Anda di halaman 1dari 80

Inisiasi ke- 1

Materi Teori Pemasaran

INISIASI 1
(MANAJEMEN PEMASARAN)

BAURAN PROMOSI

Pemasaran modern tidak cukup hanya sekedar mengembangkan produk yang


berkualitas, menetapkan harga yang menarik, dan mendistribusikannya hingga
tersedia di pasar. Para pemasar juga dituntut untuk mampu berkomunikasi
dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu setiap pemasar harus
melakukan fungsi sebagai komunikator dan promotor yang handal. Dalam
melakukan komunikasi dengan audien sasarannya, paling tidak ada enam cara
utama yang sering dilakukan para pemasar, yaitu :
1. Iklan : setiap bentuk presentasi dan promosi non-pribadi melalui media
tentang ide, barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu
2. Penjualan Tatap Muka : presentasi lisan dalam suatu percakapan
dengan satu atau lebih calon pembeli yang ditujukan untuk menciptakan
penjualan
3. Promosi Penjualan : kegiatan pemasaran selain penjualan tatap muka,
periklanan dan publisitas yang mendorong pembelian konsumen dan
efektivitas pengecer.
4. Hubungan Masyarakat : upaya-upaya komunikasi yang dirancang oleh
suatu organisasi untuk mempengaruhi secara positif sikap terhadap
organisasi itu, produknya dan kebijakan-kebijakannya.
5. Publisitas : bentuk khusus hubungan masyarakat yang melibatkan
komunikasi tentang suatu organisasi, produknya atau kebijakannya
melalui media tanpa biaya pensponsoran dari organisasi itu.
6. Pemasaran Langsung : penggunaan surat, telepon, fax, email dan alat
kontak non-personal lainnya untuk mengkomunikasikan secara langsung
atau mengumpulkan tanggapan langsung dari pelanggan dan calon
pelanggan spesifik.

Memutuskan Bauran Komunikasi Pemasaran

Perusahaan-perusahaan harus mengalokasikan anggaran promosi untuk


keenam “alat” promosi tersebut. Karena sumberdaya perusahaan sifatnya
“terbatas”, maka perusahaan-perusahaan harus mencari cara untuk
memperoleh efisiensi dan efektivitas penggunaan bauran promosi tersebut.
Masalahnya adalah menentukan variabel bauran promosi yang paling efektif
merupakan tugas yang tidak mudah. Dalam praktik, manajemen harus
mencari kombinasi yang terbaik atas penggunaan “alat-alat” tersebut.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan kombinasi terbaik dari


variabel-variabel. Faktor-faktor tersebut antara lain :
a. Jumlah Dana
b. Sifat Pasar
c. Jenis Produk
d. Tahap-tahap dalam Daur Hidup Produk
PERANAN DAUR HIDUP PRODUK DALAM STRATEGI PEMASARAN
Saudara mahasiswa, seperti sering Anda pelajari, bahwa setiap produk akan
mengalami masa-masa dalam daur hidup produknya. Secara umum terdapat
empat tahap dalam daur hidup produk yaitu tahap perkenalan, pertumbuhan,
kedewasaan, dan tahap penurunan. Pada setiap tahap daur hidup produk, akan
memerlukan strategi pemasaran tersendiri.

Tahap Perkenalan
Tahap ini ditandai dengan pertumbuhan penjualan yang lambat. Dalam tahap
ini relatif hanya terdapat beberapa perusahaan yang menjual produk baru.
Mereka cenderung membatasi jenis produknya karena pasarnya dianggap belum
siap untuk menerima pembauran-pembauran produk. Terdapat empat strategi
pemasaran pada tahap perkenalan, yaitu (1) strategi profil tinggi, (2) strategi
penetrasi preemtif, (3) ) strategi penetrasi selektif, dan (4) strategi profil
rendah.
Jika digambarkan posisi masing-masing strategi dikaitkan dengan promosi dan
harga adalah sebagai berikut.

HARGA

TINGGI RENDAH

TINGGI
Strategi Strategi
Profil Tinggi Penetrasi
Preemtif

PROMOSI

Strategi Penetrasi Strategi Profil


RENDAH Selektif Rendah
1. Strategi Profil Tinggi
Strategi ini merupakan strategi pemasaran dengan menetapkan harga
tinggi dan promosi tinggi.

2. Strategi Penetrasi Preemtif


Strategi ini merupakan strategi pemasaran dengan menetapkan harga
rendah dan promosi yang tinggi.

3. Strategi Penetrasi Selektif


Strategi ini merupakan strategi pemasaran dengan menetapkan harga
tinggi dan promosi rendahi.

4. Strategi Profil Rendah


Strategi ini merupakan strategi pemasaran dengan menetapkan harga
rendah dengan tingkat promosi yang rendah pula.

Tahap Pertumbuhan
Strategi pemasaran yang dapat digunakan pada tahap ini adalah:
a. Meningkatkan kualitas produk
b. Mencari segmen pasar baru
c. Selalu mencari saluran distribusi yang baru
d. Mengadakan periklanan

Tahap Kedewasaan
Strategi pemasaran pada tahap ini meliputi:
a. Modifikasi pasar
b. Modifikasi produk
c. Modifikasi bauran pemasaran

Tahap Kemunduran
Strategi pemasaran yang dapat dilakukan pada tahap ini adalah
a. Mencari produk yang lemah
b. Membangkitkan lagi produk tersebut
c. Meninggalkan produk tersebut.
STRATEGI DISTRIBUSI

Perkembangan bisnis di Indonesia terus berlanjut. Jika dibandingkan dengan


kondisi beberapa dekade lalu, kondisi saat ini sudah jauh berbeda. Di banyak
kota, khususnya di kota-kota besar, dapat dijumpai tempat-tempat belanja
modern yang merupakan sekumpulan toko di bawah satu atap dengan fasilitas
yang nyaman. Bangunan seperti ini dinamakan shopping mall atau plaza.
Perkembangan seperti ini tidak terlepas dari pengaruh perkembangan
pemasaran di luar negeri yang upayanya diarahkan pada penyampaian nilai
pelanggan. Saluran distribusi, juga disebut saluran pemasaran, pada
prinsipnya ditujukan untuk membuat barang dan jasa tersedia bagi konsumen
akhir. Saluran pemasaran dapat didefinisikan sebagai:
1. Sejumlah organisasi independen yang memudahkan transfer kepemilikan
seperti produk berpindah dari produsen ke pemakai bisnis atau konsumen
(McDaniel et al, 2008, h. 362).
2. Sebuah sistem institusi pemasaran yang terorganisasi yang dilalui oleh
produk, sumber, informasi, dana, dan/atau arus kepemilikan produk dari
titik produksi ke pemakai akhir (Ferrell and Hartline, 2008, h. 257).
3. Semua bisnis dan orang yang terlibat dalam pergerakan fisik dan
pemindahan kepemilikan barang dan jasa dari produsen ke konsumen
(Berman and Evans, 2007, h. 8).
4. Sejumlah lembaga yang memindahkan barang dari titik produksi ke titik
konsumsi (Dunne and Lusch, 2005, h. 140)

Lembaga atau individu yang menjalankan kegiatan khusus di bidang


distribusi disebut perantara pemasaran, atau disebut juga sebagai penyalur.
Mereka itu adalah:
1. perantara pedagang, dan
2. perantara agen.

PERANTARA PEDAGANG

Pada dasarnya, perantara pedagang (merchant middleman) ini bertanggung


jawab terhadap pemilikan semua barang yang dipasarkannya. Dalam
hubungannya dengan pemindahan kepemilikan, kegiatan perantara pedagang
ini berbeda dengan lembaga lain yang termasuk dalam perantara agen, seperti:
perusahaan transpor, perusahaan pergudangan, dan sebagainya. Adapun
lembaga-lembaga yang termasuk dalam golongan perantara pedagang adalah:
a. Pedagang besar (wholesaler, disebut juga grosir).
b. Pengecer (retailer).
Tidak menutup kemungkinan bahwa produsen juga dapat bertindak
sekaligus sebagai pedagang karena selain membuat barang juga mem-
perdagangkannya.

1. Pedagang Besar
Jika produk dijual ke berbagai macam toko eceran di seluruh wilayah pasar,
pedagang besar diperlukan untuk membantu memindahkan produk dari
produsen ke pengecer. Istilah pedagang besar ini hanya digunakan pada
perantara pedagang yang terikat dengan kegiatan perdagangan besar dan
biasanya tidak melayani penjualan eceran kepada konsumen akhir. Mereka
menawarkan pelayanan kepada pengecer dalam bentuk:
a. pemilahan barang dagangan,
b. persediaan cadangan,
c. kredit,
d. pengiriman, dan
e. bantuan promosi.

Ke-lima pelayanan tersebut sangat memudahkan barang mencapai pengecer


yang seterusnya ke konsumen akhir. Kemudian apa yang dimaksud pedagang
besar? Pedagang besar didefinisikan oleh Kurtz and Boone (2006) sebagai
berikut:

Pedagang besar adalah perantara yang mengambil kepemilikan barang


yang ditangani dan kemudian mendistribusikan barang tersebut kepada
pengecer, penyalur lain, atau kadang-kadang konsumen akhir.

Sedangkan definisi lain dikemukan oleh Bennett (1995) sebagai berikut:

Pedagang besar adalah sebuah unit usaha yang membeli, mengambil


kepemilikan, biasanya melakukan penyimpanan dan penanganan barang
secara fisik dalam jumlah yang besar, dan menjual kembali barang-barang
tersebut (biasanya dalam jumlah yang lebih kecil) kepada pengecer atau
kepada pemakai industrial atau pemakai bisnis.

Pada umumnya, pedagang besar tidak melayani konsumen akhir secara


langsung. Akan tetapi, jika hal itu dilakukan pedagang besar menerapkan
persyaratan tertentu kepada konsumen akhir agar tidak menyaingi pengecer.
Persyaratan yang dimaksud dapat berupa:
a. Konsumen akhir harus membeli sejumlah minimum sama dengan yang
dikeluarkan oleh seorang pengecer apabila melakukan kulakan pada
pedagang besar.
b. Apabila konsumen akhir menghendaki jumlah pembelian yang lebih kecil, ia
dikenai tambahan pembayaran dalam persentase tertentu sehingga harga
per unit barang tidak jauh berbeda dengan harga yang ditawarkan oleh
pengecer.
c. Konsumen akhir yang membeli eceran harus membayar dengan harga yang
sama dengan harga yang ditawarkan oleh pengecer.

Kondisi seperti ini sudah banyak diterapkan di negara-negara seperti Britania


Raya dan Amerika Serikat. Di Indonesia juga sudah banyak pedagang besar yang
menerapkan persyaratan tersebut, khususnya persyaratan ketiga.

2. Pengecer
Perdagangan eceran meliputi semua kegiatan yang berhubungan secara
langsung dengan penjualan barang atau jasa kepada konsumen akhir untuk
keperluan pribadi (bukan untuk keperluan bisnis). Namun demikian tidak
menutup kemungkinan adanya penjualan secara langsung dengan para pemakai
industrial karena tidak semua barang industrial selalu dibeli dalam jumlah
besar. Pelayanan yang ditawarkan oleh pengecer meliputi:
a. kepraktisan berbelanja,
b. persediaan lokal,
c. servis pertukaran, dan
d. reparasi.

Penggunaan pengecer telah terbukti sangat efektif dan efisien baik bagi
konsumen maupun bagi produsen makanan, pakaian, ban, persewaan video,
bahan bangunan dan pertukangan, dan otomotif. Adapun definisi pengecer
telah dikemukakan oleh Bennett (1995) sebagai berikut:

Pengecer adalah perantara pedagang yang melakukan kegiatan bisnis


terutama menjual barang kepada konsumen akhir.

Definisi tersebut sejalan dengan definisi perdagangan eceran yang dikemukakan


oleh McDaniel et al (2008, h. 402) sebagai berikut:

Perdagangan eceran (retailing) adalah semua aktivitas yang secara


langsung terkait dengan penjualan barang dan jasa pada konsumen akhir
untuk digunakan sendiri, bukan untuk bisnis.
Adanya kegiatan perdagangan eceran ini telah meningkatkan kualitas hidup
konsumen. Ketika seseorang berbelanja makanan, pakaian, potong rambut,
buku, dan lain-lain, ia terlibat dalam perdagangan eceran. Pemasaran eceran
mempengaruhi masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Konsumen menjadi mudah mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan.
Berbagai inovasi dalam pemasaran secara eceran telah berkembang pesat,
seperti: (a) kios interaktif yang kebanyakan ditempatkan di pusat perbelanjaan
dan bandara (misalnya A & W, Dunkin Donut, Studio Foto Swagaya), (b)
superstore, (c) toko gudang rabat, dan (d) supermarket. Sebagian di antara
mereka sudah menyediakan monitor sentuh yang dapat memberikan informasi
secara elektronik.

PERANTARA AGEN

Perantara agen (agent middleman) ini dibedakan dengan perantara


pedagang karena tidak mempunyai hak kepemilikan atas semua barang yang
ditangani. Agen memperoleh sejumlah kompensasi tertentu atas jasa yang
diberikannya. Kompensasinya dapat berbentuk komisi atau pembayaran
lainnya. Dengan mendasarkan pada pendapat Walters (1977, p. 115), agen
dapat didefinisikan sebagai berikut:

Agen adalah lembaga atau individu yang melaksanakan perdagangan dengan


menyediakan jasa-jasa atau fungsi khusus yang berhubungan dengan
penjualan, pembelian atau distribusi barang, tetapi mereka tidak
mempunyai hak kepemilikan barang yang diperdagangkan.

Pada dasarnya, perantara agen dapat digolongkan ke dalam dua golongan,


yakni: (1) agen penunjang (facilitating agent) dan (2) agen pelengkap
(supplemental agent).

1. Agen Penunjang
Agen penunjang merupakan agen yang mengkhususkan kegiatannya dalam
beberapa aspek pemindahan barang dan jasa, yang terbagi dalam beberapa
golongan yaitu (Swastha Dh, 1979):
a. Agen pengangkutan borongan (bulk transportation agent).
b. Agen penyimpanan (storage agent).
c. Agen pengangkutan khusus (specialty shipper).
d. Agen pembelian dan penjualan (purchase and sales agent).
Kegiatan agen penunjang adalah membantu untuk memindahkan barang-
barang sedemikian rupa sehingga mengadakan hubungan langsung dengan
pembeli dan penjual. Jadi, agen penunjang ini melayani kebutuhan-kebutuhan
dari setiap kelompok secara serempak. Dalam praktek, agen semacam ini dapat
dilakukan sendiri oleh si penerima barang. Sebagai contoh, ongkos kirim untuk
pengiriman sejumlah barang dapat ditanggung oleh pengirim atau pembeli.
Oleh karena itu, agen semacam ini bisa dilakukan atau disewa oleh produsen
untuk keperluan penjualan barang, atau dapat pula disewa oleh pembeli untuk
keperluan pembelian barang.

2. Agen Pelengkap
Agen pelengkap berfungsi melaksanakan jasa-jasa tambahan dalam
penyaluran barang dengan tujuan memperbaiki adanya kekurangan-
kekurangan. Apabila pedagang atau lembaga lain tidak dapat melakukan
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan penyaluran barang, maka agen
pelengkap dapat menggantikannya. Jasa-jasa yang dilakukannya antara lain
berupa:
a. Jasa pembimbingan/konsultasi
b. Jasa finansial
c. Jasa informasi
d. Jasa khusus lainnya.

Berdasarkan macam jasa yang mereka tawarkan tersebut, agen pelengkap


dapat digolongkan ke dalam:
a. Agen yang membantu di bidang keuangan, seperti bank.
b. Agen yang membantu dalam mengambil keputusan, seperti: biro iklan,
lembaga penelitian, dokter, dan sebagainya.
c. Agen yang membantu dalam penyediaan informasi, seperti televisi, surat
kabar, radio dan sebagainya.
d. Agen khusus yang tidak termasuk dalam ketiga golongan di muka.

Kedua macam perantara (agen dan pedagang) tersebut sama-sama penting


dalam pemasaran. Perlu diketahui di sini, bahwa agen dapat menyewa agen-
agen lainnya. Sebagai contoh, sebuah biro advertensi dapat menggunakan radio
dan televisi sebagai media advertensi bagi perusahaan; begitu pula dalam hal
pengangkutan, perusahaan angkutan dapat menyewa alat-alat transpor pada
perusahaan lain.

SALURAN DISTRIBUSI BARANG KONSUMEN


Adapun macam-macam saluran distribusi barang konsumen adalah:
1. Produsen - Konsumen
Bentuk saluran distribusi yang paling pendek dan paling sederhana adalah
saluran distribusi dari produsen ke konsumen, tanpa menggunakan perantara.
Produsen dapat menjual barang yang dihasilkannya melalui pos atau langsung
mendatangi rumah konsumen (dari rumah ke rumah). Dengan berkembangnya
teknologi informasi dan komunikasi, produsen dapat memanfaatkan internet
untuk melayani konsumen secara langsung. Tentunya, basis data konsumen dan
situs web produsen menjadi sangat penting. Saluran seperti ini disebut sebagai
saluran distribusi langsung atau saluran distribusi pendek.

2. Produsen - Pengecer - Konsumen


Seperti halnya dengan jenis saluran yang pertama (produsen-konsumen),
saluran ini juga disebut sebagai saluran distribusi tidak langsung. Di sini,
pengecer besar melakukan pembelian pada produsen. Ada pula beberapa
produsen yang mendirikan toko pengecer sehingga dapat secara langsung
melayani konsumen. Yang terakhir ini disebut saluran distribusi langsung; dan
tidak umum dipakai.

3. Produsen - Pedagang Besar - Pengecer - Konsumen


Saluran distribusi semacam ini banyak digunakan oleh produsen, dan
dinamakan sebagai saluran distribusi tradisional. Di sini, produsen hanya
melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak
menjual kepada pengecer.
Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar, dan pembelian oleh
konsumen dilayani pengecer saja.

4. Produsen - Agen - Pengecer - Konsumen


Di sini, produsen memilih agen (agen penjualan atau agen pabrik) sebagai
penyalurnya. Ia menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam saluran
distribusi yang ada. Sasaran penjualannya terutama ditujukan kepada para
pengecer besar.

5. Produsen - Agen - Pedagang Besar - Pengecer - Konsumen


Dalam saluran distribusi, produsen sering menggunakan agen sebagai
perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang
kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil. Agen yang terlibat dalam saluran
distribusi ini adalah terutama agen penjualan.

SALURAN DISTRIBUSI BARANG INDUSTRIAL


Karena karakteristik yang ada pada barang industrial berbeda dengan
barang konsumen, maka saluran distribusi yang dipakainya juga agak berbeda.
Seperti halnya pada saluran distribusi barang konsumen, saluran distribusi
untuk barang industrial juga mempunyai kemungkinan/kesempatan yang sama
bagi produsen untuk menggunakan kantor dan cabang penjualan. Kantor dan
cabang penjualan ini dipakai untuk mencapai lembaga distribusi berikutnya.
Ada empat macam saluran yang dapat digunakan untuk mencapai pemakai
industrial. Keempat macam saluran distribusi tersebut adalah:

1. Produsen - Pemakai Industrial


Saluran distribusi dari produsen ke pemakai industrial ini merupakan saluran
yang paling pendek, dan disebut sebagai saluran distribusi langsung. Biasanya
saluran distribusi langsung ini dipakai oleh produsen bilamana transaksi
penjualan kepada pemakai industrial relatif cukup besar. Saluran distribusi
semacam ini cocok untuk barang-barang industrial seperti: lokomotif, kapal,
pesawat terbang, dan sebagainya (yang tergolong jenis instalasi).

2. Produsen - Distributor Industrial - Pemakai Industrial


Produsen barang-barang jenis perlengkapan operasi dan perlengkapan
asesori kecil dapat menggunakan distributor industrial untuk mencapai
pasarnya. Produsen lain yang dapat menggunakan distributor industrial sebagai
penyalurnya, antara lain: produsen bahan bangunan, produsen alat-alat untuk
pembangunan, produsen alat pendingin udara (AC) dan sebagainya.

3. Produsen - Agen - Pemakai Industrial


Biasanya saluran distribusi semacam ini dipakai oleh produsen yang tidak
memiliki departemen pemasaran. Juga perusahaan yang ingin memperkenalkan
barang baru atau ingin memasuki daerah pemasaran baru, lebih suka
menggunakan agen.

4. Produsen - Agen - Distributor Industrial - Pemakai Industrial


Saluran distribusi ini dapat digunakan oleh perusahaan dengan
pertimbangan antara lain bahwa unit penjualannya terlalu kecil untuk dijual
secara langsung. Selain itu, faktor penyimpanan pada saluran perlu
dipertimbangkan pula. Dalam hal ini agen penunjang seperti agen penyimpanan
sangat penting peranannya.

MENENTUKAN BANYAKNYA PENYALUR


Setelah menentukan saluran distribusi yang akan dipakai, produsen perlu
menentukan jumlah perantara untuk ditempatkan sebagai pedagang besar atau
pengecer. Dalam hal ini produsen mempunyai tiga alternatif pilihan, yaitu: (1)
distribusi intensif, (2) distribusi selektif, dan (3) distribusi eksklusif.

1. Distribusi Intensif
Distribusi intensif ini dapat digunakan oleh produsen yang menjual barang
konvenien. Perusahaan berusaha menggunakan penyalur, terutama pengecer
sebanyak-banyaknya untuk mendekati dan mencapai konsumen akhir. Semua
itu dimaksudkan untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan konsumen. Makin
cepat konsumen terpenuhi kebutuhannya, mereka makin merasakan adanya
kepuasan. Sedangkan untuk barang industrial, distribusi intensif ini biasanya
terbatas untuk jenis perlengkapan operasi atau barang standar lainnya, seperti
obeng, minyak pelumas, dan sebagainya.

2. Distribusi Selektif
Perusahaan yang menggunakan distribusi selektif ini berusaha memilih
sejumlah pedagang besar dan/atau pengecer yang terbatas dalam suatu daerah
geografis tertentu. Biasanya saluran ini dipakai untuk memasarkan produk
baru, barang shopping atau barang spesial, dan barang industrial jenis
peralatan asesori. Perusahaan dapat beralih ke distribusi selektif apabila hal ini
lebih menguntungkan daripada distribusi intensif, sehingga jumlah pengecer
yang digunakan akan lebih terbatas. Penggunaan saluran distribusi selektif ini
dimaksudkan untuk meniadakan penyalur yang tidak menguntungkan dan
meningkatkan volume penjualan dengan jumlah transaksi yang lebih terbatas.

