Disusun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Majalah Tempo” tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan dari makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Publik, selain itu
makalah ini juga bertujuan untuk menmbah wawasan tentang Sejarah Majalah
Tempo kepada para pembaca maupun penulis.
Kami mengucapkan terimakasih Kepada Bapak Fahruddin M.Pd
selaku dosen mata kuliah Sejarah Indonesia Masa Kemerdekaan dan Reformasi
yang telah memberikan tugas ini, sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang ditekuni. Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik da saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengertian Majalah, Majalah merupakan selaku berkas informasi,
postingan, narasi, promosi yang dicetak dalam kepingan kertas dimensi kuarto
serta dijilid dalam wujud novel, yang diterbitkan dengan cara teratur.
Sebaliknya yang diartikan dengan majalah serail itu yakni, majalah yang
diterbitkan sepekan sekali. Majalah merupakan salah tipe dari alat massa,
majalah terdiri atas kertas edisi yang dijadikan satu. Tulisan- tulisan di dalam
majalah terbuat bukan oleh catatan tangan, tetapi oleh sesuatu mesin cap. Tidak
terdapat determinasi dasar dalam kategorisasi isi suatu majalah.
Sejarah keberadaan majalah sebagai media massa di Indonesia dimulai
pada masa menjelang dan awal kemerdekaan Indonesia. Di Jakarta pada tahun
1945 terbit majalah bulanan dengan nama Pantja Raja pimpinan Markoem
Djojohadisoeparto dengan prakarsa dari Ki Hadjar Dewantoro, sedang di
Ternate pada bulan Oktober 1945 Arnold Monoutu, dan dr Hassan Missouri
menerbitkan majalah mingguan Menara Merdeka yang memuat berita-berita
yang disiarkan Radio Republik Indonesia (RRI). Di kediri terbit majalah
berbahasa Jawa Djojobojo, pimpinan Tadjib Ermadi. Para anggota Ikatan
Pelajar Indonesia di Blitar menerbitkan majalah berbahasa jawa, Obor (Suluh).
Majalah Tempo didirikan oleh Goenawan Mohamad dan Yusril
Djalinus, dengan edisi pertamanya terbit pada 6 Maret 1971. Terbitnya edisi
tersebut tidak bisa lepas dari peran prakarsa sekumpulan anak muda pada tahun
1969, antara lain yaitu Goenawan Mohamad, Fikri Jufri, Christianto Wibisono
dan Usamah, dan awalnya majalah itu bernama "Ekspres". Namun dikarenakan
adanya perbedaan prinsip antara jajaran redaksi dan pihak pemilik modal
utama, maka Goenawan dan kelompoknya keluar dari Ekspres pada tahun
1970.
4
Nilai budaya Tempo adalah tepercaya, merdeka, dan profesional.
Tepercaya didefinisikan sebagai menjunjung tinggi nilai kejujuran, integritas,
dan konsistensi. Merdeka adalah memberikan ruang untuk kebebasan, berfikir,
dan berekspresi. Sedangkan profesional adalah memiliki kompetensi yang
tinggi di bidangnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Majalah Tempo
2. Bagaimana Pemasaran Majalah Tempo
3. Bagaimana Kelebihan dan Kekurangan Majalah tempo
C. Tujuan
1. Mengetahui Sejarah Majalah Tempo
2. Mengetahui Pemasaran Majalah Tempo
3. Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Majalah tempo
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
Edisi-edisi awal majalah Tempo mengetengahkan artikel seni, gaya
hidup, dan perilaku yang sampai pada taraf tertentu terasa segar dan baru.
Meski mulai memiliki pasar, dalam perjalanannya, majalah ini menemui
sejumlah tantangan.Pada 1982, untuk pertama kalinya, majalah Tempo
dibredel karena dianggap terlalu tajam mengkritik rezim Orde Baru dan
kendaraan politiknya, Partai Golkar. Pembredelan itu dilakukan Pemerintah
terhadap Tempo ini terkait dengan Pemilu 1982.Pembredelan kedua terjadi
pada 21 Juni 1994. Majalah Tempo dibredel pemerintah melalui Menteri
Penerangan Harmoko. Majalah ini dinilai terlalu keras mengkritik Habibie serta
Soeharto ihwal pembelian kapal bekas dari Jerman Timur. Selepas Soeharto
lengser pada 21 Mei 1998, mereka yang pernah bekerja di majalah Tempo
tercerai-berai akibat pembredelan dan melakukan rembuk ulang untuk
memutuskan perlu atau tidak majalah ini terbit kembali. Hasilnya, disepakati
7
majalah Tempo harus terbit kembali. Maka, sejak 6 Oktober 1998, majalah ini
pun hadir kembali di bawah naungan PT Arsa Raya Perdana.
