Anda di halaman 1dari 18

PEMENUH

AN
NUTRISI
PADA
NEONATU
Neonatus merupakan bayi yang baru lahir atau usianya 0-28
hari. Pada bayi baru lahir dengan kondisi khusus
membutuhkan perawatan intensif pada rumah sakit yang
sering di sebut dengan Neonatal Intensive Care Unit (NICU)
(Rudolph, 2015).

Pada bayi baru lahir perlu dilakukan monitoring secara


kontinyu yang akan menunjang peranan penting dalam
kesembuhan pasien, salah satunya yaitu asupan nutrisi pada
pasien. Setelah lahir perkembangan nutrisi sangat tergantung
pada keadaan maturitas dan berat badan lahir
(Riskesdas, 2018).
TARGET PERTUMBUHAN

Panjang badan
1 cm/minggu

Pertambahan berat badan

• 5 - 20 g/hari bayi prematur


• 20 - 30 g/hari pada bayi
cukup bulan Lingkar
kepala
0,7 cm/minggu frontal-
occipital circumference
(foc)
Jenis Asupan Nutrisi
ASI merupakan pilihan pertama untuk asupan nutrisi bagi bayi
karena efek imunoprotektif, dan factor bioaktif yang
Air Susu Ibu berkontribusi untuk neurodevelopment. ASI terbukti dapat
menurunkan risiko Necrotizing Enterocolitis (NEC), sepsis dan
(ASI) late-onset sepsis (American Academy of Pediatrics, 2016)

HMF diberikan sebagai pengganti ASI pada bayi premature


Human Milk dengan berat badan kurang dari 1500 gram karena HMF ini
Fortifier (HMF) sudah didesain secara khusus untuk memenuhi asupan nutrisi
bayi dengan berat badan lahir rendah (Ziegler, 2020)

Fortifikasi ASI ialah ASI yang sudah melalui pasteurisasi dan


ditambahkan HMF. Fortifikasi dapat berupa 1 jenis nutrisi
Fortifikasi ASI (monocomponent) seperi karbohidrat / beberapa jenis
komponen (multicomponent), namun tidak boleh mengubah
osmolitas ASI (Kuschel & Harding, 2014)
Metode Pemenuhan Nutrisi pada Neonatus

0 Oral
Pemberian nutrisi secara
1 langsung melalui mulut

0 Enteral
Pemberian nutrisi melalui
2 saluran cerna dengan
menggunakan sonde
(Orogastric Tube/ OGT)

0 Parenteral
Pemberian nutrisi melalui
3 jalur intravena perifer
atau sentral
Rute Pemberian Nutrisi pada Bayi Prematur
32-34
<28 minggu •minggu
Refleks menghisap
• Refleks menghisap
hampir matang
belum ada • Koordinasi antara
• Gerak dorong usus
menghisap, menelan dan
belum ada
bernapas mulai ada
Rute pemberian
Rute pemberian
parenteral dengan nipples

28-31
• minggu
Refleks menghisap
>34 minggu
• Refleks mengisap telah
payudara mulai ada
matang
• Belum ada koordinasi
• Koordinasi mengisap,
antara menghisap,
menelan dan bernapas
menelan dan bernapas
telah terbentuk
mulai ada
sempurna
Rute pemberian orogastric tube Rute pemberian
& sesekali dengan nipples dengan menyusu
Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2016
Pemberian Nutrisi melalui Oral
Frekuensi
Menyusui
01 Pola menyusui bervariasi
karena setiap bayi berbeda.
Beberapa bayi akan menyusu
setiap 2-3 jam atau sebanyak 8-
12 kali selama periode 24 jam

Durasi
0 Menyusui
2 Durasi satu sesi menyusi
sangat bervariasi, karena waktu
transfer susu berbeda setiap
pasangan ibu-bayi. Waktu rata-
rata awal menyusui adalah 30-
40 menit atau sekitar 15-20
menit per payudara

Lowdermilk, DL., Perry, SE., & Cashion, K. (2013). Maternity Nursing. Singapore: Elsevier
Pemberian Nutrisi melalui Enteral

