ANALISIS ISU AKUNTANSI INTERNASIONAL MANAJEMEN PADA GRAB DAN
GOJEK
OLEH: MARSELA NAIOBE NIM 2010020013
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTASEKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG 2023 Isu Merger Gojek-Grab dan Potensi Pelanggaran Persaingan Usaha Isu penggabungan usaha (merger) antara raksasa ojek daring di Indonesia, Gojek dan Grab, kembali mencuat. Melansir Financial Times, diskusi itu berlanjut usai kedua perusahaan menghadapi dampak cukup parah akibat kebijakan pembatasan aktivitas selama masa pandemi COVID-19. Isu serupa sempat mencuat sebelum pandemi, Februari lalu. Pimpinan kedua perusahaan disebut-sebut bertemu. Melansir Bangkok Post, pembicaraan itu menghasilkan kemungkinan bergabung dan mengurangi kompetisi ojek online di Indonesia. Meski demikian, informasi ini dibantah oleh pihak terkait. Hingga berita ini naik, belum ada pihak yang mau berkomentar mengenai isu merger ini. Corporate Communication Manager Gojek Evi Andriani, ketika dihubungi pada Selasa (22/9/2020), hanya menjawab singkat, “saya cek dulu ya.” Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda menilai munculnya isu merger ini dapat dimengerti sebab pandemi COVID-19 telah mengakibatkan penurunan permintaan secara signifikan. Langkah merger pun akan menguntungkan lantaran keduanya dapat melakukan efisiensi. Hanya saja, langkah mereka--jika benar--mungkin bakal terbentur regulasi soal persaingan usaha. Idealnya ada lebih dari satu pelaku pasar dalam suatu industri sehingga terjadi kompetisi yang menghasilkan harga dan layanan terbaik pada konsumen. Jika keduanya bergabung, “konsumen tidak mempunyai daya tawar lebih. Bisa jadi harga akan naik di atas harga wajar,” ucap Nailul, Selasa (22/9/2020). Kekhawatiran serupa disampaikan Ketua Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas. “Konsumen yang dirugikan karena tidak tersedia pilihan lain,” ucap Darmaningtyas, Selasa. Sebelum ini saja, sudah ada kenaikan tarif di jam sibuk dan hujan-- yang dikeluhkan konsumen. Belum lagi jika memperhitungkan dampak dan nasib bagi pengemudi yang saat ini menggunakan konsep mitra. Pada Juli lalu, KPPU pernah menjatuhkan denda Rp30 miliar karena dugaan diskriminasi Grab pada mitra non TPI. Keadaan semakin buruk jika memperhitungkan kualitas transportasi publik di Indonesia. Dalam situasi normal saja banyak masyarakat lebih memilih menggunakan layanan ojek daring ketimbang transportasi umum. Oleh karena itu ia bilang adanya isu merger ini perlu menjadi alarm bagi pemerintah untuk membenahi transportasi publik. Di sisi lain, ia juga mendesak Komisi Persaingan Usaha (KPPU) untuk mengkritisinya. Komisioner KPPU RI Afif Hasbullah tak menjawab langsung bagaimana jika merger Grab dan Gojek benar-benar terjadi; apakah itu termasuk pelanggaran persaingan usaha karena menghasilkan monopoli atau tidak. Yang jelas, Pasal 28 UU Nomor 5 Tahun 1999 melarang adanya praktik penggabungan usaha yang berujung monopoli atau persaingan usaha tidak sehat. Ia menyarankan Grab dan Gojek berkonsultasi dengan KPPU sebelum meneken rencana merger. Ia bilang langkah ini lumrah dan biasa disebut voluntary pre-merger. Ada beberapa kriteria yang akan dipelototi KPPU jika nantinya merger diteken. Beberapa di antaranya strategi bisnis, kemitraan antara perusahaan dan pengemudi, serta ada-tidaknya hambatan bagi pelaku usaha baru untuk masuk dan bertahan di industri tersebut. “KPPU berwenang untuk menyetujui merger atau akuisisi yang terjadi, berwenang membatalkan merger atau akuisisi yang potensial mengakibatkan praktik monopoli,” ucap Afif, Selasa (22/9/2020). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era yang modern seperti sekarang ini, transportasi menjadi suatu hal yang dapat menopang kebutuhan hidup. Dengan adanya trasnportasi yang baik, bisa menghindari terjadi sesuatu yang tidak diinginkan masyarakat. Transportasi merupakan suatu yang dapat mendorong pembangunan serta mendorong pergerakkan. Dalam roda perekonomian, transportasi merupakan suatu hal yang penting dalam memperlancar roda perekonomian. Transportasi memiliki potensi dalam mendukung perkembangan ekonomi yang baik di suatu wilayah, bahkan pada suatu negara. transportasi adalah suatu kegiatan dalam memindahkan atau mengantarkan penumpang dari suatu tempat ke tempat yang lain. Transportasi juga