AN
NUTRISI
PADA
NEONATU
Neonatus merupakan bayi yang baru lahir atau usianya 0-28
hari. Pada bayi baru lahir dengan kondisi khusus
membutuhkan perawatan intensif pada rumah sakit yang
sering di sebut dengan Neonatal Intensive Care Unit (NICU)
(Rudolph, 2015).
Panjang badan
1 cm/minggu
0 Oral
Pemberian nutrisi secara
1 langsung melalui mulut
0 Enteral
Pemberian nutrisi melalui
2 saluran cerna dengan
menggunakan sonde
(Orogastric Tube/ OGT)
0 Parenteral
Pemberian nutrisi melalui
3 jalur intravena perifer
atau sentral
Rute Pemberian Nutrisi pada Bayi Prematur
32-34
<28 minggu •minggu
Refleks menghisap
• Refleks menghisap
hampir matang
belum ada • Koordinasi antara
• Gerak dorong usus
menghisap, menelan dan
belum ada
bernapas mulai ada
Rute pemberian
Rute pemberian
parenteral dengan nipples
28-31
• minggu
Refleks menghisap
>34 minggu
• Refleks mengisap telah
payudara mulai ada
matang
• Belum ada koordinasi
• Koordinasi mengisap,
antara menghisap,
menelan dan bernapas
menelan dan bernapas
telah terbentuk
mulai ada
sempurna
Rute pemberian orogastric tube Rute pemberian
& sesekali dengan nipples dengan menyusu
Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2016
Pemberian Nutrisi melalui Oral
Frekuensi
Menyusui
01 Pola menyusui bervariasi
karena setiap bayi berbeda.
Beberapa bayi akan menyusu
setiap 2-3 jam atau sebanyak 8-
12 kali selama periode 24 jam
Durasi
0 Menyusui
2 Durasi satu sesi menyusi
sangat bervariasi, karena waktu
transfer susu berbeda setiap
pasangan ibu-bayi. Waktu rata-
rata awal menyusui adalah 30-
40 menit atau sekitar 15-20
menit per payudara
Lowdermilk, DL., Perry, SE., & Cashion, K. (2013). Maternity Nursing. Singapore: Elsevier
Pemberian Nutrisi melalui Enteral
Maggio L, Costa S, Zecca C, Giordano L. (2012). Methods of Enteral Feeding in Preterm Infants. Early Human Development
Posisi dan Frekuensi Pemberian nutrisi Entera
Frekuensi Pemberian
0 Nutrisi
Frekuensi pemberian nutrisi enteral
2 pada bayi prematur dengan berat
lahir >1250 gram adalah delapan kali
atau interval waktu tiap tiga jam.
Lowdermilk, DL., Perry, SE., & Cashion, K. (2013). Maternity Nursing. Singapore: Elsevier
Intoleransi Feeding (Oral & Enteral)
Residu lambung: cairan empedu (atau kehijauan)
Residu: > 25% pemberian asupan atau lebih dari jumlah yang diberikan per jam apabila
asupan diberikan per drips secara berkesinambungan
Feses berdarah atau heme-positif berkaitan dengan tanda penyakit yang lain
Jika bayi terlihat sehat & perut lemas: observasi singkat (2-6 jam),
pertimbangkan pemberian asupan ulang perlahan-lahan
Jika tidak yakin: hentikan asupan selama 24 jam dan dimulai kembali dengan volume
yang lebih kecil
Jika perut kembung/keras, feses berdarah atau cairan residu berwarna hijau:
hentikan asupan dan buat foto RO abdomen untuk menyingkirkan Enterokolitis Nekrotikans
Pemasangan Orogastric Tube (OGT)
Pemberian Nutrisi melalui Parenteral
Makronutrein
• Karbohidrat (Dekstrosa)
• Protein (Asam Amino)
• Lemak
Mikronutrein
• Elektrolit
• Trace Elements (zink, tembaga,
iodine, zat besi, dll)
• Vitamin
• Mineral
Pemasangan Infus pada Neonatus
Balance Cairan pada Neonatus
Balance cairan per 6 jam Balance cairan per 24 jam
Intake – (Output + IWL) Intake – (Output + IWL)
X6
24 24
Terima Kasih