Anda di halaman 1dari 16

TUGAS BISNIS DAN AKUNTANSI INTERNASIONAL

ANALISIS ISU AKUNTANSI INTERNASIONAL MANAJEMEN PADA GRAB DAN


GOJEK

OLEH:
MARSELA NAIOBE
NIM 2010020013

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTASEKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2023
Isu Merger Gojek-Grab dan Potensi Pelanggaran Persaingan Usaha
Isu penggabungan usaha (merger) antara raksasa ojek daring di Indonesia, Gojek dan
Grab, kembali mencuat. Melansir Financial Times, diskusi itu berlanjut usai kedua perusahaan
menghadapi dampak cukup parah akibat kebijakan pembatasan aktivitas selama masa pandemi
COVID-19.
Isu serupa sempat mencuat sebelum pandemi, Februari lalu. Pimpinan kedua
perusahaan disebut-sebut bertemu. Melansir Bangkok Post, pembicaraan itu menghasilkan
kemungkinan bergabung dan mengurangi kompetisi ojek online di Indonesia. Meski demikian,
informasi ini dibantah oleh pihak terkait.
Hingga berita ini naik, belum ada pihak yang mau berkomentar mengenai isu merger
ini. Corporate Communication Manager Gojek Evi Andriani, ketika dihubungi pada Selasa
(22/9/2020), hanya menjawab singkat, “saya cek dulu ya.” Peneliti dari Institute for
Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda menilai munculnya isu merger
ini dapat dimengerti sebab pandemi COVID-19 telah mengakibatkan penurunan permintaan
secara signifikan. Langkah merger pun akan menguntungkan lantaran keduanya dapat
melakukan efisiensi. Hanya saja, langkah mereka--jika benar--mungkin bakal terbentur
regulasi soal persaingan usaha. Idealnya ada lebih dari satu pelaku pasar dalam suatu industri
sehingga terjadi kompetisi yang menghasilkan harga dan layanan terbaik pada konsumen. Jika
keduanya bergabung, “konsumen tidak mempunyai daya tawar lebih. Bisa jadi harga akan naik
di atas harga wajar,” ucap Nailul, Selasa (22/9/2020).
Kekhawatiran serupa disampaikan Ketua Institut Studi Transportasi (Instran)
Darmaningtyas. “Konsumen yang dirugikan karena tidak tersedia pilihan lain,” ucap
Darmaningtyas, Selasa. Sebelum ini saja, sudah ada kenaikan tarif di jam sibuk dan hujan--
yang dikeluhkan konsumen. Belum lagi jika memperhitungkan dampak dan nasib bagi
pengemudi yang saat ini menggunakan konsep mitra. Pada Juli lalu, KPPU pernah
menjatuhkan denda Rp30 miliar karena dugaan diskriminasi Grab pada mitra non TPI. Keadaan
semakin buruk jika memperhitungkan kualitas transportasi publik di Indonesia.
Dalam situasi normal saja banyak masyarakat lebih memilih menggunakan layanan
ojek daring ketimbang transportasi umum. Oleh karena itu ia bilang adanya isu merger ini perlu
menjadi alarm bagi pemerintah untuk membenahi transportasi publik. Di sisi lain, ia juga
mendesak Komisi Persaingan Usaha (KPPU) untuk mengkritisinya. Komisioner KPPU RI Afif
Hasbullah tak menjawab langsung bagaimana jika merger Grab dan Gojek benar-benar terjadi;
apakah itu termasuk pelanggaran persaingan usaha karena menghasilkan monopoli atau tidak.
Yang jelas, Pasal 28 UU Nomor 5 Tahun 1999 melarang adanya praktik penggabungan
usaha yang berujung monopoli atau persaingan usaha tidak sehat. Ia menyarankan Grab dan
Gojek berkonsultasi dengan KPPU sebelum meneken rencana merger. Ia bilang langkah ini
lumrah dan biasa disebut voluntary pre-merger. Ada beberapa kriteria yang akan dipelototi
KPPU jika nantinya merger diteken. Beberapa di antaranya strategi bisnis, kemitraan antara
perusahaan dan pengemudi, serta ada-tidaknya hambatan bagi pelaku usaha baru untuk masuk
dan bertahan di industri tersebut. “KPPU berwenang untuk menyetujui merger atau akuisisi
yang terjadi, berwenang membatalkan merger atau akuisisi yang potensial mengakibatkan
praktik monopoli,” ucap Afif, Selasa (22/9/2020).
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era yang modern seperti sekarang ini, transportasi menjadi suatu hal yang dapat
menopang kebutuhan hidup. Dengan adanya trasnportasi yang baik, bisa menghindari terjadi
sesuatu yang tidak diinginkan masyarakat. Transportasi merupakan suatu yang dapat
mendorong pembangunan serta mendorong pergerakkan. Dalam roda perekonomian,
transportasi merupakan suatu hal yang penting dalam memperlancar roda perekonomian.
