Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KEBIJAKAN PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA DI ERA DIGITALISASI

Oleh :

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

2023
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Allah SWT karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini
tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang kebijakan penggunaan sosial
media di era digitalisasi.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan


hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,
semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Jatinangor

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2

1.3 Tujuan...............................................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3

PEMBAHASAN......................................................................................................3

2.1 Definisi Sosial Media.......................................................................................3

2.2 Dampak Penggunaan Sosial Media ................................................................................6

2.3 Kebijakan Penggunaan Sosial Media Di Era Digitalisasi....................................10

BAB III..................................................................................................................10

PENUTUP..............................................................................................................10

3.1. Kesimpulan.....................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penggunaan Sosial Media tidak dapat dipisahkan dari pola komunikasi masyarakat

pada saat ini. Menurut (Nawafleh, 2018a) di era digital ini, penggunaan teknologi

informasi dan komunikasi memiliki perkembangan yang pesat dalam hal menciptakan

hubungan integrasi antara pemerintah dengan masyarakat maupun sebaliknya.

Komunikasi pemerintahan melalui Sosial Media merupakan hal yang krusial yang

perlu dilakukan oleh pemerintah, di mana komunikasi menjadi fondasi dasar dalam

melakukan interaksi antara pemerintah dengan masyarakat (Eliya & Zulaeha, 2017).

Komunikasi pemerintah di Sosial Media merupakan bentuk komunikasi eksternal, di

mana komunikasi eksternal merupakan komunikasi yang dilakukan oleh pemimpin

maupun kelompok yang mewakilinya dengan sasaran publik atau masyarakat

(Silalahi, 2004). Hadirnya Sosial Media sebagai platform komunikasi digital mampu

menciptakan komunikasi yang interaktif serta dapat digunakan untuk menyebarkan

informasi secara cepat kepada masyarakat maupun pemerintah. Oleh karena itu,

pemerintah pada saat ini perlu menempatkan Sosial Media sebagai platform

komunikasi untuk melibatkan masyarakat dalam membangun interaksi yang aktif di

mana melihat popularitas Sosial Media saat ini begitu melonjak (Graham et al.,

2015).

Dalam era digitalisasi yang semakin berkembang, penggunaan Sosial Media menjadi

semakin luas dan penting dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai jenis Sosial Media

seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan YouTube telah menjadi bagian dari

1
rutinitas sehari-hari bagi sebagian besar masyarakat di seluruh dunia. Sosial Media

memberikan banyak manfaat, seperti memudahkan komunikasi, membantu

pemasaran produk atau jasa, dan memberikan akses ke informasi terbaru. Namun,

penggunaan Sosial Media juga membawa beberapa risiko, seperti pelanggaran

privasi, penyebaran berita palsu, dan kejahatan siber. Oleh karena itu, diperlukan

kebijakan penggunaan sosial media yang tepat untuk meminimalkan risiko tersebut

dan melindungi pengguna Sosial Media. Saat ini, banyak perusahaan dan organisasi

telah mengadopsi kebijakan penggunaan Sosial Media sebagai bagian dari kebijakan

kerja mereka. Namun, masih banyak yang belum memahami pentingnya kebijakan

tersebut dan bagaimana menerapkannya secara efektif. Maka dari itu, perlu dilakukan

penelitian dan pembahasan tentang kebijakan penggunaan Sosial Media di era

digitalisasi untuk memahami pentingnya kebijakan tersebut, risiko yang terkait

dengan penggunaan Sosial Media, dan bagaimana menerapkannya secara efektif.

Dengan demikian, pengguna Sosial Media dapat memanfaatkan Sosial Media dengan

aman dan produktif, sementara perusahaan dan organisasi dapat melindungi diri

mereka dari risiko dan bahaya yang terkait dengan penggunaan Sosial Media.

Seseorang pasti memiliki berbagai motivasi dalam menggunakan Sosial Media.

Sekedar untuk berkomunikasi dengan orang lain, untuk mencari tahu perkembangan

sesuatu, untuk berbagi informasi maupun untuk mengikuti salah satu yang menjadi

trend saat ini yaitu menggunakan Sosial Media sebagai bentuk eksistensi diri. Orang-

orang yang hanya ingin menggunakan Sosial Media sebagai sarana menjaga

silaturahmi biasanya akan memilih Sosial Media yang bersifat private saja seperti

Line, Whatsapp, Path, Telegram, Blackberry Messenger atau yang lainnya. Meskipun

masuk ke media yang terbuka seperti Facebook dan Twitter maka mereka hanya akan

2
menjadi penonton dan pembaca yang baik dan melihat perkembangan terbaru yang

ada di media social. Sedangkan bagi orang-orang yang ingin diakui eksistensinya

oleh masyarakat luas melalui Sosial Media biasanya akan menggunakan Sosial Media

yang bersifat terbuka seperti Instagram, Facebook, Line, atau Twitter. Karena

disinilah tempat kita bisa secara bebas dan terbuka dalam berinteraksi. Sehingga

banyaknya update status serta posting-an yang kita miliki adalah salah satu bentuk

jika kita ingin dikenal secara luas. Kita dikenal sebagai apa dan siapa itu kita yang

memutuskan, karena apa yang kita posting melalui Sosial Media akan menjadi

gambaran diri kita bagaimana kita memposisikan diri dimata masyarakat luas.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apakah Definisi Sosial Media?

2. Bagaimanakah dampak dari penggunaan social media?

3. Bagaimana kebijakan penggunaan sosial media di era digitalisasi?

1.3. Tujuan

1. Mengetahui definisi social media.

2. Mengetahui dampak dari penggunaan social media.

3. Mengetahui kebijakan penggunaan sosial media di era digitalisasi.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sosial Media

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia online .Media secara harfiah berarti


alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan
spanduk. Sedangkan kata sosial (social) berarti berkenaan dengan
masyarakat. McGraw Hill Dictionary mendefinisikan Sosial Media adalah sarana
yang digunakan oleh orang-orang untuk berinteraksi satu sama lain dengan cara
menciptakan, berbagi, serta bertukar informasi dan gagasan dalam sebuah jaringan
dan komunitas virtual.

Sosial Media adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring
sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk
Sosial Media yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

Jika media tradisional menggunakan media cetak (koran, majalah, buletin, dll)
dan media broadcast (radio, televisi), maka Sosial Media menggunakan internet.
Sosial Media mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi
kontribusi dan umpan balik secara terbuka, memberi komentar, serta membagi
informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Media social terbagi menjadi 6
Jenis menurut Andreas M. Kaplan

1. Collaborative projects memungkinkan adanya kerjasama dalam kreasi konten


yang dilakukan oleh beberapa pengguna secara simultan, misalnya adalah
Beberapa situs jenis ini mengizinkan penggunanya untuk melakukan
penambahan, menghilangkan, atau mengubah konten. Bentuk lain

4
dari collaborative projects  adalah social bookmarking yang mengizinkan
koleksi berbasis kelompok dan peringkat kaitan internet atau konten media.
2. Blogs merupakan salah satu bentuk Sosial Media yang paling awal yang
tumbuh sebagai web pribadi dan umumnya menampilkan date-stamped
entries dalam bentuk Jenis blog yang sangat populer adalah blog berbasis
teks.

3. Content communities memiliki tujuan utama untuk berbagi konten media


diantara para pengguna, termasuk didalamnya adalah teks, foto, video, dan
powerpoint presentation. Para pengguna tidak perlu membuat halaman profil
pribadi.

4. Social networking sites memungkinkan para pengguna untuk terhubung


dengan menciptakan informasi profil pribadi dan mengundang teman serta
kolega untuk mengakses profil dan untuk mengirim surah elektronik serta
pesan instan. Profil pada umumnya meliputi foto, video, berkas audio, blogs
dan lain Contoh dari social networking sites adalah Facebook, MySpace, dan
Google+.

5. Virtual games worlds merupakan platform yang mereplikasi lingkungan ke


dalam bentuk tiga-dimensi yang membuat para pengguna tampil dalam bentuk
avatar pribadi dan berinteraksi berdasarkan aturan-aturan permainan.

6. Virtual sosial worlds memungkinkan para inhabitan untuk memilih perilaku


secara bebas dan untuk hidup dalam bentuk avatar dalam sebuah dunia virtual
yang sama dengan kehidupan nyata. Contohnya adalah Second

5
Setelah melihat berbagai jenis media social yang beredar tersebut maka dalam

penggunaan media social juga dibutuhkan yang Namanya Kebijakan.

2.2 Dampak Penggunaan Sosial Media

Terdapat dua dampak dari penggunaan social media yaitu dampak positif dan dampak

negatif:

1. Dampak Positif
 Bisa dimanfaatkan untuk media promosi/iklan dan pemberitahuan secara up
to date dan manfaat hiburan lainnya seperti kuis, game dll yang bisa
menambah pengetahuan kita tentang teknologi maupun hal umum.
 Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial
 Dengan menggunakan jejaring sosial, kita bisa berkomunikasi dengan siapa
saja, bahkan dengan orang yang belum kita kenal sekalipun dari berbagai
penjuru dunia. Kelebihan ini bisa kita manfaatkan untuk menambah
wawasan, bertukar pikiran, saling mengenal budaya dan ciri khas daerah
masing-masing, Hal ini dapat pula mengasah kemampuan berbahasa
seseorang. Misalnya, belajar bahasa inggris dengan memanfaatkan fasilitas
call atau video call yang disediakan di situs jejaring sosial.
 Dapat belajar mengembangkan keterampilan teknis dan social yang sangat
dibutuhkan di zaman digital seperti sekarang ini. Mereka akan belajar
bagaimana cara beradaptasi,bersosialisai dengan public dan mengelola
jaringan.
 Memperluas jaringan pertemanan, anak dan remaja akan menjadi lebih
mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia, meski sebagian besar
diantaranya belum pernah mereka temui secara.
 Situs jejaring social membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat,
perhatian, dan empati, misalnya memberi perhatian saat ada teman mereka
6
yang ulang tahun, mengomentari foto, video dan status teman mereka,
menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara
 \Media pertukaran data : dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan
www (world wide web : jaringan situs-situs web) para pengguna internet di
seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan
 Media untuk mencari informasi atau data : perkembangan internet yang
pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting
dan Kemudahan memperoleh informasi : kemudahan untuk memperoleh
informasi yang ada di internet banyak membantu manusia sehingga manusia
tahu apa saja yang Selain itu internet juga bisa digunakan sebagai lahan
informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.
 Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan : Dengan
kemudahan ini, membuat kita tidak perlu pergi menuju ke tempat
penawaran/penjualan karena dapat di lakukan lewat.

2. Dampak Negatif
 Kecanduan, situs jejaring sosial seperti Facebook atau MySpace juga bisa
membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk mengisolasikan
Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah cara kerja gen,
membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan
merusak performa mental.
 Berkurangnya perhatian terhadap keluarga
 Tergantikannya kehidupan sosial
 Tersebarnya data penting yang tidak semestinya
 Membuat prestasi pelajar semakin menurun
 Tumbuhnya sikap hedonisme dan konsumtif\

7
 Seseorang yang menghabiskan waktunya di depan komputer akan jarang
berolahraga sehingga kecanduan aktivitas ini dapat menimbulkan kondisi
fisik yang lemah, bahkan obesitas.
 Kerusakan fisik juga sangat mungkin Bila menggunakan mouse atau
memencet keypad ponsel selama berjam-jam setiap hari, seseorang dapat
mengalami cedera tekanan yang berulang-ulang. Penyakit punggung juga
merupakan hal yang umum terjadi, pada orang-orang yang menghabiskan
banyak waktu duduk di depan meja komputer.
 Media elektronik, seperti komputer, laptop, atau handphone (ponsel) juga
menghancurkan secara perlahan-lahan kemampuan anak-anak dan kalangan
dewasa muda untuk mempelajari kemampuan sosial dan membaca bahasa
Maksudnya adalah seseorang akan mengalami pengurangan interaksi dengan
sesama mereka dalam jumlah menit per hari-nya menyebabkan jumlah orang
yang tidak dapat diajak berdiskusi mengenai masalah penting, menjadi
semakin meningkat setiap harinya.
 Kejahatan dunia maya (cyber crime). Seiring berkembangnya teknologi,
berkembang pula Didunia internet, kejahatan dikenal dengan nama cyber
crime. Kejahatan dunia maya sangatlah beragam. Diantaranya, carding,
hacking, cracking, phising, dan spamming.
 Dengan menganggap kebebasan berpendapat dan berekpresi dalam Media
sosial, menjadikannya media tersebut seperti privasi padahal apa yang kita
informasikan bisa dilihat oleh orang lain maupun orang yang telah ada
dalam daftar pertemanan kita padahal tidak kita tidak bisa menjamin orang
orang tersebut sebaik yang kita Anak dan remaja menjadi malas belajar
berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasa pun menjadi
terganggu. Jika anak terlalu banyak berkomunikasi di dunia maya, maka
pengetahuan tentang seluk beluk berkomunikasi di kehidupan nyata, seperti
bahas tubuh dan nada suara, menjadi berkurang

8
 Situs jejaring social akan membuat anak dan remaja lebih mementingkan
diri Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan sekitar mereka, karena
kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat mengakibatkan
anak menjadi kurang berempati di dunia nyata.
 Bagi anak dan remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di jejaring
social. Hal ini akan membuat mereka semakin sulit membedakan anatara
berkomunikasi di situs jejaring social dan dunia Hal ini tentunya akan
mempengaruhi keterampilan menulis mereka di sekolah dalam hal ejaan dan
tata bahasa.
 Pornografi; Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan
pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian
informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela. Untuk
mengantisipasi hal ini, para produsen browser melengkapi program mereka
dengan kemampuan untuk memilih jenis home page yang dapat di Di
internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa
mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.
 Penipuan; Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak
luput dari serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan
hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia
informasi
 Carding; Karena sifatnya yang real time (langsung), cara belanja dengan
menggunakan Kartu kredit adalah cara yang paling banyak digunakan dalam
dunia Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam
bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi
adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat
kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data
yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.\
 Perjudian; Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan
yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk
9
memenuhi Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya
situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari
pengunjungnya.

2.3 Kebijakan Penggunaan Sosial Media Di Era Digitalisasi

Kebijakan penggunaan sosial media di era digitalisasi adalah serangkaian

aturan dan pedoman yang dibuat oleh perusahaan atau organisasi untuk mengatur

penggunaan Sosial Media oleh karyawan atau anggota mereka dalam lingkup kerja

atau organisasi. Kebijakan ini mencakup berbagai aspek, seperti etika, privasi,

keamanan, hak cipta, dan tanggung jawab sosial.

Penggunaan Sosial Media oleh karyawan atau anggota organisasi dapat


membawa manfaat besar, seperti memperkuat merek atau citra perusahaan,

meningkatkan engagement dengan pelanggan atau pengikut, dan membangun

jaringan kontak. Namun, tanpa kebijakan yang tepat, penggunaan Sosial Media juga

dapat membawa risiko dan bahaya, seperti kehilangan informasi rahasia, pelanggaran

privasi, penyebaran berita palsu, dan kejahatan siber.

Oleh karena itu, kebijakan penggunaan sosial media harus dibuat dan

diterapkan dengan cermat dan efektif. Beberapa aspek penting yang perlu

10
dipertimbangkan dalam membuat kebijakan penggunaan sosial media adalah sebagai

berikut:

1. Tujuan penggunaan Sosial Media oleh perusahaan atau organisasi harus jelas

dan spesifik. Kebijakan harus menjelaskan apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan

oleh karyawan atau anggota organisasi dalam penggunaan Sosial Media.

2. Etika dalam penggunaan Sosial Media harus dijelaskan secara rinci.

Kebijakan harus memberikan pedoman tentang perilaku yang diterima dan tidak

diterima, termasuk etika dalam berinteraksi dengan pelanggan atau pengikut.

3. Kebijakan harus mengatur privasi dan keamanan informasi. Karyawan atau

anggota organisasi harus dilarang untuk membocorkan informasi rahasia atau privasi

melalui Sosial Media. Kebijakan juga harus memuat prosedur keamanan untuk

menghindari penipuan, malware, dan serangan siber.

4. Kebijakan harus mencakup hak cipta dan hak kekayaan intelektual. Karyawan

atau anggota organisasi harus memperhatikan hak cipta dan kekayaan intelektual saat

menggunakan Sosial Media. Mereka tidak boleh menyalin, menggandakan, atau

memodifikasi konten yang tidak diperbolehkan.

5. Tanggung jawab sosial perusahaan atau organisasi harus ditekankan dalam

kebijakan. Karyawan atau anggota organisasi harus bertanggung jawab atas

komentar, postingan, atau tindakan mereka di Sosial Media, dan tidak boleh

membahayakan atau merugikan citra perusahaan atau organisasi.

11
Selain aspek-aspek yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat beberapa hal penting

lainnya yang perlu diperhatikan dalam kebijakan penggunaan sosial media di era

digitalisasi, antara lain:

6. Kebijakan harus disesuaikan dengan jenis Sosial Media yang digunakan.

Setiap platform Sosial Media memiliki karakteristik dan aturan yang berbeda, oleh

karena itu kebijakan yang dibuat harus disesuaikan dengan jenis Sosial Media yang

digunakan oleh perusahaan atau organisasi.

7. Kebijakan harus mempertimbangkan hak karyawan atau anggota organisasi.

Karyawan atau anggota organisasi juga memiliki hak privasi dan kebebasan

berekspresi dalam penggunaan Sosial Media. Oleh karena itu, kebijakan harus

mempertimbangkan hak-hak mereka dan tidak bertentangan dengan undang-undang

atau peraturan yang berlaku.

8. Kebijakan harus diperbarui secara berkala. Perkembangan Sosial Media dan

teknologi terus berubah, oleh karena itu kebijakan penggunaan sosial media juga

harus diperbarui secara berkala untuk memastikan kesesuaian dan keefektifannya.

9. Kebijakan harus disosialisasikan dengan baik. Kebijakan penggunaan sosial

media harus disosialisasikan dengan baik kepada karyawan atau anggota organisasi

agar mereka memahami dan mematuhi kebijakan tersebut. Selain itu, mereka juga

harus diberi pelatihan tentang etika dan praktik terbaik dalam penggunaan Sosial

Media.

12
10. Kebijakan harus diawasi dan dievaluasi secara teratur. Penting untuk

mengawasi dan mengevaluasi implementasi kebijakan secara teratur untuk

memastikan kepatuhan dan keefektifannya. Jika ditemukan pelanggaran, tindakan

korektif harus dilakukan sesegera mungkin.

Dalam era digitalisasi, Sosial Media telah menjadi bagian penting dari kehidupan

pribadi dan profesional kita. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan atau organisasi

untuk memiliki kebijakan penggunaan sosial media yang efektif untuk meminimalkan

risiko dan bahaya, serta memberikan manfaat yang besar. Dengan memperhatikan

aspek-aspek yang telah disebutkan di atas, kebijakan penggunaan sosial media dapat

disusun dengan baik dan diterapkan secara efektif dalam lingkup kerja atau

organisasi.

Dalam era digitalisasi, kebijakan penggunaan sosial media sangat penting untuk

meminimalkan risiko dan bahaya yang terkait dengan penggunaan Sosial Media,

sementara memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan atau organisasi. Oleh

karena itu, kebijakan tersebut harus disusun dengan cermat dan diterapkan secara

efektif.

13
BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Melihat besarnya potensi pengguna di Indonesia tersebut sampai membuat


perusahaan Sosial Media mulai membuka cabang-cabang atau kantor resmi untuk
memudahkan komunikasi dengan pemerintah ataupun dengan para penggunanya
yang ada di Indonesia. Pembukaan kantor resmi ini tentu menguntungkan karena
selain memudahkan pengguna Sosial Media tersebut untuk menyampaikan
keluhannya, juga membuka peluang pekerjaan bagi orang-orang tertentu.

Walaupun Sosial Media menawarkan kemudahan dalam berkomunikasi,


bersosialisasi dan lain sebagainya, akan tetapi bukan berarti Sosial Media sepenuhnya
memberikan dampak positif pada masyarakat kita. Nyatanya terdapat dampak-
dampak negatif yang cukup serius dan apabila tidak ditangani dengan baik dapat
membuat masyarakat kita malah berkembang ke arah yang negatif dan tidak sesuai
dengan harapan kita sebagai orang Indonesia

14
Dalam era digitalisasi, Sosial Media telah menjadi semakin penting dalam kehidupan

pribadi dan profesional kita. Namun, penggunaan Sosial Media juga memiliki risiko

dan bahaya, terutama bagi perusahaan atau organisasi yang tidak memiliki kebijakan

yang jelas. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan atau organisasi untuk memiliki

kebijakan penggunaan sosial media yang efektif untuk meminimalkan risiko dan

bahaya, serta memberikan manfaat yang besar. Dalam menyusun kebijakan

penggunaan sosial media, perlu mempertimbangkan beberapa aspek seperti hak

privasi dan kebebasan berekspresi karyawan atau anggota organisasi, jenis Sosial

Media yang digunakan, kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan yang

berlaku, sosialisasi kebijakan dengan baik, serta pengawasan dan evaluasi secara

teratur. Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, kebijakan penggunaan sosial media

dapat diterapkan dengan efektif dan memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan

atau organisasi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Pramana, I. G. A. D. (2019). Pengaruh Kebijakan Penggunaan Sosial Media dan


Kemampuan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Karyawan. E-Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, 8(1), 33-50.
Nurhayati, S., & Suyatno, S. (2018). Kebijakan Pemanfaatan Sosial Media dalam
Meningkatkan Brand Awareness pada Industri Fashion. Jurnal Komunikasi
Pembangunan, 16(2), 131-143.
Ningsih, N. K. D., & Astuti, P. D. (2019). Analisis Kebijakan Penggunaan Sosial
Media sebagai Alat Promosi pada UMKM. Jurnal Administrasi Bisnis, 76(2),
1-8.
Purwanti, D. (2018). Kebijakan Penggunaan Sosial Media dalam Perspektif Hukum
dan Bisnis. Jurnal Hukum Bisnis Indonesia, 4(1), 51-62.

16

Anda mungkin juga menyukai