Anda di halaman 1dari 9

TUGAS E-BUSINESS

“MEMBUAT STUDI KASUS”

OLEH:

KELOMPOK 14

FRYLY RAMPI 210611020505


CHRISTINA TAPADA
JULIAN HOUTMAN DUBULIE
NOYALIKA AMPIGANG
SELLA MANGARI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO

2021
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN………………………………………………………………

II. PEMBAHASAN………………………………………………………………..

I.1 PROFIL DAN PENGEMBANGAN………………………………………


I.2 DEFINISI, MODEL, PROSES E-BISNIS/E-PROGRAM……………...
I.3 DAMPAK IMPLEMENTASI E-BISNIS/EPROGRAM…………………

III. PENUTUP………………………………………………………………………
III.1 KESIMPULAN……………………………………………………………..
III.2 SARAN……………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA

I. PENDAHULUAN
Transportasi online merupakan transportasi yang berbasis suatu aplikasi tertentu, dimana
konsumen memesan suatu sarana transportasi melalui sistem aplikasi di dalam smartphone.
Saat konsumen melakukan pemesanan dengan menggunakan aplikasi, detail pemesanan
seperti jarak tempuh, harga, identitas pengemudi, lama waktu pengemudi tiba ke lokasi
konsumen.

Dengan adanya transportasi online, para penumpang kini tak perlu lagi menghampiri pangkalan
ojek ataupun tak perlu lagi menunggu di pinggir jalan untuk mendapatkan taksi. Selain itu, para
penumpang juga tidak harus terlibat dalam proses tawar-menawar karena ariff yang sudah
ditentukan berdasarkan jarak tempuh. Ketika terjebak kemacetan di jalan, penumpang tidak
perlu khawatir mengenai ariff yang membengkak seperti pada saat menaiki transportasi
berargometer, karena ariff yang sudah ditentukan di awal perjalanan dengan berdasarkan jarak
tempuh.

Tidak bisa dipungkiri, masyarakat di kota-kota besar kini sedang menggandrungi transportasi
online dengan menggunakan aplikasi smartphone. Selain bisa menghemat waktu, transportasi
online juga bisa menghemat uang
karena banyaknya promo yang ditawarkan. Cukup dengan mengunduh aplikasi di smartphone,
lalu melakukan registrasi pada aplikasi tersebut, kemudian mencantumkan lokasi penjemputan
dan pengantaran, maka dalam hitungan menit pelaku jasa transportasi siap mengantarkan
penumpang ke tempat tujuan. Perubahan gaya hidup inilah yang dimanfaatkan oleh para
pelaku usaha untuk memulai persaingan usaha dalam bisnis transportasi online.
Ada bermacam-macam perusahaan transportasi online salah satunya Grab pada saat ini saling
bersaing untuk mempertahankan pelanggannya agar tidak berpindah ke perusahaan
transportasi online lainnya. Perusahaan Grab di Asia Tenggara sudah menjadi perusahaan
terbesar berbasis teknologi mobile yang dapat menghubungkan jutaan mitra dengan
konsumennya. Di Indonesia transportasi online Grab telah banyak digunakan dan disukai oleh
masyarakat dibandingkan dengan transportasi online lainnya. Banyaknya masyarakat yang
lebih memilih Grab, salah satunya dikarenakan banyaknya variasi promo yang diberikan.
Layanan Promo (diskon) telah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk menarik
hati pelanggan agar membeli produk yang dijual, begitu pula yang dilakukan oleh Grab melalui
layanan promonya(diskon) yang banyak dan bervariasi bertujuan untuk menarik perhatian
pelanggannya agar menggunakan jasa transportasi Grab.

Adapun tujuan dan manfaat lahirnya jasa transportasi berbasis aplikasi online adalah sebagai
berikut:

1. Praktis dan mudah digunakan, layanan jasa transportasi berbasis aplikasi online ini cukup
menggunakan telepon pintar yang sudah menggunakan internet dan aplikasi jasa
transportasi online yang ada di dalamnya, kita dapat melakukan pemesanan layanan jasa
transportasi.
2. Transparan, dengan jasa transportasi berbasis aplikasi online ini juga memungkinkan
pelanggan mengetahui dengan pasti setiap informasi jasa transportasi online secara detail
seperti nama driver,nomor kendaraan, posisi kendaraan yang akan dipakai, waktu
perjalanan, lisensi pengendara dan lain sebagainya.
3. Lebih terpercaya, maksudnya di sini lebih terpercaya adalah para pengemudi atau driver
sudah terdaftar di dalam perusahaan jasa transportasi berbasis aplikasi online ini berupa
identitas lengkap dan perlengkapan berkendara yang sesuai Standar Nasional Indonesia
(SNI) sehingga dapat meminimalisir risiko kerugian terhadap pengguna jasa transportasi ini.
4. Adanya asuransi kecelakaan bagi pengguna dan pengemudi, salah satu perusahaan jasa
transportasi berbasis aplikasi online dalam memberikan perlindungan asuransi kecelakaan
bagai para pengguna jasa transportasi.

Ada beberapa masalah bagi penumpang ataupun pelanggan sebelum adanya transportasi
online, antara lain:

1. Waktu
Saat menunggu transportasi umum tidak memiliki waktu pasti kapan akan datang ke
tempat kita menunggu sedangkan terkadang para penumpang sedang ingin cepat atau
sedang terburu-buru untuk kesuatu tempat, sehingga sering menyebabkan
keterlambatan untuk masuk kerja, kuliah, sekolah, dan sebagainya.

2. Tidak Praktis
Alat transportasi tradisional di Indonesia menggunakan rute-rute tertentu yang terkadang
nggak masuk ke wilayah-wilayah kecil. Jadi jika ingin bepergian kita harus berjalan ke
halte atau semacamnya untuk menunggu.

3. Ketidaknyamanan
Masalah ini banyak terjadi pada transportasi kendaraan umum beroda empat, jumlah
orang dalam satu kendaraan seringkali melebihi kapasitas kendaraan karna supir ingin
meraup keuntungan lebih. Jadi seringkali para penumpang harus berdesak-desakan
selama perjalanan.

4. Ketidakamanan
Seperti yang kita ketahui banyak kasus kejahatan yang terjadi melibatkan supir
transportasi umum ataupun kecelakaan yang terjadi pada kendaraan transportasi umum
karna jumlah penumpak yang melebihi kapasitas kendaraan terlebih tidak adanya
asuransi bagi pengguna dan pengemudi transportasi tersebut.

II. PEMBAHASAN
I.1 PROFIL DAN PERKEMBANGAN

Grab (sebelumnya dikenal sebagai GrabTaxi) merupakan salah satu platform layanan


on demand yang bermarkas di singapura. Berawal dari layanan transportasi, perusahaan
tersebut kini telah mempunyai layanan lain seperti pengantaran makanan dan pembayaran
yang bisa diakses lewat aplikasi mobile.
Pada awalnya, Grab didirikan di Malaysia, sebelum kemudian memindahkan kantor pusat
mereka ke Singapura. Saat ini, Grab telah beroperasi di Asia Tenggara (kecuali Laos dan
Brunei). Grab merupakan startup “decacorn” (sebutan untuk startup yang memiliki valuasi
perusahaan sebesar US$10 miliar) pertama di Asia Tenggara.[3]
Di Indonesia, Grab melayani pemesanan kendaraan
seperti ojek (GrabBike), mobil (GrabCar), taksi (GrabTaksi), kurir (GrabExpress), pesan-antar
makanan (GrabFood), dan carpooling (GrabHitch Car). Saat ini Grab tersedia di 125 kota di
seluruh Indonesia, mulai dari Banda Aceh – Aceh hingga Jayapura – Papua.
Grab didirikan oleh Anthony Tan dan Hooi Ling Tan yang merupakan warga negara Malaysia,
mereka melihat adanya dampak arifft dari tidak efisiennya sistem transportasi yang ada pada
saat itu. Merekapun memiliki ide untuk membuat aplikasi pemesanan transportasi, khususnya
taksi, yang kemudian menobatkan mereka sebagai finalis dalam Kontes Harvard Business
School’s 2011 Business Plan. Grab merupakan aplikasi layanan transportasi terpopuler di Asia
Tenggara yang kini telah berada di Singapura, Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand dan
Vietnam, menghubungkan lebih dari 10 juta penumpang dan 185.000 pengemudi di seluruh
wilayah Asia Tenggara. Layanan Grab ditujukan untuk memberikan arifftive berkendara bagi
para pengemudi dan penumpang yang menekankan pada kecepatan, keselamatan, dan
kepastian. Grab sendiri telah hadir di Indonesia pada bulan Juni 2012 sebagai aplikasi
pemesanan taksi dan sejak itu telah memberikan beragam pilihan transportasi seperti mobil dan
ojek. Adapun logo Grab yang dapat kita lihat melalui gambar 1.1. yaitu sebagai berikut :

