakan jumlah gigi sulung yang telah ditumpat atau
direstorasi secara permanen (Hiremaht SS, 2011). Perhitungan indeks DEF-T sama dengan
DMF-T. Skor maksimum untuk indeks DEF-T individu adalah 20.

Perhitungan indeks DEF-T: DEF-T individu: jumlah setiap kategori D,


E, F yang terpisah, kemudian dijumlahkan seluruhnya.

DEF-T = D + E + F
WHO memberikan kategori DEF-T menurut status karies individu
berdasarkan skor, yaitu (AbantoJ, 2012) :
 Bebas karies : skor 0
 Rendah : skor 1 – 2
 Sedang : skor 3 – 4
 Tinggi : skor ≥
Analisis Data
Analisis Univariat

Analisa ini digunakan untuk mendeskripsikan masing-masing variabel, baik variabel

bebas yaitu perilaku makan yang terdiri dari 8 dimensi (Food Responsiveness, Emotional Over-

eating, Enjoyment of Food, Desire to Drink, Satiety Responsiveness, Slowness in Eating,

Emotional Under-Eating, dan Food Fussiness), dan variabel terikat, yaitu karies gigi anak, dalam

bentuk distribusi dan presentase.

Analisis Bivariat

Anallisis bivariat dialkukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan

vvariabel dependen. Analisis bivariat yang digunakan dalam peneelitian ini adalah uji statistik

Chi-Square. Uji Chisqquare merupakan uji untuk menganalisis hubungan antara variable-

variabel kategorik. Persamaan Chi-square adalah sebagai berikut:

Keterangan:

: Chi-sqquare

: Efek yang diamati

: Efek yang diharapkan


P value yang digunakan adalah 0,05.Jika α > 0,05, maka tidak ada hubungan yang
signifikan secara statistik antara variabel independen dengan variabel dependen. Sebaliknya, jika
α < 0,05, maka ada hubungan yang signifikan secara statistik antara variabel independen dengan
variabel dependen.

Analisis Multivariat
Untuk melihat hubungan antara variabel dependent dengan beberapa variabel independen
dan mencari variabel mana yang paling dominan berhubungan, kemudian dilakukan uji regresi.
Dalam analisis multivariat ini digunakan metode analisis regresi logistik, tujuannya adalah untuk
mendapatkan variabel yang paling dominan, dikarenakan variabel dependen dengan variabel
independen adalah kategorikal yang dikotom. Variabel yang akan diikuti dalam analisis model
multivariat adalah variabel yang dalam uji bivariat mempunyai nilai p < 0,25.

Anda mungkin juga menyukai