DOSEN PEMBIMBING :
Putri Ismawati M.Pd
Mengetahui
Ketua LPPPM Ketua
STITNU Al-Hikmah Mojokerto STITNU Al-Hikmah Mojokerto
Penyusun
ABSTRAK
DAFTAR PUSTAKA…….................……....................................................... 21
LAMPIRAN.......................…………………....................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
1
hari terancam punah karena sudah banyak ditinggal oleh masyarakat
Indonesia akibat perkembangan teknologi.
Padahal permainan tradisional merupakan kekayaan budaya nasional.
permainan yang dimainkan oleh anak-anak jaman dulu ini, kebanyakan
dilakukan dengan cara kelompok. Psikolog anak Yulita Patricia Semet
mengatakan, melakukan permainan tradisional dapat melatih kognitif atau
kemampuan daya pikir (akal) anak, melatih kesabaran, ketelitian dan
kreatifitas. "Juga mendukung perkembangan fisik dan sensorisnya.
Penelitian yang dipublikasikan oleh Journal of Pediatrics, dimotori
oleh Seattle Children’s Research Institute (2011), mengungkapkan bahwa
anak-anak yang menghabiskan banyak waktu dengan bermain dengan
bermain video games mempunyai dampak negatif seperti : masalah interaksi
sosial, kemampuan komunikasi, penurunan sikap empati, gangguan
kecakapan motorik dan gangguan kesehatan.
Dengan adanya Kuliah Kerja Mahasiswa KKM ini adalah
kesempatan mahasiswa untuk tetap melestarikan permainan tradisional agar
tidak punah dan hilang seiring dengan perkembangan zaman serta dengan
adanya permainan tradisional diharapkan dapat mengurangi kecanduan anak
pada gadget atau game online. Hal ini sebagai bentuk kepedulian generasi
muda untuk generasi selanjutnya agar lebih memperhatikan budaya lokal
seperti permainan tradisional di Desa Kebontunggul.
Kegiatan KKM ini dilaksanakan di wisata Lembah Mbencirang di
desa Kebon Tunggul yang merupakan icon desa terbaik di wilayah
kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto, Kawasan ini sangat strategis
dengan permainan tradisional yang akan dilaksanakan di luar ruangan,
karena merupakan tempat yang luas sehingga nyaman untuk bermain dan
tidak membahayakan bagi anak – anak. serta dapat meningkatkan gerak
motorik anak yang merupakan salah satu cara dalam belajar yang
menyenangkan bagi anak-anak. Untuk mengembalikan hak bagi anak- anak
dalam menghabiskan waktunya selain bermain telpon genggam maka sangat
dibutuhkan dalam melestarikan budaya nasional melalui permainan
tradisional.
2
B. TUJUAN PEMBERDAYAAN
Dengan adanya kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa ini yang
mempunyai tujuan sebagai berikut diantaranya yaitu :
1. Untuk melestarikan budaya nasional dan difokuskan pada
permainan tradisional agar permainan tradisional tidak terkikis
oleh perkembangan zaman.
2. Mengurangi pemakaian gadget oleh anak-anak, maka permainan
tradisional akan dikemas dengan inovasi kekinian sehingga akan
menarik minat anak-anak untuk lebih memilIh permainan
tradisional dari pada menggunakan gadget.
3. Melalui permainan tradisional dapat melatih sikap empati dan
jiwa sosialisasi pada anak.
C. MANFAAT PEMBERDAYAAN
1. Untuk meningkatkan kreativitas anak
2. Melestarikan permainan tradisional
3. Menanamkan rasa cinta terhadap budaya tanah air
4. Menuntut anak untuk aktif sehingga membantu perkembangan motorik
kasar pada anak.
3
dengan kolaborasi antara permainan tradisional dan modern diharapkan
dapat menarik minat anak terhadap permainan tradisional sehingga tidak
hanya terpaku pada gadget saja.
4
permainan tradisional di Lembah Mbencirang diharapkan dapat melestarikan
kebudayaan nasional.
5
BAB II
METODE PENDAMPINGAN
6
melestarikan kebudayaan nasional.
2. Dream (Impian)
Tujuan dari pendampingan permainan tradisional ini sebagai
suatu upaya untuk melestarikan kebudayaan nasional melalui permainan
tradisional, dimana permainan tradisional ini telah terkikis oleh seiring
perkembangan zaman. Indonesia memiliki sekitar 2.500 jenis permainan
tradisional yang persebarannya meliputi seluruh nusantara.
Keberadaannya semakin hari terancam punah karena sudah banyak
ditinggal oleh masyarakat Indonesia akibat perkembangan teknologi.
Dengan adanya pendampingan permainan tradisional yakni
mendirikan wahana permainan tradisional di wisata Lembah
Mbencirang ini diharapkan dapat mengenalkan kepada anak-anak
tentang permainan tradisional, dan anak-anak tidak hanya dapat bermain
permainan modern saja melainkan juga dapat bermain tradisional di
wisata lembah mbencirang. Dengan pendampingan KKM bersama tour
guide wisata Lembah Mbencirang ini juga diharapkan untuk adanya
pengembangan keberlanjutan dari wahana permainan tradisional di
tempat wisata ini.
3. Design (Merancang)
Rancangan program kerja dari KKM ini dimulai dengan survey
lokasi wisata Lembah Mbencirang dan pemilihan tempat untuk
pendirian wahana permainan tradisional. kemudian dilanjutkan dengan
kordinasi dengan manajer tempat wisata dan kordinasi dengan kepala
desa. dilanjutkan dengan pembuatan peta konsep dan denah dari
permainan tradisional yang akan dibuat. Setelah itu dilanjutkan dengan
mempersiapkan tempat pendirian wahana permainan tradisional di
wisata Lembah Mbencirang dan pembuatan alat permainan.
4. Define (Menentukan)
Dalam menentukan jenis dampingan permainan tradisional ini,
kelompok 3 KKM STITNU Al-Hikmah melakukan diskusi bersama
anggota kelompok dan dewan pembimbing lapangan. Fokus
pembahasan yang dibahas terkait dengan adanya penambahan
7
permainan tradisional di wisata Lembah Mbencirang serta menentukan
jenis permainan tradisional apa saja yang akan dibuat. Berdasarkan
diskusi tersebut dan setelah berkordinasi dengan kepala desa dan
manajer wisata Lembah Mbencirang maka telah disepakati dengan
memilih 4 jenis permainan tradisional yang akan dibuat, diantaranya
yaitu : lompat tali, egrang, kelereng dan engklek.
5. Destiny (Lakukan)
Tahapan ini merupakan tahap pelaksanaan program kerja KKM
yang dimulai dengan survey wisata Lembah Mbencirang dan
dilanjutkan dengan pemlihan lokasi yang akan digunakan untuk
mendirikan wahana permainan tradisional di wisata Lembah
Mbencirang. Kemudian dilanjutkan dengan kordinasi bersama kepala
desa dan manajer tempat wisata, serta dilanjutkan dengan pembuatan
peta konsep dan denah dari permainan tradisional yang akan dibuat.
Setelah itu dilanjutkan dengan pembelian bahan dan alat yang
dibutuhkan kemudian dilanjutkan dengan membersihkan lokasi dan
mempersiapkan tempat yang akan digunakan untuk mendirikan
permainan tradisional dan dilanjutkan dengan pembuatan permainan
tradisional dan pemasangan papan nama permainan.
8
C. PEMILIHAN SUBJEK DAMPINGAN
Subjek dampingan dalam pengabdian ini adalah pemandu wisata
(Tour Guide) yang menjadi bagian terpenting dari program kerja KKM
sebagai pelaksana untuk melanjutkan program KKM ini kedepannya.
Sehingga permainan tradisional tetap terlestarikan di wisata Lembah
Mbencirang. Adapun pemilihan Subyek dampingan adalah pemandu wisata
(Tour Guide) wisata Lembah Mbencirang yang dimuat dalam tabel berikut
ini:
NO Nama Jabatan
1 Avan Tour Guide
2 Budi Tour Guide
3 Jiki Tour Guide
4 Khoiril Tour Guide
5 Lailatul Tour Guide
6 Misdi Tour Guide
7 Putuk Tour Guide
8 Rudi Tour Guide
9 Taufik Tour Guide
10 Eka Tour Guide
9
BAB III
HASIL DAN DAMPAK
10
kelompok 3 KKM STITNU AL-Hikmah megetahui asset yag dimiliki
desa dan program dampingan apa yang cocok untuk pengembangan
asset desa Kebuntunggul (Wisata Edukasi Lembah Mbencirang). Dari
hasil FGD tema dampingan ini yaitu pendampingan permainan
tradisional dengan mendirikan spot permainan tradisional di wisata
Lembah Mbencirang sebagai suatu upaya untuk melestarikan
kebudayaan nasional.
2. Dream (Impian)
Tujuan dari pendampingan permainan tradisional ini sebagai
suatu upaya untuk melestarikan kebudayaan nasional melalui permainan
tradisional, dimana permainan tradisional ini telah terkikis oleh seiring
perkembangan zaman. Indonesia memiliki sekitar 2.500 jenis permainan
tradisional yang persebarannya meliputi seluruh nusantara.
Keberadaannya semakin hari terancam punah karena sudah banyak
ditinggal oleh masyarakat Indonesia akibat perkembangan teknologi.
Dengan adanya pendampingan permainan tradisional yakni
mendirikan wahana permainan tradisional di wisata Lembah
Mbencirang ini diharapkan dapat mengenalkan kepada anak-anak
tentang permainan tradisional, dan anak-anak tidak hanya dapat bermain
permainan modern saja melainkan juga dapat bermain tradisional di
wisata lembah mbencirang. Dengan pendampingan KKM bersama tour
guide wisata Lembah Mbencirang ini juga diharapkan untuk adanya
pengembangan keberlanjutan dari wahana permainan tradisional di
tempat wisata ini.
Dalam menentukan tujuan pendampigan ini melibatkan Kepala
desa Kebuntunggul Bapak Siadi dan Kepala Pengelolala Wisata
Lembah Mbenirang. Proses penentuan tujua dampingan ini terbentuk
dari hasil diskusi mengenai pengembangan wisata desa Kebuntunggug
yaitu Lembah Mbencirang.
3. Design (Merancang)
Tahap Design dalam pendampingan ini merupakan tahap
meranang strategi atau program dampingan. Dalam tahap ini rancangan
11
program dampingan terbetuk dari hasil diskusi angota kelompok dengan
dosen pembimbing lapangan. Rancangan yang terbentuk disesuaika
dengan hal-hal yang dibutukkan dalam pegembangkan wisata desa
Lembah Mbenirang. Hasil rancangan kemudia di koordinasikan kepada
pengelola wisata dan kepala desa Kebuntunggul. Hal ini dilakukan
untuk mensigkronkan rancagan program dengan agenda dan kebutuhan
tempat dampingan yaitu wisata desa Lembah Mbencirang.
4. Define (Menentukan)
Tahap ini adalah tahap menentukan setting dampingan dan jeis-
jenis permainan tradisional yang sesuai dengan lokasi dampingan.
Dalam menentukan jenis dampingan permainan tradisional ini,
kelompok 3 KKM STITNU Al-Hikmah melakukan diskusi bersama
anggota kelompok dan dewan pembimbing lapangan serta pengelola
wisata Lema Mbeirang. Fokus pembahasan yang dibahas terkait dengan
adanya penambahan permainan tradisional di wisata Lembah
Mbencirang serta menentukan jenis permainan tradisional apa saja yang
akan dibuat. Berdasarkan diskusi tersebut dan setelah berkordinasi
dengan kepala desa dan manajer wisata Lembah Mbencirang maka telah
disepakati dengan memilih 4 jenis permainan tradisional yang akan
dibuat, diantaranya yaitu : lompat tali, egrang, kelereng dan engklek.
5. Destiny (Lakukan)
Tahapan ini merupakan tahap pelaksanaan program dampingan
yag terancangan sebagai berikut:
a. Survey lokasi dampingan yaitu wisata lembah Mbencirang,
kegiatan ini bertujua untuk menentukan permainan tradisional yang
cocok untuk diterapkan dilokasi dampingan, selain itu pemilihan
tempat untuk pendirian wahana permainan tradisional.
b. Kordinasi/ Diskusi dengan pengelola atau manajer tempat wisata
dan kordinasi dengan kepala desa. Dalam hali ini kami
mendiskusikan pemilihan permainan tradisioal yang akan kami
terapkan di tempat dampingan dan pemilihan lokasi mainya. Dalam
pendampingan ini permaina tradisional yang kami pilih yaitu
12
lompat tali, egrang, kelereng dan engklek
c. Pembuatan peta konsep dan denah dari permainan tradisional yang
akan dibuat.
d. Mempersiapkan tempat pendirian wahana permainan tradisional di
wisata Lembah Mbencirang dan pembuatan alat permainan.
e. Melaksanakan pendampigan yang terdiri dari kegiatan berikut:
1) Mengenalkan permaina-permainan tradisional yang telah
disepakati yaitu lompat tali, egrang, kelereng dan engklek.
2) Memperagakan cara bermain lompat tali, egrang, kelereng dan
engklek kepada peserta dampingan.
3) Melatih peserta dampingan melaksanakan permainan.
4) Melaksanakan permainan lompat tali, egrang, kelereng dan
engklek bersama anak-anak pengunjung tempat wisata Lembah
Mbencirang.
5) Memasukkan permainan tradisional lompat tali, egrang,
kelereng dan engklek kedalam paket Outbond Wisata Lembah
Mbencirang khusus untuk anak usia 4 – 12 tahun.
C. HASIL KEGIATAN
Dalam program kegiatan ini, kelompok 3 KKM Stitnu Al-Hikmah
13
mengusulkan program kerja Upaya Pelestarian Permainan Tradisional
Sebagai Budaya Nasional di Wisata Lembah Mbencirang Desa Kebontunggul
Gondang Mojokerto yang di sisipkan dalam wahana permainan di wisata
Lembah Mbencirang.
Tujuan di dirikannya wahana permainan tradisional ini adalah untuk
melestarikan kebudayaan nasional agar tidak terkikis oleh perkembangan
zaman, dan menanamkan rasa cinta terhadap budaya tanah air. Kegiatan di
mulai dengan diskusi untuk menentukan jenis permainan tradisional yang
akan dibuat dan penyusunan program kerja KKM. Kemudian dilanjutkan
dengan survey wisata lembah mbencirang dan menenentukan lokasi yang
akan digunakan untuk mendirikan wahana permainan tradisional serta
dilanjutkan dengan berkordinasi dengan manajer tempat wisata dan kepala
desa Kebontunggul.
Setelah itu dilanjutkan dengan pembuatan peta konsep dan denah dari
permainan tradisional yang akan dibuat. Lalu dilanjutkan dengan
membersihkan dan mempersiapkan lokasi untuk wahana permainan
tradisional di wisata Lembah Mbencirang dan mempersiapkan bahan dan alat
yang akan di gunakan untuk membuat permainan tradisional. Kemudian di
lanjutkan dengan pembuatan alat permainan tradisional di antaranya yaitu :
egrang, engklek, lompat tali, nekeran, kelereng labirin, dan karet masalah
serta dilanjutkan dengan pemasangan permainan tradisional di lokasi.
Kemudian di lanjutkan dengan pembuatan SOP (standard Operating
procedur) dari permainan tradisional yang telah dibuat, dan dilanjutkan
dengan kegiatan uji coba kelayakan permainan dan outbound bersama anak-
anak SD Gondang. Serta di lanjutkan dengan kegiatan breafing bersama guide
tour untuk menjelaskan SOP dalam permainan tradisional dan diskusi tentang
keberlanjutan permainan tradisional di wisata lembah mbencirang.
Kegiatan ini diakhiri dengan outbond bersama anak-anak daerah
setempat serta pengunjung (anak-anak) wisata Lembah Mbencirang dengan
bermain permainan tradisional dan pemberian reward kepada anak-anak yang
sudah ikut serta dalam bermain permainan tradisional. hal ini dilakukan untuk
menarik minat anak dalam permainan tradisional serta merupakan suatu
14
pemberian apresiasi terhadap anak-anak karena telah bermain tradisional.
Dan dilanjutkan dengan penyerahan alat-alat permainan tradisional
yang telah dibuat kepada tour guide di tempat wisata dan dilanjutkan dengan
pemasangan papan nama permainan tradisional di wisata Lembah
Mbencirang.
D. DAMPAK PERUBAHAN
Pada dasarnya sasaran dalam kegiatan Upaya Pelestarian Permainan
Tradisional Sebagai Budaya Nasional di Wisata Lembah Mbencirang ini di
tujukan untuk anak-anak desa kebontunggul dan sekitarnya serta pengunjung
wisata lembah mbencirang. Namun kegiatan KKM ini tidak akan terlaksana
dengan baik tanpa keterlibatan masyarakat sebagai orang tua ,tour guide, dan
pengunjung wisata lembah mbencirang itu sendiri.
Sebelum adanya wahana permainan tradisional di wisata lembah
mbencirang ini, anak-anak masih kurang mengenal dengan permainan
tradisional, serta anak-anak kurang tertarik dengan permainan tradisional.
padahal permainan tradisional sewajarnya tidak di pandang sebelah mata
karena dengan bermain tradisional selain bermain anak-anak juga bisa sambil
belajar. Dengan adanya wahana permainan tradisional di wisata Lembah
Mbencirang ini menimbulkan dampak perubahan yang cukup positif
diantaranya yaitu :
1. Melalui adanya permainan tradisional di wisata lembah mbencirang anak
dapat melatih sikap empati dan jiwa sosialisasi anak.
2. Dengan adanya wahana permainan tradisional diwisata lembah
mbencirang menuntut anak untuk aktif dalam bermain sehingga membantu
perkembangan motorik kasar pada anak.
3. Melalui adanya permainan tradisional yang di inovasikan di wisata lembah
mbencirang dapat menarik minat anak untuk bermain tradisional.
4. Serta dengan adanya permainan tradisional di wisata lembah mbencirang
yang di inovasikan dapat membuat anak belajar sambil bermain.
15
Dalam hal ini keberlanjutan pengembanggan budaya sangat di butuhkan .
Potensi pengembangan budaya yang harus di lakukan dalam melestarikan
budaya lokal melalui permainan tradisional yaitu dengan tetap adanya
wahana permainan tradisional di wisata lembah mbencirang dan
pengembangan permainan tradisional di wisata lembah mbencirang seperti
penambahan berbagai jenis permainan tradisional lainnya serta orang tua
harus mendukung dengan mengenalkan permainan tradisional lainnya yang
mendidik kepada anak-anak.
Dalam pelaksanaan kegiatan KKM untuk mendirikan permainan
tradisional di wisata lembah mbencirang terbilang cukup efektif dan
memberikan dampak yang positif karena dengan adanya wahana permainan
tradisional di wisata lembah mbencirang dapat melestarikan kebudayaan lokal
meskipun waktu yang di berikan relative singkat, namun pada akhirnya
program kegiatan dapat terlaksana dengan tepat waktu dan sesuai dengan
program kerja yang telah ditentukan.
F. DISKUSI KEILMUAN
1. Definisi Permainan Tradisional
Istilah permainan berasal dari kata dasar “main yang mendapat
imbuhan “peran”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “main”
adalah berbuat sesuatu yang dipergunakan untuk bermain, barang atau
sesuatu yang dipermainkan, perbuatan yang dilakukan dengan tidak
sungguh-sungguh, biasa saja (Tim penyusun, 2008: 968). Sedangkan
menurut Mulawan (2009: 17) permainan adalah situasi atau konsidi
tertentu pada saat seseorang mencari kesenangan atau kepuasan melalui
suatu aktivitas yang disebut “main” wujudnya dapat berbentuk benda
konkret dan benda abstrak. Kesimpulan pengertian permainan adalah
situasi bermain yang terkait dengan beberapa aturan dan tujuan tertentu,
untuk mencari suatu kesenangan dan kepuasan.
Permainan tradisional menurut Mulyani (2016: 47-48) adalah
suatu permainan warisan dari nenek moyang yang wajib dan perlu
dilestarikan karena mengandung nilai-nilai kearifan lokal. Sejalan dengan
pernyataan tersebut, Marzoan & Hamidi (2017: 46) menyimpulkan
16
bahwa “permainan tradisional merupakan kegiatan yang dilakukan
dengan suka rela dan menimbulkan kesenangan bagi pelakunya, diatur
oleh peraturan permainan yang dijalankan berdasar tradisi turun-
temurun”. Sejalan dengan pernyataan tersebut, “permainan tradisional
merupakan permainan yang dimainkan secara turun temurun yang
bernilai suatu budaya dan biasa 11 dimainkan menggunakan bahasa
maupun ciri khas dari daerah tertentu” (Putri, 2016: 4).
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
permainan tradisional adalah suatu hasil budaya masyarakat yang telah
tumbuh dan hidup hingga sekarang, permainan peninggalan nenek
moyang yang dilakukan dengan suka rela dimana permainnan tersebut
dimainkan menggunakan bahasa maupun ciri khas dari daerah tertentu
yang harus dilestarikan guna memperkokoh jati diri bangsa. Permainan
tradisional menjadikan orang bersifat terampil, ulet, cekatan, tangkas,
dan lain sebagainya serta memiliki manfaat bagi anak.
2. Manfaat Permainan Tradisional
Bermain bagi anak merupakan hal yang mengasyikkan apalagi
dengan permainan tradisional yang memiliki banyak manfaat bagi anak-
anak. Manfaat permainan tradisional menurut Subagiyo (dalam Mulyani,
2016: 49-52) antara lain :
a. anak menjadi lebih kreatif.
b. bisa digunakan sebagai terapi terhadap anak.
c. mengembangkan kecerdasan intelektual anak.
d. mengembangkan kecerdasan emosi antarpersonal anak.
e. mengembangkan kecerdasan logika anak.
f. mengembangkan kecerdasan kinestetik anak.
g. mengembangkan kecerdasan natural anak.
h. mengembangkan kecerdasan spasial anak,
i. mengembangkan kecerdasan spiritual anak.
Dalam permainan tradisional biasanya aturan yang digunakan
dibuat langsung oleh para pemainnya, dengan permainan tradisional anak
dapat menggali wawasan terhadap beragam pengetahuan yang ada dalam
17
permainan tersebut. Permainan 12 tradisional juga mengenalkan konsep
menang dan kalah sehingga saat bermain anak-anak akan melepaskan
emosinya. Menurut Laksmitaningrum (2017: 9-10) permainan tradisional
memiliki beberapa manfaat bagi anak yaitu manfaat sosial, manfaat
disiplin, dan manfaat budipekerti.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa permainan
tradisional memiliki banyak manfaat, permainan tradisional dapat
memberikan dampak yang sangat baik dalam membantu
mengembangkan keterampilan emosi dan sosial anak. Selain itu manfaat
permainan tradisional diantaranya dapat mempengaruhi aspek-aspek
pada diri anak seperti aspek psikomotor, afektif, dan kognitif. Permainan
tradisional tidak hanya dapat mempengaruhi aspek anak tetapi dalam
permainan tradisional terdapat nilai-nilai positif bagi anak.
3. Nilai-Nilai yang Terkandung
Dalam Permainan Tradisional Setiap bentuk kegiatan dalam
bermain ataupun permainan bagi anak mempunyai nilai positif terhadap
perkembangannya. Menurut Nugroho (2005: 33- 34) nilai-nilai yang
terkandung dalam permainan tradisional adalah : Nilai demokrasi, nilai
pendidikan, nilai kepribadian, nilai keberanian, nilai kesehatan, nilai
persatuan, dan nilai moral. Unsur-unsur nilai budaya dalam permainan
tradisional menurut Dharmamulya (dalam Putri, 2016: 8) yaitu : nilai
kesenangan atau kegembiraan, nilai kebebasan, rasa berteman, nilai
demokrasi, nilai kepemimpinan, rasa tanggung jawab, nilai kebersamaan
dan saling membantu, nilai kepatuhan, melatih cakap dalam berhitung,
dan nilai kejujuran atau sportivitas.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa permainan
tradisional memiliki nilai-nilai positif yang dapat ditanamkan pada anak.
Nilai-nilai tersebut yang semuanya merupakan nilai-nilai yang sangat
baik dan berguna dalam kehidupan anak. Permainan tradisional juga
dapat membantu anak dalam menjalin hubungan sosial sehingga anak
dapat bersosialisasi dengan lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Permainan tradisional memiliki berbagai jenis permainan
18
diantaranya yaitu :
a. Lompat tali
Permainan lompat tali ini, biasa diikuti oleh anak laki-laki maupun
perempuan. Tali yang digunakan untuk permainan ini berasal dari
karet gelang yang disusun atau dianyam. kekreatifan anak dapat juga
dilihat dari caranya menjalin karet yang akan dipergunakan pada
permainan tersebut. Manfaat dari permainan ini adalah permainan
lompat tali dapat melatih kemampuan motorik kasar anak.
b. Engklek
Engklek merupakan permainan tradisional lompat-lompatan pada
bidang-bidang datar yang digambar diatas tanah, dengan membuat
gambar kotak-kotak kemudian melompat dengan satu kaki dari kotak
satu ke kotak berikutnya. Permainan mempunyai nama lain sunda
manda ini biasanya dimainkan oleh anak-anak, dengan 2-5 peserta.
permainan engklek dapat melatih kemampuan berkomunikasi dan
bersosialisasi dengan anak sebayanya, dan mengajarkan
kebersamaan.
c. Kelereng
Menurut Murtafi’atun (2018: 295) kelereng adalah permainan yang
banyak disukai oleh anak laki-laki, dengan cara bermainnya adalah
sejumlah kelereng diletakkan di dalam lingkaran yang sudah dibuat
sebelumnya. Setiap pemain berusaha mengeluarkan kelereng itu dari
dalam lingkaran, siapa yang berhasil mengeluarkan kelereng tersebut
dari lingkaran maka dialah yang berhak untuk memilikinya.
permainan kelereng dapat melatih anak untuk belajar fokus serta
anak pun dapat belajar mengkomunikasikan apa yang dirasakan.
d. Egrang
Engrang merupakan permainan tradisional dengan memanfaatkan
dua pasang tongkat bambu panjang yang diberi tempat pijakan kaki.
Cara memainkan engrang pada dasarnya cukup sederhana, yakni
dengan cara menaiki tongkat bambu tersebut kemudian pemainnya
diminta untuk berjalan dengan menggunakan kaki egrang.
19
Permainan egrang memiliki manfaat untuk mengembangkan dan
mengontrol motorik anak. Selain itu, permainan egrang dapat
meningkatkan kekuatan otot tungkai, kaki, abdomen, lengan, tangan
dapat melatih keseimbangan dan kelenturan tubuh.
20
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kegiatan KKM ini dilaksanakan di wisata Lembah Mbencirang di
yang merupakan icon desa terbaik di wilayah kecamatan Gondang Kabupaten
Mojokerto. Kegiatan KKM ini mengusung tema “Upaya Pelestarian
Permainan Tradisional Sebagai Budaya Nasional di Wisata Lembah
Mbencirang Desa Kebontunggul Gondang Mojokerto”. Pelaksanaan kegiatan
KKM ini di mulai dari tanggal 13 juni 2022 sampai dengan tanggal 13 juli
2022. Dalam pelaksanaannya kegiatan KKM ini melibatkan beberapa pihak di
antaranya yaitu kepala desa, manajer wisata Lembah Mbencirang, tukang
kebun wisata Lembah Mbencirang, tim kelompok 3 KKM STITNU Al-
Hikmah, dan pengunjung wisata Lembah Mbecirang.
Kegiatan KKM ini bertujuan untuk melestarikan permainan tradisional
di wisata Lembah Mbencirang. Upaya pelestarian permainan tradisional
dilakukan dengan mendirikan wahana permainan tradisional di wisata desa
Lembah Mbencirang. Terdapat beberapa jenis permainan diantaranya yaitu
egrang, lompat tali, kelereng, dan engklek. Permainan tradisional tersebut juga
di inovasikan dengan semenarik mungkin untuk menarik minat anak dalam
bermain tradisional.
Tujuan dan manfaat dari pemberdayaan kegiatan Kuliah Kerja
Mahasiswa ini diantaranya yaitu : Mengurangi pemakaian gadget oleh anak-
anak, maka permainan tradisional akan dikemas dengan inovasi kekinian
sehingga akan menarik minat anak-anak untuk lebih memilIh permainan
tradisional dari pada menggunakan gadget dan Untuk melestarikan budaya
nasional dan difokuskan pada permainan tradisional agar permainan
tradisional tidak terkikis oleh perkembangan zaman, serta untuk meningkatkan
kreativitas anak dan menanamkan rasa cinta terhadap budaya tanah air.
Adapun pemilihan subjek dampingan adalah pemandu wisata (Tour
Guide) yang menjadi bagian terpenting dari program kerja KKM sebagai
21
pelaksana untuk melanjutkan program KKM ini kedepannya. Sehingga
permainan tradisional tetap terlestarikan di wisata Lembah Mbencirang.
Adapun sasaran peserta permainan tradisional ini adalah pengunjung yang
rata-rata membawa anak-anak untuk menikmati beragam fasilitas permainan
yang akan di tawarkan di wisata Lembah Mbencirang.
Dalam melaksanakan kegiatan sudah sewajarnya menemukan
hambatan atau tantangan. Hambatan yang di hadapi selama pelaksanaan
KKM di Desa Kebontunggul dalam mendirikan wahana permainan
tradisional di wisata lembah mbencirang diantaranya yaitu :
1. Lokasi tempat permainan yang masih banyak pepohonan , bebatuan, dan
permukaan tanah yang tidak rata.
2. Kurangnya tenaga kerja untuk menyiapkan tempat wahana permainan
tradisional.
3. Keterbatasan waktu dalam pelaksanaan kegiatan program kerja.
Dalam pelaksanaan program kerja KKM ini dimulai pemilihan lokasi
untuk mendirikan wahana permainan tradisional di wisata Lembah
Mbencirang. Kemudian dilanjutkan dengan kordinasi bersama kepala desa dan
manajer tempat wisata, serta dilanjutkan dengan pembuatan peta konsep dan
denah dari permainan tradisional yang akan dibuat. Setelah itu dilanjutkan
dengan membersihkan dan mempersiapkan lokasi yang digunakan untuk
mendirikan permainan tradisional dan dilanjutkan dengan pembuatan
permainan tradisional, pembuatan SOP permainan, uji coba kelayakan
permainan, outbond bersama pengunjung (anak-anak), brifieng bersama tour
guide tentang keberlanjutan dan pengembangan permainan tradisional di
Wisata lembah Mbencirang dan dilanjutkan penyerahan permainan serta
pemasangan papan nama permainan.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan dari pelaksanaan
program kerja kuliah kerja mahasiswa di antaranya yaitu :
1. Program KKM dapat terlaksana dengan baik dan lancar.
2. Program ini dapat berjalan dengan baik karena dukungan dan kerjasama
dari kepala desa, tour guide wisata Lembah Mbencirang dan tim kelompok
tiga KKM Stitnu Al-Hikmah.
22
Dengan demikian hasil kesimpulan di atas menunjukkan bahwa secara
garis besar program KKM dapat di katakan sukses dan lancar sesuai dengan
jadwal dan perencanaan. Harapan selanjutnya, adalah pelestarian budaya
nasional melalui adanya wahana permainan tradisional di wisata lembah
mbencirang akan tetap ada dan dapat berkembang dengan baik.
B. SARAN
Dalam kegiatan KKM Stitnu Al-Hikmah, penulis telah memberikan
pemahaman tentang mengenalkan tentang Upaya Pelestarian Permainan
Tradisional Sebagai Budaya Nasional di Wisata Lembah Mbencirang Desa
Kebontunggul Gondang Mojokerto. Adapun saran dari penulis adalah tour
guide wisata lembah mbencirang di harapkan dapat meneruskan dan
mengembangkan wahana permainan tradisional yang ada dan orang tua
hendaknya tidak bosan dan terus mengenalkan permainan tradisional pada
anak-anak. Dalam hal lain, melestarikan budaya nasional melalui permainan
tradisional di harapkan dapat bermanfaat bagi generasi selanjutnya.
23
DAFTAR PUSTAKA
24
LAMPIRAN-LAMPIRAN
IDENTIFIKASI MASALAH, POTENSI WISATA LEMBAH MBENCIRANG DAN RANCANGAN KEGIATAN PROGRAM
KERJA PELESTARIAN BUDAYA LOKAL
PERMAINAN TRADISIONAL
6. Sabtu Pembagian tempat untuk setiap lokasi permainan tradisional dan penyusunan
18 Juni 2022 proposal KKM
18. Kamis Uji coba alat permainan Bersama TIM Outbond Lembah Mbencirang dan
30 Juni 2022 Evaluasi kegiatan hari Rabu, 29 Juni 2022
19. Jum’at Perbaikan alat permainan
01 Juli 2022
21. Minggu Perbaikan alat permainan dan Pembuatan papan nama alat permainan
03 Juli 2022
22. Senin Perbaikan alat permainan dan Pembuatan alat permainan part 2
04 Juli 2022
23. Selasa Perbaikan alat permainan dan Pembuatan alat permainan part 2
05 Juli 2022
24. Rabu Perbaikan alat permainan dan Pembuatan alat permainan part 2
06 Juli 2022
25. Kamis Partisipasi Lomba Bumdes di Lembah Mbencirang
07 Juli 2022