Gambar 1.1 Perubahan Logo Grab


Sumber: bukupandora.com, 2020

Gambar 1.1 identitas merek baru mewakili aplikasi layanan grab yang sedang tumbuh
untuk melayani industri transportasi secara menyeluruh. Selain itu, pergantian nama dan logo
pada tanggal 28 Januari 2016 ini, menekankan komitmen Grab yaitu menyediakan kebebasan
untuk mencapai tempat yang aman dan nyaman, kebebasan memilih moda transportasi terbaik,
dan kebebasan untuk meraih kehidupan yang layak. Dua garis pada logo baru tersebut
terinspirasi dari jalan raya dan mewakili jalan dengan segala kemungkinan yang tak berujung.
Pada tanggal 14 Juli 2016, Grab memaparkan perkembangan bisnisnya dimana Grab
mencatat pertumbuhan layanan GrabCar dan GrabBike yang luar biasa, terutama di Indonesia,
pada semester pertama 2016 sejak Grab melakukan rebrand sebagai platform penyedia
layanan pemesanan kendaraan terlengkap di bulan Januari lalu. Perkembangan bisnis yang
dicapai pada semester pertama 2016 sebagai berikut:
a. Grabcar dan Grabbike di Indonesia tumbuh lebih dari 250 kali sejak pertengahan 2015-
kini,layanan penyewaan mobil pribadi dan ojek online menjadi bagian besar dari bisnis Grab
secara keseluruhan, yang juga meliputi pemesanan taksi dan layanan kurir.
b. Teknologi machine learning dan kemampuan analitik data Grab yang mumpuni telah menjadi
ariff pendorong pertumbuhan yang signifikan dan memungkinkan efisiensi secara besar-
besaran dari waktu ke waktu. Sebagai contoh, pada 2016, layanan Grabbike di Indonesia telah
tumbuh 300 persen (year to date), seraya melakukan pengurangan subsidi untuk tiap
perjalanan yang diselesaikan sebesar 50 persen, dimana hal ini menunjukkan tingginya
keterlibatan dan keterlekatan pengguna pada platform multi-layanan Grab. Lebih dari 1 dari 4
pengguna aktif bulanan Grab di Indonesia menggunakana lebih dari satu layanan Grab.
c. Indonesia telah menjadi pasar terbesar Grab berdasarkan jumlah perjalanan yang
diselesaikan seluruh platform. Grab secara khusus menfokuskan bisnisnya di Jakarta, yang
didiami oleh lebih dari 30 juta penduduk dimana Grab memberikan layanan ojek, penyewaan
mobil pribadi dan pemesanan taxi online. Grab juga berencana untuk melakukan ekspansi
platform multi-layanannya ke lebih dari delapan megacity di luar kota Jakarta, dengan total
populasi sebesar 38 juta. Indonesia merupakan negara ke empat terbesar dari segi populasi
dengan total penduduk lebih dari 250 juta.
d. Grab menawarkan pilihan layanan pemesanan kendaraan terbanyak di sebagian besar pasar
di Asia Tenggara, yang telah diunduh di lebih dari 17 juta perangkat dan 320.000 pengemudi di
30 kota di seluruh Singapura, Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand dan Vietnam ( Grab
Indonesia, 2016)

I.2 DEFINISI, MODEL, PROSES


Grab merupakan salah satu mobile platform O2O di Asia Tenggara, yang menyediakan
sejumlah layanan yang paling dibutuhkan untuk mendukung aktivitas harian konsumen.
Bepergian, makan, mengirim paket maupun barang belanjaan dan membayar dengan satu
dompet elektronik. Grab meyakini bahwa setiap penduduk Asia Tenggara harus dapat
menikmati manfaat ekonomi digital, dimana Grab menyediakan akses terhadap layanan
transportasi yang aman dan terjangkau, layanan pengiriman paket dan makanan, layanan
pembayaran mobile dan keuangan. Kini Grab menyediakan layanan di Singapura, Indonesia,
Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam, Myanmar dan Kamboja.
I.3 DAMPAK IMPLEMENTASI

Studi Menunjukkan Grab Mendorong Dampak Positif untuk Para Penumpang dan Mitra
Pengemudinya

Grab, platform layanan pemesanan kendaraan terkemuka di Asia Tenggara, telah mendorong
dampak sosial positif kepada para mitra pengemudi dan penumpangnya di Jakarta, menurut
studi Social Impact Study yang dilakukan oleh tim dari Program MBA University of Cambridge
Judge Business School.

Jakarta, 3 Juni 2016 – Grab, platform layanan pemesanan kendaraan terkemuka di


Asia Tenggara, telah mendorong dampak sosial positif kepada para mitra pengemudi
dan penumpangnya di Jakarta, menurut studi Social Impact Study yang dilakukan oleh tim
dari Program MBA University of Cambridge Judge Business School. Studi ini
mengungkapkan bahwa Grab telah meningkatkan kehidupan para mitra pengemudi dan
penumpangnya di Jakarta, yang sejalan dengan misi sosialnya. Grab, di ulang tahunnya yang
keempat terus memberikan nilai tambah bagi masyarakat di Jakarta. Dalam rangka merayakan
hari jadinya yang keempat, Grab juga akan berbagi takjil atau makanan untuk berbuka
puasa, kepada mitra pengemudi dan penumpang selama bulan Ramadan.

