Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL PENGAJUAN JUDUL

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN

“Produksi Film Pendek Pencak silat dalam upaya Melestarikan Budaya”

Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti


Simulasi Uji Kompetensi Keahlian Multimedia
Tahun Pelajaran 2022/2023

Disusun Oleh:
Nama : NENG PUJA KHARISMA
NIS : 2021101117
Kelas/Komp keahlian : Multimedia
Tahun pelajaran : 2022/2023

PEMETINTAHAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH X
SMK NEGRI 1 LEMAHABANG
Jl. KH. Wahid Hasyim No. 76 Telepon (0231)635308
Email: surat@smkn1lemahabang.sch.id Website: https://smkn1lemahabang.sch.id
Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon, 45184
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL
(Proposal Pengajuan Judul UKK)
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mengikuti Uji Kompetensi Keahlian
Multimedia
Tahun Ajaran 2022/2023

Nama Siswa : NENG PUJA KHARISMA


NIS : 2021101117
Kelas : 12 Multimedia 2

PRODUK:
FILM PENDEK
“ PESILAT BERPRESTASI”

DISAHKAN OLEH :

Ketua Kompetensi Keahlian


Multimedia, Guru Pembimbing,

DIAN FITOKO, S.KOM. M ILHAM.S.Pd.I.S.KOM


NIP. -19941201 1 1006 NIP. -198511012022211024

MENGETAHUI :

Kepala Sekolah

Dra.Hj.OON PATONAH.M.Si
NIP.19671001199403 2 007

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat, dan Hidayah-nya. Sehingga penyusun dapat diberikan
kesempatan menyelesaikan proposal pengajuan judul Uji Kompetensi Keahlian
(UKK) ini penulis beri judul “PESILAT BERPRESTASI“ . Proposal pengajuan
judul ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam melaksanakan
prosedur UKK bagi para siswa/I SMK Negri 1 Lemahabang Tahun Ajaran
2022/2023.

Terselesainya proposal Uji Kompetensi Keahlian ini tidak lepas dari


bantuan dan dukungan berbagai pihak. Untuk itu penyusun berterima kasih
banyak kepada :

1. Ibu Dra.Hj.Oon Fatonah.M.Si Selaku Kepala sekolan SMK Negri


1 Lemahabang
2. Bapak Dian Fitoko, S.Kom, Selaku ketua Kompetensi Keahlian
Multimedia;
3. Bapak M Ilham, S.Pd.I.S.Kom, Selaku Wali Kelas 12 Multimedia
2
4. Teman-teman kelas 12 Multimedia, serta seluruh pihak yang telah
membantu menyusun proposal ini;

Penyusun berharap proposal ini dapat memberikan manfaat kepada


penulis sendiri maupun para pembaca. Untuk itu penyusun juga berharap adanya
kritik, saran dan juga usulan demi perbaikan mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna.

Cirebon, Februari 2023


Penyusun

ii
Neng Puja Kharisma

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................. 2
1.3 Tujuan.................................................................................... 2

BAB II MENGANALISIS FILM.......................................................... 3


2.1 Pra Produksi.......................................................................... 3
2.1.1 Analisis SWOT.................................................................... 4
2.1.2 Storyboard............................................................................ 4
2.1.3 Sinopsis................................................................................ 4
2.1.4 Naskah.................................................................................. 4
3.1 Produksi................................................................................ 12
3.1.1 Kebutuhan Aplikasi............................................................. 12
3.1.2 Tahapan pembuatan............................................................. 12
3.1.3 Teknik.................................................................................. 13
BAB III PENUTUP................................................................................ 14
4.1 Kesimpulan............................................................................. 14
4.2 Saran....................................................................................... 14

iii
2

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Negara Indonesia sangat kaya akan tradisi dan budayanya. Mulai dari
suku budayanya, desain bangunan, bela diri, aktivitas, dan seni budaya
daerah yang masih jarang diketahui. Adat dan budaya merupakan tradisi
dan warisan berharga dari bangsa. Tradisi maupun seni budaya ini sangat
penting untuk ditunjukan dan dikenalkan di berbagai daerah dunia secara
luas., jika dimanfaatkan dengan baik dari turun temurun akan membawa
keuntungan luar biasa bagi bangsa ini.

Salah satu warisan negara adalah pencak silat. Seni bela diri pencak
silat memiliki empat sudut khususnya, bela diri, olahraga, keahlian
melindungi diri, dan keduniawian mental. Keempat sudut ini secara
konsisten hadir dalam setiap pendidikan pencak silat di perguruan tinggi
atau sanggar. Aspek luhur yang terletak dalam pencak silat adalah jati diri
suatu bangsa, pencak silat merupakan suatu warisan keteladanan leluhur
bangsa yang hendak senantiasa terpelihara, walaupun zaman terus
berkembang bela diri pencak silat salah satu budaya Indonesia yang harus
dilestarikan.

Melestarikan budaya nusantara sangatlah penting sebagai generasi


penerus bangsa, apalagi di era globalisasi ini budaya barat yang dengan
bebasnya memasuki wilayah Indonesia dan sedikit banyak mempengaruhi
pola pikir masyarakat pada umumnya dan juga mempengaruhi budaya asli
Indonesia. Hal seperti inilah yang amat sangat disayangkan apabila terjadi
para generasi muda yang dengan mudahnya menerima budaya asing dan
melupakan budaya asli ibu pertiwi dan lebih memilih menggunakan unsur-
unsur budaya asing yang kurang sesuai dengan kebudayaan Indonesia.
Untuk mewujudkan harapan-harapan untuk melestarikan warisan budaya
nenek moyang itulah maka disinilah letak kegunaan film sebagai salah
satu bentuk media massa, yang juga merupakan wahana yang sangat
efektif dalam membentuk persepsi masyarakat melalui representasi atas
2

sebuah kelompok atau individual. Hal ini 3 disebabkan oleh karakteristik


film yang dianggap memiliki jangkauan, realisme, pengaruh emosional,
dan popularitas yang hebat. Dengan dimuati ideologi tertentu, dan dengan
kelebihan film yang mampu menjangkau banyak orang dalam waktu
singkat dan memanipulasi kenyataan yang tampak dengan pesan
fotografis, tanpa kehilangan kredibilitas (McQuail, 1996:14). Dengan citra
film sebagai cermin dari realitas, apa yang tampak dalam sebuah film
dapat diinterpretasikan oleh masyarakat sebagai kondisi realitas yang
sebenarnya.

Pengertian Film itu sendiri adalah media komunikasi sosial yang


terbentuk dari penggabungan dua indra, yakni penglihatan dan
pendengaran. Film mempunyai inti atau tema sebuah cerita yang banyak
mengungkapkan realita sosial yang terjadi disekitar lingkungan tempat
dimana film itu sendiri tumbuh. Film sendiri dapat juga berarti sebuah
industri, yang mengutamakan eksistensi dan ketertarikan cerita yang dapat
mengajak banyak orang terlibat. Atau cerita singkat yang ditampilkan
dalam bentuk gambar dan suara yang dikemas sedemikian rupa dengan
permainan kamera, teknik editing, dan skenario yang ada sehingga
membuat penonton terpesona. Film secara kolektif sering disebut
sinematografi. Sinematografi atau Cinematography terdiri dari dua suku
kata cinema dan graphy yang berasal dari Bahasa Yunani, kinema yang
berarti gerakan dan graphoo yang berarti menulis. Jadi, sinematografi bisa
diartikan menulis dengan gambar yang bergerak. Dalam sinematografi,
unsur visual merupakan “alat” utama dalam berkomunikasi. Maka secara
kongrit, bahasa yang digunakan dalam sinematografi adalah suatu
rangkaian beruntun dari gambar bergerak yang yang dalam pembuatannya
memperhatikan seberapa gambar itu ditampilkan, iramanya, dan
sebagainya yang kesemuanya merupakan alat komunikasi non-verbal.

Film memiliki berbagai jenis sesuai kriteria serta aturan masing-


masing. beberapa film tersebut masing-masing mempunyai tujuan dan
fungsingnya sendiri-sendiri diantaranya, Film Dokumenter, Film cerita
panjang, Film Profile peusahaan, Film iklan televisi, Film video clip. Pada
2

pembuatan produksi film ini penulis akan memakai jenis film dokumenter
karena

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dapat di ambil yaitu:


1. Bagaimana pengaruh film pendek pencak silat dalam
meningkatkan pelestarian budaya di era globalisasi?.
2. Bagaimana membuat film untuk mendokumentasikan
keragaman budaya pencak silat?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan film pendek


ini sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan pengaruh film pendek pencak silat dalam


meningkatkan pelestarian budaya di era globalisasi.
2. Memberikan informasi mengenai keragaman pencak silat
dan sebagai dokumentasi untuk pelestarian budaya pencak
silat.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam pembuatan film pendek ini
sebagai berikut :
1. Dengan produksi film ini diharapkan dapat menambah
wawasan ilmu pengetahuan tentang produksi film
pelestarian budaya pencak silat .
2. Hasil produksi film diharapkan dapat digunakan sebagai
salah satu bentuk media massa, yang juga merupakan
wahana yang sangat efektif dalam membentuk persepsi
2

masyarakat untuk melestarikan keragaman budaya pencak


silat.
BAB 2
MENGANALISIS FILM

2.1 PRA PRODUKSI


Pra produksi atau sering disebut juga pre-production merupakan
tahap awal dari proses produksi. Ditahap ini, kita akan mempersiapkan segala
macam hal yang akan diperlukan untuk proses produksi. Dalam melakukan tahap
pra produksi kita sudah melakukan riset dari awal, untuk memberikan batasan
pembuatan film, tahapan yang harus dipersiapkan dan di desain dengan matang.
Konsep dalam tahapan produksi film akan dibayangkan dan di evaluasikan
sehingga dalam bayangan pikiran kita tersebut dapat dibuat pembuatan sinopsis,
storyline, storyboard, dan shooting script.

2.1.1 Analisis SWOT


Dalam pembuatan film dokumenter pelestarian budaya pencak silat
banyak sekali faktor pendukung dan penghambat, baik dari sisi internal maupun
eksternal. Pada film ini digunakan identifikasi SWOT (Strength, Weakness,
Opportunity, dan Thearts) Berikut masing-masing penjelasan dari identifikasi

 Stength (kekuatan)
Strength (kekuatan) adalah kondisi yang kuat atau
dominan dalam Produk yang dibuat. Faktor ini menjadi
keunggulan dalam produk itu sendiri karena dapat
menciptakan nilai tambah atau keunggulan komparatif dari
produk yang dibuat.
Dengan pembuatannya film ini bisa
mendeskripsikan pengaruh film pelestarian budaya pencak
silat di era globalisasi ini yang mempengaruhi pola pikir
masyarakat mengenai pelestarian budaya pencak silat, dan
juga memberikan informasi kepada masyarakat tentang
keragaman budaya pencak silat. Sehingga dari film pencak
silat ini diharapkan bisa menjadi sebuah media untuk
melestarikan budaya pencak silat.
2

 Weaknes (kelemahan)
Weaknesses (kelemahan) adalah kondisi suatu hal
yang menjadikan kelemahan atau kekurangan yang ada
pada produk yang dibuat.
Kelemahan yang ada pada pembuatan film pendek
melestarikan budaya pencak silat diantaranya, keterbatasan
alat yang digunakan dalam pembuatan film dokumenter ini
yang akan menyebabkan teknik pengambilan gambar yang
kurang sempurna. Tidak hanya itu keterbatasan biaya
produksi juga menjadi salah satu faktor kelemahannya,
Sehingga dalam pembuatan film ini penulis sedikit
kesulitan mengenai alat keperluan pembuatan film dan
aktor yang akan menjadi tokoh utama dalam pembuatan
film pelestarian budaya pencak silat ini.

 Oppurtunity (peluang)
Oppurtunity (peluang) Merupakan suatu kondisi
yang sifatnya mmenguntungkan bahkan dapat menjadi
senjata untuk memajukan sebuah produk yang dibuat.
Informasi
yang disajikan pada film melestarikan budaya
pencak silat ini bersifat mengajak penonton dan
memberikan informasi kepada penonton mengenai
pelestarian budaya pencak silat, peluang film ini untuk
ditonton oleh khalayak banyak yang cukup besar terutama
pada remaja di era globalisasi ini .

 Threats (ancaman)

3
2

Threats (ancaman) merupakan kondisi yang dapat


mengganggu kelancaran berjalannya sebuah produk yang dibuat
Di era globalisasi ini budaya barat yang dengan bebasnya
memasuki wilayah Indonesia dan sedikit banyak mempengaruhi
pola pikir masyarakat pada umumnya dan juga mempengaruhi
budaya asli Indonesia, Salah satunya buadaya pencak silat sudah
sedikit sekali pelestarian budaya pencak silat di jaman sekrang ini.
maka dari itu pembuatan film dokumenter ini bertujuan sebagai
media massa untuk melestarikan budaya pencak silat.

3
5

2.1.2 Storyboard
Terlampir

2.1.3 Sinopsis
Ahmad Syifa Siswa SMK NEGRI 1 LEMAHABANG yang
memiliki kegemaran akan bela diri dan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh
menjadikannya seorang siswa berprestasi di sekolahannya. Dia sangat menyukai
seni bela diri pencak silat dan dan sering mengikuta event-event tingkat kabupaten
maupun provinsi. Karena kepiawannya sekolah menjadikannya perwakilan untuk
mengikuti pencak silat seni tunggal yang diadakan secara virtual tingkat
SMA/SMK Sederajat.

2.1.4 Naskah

“PESILAT BERPRESTASI”
Oleh Neng puja kharisma

SCENE 1. EXT. TEMPAT LATIHAN-SORE HARI


CAST: SYIFA
Syifa sedang latihan sendiri seni tunggal pencak silat di tempat latihan seperti
biasanya
CAMERA: LONG-SHOOT ke arah syifa yang sedang latihan
Fade in
SCENE 2. EXT.DEPAN SEKOLAH-PAGI
CAST: SYIFA
Syifa berjalan menuju gerbang sekolah
CAMERA: LONG-SHOOT Ke arah syifa yang berjalan menuju gerbang
Cut to
6

SCENE 3. EXT.DEPAN SEKOLAH-PAGI


CAST: SYIFA
Syifa memasuki sekolah
CAMERA: LONG-SHOOT ke arah syifa yang sedang berjalan.
Cut to
SCENE 4. EXT.LORONG KELAS-PAGICAST: SYIFA
Syifa berjalan di lorong kelas menuju kelasnya
CAMERA:LONG-SHOOT ke arah syifa yang sedang berjalan
Cut to
SCENE 5.INT.RUANG KELAS-PAGI
CAST: SYIFA
Syifa memasuki kelas.
CAMERA: MEDIUM-SHOOT ke arah syifa yang memasuki kelas
Cut to
SCENE 6. INT.RUANG KELAS-PAGI
CAST: SYIFA, RISKI
Syifa menduduki kursinya dan di kursi belakang ada riski yang sedang melihat
kearahnya.
CAMERA: LONG-SHOOT ke arah isi kelas
SCENE 7.INT. RUANG KELAS-PAGI
CAST: SYIFA, RISKI
Riski menghampiri syifa
CAMERA LONG SHOOT TO: riski berjalan menuju syifa
CAMERA: MEDIUM-SHOOT TO Syifa/riski
Riski duduk di samping syifa
RISKI
” Eh syif,”
(Sambil menepuk pundak syifa)
SYIFA
“Iya,knpa ki?
7

SCENE 8.INT.RUANG KELAS-PAGI


CAST: SYIFA, RISKI
CAMERA: OVER THE SHOULDER SHOOT TO RISKI
RISKI
‘Tadi gw baru saja dapet info dari kesiswaan kalo nanti bakal ada perlombaan seni
tunggal pencak silat secara virtual”
CAMERA: OVER THE SHOULDER SHOOT TO SYIFA
SYIFA
’owh iya, terus kenapa ki?”

SCENE 9.INT.RUANG KELAS-PAGI


CAST:SYIFA, RISKI
CAMERA: OVER THE SHOULDER SHOOT TO RISKI
RISKI
“Jadi sekolah minta buat lo jadi perakilan lomba kali ini,kira-kira lo mau ga?”
CAMERA: CLOSE UP TO SYIFA
(Syifa sedang menimbang-nimbang tawaran dari riski)
SYIFA
‘hmm,boleh deh itung-itung nambah gantungan hehe,”
(syifa ketawa kecil)
CAMERA: MEDIUM SHOOT TO syifa
SYIFA
“Emang acara lombanya kapan ki?”
CAMERA:OVER THE SHOULDER SHOOT TO RISKI
RISKI
“Okeh nanti gw infoin dulu ke kesiswaan, mingdep si jadi lo bisa persiapan dari
sekarang”
8

SCENE 10. INT. RUANG KELAS-SIANG


(bel pulang sekolah berbunyi, para siswa sudah keluar dari kelasnya hanya tersisa
riski dan syifa)
CAMERA LONG SHOOT TO SYIFA/RISKI
Cut to
CAAMERA CLOSE UP TO RISKI
RISKI
“eh syif tunggu”
Cut to
CAMERA CLOSE UP
SYIFA
“iya kenapa ki?
Cut to
CAMERA CLOSE UP RISKI
RISKI
“gini, tadi gw kan sudah ngomong ke kesiswaan tentang lomba, kata kesiswaan lo
bisa pakai ruang aula buat shoot videonya”
Cut to

CAMERA CLOSE UP TO SYIFA

SYIFA
“Oke oke siap, tapi nanti lo bisa kan bantu gw?’

RISKI

“santai pasti gw bantu ko”

SYIFA

“Thanks ki, yaudah yo pulang”

(diberi anggukan oleh riski)

Fade in
9

WAKTU PENGAMBILAN VIDEO LOMBA


SCENE 11. EXT DEPAN AULA
CAMERA ESTABLISH
(memperlihatkan depan aula)
SCENE 12.INT.RUANG AULA
CAMERA LONG SHOT TO SYIFA/RISKI
(riski menghampiri syifa yang sudah siap dengan peralatan lombanya)
CAMERA MEDIUM SHOOT TO RISKI
RISKI
“Bagaimana syifa sudah siap belum?”
CAMERA MEDIUM SHOOT TO SYIFA
“udah ki”
CAMERA MEDIUM SHOOT
RISKI
“yaudah kita langsung mulai take sekrang saja ya”
(diberi anggukan oleh syifa) SCENE 13.INT.RUANG AULA
(Syifa dan riski melakukan shot video)

SCENE 14. INT. RUANG AULA


(selesai melakukan shoot video)
CAMERA MEDIUM SHOOT TO SYIFA/RISKI
SYIFA
“thanks ya ki, lo sudah bantuin gw buat shoot video lomba ini”.
RISKI
“Sama-sama syif, santai saja kali kaya sama siapa saja. Btw tadi lo keren banget
syif semoga bisa kepilih jadi juara satu ya”.
SYIFA
“aamiin”.
Fade out
10

3HARI KEMUDIAN
SCENE 15.EXT.SEKOLAH
CAMERA ESTBLISH
(memperlihatkan bangunan sekolah)
Cut to
SCENE 16.INT.RUANG KELAS
CAMERA LONG SHOT
(memperlihatkan suasana kelas)
(riski memasuki ruangan kelas dan langsung menghampiri syifa)
CAMERA MEDIUM SHOOT TO RISKI/SYIFA
RISKI
“syif lu di panggil kesiswaan”
CAMERA MEDIUM SHOOT TO SYIFA
SYIFA
“hah?ada apa emangnya sampe kesiswaan manggil gw?’

CAMERA MEDIUM SHOOT TO SYIFA/RISKI


RISKI
“pengumuman pemenang lomba kemarin katanya udah muncul, dan ternyata lo
juara 1 syif”
“selamat ya”
(sambil menepuk bahu syifa)
CAMERA CLOSE UP TO SYIFA MOVE TO MEDIUM SHOOT
SYIFA
“hah yang bener lu ki? Thanks infonya kalo gitu gw ke ruang kesiswaan dulu”
(syifa menepuk bahu riski lalu pergi ke ruang kesiswaan)
Cut to
11

SCENE 17 .INT.RUANG KESISWAAN


CAMERA FULL SHOOT MOVE TO MEDIUM CLOSE UP
SYIFA
“assalamualaikum,permisi pak. Bapak panggil saya?”
CAMERA CLOSE UP MOVE TO MEDIUM SHOOT
PAK GURU
“waalaikumsalam,iya syifa. Silahkan duduk”
(diberi anggukan oleh siswa dan syifa langsung duduk di kursi depan pak guru)
CAMERA MEDIUM SHOOT TO PAK GURU MOVE TO SYIFA
“selamat ya syifa kamu telah memenangkan lomba pencak silat kemarin, ga
nyangka ternyata kamu bisa menjadi juara 1”
(pak guru mengambil sertifikat dan medali)
CAMERA KNEESHOT MOVE TO EXSTRIM CLOSE UP MOVE TO
MEDIUM SHOOT
PAK GURU
“ini medali dan sertifikatnya simpan baik-baik ya, jadikan ini pintu untuk masa
depan mu”
CAMERA CLOSE UP SYIFA
SYIFA
“baik pak, terimakasih banyak. Saya bisa jadi seperti ini juga berkat bapak yang
mengizinkan untuk lomba ini”.
(pak guru hanya mengangguk senyum)
CAMERA CLOSE UP MOVE TO LONG SHOOT
“Kalo begitu saya izin pamit kembali ke kelas pak”

(syifa bersaliman dan keluar dengan perasaan gembira sambil memegang medali
yang di kalungkan di lehernya
12

3.1 Produksi
Produksi film merupakan proses pembuatan suati film, mulai dari cerita,
ide, atau komisi awal, melalui naskah, perekaman, penyutingan, pengarahan dan
pemutaran produk akhir di hadapan penonton yang akan menghasilkan sebuah
film pendek.

3.1.1 Kebutuhan Aplikasi


No. Nama Software Kegunaan

1. Adobe Photosop Untuk editing poster film dan cover kaset

2. Adobe Premier Untuk editing video dalam film pendek yang


dibuat
3. Adobe After Effect Untuk Editing opening film

3.1.1 Tahapan Pembuatan

Februari
No Kegiatan
. 7 8 9 10 11 12 15 16
1. Membuat Proposal

2. Membuat
sinopsis/Naskah/Skenario
3. Membuat Storyboard

4. Menyiapkan Alat dan Bahan

5. Pengambilan Video

6. Editing video

7. Finishing
13

3.1.2 Teknik

Dalam pembuatan film ini penulis memakai beberapa teknik pengambilan


gambar pada video dan teknik cut sebagai berikut:

1.Teknik pengambilan gambar pada video:

 Establsih
 LongShoot
 FullShoot
 MediumShoot
 MediumCloseUp
 CloseUp
 Over the shoulder shoot

2.Teknik cut pada film

 Cut To
 Fade in
 Fade of
BAB 3
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari film ini, kita dapat mengetahui gambaran siswa yang
memiliki prestasi non-akademik merupakan salah satu kemampuan yang dapat
dikembangkan selain kemampuan akademik, meskipun kita harus meningkatkan
akademik semaksimal mungkin. Dengan sekolah mengadakan suatu kegiatan baik
itu perlombaan atau kegiatan lainya yang berkaitan dengan non-akademik bisa
menarik siswa untuk melakukan kegiatan non-akademik dan bisa menyalurkan
bakatnya.

Prestasi non-akademik bisa kita peroleh melalui berbagai kegiatan


ekstrakurikuler ataupun organisasi sekolah. misalnya dalam ekstrakurikuler
pencak silat biasanya sering mengikuti perlombaan dari situ bisa menjadikan
kekuatan untuk meyakinkan para siswa mengenai keunggulan prestasi non-
akademik.

4.2 Saran
Sebaiknya para siswa bisa lebih meningkatkan prestasi akademik dan juga
non-akademik secara menyeluruh, meskipun kadang keduanya tidak seimbang
tapi kita dapat memilih dibidang mana yang akan kita dalami.

Dengan siswa mengikuti ekstrakurikuler di sekolah bisa mereka bisa


mengembangkan bakat dan minatnya sehingga bisa disalurkan melalui
perlombaan perlombaan yang diadakan disekolah untuk mengetahui bakat kita di
bidang non-akademik.

14

Anda mungkin juga menyukai