Penjelasan mengenai membangun basis loyalitas beserta contohnya berdasarkan pada modul
Pemasaran Jasa/EKMA4568/MODUL 06 KB2 adalah, sebagai berikut:
* Membangun loyalitas konsumen tidak mudah, karena begitu banyak faktor yang mempengaruhi. Banyak perusahaan mengeluarkan dana besar menawarkan berbagai program loyalitas ternyata kurang berhasil dapat membangun loyalitas konsumen. Lovelock (2011) menjelaskan tiga strategi membangun loyalitas yaitu: 1) membangun basis loyalitas; 2) menciptakan ikatan; 3) Meminimalisasi perpindahan konsumen. 1. Membangun Basis Loyalitas Tahapan awal membangun loyalitas dapat dimulai dengan menentukan target konsumen yang spesifik dan diikuti dengan menciptakan nilai (value) serta mengelola basis data konsumen untuk dapat memberikan pelayanan yang efektif. a. Target konsumen yang spesifik, Untuk dapat menentukan targeting yang mengarah pada konsumen sasaran dapat dilakukan dengan strategi segmentasi-targeting-positioning (STP). Segmentasi dilakukan untuk memilah pasar yang heterogen menjadi homogen yang diprediksi memiliki sikap, perilaku, selera yang sama. Dengan melakukan segmentasi, pelaku usaha akan lebih mudah menentukan karakteristik konsumen yang layak menjadi target sasaran. Targeting merupakan aktivitas setelah segmentasi untuk menentukan konsumen (prospek) yang dijadikan sasaran program pemasaran. Selanjutnya pelaku usaha perlu melakukan positioning sebagai cara untuk membangun kredibilitas merek di benak konsumen. Positioning berfungsi membantu konsumen membedakan produk jasa dengan pesaingnya. Dengan melakukan STP, perusahaan dapat menyesuaikan antara kapabilitas dan kekuatan perusahaan dengan kebutuhan/keinginan konsumen sehingga dapat menawarkan produk jasa yang unggul (superior) dibanding pesaing. b. Menciptakan nilai (value) bukan hanya volume. Sebagian pelaku usaha lebih mengutamakan jumlah konsumen yang dapat dilayani tanpa memperhatikan nilai yang dirasakan setiap konsumen. Perusahaan harus dapat menentukan target konsumen yang paling tepat, konsumen yang hanya mau membeli dengan harga murah bagi pemasar bukan merupakan target yang baik. Konsumen yang merupakan heavy user yang membeli/menggunakan produk jasa dengan volume besar akan memberikan profit yang besar bagi perusahaan. Untuk itu perusahaan sebaiknya membangun relationship dengan konsumen heavy user dengan menawarkan produk jasa yang dapat memberikan value. Produk jasa yang mempunyai value di mata konsumen jika manfaat (benefit) yang dirasakan lebih besar dari pengorbanan (cost). c. Mengelola basis data konsumen Membangun relationship dengan konsumen merupakan pendekatan strategik untuk dapat mempertahankan konsumen. Mempertahankan konsumen dalam jangka panjang harus didasarkan mutual benefit antara kedua belah pihak (perusahaan dan konsumen). Usaha mempertahankan konsumen harus dikelola secara efektif dengan memilih konsumen secara spesifik yang ada di database. Zeithalm dkk (2013) mengkategorikan basis konsumen atas 4 tingkatan yaitu Lead, Iron, Gold dan Platinum yang menunjukkan perlunya dibangun hubungan (relationship) dari yang baik (good) sampai yang kurang baik (poor). 1) Lead, kelompok konsumen (segmen) yang cenderung memberikan beban biaya bagi perusahaan terkait dengan waktu dan biaya. Segmen ini tidak memberikan return (pengembalian) yang besar seperti yang diinginkan perusahaan. 2) Iron, kelompok konsumen ini hanya sekedar memberikan skala ekonomi bagi perusahaan, yang dapat memberikan margin yang menguntungkan. Tingkat bisnis yang dilakukan konsumen ini tidak cukup memberikan arti bagi perusahaan untuk memberikan perlakuan khusus 3) Gold, kelompok konsumen ini memberikan kontribusi profit yang cukup menguntungkan bagi perusahaan. Mereka cenderung lebih sensitif terhadap harga dan mempunyai komitmen rendah terhadap perusahaan. 4) Platinum, kelompok konsumen ini biasanya jumlahnya sangat sedikit pada database konsumen, namun mereka heavy user dan berkontribusi besar terhadap profit perusahaan. Konsumen platinum ini cenderung tidak sensitif terhadap harga namun mengharapkan pelayanan yang tinggi. Dari berbagai tingkatan kelompok konsumen, perusahaan harus dapat memutuskan berbagai bentuk ikatan yang dibangun dengan masing-masing kelompok. Tingkatan jasa yang ditawarkan harus dapat diberikan sesuai dengan kemungkinan profit yang diberikan kepada perusahaan. Perusahaan dapat memprioritaskan ikatan (tier) dengan Platinum dan Gold dengan menawarkan layanan eksklusif. d. Kepuasan konsumen dan kualitas jasa merupakan persyaratan penting loyalitas Beberapa hasil riset mengenai implementasi relationship marketing (pemasaran relasional) menunjukkan bahwa kualitas jasa berpengaruh terhadap kepuasan konsumen yang berdampak signifikan terhadap loyalitas. Hasil berbagai riset menjadi dasar pengembangan konsep yang dapat menunjukkan bahwa loyalitas sangat berkaitan dengan kepuasan konsumen. Konsumen yang sangat puas (delight) cenderung lebih loyal kepada perusahaan. Sebaliknya, konsumen yang tidak puas akan membuat mereka berpindah mengkonsumsi produk jasa perusahaan lain. Jika dianalisa lebih jauh hubungan antara kualitas, kepuasan dan loyalitas dapat dilihat dari dua hal, yaitu faktor keuntungan eksternal yang diperoleh dari kepuasan pelanggan dan keuntungan internal yang diperoleh dari adanya perbaikan efisiensi produk. Keuntungan dapat diimplikasikan dalam proses produksi suatu barang/jasa, yaitu di mana kualitas produk/jasa yang diberikan oleh perusahaan dapat menciptakan suatu persepsi positif dari pelanggan terhadap perusahaan dan menghasilkan suatu kepuasan serta loyalitas pelanggan.
2. Strategi Membangun Ikatan Loyalitas dengan Konsumen
Membangun konsumen loyal berbasis data konsumen, perlu didukung oleh usaha untuk mengikat konsumen lebih dekat melalui beberapa strategi seperti: menguatkan relationship dengan konsumen, memberikan reward finansial dan nonfinansial, membangun ikatan dengan konsumen tingkat tinggi. a. Menguatkan relationship dengan konsumen Ikatan yang kuat yang berdampak pada loyalitas dapat dibangun dengan menawarkan produk jasa yang bervariasi, misalnya dengan menawarkan one stop shopping yang memberikan penawaran berbagai produk jasa yang dapat digunakan konsumen. Pada saat ini industri perbankan menggunakan strategi ini dengan menawarkan beberapa produk jasa seperti : kredit perumahan, asuransi kesehatan, tabungan haji/umroh dll. Menguatkan relationship dengan menawarkan berbagai produk jasa, konsumen akan mendapatkan jasa yang baik dan mendapatkan diskon harga serta manfaat yang lain. b. Mendorong loyalitas dengan memberikan hadiah (finansial dan nonfinansial) Mengikat konsumen agar loyal kepada perusahaan dapat diterapkan dengan memberikan insentif berdasarkan frekuensi pembelian, nilai pembelian atau kombinasinya. Insentif yang diberikan berupa hadiah (reward) finansial dan non finansial. Reward finansial, merupakan bentuk insentif finansial seperti diskon untuk pembelian, frequent flier miles atau program cash back dengan memberikan kredit nilai yang banyak digunakan oleh hotel dan penerbangan. Saat ini semakin banyak penyedia jasa menawarkan reward finansial untuk dapat mengikat konsumen seiring dengan meningkatnya persaingan. Reward yang diberikan bisa dalam bentuk: merchandise gratis dan free charge. Frequent flier program banyak digunakan pada sektor jasa dengan memberikan hadiah tertentu untuk penggunaan produk jasa dalam jumlah tertentu. Hal penting yang harus dipahami oleh penyedia jasa adalah membuat program reward dengan desain terbaik saja tidak cukup dapat menahan konsumen jika kepuasan konsumen tidak dipertahankan. Selain itu terkadang beberapa konsumen tidak sabar menunggu program reward-based, karena harus menunggu beberapa waktu sebelum mendapatkan hadiah yang berakibat pada ketidakpuasan. Misalnya, konsumen yang sudah memiliki kartu loyalitas dan tidak tertarik menambah kartunya karena hadiahnya tidak memberikan nilai bagi mereka. Poin yang didapat konsumen tidak dapat ditukarkan hadiah karena periode permintaan tinggi. Dari kedua contoh tersebut perlu digarisbawahi bahwa pada suatu saat hadiah yang diberikan kepada konsumen tidak lagi bernilai di mata konsumen, sehingga perusahaan harus selalu melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program reward ”finansial”. c. Membangun ikatan dengan konsumen tingkat tinggi Salah satu tujuan pemberian reward adalah mempertahankan konsumen tetap menggunakan jasa satu perusahaan dan masuk dalam preferensinya. Namun, program reward-based umumnya mudah untuk ditiru sehingga tidak bisa dijadikan sebagai strategi keunggulan bersaing. Ada beberapa strategi lain yang dapat mengikat konsumen lebih erat sehingga dapat mempertahankan keunggulan bersaing yaitu ikatan sosial dan customization. 1) Ikatan Sosial (social bond), merupakan ikatan yang terbentuk karena personal relationship dengan penyedia jasa. Misal, konsumen biasanya mempunyai salon favorit untuk merawat rambut karena merasa ada perhatian khusus yang diberikan oleh karyawan di salon, terkadang pada saat kita lama tidak datang mereka bertanya ” .. kemana aja...kok lama tidak datang ke salon kita..”. Relationship yang dibangun secara personal dapat menciptakan ikatan yang kuat dengan konsumen. Personal relationship bisa dibangun karena ada faktor kebanggaan dan prestise sebagai bagian dari anggota klub, misal: klub alumni universitas X. Walaupun ikatan sosial lebih sulit dibangun dibandingkan dengan ikatan finansial dan membutuhkan waktu untuk mencapainya, ikatan ini dapat menjadi senjatan keunggulan mengalahkan pesaing karena sulit ditiru. 2) Customization Bonds, ikatan ini dibangun pada saat penyedia jasa sukses memberikan jasa yang customized (sangat personal) kepada konsumen yang loyal. Misalnya, karyawan Starbuck didorong untuk mempelajari preferensi konsumen dan memberikan pelayanan yang dapat memenuhi apa yang diinginkan konsumen. Jadi intinya terjadi oneto-one marketing yang merupakan bentuk dari customization yang mana setiap individu dilayani secara tersegmentasi. Hotel-hotel besar berusaha mempelajari preferensi dari database konsumen yang dimiliki, sehingga pada saat konsumen datang ke hotel dapat disediakan minuman dan makanan kecil yang disukai di mini bar atau menyediakan surat kabar yang mereka ingin baca setiap pagi. Ikatan ini akan membuat konsumen enggan untuk pindah ke penyedia jasa lain yang tidak dapat memberikan jasa yang customize.
3. Meminimalisasi Hal-hal Yang Menyebabkan Perpindahan Konsumen
Pendekatan lain untuk semakin menguatkan program membangun ikatan dengan konsumen adalah mengurangi hal-hal yang menyebabkan konsumen pindah seperti: menganalisa penyebab perpindahan konsumen, mengatasi penyebab konsumen pindah, menyiapkan penanganan masalah dan perbaikan serta meningkatkan biaya perpindahan. a. Menganalisa penyebab perpindahan konsumen, tahap pertama yang perlu dilakukan adalah mempelajari alasan konsumen pindah ke penyedia jasa lain. Beberapa alasan konsumen pindah ke penyedia jasa lain karena:1) kegagalan jasa inti (kesalahan rincian bill pembayaran), 2) kegagalan service encounter pada saat terjadi interaksi antara karyawan dan konsumen (tidak sopan, tidak peduli, kurang responsif dan ketidakpahaman), 3) respons terhadap kegagalan jasa (negatif, tidak ada dan setengah hati/enggan). Sebagian besar konsumen menyatakan keputusan untuk pindah ke penyedia jasa lain disebabkan karena insiden yang berkaitan seperti kegagalan jasa diikuti dengan penangan kegagalan yang tidak memuaskan. Berpindahnya konsumen berdampak negatif terhadap perusahaan seperti kerugian. Untuk itu penyedia jasa perlu secara regular melakukan diagnosa apa yang menyebabkan konsumen pindah. Diagnosis ini dapat dilakukan dengan menganalisa data konsumen yang pindah dan terjadi penurunan pembelian dan melakukan wawancara mendalam untuk mencari tahu mengapa konsumen pindah menggunakan konsultan/agency. b. Mengatasi penyebab konsumen pindah, dengan menawarkan jasa berkualitas, meminimalkan ketidaknyamanan, dapat menawarkan harga yang adil dan transparan. Penyedia jasa harus secara proaktif melakukan pengukuran untuk mempertahankan konsumen seperti melatih karyawan call-center yang selalu berhubungan langsung dengan konsumen. Ada kalanya penyedia jasa membentuk save-team (tim pengaman) yang menangani konsumen yang mau membatalkan transaksi. Tugas utama save team adalah untuk mendengarkan dan memahami apa yang diinginkan konsumen dan berusaha memenuhi keinginan konsumen dengan fokus utama mempertahankan konsumen. c. Menerapkan penanganan masalah yang efektif dan menetapkan prosedur penanganan masalah, kedua hal ini penting untuk dapat mempertahankan konsumen yang kecewa agar tidak berpindah ke penyedia jasa lain. Cara yang dilakukan dengan memberikan kemudahan kepada konsumen untuk menyampaikan permasalahan kepada perusahaan, kemudian perusahaan harus dapat memberikan penanganan masalah yang optimal. * Kemudian dalam artikel lain, juga dijelaskan mengenai membangun basis loyalitas yang dalam hal ini adalah cara membangun loyalitas pelanggan yang lebih optimal. Untuk membangun loyalitas pelanggan secara optimal, perusahaan perlu mengadopsi pendekatan yang komprehensif dan memanfaatkan alat yang tepat, seperti sistem Customer Relationship Management (CRM). Pertama, penting untuk menyediakan pengalaman pelanggan yang luar biasa melalui pelayanan pelanggan yang responsif, ramah, dan profesional. CRM dapat membantu dalam melacak interaksi dengan pelanggan, mengidentifikasi kebutuhan mereka, dan memberikan solusi yang tepat waktu dan efektif. Dengan menyimpan data pelanggan dan riwayat interaksi mereka, perusahaan dapat memberikan pengalaman yang personal dan menyesuaikan layanan mereka dengan preferensi individu. Selain itu, CRM juga dapat digunakan untuk membangun program loyalitas yang efektif. Dengan menggunakan data pelanggan yang tersimpan dalam sistem CRM, perusahaan dapat mengidentifikasi pelanggan yang loyal, menganalisis pola pembelian, dan memberikan insentif yang relevan, seperti diskon khusus, poin reward, atau hadiah eksklusif. CRM membantu mengelola dan memantau program loyalitas secara efisien, serta memungkinkan perusahaan untuk mengirimkan komunikasi yang cermat dan terarah kepada pelanggan mengenai program dan penawaran khusus. Dengan menggunakan CRM, perusahaan dapat membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan melalui komunikasi yang terus-menerus, personalisasi pengalaman, dan penanganan masalah yang baik. CRM membantu perusahaan untuk memahami pelanggan dengan lebih baik, mengelola interaksi pelanggan secara efisien, dan meningkatkan kepuasan pelanggan secara keseluruhan. Program loyalitas pelanggan adalah salah satu strategi untuk mempertahankan pelanggan lama. Berikut ini beberapa contoh loyalitas pelanggan: 1. Memberikan Membership Card Salah satu contoh loyalitas pelanggan yang paling sering dijumpai adalah membership card. Membership card atau kartu keanggotaan ini bukan hanya sekadar identitas yang menunjukkan bahwa Anda adalah seorang pelanggan. Di balik itu, membership card juga hadir dengan beragam manfaat yang bisa dinikmati pemiliknya. Misalnya, dengan membership card ini Anda berhak mendapatkan hadiah khusus saat hari ulang tahun tiba. Beberapa tempat bahkan menjadikan membership card sebagai sebuah voucher diskon seumur hidup bagi pemegang kartu. Artinya, mereka berhak atas potongan harga selama berbelanja menggunakan membership card. 2. Menghadiahkan Poin Selain memberikan membership card contoh loyalitas pelanggan yang sering dijumpai adalah dengan menghadiahkan poin. Setelah melakukan pembelian, pelanggan berhak atas sejumlah poin yang bisa mereka kumpulkan. Nantinya, poin tersebut bisa ditukarkan dengan hal-hal menarik seperti potongan harga, hadiah khusus, hingga special rewards. Agar pelanggan terus berbelanja, biasanya poin memiliki masa kedaluwarsa sendiri. Artinya, poin akan hangus dan tidak dapat digunakan lagi saat sudah memasuki tanggal tertentu. Aturan semacam ini akan membuat pelanggan terus berbelanja agar poin mereka bisa segera cukup dengan hadiah yang diinginkan. 3. Memberikan Penawaran Khusus Ada banyak cara untuk mempertahankan pelanggan lama Anda. Salah satu yang paling disukai adalah dengan memberikan penawaran khusus. Seperti apa penawaran khusus yang bisa diberikan? Selain diskon dan poin, Anda bisa memberikan penawaran seperti kesempatan untuk liburan gratis atau bahkan free product saat ada produk yang baru diluncurkan. Anda juga bisa memberikan bundling dengan produk lain. Misalnya, jika pelanggan melakukan pembelian senilai Rp1.000.000, mereka berhak atas potongan harga untuk menginap di Hotel A. Penawaran seperti ini akan selalu menarik bagi pelanggan karena bagi mereka hal tersebut jelas memberikan keuntungan. 4. Menghadiahkan Gift Voucher Cara lain yang juga sering digunakan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan adalah dengan menghadiahkan gift voucher. Gift voucher yang diberikan ini bisa berupa voucher untuk berbelanja di tempat Anda atau di tempat lain. Nominalnya pun bisa sangat bervariasi, menyesuaikan dengan kebutuhan.