“Studi ini menunjukkan bahwa masyarakat di Jakarta menganggap aplikasi


pemesanan kendaraan, seperti Grab, dapat meningkatkan kehidupan mereka secara
signifikan. Masyarakat Jakarta seringkali merasa khawatir dengan masalah-masalah seperti
ariff yang ditetapkan sepihak atau lamanya waktu menunggu, dan kami sangat senang
dapat memecahkan masalah tersebut untuk para penumpang kami. Grab pertama kali
beroperasi pada bulan Juni tahun 2012 sebagai aplikasi pemesanan taksi dan sejak itu
telah memberikan beragam pilihan transportasi seperti mobil dan ojek. Studi
tersebut menggarisbawahi kepercayaan mitra pengemudi dan penumpang Grab untuk
keandalan aplikasi Grab dan nilai tambah yang kami berikan dalam hal kualitas tumpangan
dan pendapatan yang lebih baik untuk mitra pengemudi. Hal ini merupakan kabar yang
sangat menggembirakan di ulang tahun yang keempat kami,” ujar Ridzki Kramadibrata,
Managing Director, Grab Indonesia.

Poin utama dari Social Impact Study:

 Pelanggan Grab memberikan penilaian tinggi pada beberapa ariff,


termasuk peningkatan akses, keamanan, kenyamanan dan keselamatan
o Baik penumpang GrabCar dan GrabBike merespon bahwa peningkatan paling
utama dibanding layanan transportasi yang ada adalah Grab telah memberikan
estimasi waktu dan tariff yang lebih baik, memungkinkan penumpang untuk
menghindari pembayaran ariff yang terlalu mahal, memberikan layanan
pelanggan yang lebih cepat dan baik serta aman untuk digunakan oleh seluruh
anggota keluarga mereka.
o Penumpang aplikasi layanan pemesanan mobil pribadi menilai estimasi waktu
dan biaya yang lebih baik sebagai manfaat terbesar yang diberikan oleh aplikasi
layanan transportasi online. Tidak adanya ariff yang ditetapkan sepihak dan
waktu menunggu yang lebih singkat merupakan manfaat yang dinilai paling tinggi
di posisi kedua dan ketiga.
o Berdasarkan ariff, estimasi waktu dan biaya yang lebih baik dan tidak adanya
ariff yang ditetapkan secara sepihak merupakan ariff yang sama pentingnya oleh
pengguna aplikasi pemesanan ojek.
o Studi ini juga menunjukkan bahwa GrabBike secara konsisten
menandingi aplikasi ojek lainnya dari berbagai segi termasuk ariff yang
terjangkau, peningkatan keamanan, kepercayaan untuk menggunakan layanan
dibanding transportasi pribadi, dan kemampuan untuk mempersingkat waktu
tunggu karena adanya pelacakan GPS dan kenyamanan teknologi Grab yang
lebih baik.
 Mitra pengemudi GrabCar dan GrabBike mendapatkan lebih banyak
pelanggan dan pendapatan yang lebih tinggi
o Para mitra pengemudi dari aplikasi pemesanan kendaraan pribadi
menilai kemudahan penggunaan platform Grab dan waktu kerja yang
fleksibel sebagai manfaat tebesar dari penggunaan platform pemesanan
kendaraan.
o Mitra pengemudi GrabCar menekankan bahwa pendapatan yang lebih
tinggi sebagai manfaat utama lainnya dari platform Grab. Mereka menilai
bahwa semua manfaat ini memungkinkan mereka untuk mencapai tujuan
hidup mereka seperti menabung untuk membeli rumah atau membayar
uang sekolah anak-anak mereka.
o Berbeda dengan mitra pengemudi pemesanan kendaraan pribadi,
para pengendara menilai bahwa mendapatkan lebih banyak
penumpang merupakan manfaat yang paling penting, dan mengindikasikan
bahwa Grab memiliki sistem yang lebih adil untuk mendapatkan penumpang.
o GrabBike juga menandingi aplikasi ojek lain dalam hal pendapatan, kebanggaan,
jumlah penumpang yang didapatkan, sistem yang lebih adil, dan pengalaman
pengguna dan layanan pelanggan yang lebih baik.
o Studi ini juga mengungkapkan bahwa pengendara GrabBike merasa
bangga menjadi bagian dari komunitas GrabBike, dan merasa lebih
optimis menghadapi masa depan.

Studi Pengaruh Sosial ini dilakukan oleh tim dari Program MBA University of Cambridge Judge
Business School. Ini merupakan satu contoh kecil tentang bagaimana Grab telah memegang
teguh misi utamanya, dan mendorong dampak sosial yang positif bagi masyarakat. Studi ini
mensurvei lebih dari 400 penumpang dan pengemudi yang menggunakan aplikasi pemesanan
kendaraan yang berbeda.

III. PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai