Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

CYBERMEDIA

“KONSEP ISLAM DALAM BERMEDIA”

Dosen pengampu :

Nurul Septiani, M.Kep.

Disusun oleh :

Deden Fathul Ladzi : (2041010331)

Fajar Zainuri Hidayat : (2041010308)

Ika Rahmawati : (2041010305)

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

2023/1444H
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Konsep Islam Dalam
Bermedia ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas Ibu Nurul Septiani,M.Kep. pada bidang studi atau mata kuliah
Cybermedia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan mengenai
Cybermedia bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nurul Septiani.M.Kep. selaku dosen
bidang studi/mata kuliah Cybermedia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 01 Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 1

C. Tujuan ..................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Peran Manusia Dalam Bermedia ........................................................................... 2


B. Masalah Dalam Bermedia ...................................................................................... 2
C. Faktor-faktor Penyebab Perlunya Dalam Bermedia .............................................. 6
D. Upaya Pembatasan Bermedia Sebagai Kebutuhan ................................................ 7
E. Penggunaan Media Sosial Sesuai Ajaran Islam ..................................................... 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 11
B. Saran ....................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknologi merupakan hal yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari hingga saat
ini. Salah satunya yang sering digunakan saat ini adalah internet. Selain sebagai sarana
komunikasi, manfaat lain dari internet adalah sebagai media informasi dan hiburan. Selain itu
bisa juga sebagai sarana pendukung kegiatan pendidikan.

Salah satu manfaat internet yang paling diminati oleh semua kalngan mulai dari anak-
anak, remaja, hingga dewasa adalah sebagai media hiburan. Cara mengakses internet sekarang
juga mudah. Hampir di semua tempat menyediakan WiFi dan banyak yang menawarkan paket
data dengan harga yang relatif murah.

Aktivitas internet yang paling banyak diakses adalah media sosial. Karena media sosial
itu sangat bebas dan tentunya itu menjadi tanggung jawab kita dalam menggunakannya. Maka
dari itu kita harus menggunakan media sosial dengan bijak. Islam sebagai agama yang menuntun
umatnya untuk selalu mengutamakan berbuat baik dalam kehidupan memiliki batasan-batasan
bagi umatnya dalam menggunakan media sosial. Islam mendukung dengan tetap memperhatikan
etika dan akhlak pada jalur yang benar.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja peran manusia dalam bermedia?


2. Masalah apa saja yang timbul dalam bermedia?
3. Apa factor penyebab perlunya dalam bermedia?
4. Apa upaya yang dapat di lakukan dalam melakukan pembatasan bermedia sebagai
kebutuhan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui peran manusia, masalah yang timbul, pentingnya dari bermedia
2. Untuk mengetahui upaya pembatasan bermedia sebaai kebutuhan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Peran Manusia Dalam Bermedia

Budaya digital merupakan hasil olah pikir, kreasi dan cipta karya manusia berbasis
teknologi internet. Perkembangan budaya digital sangat ditentukan oleh penguasaan terhadap
ilmu pengentahuan dan teknologi. Manusia memegang peranan penting sebagai aktor perubahan
budaya di era digital.
Secara umum, penggunaan media sosial sering kali dianggap sebagai kecakapan
menggunakan internet dan media digital. Pada zaman sekarang sering kali ada pandangan bahwa
kecakapan penguasaan teknologi adalah kecakapan yang paling utama.
Padahal media sosial adalah sebuah konsep dan praktik yang bukan sekadar menitik
beratkan pada kecakapan untuk menguasai teknologi. Seorang pengguna yang memiliki
kecakapan dalam bermedia sosial yang bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat,
melainkan juga mampu menggunakan media sosial dengan penuh tanggung jawab. Dengan
adanya media sosial ini diharapkan para masyarakat dapat mengikuti perkembangan dunia digital
secara baik, produktif, dan sesuai nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam kehidupan berbudaya,
berbangsa, dan bernegara.
Dalam bermedia sosial kita juga harus melawan segala bentuk konten negatif. Tidak
perlu mendistribusikan konten negative, bisa terlibat aktif dalam berbagi data dan informasi yang
bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, serta menciptakan karya yang positif”.
Orang-orang yang bermedia sosial lebih senang untuk mencari sendiri konten/informasi
yang diinginkan. aktivitas digital yang dilakukan, mengharuskan kita sebagai pengguna media
sosial untuk peduli dalam memproteksi perangkat digital yang dimiliki.

B. Masalah Dalam Bermedia

Meski sulit dilepaskan dari kehidupan sehari-hari, penggunaan media sosial yang tidak
bijak dan berlebihan bisa berisiko terhadap kesehatan fisik dan mental seseorang. Berikut ini 10
masalah yang timbul dalam bermedia

2
1. Menurunnya kemampuan bersosial
Sama seperti belajar, kemampuan sosial juga perlu diasah agar semakin
berkembang. Dampak negatif media sosial yang umum dirasakan adalah adalah
berkurangnya kemampuan sosial. Misalnya, kurang berempati atau tidak tahu cara
berkomunikasi yang baik dengan orang lain. Hal ini bisa terjadi karena Anda akan lebih
sering melakukan komunikasi lewat media sosial dibandingkan bertatap muka
.
2. Cyberbullying
Dampak negatif media sosial lainnya adalah meningkatkan risiko cyberbullying,
cyberbullying adalah perundungan yang dilakukan melalui media sosial, teks, dan
perantara teknologi lainnya. Seseorang yang melontarkan komentar negative dimedia
sosial juga bisa memicu adanya perundungan di media sosial..
Perdebatan yang terjadi di media sosial biasanya akan berujung pada aksi
perundungan daring yang pada akhirnya berpeluang membuat korban mengalami
gangguan kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi. Bahkan, cyberbullying juga
bisa memicu pemikiran untuk bunuh diri.

3. Bocornya informasi personal


Sah-sah saja memperlihatkan momen-momen menyenangkan bersama dengan
orang-orang sekitar melalui media sosial. Namun, tidak semua informasi perlu
diberitahukan kepada orang lain.
Pasalnya, kurangnya pembatasan informasi dari pemakainya atau oversharing,
terutama yang berkaitan dengan informasi pribadi, bisa saja kemudian memicu orang-
orang tidak bertanggung jawab menyalahgunakannya.
Misalnya, Anda kerap mengunggah nama sekolah, tempat tinggal, atau bahkan
nomor telepon, dan data pribadi lain di media sosial. Informasi-informasi ini bisa
dimanfaatkan untuk kejahatan seperti pencurian identitas.

3
4. Body image yang buruk
Terlihat kurus dan langsing selalu dianggap sebagai salah satu tolok ukur tubuh
ideal, dan media sosial pun membantu penyebaran standar kecantikan ini. Padahal,
kecantikan adalah suatu hal yang relatif dan bisa dilihat dari berbagai aspek.
Bisa dibilang, salah satu dampak negatif media sosial adalah berpotensi membuat
seseorang memiliki gambaran terhadap citra tubuh yang buruk. Orang-orang yang sering
menggunakan media sosial cenderung memiliki gangguan makan yang bisa berakibat
fatal bagi kesehatan
.
5. Membandingkan diri dengan orang lain
Melihat foto pakaian, makanan, atau bahkan video liburan orang lain yang
diunggah di media sosial tak jarang membuat sebagian orang merasa minder, rendah diri,
dan tidak puas dengan yang sudah dimiliki. Hal ini dapat mengganggu kesehatan mental
dan menurunkan keberhargaan diri seseorang.
Nyatanya, tidak semua orang yang memiliki kehidupan seindah yang terlihat di
media sosial. Mereka, sama seperti Anda dan banyak orang lainnya, juga memiliki
masalah masing-masing, atau bisa jadi lebih buruk dari masalah yang Anda hadapi.
Hanya saja tidak ditampilkan di media sosial.
Jadi, tak perlu terpengaruh dengan indahnya hidup orang lain yang dipamerkan di
media sosial. Fokuslah pada hal-hal yang Anda miliki saat ini.

6. Mengalami gangguan tidur


Dampak negatif media sosial salah satunya insomnia, Kualitas tidur yang
terganggu juga bisa menjadi salah satu dampak negatif media sosial. Jika sudah begini,
gangguan kesehatan pun bisa terjadi.
Studi menunjukkan bahwa orang dewasa yang sering melihat media sosial,
khususnya 30 menit sebelum tidur, berpotensi mengalami gangguan tidur, dibandingkan
dengan orang yang tidak terlalu sering menggunakan media sosial.

4
7. Mengurangi hubungan tatap muka
Istilah „mendekatkan yang jauh, tetapi menjauhkan yang dekat‟ dapat
menggambarkan dampak negatif media sosial. Semakin sering Anda berkutat dengan
media sosial, semakin berkurang pula waktu Anda untuk berbicara tatap muka dengan
orang-orang terdekat Anda.

8. Gila like

Sebagian besar orang mungkin suka saat foto, video, atau status mereka di media
sosial mendapatkan like atau emoticon love dari sesama pengguna. Faktanya, memang
demikian. Sebuah penelitian menemukan „like‟ di media sosial dapat mengaktifasi bagian
otak yang berhubungan dengan penghargaan dan situasi sosial. Hal ini mendorong orang-
orang melakukan hal-hal yang tidak sehat atau berbahaya hanya untuk mendapatkan like.

Perlahan, hal ini bisa membuat seseorang kecanduan terhadap media sosial Jika
sudah begini, dampak negatif dari orang yang kecanduan media sosial adalah selalu
berkeinginan membuat kontek atau video yang “beda” untuk menghasilkan „like‟, tanpa
memikirkan keamanan diri sendiri dan lingkungan sekitar.

9. FOMO

FOMO (fear of missing out) adalah istilah yang menggambarkan adanya


kecemasan ketika ia ketinggalan berita atau tren yang sedang booming di waktu
tertentu. Orang yang FOMO biasanya takut ketinggalan hal-hal tertentu yang
memengaruhi harga diri mereka, sehingga memicu kecemasan dan penggunaan media
sosial yang berlebihan. Tak jarang, orang yang FOMO akan mengecek media sosial
setiap saat untuk memeriksa pembaruan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari dan
menurunkan hubungan di dunia nyata.

10. Depresi dan kecemasan

Menggunakan media sosial terlalu sering hingga mengabaikan kehidupan sosial


maupun interaksi dengan orang lain, dapat meningkatkan risiko gangguan mental seperti
depresi dan kecemasan.

5
Pasalnya, setiap manusia membutuhkan interaksi sosial secara langsung untuk
menjaga kesehatan mental secara keseluruhan. Berkomunikasi tatap muka dengan orang
yang benar-benar peduli dengan Anda tentu lebih efektif meningkatkan suasana hati.

Terlebih, penggunaan sosial media yang berlebihan juga terbukti meningkatkan


rasa kesepian bagi penggunanya. Hal ini merupakan bagian dari dampak buruk
perkembangan teknologi, termasuk media sosial bagi kesehatan mental.

C. Faktor-faktor Penyebab Perlunya Dalam Bermedia

Jika digunakan dengan bijaksana, perkembangan teknologi dengan adanya sosial media
tentu memberi beragam manfaat sehingga adanya media sosial saat ini sangat diperlukan, berikut
beberapa factor perlunya media sosial bagai manusia

1. Memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi lebih luas dan cepat, bahkan menjalin
hubungan dengan teman lama.
2. Membangun dan mengembangkan hubungan dan jaringan sosial, contohnya dengan
teman ataupun komunitas baru
3. Membuka wawasan dan kesadaran akan informasi terbaru dan isu-isu penting
4. Menjadi wadah untuk mengekspresikan diri dan mengembangkan kreativitas, bahkan
bisa menghasilkan uang.
5. Menjadi tempat untuk mencari atau menawarkan dukungan emosional terhadap sesama
pengguna yang membutuhkan
6. Meningkatkan suasana hati dan menghindari depresi dengan konten-konten yang
menghibur atau menyenangkan.
7. Sebagai Media Untuk Berbisnis
8. Sebagai Media Untuk Berdakwah
9. Mempermudah aktifitas belajar, bekerja, berdiskusi secara online

6
D. Upaya Pembatasan Bermedia Sebagai Kebutuhan

Dalam bermedia tentu kita harus dapat memanfaatkan sebagaimana media itu digunakan.
Berikut upaya dalam membatasi media agar kita tidak cenderung kecanduan dan
menggunakan media sesuai dengan kebutuhan.

1. Fokus pada Orang di Sekitarmu

Untuk mengatasi kecanduan media sosial, cobalah mulai dengan satu hal yang
sederhana. Misalnya, fokuskan dirimu terhadap teman atau keluarga ketika sedang
menghabiskan waktu bersama. Pendek kata, simpan rapat-rapat smartphone di tas atau
tempat lainnya. Ingat, yang mereka butuhkan bukan sekadar kehadiranmu, tetapi juga
energi positif yang kamu berikan terhadap mereka.

Coba bayangkan, seperti apa rasanya ngobrol dengan seseorang yang asyik
memainkan media sosial di gadgetnya? Menjengkelkan, bukan? Oleh sebab itu, bila
kamu tak ingin diperlakukan seperti itu, coba hargai lawan bicaramu dengan
memfokuskan segala perhatianmu pada dirinya.

2. Matikan Notifikasinya

Cara yang satu ini juga tidak kalah ampuh untuk mencegah kecanduan media
sosial. Dengan mematikan notifikasi, dirimu akan lebih fokus mengerjakan tugas atau hal
lainnya yang sedang kamu kerjakan.

3. Hapus Akun yang Tak Digunakan

Menghapus akun media sosial merupakan salah satu cara paling efektif untuk
mengatasi kecanduan media sosial. Menurut Marie Potter, Marketing Director for
Professional Organizers di Kanada, langkah pertama untuk menghentikan kecanduan
terhadap media sosial adalah dengan mengonsolidasi perangkat dan menghapus platform
apapun yang tidak kamu gunakan.

7
4. Perbanyak Sosialisasi di Kehidupan Nyata

Sebenarnya memang tak ada salahnya berkomunikasi via media sosial yang
menyediakan fitur seperti FaceTime. Namun, bila cara berkomunikasi seperti ini yang
sering kamu pilih, ada baiknya untuk berpikir ulang. Sekali lagi, tidak ada salahnya kok
menggunakan fitur seperti FaceTime. Namun, lebih baik berhubungan secara face to face,
bukan? Bersosialisasi dalam kehidupan nyata jauh lebih memiliki banyak manfaat.

Ketika berhadapan dengan seseorang secara langsung, tak ada tembok besar yang
memisahkan kamu dan lawan bicaranya. Dengan begitu, kalian berdua bisa
berkomunikasi lebih intim, bebas, dan pastinya lebih menyenangkan.

5. Bersihkan Daftar “Friends” and “Follow”

Cara mengatasi kecanduan media sosial juga bisa dengan membersihkan daftar
“friends” dan “follow”. Sayangnya, melakukan tindakan ini terbilang sulit, sebab kedua
fitur tersebut merupakan cara untuk kita terhubung dengan kerabat, teman, atau orang-
orang di luar sana.

“Orang-orang memiliki perasaan tidak ingin ketinggalan, dan kami pikir jika kami
membuat koneksi, kami mungkin membutuhkannya pada suatu saat.” ujar Marie Potter. .

6. Cari Kegiatan Lain

Bila sudah merasa kecanduan media sosial, segeralah cari kegiatan lainnya yang
bermanfaat. Tujuannya untuk mengurangi intensitas untuk berselancar di dunia maya
tersebut. Semakin sibuk dirimu menghabiskan waktu di kegiatan lain, maka waktu untuk
terpaku pada media sosial akan semakin minim. Kegiatan seperti apa yang bisa dicoba?
Banyak kok, kamu bisa mengalihkan perhatian pada olahraga atau sekadar berkumpul
bersama keluarga atau teman-teman terdekat.

7. Gunakan Secara Bijak

Menggunakan smartphone secara bijak bisa menjadi cara efektif untuk mengatasi
kecanduan media sosial. Ketika menggunakannya dengan bijak, ada manfaat lainnya

8
yang bisa kamu dapatkan dari media sosial. Tidak cuma itu, kamu juga bisa merasa lebih
nyaman bila menggunakan media sosial dengan cerdas. Ingat, bagaimana media sosial
berdampak itu bergantung bagaimana dirimu menggunakannya.

Misalnya, sebenarnya tak perlu memiliki semua jenis media sosial. Alternatifnya,
kamu bisa aktif di media sosial yang memang sering digunakan. Semakin banyak media
sosial yang kamu miliki, akhirnya semakin banyak pula waktu yang akan dihabiskan di
dunia maya.

8. Selalu Batasi Penggunaannya

Hal yang satu ini bisa menjadi cara terampuh agar terhindar dari kecanduan media
sosial. Cobalah batasi waktu yang kamu habiskan di media sosial tiap harinya. Kamu bisa
menggunakan alarm atau stopwatch untuk mengontrol penggunaan media sosial. Ketika
dirimu sudah terbiasa membatasi waktu menggunakan media sosial, maka kecanduan
media sosial pun bisa diredam.