merupakan suatu yang sangat penting dalam pembangunan dan perkembangan perekonomian di suatu wilayah, yang merupakan suatu yang baik dalam transportasi dalam menunjang kebutuhan masyarakat dalam mempermudah akses bepergian. Dengan berkembangnya teknologi dalam waktu yang singkat ini dan cepat bisa dilihat dengan munculnya transportasi yang berbasis online yang sekarang ataupun sering digunakan masyarakat sebagai sarana untuk bepergian atau menuju tempat yang dituju. Dengan adanya applikasi berbasis online yang bisa menghubungkan antara driver dan konsumen, sehingga bisa merubah gaya hidup sesorang. Dengan itu, sudah menjadi keharusan bagi suatu perusahaan untuk membuat strategi yang tepat dalam berbisnis sehingga bisa memenuhi kebutuhan pasar. Dengan adanya perkembangan tekonogi ini mengharuskan perusahaan-perusahaan transportasi yang berbasis online berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan yang terbaik sehingga dapat menarik para pelanggan untuk menggunakan jasa yang diberikan. Grab merupakan perusahaan yang bergeraak dalam transportasi. Grab ini didirikan di Malaysia pada tahun 2012 oleh Anthony dan Tan Hooi Ling. Perusahaan ini awalnya hanya dikenal sebagai GrabTaxi dan hanya menawarkan layanan pemesanan taksi melalui aplikasi mobile. Namun seiring berjalannya waktu dan persaingan bisnis, Grab mengembangkan aplikasinya menjadi platform super aplikasi yang menawarkan berbagai layanan mulai dari ride-hailing, pengiriman makanan, hingga layanan keuangan. Adapun layanan pemesanan grab diantaranya menggunakan roda dua (GrabBike), menggunakan roda empat atau mobil (GrabCar), taksi (GrabTaksi), jasa ekspedisi sebagai pengantar dokumen atau paket (GrabExpress), dan jasa pengantaran makanan (GrabFood). Sedangkan gojek merupakan suatu produk anak bangsa indonesia yang bergerak juga dalam jasa transportasi online. Gojek merupakan perusahaan teknologi yang melayani layanan transportasi yang berbasis online. Gojek didirikan oleh Bapak Nadiem Makarim, Kevin Aluwi, dan Michaelangelo Moran pada tahun 2010. Gojek awalnya merupakan call center yang menghubungkan pelanggan dengan pengemudi ojek. Namun, pada tahun 2015 gojek meluncurkan aplikasi mobile dan mulai menawarkan berbagai layanan, seperti pengiriman barang, pesan antar makanan, dan pembayaran digital (Gopay). Gojek tidak hanya memberikan layanan transportasi berbasis internet saja, namun berubah sebagai perusahaan teknologi dan sistemkeuangan melalui dompet digital serab bisa yang disebut gopay. Gojek dan grab merupakan dua perusahaan yang mengusai bisnis di bidang transportasi online di indonesia, kedua perusahaan ini tentu memiliki keunggulan dalam melayani driver dan konsumennya. Kepuasan konsumen menjadi suatu hal yang harus diperhatikan dalam persaingan bisnis transportasi online saat ini baik dari loyalitas dan totalitas driver ke konsumennya, keselamatan konsumen, harga sesuai dengan jarak yang ditempuh, serta pelayanan, sehingga dapat menambah kepuasan konsumen. 1.2 Tujuan Dan Lingkup Tujuannya adalah untuk menganalisis dan memahami strategi bisnis yang diimplmentasikan grab dan gojek, mengidentifikasi faktor-faktor pemicu permasalahan oleh gran dan gojek. Mengidentifikasi anggaran modal yang diimplemenasikan oleh grab dan gojek. Lingkup: Lingkupnya berfokus pada strategi bisnis grab dan gojek, dengan penekanan khusus pada bagaimana menghadapi dan mengataasi permasahan dan isu-isu utama dari grab dan gojek. Serta bagaimana mengumpulkan dan menggunakan modal dalam mendukung operasi dan strategi bisnis. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Strategi Bisnis Grab Dan Gojek 2.1.1 Strategi Bisnis Grab Strategi bisnis yang digunakan oleh grab adalah sebagai berikut: a. Memperkuat Layanan Pengiriman Sekarang ini grab telah sukses memposisikan diri sebagai platform layanan transportasi dan on-demand yang paling terpercaya di asia tenggara. Namun, tidak menjadi kemungkinan untuk grab tetap berhenti. Grab tidak hanya sebagai layanan transportasi, akan tetapi grab juga memperkenalkan berbagai layanan pengriman, termasuk GrabFood, GrabMart, dan GrabExpress, dalam memenuhi permintaan konsumen akan pengiriman yang cepata dan tepat. Ini bukan hanya sebatas diversifikasi bisnis, tetapi juga merupakan reaksi cerdas grab terhadap perubahan tren pasar yang disebabakan oleh pergesera pola konsumen modern. Salah satu contoh yang dilakukan oleh perusahaan dalam memperkuat layanan pengiriman adalah dengan meluncurkan grabfood. Ini merupakan layanan pengriman makanan yang memberikan akses cepat dan mudah ke berbagai restoran dan warung langsung ke aplikasinya. GrabFood memahami bahwa makanan adalah kebuthan yang sangat penting bagi banyak orang, terutama konsumen yang memiliki jadwal sibuk. Melalui GrabFood konsumen tidak hanya memesan makanan saja, tetapi juga memiliki kemampuan untuk melacak pesanan secara real-time dan mengetahui kapan pesanan akan tiba. Keuntungan utama dari adanya layanan GrabFood adalah kenyamana. Selain memesan makanan dan melacak, grabfood juga memberikan opsi pengriman bebas kontak. Selain makanan, kebuthan belanja juga menjadi focus perusahaan dalam memperkuat layanan pengiriman. Melalui Grabart, perusahaan terus mengedepankan pelanggan sehingga memungkinkan pelanggan dalam memesan barang-barang pada toko yang sudah terdaftar pada GrabMart. Dengan adanya GrabMart, perusahaan juga berhasil mengkap tren pembelian online yang terus meningkat. Tidak hanya makanan dan barang belanjaanyang dikejar oleh grab dalam pengembangan layanan pengriman. GrabExpress merupakan solusi pengriman yang berkualitas yang berfous pada pengriman paket, dokumen, dan barang lainnya. GrabExpress menawrkan pengriman yang cepat, dengan pilihan waktu pengriman yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Adapun beberapa faktor kunci yang telah membantu grab dalam menerapkan dan memperkuat posisi strategi pengiriman adalah: Pilihan yang luas: perusahaan layanan menyadari bahwa dengan memasukkan GrabFood, GrabMart, dan GrabExpress dalam ekosistem grab, dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Kemudahan penggunaan: aplikasi yang intuitif dam mudah digunakan membuat proses memesan dan melacak pesanan menjadi sangat sederhana. Ini dapat menghemat waktu dan usaha dalam proses pngiriman. Jaringan pengemudi yang luas: peusahaan memiliki jaringan pengemudi yang luas dan terlatih. Dengan jaringan yang kuat, dapat menghadirkan pengriman yang cepat dan andal kepada pelanggan. Keamanan dan keandalan: layanan ini telah menjadikan keamanan dan keadalan sebagai perioritas utama dalam layanan pengriman. Perusahaan memastikan bahwa driver telah melewati proses verifikasi yang ketat dan memberikan pelatihan keamanan yang komprehenfis. Hal ini memberikan keyakinan kepada pelanggan bahwa bang yang diangkut atau dikirim dengan aman dan tepat waktu. Pengembangan teknnologi: meskipun perusahaan layanan dan transportasi namun perusahaan grab terus berinvestasi dalam pengembangan teknologi untuk meningkatkan layanan pengriman. Ini mencakup penggunaan kecrdasan buatan, pemetaan, dan peragkat lunak dalam memantau dan mengoptimalkan operasional pengriman. Komitmen terhadap keberlanjtan: perusahaan grab telah menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan dengan berinvestasi dalam kendaraan listrik dan berbagai kendaraan. Kemitraan strategis: sebagai perusahaan transpoetasi dan layanan, perusahaan ini juga membentuk kemitraan yang kaut dengan berbagai perusahaan, termasuk mitra perbankan, penyedia layanan e-commerce, dan perusahaan tknologi. Program loyalitas: grabrewards merupakan program yang dapat memberikan intensif kepada penggunaan yang sering menggunakan layanan grab. Dengan program ini, pelanggan dapat mengumpulkan poin yang dapat ditukarkan dengan berbagai hadiah, termasuk diskon dan penawaran ekslusif linnya. b. Menyediakan Fitur Berlangganan Selain memperkuat layanan pengiriman, perusahaan juga dapat membuat strategi bisnis yaitu menyediakan fitur berlangganan untuk konsumen. Fitur berlangganan ini bukannya membawa manfaat bagi perusahaan, tetapi juga bagi konsumen, mitra pengemudi, maupun merchant. Dalam upaya menignkatkan pengalaman pelanggan dengan berbagai layanan, perusahaan grab memperkenalkan program berlangganan yang disebut grab subscription. Dengan program ini, konsumen dapat mendaftar untuk berlangganan dengan biaya bulanan atau tahunan, tergantung pada preferensi dapat mendapatkan keungtungan tidak tersedia bagi pengguna regular. Salah satu keuntungan dengan beralngganan grab subscription adalah penawaran tarif yang lebih hemat atau murah, dapat menikmati diskon eksklusif dalam perjalanan grab, sehingga dapat menghemat biaya transportasi dalam jangka Panjang. Selain menghemat biaya transportasi, program berlangganan juga memberikan manfaat kuntungan tambahan seperti pengriman gratis dengan grabfood dan grabmart, akses eksklusif ke penawaran dan promosi khusus, serta perioritas dalam pemesanan dan antrean panggilan pengemudi. Program berlangganan ini tidaknya menguntungakan bagi pelanggan, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi mitra pengemudi grab. Dengan adanya program berlangganan, pengemudi memiliki akses ke pangsa pasar yang lebih besar. Pelanggan berlangganan cenderung menggunakan layanan lebih teratur yang berarti pengemudi dapat mengadalkan pendapat yang lebih besar. c. Mengadakan Layanan GrabGifts GrabGifts adalah sebuah penggabugnan keuntungan dari layanan voucher seperti grabmart dan GrabFood dengan makna yang lebih mendalam, yang dapat memungkinkan pelanggan untuk menghadiahi keluarga dengan hadiah yang unik dan bermakna. d. Menyajikan tarif yang jelas dan sesuai Dalam dunia layanan transportasi oline, strategi penetapan tarif adalah satu aspek yang sangat penting. Tarif yang jelas dan sesuai adalah kunci untuk menjadi susuatu daya Tarik bagi konsumen atau kunci untuk memenagkan hati konsumen dan membangu hubunga yang kuat antara platform dan pengguna. Tarif yang jelas dan transparan merupakan faktor utama dalam membentuk kepercayaan konsumen terhadap layanan yang digunakan. Ketidakjelasan terhadap tarif dapat menyebabkan kebingungan dan ketidakpercayaan kepada konsumen sehingga dapat menghalangi konsumen dalam menggunakan platform tersebut. Penting bagi peuahaan untuk menetapkan tarif yang ditawarkan disesuaikan dengan jarak perjalanan, waktu, dan biaya lain yang terjadi saat perjalanan. Pada era digital sekarang ini, konsumen memiliki akses ke informasi dngan cepat. Konsumen dapat memeriksa dan membndingkan tarif grab dengan layanan gojek, maxim, indriver, dan layanan transportasi lainnya yang memiliki tarif yang rendah. Pada grab selain menyajikan tarif yang sesuai meraka juga dapat menggunakan promo dan diskon sebagai strategi bisnis grab dalam menarik konsumen. e. Focus terhadap evaluasi Salah satu cara paling efektif untuk mengumpulkan umpan balik dari pelanggan adalah dengan menyediakan sarana yang mudah diakses untuk memberikan komentar dan penilaian. Dalam konteks Grab, aplikasi mereka telah mengintegrasikan fitur ini dengan baik. Pelanggan dapat memberikan rating dan meninggalkan komentar tentang pengalaman mereka setelah perjalanan selesai. Rating dan komentar ini dapat mencakup berbagai aspek, mulai dari sikap pengemudi, kebersihan kendaraan, hingga kelancaran perjalanan. mereka juga memberikan pelanggan kesempatan untuk memberikan umpan balik lebih rinci melalui kolom komentar. Ini adalah cara yang sangat efektif untuk melibatkan pelanggan dan mendengarkan pendapat mereka. Selain melalui aplikasi, brand ini juga dapat memanfaatkan media sosial dan situs web mereka untuk mendengarkan aspirasi dan masukan pelanggan. Mereka dapat membuat kanal khusus di media sosial untuk menerima umpan balik dan pertanyaan pelanggan. Situs web mereka juga dapat menyediakan formulir kontak dan kotak saran agar pelanggan dapat dengan mudah berkomunikasi dengan perusahaan. Strategi pemasaran grab 1. Diverifikasi layanan Strategi bisnis grab tentang diverifikasi layanan berfokus pada peningkatan keamanan dan kepercayaan konsumn. Selain layanan transportasi, mereka telah berhasil mengdiversifikasi bisnisnya dengan menawarkan berbagai layanan lainnya seperti pengeriman makanan (GrabFood), pengriman barang (GrabExpress), dan layanan keuangan (GrabFinancial). Ini memungkinkan untuk menjadi solusi one-stop dalam berbagai kebutuhan konsumen, membuat lebih komprehensif dibandingkan dengan beberapa pesaing yang hanya berfokus pada satu jenis layanan.
2. Pemahaman mendalam tentang pelanggan
Strategi bisnis yang pertama yang ditetapkan oleh grab adalah pemahaman mndalam tentang pelanggan. Alasanya utamanya adalah agar perusahaan dapat menawarkan produk dan layanan disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Beberapa alasan mengapa pemahaman pelanggan sangat penting: Penyesuaian produk Dengan memahami apa yang diinginkan pelanggan, grab bisa menyesuaikan layanan agar sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pada applikasi online grab sudah mempunyai beberapa layanan seperti, pengriman makanan (GrabFood), pengirian barang (GrabExpress), dan layanan keuangan. Misalnya, jika konsumen menginginkan opsi pengirian makanan yang cepat, konsumen bisa focus pada pelayanan GrabFood pada aplikasi online grab yang sudah perusahaan cetuskan. Pengalaman pelanggan yang lebih baik Jika grab memahami apa yang membuat konsumen merasa puas dengan kinerja grab konsumen bisa meningkatkan pengalaman. Hal ini membuat konsumen setiap melakukan sesuatu seperti dengan memesan makanan menggunakan grab driver atau pengemudi memberikan layanan yang baik kepada konsumen. Pemasaran yang efektif Jika grab mengetahui apa yang diinginkan dan dihargai konsumen, grab bisa membuat kampanye pemasaran dengan menawarkan diskon atau promosi pada konsumen. Pembuatan keputusan bisnis yang baik untuk perusahaan Dengan pemahaman yang baik tentang konsumen, grab bisa membuat keputusan bisnis yang informasif. Misalnya, driver bisa memutuskan untuk memperluas ke area baru atau menawarkan layanan baru apa yang mereka ketahui tentang konsumen mereka. 3. Promosi dan diskon Grab telah menunjukkan fleksibilitas dalam merancang promosi yang sesuai dengan musim, peristiwa khusus, atau tren masyarakat, sehingga menghasilkan kampanye yang memicu minal dan partisipasi yang lebih besar. 4. Kemitraan strategi Grab telah menjalin kerja sama dngan berbagai perusahaan dan merek, dalam menciptakan ekosistem yang luas dan memberikan manfaat tambahan kepada palanggan. 5. Adaptasi produk 2.1.2 Analisis Strategi Bisnis Gojek a. Kerjasama Dengan Banyak Partnership Gojek melakukan kerjasama dengan partnership bisnis dari berbagai jenis layanan, mulai dari partnership di bidang kuliner (seperti resto, rumah makan, café) untuk diadakan kerja sama antara pihak pengelola kuliner dengan Gojek untuk dapat mengadakan kerjasama yang saling menguntungkan dengan sistem bagi hasil berupa potongan komisi apabila para pengelola kuliner telah bekerjasama dengan Gojek. Maupun partnership terkait kebutuhan untuk minimarket untuk Gomart, partnership jasa expedisi untuk GoBox, partnership jasa kebersihan dengan GoClean dan sebagainya. Terlebih lagi, baru-baru ini Gofood melakukan merger dengan perusahaan Tokopedia, untuk dapat menghasilkan keuntungan bersama dari penjualan produk Tokopedia dengan menggunakan layanan Gojek. b. Menetapkan Pembelian Harga Yang Pasti Gojek selalu berupaya untuk memberikan harga yang pasti kepada para mitra Gojek. Contohnya pada harga layanan transportasi baik Gojek maupun Gocar. Dalam hal ini, Gojek menetapkan pemberian harga yang tetap sesuai dengan jarak yang ditempuh. Hal ini ditujukan untuk meminimalisir kecurangan atau bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh mitra Gojek, yakni untuk dapat memaksimalkan kepuasan dan kepercayaan pelanggan yang menggunakan jasa Gojek. c. Berfokus Pada Customer Experience dalam hal ini, gojek selalu berupaya untuk selalu focus pada pengalaman dan kepuasan para pelanggan yang menggunakan jasa layanan mereka. Sebagai perusahaan besar di bidang transportasi dan jasa yang sudah diakui masyarakat, tentunya selalu berupaya mempertahankan reputasi dan brand image dengan cara memberikan mmberikan kualitas pelayanan yang baik dan mnyeluruh. d. Meningkatkan Perluasan Target Pasar. Gojek juga berupaya untuk meningkatkan perluasan target pemasaran. Hal ini dilihat ketika Gojek tidak hanya menyediakan layanan transportasi pengantaran saja, tetapi juga menyediakan berbagai layanan baru seperti pembayaran tagihan online, penggunaan uang digital Gopay untuk transaksi, pembayaran utilitas, dan sebagainya yang tentunya dapat dengan mudah diakses oleh pelanggan, dengan praktis dan mudah hanya dengan menggunakan aplikasi Gojek yang ada di gadget mereka. Hal ini dapat berdampak positif pada perluasan target pemasaran masyarakat yang menggunakan layanan dan aplikasi Gojek. 