A. Periklanan (Advertising)
8
personal yang dilakukan oleh para wiraniaga atau tenaga penjual perusahaan
dalam rangka mensukseskan penjualan dan juga membangun hubungan baik
dengan pelanggan yang dapat dilakukan ditempat transaksi resmi agen-agen
yang telah diketahui pihak Tempo dan pelanggan secara langsung. Bisa juga
diperoleh dari outlet Rumah Sakit dan outlet Rumah Makan/kafe/restoran.
Selain itu menggarap pasar akademisi dan kampus dengan menggandeng
sponsor untuk membuat acara/event tertentu, seperti: pelatihan jurnalisme dan
forum diskusi secara terbuka.
9
adalah dengan mengadakan kegiatan kehumasan PT Tempo Inti Media, Tbk
antara lain:
10
3. Pemberian harga khusus untuk berlanganan 1 tahun, serta harga khusus
dan hadiah untuk pelanggan yang sudah member lebih dari 1 tahun.
11
Dapat dilihat, tujuan dalam setiap gerakan agresor Belanda terhadap Indonesia,
dilatar belakangi dari berbagai sisi, yakni dari segi ekonomi dengan kembalinya
Indonesia ke penjajahan Belanda, kepentingan ekonomi investasi Belanda akan
tetap bertahan dan memperoleh laba besar. Yang kedua dari sisi social, dalam
kaitannya dengan masalah kedudukan orang Belanda yang masih di Indonesia.
Ketiga soal kedudukan Belanda di mata dunia, dengan upaya perundingan yang
kenyataannya gagal. Dan dengan ambisinya Belanda menggunakan Agresi
Militer untuk melangsungkan tujuannya tersebut dengan adanya dukungan
Militer dan sekutu.
Kelebihan:
1. Isi dari majala tempo sudah sangat bagus dan mengikuti berita-berita
terkini khususnya dalam hal mengkritik pemerintah Indonesia.
2. Majalah tempo sudah mengikuti perkembangan jaman dibuktikan dengan
sudah berkembangnya website dan aplikasi yang sudah ada di playstore
dan Appstore sehingga memudahkan pembaca.
3. Judul-judul majalahnya dikemas dengan sangat menarik sehingga
membuat penasaran pembaca.
4. Dari dulu sampai sekarang majalah tempo masih mempertahankan ciri
khas nya.
Kekurangan:
1. Sering ditegur.
2. Untuk akses dimedia social masih terkendala oleh system berlangganan
karena menjadikan semua orang tidak bisa mengakses dengan gratis dan
menjadikan halangan untuk yang baru memulai membaca jadi
mengurungkan niatnya.
12
3. Harga majalahnya yang cukup menguras dompet.
4. Banyak komentar negative diaplikasinya.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendirian majalah Tempo pada 1971 diawali perundingan enam orang
wartawan. Goenawan Mohamad, Harjoko Trisnadi, Fikri Jufri, Lukman
Setiawan, Usamah, dan Christianto Wibisono, berunding dengan Ciputra
selaku pendiri/ketua Yayasan Jaya Raya, serta Eric Samola yang menjabat
sebagai sekretaris.
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami sangat
membutuhkan kontribusi kritik dan saran dari pembaca agar dijadikan sebagai
intropeksi bagi makalah ini untuk menjadi lebih baik lagi. Terimakasih kepada
14
pihak-pihak yang terlibat untuk mendukung dan membantu agar makalah ini
dapat dapat terselesaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Agresi Militer Belanda 2: Kronologi, Penyebab, Dampak, Akhir
(gurupendidikan.co.id)
Sejarah Agresi Militer Belanda II: Latar Belakang, Tokoh, Dampaknya
(tirto.id)
Agresi Militer Belanda 2: Latar Belakang, Sejarah, Isi dan Kronologi (inews.id)
Sulistyowati, Fadjarini. "Strategi Komunikasi Pemerintah Indonesia dalam
Penanganan COVID-19 pada Majalah TEMPO Edisi Maret-Juli
2020." Jurnal Riset Komunikasi 4.2 (2021): 198-214.
Yulianti, Sri. "ANALISIS HUBUNGAN STRATEGI MANAJEMEN KOMUNIKASI
PEMASARAN DENGAN LOYALITAS MEREK MAJALAH TEMPO PADA
ANGGOTA TEMPO KOMUNITAS." JURNAL ECONOMINA 1.2 (2022):
159-176.
15