Transportasi memiliki potensi dalam mendukung perkembangan ekonomi yang baik di
suatu wilayah, bahkan pada suatu negara. transportasi adalah suatu kegiatan dalam
memindahkan atau mengantarkan penumpang dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Transportasi juga merupakan suatu yang sangat penting dalam pembangunan dan
perkembangan perekonomian di suatu wilayah, yang merupakan suatu yang baik dalam
transportasi dalam menunjang kebutuhan masyarakat dalam mempermudah akses bepergian.
Dengan berkembangnya teknologi dalam waktu yang singkat ini dan cepat bisa dilihat
dengan munculnya transportasi yang berbasis online yang sekarang ataupun sering digunakan
masyarakat sebagai sarana untuk bepergian atau menuju tempat yang dituju. Dengan adanya
applikasi berbasis online yang bisa menghubungkan antara driver dan konsumen, sehingga bisa
merubah gaya hidup sesorang. Dengan itu, sudah menjadi keharusan bagi suatu perusahaan
untuk membuat strategi yang tepat dalam berbisnis sehingga bisa memenuhi kebutuhan pasar.
Dengan adanya perkembangan tekonogi ini mengharuskan perusahaan-perusahaan transportasi
yang berbasis online berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan yang terbaik sehingga
dapat menarik para pelanggan untuk menggunakan jasa yang diberikan.
Grab merupakan perusahaan yang bergeraak dalam transportasi. Grab ini didirikan di
Malaysia pada tahun 2012 oleh Anthony dan Tan Hooi Ling. Perusahaan ini awalnya hanya
dikenal sebagai GrabTaxi dan hanya menawarkan layanan pemesanan taksi melalui aplikasi
mobile. Namun seiring berjalannya waktu dan persaingan bisnis, Grab mengembangkan
aplikasinya menjadi platform super aplikasi yang menawarkan berbagai layanan mulai dari
ride-hailing, pengiriman makanan, hingga layanan keuangan. Adapun layanan pemesanan grab
diantaranya menggunakan roda dua (GrabBike), menggunakan roda empat atau mobil
(GrabCar), taksi (GrabTaksi), jasa ekspedisi sebagai pengantar dokumen atau paket
(GrabExpress), dan jasa pengantaran makanan (GrabFood). Sedangkan gojek merupakan
suatu produk anak bangsa indonesia yang bergerak juga dalam jasa transportasi online.
Gojek merupakan perusahaan teknologi yang melayani layanan transportasi yang berbasis
online. Gojek didirikan oleh Bapak Nadiem Makarim, Kevin Aluwi, dan Michaelangelo Moran
pada tahun 2010. Gojek awalnya merupakan call center yang menghubungkan pelanggan
dengan pengemudi ojek. Namun, pada tahun 2015 gojek meluncurkan aplikasi mobile dan
mulai menawarkan berbagai layanan, seperti pengiriman barang, pesan antar makanan, dan
pembayaran digital (Gopay). Gojek tidak hanya memberikan layanan transportasi berbasis
internet saja, namun berubah sebagai perusahaan teknologi dan sistemkeuangan melalui
dompet digital serab bisa yang disebut gopay.
Gojek dan grab merupakan dua perusahaan yang mengusai bisnis di bidang transportasi
online di indonesia, kedua perusahaan ini tentu memiliki keunggulan dalam melayani driver
dan konsumennya. Kepuasan konsumen menjadi suatu hal yang harus diperhatikan dalam
persaingan bisnis transportasi online saat ini baik dari loyalitas dan totalitas driver ke
konsumennya, keselamatan konsumen, harga sesuai dengan jarak yang ditempuh, serta
pelayanan, sehingga dapat menambah kepuasan konsumen.
1.2 Tujuan Dan Lingkup
Tujuannya adalah
 untuk menganalisis dan memahami strategi bisnis yang diimplmentasikan grab dan
gojek,
 mengidentifikasi faktor-faktor pemicu permasalahan oleh gran dan gojek.
 Mengidentifikasi anggaran modal yang diimplemenasikan oleh grab dan gojek.
Lingkup:
 Lingkupnya berfokus pada strategi bisnis grab dan gojek, dengan penekanan khusus
pada bagaimana menghadapi dan mengataasi permasahan dan isu-isu utama dari grab
dan gojek. Serta bagaimana mengumpulkan dan menggunakan modal dalam
mendukung operasi dan strategi bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Strategi Bisnis Grab Dan Gojek
2.1.1 Strategi Bisnis Grab
Strategi bisnis yang digunakan oleh grab adalah sebagai berikut:
a. Memperkuat Layanan Pengiriman
Sekarang ini grab telah sukses memposisikan diri sebagai platform layanan
transportasi dan on-demand yang paling terpercaya di asia tenggara. Namun, tidak
menjadi kemungkinan untuk grab tetap berhenti. Grab tidak hanya sebagai layanan
transportasi, akan tetapi grab juga memperkenalkan berbagai layanan pengriman,
termasuk GrabFood, GrabMart, dan GrabExpress, dalam memenuhi permintaan
konsumen akan pengiriman yang cepata dan tepat. Ini bukan hanya sebatas diversifikasi
bisnis, tetapi juga merupakan reaksi cerdas grab terhadap perubahan tren pasar yang
disebabakan oleh pergesera pola konsumen modern.
Salah satu contoh yang dilakukan oleh perusahaan dalam memperkuat layanan
pengiriman adalah dengan meluncurkan grabfood. Ini merupakan layanan pengriman
makanan yang memberikan akses cepat dan mudah ke berbagai restoran dan warung
langsung ke aplikasinya. GrabFood memahami bahwa makanan adalah kebuthan yang
sangat penting bagi banyak orang, terutama konsumen yang memiliki jadwal sibuk.
Melalui GrabFood konsumen tidak hanya memesan makanan saja, tetapi juga memiliki
kemampuan untuk melacak pesanan secara real-time dan mengetahui kapan pesanan
akan tiba. Keuntungan utama dari adanya layanan GrabFood adalah kenyamana. Selain
memesan makanan dan melacak, grabfood juga memberikan opsi pengriman bebas
kontak.
Selain makanan, kebuthan belanja juga menjadi focus perusahaan dalam
memperkuat layanan pengiriman. Melalui Grabart, perusahaan terus mengedepankan
pelanggan sehingga memungkinkan pelanggan dalam memesan barang-barang pada
toko yang sudah terdaftar pada GrabMart. Dengan adanya GrabMart, perusahaan juga
berhasil mengkap tren pembelian online yang terus meningkat.
Tidak hanya makanan dan barang belanjaanyang dikejar oleh grab dalam
pengembangan layanan pengriman. GrabExpress merupakan solusi pengriman yang
berkualitas yang berfous pada pengriman paket, dokumen, dan barang lainnya.
GrabExpress menawrkan pengriman yang cepat, dengan pilihan waktu pengriman yang
sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Adapun beberapa faktor kunci yang telah membantu grab dalam menerapkan dan
memperkuat posisi strategi pengiriman adalah:
 Pilihan yang luas: perusahaan layanan menyadari bahwa dengan memasukkan
GrabFood, GrabMart, dan GrabExpress dalam ekosistem grab, dapat
memenuhi kebutuhan konsumen.
 Kemudahan penggunaan: aplikasi yang intuitif dam mudah digunakan membuat
proses memesan dan melacak pesanan menjadi sangat sederhana. Ini dapat
menghemat waktu dan usaha dalam proses pngiriman.
 Jaringan pengemudi yang luas: peusahaan memiliki jaringan pengemudi yang
luas dan terlatih. Dengan jaringan yang kuat, dapat menghadirkan pengriman
yang cepat dan andal kepada pelanggan.
 Keamanan dan keandalan: layanan ini telah menjadikan keamanan dan keadalan
sebagai perioritas utama dalam layanan pengriman. Perusahaan memastikan
bahwa driver telah melewati proses verifikasi yang ketat dan memberikan
pelatihan keamanan yang komprehenfis. Hal ini memberikan keyakinan kepada
pelanggan bahwa bang yang diangkut atau dikirim dengan aman dan tepat
waktu.
 Pengembangan teknnologi: meskipun perusahaan layanan dan transportasi
namun perusahaan grab terus berinvestasi dalam pengembangan teknologi
untuk meningkatkan layanan pengriman. Ini mencakup penggunaan kecrdasan
buatan, pemetaan, dan peragkat lunak dalam memantau dan mengoptimalkan
operasional pengriman.
 Komitmen terhadap keberlanjtan: perusahaan grab telah menunjukkan
komitmennya terhadap keberlanjutan dengan berinvestasi dalam kendaraan
listrik dan berbagai kendaraan.
 Kemitraan strategis: sebagai perusahaan transpoetasi dan layanan, perusahaan
ini juga membentuk kemitraan yang kaut dengan berbagai perusahaan, termasuk
mitra perbankan, penyedia layanan e-commerce, dan perusahaan tknologi.
 Program loyalitas: grabrewards merupakan program yang dapat memberikan
intensif kepada penggunaan yang sering menggunakan layanan grab. Dengan
program ini, pelanggan dapat mengumpulkan poin yang dapat ditukarkan
dengan berbagai hadiah, termasuk diskon dan penawaran ekslusif linnya.
b. Menyediakan Fitur Berlangganan
Selain memperkuat layanan pengiriman, perusahaan juga dapat membuat
strategi bisnis yaitu menyediakan fitur berlangganan untuk konsumen. Fitur
berlangganan ini bukannya membawa manfaat bagi perusahaan, tetapi juga bagi
konsumen, mitra pengemudi, maupun merchant.
Dalam upaya menignkatkan pengalaman pelanggan dengan berbagai layanan,
perusahaan grab memperkenalkan program berlangganan yang disebut grab
subscription. Dengan program ini, konsumen dapat mendaftar untuk berlangganan
dengan biaya bulanan atau tahunan, tergantung pada preferensi dapat mendapatkan
keungtungan tidak tersedia bagi pengguna regular. Salah satu keuntungan dengan
beralngganan grab subscription adalah penawaran tarif yang lebih hemat atau murah,
dapat menikmati diskon eksklusif dalam perjalanan grab, sehingga dapat menghemat
biaya transportasi dalam jangka Panjang. Selain menghemat biaya transportasi,
program berlangganan juga memberikan manfaat kuntungan tambahan seperti
pengriman gratis dengan grabfood dan grabmart, akses eksklusif ke penawaran dan
promosi khusus, serta perioritas dalam pemesanan dan antrean panggilan pengemudi.
Program berlangganan ini tidaknya menguntungakan bagi pelanggan, tetapi juga
memberikan manfaat besar bagi mitra pengemudi grab.
Dengan adanya program berlangganan, pengemudi memiliki akses ke pangsa
pasar yang lebih besar. Pelanggan berlangganan cenderung menggunakan layanan lebih
teratur yang berarti pengemudi dapat mengadalkan pendapat yang lebih besar.
c. Mengadakan Layanan GrabGifts
GrabGifts adalah sebuah penggabugnan keuntungan dari layanan voucher seperti
grabmart dan GrabFood dengan makna yang lebih mendalam, yang dapat
memungkinkan pelanggan untuk menghadiahi keluarga dengan hadiah yang unik dan
bermakna.
d. Menyajikan tarif yang jelas dan sesuai
Dalam dunia layanan transportasi oline, strategi penetapan tarif adalah satu
aspek yang sangat penting. Tarif yang jelas dan sesuai adalah kunci untuk menjadi
susuatu daya Tarik bagi konsumen atau kunci untuk memenagkan hati konsumen dan
membangu hubunga yang kuat antara platform dan pengguna.
Tarif yang jelas dan transparan merupakan faktor utama dalam membentuk
kepercayaan konsumen terhadap layanan yang digunakan. Ketidakjelasan terhadap tarif
dapat menyebabkan kebingungan dan ketidakpercayaan kepada konsumen sehingga
dapat menghalangi konsumen dalam menggunakan platform tersebut. Penting bagi
peuahaan untuk menetapkan tarif yang ditawarkan disesuaikan dengan jarak perjalanan,
waktu, dan biaya lain yang terjadi saat perjalanan.
Pada era digital sekarang ini, konsumen memiliki akses ke informasi dngan
cepat. Konsumen dapat memeriksa dan membndingkan tarif grab dengan layanan
gojek, maxim, indriver, dan layanan transportasi lainnya yang memiliki tarif yang
rendah.
Pada grab selain menyajikan tarif yang sesuai meraka juga dapat menggunakan promo
dan diskon sebagai strategi bisnis grab dalam menarik konsumen.
e. Focus terhadap evaluasi
Salah satu cara paling efektif untuk mengumpulkan umpan balik dari pelanggan
adalah dengan menyediakan sarana yang mudah diakses untuk memberikan komentar
dan penilaian. Dalam konteks Grab, aplikasi mereka telah mengintegrasikan fitur ini
dengan baik. Pelanggan dapat memberikan rating dan meninggalkan komentar tentang
pengalaman mereka setelah perjalanan selesai.
Rating dan komentar ini dapat mencakup berbagai aspek, mulai dari sikap
pengemudi, kebersihan kendaraan, hingga kelancaran perjalanan. mereka juga
memberikan pelanggan kesempatan untuk memberikan umpan balik lebih rinci melalui
kolom komentar. Ini adalah cara yang sangat efektif untuk melibatkan pelanggan dan
mendengarkan pendapat mereka.
Selain melalui aplikasi, brand ini juga dapat memanfaatkan media sosial dan
situs web mereka untuk mendengarkan aspirasi dan masukan pelanggan. Mereka dapat
membuat kanal khusus di media sosial untuk menerima umpan balik dan pertanyaan
pelanggan. Situs web mereka juga dapat menyediakan formulir kontak dan kotak saran
agar pelanggan dapat dengan mudah berkomunikasi dengan perusahaan.
 Strategi pemasaran grab
1. Diverifikasi layanan
Strategi bisnis grab tentang diverifikasi layanan berfokus pada peningkatan keamanan
dan kepercayaan konsumn. Selain layanan transportasi, mereka telah berhasil
mengdiversifikasi bisnisnya dengan menawarkan berbagai layanan lainnya seperti
pengeriman makanan (GrabFood), pengriman barang (GrabExpress), dan layanan
keuangan (GrabFinancial). Ini memungkinkan untuk menjadi solusi one-stop dalam
berbagai kebutuhan konsumen, membuat lebih komprehensif dibandingkan dengan
beberapa pesaing yang hanya berfokus pada satu jenis layanan.

2. Pemahaman mendalam tentang pelanggan


Strategi bisnis yang pertama yang ditetapkan oleh grab adalah pemahaman mndalam
tentang pelanggan. Alasanya utamanya adalah agar perusahaan dapat menawarkan
produk dan layanan disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Beberapa alasan mengapa pemahaman pelanggan sangat penting:
 Penyesuaian produk
Dengan memahami apa yang diinginkan pelanggan, grab bisa menyesuaikan
layanan agar sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pada applikasi online grab
sudah mempunyai beberapa layanan seperti, pengriman makanan (GrabFood),
pengirian barang (GrabExpress), dan layanan keuangan. Misalnya, jika
konsumen menginginkan opsi pengirian makanan yang cepat, konsumen bisa
focus pada pelayanan GrabFood pada aplikasi online grab yang sudah perusahaan
cetuskan.
 Pengalaman pelanggan yang lebih baik
Jika grab memahami apa yang membuat konsumen merasa puas dengan kinerja
grab konsumen bisa meningkatkan pengalaman. Hal ini membuat konsumen
setiap melakukan sesuatu seperti dengan memesan makanan menggunakan grab
driver atau pengemudi memberikan layanan yang baik kepada konsumen.
 Pemasaran yang efektif
Jika grab mengetahui apa yang diinginkan dan dihargai konsumen, grab bisa
membuat kampanye pemasaran dengan menawarkan diskon atau promosi pada
konsumen.
 Pembuatan keputusan bisnis yang baik untuk perusahaan
Dengan pemahaman yang baik tentang konsumen, grab bisa membuat keputusan
bisnis yang informasif. Misalnya, driver bisa memutuskan untuk memperluas ke
area baru atau menawarkan layanan baru apa yang mereka ketahui tentang
konsumen mereka.
3. Promosi dan diskon
Grab telah menunjukkan fleksibilitas dalam merancang promosi yang sesuai dengan
musim, peristiwa khusus, atau tren masyarakat, sehingga menghasilkan kampanye yang
memicu minal dan partisipasi yang lebih besar.
4. Kemitraan strategi
Grab telah menjalin kerja sama dngan berbagai perusahaan dan merek, dalam
menciptakan ekosistem yang luas dan memberikan manfaat tambahan kepada
palanggan.
5. Adaptasi produk
2.1.2 Analisis Strategi Bisnis Gojek
a. Kerjasama Dengan Banyak Partnership
Gojek melakukan kerjasama dengan partnership bisnis dari berbagai jenis layanan, mulai
dari partnership di bidang kuliner (seperti resto, rumah makan, café) untuk diadakan kerja
sama antara pihak pengelola kuliner dengan Gojek untuk dapat mengadakan kerjasama
yang saling menguntungkan dengan sistem bagi hasil berupa potongan komisi apabila
para pengelola kuliner telah bekerjasama dengan Gojek. Maupun partnership terkait
kebutuhan untuk minimarket untuk Gomart, partnership jasa expedisi untuk GoBox,
partnership jasa kebersihan dengan GoClean dan sebagainya. Terlebih lagi, baru-baru ini
Gofood melakukan merger dengan perusahaan Tokopedia, untuk dapat menghasilkan
keuntungan bersama dari penjualan produk Tokopedia dengan menggunakan layanan
Gojek.
b. Menetapkan Pembelian Harga Yang Pasti
Gojek selalu berupaya untuk memberikan harga yang pasti kepada para mitra Gojek.
Contohnya pada harga layanan transportasi baik Gojek maupun Gocar. Dalam hal ini,
Gojek menetapkan pemberian harga yang tetap sesuai dengan jarak yang ditempuh. Hal
ini ditujukan untuk meminimalisir kecurangan atau bentuk pelanggaran yang dilakukan
oleh mitra Gojek, yakni untuk dapat memaksimalkan kepuasan dan kepercayaan
pelanggan yang menggunakan jasa Gojek.
c. Berfokus Pada Customer Experience
dalam hal ini, gojek selalu berupaya untuk selalu focus pada pengalaman dan kepuasan
para pelanggan yang menggunakan jasa layanan mereka. Sebagai perusahaan besar di
bidang transportasi dan jasa yang sudah diakui masyarakat, tentunya selalu berupaya
mempertahankan reputasi dan brand image dengan cara memberikan mmberikan kualitas
pelayanan yang baik dan mnyeluruh.
d. Meningkatkan Perluasan Target Pasar.
Gojek juga berupaya untuk meningkatkan perluasan target pemasaran. Hal ini dilihat
ketika Gojek tidak hanya menyediakan layanan transportasi pengantaran saja, tetapi juga
menyediakan berbagai layanan baru seperti pembayaran tagihan online, penggunaan
uang digital Gopay untuk transaksi, pembayaran utilitas, dan sebagainya yang tentunya
dapat dengan mudah diakses oleh pelanggan, dengan praktis dan mudah hanya dengan
menggunakan aplikasi Gojek yang ada di gadget mereka. Hal ini dapat berdampak positif
pada perluasan target pemasaran masyarakat yang menggunakan layanan dan aplikasi
Gojek.
2.1.3 Perbandingan Strategi Bisnis Grab Dan Gojek
Berikut adalah perbandingan strategi binis antara grab dan gojek adalah seabgai berikut:
1. Focus
 Grab berfokus pada pengurangan biaya untuk menarik lebih banyak pengguna
 Gojek berfokus pada pengembangan bisnis gaya baru dan inovasi
2. pangsa pasar
 grab memiliki pangsa pasar yang lebih besar di indonesia, malaisya, dan
filipina, dengan masing-masing pangsa pasar sebesar 53%, 52%, dan 56%.
 Gojek memiliki pangsa pasar yang lebih kecil dibandingkan dengan grab.
3. model bisnis
 grab menggunakan model bisnis aplikasi super app, yang memungkinkan
pelanggan untuk menggunakan layanan lain seperti pembayaran dan
pengriman.
 Gojek juga menggunakan model bisnis aplikasi super, dengan mengkombinasi
beberapa aspek dalam bisnisnya seperti kcerdasan buatan, penilaian online, dan
akses mudah ke berbagai informasi.
4. kerjasama
 gojek meembuka kerjassama dngan berbagai pihak, termasuk perusahaan
rintisan dan bsinis lain, untuk tumbuh dan berkembang
 grab juga melakukan kerjsama dengan berbagai pihak seperti kudo, untuk
memperluas pasar.
5. Promo
Grab dan gojek seringkali menawarkan promo kepada pelanggan.
6. Harga
Gojek menetapkan harga yang relative murah, yang menjadi salah satu faktor penarik
bagi pelanggan.
2.1.4 analisis strategi pada perussahaan gojek
 Strategi pemasaran
Strategi Pemasaran menurut Stanton (2015) adalah sesuatu yang meliputi seluruh
sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga
sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa
memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.
Menerapkan strategi pemasaran diawali dengan menganalisa secara keseluruhan dari
situasi perusahaan Pemasar harus melakukan analisis SWOT (SWOT analysis), dengan
menilai kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats) perusahaan secara keseluruhan. (Kotler dan Amstrong, 2018)
1. Kekuatan (Strengths) meliputi kemampuan internal, sumber daya, dan faktor
situasional positif yang dapat membantu perusahaan melayani pelanggannya
dan mencapai tujuannya
2. Kelemahan (Weaknesses) meliputi keterbatasan internal dan faktor situasional
negatif yang dapat menghalangi performa perusahaan
3. Peluang (Opportunities) adalah faktor atau tren yang menguntungkan pada
lingkungan eksternal yang dapat digunakan perusahaan untuk memperoleh
keuntungan
4. ancaman (Threats) adalah faktor pada lingkungan eksternal yang tidak
menguntungkan yang menghadirkan tantangan bagi performa perusahaan.
 Analisis strategi bisnis pada perusahaan Gojek
1. Model Bisnis
Gojek awalnya di dirikan sebagai layanan ojek online, tetapi sejak itu berkembang
menjadi platform mulyi – layanan ojek online, tetapi sejak itu berkembang menjadi
platform multi – layanan dengan GoRide, GoFood, GoPay, dan masih banyak
lagio. Analisis model bisnis ini bisa fokus pada seberapa efektif mereka
mengintegrasikan layanan – layanan ini.
2. Ekspansi Regional
Gojek telah berkembang ke berbagai negara di Asia Tenggara. Analisis akan
mencakup bagaimana mereka menghadapi persaingan lokal, mengatasihambatan
budaya, dan mengelola perbedaan regulasi di berbaai pasar.
3. Inovasi Produk
Bagaimana gojek terus memperkenalkan produk inovasi, seperti layanan
pengiriman makanan, pembayaran digital dan layanan keuangan.
4. Kemitraan dan Akuisi
Gojek telah menjalin berbagai kemitraan dan bahkan merger dengan perusahaan
sejenis seperti Tokopedia untuk membentuk Go to Group. Analisis dapat mencakup
strategi dampak dari kemitraan ini.
2.1.5 analisis strategi pada perusahaan grab
1. Diservikasi layanan
Grab awalnya dikenal sebagai layanan ride – sharing, tetapi perusahaan in telah
berkembang untuk menyediakan berbagai layanan, termasuk pengiriman makanan
(GrabFood), pengiriman barang (GrabExpress), dan bahkan layanan finansial
(GrabFinancial). Diversifikasi ini membantu perusahaan untuk mencapai lebih banyak
segmen pasar.
2. Fokus Pada Kebijakan Pengguna
Grab telah berfokus kepada layanan pelanggan yang aman dan nyaman. Mereka telah
mengimplementasikan fitur – fitur keamanan seperti verifikasi pengemudi, pelacakan
perjalanan real time, dan layanan pelanggan yang respontif.
3. Ekspansi Regional
Grab telah aktif mengambil langkah – langkah ekspansi regional, terutama di Asia
Tenggara. Mereka telah mengakuisisi perusahaan ride – sharing lainnya seperti Uber di
wilayah tersebut, yang memungkinkan mereka untuk memperluas jangkauan dan
pengaruh mereka.
4. Kemitraan Strategis
Grab telah melakukan kemitraan perusahaan lain, termasuk perushaan teknologi dan
finansial, untuk mengembangkan layanan dan solusi baru. Kemitraan ini membantu
perusahaan untuk menyediakan nilai tambah kepada pelanggan mereka.
5. Teknologi dan Inovasi
Grab terus menerapkan teknologi dan inovasi dalam bisnis mereka. Mereka
mengembangkan aplikasi mobile yang canggih, memanfaatkan data untuk
meningkatkan efisiensi operasional, dan menggali potesni baru seperti mobil otonom
dan layanan taksi udara.
2.2 Faktor Pemicu Permasalahan
a. Faktor Pemicu Permasalahan Grab
Beberapa pemicu terjadi permasalahan grab sebagai berikut;
 Tidak adanya standar tarif yang jelas dan sering berubah-ubah, sehingga membuat
pengemudi merasa tidak stabil dalam penghasilannya.
 Persaingan pasar yang semakin ketat dengan gojek dan layanan trasportasi online yang
ada di indonesia, terutama dalam hal penawaran promo dan diskon.
 Tidak adanya perlindungan yang menandai bsgi pengemudi, sepeerti asuransi dan
jaminan social.
b. Faktor Pemicu Permasalahan Gojek
 Persaingan pasar yang semakin ketat dengan layanan transportasi online lainnya,
terutama dalam hal pangsa pasar
 Tidak adanya standar tarif yang jelas dan sering berubah-ubah, sehingga membuat
pengemudi merasa tidak stabil dalam penghasilannya
 Tidak adanya perlindungan yang memadai bagi pengemudi, seperti asuransi dan
jaminan social
 Konflik dengan ojek konversional yang merasa terancam dengan keberadaan ojek
online.
2.3 Isu Dalam Perusahaan Grab Dan Gojek
1. Kemitraan Yang Merugikan Para Pengemudi Ojek (Ojol)
Riset yang dilakukan oleh The Conversation menunjukkan bahwa hubungan kemitraan
antara perusahaan seperti Gojek, Grab, dan Maxim merugikan para pengemudi ojek
online. Beberapa masalah yang muncul antara lain adalah keputusan penting dalam
proses kerja yang menjadi kewenangan perusahaan platform, penilaian konsumen yang
tidak didasarkan pada bukti yang bisa dipertanggungjawabkan, dan perusahaan yang
memonopoli akses informasi dan data
2. Persaingan di bisnis pesan-antar makanan
Grab dan Gojek bersaing di bisnis pesan-antar makanan. Menurut riset Momentum
Works, GrabFood memiliki pangsa pasar yang lebih besar di Indonesia, Malaysia, dan
Filipina dibandingkan dengan GoFood. Strategi Grab dalam menggarap bisnis ini
adalah dengan mengurangi biaya untuk menggaet lebih banyak pengguna
3. Perbedaan strategi bisnis
Grab dan Gojek memiliki perbedaan dalam strategi bisnis mereka. Grab fokus pada
mengurangi biaya untuk menggaet lebih banyak pengguna, sementara Gojek lebih
fokus pada kesetiaan pelanggan dan mitra
4. Perbedaan dalam layanan yang ditawarkan
Grab dan Gojek juga memiliki perbedaan dalam layanan yang ditawarkan. Misalnya,
Gojek mulai dikenal masyarakat luas dengan layanan Go-Ride atau kendaraan antar
jemput roda dua, sementara Grab awalnya dikenal dengan layanan taksi. Saat ini,
keduanya telah mengembangkan layanan lain seperti pengantaran makanan dan
pembayaran yang bisa diakses lewat aplikasi mobile.
2.4 Penganggaran Modal Grab Dan Gojek
 Modal (Capital)
grab dan gojek melakukan capital sama seperti perusahaan lainnya, yang pastinya
menggunakan penganggaran modal dalam pengelolaan sumber daya keuangan.
Misalnya penggunaan pengaanggaran modal oleh grab dan gojek termasul:
 Pengembangan Layanan Baru: Pengalokasian dana untuk pengembangan
layanan baru seperti pengiriman makanan (contohnya GrabFood) atau layanan
finansial (seperti yang ditawarkan oleh GrabFinancial).
 Investasi dalam Teknologi: Pengeluaran untuk peningkatan teknologi di
platform mereka, termasuk pengembangan aplikasi mobile, pembaruan
keamanan siber, dan integrasi teknologi baru seperti kendaraan otonom.
 Ekspansi Geografis: Penganggaran modal untuk ekspansi ke wilayah baru, baik
di dalam negeri maupun internasional.
 Akuisisi dan Investasi Strategis: Dana yang dialokasikan untuk mengakuisisi
perusahaan lain atau berinvestasi dalam perusahaan terkait yang mendukung
strategi bisnis mereka.
 Pemeliharaan dan Penggantian Aset: Dana yang diperlukan untuk pemeliharaan
dan penggantian kendaraan atau teknologi yang digunakan dalam operasional
mereka.
 Program Keberlanjutan dan Sosial: Investasi dalam inisiatif keberlanjutan dan
tanggung jawab sosial perusahaan, seperti program lingkungan atau sosial yang
mendukung komunitas lokal.
 Capital Budget
Dalam konteks Gojek dan Grab, penganggaran modal bisa mencakup berbagai hal,
seperti alokasi dana untuk: Pengembangan layanan baru atau perluasan ke layanan yang
ada, Investasi dalam teknologi, termasuk pengembangan dan pemeliharaan platform
dan aplikasi. Pemeliharaan dan penggantian aset seperti kendaraan dan infrastruktur.
Ekspansi geografis ke wilayah baru atau negara. Akuisisi perusahaan lain atau investasi
strategis dalam perusahaan terkait. Penganggaran modal membantu perusahaan untuk
merencanakan pengeluaran mereka, memprioritaskan proyekproyek, dan memastikan
penggunaan dana yang efisien sesuai dengan tujuan strategis mereka. Ini adalah praktik
umum dalam manajemen keuangan perusahaan untuk memastikan pertumbuhan dan
keberlanjutan bisnis.
2.5 Persaingan Antara Grab Dan Gojek
Persaingan antara grab dan gojek sangat intens, keduanya berlomba-lomba untuk mendominasi
pasar transportasi online, pengiriman makanan, dan layanan pembayaran digital.
Beberapa bentuk persaingan antara grab dan gojek adalah seabgai berikut:
a. ekspansi layanan
grab dan gojek menambah dan memperluas layanannya untuk menarik lebih banyak
pengguna. Misalnya, grab dan gojek sama-sama memiliki layanan transportasi,
pengiriman makanan, dan layanan finansial. Sedangkan pada gojek juga memberikan
layanan untuk kebersihan.
b. Akuisisi
Grab dan gojek sudah melakukan beberapa akuisisi strategis untuk memperkuat posisi
di pasar.
c. investasi dalam teknologi
grab dan gojek terus bersaing dalam melakukan investasi dalam teknologi dalam
meningkatkan efisiensi operasional dan layanan pelanggan.
d. penawaran dan promosi
grab dan gojek berlomba-lomba dalam memberikan penawaran dan promosi dalam
menarik pengguna baru dan mempertahankan pengguna lama.
Menengai keunggulan antara grab dan gojek jika melihat dari jumlah penggunaan dan
cakupan geografis, grab mungkin lebih unggul karena beroperasi di lebih banyak negara
dibandingan gojek. Namun, jika dilihat dari diversifikasi layanan dan inovasi, gojek juga
memiliki keunggulan tersendiri.
2.6 Analisis Sistem Pengendalian Manajemen (SDM) Grab dan Gojek
Sistem pengendalian manajemen adalah kerangka kerja yang digunakan oleh perusahaan untuk
mengelola kinerja dan memastikan pencapaian tujuan bisnis. Perusahaan seperti Gojek dan
Grab pasti memiliki sistem pengendalian manajemen yang kompleks untuk mengelola
operasional mereka yang luas.
Beberapa komponen sistem pengendalian manajemen yang mungkin diterapkan oleh Gojek
dan Grab termasuk:
 Pengukuran Kinerja: Sistem pengendalian manajemen melibatkan pengukuran kinerja
perusahaan dan unit bisnis, termasuk pengukuran keuangan seperti pendapatan, laba,
dan arus kas, serta pengukuran non-keuangan seperti kepuasan pelanggan, efisiensi
operasional, dan tingkat keamanan.
 Anggaran dan Perencanaan: Gojek dan Grab mungkin menggunakan anggaran untuk
merencanakan dan mengalokasikan sumber daya secara efisien. Ini mencakup
penganggaran modal, penganggaran operasional, dan perencanaan strategis.
 Pengendalian Biaya: Mengontrol biaya adalah bagian penting dari manajemen
finansial. Sistem pengendalian manajemen membantu perusahaan memantau biaya
operasional dan mengambil tindakan korektif jika diperlukan.
 Pengukuran Kinerja Karyawan: Evaluasi kinerja karyawan, terutama pengemudi atau
mitra mereka, adalah bagian penting dari sistem pengendalian manajemen. Ini dapat
termasuk penilaian, pelatihan, dan pengembangan karyawan.
 Informasi dan Pelaporan: Sistem pengendalian manajemen memungkinkan perusahaan
untuk mengumpulkan, mengolah, dan melaporkan data secara efisien. Ini membantu
manajemen dalam pengambilan keputusan yang tepat waktu.
 Manajemen Risiko: Perusahaan layanan seperti Gojek dan Grab mungkin memiliki
komponen manajemen risiko dalam sistem pengendalian mereka untuk
mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola risiko operasional, hukum, dan keuangan.
 Evaluasi Strategis: Sistem pengendalian manajemen membantu dalam evaluasi
strategis jangka panjang dan mendukung perencanaan strategis perusahaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Grab dan gojek sama-sama merupakan layanan transportasi online, akan tetapi strategi
bsinis yang mereka terapkan berbeda. Pada grab lebih memfokuskan pada pengurangan biaya
untuk menarik lebih banyak pengguna, sedangkan gojek lebih berfokus pada inovasi dan
kesetiaan pelanggan. Grab dan gojek berupaya memperluas layanan mereka, tidak hanya
sebagai platform transportasi, tetapi juga mencakup layanan pengiriman dan finansial. Hal ini
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam dan meningkatkan pangssa
pasar. Isu utama yang dihadapi oleh grab dan gojek adalah persaingan bisnis yang ketat,
kurangnya standar tarif yang relatif, dan perlindugnan yang tidak memadai bagi pengemudi.

Anda mungkin juga menyukai