2.1.3 Perbandingan Strategi Bisnis Grab Dan Gojek Berikut adalah perbandingan strategi binis antara grab dan gojek adalah seabgai berikut: 1. Focus Grab berfokus pada pengurangan biaya untuk menarik lebih banyak pengguna Gojek berfokus pada pengembangan bisnis gaya baru dan inovasi 2. pangsa pasar grab memiliki pangsa pasar yang lebih besar di indonesia, malaisya, dan filipina, dengan masing-masing pangsa pasar sebesar 53%, 52%, dan 56%. Gojek memiliki pangsa pasar yang lebih kecil dibandingkan dengan grab. 3. model bisnis grab menggunakan model bisnis aplikasi super app, yang memungkinkan pelanggan untuk menggunakan layanan lain seperti pembayaran dan pengriman. Gojek juga menggunakan model bisnis aplikasi super, dengan mengkombinasi beberapa aspek dalam bisnisnya seperti kcerdasan buatan, penilaian online, dan akses mudah ke berbagai informasi. 4. kerjasama gojek meembuka kerjassama dngan berbagai pihak, termasuk perusahaan rintisan dan bsinis lain, untuk tumbuh dan berkembang grab juga melakukan kerjsama dengan berbagai pihak seperti kudo, untuk memperluas pasar. 5. Promo Grab dan gojek seringkali menawarkan promo kepada pelanggan. 6. Harga Gojek menetapkan harga yang relative murah, yang menjadi salah satu faktor penarik bagi pelanggan. 2.1.4 analisis strategi pada perussahaan gojek Strategi pemasaran Strategi Pemasaran menurut Stanton (2015) adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial. Menerapkan strategi pemasaran diawali dengan menganalisa secara keseluruhan dari situasi perusahaan Pemasar harus melakukan analisis SWOT (SWOT analysis), dengan menilai kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) perusahaan secara keseluruhan. (Kotler dan Amstrong, 2018) 1. Kekuatan (Strengths) meliputi kemampuan internal, sumber daya, dan faktor situasional positif yang dapat membantu perusahaan melayani pelanggannya dan mencapai tujuannya 2. Kelemahan (Weaknesses) meliputi keterbatasan internal dan faktor situasional negatif yang dapat menghalangi performa perusahaan 3. Peluang (Opportunities) adalah faktor atau tren yang menguntungkan pada lingkungan eksternal yang dapat digunakan perusahaan untuk memperoleh keuntungan 4. ancaman (Threats) adalah faktor pada lingkungan eksternal yang tidak menguntungkan yang menghadirkan tantangan bagi performa perusahaan. Analisis strategi bisnis pada perusahaan Gojek 1. Model Bisnis Gojek awalnya di dirikan sebagai layanan ojek online, tetapi sejak itu berkembang menjadi platform mulyi – layanan ojek online, tetapi sejak itu berkembang menjadi platform multi – layanan dengan GoRide, GoFood, GoPay, dan masih banyak lagio. Analisis model bisnis ini bisa fokus pada seberapa efektif mereka mengintegrasikan layanan – layanan ini. 2. Ekspansi Regional Gojek telah berkembang ke berbagai negara di Asia Tenggara. Analisis akan mencakup bagaimana mereka menghadapi persaingan lokal, mengatasihambatan budaya, dan mengelola perbedaan regulasi di berbaai pasar. 3. Inovasi Produk Bagaimana gojek terus memperkenalkan produk inovasi, seperti layanan pengiriman makanan, pembayaran digital dan layanan keuangan. 4. Kemitraan dan Akuisi Gojek telah menjalin berbagai kemitraan dan bahkan merger dengan perusahaan sejenis seperti Tokopedia untuk membentuk Go to Group. Analisis dapat mencakup strategi dampak dari kemitraan ini. 2.1.5 analisis strategi pada perusahaan grab 1. Diservikasi layanan Grab awalnya dikenal sebagai layanan ride – sharing, tetapi perusahaan in telah berkembang untuk menyediakan berbagai layanan, termasuk pengiriman makanan (GrabFood), pengiriman barang (GrabExpress), dan bahkan layanan finansial (GrabFinancial). Diversifikasi ini membantu perusahaan untuk mencapai lebih banyak segmen pasar. 2. Fokus Pada Kebijakan Pengguna Grab telah berfokus kepada layanan pelanggan yang aman dan nyaman. Mereka telah mengimplementasikan fitur – fitur keamanan seperti verifikasi pengemudi, pelacakan perjalanan real time, dan layanan pelanggan yang respontif. 3. Ekspansi Regional Grab telah aktif mengambil langkah – langkah ekspansi regional, terutama di Asia Tenggara. Mereka telah mengakuisisi perusahaan ride – sharing lainnya seperti Uber di wilayah tersebut, yang memungkinkan mereka untuk memperluas jangkauan dan pengaruh mereka. 4. Kemitraan Strategis Grab telah melakukan kemitraan perusahaan lain, termasuk perushaan teknologi dan finansial, untuk mengembangkan layanan dan solusi baru. Kemitraan ini membantu perusahaan untuk menyediakan nilai tambah kepada pelanggan mereka. 5. Teknologi dan Inovasi Grab terus menerapkan teknologi dan inovasi dalam bisnis mereka. Mereka mengembangkan aplikasi mobile yang canggih, memanfaatkan data untuk meningkatkan efisiensi operasional, dan menggali potesni baru seperti mobil otonom dan layanan taksi udara. 