MAKALAH
“Etika dalam Memanfaatkan Media Sosial”
Disusun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena dengan rahmat,
karunia serta taufik dan hidayah-Nya, kami dapat menyusun makalah tentang “ETIKA
DALAM MEMANFAATKAN MEDIA SOSIAL”. Kami juga berterima kasih kepada Ibu
Dwi Agustiyah selaku pengajar mata kuliah Pendidikan Patriotisme yang telah memberikan
tugas ini.
Harapan kami, makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kepada pembaca dan yang terpenting yaitu kepada kami sendiri mengenai
“ETIKA DALAM MEMANFAATKAN MEDIA SOSIAL”. Kami juga menyadari bahwa
makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata yang sempurna. Oleh karena itu,
kami mengharapkan adanya kritikan dan saran serta usulan demi perbaikan makalah ini di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan mohon kritikan dan sarannya yang membangun.
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ………………….................……………………………….……… i
DAFTAR ISI ………..…………………………..................……………….……………… ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………........................…………………………. 1
A. Latar Belakang........................................................................................………....… 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................……….…... 1
C. Tujuan .....................................................................................................…….……... 2
D. Manfaat....................................................................................................……….…... 2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat semakin canggih ,
penyebaran informasi serta akses telekomunikasi semakin cepat dan mudah. Tidak dapat
dipungkiri hal tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung mempunyai dampak
bagi masyarakat , baik itu berdampak positif maupun negatif. Internet merupakan salah
satu hasil kecanggihan dan kemanjuan ilmu pengetahuan dan teknologi buatan manusia.
Salah satu kemanjuan ilmu teknologi itu adalah munculnya berbagai situs jejaring sosial
sebagai media informasi. Hal itu tentu membuat kita mendapatkan informasi lebih cepat.
Situs jejaring sosial di internet bermacam-macam jenis dan bentuknya , namun yang
paling dikenal dan banyak digunakan remaja jaman sekarang adalah facebook , whatsapp
Tiktok , instagram , twitter dan lain sebagainya. Didalam bermedia sosial harusnya para
pengguna mempunyai etika dalam memanfaatkannya agar bisa mendatangkan manfaat
positif bukan hal negatif. Banyaknya pengguna media sosial dizaman sekarang seringkali
lalai dan lupa tentang etika dalam memanfaatkan media sosial, masih banyak berita hoax
yang bertebaran, link video pornografi yang sangat mudah diakses, banyaknya SARA dan
toxic dalam berkomentar, dan juga cyber bullying. Evolusi yang terjadi di bidang
teknologi maupun inovasi internet menyebabkan tidak hanya memunculkan media baru
saja. Berbagai macam aspek kehidupan manusia, seperti komunikasi maupun interaksi,
juga mengalami perubahan yang sebelumnya tidak pernah diduga.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang akan kami angkat
dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:
C. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas dapat di simpulkan tujuannya yaitu:
1. Mengetahui pengertian media sosial
2. Mengetahui sejarah perkembangan media sosial
3. Mengetahui dan paham etika dalam menggunakan / memanfaatkan media sosial
1
4. Mengetahui bagaimana cara mengatasi problematika negative yang bertebaran di
media sosial
D. Manfaat
Agar penulis beserta pembaca dapat mengetahui bagaimana cara beretika dalam
menggunakan / memanfaatkan media sosial secara baik agar tidak menimbulkan efek
negative yang berlebihan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Media sosial mempunyai ciri-ciri, yaitu sebagai berikut :
a. Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa
keberbagai banyak orang contohnya Direct Message ataupun internet
b. Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper
c. Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya
d. Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi
4
dan fitur yang sangat mirip facebook, Google+ disebut-sebut akan menjadi jejaring sosial
populer. Mungkinkah bisa mengalahkan Facebook? Kelebihan Google+ adalah memiliki
fitur dan sistem yang dimiliki oleh facebook dan twitter, bisa dibilang penggabungan dari
dua jejaring sosial tersebut.
Dan semakin bertambah tahun media sosail bertambah canggih, samapi saat ini
2022 media sosial bisa jadi kebutuhan pokok bagi seluruh manusia. Dengan semakin
canggih dan banyakna media sosial yang tersebar dan memiliki akses gratis dan mudah
untuk menginstalnya seperti contoh, Whatsapp, Twitter, Tiktok, Line, Michat. Tantangan
dimasa sekarang menjadi bertambah juga
5
kita dan juga orang lain. Film porno akan merusak otak dan membuat kinerja otak akan
semakin melemah.
d) Larangan menganggu suku, agama, antargolongan (SARA)dan Ras Inilah Kasus
yang sering terjadi di media social saat ini, terutama menyinggung agama. Bisa kita lihat saat
ini kasus Gubernur DKI Jakarta yang telah menghina ajaran agama islam dan membuat kaum
muslim marah atas ucapan dari Gubernur DKI Jakarta tersebut, mengatakan Surat Al-Maidah
ayat 51 isinya adalah bohong. Ada juga anak muda yang menginjak Al-Qur-an dan
mempermainkan Shalat. Akibatnya mereka ditangkap dan berurusan dengan polisi.
e) Menghargai dalam perbedaan Ini termasuk hal yang sangat penting bagi kita,
sadarilah bahwa kita sebagaimana manusia memiliki cara pandang yang berbeda dalam
menanggapi sesuatu hal. Jangan terlalu menganggap apa yang dibuat seseorang tersebut hal
yang tidak penting. Sehingga saling menjelek-jelekkan, akibatnya terjadilah pertempuran di
media social.
f) Opini Pastikan ada fakta dan data Jika ingin Membuat Suatu Opini ataupun suatu
tulisan, Pastikan Fakta dan Data itu memang ada. Think before you write (Berpikirlah
sebelum menulis). Begitu banyak media yang membuat opini tidak sesuai dengan Fakta dan
Data yang ada. Mereka hanya mengedepankan bagaimana orang tertarik walau menempuh
cara yang salah. Barhati-hatilah dalam beropini negatif pada seseorang, karna ini bisa dapat
melanggar hukum mengenai UU ITE Pasal 27 ayat 3 tentang pencemaran nama baik di dunia
maya.
g) Mengecek dan memastikan kebenaran Informasi Bagi kita yang ingin membagikan
suatu informasi kepada orang lain, agar mereka juga mendapatkan informasi yang telah kita
lihat. Namun, Sebelum membagikannya kita pastikan kebenaran dan ke akuratan dari
informasi yang dibagikan. Jangan tetipu dengan judul yang seolah-olah benar, tapi nyatanya
salah.
h) Menghargai hak cipta dengan menyebutkan sumber Begitu banyak kasus yang kita
lihat tentang pengambilan hak cipta seseorang dengan cara mengganti dan menghapusnya.
Hak cipta ini bisa berbentuk hasil lukisan, gambar,lagu dan video. Sangat dianjurkan untuk
mencantumkan sumber yang membuat sebagai penghargaan atas karya yang telah dihasilkan.
i) Hindari Menggunakan Medsos disaat Emosi sedang buruk Emosi sangat
menpengaruhi apa yang kita tulis, Menulis dan berkaryalah ketika Emosi sedang baik supaya
apa yang kita buat bukan karna kebencian dan kemarahan terhadap seseorang. Karna, disaat
Emosi sedang buruk, Bisa jadi apa yang kita buat bukanlah konsumsi public.
6
j) Hindari menggunakan Identitas Palsu Begitu banyak cara yang dilakukan oleh
seseorang untuk menjatuhkan Karakter orang lain, salah satunya menggunakan identitas
palsu suatu tokoh pada akun facebook. Sehingga, nama tokoh tersebut menjadi bahan
pembicaraan dan berdampak jelek terhadap tokoh tersebut. Biasanya orang seperti ini akan
memperkeruh suasana, memanipulasi informasi, dan membunuh karakter pihak lain.Ini
adalah termasuk perbuatan penipuan dan perbuatan yang sangat merugikan orang lain.
1. Rasional
Ajaran Islam adalah ajaran yang sesuai dengan akal dan nalar manusia. Dalam
ajaran Islam nalar mendapat tempat yang tinggi sehingga salah satu cara untuk
mengetahui sahih atau tidaknya sebuah hadis dari sisi matan dan sanad adalah
sesuai dengan akal. Hadis yang sahih pasti rasional. Sebaliknya, hadis yang tidak
rasional itu menjadi indikator bahwa hadis itu tidak sahih. Betapa banyak ayat-ayat
Al-Quran yang menyuruh kepada kita untuk menggunakan akal dalam sikap
beragama. Demikian pula, hadis nabi menyuruh umat Islam menggunakan akal.
7
dan bertauhid kepada Allah, orang akan mengabdi hanya kepada Allah, meminta
tolong hanya kepada Allah, dan memohon perlindungan hanya kepada Allah. Jika
orang masih beribadah kepada selain Allah, minta tolong dan perlindungan kepada
selain Allah, maka akan terjadi kegalauan dalam batinnya, kecemasan, keraguan dan
kemunafikan, dan sakit secara rohani. Orang yang hidup dalam kondisi tidak sehat
rohaninya, maka ia tidak akan mendapatkan ketenangan dan kenikmatan.
5. Bertahap
Ajaran Islam diturunkan Allah kepada Rasulullah secara bertahap. Demikian
juga, proses pembumiannya di tengah masyarakat pada saat itu juga bertahap.
8
pemicu terjadinya adagium di masyarakat yang kaya semakin kaya dan yang miskin
semakin miskin.
9
2. Program kedua adalah mengubah cara berpikir subjektif ke cara berpikir objektif.
Tujuan dilakukannya reorientasi berpikir secara objektif ini adalah untuk
menyuguhkan Islam pada cita-cita objektif. Kuntowijoyo memberikan contoh
ketentuan zakat. Secara subjektif, tujuan zakat memang diarahkan untuk
pembersihan jiwa kita. Akan tetapi, sisi objektif tujuan zakat adalah tercapainya
kesejahteraan sosial.
3. Program ketiga adalah mengubah Islam yang normatif menjadi teoretis. Selama ini,
kita cenderung lebih menafsirkan ayat-ayat Al-Quran pada level normatif dan
kurang memperhatikan adanya kemungkinan untuk mengembangkan norma-norma
itu menjadi kerangka teori ilmu. Secara normatif, kita mungkin hanya dapat
mengembangkan tafsiran moral ketika memahami konsep tentang fuqarā` dan
masākīn. Kaum fakir dan miskin paling-paling hanya akan kita lihat sebagai orang-
orang yang perlu dikasihani sehingga kita wajib memberikan sedekah, infaq, atau
zakat kepada mereka. Dengan pendekatan teoretis, kita mungkin akan dapat lebih
memahami konsep tentang kaum fakir dan miskin pada koteksyang lebih riil dan
lebih faktual sesuai dengan kondisi-kondisi sosial, ekonomi, dan kultural. Dengan
cara itu, kita dapat mengembangkan konsep yang lebih tepat tentang fuqarā` dan
masākīn itu pada kelas sosial dan sebagainya. Dengan demikian, kalau kita berhasil
memformulasikan Islam secara teoretis, banyak disiplin ilmu yang secara orisinal
dapat dikembangkan menurut konsep-konsep Al-Quran.
4. Program keempat adalah mengubah pemahaman yang ahistoris menjadi historis.
Selama ini pemahaman kita mengenai kisah-kisah yang ditulis dalam Al-Quran
cenderung sangat bersifat ahistoris, padahal maksud Al-Quran menceritakan kisah-
kisah itu adalah justru agar kita berpikir historis.
5. Program kelima adalah merumuskan formulasi-formulasi wahyu yang bersifat
umum menjadi formulasi-formulasi yang spesifik dan empiris.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Modernitas yang melanda dunia Islam, dengan segala efek positif-
negatifnya, menjadi tantangan yang harus dihadapi umat Islam di tengah kondisi
keterpurukannya. Umat Islam dituntut bekerja ekstra keras mengembangkan seagala
potensinya untuk menyelesaikan permasalahannya. Tajdid sebagai upaya menjaga dan
melsetarikan ajaranIslam menjadi pilihan yang harus dimanfaatkan secara maksimal oleh
umat Islam. Upaya tajdid harus terus dilakukan, tidak boleh berhenti meski memerlukan
cost yang besar. Sejalan dengan perkembangan budaya dan pola berpikir masyarakat yang
materialistisdan sekularis, maka nilai yang bersumberkan agama belum diupayakan
secara optimal. Agama dipandang sebagai salah satu aspek kehidupan yang hanya
berkaitan denganaspek pribadi dan dalam bentuk ritual, karena itu nilai agama hanya
menjadi salah satubagian dari sistem nilai budaya; tidak mendasari nilai budaya secara
keseluruhan. Fungsisosial agama adalah memberi kontribusi untuk mewujudkan dan
mengekalkan suatu ordesosial (tatanan kemasyarakatan). Secara sosiologis memang
tampak ada korelasi positifantara agama dan integrasi masyarakat; agama merupakan
elemen perekat dalam realita smasyarakat yang pluralistik.
Dengan demikian, kaum Muslim klasik telah dengan bebasmenggunakan bahan-
bahan yang datang dari dunia Hellenis tanpa mengalami Hellenisasi, kaum Muslim saat
sekarang juga sebenarnya dapat menggunakan bahan-bahan modernyang datang dari
Barat tanpa mengalami pembaratan (Westernisasi).Inti dari modernisasi yang kemudian
menjadi esensial dan sejalan dengan ajaranagama Islam adalah rasionalisasi yakni usaha
untuk menundukkan segala tingkah laku. kepada kalkulasi dan pertimbangan akal.
Rasionalisasi pada selanjutnya akan mendorong ummat Islam untuk bisa bersikap kritis
dan meninggalkan taqlid yang dikecam dalamIslam.Dengan demikian, pada dasarnya
modernisasi bukanlah sebuah esensi yang bertentangan dengan ajaran dasar agama
Islam.
11
B. Saran
1. Dalam mempelajari makalah ini, diharapkan tidak hanya sekedar diketahui namun
benar-benar dipahami dan menjadi pegangan bagi para mahasiswa mahasiswi agar
dapat menerapkan menjalankan sesuai syariat islam dalam Menghadapi Tantangan
Modernisasi.
2. Selanjutnya, penulis menyadari kekurangan dari makalah ini sehingga diharapkan
adanya masukan berupa kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan
pembuatan makalah ini dan bermanfaat khususnya untuk penulis dan umumnya
untuk pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
12
Nasruloh, Agan. 2015. Bagaimana Islam Menghadapi Tantangan Modernisasi.
https://documents.tips/documents/bab-8pdf.html. 24 Oktober 2017. Pukul;16.25
13