3. Distribusi Eksklusif
Distribusi eksklusif ini digunakan oleh perusahaan dengan hanya
menggunakan satu pedagang besar atau pengecer dalam daerah pasar tertentu.
Jadi produsen hanya menjual produknya kepada satu pedagang besar atau satu
pengecer saja. Dengan hanya satu penyalur, produsen akan lebih mudah dalam
mengadakan pengawasan, terutama pengawasan pada tingkat harga eceran
maupun pada usaha kerja sama dengan penyalur dalam periklanan. Penyalur
sendiri juga memiliki keuntungan karena banyak pembeli yang membeli
kepadanya. Pada umumnya, distribusi eksklusif ini banyak dipakai:
a. Untuk barang-barang spesial.
b. Apabila penyalur bersedia memelihara persediaan dalam jumlah besar
sehingga pembeli lebih leluasa dalam memilih produk yang akan dibelinya.
c. Apabila produk yang dijual memerlukan servis purna-jual (pemasangan,
reparasi dan sebagainya), misalnya mobil, alat pendingin udara (AC), almari
es, mesin pertanian, alat-alat konstruksi bangunan dan sebagainya.

MANAJEMEN OPERASI

PEMILIHAN LOKASI

Permasalahan mengenai pemilihan lokasi berkaitan dengan pemilihan lokasi baru karena
perusahaan baru berdiri atau karena perusahaan melakukan ekspansi. Dalam ranah manajemen
operasi, pemilihan lokasi dimaksudkan untuk pemilihan lokasi fasilitas yang dapat berupa
pemilihan lokasi pabrik, pemilihan lokasi gudang, atau pemilihan lokasi untuk perusahaan jasa
(toko, konsultan, dokter, dll).

1. Pemilihan lokasi dengan penilaian kuantitatif faktor lokasi


Pemilihan lokasi dengan cara ini dilakukan dengan memperhitungkan faktor-faktor yang
mempengaruhi lokasi, misalnya pasar, sumber material atau bahan baku, ketersediaan tenaga
kerja, tersedianya sumber tenaga atau pembangkit listrik, transportasi, dll.

Contoh:
PT. MAKMUR ABADI tengah mempertimbangkan untuk melakukan perluasan pabrik karena
semakin meningkatnya permintaan. Dalam menentukan pabrik yang baru, pihak manajemen
PT. MAKMUR ABADI menggunakan metode mempertimbangkan faktor-faktor yang
mempengaruhi lokasi. Ada dua alternatif pilihan kota yang secara perkiraan kasar dirasa
cukup representatif untuk dijadikan lokasi pabrik baru, yaitu di Bekasi atau di Semarang.
Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan pemilihan lokasi oleh pihak manajemen adalah
sebagai berikut.

Faktor Lokasi Hasil penilaian Hasil penilaian


Bekasi Semarang
Lokasi pasar Sangat baik Baik
Lokasi sumber material Kurang Baik
Tersedianya tenaga kerja Cukup Sangat baik
Tersedianya sumber tenaga Sangat baik Kurang
Insentif ekonomis Cukup Sangat kurang
Komunitas lingkungan Kurang Baik
Fasilitas transportasi Kurang Sangat baik
Persyaratan teknis Sangat baik Cukup
Harga tanah Cukup Baik

Untuk dapat menentukan kota manakah yang dipilih, maka hasil penilaian secara kualitatif
tersebut harus dikuantitatifkan. Misalnya, apabila hasil penilaian adalah sangat baik diberi nilai
5, baik diberi nilai 4, cukup diberi nilai 3, dan kurang diberi nilai 2. Masing-masing faktor juga
perlu diberi bobot mengingat setiap faktor mempunyai pengaruh yang tidak sama tehadap
pemilihan lokasi. Perusahaan harus menentukan faktor manakah yang dianggap berpengaruh
bagi keberhasilan perusahaan dan faktor manakah yang tidak. Pihak manajemen memutuskan
bahwa sumber material dan ketersediaan tenaga kerja memiliki pengaruh terbesar bagi
perusahaan. Oleh karena itu manajemen perusahaan memberi bobot 3 untuk kedua macam
faktor lokasi tersebut. Pengaruh yang agak besar bagi perusahaan adalah faktor komunitas
lingkungan, sehingga diberi bobot 2. Faktor yang lain semuanya diberi bobot 1. Dengan
adanya pembedaan besar pengaruh masing-masing faktor lokasi tersebut maka perhitungan
pemilihan lokasi sebagai berikut.

Faktor Lokasi Bekasi Semarang


H N B T H N B T
(NxB) (NxB)
Lokasi pasar SB 5 1 5 B 4 1 4
Lokasi sumber material K 2 3 6 B 4 3 12
Tersedianya tenaga kerja C 3 3 9 SB 5 3 15
Tersedianya power SB 5 1 5 K 2 1 2
Insentif ekonomis C 3 1 3 SK 1 1 1
Komunitas lingkungan K 2 2 4 B 4 2 8
Fasilitas transportasi K 2 1 2 SB 3 1 3
Persyaratan teknis SB 5 1 5 C 3 1 3
Harga tanah C 3 1 3 B 4 1 4
Jumlah 42 52
Keterangan:
H = hasil, N = nilai, B = bobot, T = total

Dari tabel di atas dapat terlihat ternyata kota Semarang memiliki nilai yang lebih tinggi
daripada kota Bekasi. Oleh karena itu, PT. MAKMUR ABADI sebaiknya memilih mendirikan
pabrik baru di Semarang.

2. Pemilihan lokasi berdasarkan analisis biaya


Pemilihan lokasi berdasarkan analisis biaya dilakukan dengan mempertimbangkan biaya tetap
dan biaya variabel. Lokasi yang dipilih ditentukan berdasarkan biaya yang paling murah.

Total biaya = biaya tetap + (kapasitas/jumlah unit produk x biaya


variabel)

Contoh:
PT. LANGGENG SEJAHTERA berencana untuk mendirikan pabrik baru. Pabrik baru ini
direncanakan beroperasi pada kapasitas 10.000 unit per periode. PT. LANGGENG SEJAHTERA
mempunyai alternatif lokasi di Cikarang atau Bogor. Setelah manajemen perusahaan melakukan
analisis biaya untuk masing-masing alternatif lokasi tersebut, manajemen perusahaan mengetahui
bahwa biaya tetap per periode dan biaya variabel per unit yang harus dikeluarkan perusahaan
pada masing-masing alternatif lokasi tersebut adalah apabila mendirikan di Cikarang, maka biaya
tetap yang ditanggung adalah sebesar Rp20.000.000 per periode dan biaya variabel sebesar
Rp2.000 per unit. Sedangkan apabila mendirikan pabrik di Bogor, maka biaya tetap yang akan
ditanggung adalah sebesar Rp40.000.000 per periode dan biaya variabel adalah sebesar Rp1.000
per unit.

JAWABAN
Berdasarkan data tersebut, maka dapat dicari biaya total per lokasi sebagai berikut.
Cikarang : 20.000.000 + (10.000 x 2.000) = 40.000.000
Bogor : 40.000.000 + (10.000 x 1.000) = 50.000.000

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka PT. LANGGENG SEJAHTERA sebaiknya


mendirikan pabrik di Cikarang karena biaya totalnya lebih murah.

LATIHAN
1. PT. ABADI tengah mempertimbangkan untuk mendirikan gudang baru seiring dengan
meningkatnya permintaan produk dan luasnya daerah pemasaran. PT. ABADI memiliki
alternatif pilihan lokasi yaitu di Surabaya atau di Semarang. Faktor-faktor yang dinilai
berpengaruh terhadap pilihan lokasi gudang adalah daerah pemasaran, keamanan, sarana
transportasi, pajak daerah, dan harga tanah. Hasil analisis awal terhadap dua kota tersebut
adalah sebagai berikut.

No. Faktor Surabaya Semarang


1. Daerah pemasaran Sangat baik Sangat baik
2. Keamanan Kurang Cukup
3. Sarana transportasi Baik Sangat baik
4. Pajak daerah Baik Baik
5. Harga tanah Sangat baik Baik

Pihak manajemen akan menganalisis faktor-faktor tersebut. Faktor yang dinilai sangat baik
diberi nilai 5, baik diberi nilai 4, cukup diberi nilai 3, dan kurang diberi nilai 2. Pihak
manajemen memutuskan bahwa pajak daerah merupakan faktor paling penting dan diberi
bobot 3. Keamanan dan sarana transportasi merupakan faktor penting berikutnya dan diberi
nilai 2, daerah pemasaran dan harga tanah diberi nilai 1. Berdasarkan data tersebut,
analisislah lokasi mana yang sebaiknya dipilih!.

2. PT. MAJU akan mendirikan pabrik baru karena semakin meningkatnya permintaan produk.
Pabrik baru tersebut direncanakan akan dibangun di Surabaya, Cikarang, Semarang, atau
Bekasi. Data biaya tetap dan biaya variabel adalah sebagai berikut.

Nama Kota Biaya tetap/th Biaya variabel/unit


Surabaya Rp55.000.000,- Rp250.000,-
Cikarang Rp57.000.000,- Rp225.000,-
Semarang Rp53.000.000,- Rp270.000,-
Bekasi Rp58.000.000,- Rp260.000,-

Tentukan lokasi mana yang sebaiknya dipilih apabila perusahaan merencanakan tingkat
produksi sebesar 5.000 unit per periode.

PERSEDIAAN

Setiap perusahaan manufaktur akan memiliki persediaan karena dibutuhkan untuk kelancaran
proses produksi. Bahan baku merupakan persediaan yang harus ditentukan jumlahnya dengan
benar agar produksi dapat berjalan sekaligus dapat menghemat biaya. Adanya persediaan akan
menimbulkan dua macam biaya yaitu biaya penyimpanan dan biaya pemesanan. Biaya
penyimpanan adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan penyimpanan persediaan sepanjang
waktu tertentu. Biaya pemesanan adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan pemesanan barang.
Kedua biaya tersebut bersifat kebalikan. Misalnya, kita melakukan pemesanan bahan baku untuk
satu tahun dalam sekali waktu, misalnya di awal tahun, maka biaya yang mengikuti adalah biaya
pesan menjadi murah (hanya memesan satu kali) sedangkan biaya simpan menjadi mahal (karena
menyimpan dalam jumlah yang banyak). Oleh karena itu perlu dilakukan perhitungan agar
penggunaan kedua biaya tersebut menjadi optimal. Salah satu metode yang dapat digunakan
adalah dengan Economic Order Quantity (EOQ). Suatu perusahaan tidak dapat memesan barang
yang diperlukan hanya satu kali di awal tahun karena beebrapa alasan, misalnya gudang tidak
mencukupi atau bahan tidak tahan lama. Oleh karena itu dilakukan beberapa kali pembelian dalam
satu tahun. Nah, dengan EOQ akan dapat diketahui jumlah pembelian yang paling optimal (Q)
untuk setiap kali pemesanan sehingga biaya pemesanan dan biaya penyimpanan menjadi
seimbang.


Rumus EOQ: 2 PR
Q=
C

Q = jumlah optimal untuk setiap kali pemesanan


P = biaya pemesanan setiap kali pesan
R = kebutuhan barang selama satu tahun
C = biaya penyimpanan per unit

Contoh Soal:
PT. Damai Sentosa adalah sebuah perusahaan yang memproduksi alat-alat elektronik. Salah satu
bahan baku yang diperlukan adalah bahan AA yang banyak digunakan untuk berbagai jenis
produk. Permintaan tahunan untuk bahan AA adalah 1.000 unit. Biaya pemesanan adalah
Rp100.000 per pemesanan, dan biaya penyimpanan adalah Rp5.000 per unit. Tentukan jumlah
optimal setiap pemesanan!

Jawab.
R = 1.000
P = 100.000
C = 5.000

Q=
√ 2 PR
C = √ 2(100 . 000)(1 .000 )
5 . 000

= √ 40 . 000
= 200 unit
Artinya, dalam setiap kali pemesanan, bahan AA akan dipesan sebanyak 200 unit.

Setelah kita mengetahui jumlah optimal dalam setiap pemesanan (Q), kita juga dapat mengetahui
jumlah pemesanan yang dibuat sepanjang tahun (N) dan waktu yang diinginkan antar pemesanan
(T) sebagai berikut:

Permintaan R
Jumlah pemesanan dalam satu tahun: N = --------------------------------- = ----
Jumlah unit yang dipesan Q

Jumlah hari kerja per tahun


Jumlah waktu antar pemesanan: T = ------------------------------------
N

Contoh Soal:
Berdasarkan data PT. Damai Sentosa sebelumnya, maka untuk menentukan jumlah pemesanan
dalam satu tahun (N) dan waktu antar pemesanan (T) dengan jumlah hari kerja 250 hari adalah
sebagai berikut.

Permintaan
N= = 1 . 000
200 = 5 pesanan per tahun
Jumlah unit yang dipesan

Jumlah hari kerja per tahun 250


=50
T= = 5 , artinya pemesanan berikutnya dilakukan 50 hari setelah
Jumlah pemesanan pemesanan sebelumnya.

Berdasarkan contoh tersebut, maka Anda dapat simpulkan bahwa untuk jenis bahan AA,
pemesanan optimal yang dilakukan PT. Damai Sentosa adalah sebanyak 5 kali pemesanan per
tahun dengan jumlah pembelian sebanyak 200 unit per pemesanan. Jarak antar pemesanan
adalah 50 hari sejak pemesanan sebelumnya dilakukan.

LATIHAN
PT. Sandang Prima merupakan perusahaan yang memproduksi pakaian mulai pakaian anak-anak
sampai dengan pakaian dewasa. Dalam berproduksi, PT. Sandang Prima menggunakan
setidaknya tiga bahan baku utama , yaitu bahan baku A, bahan baku B, dan bahan baku C. Agar
dapat melakukan pekerjaan dengan lebih efektif, PT. Sandang Prima memutuskan untuk
menggunakan sistem EOQ dalam pengadaan bahan bakunya. Sistem ini diharapkan mampu
menghemat sebanyak 25% dari biaya persediaan yang selama ini dikeluarkan PT. Sandang
Prima. Adapun data biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan kebutuhan bahan selama satu
tahun untuk bahan baku yang digunakan adalah:
- Biaya pemesanan Rp. 500.000 / pesan (untuk semua bahan baku)
- Biaya penyimpanan Rp. 10.000 / roll (untuk semua bahan baku)
- Kebutuhan bahan baku A = 100.000 roll per tahun
- Kebutuhan bahan baku B = 80.000 roll per tahun
- Kebutuhan bahan baku C = 50.000 roll per tahun

1. Tentukan pembelian yang paling optimal masing-masing bahan untuk setiap kali pesan
dengan menggunakan EOQ.
2. Berapa kali pemesanan dilakukan dalam satu tahun?

PENJADWALAN PROYEK
(DIAGRAM JARINGAN KERJA)

Proyek merupakan suatu usaha untuk memenuhi atau menyelesaikan tugas yang bersifat unik dan
tidak rutin. Apabila tugas-tugas yang ada bersifat rutin, maka kegiatan tersebut tidak tergolong
sebagai suatu proyek. Pengertian proyek bukan hanya sebatas pada kegiatan-kegiatan
pembangunan gedung-gedung saja, tetapi dapat juga berupa kegiatan-kegiatan lain yang tidak
bersifat fisik. Contoh proyek misalnya konstruksi fasilitas dan gedung-gedung seperti rumah,
pabrik, pusat perbelanjaan; pengembangan sistem persenjataan misalnya pesawat tempur baru
atau kapal perang baru; pengembangan sistem satelit baru, konstruksi jaringan pipa minyak,
pengembangan sistem computer baru, perencanaan konser musik atau turnamen olahraga; serta
pengenalan produk baru ke pasar.

Untuk menentukan waktu penyelesaian suatu proyek, maka dapat digunakan diagram jaringan
kerja. Aturan-aturan dalam penggambaran diagram jaringan kerja adalah sebagai berikut.

Activity on Node (AON) Arti dan Kegiatan


Kegiatan B dapat dimulai setelah kegiatan A selesai dan
A B C kegiatan C dapat dimulai setelah kegiatan B selesai.
Kegiatan C dapat dimulai setelah kegiatan A dan B
A
selesai.
C

B
B
Kegiatan B dan C dapat dimulai setelah kegiatan A
A
selesai.
C
Activity on Node (AON) Arti dan Kegiatan
A C
Kegiatan C dan D dapat dimulai setelah kegiatan A dan
B keduanya sudah selesai.

B D
Kegiatan C dapat dimulai setelah kegiatan A dan B
A C selesai; kegiatan D dapat dimulai setelah kegiatan B
B D selesai.
Kegiatan B dan C dapat dimulai setelah kegiatan A
A B D
selesai; kegiatan D dapat dimulai setelah kegiatan B
dan C selesai.
C

Contoh:
Rumah sakit ”Sehat Murah” mendapat teguran dari dinas kesehatan setempat berkaitan dengan
polusi udara yang ditimbulkan oleh rumah sakit. Pimpinan rumah sakit akan membangun sistem
penyaringan udara untuk mengurangi polusi udara, dan dinas kesehatan memberikan waktu
selama 16 minggu. Agar dapat melakukan pembangunan dengan lebih cepat, pimpinan rumah
sakit menggunakan jasa kontraktor sehingga waktu 16 minggu dapat dipenuhi. Pihak kontraktor
mulai menyusun jadwal kerja proyek sebagai berikut.

PENJADWALAN PROYEK
RUMAH SAKIT ”SEHAT MURAH”

Kegiatan Penjelasan Kegiatan Waktu (minggu)


Pendahulu
A Membangun komponen - 2
internal
B Memodifikasi atap dan lantai - 3
C Membangun tumpukan A 2
D Menuangkan beton dan A, B 4
memasang rangka
E Membangun pembakar C 4
temperatur tinggi
F Memasang sistem kendali C 3
polusi
G Membangun alat pencegah D, E 5
polusi udara
H Pemeriksaan dan pengujian F, G 2
Tentukan waktu penyelesaian proyek dengan menggunakan diagram jaringan kerja !

A C F
2 2 3

E
4 H
2

B D
G
3 4
5

Setelah diagram jaringan kerja tergambar, maka langkah selanjutnya adalah menentukan berapa
lama waktu penyelesaian proyek dengan menggunakan jalur kritis. Jalur kritis adalah jalur yang
memiliki waktu terlama diantara jalur-jalur yang lain di dalam diagram jaringan kerja.

Berdasarkan gambar tersebut, maka kita uraikan terlebih dahulu jalur-jalur yang ada dan kita
jumlahkan waktu penyelesaiannya. Kemudian kita pilih yang memiliki jalur terlama.
1. Jalur A-C-F-H = 2+2+3+2 = 9 minggu
2. Jalur A-D-G-H = 2+4+5+2 = 13 minggu
3. Jalur A-C-E-G-H = 2+2+4+5+2 = 15 minggu
4. Jalur B-D-G-H = 3+4+5+2 = 14 minggu

LATIHAN
Suatu perusahaan akan melakukan pembangunan dengan urut-urutan pekerjaan sebagai berikut.
Kegiatan Kegiatan Waktu (bulan)
Pendahuluan
A - 2
B A 5
C B 1
D B 10
E C 3
F C 6
G D 8
H E,F 5
I G,H 7

Gambarkan diagram jaringan kerja dan tentukan jalur kritisnya. Berapa lama proyek dapat
diselesaikan?
Inisiasi ke- 3
Materi Teori MSDM

INISIASI III

Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu dari 4 (empat) kompetensi
utama yang harus dikuasai oleh setiap mahasiswa Program Studi Manajemen. Secara
umum mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia berisi tentang aktivitas-aktivitas
yang dirancang untuk mengurus/mengelola dan mengkoordinasikan sumber daya
manusia dalam suatu organisasi yang meliputi aktivitas perencanaan sumber daya
manusia, rekrutmen calon karyawan, pengembangan karyawan, penilaian kinerja dan
pengembangan karier, pemberian kompensasi dan kesejahteraan karyawan,
pengelolaan hubungan ketenagakerjaan dan evaluasi fungsi manajemen sumber daya
manusia.
Berkaitan dengan ujian TAP EKMA4500, tidak seluruh materi pada BMP Manajemen
Sumber Daya Manusia (MSDM) akan diujikan pada ujian TAP tersebut. Sesuai dengan
acuan TAP EKMA4500, materi MSDM hanya meliputi dua topik besar, yaitu rekrutmen
dan sistem penghargaan dan kompensasi. Topik-topik tersebut akan dibahas sebagai
berikut.

PEREKRUTAN
Peran utama perekrutan sumber daya manusia adalah membangun sebuah pasokan
calon katyawan baru yang potensial yang sewaktu-waktu organisasi dapat menariknya
jika membutuhkan. Bowin dan Harvey (2001) mendefinisikan rekrutmen sebagai proses
untuk menemukan, menarik, dan mengidentifikasi pool calon karyawan yang
berkualitas dalam jumlah yang memadai untuk mengisi angkatan kerja yang
dibutuhkan saat ini dan di masa yang akan datang.
Sumber perekrutan

Perekrutan calon karyawan dapat merupakan suatu proses yang berlangsung terus-
menerus dalam upaya perusahaan membangun suatu pool pelamar yang berkualitas
bagi kebutuhan sumber daya manusia di masa mendatang, walaupun tidak ada suatu
lowongan yang bersifat khusus pada saat ini. Praktik ini juga memungkinkan
perusahaan untuk memelihara kontak dengan sumber perekrutan/karyawan. Terdapat
berbagai sumber karyawan yang umumnya dapat digunakan organisasi/perusahaan
untuk melakukan perekrutan. Suatu organisasi dapat mengisi jabatan tertentu, baik
dengan orang yang ada di dalam organisasi yang telah siap untuk dipekerjakan,
ataupun orang yang berasal dari luar organisasi. Masing-masing sumber tersebut
memiliki keunggulan dan kelemahan.

Sumber Internal
Pada dasarnya, lowongan jabatan dapat diisi secara internal melalui tiga cara,
yaitu 1) melalui transfer, yaitu mentransfer seorang karyawan dari satu jabatan ke
jabatan lain yang serupa dalam satu perusahaan; 2) melalui promosi, yaitu
mempromosikan seorang karyawan dari suatu jabatan yang lebih rendah ke jabatan
yang lebih tinggi tingkatannya; dan 3) melalui peningkatan (upgrading), yaitu
meningkatkan level pendidikan atau keahlian seorang karyawan yang pada saat ini
memegang jabatan.
Suatu pendekatan untuk mengidentifikasi individu-individu yang cocok untuk
promosi atau peningkatan adalah memanfaatkan inventori sumber daya manusia dari
angkatan kerja yang ada. Organisasi meneliti inventori dari calon-calon yang
berkualitas. Selanjutnya, calon-calon tersebut diminta untuk melamar posisi yang
ditawarkan jika mereka tertarik.
Berkaitan dengan sumber karyawan internal ini, Byars dan Rue (1997)
berpendapat, jika suatu organisasi dapat efektif dalam perekrutan dan seleksi
karyawan di masa lalu, maka salah satu sumber bakat yang terbaik adalah karyawan
yang dimilikinya (internal). Oleh karena itu, organisasi perlu membuat persediaan
keahlian (skill inventory) untuk digunakan pada saat mengidentifikasi pelamar internal
bagi suatu lowongan jabatan tertentu. Untuk membantu masalah persediaan keahlian
ini, dapat digunakan suatu pendekatan yang disebut job posting and bidding.
Pendekatan ini bersifat komputer yang mudah diakses oleh karyawan. Perangkat lunak
komputer tersebut memungkinkan karyawan untuk menyesuaikan (to match) antara
jabatan yang tersedia dengan keahlian dan pengalaman mereka. Perangkat lunak
komputer tersebut, kemudian dapat menginformasikan di mana letak kesenjangan
yang ada, sehingga karyawan mengetahui apa yang mereka perlukan jika mereka ingin
berkompetisi untuk suatu jabatan tertentu.
Di waktu yang lalu, job posting sedikit lebih tertinggal daripada penggunaan
buletin dinding dan publikasi perusahaan untuk advertensi pembukaan jabatan. Saat
ini job posting telah menjadi salah satu teknik perekrutan yang lebih inovatif, yang
digunakan oleh organisasi dan dipandang sebagai suatu komponen yang terintegrasi
dari sistem manajemen karier yang efektif (Ivancevich, 1992).
Pekerja Sambilan (Part Time) dan Teman Karyawan
Menurut Ivancevich (1992), pekerja sambilan ini dapat digunakan jika terdapat
kekurangan pekerja dalam jangka pendek, atau jika tidak diperlukan pekerja dalam
jumlah besar. Perusahaan dapat menawarkan pembayaran dengan berbagai macam
tipe bonus pada pekerja sambilan tersebut di luar cara penggajian yang telah baku.
Selain pekerja sambilan, perusahaan dapat memanfaatkan teman karyawan.
Sebelum mencari calon karyawan di luar, banyak organisasi meminta karyawan yang
ada pada saat ini mendorong teman atau familinya melamar lowongan yang
ditawarkan organisasi tersebut. Beberapa organisasi bahkan menawarkan “honor
penemuan (finders fee)” dalam bentuk insentif bagi yang berhasil menyerahkan calon
karyawan yang berkualitas.

Perekrutan Eksternal
Apabila organisasi telah kehabisan pasokan pelamar internalnya, maka harus
beralih kepada sumber eksternal untuk melengkapi tenaga kerjanya. Banyak metode
tersedia untuk perekrutan eksternal, di antaranya menurut Ivancevich, 1992 adalah
melalui media advertensi, agen penempatan tenaga kerja, perusahaan pencari
eksekutif, dan acara-acara khusus untuk perekrutan (special events recruiting).

Media Advertensi
Organisasi memasang advertensi untuk mendapatkan calon karyawan baru.
Berbagai media dapat digunakan dan yang paling umum adalah iklan lowongan
pekerjaan melalui koran. Di samping itu, dapat juga digunakan publikasi bisnis dan
profesional. Media lain adalah billboard, radio, telepon, TV dan sekarang banyak
digunakan internet. Dalam pembuatan advertensi tentang rekrutmen, tempat yang
paling baik untuk memulai adalah citra perusahaan. Sebagai contoh, General Mills
menggunakan logo Trix Cereal-nya untuk menciptakan pengakuan seketika oleh
para lulusan MBA. Namun demikian, menggunakan logo perusahaan semata-mata
tidaklah cukup. Advertensi harus konsisten dengan citra perusahaan secara
keseluruhan. Artinya, advertensi harus mencerminkan nilai perusahaan yang
sedang mencari karyawan.
Suatu contoh inovatif untuk merekrut perawat telah digunakan dalam suatu
advertensi (kampanye) Pusat Medis Rumah Sakit Anak di Cincinnati. Advertensi
tersebut menarik kesadaran perawat akan kebanggaan terhadap diri dan profesi
mereka. Advertensi tersebut dimuat dalam harian Cincinnati Engineer dengan
judul utama, “Perawat adalah orang yang cerdas dan mereka tahu bagaimana
membuat Anda menjadi lebih baik”, “Perawat adalah orang baik dan mereka tidak
akan tertawa ketika Anda menangis” ditulis dengan tulisan tangan anak-anak
dikombinasikan dengan lukisan tangan gambar perawat dan anak.
Advertensi pada kolom surat kabar (misal, iklan kecil) harus dipersiapkan
secara hati-hati. Kehati-hatian tersebut misalnya dalam memilih media,
mempelajari peraturan-peraturan tentang advertensi di media dan menganalisis
dampaknya setelah pemuatan di media.
Suatu hal yang juga harus diperhatikan dalam memasang advertensi di surat
kabar adalah, advertensi tidak boleh melanggar persyaratan tentang persamaan
hak untuk memperoleh pekerjaan yang diindikasikan melalui preferensi terhadap
suku bangsa tertentu, agama, pribumi, atau jenis kelamin.

Agen Penempatan Tenaga Kerja dan Perusahaan Pencari Eksekutif


Walaupun memiliki tujuan yang sama, kedua istilah tersebut memiliki
perbedaan dalam banyak hal penting. Perusahaan pencari eksekutif cenderung
memusatkan usahanya pada posisi manajerial level atas dengan gaji di atas
seratus juta rupiah per bulan, sedangkan agen terutama berurusan dengan
manajemen level menengah atau bawah. Hampir semua perusahaan pencari
eksekutif menerima fee, tidak peduli apakah usahanya berhasil atau tidak,
sedangkan agen biasanya dibayar jika mereka secara nyata-nyata telah
menyediakan calon karyawan yang akan diangkat. Terakhir, perusahaan pencari
eksekutif pada umumnya memasang: tarif tinggi untuk jasanya. Salah satu
alasannya adalah, karena perusahaan tersebut senantiasa ikut terlibat dalam
usaha perekrutan sehingga dapat memelihara kepercayaan diri, baik organisasi
yang merekrut maupun orang yang sedang direkrut.

Acara-acara Khusus untuk Perekrutan


Jika pasokan karyawan tidak tersedia banyak atau jika organisasi adalah
organisasi baru yang belum dikenal, beberapa organisasi telah berhasil
menggunakan acara-acara khusus untuk menarik karyawan yang potensial. Acara-
acara tersebut dapat berupa open house, mengunjungi Kantor Pusat yang
diprogramkan, memberikan literatur, memanfatkan kesempatan pada saat
pertemuan dengan para profesional. Pimpinan organisasi dapat juga mengadakan
pidato/ceramah di pertemuan-pertemuan asosiasi atau sekolah-sekolah untuk
meningkatkan citra organisasi. Sebagai contoh, perusahaan mobil Ford
mengadakan simposium di kampus-kampus dan memberikan sponsor acara-acara
budaya untuk menarik perhatian terhadap kualifikasi karyawannya yang baik.
Salah satu pendekatan yang paling menarik dalam metode ini adalah
menggelar apa yang dinamakan oleh Ivancevich sebagai job fairs dan native
daughter and son days, yaitu sekelompok perusahaan yang memberikan sponsor
pertemuan atau pameran (exhibition) di mana masing-masing perusahaan memiliki
anjungan untuk mempublikasikan jabatan yang tersedia/lowong. Sementara ahli
menyatakan bahwa metode ini dapat memangkas biaya perekrutan sekitar 80
persen. Acara-acara tersebut dapat diadakan pada hari libur agar dapat dihadiri
oleh para mahasiswa.

Perekrutan Lewat Kampus


Proses perekrutan lewat kampus ini sama dengan cara perekrutan lainnya.
Dalam metode ini, suatu organisasi mengirim seorang karyawan (biasanya disebut
perekrut) ke kampus untuk mewawancarai calon karyawan dan menjelaskan
mengenai organisasi kepada para calon tersebut. Bersamaan dengan acara
kunjungan tersebut, brosur dan literatur lain tentang organisasi dibagi-bagikan. Di
samping itu, organisasi juga dapat mengadakan advertensi untuk menarik
mahasiswa atau menyelenggarakan seminar di mana eksekutif perusahaan
berbicara tentang berbagai hal yang dihadapi organisasi.
Ciri khas perekrutan di kampus adalah, pencari pekerjaan mendaftar di
Pelayanan penempatan di kampus (college placement service). Pelayanan
penempatan tersebut merupakan pasar tenaga kerja yang memberikan
kesempatan bagi mahasiswa dan manajer untuk bertemu dan mendiskusikan
pengangkatan pegawai yang potensial. Selama musim perekrutan calon karyawan
disarankan untuk melihat skedul pemuatan informasi melalui surat kabar
mahasiswa, mailings, bulletin, dan sebagainya. Di tempat pelayanan penempatan,
para calon menyiapkan diri untuk wawancara pendahuluan dengan para manajer
dan menerima brosur serta literatur lainnya mengenai perusahaan. Setelah
wawancara pendahuluan dan sebelum meninggalkan kampus, masing-masing
perekrut mengundang para calon yang terpilih untuk melakukan kunjungan
ketempat kerja pada tanggal yang ditentukan bersama. Kepada para calon yang
berada pada urutan lebih rendah dari daftar calon yang terpilih, diberitahukan
bahwa mereka akan dipertimbangkan dan dipanggil jika mahasiswa yang terpilih
pada urutan di atasnya tidak menerima (menolak) pekerjaan yang telah
ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
Mahasiswa yang diundang ke tempat kerja banyak menerima informasi tentang
jabatan dan bertemu dengan supervisor serta eksekutif yang cukup potensial. Para
mahasiswa tersebut kemungkinan juga akan menerima serangkaian tes, untuk
keperluan itu semua organisasi yang akan menanggung biayanya. Suatu tawar-
menawar akan terjadi pada gaji dan kesejahteraan, tergantung pada pasar kerja
pada saat itu. Selanjutnya, calon akan memutuskan untuk menerima atau menolak
tawaran pekerjaan tersebut.

ANALISIS JABATAN

Analisis jabatan adalah suatu cara sistematis untik mengumpulkan dan


mengorganisasikan informasi mengenai tugas, pekerjaan, dan tanggung jawab dari
suatu jabatan tertentu. Informasi pekerjaan tersebut dapat membedakan aktivitas dan
perilaku pekerjaan, interaksi, standar kinerja, rencana anggaran, peralatan dan
teknologi, kondisi pekerjaan, supervisi, serta pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan yang diperlukan. Analisis jabatan merupakan hal yang mendasar dalam
aktivitas manajemen sumber daya manusia. Tanpa data yang akurat dan rinci tentang
profil dari masing-masing jabatan, jenis-jenis kemampuan dan keterampilan yang
dibutuhkan, serta pengalaman, pendidikan dan pelatihan yang disyaratkan untuk
menduduki jabatan tersebut, maka perencanaan SDM akanmenjadi sulit. Dengan
demikian, analisis jabatan merupakan proses yang sistematis untuk menggumpulkan,
menganalisis, dan mengelolainformasi mengenai tugas dan pekerjaan, menentukan
keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas serta
mengidentifikasi tugas dan pekerjaan yang dibutuhkan dalam satu jabatan.
Selanjutnya, analisis jabatan yang baik akan menghasilkan deskripsi jabatan dan
spesifikasi jabatan.
Analisis jabatan merupakan suau proses untuk mempelajari dan mengumpulkan
berbagai informasi yang berhubungan dengan berbagai operasi dan kewajiban suatu
jabatan. Dengand emikian analisis jabatan akan mencoba mengupas suatu jabatan
dengan memberi jawaban atas suatu pertanyaan mengenai apa yang harus dilakukan,
bagaimana menjalankannya, dan mengapa pekerjaan tersebut harus dilakukan.

Jenis-jenis Analisis Jabatan


1. Analisis Jabatan Berbasis Tugas
Tugas merupakan kegiatan fisik atau mental yang membentuk langkah-langkah
wajar yang diperlukan dalam pelaksanaanpekerjaan. Untuk pekerjaan yang tetap
berdasarkan tugas, maka proses analisis jabatan dapat dilakukan sesuai standar
yang telah ditetapkan. Analisis jabatan yang berdasarkan pada tugas akan lebih
memperjelas apa yang dilakukan secara spesifik pada suatu pekerjaan.
Selanjutnya dalam pengembangan deskripsi jabatan, tugas digunakan untuk
mengidentifikasi apa yang harus dikerjakan dan membuat daftar fungsi pekerjaan.

2. Analisis Jabatan Berbasis Kompetensi


Kompetensi adalah karakteristik dasar yang daoat dihubungkan dengan
peningkatan kinerja individu atau tim. Beberapa alasan yang digunakan organisasi
menggunakan pendekatan kompetensi untuk analisis jabatan:
1) Mengkomunikasikan perilaku yang utama dan dihargai ke seluruh organisasi
2) Meningkatkan tingkat kompetensi organisasi
3) Memfokuskan kemampuan individu untuk meningkatkan keunggulan kompetitif
organisasi
Dengan menggunakan pendekatan kompetensi, maka kompetensi-kompetensi yang
diperlukan individu untuk melaksanakan pekerjaansebagai tim dapat
diidentifikasi. Selain itu, kriteria seleksi aktivitas sumber daya manusia perlu
direvisi untuk memfokuskan pada kebutuhan kompetensi yang berbeda untuk
setiap pekerjaan.

Metode Analisis Jabatan


Hasil dari analisis jabatan adalah deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan. Proses
analisis jabatan sendiri sebenarnya merupakan suatu pengumpulan data. Beberapa
metode yangd apat digunakan dalam analisis jabatan adalah:
a. Kuesioner
b. Menuliskan cerita singkat (written narrative)
c. Pengamatan (observasi)
d. Wawancara (interview)

Lebih lengkap mengenai analisis jabatan dapat Anda pelajari pada Modul 4.
Program pemberian penghargaan dan kompensasi karyawan
Byars dan Rue (1997) mengemukakan bahwa terdapat beberapa prakondisi yang
harus dipenuhi agar dapat mengimplementasikan program upah untuk kinerja (pay-
for-performance program) secara berhasil, seperti:
1. percaya pada manajemen. Jika karyawan skeptis terhadap manajemen, maka
akan sulit membuat program upah untuk kinerja dapat berjalan dengan baik. Unsur
kepercayaan ini penting bagi keberhasilan pengimplementasian program upah untuk
kinerja;
2. tidak adanya batasan kinerja. Oleh karena program upah untuk kinerja pada
umumnya didasarkan pada kemampuan dan usaha karyawan, maka pekerjaan harus
ditata (distruktur) sedemikian rupa sehingga kinerja karyawan tidak terhambat oleh
faktor-faktor di luar kontrol mereka. Artinya, ketidakjelasan batasan-batasan
pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh karyawan akan menyulitkan karyawan
mencapai kinerja yang dipersyaratkan;
3. adanya supervisor dan manajer yang terlatih baik. Supervisor dan manajer
harus terlatih baik dalam merancang dan mengukur standar kinerja. Tanpa adanya
keahlian merancang standar dan pengukuran kinerja dengan baik, akan sulit
memperoleh alat pengukur kinerja yang dapat dipercaya dan valid;
4. adanya sistem pengukuran yang baik. Kinerja harus di dasarkan pada kriteria
pekerjaan yang spesifik dan berfokus pada pencapaian hasil. Artinya, harus ada
standar dan ukuran kinerja dengan baik, akan sulit melaksanakan program upah
untuk kinerja secara adil;
5. kemampuan untuk membayar. Porsi balas jasa yang dikaitkan dengan kinerja harus
cukup besar, sehingga dapat menarik perhatian karyawan. Artinya, jika karyawan
melihat penambahan pendapatan tidak proporsional dengan kenaikan kinerja,
maka mereka akan enggan meningkatkan kinerja secara signifikan;
6. harus jelas perbedaan antara biaya hidup, senioritas, dan merit. Dengan tidak
adanya bukti yang kuat terhadap perbedaan tersebut, secara alamiah karyawan
akan beranggapan bahwa kenaikan upah yang mereka terima adalah sebagai
kenaikan biaya hidup atau karena semakin senior;
7. kebijaksanaan upah secara keseluruhan dikomunikasikan dengan baik. Karyawan
harus memperoleh pemahaman yang jelas tentang sejauh mana kesesuaian antara
upah berdasarkan jasa dengan gambaran upah secara keseluruhan;
8. harus ada skedul penghargaan yang fleksibel. Perusahaan akan lebih mudah untuk
mengadakan program upah untuk kinerja yang dipercaya jika semua karyawan
tidak menerima penyesuaian upah pada tanggal yang sama. Sebab dengan adanya
penyesuaian upah pada tanggal yang sama, secara alamiah karyawan akan
beranggapan bahwa perubahan upah yang mereka terima tidak berkaitan dengan
kinerja mereka.

Mengaitkan Upah dan Kinerja


Berdasarkan beberapa hasil studi menunjukkan bahwa jika upah tergantung pada
kinerja, maka kinerja individu maupun kelompok secara konsisten akan lebih tinggi
dibanding jika tidak ada ketergantungan tersebut (Fisher, et al., 1990). Selanjutnya
teori pengharapan (expectancy) Vroom menyatakan bahwa hubungan kinerja-upah
adalah penting untuk memotivasi kinerja. Sebagaimana nampak pada Gambar 4, model
pengharapan memiliki tiga komponen utama, yaitu:
a. pengharapan, yaitu persepsi individu mengenai kemungkinan bahwa usaha akan
menuju kepada penyelesaian pekerjaan atau kinerja;
b. perantara (instrumentality), yaitu persepsi terhadap kemungkinan bahwa kinerja
akan menghasilkan penerimaan penghargaan (misal upah atau penghargaan);
c. valensi, yaitu nilai subjektif atau keinginan bahwa karyawan menempatkan pada
pencapaian penghargaan tertentu.

Beberapa teori yang berkaitan dengan sistem penghargaan efektif


Pemberian penghargaan dikatakan efektif jika karyawan melihat hubungan
langsung antara kinerja dan pencapaian penghargaan yang diinginkan (Schuster, 1985).
Artinya, untuk memberikan dasar motivasi karyawan organisasi tidak hanya
mengadakan sistem penghargaan yang memadai, tetapi karyawan juga harus
menyadari bahwa pencapaian penghargaan yang diinginkan akan mengalir secara
langsung dari kinerja yang sukses. Kesimpulan ini didasarkan pada beberapa teori
perilaku, yaitu:

KEADILAN DALAM PENGUPAHAN


Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, pada dasarnya sistem kompensasi
tidak dapat ditetapkan secara absolut. Artinya, upah untuk masing-masing individu
harus dibuat “relatif” dengan upah orang lain. Hal ini, di samping mudah dalam
mengendalikannya, juga karena karyawan seringkali menilai upah yang mereka terima
dikaitkan (dibandingkan) dengan upah yang diterima karyawan lain (Noe, et al., 2000).
Mereka, pada umumnya, ingin diperlakukan secara adil di dalam pengupahan.

Teori Keadilan (Equity Theory)


Berbicara mengenai keadilan dalam pengupahan, kita dapat menggunakan teori
keadilan (equity theory) untuk menjelaskannya. Keadilan adalah keseimbangan antara
masukan (inputs) yang diberikan seorang karyawan ke dalam pekerjaan dan ke luaran
(outcomes) yang diterima karyawan yang bersangkutan dari hasil melaksanakan
pekerjaan (Fisher, et al., 1990). Faktor-faktor yang termasuk dalam masukan adalah
faktor pengalaman, pendidikan, keahlian khusus, usaha, dan waktu untuk bekerja.
Sedangkan ke luaran meliputi upah, tunjangan, keberhasilan, pengakuan/
penghargaan, dan berbagai bentuk penghargaan lain.
Teori keadilan menyatakan bahwa, karyawan akan menilai tentang keadaan
keadilan yang ada pada diri mereka dan membandingkan kondisi mereka dengan orang
lain. Teori keadilan juga menyatakan bahwa, individu akan selalu berbuat sesuatu
untuk mencoba melepaskan tekanan yang diciptakan oleh suatu pandangan
ketidakadilan. Sebagai contoh, seorang polisi yang merasa bahwa dia mengeluarkan
usaha yang lebih banyak pada kegiatan-kegiatan yang mengandung risiko lebih besar
dibanding (misalnya) yang dikeluarkan oleh petugas pemadam kebakaran, dalam suatu
komunitas yang sama dan dengan tingkat pendapatan yang sama akan menebus
ketidakadilan tersebut dalam beberapa tindakan, seperti (1) mengurangi input/usaha
(misal, tidak bekerja keras); (2) meningkatkan pendapatan (misal, korupsi); dan (3)
meninggalkan keadaan yang menyebabkan ketidakadilan (misal, ke luar dari organisasi
atau menolak bekerja sama dengan karyawan yang dinilai memperoleh penghasilan
yang berlebih). Secara matematis, teori keadilan tersebut dapat dirumuskan sebagai
berikut (Fisher,et al.,1990).

Karyawan Perbandingan dengan Orang Lain


Penghargaan yang saya peroleh (outcomes) = Penghargaan yang diterima orang lain = Adil
Kontribusi yang saya berikan (inputs) Kontribusi yang diberikan orang lain

Penghargaan yang saya peroleh (outcomes) < Penghargaan yang diterima orang lain = Tidak Adil
Kontribusi yang saya berikan (inputs) Kontribusi yang diberikan orang lain (di bawah penghargaan)

Tindakan untuk menebus ketidakadilan adalah:


1. Karyawan mengurangi input/usaha (misal, tidak bekerja keras)
2. Karyawan berusaha meningkatkan pendapatan (misal, korupsi)
3. Karyawan meninggalkan situasi yang menyebabkan ketidakadilan (misal, ke luar organisasi)

Penghargaan yang saya peroleh (outcomes) > Penghargaan yang diterima orang lain = Tidak Adil
Kontribusi yang saya berikan (inputs) Kontribusi yang diberikan orang lain (di atas penghargaan)

Tindakan untuk menebus ketidakadilan adalah:


1. Karyawan meningkatkan kontribusi (misal, bekerja keras atau bekerja lebih lama)
2. Karyawan dapat meminta menurunkan upah
3. Karyawan dapat meningkatkan kontribusi lainnya, dan sebagainya.

Sumber: Fisher, et al., 1990.


Selanjutnya, Fisher et al. (1990), menjelaskan bahwa keadilan (dalam pengupahan)
dibedakan dalam tiga jenis: keadilan internal, eksternal, dan individual. Keadilan
internal mengacu pada hubungan antarjabatan di dalam suatu organisasi. Sebagai
contoh, pada umumnya karyawan berharap direktur perusahaan mendapat penghasilan
lebih besar daripada wakil direktur. Selanjutnya, wakil direktur memperoleh gaji lebih
besar dibanding manajer pabrik, dan seterusnya. Dalam keadilan internal ini
diasumsikan bahwa, kompensasi berhubungan dengan level pengetahuan, keahlian dan
pengalaman yang dipersyaratkan untuk melaksanakan jabatan dengan berhasil. Oleh
karena itu, suatu hal yang tidak mengherankan ketika seseorang yang berada pada
suatu struktur yang tinggi dalam organisasi memperoleh penghasilan lebih tinggi
dibandingkan dengan karyawan yang berada pada level di bawahnya, karena mereka
dituntut untuk memiliki pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang lebih tinggi.
Dikatakan terdapat keadilan internal apabila perbedaan upah di antara jabatan di
dalam organisasi dianggap fair. Karyawan, pada umumnya, akan membuat
pembandingan upah dengan level jabatan yang lebih rendah, yang sama dan level yang
lebih tinggi. Hasil dari pembandingan tersebut akan mempengaruhi sikap umum
karyawan, seperti kesediaan dipindah ke jabatan lain di dalam organisasi; kesediaan
menerima promosi; kesediaan bekerja sama lintas jabatan; dan komitmen terhadap
organisasi.
Keadilan eksternal mengacu pada pembandingan pekerjaan-pekerjaan yang serupa
di dalam organisasi yang berbeda. Fokusnya pada, apakah karyawan pada organisasi
lain diupah untuk melakukan pekerjaan yang umumnya sama. Hasil dari pembandingan
ini akan mempengaruhi keputusan pelamar untuk menerima pekerjaan yang
ditawarkan organisasi, begitu pula akan mempengaruhi sikap dan keputusan karyawan
tentang apakah akan tetap bekerja dalam suatu organisasi atau pindah ke tempat lain.
Contoh keadilan eksternal ini, adalah upah yang diterima oleh direktur dari berbagai
macam perusahaan listrik. Sedangkan keadilan individu mengacu pada pembandingan
di antara individu dalam jabatan/pekerjaan yang sama dan dalam organisasi yang
sama. Sebagai contoh, gaji untuk jabatan sekretaris dalam satu perusahaan. Setelah
mengadakan pembandingan baik secara internal maupun eksternal, ditentukan
(misalnya) gaji untuk semua sekretaris dalam suatu perusahaan antara Rp1.200.000,-
dan Rp1.600.000,- per bulan. Pada umumnya, yang menjadi masalah pada keadilan
internal adalah menentukan tingkat upah masing-masing sekretaris. Apakah didasarkan
pada senioritas atau pada kinerja. Kalau didasarkan pada senioritas, nilai-nilai apa apa
yang menjadi dasar pertimbangan pada setiap tambahan tahun pengabdian.
Sebaliknya, kalau didasarkan pada kinerja bagaimana mengukur kinerja. Bagaimana
menerjemahkan perbedaan kinerja ke dalam perbedaan.
INISIASI IV
MANAJEMEN KEUANGAN

Memahami Kondisi Keuangan Perusahaan

Dalam materi ini pertama kali akan dibahas mengenai pemahaman laporan
keuangan karena semua keputusan manajer keuangan akan didasarkan pada laporan
keuangan yang telah disusun. Secara umum, laporan keuangan yang disusun oleh setiap
perusahaan antara lain laporan neraca, laporan rugi laba dan laporan arus kas.
 Laporan neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan
suatu perusahaan pada suatu saat, biasanya pada akhir periode.
 Laporan rugi laba adalah laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha suatu
perusahaan selama satu periode.
 Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisi kas suatu
perusahaan pada akhir periode.
Dari laporan-laporan tersebut dapat dilihat kinerja perusahaan tersebut apakah
perusahaan mempunyai prospek yang baik atau tidak. Untuk mengetahui
perkembangan kinerja perusahaan, kita dapat melakukan analisis terhadap laporan
keuangan dengan menggunakan rasio keuangan. Rasio keuangan dapat dikelompokkan
dalam 5 kelompok yaitu :
A. Rasio leverage. Rasio ini mengukur seberapa jauh perusahan menggunakan utang.
Beberapa analisis menggunakan rasio solvabilitas yang berarti mengukur
kemampuan memenuhi kewajiban keuangannya. Beberapa rasio yang dapat
digunakan diantaranya sebagai berikut.

1) Debt to equity ratio. Rasio ini menunjukkan perbandingan antara utang dengan
modal sendiri. Dinyatakan dalam rasio sebagai berikut.
total kewajiban
Debt to equity ratio =
modal sendiri

*Perhatikan bahwa rasio ini menggunakan angka-angka yang ada dalam


laporan laba rugi.
2) Times interst earned. Rasio ini mengukur seberapa banyak laba operasi (kadang
juga ditambah dengan penyusutan) mampu membayar bunga utang. Dinyatakan
dalam rumus:
Laba operasi + penyusutan
Times interest earned =
bunga

3) Debt service coverage. Kewajiban finansial yang timbul karena menggunakan


utang tidak hanya karena membayar bunga dan sewa guna (leasing). Ada juga
kewajiban dalam bentuk pembayaran angsuran pokok pinjaman. Debt service
coverage dirumusakan sebagai berikut.
(laba operasi + penyusutan)
DSC =
Bunga + sewa guna + {(angsuran pokok pinjaman)/(1-t)}
*t = tarif pajak penghasilan (income tax).

B. Rasio Likuiditas. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban


keuangan jangka pendek. Rasio yang digunakan meliputi:
1) Modal kerja neto dengan total aktiva. Modal kerja neto menunjukkan secara
kasar, potensi cadangan kas dari perusahaan. Rasio ini dinyatakan sebagai
berikut.
Modal kerja netto
NWC – TA = x 100%
Aktiva total

2) Current ratio. Rasio ini mengukur seberapa jauh aktiva lancar perusahaan bisa
dipakai untuk memenuhi kewajiban lancarnya. Rasio ini dinyatakan sebagai
berikut.
Aktiva lancar
Current ratio =
Utang lancar

3) Quick atau Acid Test Ratio. Oleh karena persediaan merupakan rekening yang
paling lama untuk berubah menjadi kas, maka rekening persediaan mungkin
dikeluarkan dari perhitungan. Dengan demikian, maka rasionya dinyatakan
sebagai berikut.
(aktiva lancar – persediaan)
Quick ratio =
Utang lancar

C. Rasio profibalitias dan efisiensi. Rasio-rasio ini dimaksudkan untuk mengukur


efisiensi penggunaan aktiva perusahaan (atau mungkin sekelompok aktiva
perusahaan). Mungkin juga efisiensi ingin dikaitkan dengan penjualan. Beberapa
rasio yang dapat digunakan diantaranya sebagai berikut.
1) Rentabilitas Ekonomi. Rasio ini mengukur kemampuan aktiva perusahaan
memperoleh laba dari operasi perusahaan. Rasio rentabilitas ekonomis
ditunjukkan sebagai berikut.
laba operasi
Rentabilitas ekonomi = x 100%
(rata-rata) aktiva

2) Rentabilitas modal sendiri atau return on equity. Rasio ini mengukur seberapa
banyak keuntungan yang menjadi hak pemilik modal sendiri.
laba setelah pajak
Rentabilitas modal sendiri = x 100%
(rata-rata) modal sendiri

3) Return on investment (ROI). ROI menunjukkan seberapa banyak laba bersih yang
dapat diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan. Rumus ROI
sebagai berikut.
Laba setelah pajak
ROI = x 100%
(rata-rata) aktiva

4) Profit Margin. Rasio ini mengukur seberapa banyak keuntungan operasional


dapat diperoleh dari setiap rupiah penjualan. Rumus profit margin sebagai
berikut.
Laba operasi
Profit margin = x 100%
penjualan
5) Perputaran aktiva. Rasio ini mengukur seberapa banyak penjualan bisa
diciptakan dari setiap rupiah aktiva yang dimiliki. Rumus perputaran aktiva
sebagai berikut.
penjualan
Perputaran aktiva = x 1 kali
(rata-rata) aktiva

6) Perputaran piutang. Rasio ini mengukur seberapa cepat piutang dilunasi dalam
satu tahun.

Penjualan kredit
Perputaran piutang = x 1 kali
(rata-rata) piutang
7) Perputaran persediaan. Rasio ini mengukur berapa lama rata-rata barang
berada di gudang.

Harga pokok penjualan


Perputaran persediaan= x 1 kali
(rata-rata) persediaan

D. Rasio-rasio nilai pasar. Rasio=rasio ini menggunakan angka yang diperoleh dari
laporan keuangan dan pasar modal. Rasio-rasio tersebut adalah sebagai berikut.
1) Price Earning Ratio. Rasio ini membandingkan antara harga saham (yang
diperoleh dari pasar modal) dan laba per lembar saham yang diperoleh pemilik
perusahaan (disajikan dalam laporan keuangan). Rumusnya sebagai berikut.

Harga saham
Price Earnings Ratio (PER) = x 1 kali
Laba per lembar saham

2) Market to book value ratio.

Harga saham
Market to book value ratio = x 1 kali
Nilai buku per saham
Contoh.

Neraca PT. TSR pada 31 Desember 19x1 dan 19x2 (dalam jutaan rupiah).

19x 19x 19x 19x


  1 2     1 2

Kas 22 25 Utang dagang 91 89


Sekuritas 10 15 Utang wesel 40 20
Piutang 170 176 Utang pajak 30 32
Persediaan 117 112 Utang bank 120 120
Total aktiva lancar 319 328 Kewajiban lancar 281 261
     
Utang jangka
Aktiva tetap (bruto) 700 700 panjang 200 100
Akumulasi (10 (15
penyusutan 0) 0) Modal sendiri:  
Aktiva tetap (neto) 600 550 Saham 300 300
    Laba yg ditahan 138 217
TOTAL 919 878   TOTAL 919 878

Laporan Lab Rugi PT. TSR, 1/1/19x2 - 31/12/19x2 (dalam jutaan rupiah)

Penjualan   2,200

Biaya operasi, tdk termasuk depresiasi & amortisasi 1,850


Earnings before interest taxes depreciation and 350
amortazion (EBITDA)
5
Depresiasi 0  
Amortisasi 0  
Depresiasi dan amortisasi 50
Laba operasi (EBIT) 300
dikurangi bunga 56
Laba sbl pajak (EBT) 244
Pajak 32% 78
Laba stlh pajak (EAT)   166

Rasio-rasio keuangan:
1. Debt to equity ratio 19x2 = (100+261)/(517) = 0,411 = 41,1%
Artinya perusahaan dibiayai oleh utang sebesar 41,1 %. Atau kreditor
menyediakan Rp0,411 pendanaan untuk setiap Rp1 yang disediakan oleh
pemegang saham. Semakin rendah rasio ini, semakin tinggi tingkat pendanaan
perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham dan semakin besar batas
pengaman kreditor jika terjadi kerugian.
2. Time interest earned 19x2 = 300/56 = 5,36
Artinya biaya bunga dapat ditutup 5,36 kali dari laba sebelum bunga dan pajak.
Jika nilai ini lebih rendah dari nilai rata-rata industri, maka perusahaan akan
menghadapi kesulitan jika berusaha mencari pinjaman dana.
3. Debt service coverage 19x2 = (300+56)/[56+{50/(1-0,35)}] = 2,63
Artinya
(misal, angsuran pokok pinjaman ter th yg hrs dibayar perusahaan adalah Rp50
jt dan tarif pajak (=t) adalah 35%)
4. NWC-TA 19x2 = (328-261)/878 x 100% = 0,076
Artinya: kira-kira 7,6% dari total aktiva bisa diubah menjadi kas dalam waktu
pendek setelah dipakai melunasi kewajiban jangka pendeknya.
5. Current ratio 19x2 = 328/261 = 1,26
Artinya setiap Rp1 hutang lancar dijamin dengan Rp1,26 aktiva lancar atau
Rp1,26 modal kerja. Semakin tinggi rasio ini, perusahaan semakin dianggap
mampu untuk memenuhi kewajiban lancarnya.
6. Quick atau acid test ratio 19x2 = (328-112) / 261 = 0,83
Artinya karena quick ratio dibawah 1, maka aktiva cepat yang ada tidak mampu
membayar kewajiban lancar. Setiap Rp1 kewajiban lancar, hanya mampu
dipenuhi oleh aktiva cepat sebesar Rp0,83

7. Rentabilitas ekonomis 19x2 = [300/{(919+878)/2}] x 100% = 33,4%


Artinya laba yang dapat dihasilkan adalah sebesar 33,4% dari aktiva yang
dimiliki.
8. Rentabilitas modal sendiri 19x2 = [166/{438+517)/2}] x 100% = 34,8
9. ROI 19x2 = [166/{919 + 878)/2}] x 100% = 18,5%
10. Profit margin 19x2 = (300/2.200) x 100% = 13,6%
Artinya setiap Rp1 penjualan dapat menghasilkan laba bersih setelah pajak
sebesar Rp0,13.
11. Perputarn aktiva 19x2 = 2.200/[(919+878)/2] x 1 kali = 2,45 kali
Artinya: rata-rata periode pengumpulan aktiva adalah 360 hari/2,45 = 146,94
hari
12. Perputaran piutang 19x2 = 2.200/{(170 + 176)/2} x 1 kali = 12,7 kali
Artinya: rata-rata periode pengumpulan piutang adalah 360 hari/12,7 = 28.3 hari
13. Perputaran persediaan 19x2 = 1.500/(117+112)/2 x 1 kali = 13,1
Artinya: rata-rata barang berada di gudang selama 350 hari/13,1 = 27,5 hari.
14. Price earnings ratio = 800/166 x 1 kali = 4,8 kali.
15. Market to book ratio = 800/517 = 1,55.

Setelah Saudara dapat menghitung kemampuan perusahaan dengan menggunakan


rumus rasio keuangan, tahap berikutnya yang perlu Saudara ketahui adalah bagaimana
menafsirkan rasio-rasio keuangan tersebut. Untuk menafsirkan rasio keuangan kita
menggunakan asumsi bahwa metode akuntansi yang digunakan oleh perusahaan yang
akan kita analisis adalah konsisten dari waktu ke waktu, dan sama dengan yang
digunakan oleh perusahaan lain. Ada dua cara untuk menafsirkan rasio keuangan yaitu :
A. Membandingkan dengan rasio-rasio keuangan perusahaan di masa yang lalu.
B. Membandingkan dengan rasio keuangan perusahaan-perusahaan lain dalam satu
industri.
Dari ke dua cara diatas cara kedua yang paling baik karena dapat mengetahui
kedudukan relatif perusahaan kita dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain.

Investasi Jangka Panjang


Investasi jangka panjang merupakan investasi yang perputarannya lebih dari satu
tahun. Biasanya perusahaan mewujudkan dalam bentuk investasi aktiva tetap.
Karakteristik dari investasi aktiva tetap ini adalah memerlukan jumlah dana yang cukup
besar dan perputarannya lebih dari satu tahun. Untuk itu sebelum melakukan investasi
ini perlu dilakukan analisis apakah rencana investasi aktiva tetap tersebut
menguntungkan atau tidak. Untuk menganalis tersebut dapat digunakan metode :
1. Net Present Value (NPV)
2. Payback
3. Internal Rate of Return (IRR)
4. Average Rate of Return (ARR)

Metode NPV
Metode ini merupakan model yang memperhitungkan pola cash flows keseluruhan dari
suatu investasi, dalam kaitannya dengan waktu, berdasarkan discount rate tertentu.

Terdapat beberapa dasar pengertian yang perlu dipahami terlebih dahulu, yaitu :
1. Pengertian Present Value, Present value adalah nilai sekarang. Untuk menentukan
beberapa nilai sekarang perlu digunakan discount rate atau tingkat keuntungan
yang diharapkan.
Misalnya : Suatu investasi diharapkan selama 3 tahun mendatang akan
menghasilkan keuntungan rata-rata Rp1.000.000,00 per tahun. Apabila tingkat
discount ratenya 10 % maka nilai sekarang dari keuntungan tersebut adalah.
PV 1 = Rp1.000.000,00 X 0,909 *) = Rp 909.000,00
PV 2 = Rp1.000.000,00 X 0,826 = Rp 826.000,00
PV 3 = Rp1.000.000,00 X 0,751 = Rp 751.000,00
---------------------------
Total Present Value = Rp2.486.000,00

*) Untuk menentukan discount factor pada discount rate 10 % lihat tabel A1. A

Jadi nilai sekarang dari penerimaan Rp1.000.000,00 per tahun selama 3 tahun
adalah Rp2.486.000,00. Perhatikan bahwa nilai ini lebih kecil daripada nilai
perkiraan sebesar Rp3.000.000 (3 x Rp1.000.000).

2. Pengertian cash flow


Cash flow atau proceed atau net cash flows adalah laba setelah pajak (EAT) +
depresiasi.

3. Pengertian Net Investment (Outlay)


merupakan sejumlah dana yang digunakan untuk investasi

Rumus NPV = PV net cash flow – PV net investment

Kriteria yang dipakai untuk menolak atau menerima suatu investasi dengan
menggunakan metode NPV adalah investasi yang menghasilkan NPV positif dan
terbesar.

Contoh 1 :
Proyek A dan B membutuhkan investasi sebesar Rp8.000.000,00 Pola cash flow
untuk masing proyek diperkirakan sebagai berikut.
Proyek manakah yang
Tah Proyek A Proyek B
menguntungkan apabila
un
dapat penilaian
1 Rp4.000.000,00 Rp1.000.000,00 menggunakan metode
2 Rp4.000.000,00 Rp2.000.000,00 NPV. Discount rate
diperhitungkan 8 %.
3 Rp2.000.000,00 Rp3.000.000,00
4 Rp1.000.000,00 Rp4.000.000,00
Proyek A.
PV Penerimaan
tahun 1 = Rp4.000.000,00 X 0,926 =Rp 3,704.000,00
2 = Rp4.000.000,00 X 0,857 =Rp 3,428.000,00
3 = Rp2.000.000,00 X 0,794 = Rp 1,588.000,00
4 = Rp1.000.000,00 X 0,735 = Rp 735.000,00
---------------------------
Total PV Proceed = Rp 9.455.000,00
PV pengeluaran
= Rp8.000.000,00 X 1 = Rp 8.000.000,00
--------------------------
NPV = Rp 1.455.000,00
Proyek B.
PV penerimaan
tahun 1 = Rp1.000.000,00 X 0,926 = Rp 926.000,00
2 = Rp2.000.000,00 X 0,857 = Rp 1,714.000,00
3 = Rp3.000.000,00 X 0,794 = Rp 2.382.000,00
4 = Rp4.000.000,00 X 0,735 = Rp 2.040.000,00
---------------------------
Total PV Proceed = Rp 7.062.000,00
PV pengeluaran
= Rp8.000.000,00 X 1 = Rp 8.000.000,00
----------------------------
NPV = Rp - 938.000,00

Kesimpulan : Proyek yang diterima adalah Proyek A karena menghasilkan NPV


positif sebesar Rp1.455.000,00

Contoh 2 :
Sebuah perusahaan akan berinvestasi dengan membeli satu mesin baru. Terdapat
penawaran mesin yang akan diimpor dari Jepang dengan harga Rp300.000.000,
taksiran umur ekonomis mesin selama 4 tahun dan nilai sisa sebesar Rp80.000.000
pada tahun keempat berdasarkan perhitungan metode penyusutan garis lurus.
Mesin ini diharapkan mampu memberikan laba setelah pajak sebesar
Rp100.000.000 pada tahun pertama sampai dengan tahun keempat. Pihak
manajemen harus menentukan apakah mesin tersebut memberikan keuntungan
bagi perusahaan ataukah tidak. Apabila hasil analisis finansial menunjukkan bahwa
mesin tersebut memberi keuntungan, maka perusahaan akan membelinya.
Sebaliknya, apabila ternyata mesin tersebut tidak memberikan keuntungan, maka
perusahaan akan beralih ke tawaran lain yang lebih menguntungkan.

Pertanyaan:
Tentukan apakah penawaran mesin dari Jepang tersebut sebaiknya dibeli atau tidak dengan
menggunakan metode Net Present Value (NPV) dengan tingkat bunga yang relevan adalah 16% per
tahun !

Jawab:
Penyusutan per tahun = (harga perolehan – nilai sisa) / usia ekonomis
= (300.000.000 – 80.000.000) / 4 = Rp55.000.000
Maka, kas masuk bersih tahun I – tahun IV =Rp100.000.000 + Rp55.000.000 =
Rp155.000.000

PV kas masuk tahun I = 155.000.000/(1+0,16)1 = 133.620.689,7


PV kas masuk tahun II = 155.000.000/(1+0,16)2 = 115.190.249,7
PV kas masuk tahun III = 155.000.000/(1+0,16)3 = 99.301.939,4
PV kas masuk tahun IV = 155.000.000/(1+0,16)4 = 85.605.120,17
------------------ +
433.717.999
PV nilai sisa di tahun IV = 80.000.000/(1+0,16)4 = 44.183.287,83
NPV = -300.000.000 + 433.717.999 + 44.183.287,83 = +Rp177.901.286,

Dengan demikian, karena NPV bernilai positif, maka berarti mesin dari Jepang tersebut
menguntungkan sehingga keputusannya adalah dibeli.

Alternatif jawaban kedua dengan menggunakan tabel PV:


Penyusutan per tahun = (harga perolehan – nilai sisa) / usia ekonomis
= (300.000.000 – 80.000.000) / 4 = Rp55.000.000
Maka, kas masuk bersih tahun I – tahun IV = Rp100.000.000 + Rp55.000.000 =
Rp155.000.000

PV kas masuk tahun I s.d tahun IV adalah: Tabel A2 (16%,4) x 155.000.000


= 2,798 x 155.000.000 = 433.690.000

PV nilai sisa di tahun IV: Tabel A1 (16%,4) x 80.000.000


= 0,552 x 80.000.000 = 44.160.000
NPV = -300.000.000 + 433.690.000 + 44.160.000 = 177.850.000

Dengan demikian, karena NPV bernilai positif, maka berarti mesin dari Jepang
tersebut menguntungkan sehingga keputusannya adalah dibeli.

Payback Period
Metode ini mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan
investasi semula, melalui proceed yang dihasilkan dalam setiap periode. Untuk itu
metode ini sering disebut metode yang paling sederhana, karena tidak
memperhitungkan konsep nilai waktu uang (time value of money), sehingga cash flows
tidak dikaitkan dengan discount rate tertentu.

Contoh 1:
Proyek A dan B membutuhkan investasi masing-masing sebesar Rp10.000.000,00
Pola cash flow untuk masing proyek diperkirakan sebagai berikut.

Tahun Pola Cash Flows


Proyek A Proyek B
1 Rp 5.000.000,00 Rp 3.000.000,00
2 Rp 5.000.000,00 Rp 4.000.000,00
3 Rp 3.000.000,00 Rp 3.000.000,00
4 Rp 2.000.000,00 Rp 4.000.000,00

Dari data tersebut di atas, maka payback period dapat dihitung :


Proyek A = 2 tahun
Proyek B = 3 tahun
Dengan demikian, apabila dibandingkan, maka proyek A lebih menguntungkan karena
waktu pengembalian investasi menjadi lebih cepat.

Metode payback tersebut dapat juga dimodifikasi agar agar tidak timbul kelemahan,
yaitu dengan jalan memperhitungkan memperhitungkan konsep nilai waktu uang (time
value of money), sehingga pola cash flows dikalikan dengan discount ratenya. Metode
ini disebut metode Payback period yang didiskontokan

Contoh 2 :
Dari soal di atas, apabila ke dua proyek tersebut diperhitungkan dengan discount rate 8
%, maka Payback period yang didiskontokan adalah :
Proyek A.
PV Proceed
tahun 1 = Rp5.000.000,00 X 0,926 = Rp 4,630.000,00
2 = Rp5.000.000,00 X 0,857 = Rp 4,285.000,00
3 = Rp3.000.000,00 X 0,794 = Rp 2,382.000,00
4 = Rp2.000.000,00 X 0,735 = Rp 1,470.000,00

Dari data tersebut di atas, maka payback period yang didiskontokan adalah :
Proyek A:
Tahun 1: Rp 4.630.000,00
Tahun 2: Rp 4,285.000,00
Rp 8.915.000,00
Sisa: Rp.10.000.000 – Rp. 8.915.000 = Rp.1.085.000

Pemasukan tahun ke 3: (Rp.1.085.000/Rp.2.382.000) x 12 bln = 5,46 bulan = 5,5 bulan

Pengembalian Proyek A selama = 2 tahun; 5,5 bulan

Proyek B.
PV Proceed
tahun 1 = Rp3.000.000,00 X 0,926 = Rp 2,778.000,00
2 = Rp4.000.000,00 X 0,857 = Rp 3,428.000,00
3 = Rp3.000.000,00 X 0,794 = Rp 2,382.000,00
4 = Rp4.000.000,00 X 0,735 = Rp 2.940.000,00

Tahun 1: Rp 2,778.000,00
Tahun 2: Rp 3,428.000,00
Tahun 3: Rp 2,382.000,00
Rp 8.588.000,00

Sisa: Rp.10.000.000 – Rp. 8.588.000 = Rp.1.412.000

Pemasukan tahun ke 4: (Rp.1.412.000/Rp.2.940.000) x 12 bln = 5,76 bulan = 5,8 bulan

Pengembalian Proyek B selama = 3 tahun; 5,8 bulan

Internal Rate of Return (IRR)


Prinsip dari metode ini adalah bagaimana menentukan discount rate yang dapat
mempersamakan present value dari proceed dengan outlay atau net investment,
sehingga pada keadaan ini NPV = 0.
Sehubungan dengan hal tersebut ada hubungan antara konsep NPV dengan IRR, Konsep
NPV, mencari NPV pada discount rate tertentu, sedangkan konsep IRR justru mencari
discount rate yang diinginkan. Rumus menentukan discount rate yang dicari dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan :
Pr 1,2,3. . . .n = Proceed tahun ke
r = IRR

Untuk mencari besarnya r dapat dilakukan dengan metode trial and error (coba-coba).

Contoh 1:
Lihat Contoh 1 soal pada NPV, untuk proyek A dan proyek B dapat dicari IRR nya dengan
menggunakan discount rate pada alternatif tingkat bunga 8 % dan 18 %.
Proyek A.
PV penerimaan DF 8 %
tahun 1 = Rp4.000.000,00 X 0,926 = Rp 3,704.000,00
2 = Rp4.000.000,00 X 0,857 = Rp 3,428.000,00
3 = Rp2.000.000,00 X 0,794 = Rp 1,588.000,00
4 = Rp1.000.000,00 X 0,735 = Rp 735.000,00
----------------------------
Total PV Proceed = Rp 9.455.000,00
PV pengeluaran = Rp8.000.000,00 X 1 = Rp 8.000.000,00
---------------------------
NPV = Rp 1.455.000,00

PV penerimaan DF18 %
tahun 1 = Rp4.000.000,00 X 0,847 = Rp 3,388.000,00
2 = Rp4.000.000,00 X 0,718 = Rp 2,872.000,00
3 = Rp2.000.000,00 X 0,609 = Rp 1,218.000,00
4 = Rp1.000.000,00 X 0,516 = Rp 516.000,00
----------------------------
Total PV Proceed = Rp 7.994.000,00
PV pengeluaran = Rp8.000.000,00 X 1 = Rp 8.000.000,00
---------------------------
NPV Rp - 6.000,00

Dari hasil perhitungan tersebut, discount rate yang dicari terletak antara 8 % dan 18 %.
Untuk mencari discount rate yang tepat, dapat dilakukan dengan interpolasi sebagai
berikut :

- 6.000 0 1,455.000

18 % IRR 8%

IRR = 18 % - X 10 %
= 18 % - 0.04 %
= 17,96 %

Proyek B.
PV penerimaan DF 8 %
tahun 1 = Rp 1.000.000,00 X 0,926 = Rp 926.000,00
2 = Rp 2.000.000,00 X 0,857 = Rp 1,714.000,00
3 = Rp 3.000.000,00 X 0,794 = Rp 2.382.000,00
4 = Rp. 4.000.000,00 X 0,735 = Rp 2.040.000,00
----------------------------
Total PV Proceed = Rp 7.062.000,00
PV pengeluaran = Rp8.000.000,00 X 1 = Rp 8.000.000,00
---------------------------
NPV = Rp - 938.000,00
PV penerimaan DF 2 %
tahun 1 = Rp1.000.000,00 X 0,980 = Rp 980.000,00
2 = Rp2.000.000,00 X 0,961 = Rp 1,922.000,00
3 = Rp3.000.000,00 X 0,942 = Rp 2,826.000,00
4 = Rp4.000.000,00 X 0,924 = Rp 3.696.000,00
----------------------------
Total PV Proceed = Rp 9.424.000,00
PV pengeluaran = Rp8.000.000,00 X 1= Rp 8.000.000,00
---------------------------
NPV = Rp 1.424.000,00

Dari hasil perhitungan tersebut, discount rate yang dicari terletak antara 2 % dan 8 %.
Untuk mencari discount rate yang tepat, dapaat dilakukan dengan interpolasi sebagai
berikut :

- 938.000 0 1,424.000

8% IRR 2%

IRR = 8 % - X6%
= 8 % - 3,95 %
= 4,05 %

Contoh 2:
PT. MERAH DELIMA

PT. Merah Delima merupakan produsen makanan dan memiliki produk unggulan
berupa mie instant yang merupakan produk dengan tingkat penjualan terbesar. Untuk
produk mie instant, PT. Merah Delima juga berhasil melakukan ekspor ke berbagai
negara antara lain Jepang, Singapura, Malaysia, Hongkong, dan Taiwan. Namun
demikian, dalam dua tahun terakhir, terjadi penurunan penjualan produk mie instant
karena semakin banyaknya produk pesaing. Berkaitan dengan hal tersebut, pihak
manajemen mempertimbangkan penggantian mesin yang lama karena dinilai sudah
tidak produktif lagi dan memerlukan biaya perawatan yang mahal karena sering
mengalami kerusakan. Berkaitan dengan pengadaan mesin baru, pimpinan tengah
mempertimbangkan untuk melakukan pembelian mesin yang diimpor dari Jepang.
Mesin tersebut memiliki kemampuan otomatisasi yang tinggi sehingga dapat
mengurangi tenaga kerja langsung. Mesin tersebut bernilai Rp320 juta dan memiliki
umur ekonomis selama 30 tahun. Dalam hal pengadaan mesin, perusahaan memiliki dua
alternatif pengadaan, yaitu alternatif pertama adalah membeli mesin tersebut dengan
cara dicicil langsung melalui produsen dengan keharusan membayar DP sebesar Rp20
juta dan sisa cicilan dibayarkan sebesar RP16,5 juta per bulan selama 30 bulan.
Alternatif kedua adalah melakukan pinjaman kepada pihak lain sebesar Rp. 320 juta
dengan cicilan Rp19,5 juta per bulan selama 35 bulan.

Pertanyaan:
Cara pembelian mesin yang paling menguntungkan, apakah membeli mesin
langsung secara kredit atau menggunakan pinjaman dana dari pihak lain dengan
menggunakan metode internal rate of return (IRR)!

Jawab:
Alternatif I: membeli mesin langsung secara kredit
Harga mesin: Rp320 juta, DP Rp20 juta, cicilan Rp16,5 juta selama 30 bulan
Dengan harga mesin Rp320 juta dan DP Rp20 juta, maka harga yang harus dibayar untuk dicicil adalah
Rp300 juta.

300 juta = 16,5 juta [1/(1+i) + 1/(1+i)2 ... + 1/(1+i)30]


300 / 16,5 = 18,18182
Apabila dilihat pada tabel A2, maka angka 18,18 dengan n=30 terletak pada kisaran tingkat bunga 3% dan
4%. Oleh karena itu harus dilakukan interpolasi.

Tingkat bunga Diskon faktor annuity Angsuran PV pembayaran angsuran


3% 19,6004 Rp16,5 juta Rp323,4066 juta
4% 17,2920 Rp16,5 juta Rp285,3180 juta
Selisih 1% Rp 38,0886 juta

Selanjutnya, mahasiswa dapat menjawab dengan pendekatan pada bunga 3% atau 4% sebagai berikut.

Bunga 4%:
Rp300 juta – Rp285,318 juta = Rp14,682 juta
Nilai dalam % angka:
(14,682/38,0886) x 1% = 0,38547%
Dengan demikian, tingkat bunga yang ditanggung:
i = 4% - 0,38547% = 3,61453%

Atau
Bunga 3%:
Rp323,4 juta – Rp300 juta = Rp23,4066 juta
Nilai dalam % angka:
(23,4066/38,088) x 1% = 0,61453
Dengan demikian, tingkat bunga yang ditanggung:
i = 3% + 0,61453 = 3,61453%

Alternatif II
Pinjaman Rp320 juta, cicilan Rp19,5 juta selama 35 bulan
320 juta = 19,5 juta [1/(1+i) + 1/(1+i)2 ... + 1/(1+i)35]
320/19,5 = 16,41026
Apabila dilihat pada tabel A2, maka angka 16,41026 dengan n=35 terletak pada tingkat bunga 4% dan 5%.
Oleh karena itu harus dilakukan interpolasi.

Tingkat bunga Diskon faktor annuity Angsuran PV pembayaran angsuran


4% 18,6646 Rp19,5 juta Rp363,9597 juta
5% 16,3742 Rp19,5 juta Rp319,2969 juta
Selisih 1% Rp 44,6628 juta

Selanjutnya, mahasiswa dapat menjawab dengan pendekatan pada bunga 4% atau 5% sebagai berikut.

Bunga 4%:
Rp363,9597 juta – Rp320 juta = Rp43,9597 juta
Nilai dalam % angka:
(43,9597 /44,6628) x 1% = 0,984258%
Dengan demikian, tingkat bunga yang ditanggung:
i = 4% + 0,984258% = 4,985258%

Atau
Bunga 5%:
Rp320 juta – Rp319,2969 juta = Rp0,7031juta
Nilai dalam % angka:
(0,7031/44,6628) x 1% = 0,015742
Dengan demikian, tingkat bunga yang ditanggung:
i = 5% - 0,015742% = 4,958258
Average Rate of Return (ARR)
Dalam menganalisis rencana investasi dengan metode ini adalah lain dari metode
yang telah dijelaskan terdahulu karena dalam metode ini hanya memperhitungkan
laba setelah pajak bukan proceed, sehingga rumus dari ARR ini adalah :

ARR = x 100 %

Rata-rata investasi =

Contoh soal :
Berikut ini adalah rencana investasi proyek A dan B
- Inv. proyek A = Rp600 juta usia investasi 6 tahun
- Inv. proyek B = Rp720 juta usia investasi 6 tahun
Proceed untuk proyek A dan B diperkirakan sebagai berikut :

Tahun Proyek A Proyek B


1 Rp 200 juta Rp 450 juta
2 Rp 200 juta Rp 220 juta
3 Rp 200 juta Rp 200 juta
4 Rp 200 juta Rp 130 juta
5 Rp 200 juta Rp 130 juta
6 Rp 200 juta Rp 130 juta

Proyek manakah yang dipilih berdasarkan metode ARR

Penyelesaian :
Depresiasi untuk:
Proyek A = = Rp100 juta

Proyek B = = Rp120 juta

Laba setelah pajak untuk proyek A dan B adalah :

Proyek A Proyek B
Investasi Rp 600 juta Rp 720 juta
Rata-rata
investasi Rp 300 juta (600 jt :2) Rp 360 juta (720 jt : 2)

Laba stlh pajak


Tahun : 1
2
Rp 100 juta Rp 330 juta
3
4
Rp 100 juta Rp 100 juta
5
6
Rp 100 juta Rp 80 juta

Rp 100 juta Rp 10 juta

Rp 100 juta Rp 10 juta

Rp 100 juta Rp 10 juta


--------------------- --------------------
Rp 600 juta : 6 Rp 540 juta : 6
Rata laba Rp 100 juta Rp 90 juta
setelah pajak

ARR Rp 100 juta Rp 90 juta


------------------ = 33,33 % ------------------ = 25,00 %
Rp 300 juta Rp 360 juta

Proyek yang dipilih berdasarkan metode ARR adalah proyek A karena menghasilkan
ARR terbesar.
Contoh soal

PT. TRI STAR, Tbk.

TRI STAR COMPANY merupakan perusahaan sepatu dan sandal raksasa yang berpusat di kota Frankfurt, Jerman dan telah
beroperasi sejak tahun 1975. Perusahaan sepatu raksasa ini mengawali usahanya dengan memasarkan produk di Jerman
dan selanjutnya merambah negara lain di Eropa seperti Italia, Belanda, Perancis, dll. Pada tahun 1986, perusahaan secara
resmi mengoperasikan empat unit bisnis internasional yaitu Tri Star Eropa, Tri Star Asia Pasifik-Afrika, Tri Star Amerika Latin,
dan Tri Star Amerika Utara. Saat ini, perusahaan telah melayani konsumen di lebih dari 50 negara dan memiliki fasilitas
produksi di 26 negara. Sepanjang sejarahnya, perusahaan ini telah menjual lebih dari 10 miliar pasang sepatu.

Di Indonesia, pengoperasian penjualan sepatu Tri Star dijalankan oleh PT. Tri Star Sepatu & Sandal, Tbk. Pada tahun 1993,
pabrik pertama Tri Star Indonesia resmi beroperasi di kota Sidoarjo untuk melayani pasar Indonesia dan beberapa negara
Asean. Sesuai dengan budaya Asia yang mengenakan sandal, PT. Tri Star Sepatu & Sandal mengembangkan lini
produksinya berupa sandal, baik sandal pria, wanita, maupun anak-anak. Sebelum tahun 1998, status Tri Star di Indonesia
adalah perusahaan penanaman modal asing (PMA), sehingga dilarang menjual langsung ke pasar. Tri Star menjual melalui
para penyalur khusus (depot) dengan sistem konsinyasi. Namun, sistem penjualan tersebut diubah pada 1 Januari 1998, yaitu
ketika PT. Tri Star Sepatu & Sandal Indonesia menjadi perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN). Dengan
demikian, sampai saat ini, distribusi produk-produk perusahaan dari pabrik dapat dilakukan dengan melibatkan langsung toko-
toko pengecer (retailer) yang akan menjual produk langsung kepada konsumen.

Sejak pertama kali didirikan, PT. Tri Star Indonesia selalu berusaha untuk melayani semua kelompok pembeli, mulai dari anak-
anak, remaja, maupun pria dan wanita dewasa. PT. Tri Star memproduksi jenis sepatu yang berbeda-beda untuk setiap
kelompok pembeli tersebut. Untuk memperkuat posisinya di setiap segmen pasar tersebut, PT. Tri Star menetapkan merek
yang berbeda-beda, yaitu merek Sweetkids untuk sepatu anak-anak, Teentop untuk sepatu remaja, Annrose untuk sepatu
wanita dewasa, dan Manz untuk sepatu pria dewasa.

Walaupun strategi PT. Tri Star adalah melayani semua kelompok pembeli tersebut, tetapi PT. Tri Star memiliki produk andalan
yaitu produk sepatu wanita dewasa. Sepatu wanita Tri Star ini didesain agar nyaman dikenakan anak dengan sol yang ringan,
bahan berkualitas tinggi yang lembut di kulit sehingga tidak sakit ketika dikenakan. Oleh karena itu, harga yang ditawarkan pun
termasuk harga yang relatif mahal yang ditujukan untuk golongan menegah keatas. Namun demikian, tingkat penjualan
produk-produk sepatu wanita Tri Star saat ini berada pada posisi yang paling menggembirakan dimana pertumbuhan
penjualan meningkat dengan pesat. Pada tahap ini, konsumen telah menyadari adanya produk yang sesuai dengan keinginan
dan kebutuhan mereka sehingga melakukan pembelian. Pada tahap ini, pesaing-pesaing juga sudah mulai memasuki pasar
dengan membuat produk sejenis karena menyadari potensi laba dari produk tersebut. Namun, PT. Tri Star selalu berusaha
untuk mempertahankan posisinya dengan selalu membuat desain-desain baru setiap enam bulan.
Pimpinan puncak PT. Tri Star menyadari betul bahwa tingkat persaingan yang dihadapi tidaklah ringan di masa-masa
mendatang. Untuk itu, pihak manajemen puncak berusaha meraih konsumen seluas-luasnya dengan menambah pasar ke
wialyah Indonesia bagian timur dan memutuskan untuk mendirikan satu pusat distribusi baru. Terdapat tiga pilihan lokasi, yaitu
kota A, kota B, dan kota C. Apabila berproduksi nantinya, maka perkiraan biaya tetap untuk kota A adalah Rp40.000.000 per
bulan dan biaya variabel adalah Rp1.500 per unit. Jika di kota B, maka biaya tetap adalah sebesar Rp55.000.000 per bulan
dengan biaya variabel Rp1.300 per unit. Sedangkan apabila pabrik didirikan di kota C, maka biaya tetap adalah sebesar
Rp50.000.000 dan biaya variabel Rp1.200 per unit. Perusahaan harus menentukan lokasi manakah yang paling
menguntungkan pada tingkat penyimpanan produk sebesar 30.000 unit per bulan.

Berdasarkan kasus PT. Tri Star Indonesia, maka analisislah pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. a. Gambarkan dan jelaskan saluran distribusi yang digunakan PT. Tri Star Indonesia dari produsen sampai ke
konsumen untuk penjualan offline!
Jawab:

Sesuai dengan uraian soal diatas saluran distribusi yang digunakan oleh PT. Tri Star untuk menyalurkan barang ke
kosnumen yaitu metode Produsen – pengecer - konsumen. Saluran distribusi produsen – pengecer - konsumen ini
merupakan saluran distribusi secara tidak langsung. Pengecer besar akan melakukan pembelian kepada produsen
kemudian pengecer tersebut yang akan mendistribusikan ke konsumen dengan melayani pembelian yang dilakukan
oleh konsumen.

Sehingga sistem ini akan memungkinkan perusahaan menjual produk dengan jumlah besar ke pengecer besar, baru
kemudian oleh pengecer dijual kembali ke konsumen sehingga perusahaan melakukan distribusi barang dibantu oleh
pengecer.

Argumen ini diperkuat dengan bagian uraian bacaan yaitu ” distribusi produk-produk perusahaan dari pabrik dapat
dilakukan dengan melibatkan langsung toko-toko pengecer (retailer) yang akan menjual produk langsung kepada
konsumen:”

b. Jelaskan produk sepatu wanita berada pada tahap apa dalam daur hidup produk-nya. Uraikan alasan
Saudara memilih tahap dalam daur hidup tersebut!
Jawab :

Daur hidup produk ada 4 tahap yaitu


1) daur hidup perkenalan
ditandai dengan produk masih baru bagi pasar, pertumbuhan penjualan masih lambat karena produknya masih
tergolong baru di pasar. Perlambatan juga karena konsumen belum mengenal produk dg baik.
2) daur hidup pertumbuhan
ditandai dengan penjualan yang sudah mengalami pertumbuhan dan kenaikan penjualan, sudah mulai masuk
pesaing yang meproduksi produk yang sama.
3) daur hidup kedewasaan
ditandai dengan pertumbuhan penjualan yang mulai mengalai perlambatan, kemudian stabil tapi diikuti dengan
kecendurungan penurunan penjualan.
4) daur hidup penurunan
merupakan tahap terakhir daur hidup rpoduk sehingga ditandai dengan penjualan yang terus menurun bahkan
bisa mencapai penjualan no (0) sehingga dapat diartikan bahwa produk tsb sudah tidak diminati lagi.

Sesuai dengan uraian soal diatas didapatkan bahwa daur hidup produk sepatu wanita PT. Tri Star berada pada
daur hidup pertumbuhan.

Daur hidup pertumbuhan ditandai dengan penjualan yang sudah mengalami pertumbuhan dan kenaikan
penjualan, sudah mulai masuk pesaing yang meproduksi produk yang sama. Sesuai dengan keadaan yang
dialami PT. Tri star bahwa produknya mengalami pertumbuhan penjualan yang menggembirakan, kenaikan
penjualan dan konsumen yang mulai mengenal rpoduk PT. Tri star merupakan salah satu ciri produk berada
pada fase pertumbuhan. kemudian muncul pesaing baru yang mulai menyadari potensi bisnis sepatu wanita
sehingga mencoba memproduksi produk yang sama. Sehingga PT. tri star melakukan upaya untuk
mengeluarkan desain teerbaru setiap 6 bulan sekali untuk tetap mempertahankan posisi dalam pasar.

c. Strategi yang ditempuh perusahaan dalam memilih pasar sasaran (target market) dan jelaskan alasan Saudara!
Jawab :
Dalam penentuan pasar sasaran ketika perusahaan berhasil mengidentfiikasi peluang-peluang yang ada pada
segmen pasar. Langkah selanjutnya yang dapat dilakuakn oleh perusahaan yaitu melakukan penargetan pasar,
kemudian pemosisian pasar. Dalam penetapan strategu pasar sasaran ada tiga alternatif strategi yaitu
1) undifferentiated marketing
strategi ini perusahaan akan meninjau pasar seacara keseluruhan dan memasatkan pada kesamaan kebutuhan
kosnuemn. Sehingga perusahaan memilih mengembangkan produk tunggal yang dapat memenuhi semua
keinginan konsumen.
2) Difeerentiated marketing
Dalam strategi ini perusahaan berusaha mengidentifikasi kelompok pembeli tertentu dan membagi pasar ke
dalam kelompok. Serta perusahaan melakukan cara pemasaran yang berbeda pada masing-masing segmen, ini
dilakukan untuk meningkatkan penjualan dan meraih posisi kuat pada setiap segmen yang dituju.
3) Concentrated marketing
Merupakan strategi yang hanya memusatkan pemasaran produk pada satu atau beberapa kelompok pembeli
saja. Umumnya strategi ini dilakukan oleh perusajaan yang tidak dapat melayani banyak kelompok pembeli.
Berdasarkan uraian soal diatas PT. Tri star dalam memilih pasar sasaran menggunakan metode Differentiated
marketing.
Strategi ini dipilih karena PT. Tri star Sejak selalu berusaha untuk melayani semua kelompok pembeli, mulai dari
anak-anak, remaja, maupun pria dan wanita dewasa. PT. Tri Star memproduksi jenis sepatu yang berbeda-beda
untuk setiap kelompok pembeli tersebut. Untuk memperkuat posisinya di setiap segmen pasar tersebut, PT. Tri
Star menetapkan merek yang berbeda-beda, yaitu merek Sweetkids untuk sepatu anak-anak, Teentop untuk
sepatu remaja, Annrose untuk sepatu wanita dewasa, dan Manz untuk sepatu pria dewasa.

2. Tentukan lokasi pusat distribusi baru untuk wilayah Indonesia Timur dengan mempertimbangkan biaya tetap dan biaya
variabel pada setiap lokasi!
Jawab:

Diketahui : Terdapat tiga pilihan lokasi, yaitu kota A, kota B, dan kota C.
kota A biaya tetap Rp40.000.000 per bulan dan biaya variabel adalah Rp1.500 per unit.
Kota B, maka biaya tetap adalah sebesar Rp55.000.000 per bulan dengan biaya variabel Rp1.300 per unit.
kota C, maka biaya tetap adalah sebesar Rp50.000.000 dan biaya variabel Rp1.200 per unit.

Ditanya : Perusahaan harus menentukan lokasi manakah yang paling menguntungkan pada tingkat penyimpanan produk
sebesar 30.000 unit per bulan.
Jawab :

Rumus penentuan lokasi metide analisis titik impas yaitu : Biaya tetap + (biaya variable x unit produk)

Maka

Kota A
Kota A = Biaya tetap + (biaya variable x unit produk)

Kota A = 40.000.000 + (1.500 x 30.000 unit)


Kota A = 40.000.000 + 45.000.0000
Kota A = 85.000.000

Kota B
Kota B = Biaya tetap + (biaya variable x unit produk)
Kota B = 55.000.000 + (1.300 x 30.000 unit)
Kota B = 55.000.000 + 39.000.0000
Kota B = 94.000.000

Kota C
Kota C = Biaya tetap + (biaya variable x unit produk)
Kota C = 50.000.000 + (1.200 x 30.000 unit)
Kota C = 50.000.000 + 36.000.0000
Kota C = 86.000.000

Dari perhitungan diatas lokasi yang bisa dipilih oleh PT. Tri Star yaitu kota A, karena akumulasi biaya tetap dan biaya
variable dikalikan jumlah unit produksi memiliki hasil akhir yang lebih rendah daripada kota B dan C. Kota A memiliki
jumlah biaya total sebesar 85.000.000
Tetapi kekurangan dari lokasi A yaitu apabila PT. tri star memproduksi unit yang lebih besar maka biayanya akan lebih
mahal dari kota lain karena kota A memiliki biaya variable yang lebih tinggi tetapi biaya tetapnya rendah. Sehingga ketika
perusahaan tri star memproduksi unit yang lebih banyak maka bisa mempertimbangkan kota C karena biaya tetapnya
50.000.0000 tetapi biaya variabelnya lebih rendah dari dua kota lain.

perbandingan biaya lokasi


200,000,000

180,000,000

160,000,000

140,000,000

120,000,000
Axis Title

100,000,000

80,000,000

60,000,000

40,000,000

20,000,000

0
unit produksi 30.000 unit produksi 50.000 unit produksi 100.000

Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa semakin besar unit yang diproduksi maka biaya dari kota C lebih murah,
sedangkan untuk unit produksi sebesar 30.000 unit maka kota yang layak dipilih adalah Kota A.

Sumber : Buku BMP Manajemen Operasi EKMA4215 dan Buku BMP Manajemen
Pemasaran 4216

PT. TRI STAR, Tbk.

TRI STAR COMPANY merupakan perusahaan sepatu dan sandal raksasa yang berpusat di kota Frankfurt, Jerman dan telah
beroperasi sejak tahun 1975. Perusahaan sepatu raksasa ini mengawali usahanya dengan memasarkan produk di Jerman
dan selanjutnya merambah negara lain di Eropa seperti Italia, Belanda, Perancis, dll. Pada tahun 1986, perusahaan secara
resmi mengoperasikan empat unit bisnis internasional yaitu Tri Star Eropa, Tri Star Asia Pasifik-Afrika, Tri Star Amerika Latin,
dan Tri Star Amerika Utara. Saat ini, perusahaan telah melayani konsumen di lebih dari 50 negara dan memiliki fasilitas
produksi di 26 negara. Sepanjang sejarahnya, perusahaan ini telah menjual lebih dari 10 miliar pasang sepatu.

Di Indonesia, pengoperasian penjualan sepatu Tri Star dijalankan oleh PT. Tri Star Sepatu & Sandal, Tbk. Pada tahun 1993,
pabrik pertama Tri Star Indonesia resmi beroperasi di kota Sidoarjo untuk melayani pasar Indonesia dan beberapa negara
Asean. Sesuai dengan budaya Asia yang mengenakan sandal, PT. Tri Star Sepatu & Sandal mengembangkan lini
produksinya berupa sandal, baik sandal pria, wanita, maupun anak-anak. Sebelum tahun 1998, status Tri Star di Indonesia
adalah perusahaan penanaman modal asing (PMA), sehingga dilarang menjual langsung ke pasar. Tri Star menjual melalui
para penyalur khusus (depot) dengan sistem konsinyasi. Namun, sistem penjualan tersebut diubah pada 1 Januari 1998, yaitu
ketika PT. Tri Star Sepatu & Sandal Indonesia menjadi perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN). Dengan
demikian, sampai saat ini, distribusi produk-produk perusahaan dari pabrik dapat dilakukan dengan melibatkan langsung toko-
toko pengecer (retailer) yang akan menjual produk langsung kepada konsumen.

Sejak pertama kali didirikan, PT. Tri Star Indonesia selalu berusaha untuk melayani semua kelompok pembeli, mulai dari anak-
anak, remaja, maupun pria dan wanita dewasa. PT. Tri Star memproduksi jenis sepatu yang berbeda-beda untuk setiap
kelompok pembeli tersebut. Untuk memperkuat posisinya di setiap segmen pasar tersebut, PT. Tri Star menetapkan merek
yang berbeda-beda, yaitu merek Sweetkids untuk sepatu anak-anak, Teentop untuk sepatu remaja, Annrose untuk sepatu
wanita dewasa, dan Manz untuk sepatu pria dewasa.

Walaupun strategi PT. Tri Star adalah melayani semua kelompok pembeli tersebut, tetapi PT. Tri Star memiliki produk andalan
yaitu produk sepatu wanita dewasa. Sepatu wanita Tri Star ini didesain agar nyaman dikenakan anak dengan sol yang ringan,
bahan berkualitas tinggi yang lembut di kulit sehingga tidak sakit ketika dikenakan. Oleh karena itu, harga yang ditawarkan pun
termasuk harga yang relatif mahal yang ditujukan untuk golongan menegah keatas. Namun demikian, tingkat penjualan
produk-produk sepatu wanita Tri Star saat ini berada pada posisi yang paling menggembirakan dimana pertumbuhan
penjualan meningkat dengan pesat. Pada tahap ini, konsumen telah menyadari adanya produk yang sesuai dengan keinginan
dan kebutuhan mereka sehingga melakukan pembelian. Pada tahap ini, pesaing-pesaing juga sudah mulai memasuki pasar
dengan membuat produk sejenis karena menyadari potensi laba dari produk tersebut. Namun, PT. Tri Star selalu berusaha
untuk mempertahankan posisinya dengan selalu membuat desain-desain baru setiap enam bulan.

Untuk mempertahankan usahanya, PT. Tri Star Indonesia berusaha untuk meningkatkan penjualan dengan meningkatkan
efisiensi produksi sehingga dapat menghasilkan produk dengan biaya yang lebih efisien. Salah satu cara yang akan ditempuh
adalah dengan membeli mesin otomatis untuk membuat desain sepatu, membuat pola, sekaligus menggunting bagian atas
sepatu. Para pegawai selanjutnya tinggal menyatukan bagian atas sepatu dengan sol sepatu menggunakan mesin manual
yang sudah ada. Harga mesin tersebut adalah Rp500.000.000,00 dengan taksiran umur ekonomis selama 5 tahun dengan
nilai sisa sebesar Rp30.000.000,00 pada akhir tahun umur ekonomis berdasarkan perhitungan metode penyusutan garis lurus.
Mesin ini diharapkan mampu memberikan laba setelah pajak sebesar Rp120.000.000,00 per tahun selama lima tahun. Pihak
manajemen harus menentukan apakah pembelian mesin tersebut menguntungkan atau tidak bagi perusahaan dengan tingkat
bunga yang relevan adalah 15%.

Seiring dengan rencana pembelian mesin baru tersebut, perusahaan juga harus mempersiapkan tenaga kerja yang akan
menangani operasional mesin otomatis tersebut. Untuk mendukung operasi mesin baru, perusahaan memerlukan tenaga
kerja-tenaga kerja yang memiliki keterampilan khusus terhadap pengoperasian mesin. Permasalahan yang harus dipecahkan
di awal adalah menentukan sumber perekrutan karyawan, apakah diambil dari dalam perusahaan atau dari luar perusahaan.
Langkah berikutnya adalah mempertimbangkan metode rekrutmen yang paling sesuai bagi perusahaan. Menurut Manajer
HRD, akan lebih menguntungkan bagi perusahaan jika mencari orang-orang lama yang berkompetensi baik untuk menempati
posisi karyawan untuk mengoperasikan mesin yang baru. Apabila menggunakan orang-orang baru dari luar perusahaan, maka
akan memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Orang-orang lama terbukti mempunyai loyalitas yang tinggi yang telah
mendukung perusahaan selama ini sehingga mereka layak untuk mendapatkan posisi yang lebih baik. Orang-orang lama ini
akan dianalisis dan dievaluasi untuk menilai kemampuan mereka menempati posisi baru. Seleksi awal yang akan dilakukan
adalah menilai komitmen, kedisiplinan, dan masa kerja karyawan. Setelah terpilih, para calon karyawan tersebut akan diberi
pelatihan terlebih dahulu mengenai pengoperasian mesin tersebut karena mesin yang dibeli adalah mesin otomatis sehingga
memerlukan keterampilan dalam menjalankan komputer. Dalam pemberian upah karyawan mesin baru tersebut, perusahaan
akan mengutamakan pada keadilan pengupahan dengan melihat struktur upah saat ini dan hubungan antar jabatan di dalam
perusahaan. Artinya, karyawan yang memiliki level lebih tinggi tentu saja akan menerima upah lebih besar daripada karyawan
dengan level di bawahnya.

Berdasarkan kasus PT. Tri Star Indonesia, maka analisislah pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. a. Jelaskan sumber pengisian lowongan karyawan yang digunakan oleh PT. Tri Star untuk posisi karyawan mesin baru!
Uraikan jawaban Saudara!
Jawab :
Sesuai dengan uraian diatas sumber pengisi lowongan karyawan yang digunakan oleh PT. Tri star untuk posisi
karyawan mesin baru yaitu dengan sumber perekrutan Internal. Sumber perekrutan internak merupakan sumber
perekrutan yang dilakukan dengan mengambil karyawan yang saat ini sedang memegang jabatan lain di dalam
organisasi. Dengan sumber perekrutan ini perusahaan dapat merekrut karyawan yang ada dalam organisasi melalui
job posting mengenai lowongan jabatan pada media pengumuman.

Keuntungan bagi perusahaan dalam menerapkan sumber pengisian ini adalah pelamar adalah orang-orang yang
sudah dikenal oleh perusahaan, serta telah mengetahui kemampuan dan keahliannya. Sesuai dengan uraian PT. Tri
star diatas bahwa “Manajer HRD, akan lebih menguntungkan bagi perusahaan jika mencari orang-orang lama yang
berkompetensi baik untuk menempati posisi karyawan untuk mengoperasikan mesin yang baru.”

b. Jelaskan metode rekrutmen/cara pengisian lowongan karyawan untuk mesin baru tersebut. Uraikan jawaban
Saudara!
Jawab
Metode rekrutmen yang digunakan PT. Tri Star yaitu metode Upgrading. Upgrade merupakan metode pengisian
lowongan karyawan dari sumber internal perusahaa. Dengan metode upgrading karyawan akan dipilih terlebih
dahulu, setelah terpilih maka akan diberi pelatihan untuk meningkatkan keahlian karyawan tsb. Sesuai dengan uraian
diatas bahwa PT. Tri star akan melakukan analisis dan evaluasi keampuan karyawan internalnya dalam menempati
posisi baru, setelah melakukan seleksi maka calon karyawan mesin tsb akan diberikan pelatihan terlebih dahulu
untuk mengoperasikan mesin, karena mesin baru bersifat mesin otomatis sehingga dibutuhkan keahlian yang sesuai.
Sheingga karyawan baru akan mendapatkan kemampuan baru (upgrade) mengenai pengoperasian mesin otomatis

c. Jelaskan jenis keadilan pengupahan yang diterapkan perusahaan untuk karyawan mesin baru! Uraikan jawaban
Saudara!
Jawab :
Jenis keadilan pengupahan yang diterapkan oleh perusahaan PT. Tri star yaitau Keadilan pengupahan internal.
Keadilan pengupahan internal merupakan keadilan pengupahan yang pemberiannya mengacu pada hubungan antar
pekerjaan dalam suatu organisasi. Dalam keadilan pengupahan internal kompensasi memiliki hubungan dengan level
pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang dipersyaratkan untuk melaksanakan jabatan/pekerjaan dengan baik.
Contoh penerapan keadilan pengupahan internal yaitu ketika direktur perusahaan mendapat penghasilan lebih besar daripada
wakil direktur, hal ini sesuai dengan uraian pada PT. Tri star “Dalam pemberian upah karyawan mesin baru tersebut,
perusahaan akan mengutamakan pada keadilan pengupahan dengan melihat struktur upah saat ini dan hubungan antar
jabatan di dalam perusahaan. Artinya, karyawan yang memiliki level lebih tinggi tentu saja akan menerima upah lebih besar
daripada karyawan dengan level di bawahnya”

Sumber : Modul BMP Manajemen sumberdaya manusia kb 5-6

2. Tentukan apakah mesin baru tersebut sebaiknya dibeli atau tidak dengan menggunakan metode NPV dengan tingkat
bunga yang relevan adalah 15% per tahun! Uraikan jawaban Saudara!

Jawab :

Diketahui :
Harga mesin tersebut adalah Rp500.000.000,00
umur ekonomis selama 5 tahun
nilai sisa sebesar Rp30.000.000,00
metode penyusutan garis lurus.
laba setelah pajak sebesar Rp120.000.000,00
tingkat bunga yang relevan 15%.

Maka didapatkan perhitungan sebagai berikut

Menggunakan metode garis lurus artinya nilai penyusutan sama setiap tahun dihitung dg cara

Penyusutan = (harga perolehan – nilai sisa) / usia ekonomis


Penyusutan = (500.000.000 – 30.000.000) / 5 = Rp 94.000.000

Sehingga nilai PV investasi tsb selama tahun 1 - 5 yaitu


Rp. 94.000.000 + 120.000.000
= 214.000.0000
Nilai diatas didapatkan dari Hasil penambahan penyusutan dan laba setelah pajak.

Maka nilai PV didapatkan sebagai berikut :

PV tahun 1 = 214.000.000 / (1 + 0,15)1 = 186.086.956,5


PV tahun 2 = 214.000.000 / (1 + 0,15)2 = 161.814.744,8
PV tahun 3 = 214.000.000 / (1 + 0,15)3 = 140.708.473,7
PV tahun 4 = 214.000.000 / (1 + 0,15)4 = 122.355.194,5
PV tahun 5 = 214.000.000 / (1 + 0,15)5 = 106.395.821,3
PV Nilai sisa = 30.000.000 / (1+0,15)5 =14.915.302
Total PV = 732.276.492,8

NPV = -500.000.000 + 732.276.492,8


NPV = 232.276.492,8

Sehingga dari perhitungan ini didapatkan nilai NPV sebesar 232.276.493 (dibulatkan)

Kesimpulan : dari perhitungan NPV diatas pembelian mesin baru menghasilkan NPV positif dengan nilai 232.276.493 juta
salaam umur ekonomis 5 tahun dengan penyusutan garis lurus. Sehingga keputusan yang tepat adalah dengan
membeli mesin baru tersebut. Nilai NPV positif menandakan suatu kegiatan investasi tsb menguntungkan.

Sumber :
Buku BMP Manajemen Keuangan

DISKUSI 6
NUTRI PRIMA_MSDM_KEUANGAN

PT. NUTRI PRIMA

PT. Nutri Prima merupakan perusahaan yang memproduksi minuman berbahan dasar
susu segar serta minuman ringan lainnya. Usaha PT. Nutri Prima dimulai dari pabrik
susu rumahan pada tahun 1958 di Bandung Jawa Barat dan terus berkembang, hingga
selanjutnya di tahun 1971, PT. Nutri Prima melebarkan sayap bisnisnya menjadi PT
Nutri Prima Milk Industry & Trading Company.

Tak hanya sebagai pelopor, PT. Nutri Prima pun masih unggul diantara produsen susu
segar alami dan minuman ringan untuk seluruh konsumen Indonesia dengan beberapa
varian merek-nya, seperti ”Nutri Milk” dan ”Nutri Kids” untuk produk susu segar, ”Teh
Asli” untuk minuman teh segar, dan ”Sari Kacang Ijo” serta ”Sari Asem” untuk produk
minuman sehat. Disamping produk-produk yang dipasarkan di dalam negeri, PT. Nutri
Prima juga memproduksi beberapa merek produk ringan khusus untuk pasar ekspor.
Dalam melayani kebutuhan pelanggan, PT. Nutri Prima memahami betul kebutuhan
pelanggan di setiap segmen yang dilayani. Agar dapat memuaskan pelanggan di setiap
segmen pasar tersebut, PT. Nutri Prima memperhatikan betul karakteristik pelanggan
dan menciptakan produk yang paling sesuai untuk setiap kelompok pelanggan tersebut.
Misalnya, PT. Nutri Prima membuat produk ”Nutri Kids” untuk minuman susu segar
khusus untuk anak-anak dengan berbagai rasa yang disukai anak-anak, produk ”Nutri
Milk” untuk minuman susu segar bagi konsumen dewasa yang tersedia dalam dua
varian yaitu full cream dan low fat, serta ”Sari Kacang Ijo” dan ”Sari Asem” bagi
konsumen dewasa yang mengutamakan minuman kesehatan. Untuk memastikan
bahwa produknya terdistribusi dengan baik dan teratur ke seluruh lapisan konsumen,
PT. Nutri Prima melakukan kerja sama dengan beberapa distributor/pedagang besar di
seluruh provinsi di Indonesia. Oleh karena itu, perusahaan mendistribusikan produk ke
pedagang besar/distributor terlebih dahulu. Distributor tidak menjual produk secara
eceran kepada konsumen, namun menjual produknya ke pengecer terlebih dahulu.
Selanjutnya, konsumen dapat membeli produk Nutri Prima ke pengecer-pengecer yang
tersebar di seluruh Indonesia.
Memperhatikan tren peningkatan permintaan produk dalam tahun-tahun terakhir ini,
pihak manajemen PT. Nutri Prima berencana untuk mendirikan satu pabrik baru di
wilayah Indonesia Timur untuk menjangkau lebih banyak konsumen di wilayah tersebut.
Pabrik baru tersebut direncanakan untuk dilengkapi dengan fasilitas produksi yang
serba moderen, termasuk alat untuk menyimpan susu segar sebagai bahan baku utama
produk. Alat tersebut mampu menyimpan susu dan mempertahankan kesegarannya
dengan mengatur suhu penyimpanan pada kondisi stabil dan terkontrol oleh perangkat
komputer yang sekaligus mampu mendeteksi kualitas susu. Terdapat dua pilihan
investasi alat penyimpan yang dapat dipertimbangkan, yaitu mesin merek ”ASAKI”
buatan Jepang dan merek ”CHANG HONG” buatan China. Harga merek Asaki adalah
Rp1.800.000.000 dan harga merek Chang Hong adalah Rp1.400.000.000. Pembelian
mesin ini diharapkan mampu menghasilkan kas bersih bagi perusahaan sebesar
Rp260.000.000 per tahun untuk merek Asaki dan Rp220.000.000 untuk merek Chang
Hong.
Pihak manajemen PT. Nutri Prima menyadari betul bahwa tingkat persaingan
yang dihadapi tidaklah ringan. Walaupun PT. Nutri Prima saat ini adalah pemimpin
pasar, namun produsen-produsen lain melakukan berbagai strategi untuk merebut pasar
yang telah diraih PT. Nutri Prima. Untuk menyiapkan pengoperasian pabrik baru dan
peralatan baru tersebut, manajer sumber daya manusia memperhitungkan bahwa pabrik
baru tersebut memerlukan tenaga kerja baru sebanyak kurang lebih 100 orang sebagai
langkah awal pengoperasian pabrik. Rekrutmen akan dilaksanakan secara terbuka
dengan memanfaatkan media website perusahaan sehingga siapapun yang memenuhi
persyaratan minimal dapat mengajukan lamaran kerja sesuai prosedur yang telah
ditetapkan. Manajer sumber daya manusia PT. Nutri Prima menginginkan tenaga kerja
dengan kualifikasi yang sangat baik, untuk itu akan dilakukan pengumuman perekrutan
dan seleksi yang lebih ketat. Dalam kebijakan pemberian upah tenaga kerjanya, pihak
manajemen berusaha untuk memberikan rasa keadilan bagi para calon tenaga kerjanya,
sehingga kebijakan yang akan ditetapkan adalah mengacu pada pembandingan antar
jabatan/pekerjaan yang serupa pada organisasi yang berbeda di wilayah tersebut. Hal
ini diharapkan dapat memberikan rasa keadilan bagi calon karyawan sehingga dapat
memberikan kinerja terbaik mereka.

PERTANYAAN:

1. a) Jelaskan sumber dan metode rekrutmen/cara pengisian lowongan karyawan


yang digunakan oleh PT. Nutri Prima untuk tenaga kerja baru! Uraikan jawaban
Saudara!
Jawab :
Metode rekrutmen yang digunakan untuk mengisi lowongan karyawan pt nutri
prima yaitu sumber perekrutan external. Perekrutan external merupakan
perekrtutan yang sumber rekrutmennya dari luar organisasi. Umumnya perekrutan
external ini dilakukan untuk posisi entry level atau posisi spesialis di level yang
lebih tinggi.

Dalam kasus ini PT nutri prima akan mengoperasikan pabrik baru sehingga
membutuhkan kurnag lebih 100 orang tenaga kerja untuk operasional pabrik baru
sehingga metode rekrutmen external cocok dilakukan.

Selanjutnya cara perekrutan external yang dilakukan oleh Pt. Nutri Prima adalah
metode perekrutan elektronik melalui website. Informasi perekrutan akan di
posting di websites perusahaan dan pelamar dapat melihat informasinya sehingga
pelamar yg memenuhi syarat bisa melamar.

Hal ini ditandai dengan pernyataan berikut ” PT. Nutri Prima. Untuk menyiapkan
pengoperasian pabrik baru dan peralatan baru tersebut, manajer sumber daya
manusia memperhitungkan bahwa pabrik baru tersebut memerlukan tenaga kerja
baru sebanyak kurang lebih 100 orang sebagai langkah awal pengoperasian
pabrik. Rekrutmen akan dilaksanakan secara terbuka dengan memanfaatkan
media website perusahaan sehingga siapapun yang memenuhi persyaratan
minimal dapat mengajukan lamaran kerja sesuai prosedur yang telah ditetapkan. ”

b) Jelaskan jenis keadilan pengupahan yang diterapkan perusahaan untuk tenaga


kerja baru! Uraikan jawaban Saudara!
Jawab :

Jenis keadilan pengupahan yang diterapkan PT. Nutri Prima adalah keadilan
eksternal. Keadilan eksternal mengacu pada perbandingan antar jabatan atau
pekerjaan serupa atau mirip pada organisasi yang berbeda. Fokus dari
keadilan ini adalah apakah karyawan pada organisasi lain diberikan
kompensasi atau upah yang sama untuk pekerjaan yang sama

Dalam kasus ini PT. Nutri prima memberikan pengupahan mengacu pada
pembandingan antar jabatan/pekerjaan yang serupa pada organisasi yang
berbeda di wilayah tersebut. Sehingga memmenuhi kondisi bahwa
pengupahannya merupakan keadilan eksternal.

2. Tentukan pembelian mesin yang manakah yang lebih menguntungkan dengan


menggunakan metode payback period!

Jawab :
Payback period adalah metode untuk menghitung keuntungan pembelian atau
kepusan investasi dengan membandingkan sebearapa lama biaya yang dilakukan
investasi dapat kembali.

Diketahui :
Harga merek Asaki adalah Rp1.800.000.000
harga merek Chang Hong adalah Rp1.400.000.000.
kas masuk Rp260.000.000 per tahun untuk merek Asaki
kas masuk Rp220.000.000 untuk merek Chang Hong.

Rumus payback period


Payback period = Nilai Investasi : Kas Masuk Bersih

Sehingga merk Changhong Payback period


= Nilai Investasi : Kas Masuk Bersih
= 1.400.000.000 / 220.000.000
= 6,3
Payback period mesin merk changhong yaitu 5,3 tahun

ASAKI Payback period


= Nilai Investasi : Kas Masuk Bersih
= 1.800.000.000 / Rp260.000.000
= 6,9
Payback period mesin merk changhong yaitu 6,9 tahun

Kesimpulan yng didapatkan dari perhitngan diatas yaitu pembelian mesin merk
changhong lebih untung secara payback karena pengembalian modalnya terjadi
setelah 6,3 tahun.

Sumber :
Buku BMP Manajemen Keuangan
Buku BMP Manajemen SDM
PT. NUTRI PRIMA

PT. Nutri Prima merupakan perusahaan yang memproduksi minuman berbahan dasar
susu segar serta minuman ringan lainnya. Usaha PT. Nutri Prima dimulai dari pabrik
susu rumahan pada tahun 1958 di Bandung Jawa Barat dan terus berkembang, hingga
selanjutnya di tahun 1971, PT. Nutri Prima melebarkan sayap bisnisnya menjadi PT
Nutri Prima Milk Industry & Trading Company.

Tak hanya sebagai pelopor, PT. Nutri Prima pun masih unggul diantara produsen susu
segar alami dan minuman ringan untuk seluruh konsumen Indonesia dengan beberapa
varian merek-nya, seperti ”Nutri Milk” dan ”Nutri Kids” untuk produk susu segar, ”Teh
Asli” untuk minuman teh segar, dan ”Sari Kacang Ijo” serta ”Sari Asem” untuk produk
minuman sehat. Disamping produk-produk yang dipasarkan di dalam negeri, PT. Nutri
Prima juga memproduksi beberapa merek produk ringan khusus untuk pasar ekspor.

Dalam melayani kebutuhan pelanggan, PT. Nutri Prima memahami betul kebutuhan
pelanggan di setiap segmen yang dilayani. Agar dapat memuaskan pelanggan di setiap
segmen pasar tersebut, PT. Nutri Prima memperhatikan betul karakteristik pelanggan
dan menciptakan produk yang paling sesuai untuk setiap kelompok pelanggan tersebut.
Misalnya, PT. Nutri Prima membuat produk ”Nutri Kids” untuk minuman susu segar
khusus untuk anak-anak dengan berbagai rasa yang disukai anak-anak, produk ”Nutri
Milk” untuk minuman susu segar bagi konsumen dewasa yang tersedia dalam dua
varian yaitu full cream dan low fat, serta ”Sari Kacang Ijo” dan ”Sari Asem” bagi
konsumen dewasa yang mengutamakan minuman kesehatan. Untuk memastikan
bahwa produknya terdistribusi dengan baik dan teratur ke seluruh lapisan konsumen,
PT. Nutri Prima melakukan kerja sama dengan beberapa distributor/pedagang besar di
seluruh provinsi di Indonesia. Oleh karena itu, perusahaan mendistribusikan produk ke
pedagang besar/distributor terlebih dahulu. Distributor tidak menjual produk secara
eceran kepada konsumen, namun menjual produknya ke pengecer terlebih dahulu.
Selanjutnya, konsumen dapat membeli produk Nutri Prima ke pengecer-pengecer yang
tersebar di seluruh Indonesia.
Memperhatikan tren peningkatan permintaan produk dalam tahun-tahun terakhir
ini, pihak manajemen PT. Nutri Prima berencana untuk mendirikan satu pabrik baru di
wilayah Indonesia Timur untuk menjangkau lebih banyak konsumen di wilayah tersebut.
Terdapat tiga alternatif pilihan lokasi pabrik, yaitu di kota A, kota B, dan kota C. Untuk
menentukan lokasi yang paling tepat, pimpinan perusahaaan mempertimbangkan
beberapa faktor yang akan digunakan sebagai dasar penilaian pemilihan lokasi secara
kuantitatif. Setiap faktor akan dinilai dengan kriteria kurang, baik, dan sangat baik.
Faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah harga tanah, fasilitas transportasi,
keamanan, sumber daya (air, listrik), dan pesaing. Untuk setiap alternatif lokasi, hasil
penilaian faktor-faktor tersebut sebagai berikut.
Faktor Lokasi Kota A Kota B Kota C
Harga tanah kurang kurang baik
Fasilitas transportasi sangat baik baik baik
Keamanan sangat baik kurang baik
Sumber daya baik kurang baik
Pesaing baik kurang kurang

Selanjutnya pihak manajemen mengkuantitatifkan hasil penilaian tersebut yaitu sangat


baik = 3, baik = 2, dan kurang = 1. Faktor-faktor tersebut juga diberi bobot mengingat
setiap faktor mempunyai pengaruh yang tidak sama terhadap pemilihan lokasi. Faktor
keamanan serta harga tanah merupakan faktor dengan bobot tertinggi yaitu 3, fasilitas
transportasi diberikan bobot 2, sedangkan sumber daya dan pesaing diberikan bobot 1.
Perusahaan harus menentukan lokasi manakah yang paling menguntungkan.

PERTANYAAN:

1. Tentukan lokasi pabrik baru yang sebaiknya dipilih dengan mempertimbangkan


faktor lokasi dan bobot kepentingan setiap faktor!
Jawab :
Dikethui indeks faktor lokasi sebagai berikut
sangat baik = 3, baik = 2, dan kurang = 1
keamanan dan harga tanah = 3
transportasi 2
sumberdaya dan pesaing 1

Faktor Lokasi Kota A Kota B Kota C


Harga tanah kurang kurang baik
Fasilitas transportasi sangat baik baik baik
Keamanan sangat baik kurang baik
Sumber daya baik kurang baik
Pesaing baik kurang kurang
Maka table akan berubah menjadi

Faktor Lokasi Kota A Kota B Kota C


Harga tanah (3)(1) = 3 (3)(1) = 3 (3)(2) = 6
Fasilitas transportasi (2)(3) = 6 (2)(2) = 4 (2)(2) = 4
Keamanan (3)(3) = 9 (3)(1) = 3 (3)(2) = 6
Sumber daya (1)(2) = 2 (1)(1) = 1 (1)(2) = 2
Pesaing (1)(2) = 2 (1)(1) = 1 (1)(1) = 1
Total 22 12 19

Maka lokasi yang sebaiknya dipilih yaitu lokasi Kota A karena mendapatkan
poin terbesar daripada lokasi lain. Selain itu lokasi A memiliki poin dari setiap
faktor bernilai baik, hanya harga tanahnya saja yang bernilai kurang.

2. a). Strategi yang ditempuh perusahaan dalam memilih pasar sasaran (target
market) dan jelaskan alasan Saudara!
Jawab :
Sesuai dengan uraian diatas strategi yang dilakukan oleh perusahaan
dalam memilih pasar sasaran yaitu dengan differentiated marketing.
Differentiated marketing adalh salah strategi pemasaran yang dilakukan
dengan cara membuat produk yang berbeda untuks setiap segmen,
sehingga setiap segmen produk yang ditawarkan bisa berbeda, hal ini
diutjukan untuk memenuhi kebutuhan segmen konsumen tersebut yang
berbeda – beda.

Sesuai dengan uraian diatas bahwa ” Dalam melayani kebutuhan


pelanggan, PT. Nutri Prima memahami betul kebutuhan pelanggan di setiap
segmen yang dilayani. Agar dapat memuaskan pelanggan di setiap segmen
pasar tersebut, PT. Nutri Prima memperhatikan betul karakteristik
pelanggan dan menciptakan produk yang paling sesuai untuk setiap
kelompok pelanggan tersebut. Misalnya, PT. Nutri Prima membuat produk
”Nutri Kids” untuk minuman susu segar khusus untuk anak-anak dengan
berbagai rasa yang disukai anak-anak, produk ”Nutri Milk” untuk minuman
susu segar bagi konsumen dewasa yang tersedia dalam dua varian yaitu
full cream dan low fat, serta ”Sari Kacang Ijo” dan ”Sari Asem” bagi
konsumen dewasa yang mengutamakan minuman kesehatan.”

b). Gambarkan saluran distribusi yang digunakan PT. Nutri Prima (pihak-pihak
yang terlibat) dari produsen sampai ke konsumen dan jelaskan jawaban
Saudara!

Jawab :

Saluran distribusi PT. Nutri prima


Produsen - distributor - Pengecer – Konsumen

produsen distributor Pengecer konsumen

Saluran distribusi produk yang diterapkan oleh PT. Nutri prima yaitu saluran
distribusi Produsen - distributor - Pengecer – Konsumen. Sehingga produsen akan
mejual produknya ke distributor terlebih dahulu sehingga produsen tidak melayani
pembelian eceran oleh pengecer. Nah barang dari distributor/pedagang besar ini
nantinya yang akan dijual ke pengecer, jadi pengecer melakukan pembelian eceran
ke distributor kemudian pengecer menjualnya ke konsumen langsung.

Sumber :
Buku BMP Manajemen operasi
Buku BMP Manajemen pemasaran

Selamat Mengerjakan & Semoga Berhasil

PT. SEHAT MANTAP_PEMASARAN

Di tengah persaingan sektor Industri jamu yang semakin ketat, PT. Industri Jamu dan
Farmasi Sehat Mantap Tbk telah berhasil memiliki market share terluas dan reputasi
yang baik sebagai industri jamu terbesar di Indonesia. Keberhasilan yang telah dicapai
saat ini tentunya tidak terlepas dari peran dan pelaku pendiri industri ini. Perusahaan
yang kini sudah berhasil Go Public masuk Bursa Efek Indonesia itu dilalui melalui
perjalanan yang cukup panjang. Pendiri perusahaan, yaitu Bapak Suwandi
Partoatmodjo, telah memulai usahanya pada tahun 1949. Awal berdiri, produksi hanya
dilakukan di rumah dengan mempekerjakan tiga orang karyawan. Fokus produksi saat
itu adalah jamu anti masuk angin dalam bentuk serbuk. Produk ini mendapat tempat di
hati masyarakat sekitar dan permintaannya pun terus meningkat. Seiring waktu berjalan,
Sehat Mantap semakin memperluas usahanya dan mulai mendirikan pabrik moderen
pada tahun 2000. Sampai saat ini, Sehat Mantap selalu mengutamakan pada
diversifikasi produk dengan secara terus menerus melakukan research and
development untuk menghasilkan produk-produk baru yang berkualitas tinggi. Oleh
karena itu, sejak tahun 2017 telah dibuat divis baru yaitu “divisi food” yang bertugas
menghasilkan berbagai produk pangan sehat yang langsung dapat dikonsumsi.
Saat ini, beberapa produk yang telah dihasilkan antara lain minuman energi
Gatotkaca, permen jahe Anget Sari, Minuman Sarivit C, Kopi jahe Anget Sari, dan Kopi
Ginseng Sehat Mantap. Pada awal tahun 2020, perusahaan telah meluncurkan satu
produk baru yaitu mie instan Sehat Mantap. Mie ini memiliki keunggulan terbuat dari
tepung gandum murni yang diimport dari Australia serta dilengkapi dengan bumbu
kering asli tanpa bahan pengawet. Sejak pertama kali diluncurkan sampai saat ini,
penjualan Mie Sehat Mantap masih sangat lambat. Penyebab lambatnya pertumbuhan
penjualan ini kemungkinan adalah karena Mie Sehat Mantap masih sangat baru
sehingga konsumen belum menyadari tersedianya produk tersebut dan belum ada
pesaing yang mampu menciptakan produk sejenis yang memasuki pasar sehingga
jumlah produk juga masih terbatas di pasar. Pertumbuhan penjualan yang lambat di
awal peluncuran produk telah diperkirakan oleh perusahaan karena mengubah pola pikir
dan kebiasaan masyarakat adalah yang paling sulit dalam pemasaran produk baru.
Masyarakat masih memilih produk yang sudah dikenal dan masih enggan untuk
mencoba produk baru. Untuk itu, perusahaan melakukan promosi besar-besaran melalui
berbagai media, antara lain melalui televisi, radio, dan online untuk memperkenalkan
mie instan yang sehat kepada calon konsumen. Untuk menarik minat konsumen,
perusahaan membuat kemasan kecil yang cukup diseduh dengan air panas dan dapat
langsung dikonsumsi. Dengan demikian, harga jual yang ditawarkan pun juga tidak
terlalu mahal yang diharapkan dapat menarik minat konsumen untuk membeli mie Sehat
Mantap.

PERTANYAAN:

1 a. Tentukan berada pada tahap apa Mie Sehat Mantap dalam daur hidup
produknya? Jelaskan jawaban Saudara!
Jawab:
Mie sehat mantap sesuai dengan uraian diatas berada pada daur
hidup perkenalan. Sebab produk Mie sehat Mantap merupakan
produk baru. Ciri –ciri produk yang berada pada daur hidup perkenalan
yaitu
a) produk masih baru bagi pasar
b) tingkat pertumbuhannya masih lambat karena produknya baru memasuki pasar.
Dari kedua ciri diatas produk mie sehat mantap mememnuhi kedua ciri
tsb sehingga menguatkan argument bahwa produk mie ini berada di
daur hidup perkenalan. Meskipun mie sehat mantap diproduksi dengan
bahan yang berkualitas tapi konsumen masih belum mengenal produk
ini sehingga produk belum terkenal dan pertumbuhannya lambat
sesuai dengan uraian bahwa “Penyebab lambatnya pertumbuhan
penjualan ini kemungkinan adalah karena Mie Sehat Mantap masih
sangat baru sehingga konsumen belum menyadari tersedianya produk
tersebut dan belum ada pesaing yang mampu menciptakan produk
sejenis yang memasuki pasar sehingga jumlah produk juga masih
terbatas di pasar.”

b. Strategi pemasaran apakah yang diterapkan PT. Sehat Mantap pada


tahap daur hidup produk Mie Sehat Mantap tersebut? Jelaskan
jawaban Saudara!

Jawab:
Daur hidup produk mie sehat mantap yaitu berada pada tahap
perkenalan. Pada tahap perkealan ini produk baru dipasarkan oleh
perusahaan pertama kali sehingga ditandai dengan lambatnya
pertumbuhan penjualan produk. Penyebab pelambatan pertumbuhan
ini yaitu sebagai berikut:
a) kelambatan dalam perluasan kapasitas produksi
b) masalah teknis
c) kelambatan dalam penyediaan produk pada konsumen
d) keseganan konsumen untuk mengubah pola kebiasaan yang sudah berjalan

sesuai dengan uraian diatas bahwa perlambatan pertumbuhan penjualan mie


sehat mantap disebabkan oleh konsumen yang belum menyadari adanya produk
mie sedap mantap dan belum ada ppesaing yang memasuk pasar dan jumlah
produk yang terbatas serta masyarakat yang enggan mencoba produk mie baru,
masyarakat lebih suka mie yang sudah terkenal.
Maka ada beberapa cara pemasaran yang sesuai dengan tahap perkenalan yaitu
a) strategi profil tinggi
strategi pemasaran dengan menetapkan harga tinggi pada produk agar
perusahaan mendapatkan laba kotor perunit sebanyak mungkin. Sedangkan
promosi tinggi dengan cara promosi yang agresif dan biaya yang besar untuk
memperbesar penetrasi pasar dan menjangkau konsumen lebih luas.
Strategi ini cocok dilakukan untuk produk yang sebagaian pasar potensialnya
masih belum menyadari adanya produk tsb, sebagian konsumen telah
menyadari produk tsb dan ingin memilikinya dan bersedia membayar
berapapun harganya, perusahaan menghadapi persaingan potensial dan
berusaha membangkitkan kesukaan terhadap merk bagi pasarnya.

b) Strategi Penetrasi mendahulu


Strateti penetrasi preemptive dengan menerapkan harga rendah tetapi
promosinya tinggi. Cara ini dapat dilakukan untuk mendapatkan pangsa pasar
yang lebih besar dan relatif cepat.

Strategi ini cocok untuk pasar yang sangat luas, seluruh pasar masih belum
memiliki kesadaran tentang produk tersebit, kebanyakan pembeli peka
terhadap harga, menghadapi persainga yang kuat dan peningkatan skala
produksi untuk menurunkan biaya produksi.
c) Strategi penetrasi selektif
Strategi ini menerapkan kombinasi antara penetapan harga tinggi pada
produk disertai juga dengan tingkat aktivitas promosi yang rendah. Harga
tinggi ditujukan untuk mendapatkan laba kotor yang lebih tinggi untuk produk
per/unit sedangkan promosi rendah ditujukan untuk menekan biaya
pemasaran.

Strategy in cocok apabila pasarnya terbatas, pembeli sudah memiliki


kesadaran tentang produk yang dipasarkan, konsumen bersedia membayar
pada harga tinggi, da persaingan yang dihadapi perusahaan tidah begitu
kuat.
d) Stratetgi profil rendah
Strategi pemasaran dengan menentapkan harga rendah atau low profile
strategi dengan menfokuskan pada penetapan harga yang rendah serta
promosi yang rendah dan tidak aagresif. Penetapan harga rendah pada
produk ditujukan untuk mendosorng agar pasar cepat menerima produk.
Disamping itu promosi yang rendah akan meminimalkan biaya pemasaran
sehngga perusahaan dapat memperoleh laba bersih yang besar.
Strategi ini cocok untuk pasar yang sangat luas, pasar sudah mempunyai
kesadaran tinggi pada produk yang dipasarkan, pasar peka terhadap
perubahan harga, dan perusahaan menghadapi pesaing potensial.

Kesimpulan:

Dari uraian jawaban diatas dan keadaan produk mie sehat mantap maka
strategi pemasaran yang sesuai untuk daur hidup perkenalan dan sesuai
dengan keadaan produk yaitu strategi penetrasi mendahului yaitu
menetapkan harga rendah engan membuat kemasan produk mie kecil dan
promosi secara besar-besaran di berbagai media.

Selamat Mengerjakan & Semoga Berhasil


PT. SEHAT MANTAP_OPERASI

Di tengah persaingan sektor Industri jamu yang semakin ketat, PT. Industri Jamu dan
Farmasi Sehat Mantap Tbk telah berhasil memiliki market share terluas dan reputasi
yang baik sebagai industri jamu terbesar di Indonesia. Keberhasilan yang telah dicapai
saat ini tentunya tidak terlepas dari peran dan pelaku pendiri industri ini. Perusahaan
yang kini sudah berhasil Go Public masuk Bursa Efek Indonesia itu dilalui melalui
perjalanan yang cukup panjang. Pendiri perusahaan, yaitu Bapak Suwandi
Partoatmodjo, telah memulai usahanya pada tahun 1949. Awal berdiri, produksi hanya
dilakukan di rumah dengan mempekerjakan tiga orang karyawan. Fokus produksi saat
itu adalah jamu anti masuk angin dalam bentuk serbuk. Produk ini mendapat tempat di
hati masyarakat sekitar dan permintaannya pun terus meningkat. Seiring waktu berjalan,
Sehat Mantap semakin memperluas usahanya dan mulai mendirikan pabrik moderen
pada tahun 2000. Sampai saat ini, Sehat Mantap selalu mengutamakan pada
diversifikasi produk dengan secara terus menerus melakukan research and
development untuk menghasilkan produk-produk baru yang berkualitas tinggi. Oleh
karena itu, sejak tahun 2017 telah dibuat divis baru yaitu “divisi food” yang bertugas
menghasilkan berbagai produk pangan sehat yang langsung dapat dikonsumsi.
Saat ini, beberapa produk yang telah dihasilkan antara lain minuman energi
Gatotkaca, permen jahe Anget Sari, Minuman Sarivit C, Kopi jahe Anget Sari, dan Kopi
Ginseng Sehat Mantap. Pada awal tahun 2020, perusahaan telah meluncurkan satu
produk baru yaitu mie instan Sehat Mantap. Mie ini memiliki keunggulan terbuat dari
tepung gandum murni yang diimport dari Australia serta dilengkapi dengan bumbu
kering asli tanpa bahan pengawet. Sejak pertama kali diluncurkan sampai saat ini,
penjualan Mie Sehat Mantap masih sangat lambat. Penyebab lambatnya pertumbuhan
penjualan ini kemungkinan adalah karena Mie Sehat Mantap masih sangat baru
sehingga konsumen belum menyadari tersedianya produk tersebut dan belum ada
pesaing yang mampu menciptakan produk sejenis yang memasuki pasar sehingga
jumlah produk juga masih terbatas di pasar. Pertumbuhan penjualan yang lambat di
awal peluncuran produk telah diperkirakan oleh perusahaan karena mengubah pola pikir
dan kebiasaan masyarakat adalah yang paling sulit dalam pemasaran produk baru.
Masyarakat masih memilih produk yang sudah dikenal dan masih enggan untuk
mencoba produk baru. Untuk itu, perusahaan melakukan promosi besar-besaran melalui
berbagai media, antara lain melalui televisi, radio, dan online untuk memperkenalkan
mie instan yang sehat kepada calon konsumen. Untuk menarik minat konsumen,
perusahaan membuat kemasan kecil yang cukup diseduh dengan air panas dan dapat
langsung dikonsumsi. Dengan demikian, harga jual yang ditawarkan pun juga tidak
terlalu mahal yang diharapkan dapat menarik minat konsumen untuk membeli mie Sehat
Mantap.
Ketergantungan pengadaan bahan baku tepung gandum dari Australia
menyebabkan perusahaan harus merencanakan dengan baik ketersediaan
bahan baku untuk kelancaran produksi. Untuk itu, perusahaan menggunakan
metode EOQ dalam menghitung kebutuhan bahan baku yang optimal karena
dirasa paling tepat. Kebutuhan bahan baku tepung gandum saat ini adalah
sebanyak 12.000 ton per tahun dengan biaya pemesanan sebesar Rp800.000,00
setiap kali pesan dan biaya penyimpanan bahan sebesar Rp200.000,00 per ton.

PERTANYAAN:

2 a. Tentukan jumlah pembelian paling optimal dengan metode EOQ untuk


bahan baku tepung gandum.
Jawab:

EOQ merupakan metode perhitungan pemesanan optimal yang didasarkan


dari biaya pemesanan dan kebutuhan barang serta biaya penyimpanan.
Rumus EOQ yaitu

Keterangan
Q = jumlah optimal dalam setiap pemesanan
S= biaya pemesanan per satu kali pesan
D = kebutuhan barang dalam satu tahun
H = biaya penyimpanan per unit

Dari uraian soal didapatkan kebutuhan tepung gandum yaitu


P = 800.000/pesanan
R = 12.000 ton/tahun
C = 200.000/ton

Maka EOQ tepung gandum

Q=

2(12.000)(800.000)
200.000
Q= √
19.200.000 .000 ¿
¿
200.000

Q= √96.000

Q=309,8

Dari hasil perhitungan tsb untuk kebutuhan 1 tahun sebesar 12.000 ton
tepung gandum diperoleh pemesanan optimal yaitu sebanyak 309,8

b. Berapa kali pembelian dilakukan dalam satu tahun?


Uraikan jawaban Saudara!
Jawab:
Dari perhitungan nomer 1 didapatkan bahwa pemesanan optimal atau EOQ
pembelian tepung gandum yaitu sebesar 309,8 maka berapa kali pembelian
dilakukan dalam satu tahun dapat dihitung dg cara sebagai berikut:

keterangan
N = Pesanan per tahun
D = kebutuhan / permintaan barang dalam 1 tahun
Q* = hasil perhitungan EOQ

Maka :
12.000
N=
309,8
N=38,7Dari perhitungan tsb didapatkan bahwa pesanan dalam satu tahun
dilakukan 38,7 kali
PT. SEHAT MANTAP_MSDM

Di tengah persaingan sektor Industri jamu yang semakin ketat, PT. Industri Jamu dan
Farmasi Sehat Mantap Tbk telah berhasil memiliki market share terluas dan reputasi yang
baik sebagai industri jamu terbesar di Indonesia. Keberhasilan yang telah dicapai saat ini
tentunya tidak terlepas dari peran dan pelaku pendiri industri ini. Perusahaan yang kini
sudah berhasil Go Public masuk Bursa Efek Indonesia itu dilalui melalui perjalanan yang
cukup panjang. Pendiri perusahaan, yaitu Bapak Suwandi Partoatmodjo, telah memulai
usahanya pada tahun 1949. Awal berdiri, produksi hanya dilakukan di rumah dengan
mempekerjakan tiga orang karyawan. Fokus produksi saat itu adalah jamu anti masuk
angin dalam bentuk serbuk. Produk ini mendapat tempat di hati masyarakat sekitar dan
permintaannya pun terus meningkat. Seiring waktu berjalan, Sehat Mantap semakin
memperluas usahanya dan mulai mendirikan pabrik moderen pada tahun 2000. Sampai
saat ini, Sehat Mantap selalu mengutamakan pada diversifikasi produk dengan secara
terus menerus melakukan research and development untuk menghasilkan produk-produk
baru yang berkualitas tinggi. Oleh karena itu, sejak tahun 2017 telah dibuat divis baru yaitu
“divisi food” yang bertugas menghasilkan berbagai produk pangan sehat yang langsung
dapat dikonsumsi.
Saat ini, beberapa produk yang telah dihasilkan antara lain minuman energi
Gatotkaca, permen jahe Anget Sari, Minuman Sarivit C, Kopi jahe Anget Sari, dan Kopi
Ginseng Sehat Mantap. Pada awal tahun 2020, perusahaan telah meluncurkan satu
produk baru yaitu mie instan Sehat Mantap. Mie ini memiliki keunggulan terbuat dari
tepung gandum murni yang diimport dari Australia serta dilengkapi dengan bumbu kering
asli tanpa bahan pengawet. Sejak pertama kali diluncurkan sampai saat ini, penjualan Mie
Sehat Mantap masih sangat lambat. Penyebab lambatnya pertumbuhan penjualan ini
kemungkinan adalah karena Mie Sehat Mantap masih sangat baru sehingga konsumen
belum menyadari tersedianya produk tersebut dan belum ada pesaing yang mampu
menciptakan produk sejenis yang memasuki pasar sehingga jumlah produk juga masih
terbatas di pasar. Pertumbuhan penjualan yang lambat di awal peluncuran produk telah
diperkirakan oleh perusahaan karena mengubah pola pikir dan kebiasaan masyarakat
adalah yang paling sulit dalam pemasaran produk baru. Masyarakat masih memilih produk
yang sudah dikenal dan masih enggan untuk mencoba produk baru. Untuk itu, perusahaan
melakukan promosi besar-besaran melalui berbagai media, antara lain melalui televisi,
radio, dan online untuk memperkenalkan mie instan yang sehat kepada calon konsumen.
Untuk menarik minat konsumen, perusahaan membuat kemasan kecil yang cukup diseduh
dengan air panas dan dapat langsung dikonsumsi. Dengan demikian, harga jual yang
ditawarkan pun juga tidak terlalu mahal yang diharapkan dapat menarik minat konsumen
untuk membeli mie Sehat Mantap.
Pengembangan produk Mie Sehat Mantap memang membutuhkan
perencanaan yang sangat matang, termasuk dalam hal perencanaan sumber daya
manusia. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja pad Divisi Food,
manajer SDM PT. Sehat Mantap melakukan analisis jabatan terhadap semua lini
pekerjaan. Analisis jabatan yang dilakukan bertujuan agar dapat menilai secara
spesifik apa yang menjadi tugas utama sebuah jabatan dan target luaran yang ingin
dicapai. Hal ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan hasil kerja setiap individu,
sehingga target perusahaan dapat tercapai. Langkah pertama yang dilakukan
adalah mengidentifikasi kompetensi-kompetensi yang diperlukan setiap individu
dalam melaksanakan pekerjaan, misalnya kepemilikan sertifikat ketenagakerjaan
yang mendukung, dll. Pemetaan kompetensi ini sangat diperlukan agar dapat
dicapai target perusahaan karena pekerja lebih produktif dalam bekerja sesuai
dengan kompetensi masing-masing. Untuk itu, analisis ini ditekankan pada
kompetensi yang harus dimiliki setiap karyawan yang menduduki jabatan atau
posisi tertentu dengan tugas atau pekerjaan tertentu pula. Agar diperoleh data yang
akurat, metode analisis jabatan yang digunakan adalah mengkombinasikan dua
metode yaitu pertama adalah dengan melakukan pengamatan terhadap setiap
posisi yang ada saat ini untuk menilai pekerjaan-pekerjaan yang ada dan target
yang harus dicapai. Selanjutnya, pihak manajemen mendatangi setiap lini
pekerjaan dan melakukan tanya jawab dengan karyawan untuk menggali
kompetensi yang diperlukan dengan tugas yang harus diselesaikan. Metode ini
memakan waktu yang cukup lama, namun pihak manajemen menggunakan
metode ini untuk memperoleh data yang lebih akurat dengan melakukan tanya
jawab langsung dengan karyawan serta mengamati pelaksanaan tugas karyawan.

PERTANYAAN:

3 a. Jenis analisis jabatan apakah yang diterapkan pihak manajemen PT. Sehat
Mantap? Jelaskan jawaban Saudara!
Jawab :

Analisa jabatan adalah suatu cara yang sistematis untuk mengumpulkan dan
mengorganisasikan informasi mengenai tugas, pekerjaan dan tanggung jawab
dari suatu jabatan tertentu. Menurut mathis dan Jackson(2001) analisis
jabatan diartikan sebagai suatu cara sistematis untuk mengumpulkan dan
menganalisis informasi mengenai isi pekerjaan dan kebutuhan sumberdaya
manusia. Dalam hal ini analisa informasi pekerjaan yang dilakukan dapat
membedakan aktivitas dan perilaku pekerjaan sesuai dengan kelompoknya.

Dalam sumberdaya manusia analisis jabatan adalah hal yang wajar dilakukan
untuk mendaoatkan rincian dari profil jabatan yang ada dalam organisasi
maupun perusahaan. Analisis jabatan dibagi menjadi 2 yaitu

Analisis jabatan berbasis tugas


Merupakan jenis analisis jabatan yang berdasarkan pada tugas. Analisis ini
akan memperjelas apa yang harus dikerjakan oleh karyawan berdasarkan
tugasnya dan memperjelas langkah yang harus dilkaukan secara spesifik
untuk suatu jenis pekerjaan/tugas yang ia miliki. Serta membuat daftar fungsi
pekerjaan yang sesuai dengan tugasnya.

Analisis jabatan berbasis kompetensi


Merupakan jenis analisis jabatan yang berhubungan dengan kompetensi
karyawan. Kompetensi atau kemampuan yang dimiliki oleh karyawan ini dapat
dihubungkan dengan peningkatan kinerja individu sehingga organisasi akan
melakukan analisis jabatan dengan pendekatan kompetensi untuk beberapa
tujuan yaitu
1) mengkomunikasikan perilaku yang utama
2) meningkatkan tingkat kompetensi organisasi
3) menfokuskan kemampuan individu untuk meningkatkan keunggulan kompetitif.

Sesuai dengan uraian soal diatas PT Sehat mantap menggunakan jenis


analisis jabatan berdasarkan kompetensi. Hal ini ditunjukkan pada kalimat
bagian “Langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi
kompetensi-kompetensi yang diperlukan setiap individu dalam melaksanakan
pekerjaan, misalnya kepemilikan sertifikat ketenagakerjaan yang mendukung,
dll. Pemetaan kompetensi ini sangat diperlukan agar dapat dicapai target
perusahaan karena pekerja lebih produktif dalam bekerja sesuai dengan
kompetensi masing-masing. Untuk itu, analisis ini ditekankan pada
kompetensi yang harus dimiliki setiap karyawan yang menduduki jabatan atau
posisi tertentu dengan tugas atau pekerjaan tertentu pula”

Sehingga didapatkan kesimpulan bahwa PT. sehat mantap melakukan analisa


jabatan berdasarkan kompetensi agar dapat mengidentifikasi kompetensi
yang diperlukan setiap individu untuk melakukan pekerjaan serta memetakan
kompetensi agar dapat membantu mencapai tujuan perusahaan serta
meningkatkan produktifitas dan keunggulan kompetitif.

b. Metode analisis jabatan apa saja yang diterapkan pihak manajemen PT.
Sehat Mantap dalam melaksanakan analisis jabatan tersebut? Jelaskan
jawaban Saudara!
jawab:

sesuai dengan uraian soal diatas didapatkan bahwa PT Sehat mantap


melakukan analisis jabatan dengan metode campuran yaitu observasi dan
wawancara.
Observasi merupakan metode analisis jabatan dengan cara mengamati
individu yang melakukan pekerjaan kemudian mencatat kegiatannya untuk
merinci tugas dan kewajiban yang dilakukan pekerja tsb.

metode kedua yaitu wawancara yang dilakukan dengan mengunjungi tempat


pekerjaan dan melakukan wawancara dengan karyawan yang melakukan
pekerjaan. Umumnya metode wawancara ini membutuhkan waktu yang lama
karena harus mendatangi lini pekerjaan satu per satu.

sesuai dengan kalimat “metode analisis jabatan yang digunakan adalah


mengkombinasikan dua metode yaitu pertama adalah dengan melakukan
pengamatan terhadap setiap posisi yang ada saat ini untuk menilai pekerjaan-
pekerjaan yang ada dan target yang harus dicapai. Selanjutnya, pihak
manajemen mendatangi setiap lini pekerjaan dan melakukan tanya jawab
dengan karyawan untuk menggali kompetensi yang diperlukan dengan tugas
yang harus diselesaikan. Metode ini memakan waktu yang cukup lama,
namun pihak manajemen menggunakan metode ini untuk memperoleh data
yang lebih akurat dengan melakukan tanya jawab langsung dengan karyawan
serta mengamati pelaksanaan tugas karyawan.”

Sumber : Buku BMP Manajemen Sumberdaya Manusia EKMA4214

Selamat Mengerjakan & Semoga Berhasil

PT. SEHAT MANTAP_KEUANGAN

Di tengah persaingan sektor Industri jamu yang semakin ketat, PT. Industri Jamu dan
Farmasi Sehat Mantap Tbk telah berhasil memiliki market share terluas dan reputasi yang
baik sebagai industri jamu terbesar di Indonesia. Keberhasilan yang telah dicapai saat ini
tentunya tidak terlepas dari peran dan pelaku pendiri industri ini. Perusahaan yang kini
sudah berhasil Go Public masuk Bursa Efek Indonesia itu dilalui melalui perjalanan yang
cukup panjang. Pendiri perusahaan, yaitu Bapak Suwandi Partoatmodjo, telah memulai
usahanya pada tahun 1949. Awal berdiri, produksi hanya dilakukan di rumah dengan
mempekerjakan tiga orang karyawan. Fokus produksi saat itu adalah jamu anti masuk
angin dalam bentuk serbuk. Produk ini mendapat tempat di hati masyarakat sekitar dan
permintaannya pun terus meningkat. Seiring waktu berjalan, Sehat Mantap semakin
memperluas usahanya dan mulai mendirikan pabrik moderen pada tahun 2000. Sampai
saat ini, Sehat Mantap selalu mengutamakan pada diversifikasi produk dengan secara
terus menerus melakukan research and development untuk menghasilkan produk-produk
baru yang berkualitas tinggi. Oleh karena itu, sejak tahun 2017 telah dibuat divis baru yaitu
“divisi food” yang bertugas menghasilkan berbagai produk pangan sehat yang langsung
dapat dikonsumsi.
Saat ini, beberapa produk yang telah dihasilkan antara lain minuman energi
Gatotkaca, permen jahe Anget Sari, Minuman Sarivit C, Kopi jahe Anget Sari, dan Kopi
Ginseng Sehat Mantap. Pada awal tahun 2020, perusahaan telah meluncurkan satu
produk baru yaitu mie instan Sehat Mantap. Mie ini memiliki keunggulan terbuat dari
tepung gandum murni yang diimport dari Australia serta dilengkapi dengan bumbu kering
asli tanpa bahan pengawet. Sejak pertama kali diluncurkan sampai saat ini, penjualan Mie
Sehat Mantap masih sangat lambat. Penyebab lambatnya pertumbuhan penjualan ini
kemungkinan adalah karena Mie Sehat Mantap masih sangat baru sehingga konsumen
belum menyadari tersedianya produk tersebut dan belum ada pesaing yang mampu
menciptakan produk sejenis yang memasuki pasar sehingga jumlah produk juga masih
terbatas di pasar. Pertumbuhan penjualan yang lambat di awal peluncuran produk telah
diperkirakan oleh perusahaan karena mengubah pola pikir dan kebiasaan masyarakat
adalah yang paling sulit dalam pemasaran produk baru. Masyarakat masih memilih produk
yang sudah dikenal dan masih enggan untuk mencoba produk baru. Untuk itu, perusahaan
melakukan promosi besar-besaran melalui berbagai media, antara lain melalui televisi,
radio, dan online untuk memperkenalkan mie instan yang sehat kepada calon konsumen.
Untuk menarik minat konsumen, perusahaan membuat kemasan kecil yang cukup diseduh
dengan air panas dan dapat langsung dikonsumsi. Dengan demikian, harga jual yang
ditawarkan pun juga tidak terlalu mahal yang diharapkan dapat menarik minat konsumen
untuk membeli mie Sehat Mantap.
Mie Sehat Mantap diperkirakan akan mengalami kenaikan permintaan
seiring dengan waktu dan selera konsumen yang semakin sadar akan makanan
sehat dan bergizi. Untuk itu, perusahaan tengah melakukan riset mengenai proses
pengeringan sayuran yang hanya mengurangi kadar air tanpa mengurangi
kandungan vitamin di dalam sayuran. Hasil riset menunjukkan bahwa dengan
pancaran gelombang super mikro, maka kandungan air dalam sayuran akan habis,
namun tidak mengurangi vitamin di dalamnya. Setelah mencari berbagai informasi
mengenai ketersediaan mesin, diperoleh informasi bahwa terdapat perusahaan dari
Jepang yang mampu membuat mesin yang dimaksud. Harga mesin tersebut
adalah Rp2 M dengan taksiran umur ekonomis selama 5 tahun dengan nilai sisa
sebesar Rp500.000.000,00 pada akhir tahun umur ekonomis berdasarkan
perhitungan metode penyusutan garis lurus. Mesin ini diharapkan mampu
memberikan laba setelah pajak sebesar Rp600.000.000,00 per tahun selama lima
tahun. Pihak manajemen harus menentukan apakah pembelian mesin tersebut
menguntungkan atau tidak bagi perusahaan dengan tingkat bunga yang relevan
adalah 14%.

PERTANYAAN:

4 Tentukan apakah mesin yang akan dibeli dari Jepang tersebut layak untuk dibeli
atau tidak dengan menggunakan metode Net Present Value (NPV). Uraikan
jawaban Saudara!

Jawab :

Diketahui :
Harga mesin = Rp2 M
Taksiran umur ekonomis selama 5 tahun
nilai sisa sebesar Rp500.000.000,00
metode penyusutan garis lurus.
laba setelah pajak sebesar Rp600.000.000,00 per tahun selama lima tahun. tingkat bunga
yang relevan adalah 14%.

Ditanya :
Kelayakan investasi mesin tsb dengan perhitungan metode NPV. NPV merupakan
metode perhitungan nilai bersih suatu investasi pada masa yang akan datang.
Metode perhitungan NPV akan menjumlahkan nilai PV investasi setiap tahun.
Sedangkan untuk mendaoatkan nilai PV dibutuhkan penyusutan barang per tahun
dan taksiran laba pertahun

Maka didapatkan perhtungan sebagai berikut:

Penyusutan
Menggunakan metode garis lurus artinya nilai penyusutan sama setiap tahun
dihitung dg cara

Penyusutan = (harga perolehan – nilai sisa) / usia ekonomis

Penyusutan = (2.000.000.000 – 500.000.000) / 5 = Rp300.000.000

Sehingga nilai PV investasi tsb selama tahun 1 sampai ke 5 yaitu Rp. 900.000.000
Hasil dari penambahan penyusutan dan laba setelah pajak.

Maka nilai PV didapatkan sebagai berikut :

PV tahun 1 = 900.000.000 / (1 + 0,14)1 = 789.473.684

PV tahun 2 = 900.000.000 / (1 + 0,14)2 = 692.520.775,6

PV tahun 3 = 900.000.000 / (1 + 0,14)3 = 607.474.364,5

PV tahun 4 = 900.000.000 / (1 + 0,14)4 = 532.872.249,6

PV tahun 5 = 900.0000 / (1 + 0,14)5 = 467.431.797,9

PV Nilai sisa = 500.000.000 / (1+0,14)5 =259.684.332,17

Total PV = 3.349.457.203,77

Cara ke 2 PV tahun ke 5 digabung

PV tahun 5 = 1.400.000.000 = 727.116.130,103 (ada penambahan nilai sisa)

Hasilnya tetap sama

NPV = -2.000.000.000 + 3.349.457.203,77

NPV = 1.349.457.203,77

Sehingga dari perhitungan ini didapatkan nilai NPV sebesar 1.349.457.204 (dibulatkan)

Investasi ini layak untuk diambil atau diteruskan karena menghasilkan nilai NPV positif,
sehingga investasi ini selama 5 tahun menghasilkan nilai kembali lebih dari modal yang
dikeluarkan saat pertama kali investasi

Sumber :

Buku BMP Manajemen Keuangan

Anda mungkin juga menyukai