2.2 Faktor Pemicu Permasalahan a. Faktor Pemicu Permasalahan Grab Beberapa pemicu terjadi permasalahan grab sebagai berikut; Tidak adanya standar tarif yang jelas dan sering berubah-ubah, sehingga membuat pengemudi merasa tidak stabil dalam penghasilannya. Persaingan pasar yang semakin ketat dengan gojek dan layanan trasportasi online yang ada di indonesia, terutama dalam hal penawaran promo dan diskon. Tidak adanya perlindungan yang menandai bsgi pengemudi, sepeerti asuransi dan jaminan social. b. Faktor Pemicu Permasalahan Gojek Persaingan pasar yang semakin ketat dengan layanan transportasi online lainnya, terutama dalam hal pangsa pasar Tidak adanya standar tarif yang jelas dan sering berubah-ubah, sehingga membuat pengemudi merasa tidak stabil dalam penghasilannya Tidak adanya perlindungan yang memadai bagi pengemudi, seperti asuransi dan jaminan social Konflik dengan ojek konversional yang merasa terancam dengan keberadaan ojek online. 2.3 Isu Dalam Perusahaan Grab Dan Gojek 1. Kemitraan Yang Merugikan Para Pengemudi Ojek (Ojol) Riset yang dilakukan oleh The Conversation menunjukkan bahwa hubungan kemitraan antara perusahaan seperti Gojek, Grab, dan Maxim merugikan para pengemudi ojek online. Beberapa masalah yang muncul antara lain adalah keputusan penting dalam proses kerja yang menjadi kewenangan perusahaan platform, penilaian konsumen yang tidak didasarkan pada bukti yang bisa dipertanggungjawabkan, dan perusahaan yang memonopoli akses informasi dan data 2. Persaingan di bisnis pesan-antar makanan Grab dan Gojek bersaing di bisnis pesan-antar makanan. Menurut riset Momentum Works, GrabFood memiliki pangsa pasar yang lebih besar di Indonesia, Malaysia, dan Filipina dibandingkan dengan GoFood. Strategi Grab dalam menggarap bisnis ini adalah dengan mengurangi biaya untuk menggaet lebih banyak pengguna 3. Perbedaan strategi bisnis Grab dan Gojek memiliki perbedaan dalam strategi bisnis mereka. Grab fokus pada mengurangi biaya untuk menggaet lebih banyak pengguna, sementara Gojek lebih fokus pada kesetiaan pelanggan dan mitra 4. Perbedaan dalam layanan yang ditawarkan Grab dan Gojek juga memiliki perbedaan dalam layanan yang ditawarkan. Misalnya, Gojek mulai dikenal masyarakat luas dengan layanan Go-Ride atau kendaraan antar jemput roda dua, sementara Grab awalnya dikenal dengan layanan taksi. Saat ini, keduanya telah mengembangkan layanan lain seperti pengantaran makanan dan pembayaran yang bisa diakses lewat aplikasi mobile. 2.4 Penganggaran Modal Grab Dan Gojek Modal (Capital) grab dan gojek melakukan capital sama seperti perusahaan lainnya, yang pastinya menggunakan penganggaran modal dalam pengelolaan sumber daya keuangan. Misalnya penggunaan pengaanggaran modal oleh grab dan gojek termasul: Pengembangan Layanan Baru: Pengalokasian dana untuk pengembangan layanan baru seperti pengiriman makanan (contohnya GrabFood) atau layanan finansial (seperti yang ditawarkan oleh GrabFinancial). Investasi dalam Teknologi: Pengeluaran untuk peningkatan teknologi di platform mereka, termasuk pengembangan aplikasi mobile, pembaruan keamanan siber, dan integrasi teknologi baru seperti kendaraan otonom. Ekspansi Geografis: Penganggaran modal untuk ekspansi ke wilayah baru, baik di dalam negeri maupun internasional. Akuisisi dan Investasi Strategis: Dana yang dialokasikan untuk mengakuisisi perusahaan lain atau berinvestasi dalam perusahaan terkait yang mendukung strategi bisnis mereka. Pemeliharaan dan Penggantian Aset: Dana yang diperlukan untuk pemeliharaan dan penggantian kendaraan atau teknologi yang digunakan dalam operasional mereka. Program Keberlanjutan dan Sosial: Investasi dalam inisiatif keberlanjutan dan tanggung jawab sosial perusahaan, seperti program lingkungan atau sosial yang mendukung komunitas lokal. Capital Budget Dalam konteks Gojek dan Grab, penganggaran modal bisa mencakup berbagai hal, seperti alokasi dana untuk: Pengembangan layanan baru atau perluasan ke layanan yang ada, Investasi dalam teknologi, termasuk pengembangan dan pemeliharaan platform dan aplikasi. Pemeliharaan dan penggantian aset seperti kendaraan dan infrastruktur. Ekspansi geografis ke wilayah baru atau negara. Akuisisi perusahaan lain atau investasi strategis dalam perusahaan terkait. Penganggaran modal membantu perusahaan untuk merencanakan pengeluaran mereka, memprioritaskan proyekproyek, dan memastikan penggunaan dana yang efisien sesuai dengan tujuan strategis mereka. Ini adalah praktik umum dalam manajemen keuangan perusahaan untuk memastikan pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis. 2.5 Persaingan Antara Grab Dan Gojek Persaingan antara grab dan gojek sangat intens, keduanya berlomba-lomba untuk mendominasi pasar transportasi online, pengiriman makanan, dan layanan pembayaran digital. Beberapa bentuk persaingan antara grab dan gojek adalah seabgai berikut: a. ekspansi layanan grab dan gojek menambah dan memperluas layanannya untuk menarik lebih banyak pengguna. Misalnya, grab dan gojek sama-sama memiliki layanan transportasi, pengiriman makanan, dan layanan finansial. Sedangkan pada gojek juga memberikan layanan untuk kebersihan. b. Akuisisi Grab dan gojek sudah melakukan beberapa akuisisi strategis untuk memperkuat posisi di pasar. c. investasi dalam teknologi grab dan gojek terus bersaing dalam melakukan investasi dalam teknologi dalam meningkatkan efisiensi operasional dan layanan pelanggan. d. penawaran dan promosi grab dan gojek berlomba-lomba dalam memberikan penawaran dan promosi dalam menarik pengguna baru dan mempertahankan pengguna lama. Menengai keunggulan antara grab dan gojek jika melihat dari jumlah penggunaan dan cakupan geografis, grab mungkin lebih unggul karena beroperasi di lebih banyak negara dibandingan gojek. Namun, jika dilihat dari diversifikasi layanan dan inovasi, gojek juga memiliki keunggulan tersendiri. 2.6 Analisis Sistem Pengendalian Manajemen (SDM) Grab dan Gojek Sistem pengendalian manajemen adalah kerangka kerja yang digunakan oleh perusahaan untuk mengelola kinerja dan memastikan pencapaian tujuan bisnis. Perusahaan seperti Gojek dan Grab pasti memiliki sistem pengendalian manajemen yang kompleks untuk mengelola operasional mereka yang luas. Beberapa komponen sistem pengendalian manajemen yang mungkin diterapkan oleh Gojek dan Grab termasuk: Pengukuran Kinerja: Sistem pengendalian manajemen melibatkan pengukuran kinerja perusahaan dan unit bisnis, termasuk pengukuran keuangan seperti pendapatan, laba, dan arus kas, serta pengukuran non-keuangan seperti kepuasan pelanggan, efisiensi operasional, dan tingkat keamanan. Anggaran dan Perencanaan: Gojek dan Grab mungkin menggunakan anggaran untuk merencanakan dan mengalokasikan sumber daya secara efisien. Ini mencakup penganggaran modal, penganggaran operasional, dan perencanaan strategis. Pengendalian Biaya: Mengontrol biaya adalah bagian penting dari manajemen finansial. Sistem pengendalian manajemen membantu perusahaan memantau biaya operasional dan mengambil tindakan korektif jika diperlukan. Pengukuran Kinerja Karyawan: Evaluasi kinerja karyawan, terutama pengemudi atau mitra mereka, adalah bagian penting dari sistem pengendalian manajemen. Ini dapat termasuk penilaian, pelatihan, dan pengembangan karyawan. Informasi dan Pelaporan: Sistem pengendalian manajemen memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan, mengolah, dan melaporkan data secara efisien. Ini membantu manajemen dalam pengambilan keputusan yang tepat waktu. Manajemen Risiko: Perusahaan layanan seperti Gojek dan Grab mungkin memiliki komponen manajemen risiko dalam sistem pengendalian mereka untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola risiko operasional, hukum, dan keuangan. Evaluasi Strategis: Sistem pengendalian manajemen membantu dalam evaluasi strategis jangka panjang dan mendukung perencanaan strategis perusahaan. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Grab dan gojek sama-sama merupakan layanan transportasi online, akan tetapi strategi bsinis yang mereka terapkan berbeda. Pada grab lebih memfokuskan pada pengurangan biaya untuk menarik lebih banyak pengguna, sedangkan gojek lebih berfokus pada inovasi dan kesetiaan pelanggan. Grab dan gojek berupaya memperluas layanan mereka, tidak hanya sebagai platform transportasi, tetapi juga mencakup layanan pengiriman dan finansial. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam dan meningkatkan pangssa pasar. Isu utama yang dihadapi oleh grab dan gojek adalah persaingan bisnis yang ketat, kurangnya standar tarif yang relatif, dan perlindugnan yang tidak memadai bagi pengemudi.