Dalam menggunakan media sosial perlu memperhatikan beberapa hal yang sesuai
dengan ajaran Islam. Islam sebagai agama yang menuntun umatnya untuk selalu
mengutamakan berbuat baik dalam setiap sisi kehidupan, termasuk memiliki batasan-
batasan bagi umatnya dalam menggunakan media sosial secara bijak dan tetap
memperhatikan etika dan moral.

E. Adab Menggunakan Media Sosial Sesuai Ajaran Islam

1. Mencari informasi yang bermanfaat. Dalam menggunakan media sosial seyogyanya


kita memanfaatkannya dengan bijak dan positif, salah satunya dengan menjadikan media
sosial sebagai sarana untuk mencari informasi dan pengetahuan yang bermanfaat.
Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa menempuh satu jalan (cara) untuk
mendapatkan ilmu, maka Allah pasti mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR.
Muslim)

9
2. Tabayyun. Sebagai seorang muslim kita harus bersikap tabayyun terlebih dahulu dalam
menerima informasi atau berita. Hal ini perlu dilakukan untuk meminimalisir kesalahan
informasi atau berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Seperti dalam firman Allah
pada surat Al-Hujurat ayat 6: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu
orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak
menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang
menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al-Hujurat [49]:6)
3. Tidak menebarkan kebencian dan berita palsu. Ujaran kebencian dan menyebarkan
berita palsu termasuk ke dalam akhlak yang tercela (akhlak madzmumah) yang
bertentangan dengan ajaran Islam. Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya yang mengada-
adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah,
dan mereka itulah orang-orang pendusta."(QS. al-Nahl: 105).
4. Menjaga lisan dan kata-kata dalam berucap. Sebagai umat muslim kita harus menjaga
tutur kata dalam setiap kegiatan, termasuk dalam bermedia sosial. Jangan sampai
perkataan kita di dunia maya menyakiti atau berkata-kata tidak baik yang tidak sesuai
dengan ajaran Islam. Rasulullah SAW juga bersabda: "Hendaklah engkau lebih banyak
diam, sebab diam dapat menyingkirkan setan dan menolongmu terhadap urusan
agamamu." (H.R. Ahmad).
5. Jadikan media sosial sebagai sarana menyebarkan kebaikan. Kegiatan dakwah
merupakan hal dasar dalam agama Islam untuk mendorong dan mengajak orang lain agar
menjadi insan yang berakhlak dan berpengetahuan. Dakwah dapat disampaikan melalui
berbagai cara dan berbagai media, salah satunya melalui media sosial. Maka dari itu
hendak lah kita memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk berdakwah dengan cara
membagikan konten yang positif dan menebar kebaikan. Sebagaimana Rasullah SAW
bersabda : “Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan
pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim)

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Teknologi merupakan hal yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari hingga saat
ini. Salah satunya yang sering digunakan saat ini adalah internet. Selain sebagai sarana
komunikasi, manfaat lain dari internet adalah sebagai media informasi dan hiburan. Selain itu
bisa juga sebagai sarana pendukung kegiatan pendidikan.

media sosial itu sangat bebas dan tentunya itu menjadi tanggung jawab kita dalam
menggunakannya. Maka dari itu kita harus menggunakan media sosial dengan bijak. Islam
sebagai agama yang menuntun umatnya untuk selalu mengutamakan berbuat baik dalam
kehidupan memiliki batasan-batasan bagi umatnya dalam menggunakan media sosial. Islam
mendukung dengan tetap memperhatikan etika dan akhlak pada jalur yang benar.

Islam tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern. Justru Islam sangat
mendukung umatnya untuk melakukan penelitian dan bereksperimen dalam hal apapun,
termasuk sains dan teknologi.

B. Saran

Kami (pemakalah) menyadari, bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kritikan dan saran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan, guna perbaikan makalah kami di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

11
Winda Kustiawan, Tifani Liusnimun, Nurul Hidayat, and Jaman Wahidin, „Etika bermedia
dalam agama islam‟, J-KIs: Jurnal Komunikasi Islam, 3.1 (2022).

Thomas Tokan Pureklolon., pengaruh media terhadap khalayak. (Jakarta: PT Gramedia, 2016).
Zaenal Mukarom, pentingnya media sosial (Bandung: CV Pustaka Setia 2016).
Syaifudin zuhri, komunikasi media massa, Malang, PT.Citra Intrans Selaras, 2020.

12

Anda mungkin juga menyukai