Pemberian nutrisi enteral diindikasikan pada bayi


prematur <32–34 minggu, bayi prematur dengan
kemampuan mengisap, menelan dan/atau
bernapas yang belum baik, bayi prematur tidak
bisa mendapat nutrisi per oral karena kondisi
medis atau sebagai suplementasi nutrisi oral
yang tidak adekuat. Sebelum memulai nutrisi
enteral pastikan saluran cerna dan kondisi
hemodinamik baik
(Flint A, New K & Davies MW, 2017)
Rute dan Metode Nutrisi Enteral
• NGT lebih mudah untuk difiksasi
NGT (Nasogastric Tube)• NGT dapat menyebabkan obstruksi hidung
parsial, meningkatkan resistensi jalan napas dan
meningkatkan usaha yang dibutuhkan untuk
Nutrisi enteral dapat
bernapas.
diberikan melalui
• Pada bayi prematur yang menggunakan
continous positive airway pressure (CPAP) atau
OGT (Orogastric Tube) alat bantu napas lain melalui hidung, lebih dipilih
penggunaan OGT.
• Pergerakan berlebihan dari OGT bisa
menyebabkan trauma mukosa mulut dan dapat
meningkatkan insiden apnea dan bradikardi
karena stimulasi vagal.

Pemberian sejumlah susu diberikan dalam


Bolus Intermiten 10–20 menit setiap 2 atau 3 jam dengan
metode pemberian menggunakan gravitasi
nutrisi melalui NGT
atau OGT Memberikan susu secara terus menerus melalui
Kontinyu sonde menggunakan pompa infus

Maggio L, Costa S, Zecca C, Giordano L. (2012). Methods of Enteral Feeding in Preterm Infants. Early Human Development
Posisi dan Frekuensi Pemberian nutrisi Entera

0 Posisi Pemberian Nutrisi


Untuk menurunkan kejadian refluks
1 gastroesofagus direkomendasikan
untuk memosisikan bayi miring ke kiri
atau tengkurap atau telentang dengan
kepala lebih tinggi membentuk sudut
30o selama 30-60 menit.

Frekuensi Pemberian
0 Nutrisi
Frekuensi pemberian nutrisi enteral
2 pada bayi prematur dengan berat
lahir >1250 gram adalah delapan kali
atau interval waktu tiap tiga jam.

Lowdermilk, DL., Perry, SE., & Cashion, K. (2013). Maternity Nursing. Singapore: Elsevier
Intoleransi Feeding (Oral & Enteral)
Residu lambung: cairan empedu (atau kehijauan)

Residu: > 25% pemberian asupan atau lebih dari jumlah yang diberikan per jam apabila
asupan diberikan per drips secara berkesinambungan

Peningkatan akut lingkaran abdomen (> 2 cm)

Feses berdarah atau heme-positif berkaitan dengan tanda penyakit yang lain

Jika bayi terlihat sehat & perut lemas: observasi singkat (2-6 jam),
pertimbangkan pemberian asupan ulang perlahan-lahan

Jika tidak yakin: hentikan asupan selama 24 jam dan dimulai kembali dengan volume
yang lebih kecil

Jika perut kembung/keras, feses berdarah atau cairan residu berwarna hijau:
hentikan asupan dan buat foto RO abdomen untuk menyingkirkan Enterokolitis Nekrotikans
Pemasangan Orogastric Tube (OGT)
Pemberian Nutrisi melalui Parenteral

Nutrisi parenteral merupakan salah satu alternatif


bentuk pemberian nutrisi. Nutrisi diberikan secara
intravena karena pada beberapa neonatus, pemberian
makanan secara oral dan enteral tidak dapat dilakukan
karena permasalahan berat badan bayi terkait dengan
prematuritas, seperti fungsi usus yang belum begitu
baik, hipotermia, infeksi, dan hipotensi
(Watson & McGuire, 2015).
Komponen Nutrisi Parenteral

Makronutrein

• Karbohidrat (Dekstrosa)
• Protein (Asam Amino)
• Lemak
Mikronutrein
• Elektrolit
• Trace Elements (zink, tembaga,
iodine, zat besi, dll)
• Vitamin
• Mineral
Pemasangan Infus pada Neonatus
Balance Cairan pada Neonatus
Balance cairan per 6 jam Balance cairan per 24 jam
Intake – (Output + IWL) Intake – (Output + IWL)
X6
24 24
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai