Anda di halaman 1dari 18

PEMBENTUKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI

MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL


DI DESA CIPADUNG RT 08/ RW 03

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Character Building Hajj and Umrah
dengan dosen pengampu Dr. H. Zaenal Mukarom, M.Si

Disusun oleh kelompok 6 :

Alfian Fahridho (1214070006)


Arsila Kamila Nisa (1214070015)
Fikri Azkia Mahally (1214070029)
Ghina Maulidya (1214070031)
Kaka Khairil Anwar (1214070044)

JURUSAN MANAJEMEN HAJI DAN UMROH


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR

ِ‫لَّ مِْ مي‬


‫لَِّي مَ مِ ر‬
‫ــــــــــــــــــِ لم ر‬
‫م‬ ْ
‫مِ ي‬
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan
hidayah-Nya, sehingga penulisan makalah penelitian ini dapat kami selesaikan.
Makalah ini merupakan salah satu tugas di semester 2 pada mata kuliah Character
Building Hajj and Umrah. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk menambah
pengetahuan penulis dan teman-teman tentang Pembentukan Karakter Melalui
Permainan Tradisional.
Dalam penulisan makalah penelitian ini penulis mendapat bimbingan dan
dorongan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada yang telah membantu penulisan dalam penyusunan makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis berharap mendapatkan segala saran dan kritik dari rekan-rekan
dan khususnya bapak/ibu dosen pada bidang studi yang bersangkutan. Makalah
sederhana ini kami buat dan kami persembahkan untuk rekan-rekan dan bapak/ibu
dosen, semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bandung, 20 Mei 2022

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................I


DAFTAR ISI ......................................................................................................... II
BAB I .......................................................................................................................3
PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................ 3
1.2 Fokus Penelitian .........................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5
BAB II ..................................................................................................................... 6
METODOLOGI PENELITIAN ...........................................................................6
2.1 Jenis Penelitian .......................................................................................... 6
2.2 Sumber Data .............................................................................................. 6
2.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 6
2.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 6
2.5 Teknik Analisis Data ................................................................................. 7
BAB III ................................................................................................................... 8
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ....................................................8
3.1 Karakter yang ditimbulkan pada anak usia dini di Desa Cipadung RT 08 /
RW 03 melalui permainan tradisional ....................................................... 8
3.2 Implementasi permainan tradisional dalam pembentukan karakter pada
anak usia dini di Desa Cipadung RT 08 / RW 03 ....................................12
BAB IV ..................................................................................................................14
PENUTUP ............................................................................................................ 14
4.1 Kesimpulan .............................................................................................. 14
4.2 Saran ........................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................15
LAMPIRAN ...................................................................................................... XVI

II
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Berdasarkan tujuan negara Indonesia dalam pembukaan UUD 1945 yang


berbunyi “mencerdaskan kehidupan bangsa”, maka pemerintah menyusun tujuan
pendidikan nasional yang terkandung dalam UU. No. 20, Tahun 2003 pasal 3,
dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa, “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”.1
Pendidikan yang diterapkan di sekolah, biasanya menitikberatkan pada
pembentukan karakter siswa, yang ditunjukkan dengan aturan negara dari sistem
pendidikan nasional saat ini. Pembentukan karakter pada anak di pendidikan
sekolah dimaksudkan agar karakter siswa dapat terbentuk sejak dini.
Pembentukan nilai karakter pada siswa dapat diterapkan melalui cara-cara
yang sederhana di sekolah masing-masing. Seperti datang ke sekolah tepat waktu,
mengerjakan PR, berpakaian dengan rapi, bersikap baik dengan guru dan teman,
mencintai produk lokal, bermain permainan tradisional, dan masih banyak lagi
cara sederhana lainnya yang dapat diterapkan.
Banyak cara untuk pembentukan karakter yang dapat diterapkan disekolah,
maupun dalam pembelajaran secara umum. Di era serba modern ini banyak anak
yang lebih sering bermain permainan digital seperti video game, game online dan
playstation. Permainan ini memiliki kesan sebagai permainan modern karena
dimainkan menggunakan peralatan yang canggih dengan teknologi yang mutakhir,

1
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003
TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

3
yang sangat berbeda jika dibandingkan dengan permainan anak tradisional.
Permainan anak tradisional kadang tidak membutuhkan peralatan saat dimainkan
kalaupun ada peralatan yang digunakan hanyalah peralatan yang sederhana yang
mudah didapatkan, dan biasanya ada di sekitar anak saat bermain, seperti batu,
ranting kayu, atau daun kering.
Menurut Euis (2016: 2), “permainan tradisional adalah suatu aktivitas
permainan yang tumbuh dan berkembang di daerah tertentu, yang sarat dengan
nilai-nilai budaya dan tata nilai kehidupan masyarakat dan diajarkan secara turun-
temurun dari satu generasi ke genarasi berikutnya”.2 Banyak sekali permainan
tradisional yang berkembang di setiap daerah di nusantara. Mulai dari permainan
ucing sumput dari Jawa Barat, gatok dari Aceh, benten dari Sumatera Selatan,
delikan dari Jawa, galagasing dari Kalimantan, ceklen dari Sulawesi, dan masih
banyak permainan tradisional lainnya dari berbagai daerah di nusantara.
Kegiatan bermain dilakukan untuk bersenang-senang tidak untuk sungguh-
sungguh atau merebutkan suatu juara. Banyak hal positif dan negatif yang
ditimbilkan dari permainan modern maupun permainan tradisional, akan tetapi
yang menjadi masalah jika anak mulai kecanduan dengan permainan game
modern karena akan ada banyak waktu yang terbuang oleh sang anak dalam
menamatkan permainan bahkan hingga larut malam. Hal ini akan berdampak pada
kurangnya kosentrasi anak dalam menerima pelajaran di sekolah keesokan harinya.
Hal ini lah yang mempengaruhi semakin memudarnya karakter cinta tanah air.
Permainan tradisional berperan penting dalam membentuk karakter anak
sehingga permainan tradisional perlu dilestarikan oleh masyarakat. Dari
banyaknya permainan tradisional yang ada, peneliti akan mengambil beberapa
permainan tradisional yang ada di Indonesia yang mudah di mainkan oleh
kalangan anak-anak. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: Pembentukan Karakter Pada
Anak Usia Dini Melalui Permainan Tradisional Di Desa Cipadung RT 08 / RW 03.

2
Kurniati, Euis. Permainan Tradisional dan Perannya Dalam Mengembangkan Keterampilan
Sosial Anak. 1 ed., Jakarta, Kencana, 2016.

4
1.2 Fokus Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas maka dapat dirumuskan masalah


penelitian sebagai berikut: Bagaimana peran permainan tradisional dalam
pembentukan karakter pada anak usia dini di Desa Cipadung RT 08 / RW 03 dan
bagaimana implementasi permainan tradisional dalam pembentukan karakter pada
anak usia dini di Desa Cipadung RT 08 / RW 03.

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai rumusan masalah yang sudah dikemukakan diatas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah: Untuk mengetahui peran dan cara pengimplementasian
permainan tradisional dalam pembentukan karakter pada anak usia dini di Desa
Cipadung RT 08 / RW 03.

5
BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif-deskriptif yang


bertujuan untuk membantu peneliti memperoleh data yang objektif terkait dengan
permasalahan yang diteliti, khususnya peran permainan tradisional dalam
pembatasan dan pengembangan karakter.

2.2 Sumber Data

Sumber penelitian ini adalah berupa kata-kata, tindakan, dan data


tambahan lainnya seperti dukumen. Menurut Arikunto (2009: 144), sumber data
penelitian adalah subyek dimana suatu data dapat diperoleh. Sumber data dalam
penelitian ini diperoleh dari melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi.3

2.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Cipadung RT 08 / RW 03, Kecamatan


Cibiru, Kota Bandung. Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian dilakukan kurang
lebih satu minggu, dimulai dari tanggal 14 Mei 2022.

2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan


menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara
dilakukan kepada anak-anak di Desa Cipadung RT 08 / RW 03. Observasi
dilakukan dengan mengamati anak-anak di Desa Cipadung RT 08 / RW 03 saat

3
Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

6
bermain. Dalam penelitian ini metode dokumentasi dilakukan dengan cara
pengumpulan data yang menghasilkan catatan penting yang berhubungan dengan
rumusan masalah, hingga dokumentasi berupa foto sebagai bukti konkrit
penyelenggaraan penelitian.

2.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang peneliti gunakan yaitu data reduction (mereduksi
data) yaitu tahap peneliti memilah data dari kancah penelitian sekaligus
mengidentifikasi tentang penelitian yang dilakukan. Dan verification (penarikan
kesimpulan) yaitu tahap akhir dari penelitian dan penambahan yang sudah
dilakukan oleh peneliti.

7
BAB III

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

3.1 Karakter yang ditimbulkan pada anak usia dini di Desa Cipadung RT 08
/ RW 03 melalui permainan tradisional

Akhlak dan karakter dapat dibentuk melalui kebiasaan. Meskipun seorang


anak pada awalnya dipaksa untuk melakukan tindakan tertentu, tetapi ketika
tindakan itu terus menerus dan menjadi kebiasaan, mereka menjadi karakter yang
terpatri di dalamnya. Demikian juga yang dilakukan anak-anak di Desa Cipadung
RT 08 / RW 03, bahwa mereka terbiasa bermain perminan tradisional seperti
ketapel dan gasing.
Dari permainan tradisional, anak-anak dapat menyerap berbagai jenis
karakter yang mencerminkan kecintaan mereka pada tanah air. Karakter dari
permainan tradisional dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sekaligus
sebagai bekal seorang anak untuk hidup bermasyarakat.
Permainan tradisional juga memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Permainan tradisional memiliki banyak keunggulan, dan permainan tradisional
dapat memberikan dampak yang sangat positif bagi perkembangan keterampilan
emosional dan sosial anak. Selain itu, manfaat permainan tradisional antara lain
berpotensi mempengaruhi aspek anak seperti aspek psikomotorik, emosional, dan
kognitif. Permainan tradisional tidak hanya mempengaruhi sisi anak-anak, tetapi
permainan tradisional memiliki nilai positif bagi anak-anak. Kelebihan permainan
tradisional ini senada dengan pendapat Euis (2016:23) permainan tradisional
sangat mampu membantu dalam mengembangkan social skill, motoric skill, dan
emotional skill.
Menurut Euis (2016: 27) salah satu hambatan dari pelaksanaan
permainan tradisional adalah lahan yang tidak memadahi untuk melakukan
permainan. Yang menjadi hambatan sekaligus kekurangan dari permainan
tradisional yaitu anggapan dari anak-anak bahwa permainan tradisional adalah
permainan yang kurang menarik untuk dimainkan

8
Yang terpenting permainan tradisional memiliki banyak manfaat bagi
anak-anak. Manfaat permainan tradisional menurut Subagiyo (dalam Mulyani,
2016: 49-52) antara lain :
(1) anak menjadi lebih kreatif, (2) bisa digunakan sebagai terapi terhadap anak, (3)
mengembangkan kecerdasan intelektual anak, (4) mengembangkan kecerdasan
emosi antarpersonal anak, (5) mengembangkan kecerdasan logika anak, (6)
mengembangkan kecerdasan kinestetik anak, (7) mengembangkan kecerdasan
natural anak, (8) mengembangkan kecerdasan spasial anak, (9) mengembangkan
kecerdasan musikal anak, dan (10) mengembangkan kecerdasan spiritual anak.4

Tabel 1
Kesimpulan Observasi
Jenis Permainan Manfaat
Mengembangkan Kecerdasan Intelektual. ( Banyak
permainan anak yang dapat mengembangkan
kecerdasan intelektual biasanya dalam proses
pembuatan alat permainan tradisional seperti permainan
ketapel. Anak-anak yang membuat ketapel mungkin
disadari atau tidak menyadari bahwa mereka
Ketapel menggunakan kekuatan wajar mereka untuk membuat
ketapel. )
Mengembangkan Kecerdasan Emosional. ( Dalam
permainan tradisional selain melatih kecerdasan
intelektual juga dapat mengembangkan kecerdasan
emosional anak. Anak-anak berpartisipasi dalam
permainan dalam bentuk kelompok seperti ketapel.
Proses saling mempengaruhi dan mengatur satu sama
lain yang terjadi di dalam kelompok, yang juga dapat
membentuk jiwa kepemimpinan.)

4
Mulyani, Novi. Super Asyik Permainan Tradisional Anak Indonesia. 1 ed., Yogyakarta, Diva
Press, 2016.

9
Mengembangkan Daya Kreatifitas. ( Sebagian besar
alat permainan tradisional sangat mendasar dan mudah
didapat. Namun dalam hal ini, anak dapat melatih
kreativitas membuat alat-alat dalam permainan
tradisional. Misalnya ketapel dari alat kayu yang
berbentuk seperti huruf Y. Hal ini tentunya dapat
menunjang kreativitas anak. )
Saat bermain gasing, si anak melatih motorik halus dan
kesabaran serta mengenalkan hukum keseimbangan. Ia
Gasing juga mengasah kemampuannya dalam bermain suportif
bersama teman-temannya.

Tabel 2
Pemetaan pendidikan karakter pada permainan tradisional
ketapel dan gasing

Karakter Ketapel Gasing


Sporif  
Kerja Keras  
Berani  -
Saling Membantu - -
Komunikatif - 
Percaya Diri  -
Ulet Kreatif  -

a. Sportif
Karakter anak yang ditanamkan melalui permainan tradisional oleh Anak-
anak di Desa Cipadung RT 08 / RW 03 salah satunya adalah sportivitas.
Sportivitas muncul pada saat bermain gasing. Gasing-gasing yang ada semuanya
memiliki karakter yang sama, bahkan bisa dikatakan identik satu sama lain.

10
Namun anak-anak memberi ciri tersendiri pada gasing yang mereka mainkan
dengan mengenali penanda yang ada. Saat gasing dimainkan tentu saja semuanya
akan tampak sama, namun perbedaan tersebut baru dapat diidentifikasi saat gasing
berhenti berputar dimana saat itulah kekalahan seseorang diketahui. Setelah
gasing tersebut berhenti berputar, anak-anak dengan tegasnya mengatakan bahwa
gasing itu adalah miliknya atau pun bukan. Selaras dengan penelitian Wijaya et al,
permainan gasing dapat melatih sportivitas anak.5
b. Memiliki Jiwa Kerjakeras Untuk Mempelajari Permainan
Jiwa kerja keras anak sudah ditanamkan sejak dini didalam permainan
tradisional. Seperti anak yang bermain ketapel, ia menarik batu dengan ketapel
untuk ditembakkan kesasaran tetapi malah tidak kena sasaran, maka si anak itu
terus mencoba agar tembakannya kena sasaran. Kemudian anak yang tidak bisa
atau belum mahir mengikuti suatu permainan pastinya akan diajari sampai bisa.
Begitu juga yang bersangkutan, anak tersebut mempunyai tekad yang kuat untuk
belajar permainan yang belum mereka kuasai. Hal ini berkaitan dengan karakter
anak yang saling membantu satu sama lain.
c. Memiliki Percaya Diri
Karakter percaya diri muncul saat peneliti menunjuk kesebuah sasaran
untuk ditembak dengan ketapel oleh si anak. Kemudian si anak menarik ketapel
kearah sasaran yang akan ditembak dengan caranya sendiri dan dengan rasa
percaya dirinya.

Seperti yang dikemukakan Sudrajat (2015) Melalui permainan tradisional


nilai-nilai karakter yang tertanam dalam diri anak seperti kerjasama, kebersamaan,
kreatifitas, tanggung jawab, demokrasi, percaya diri, komitmen, dll.6 Sama halnya
yang dari hasil wawancara dan observasi yang peneliti lakukan bahwa dalam
permainan tradisional ketapel dan gasing mengandung nilai-nilai yang positif.

5
Adi Saputra Wijaya, Albadi Sinulingga, and Nurhayati Simatupang, “Permainan Tradisional
Begasing Kalimantan Timur (Studi Terhadap Nilai-Nilai Permainan Begasing),” in Seminar
Nasional Pendidikan Olahraga (Medan: Universitas Negeri Medan, 2018).
6
Sudrajat, dkk. 2015. Muatan Nilai-Nilai Karakter Melalui Permainan Tradisional Di PAUD
Among Siwi, Panggungharjo, Sewon, Bantul. Jurnal Nasional. Universitas Negeri Yogyakarta:
Yogyakarta.

11
Permainan tradisional memiliki peran penting dalam pembentukan karakter. Yang
diharapkan kelak anak-anak juga dapat menerapkannya dalam kehidupan
bermasyarakat.
Dapat kami simpulkan bahwa karakter yang ditimbulkan melalui
permainan ketapel dan gasing adalah menjadi kreatif, percaya diri, ketahanan,
tegas, dan menjadi aktif, karena fokus, konsentrasi, motivasi terhadap anak,
didukung dengan cara bergerak, melakukan, dan interaksi secara aktif dalam
berbagai aspek proses pembelajaran.

3.2 Implementasi permainan tradisional dalam pembentukan karakter pada


anak usia dini di Desa Cipadung RT 08 / RW 03

Di era globalisasi seiring berkembangnya teknologi modern siswa jadi


semakin pintar dalam mengolah teknologi yang ada seperti handphone dan
memainkan video game. Diusianya yang masih Sekolah Dasar anak-anak dapat
dengan mudah menyerap apa yang ia lihat dan lakukan setiap harinya. Anak
seusianya juga belum dapat memfilter konten atau informasi yang ada, baik itu
positif atau negatif. Dalam penerapannya anak-anak di Desa Cipadung RT 08 /
RW 03 memainkan permainan tradisional sebagai kegiatan positif pengisi waktu
luang saat mereka tidak ada kegiatan sekolah. Permainan tradisional dianggap
mengandung kegiatan yang mudah untuk dimainkan dan menyenangkan.
Gambar 1

*Gambar anak-anak di Desa Cipadung RT 08/RW 03 yang sedang


memainkan gasing

12
Gambar 2

*Gambar anak-anak di Desa Cipadung RT 08/RW 03 yang sedang


memainkan ketapel

13
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada penelitian ini, maka
peneliti dapat menyimpulkan bahwa anak di Desa Cipadung RT 08 / RW 03
masih suka memainkan permainan tradisional diantaranya ketapel dan gasing.
Permainan tradisional tersebut melatihkan karakter untuk sportif, bekerja keras,
berjiwa pemimpin, saling membantu, komunikatif, kreatif, dan percaya diri.
Permainan tradisional juga dapat digunakan untuk melatih kemampuan motorik
kasar anak melalui kegiatan dan aktivitasnya. Sedangkan permainan tradisional
kurang efektif untuk melatihkan kemampuan motorik halus, karena motorik kasar
lebih mendominasi pada permainan tradisional. Meskipun demikian, aktivitas
melilitkan tali pada gasing, saat anak melakukan permainan gasing, dapat
dikatakan sebagai melatih kemampuan motorik halus anak. Peran permainan
tradisional dianggap permainan yang mudah untuk dimainkan dan menyenangkan
untuk mengisi kegiatan diwaktu istirahat berlangsung. Dari kegiatan bermain yang
menyenangkan tersebut anak-anak bisa dengan mudah menyerap berbagai macam
karakter yang ada dalam suatu permainan.

4.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis tuangkan dari hasil penelitian mengenai
Pembentukan Karakter Pada Anak Usia Dini Melalui Permainan Tradisional Di
Desa Cipadung RT 08 / RW 03 sebagai berikut:
Karena permainan tradisional memiliki peran penting dalam membentuk
karakter anak maka sepatutnya permainan tradisional perlu dilestarikan oleh kita
semua.

14
DAFTAR PUSTAKA

Adi Saputra Wijaya, Albadi Sinulingga, and Nurhayati Simatupang, “Permainan


Tradisional Begasing Kalimantan Timur (Studi Terhadap Nilai-Nilai
Permainan Begasing),” in Seminar Nasional Pendidikan Olahraga (Medan:
Universitas Negeri Medan, 2018).
Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Kurniati, Euis. Permainan Tradisional dan Perannya Dalam Mengembangkan
Keterampilan Sosial Anak. 1 ed., Jakarta, Kencana, 2016.
Mulyani, Novi. Super Asyik Permainan Tradisional Anak Indonesia. 1 ed.,
Yogyakarta, Diva Press, 2016.
Sudrajat, dkk. 2015. Muatan Nilai-Nilai Karakter Melalui Permainan Tradisional
Di PAUD Among Siwi, Panggungharjo, Sewon, Bantul. Jurnal Nasional.
Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003
TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.

15
LAMPIRAN

Lampiran 1

Dokumentasi Penelitian

XVI
Lampiran 2

Dokumentasi Kegiatan

XVII

Anda mungkin juga menyukai